ANALISIS HUKUM TERHADAP TABANNI (PENGANGKATAN ANAK) MENURUT FIKIH ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
TESIS
Oleh
MITRA SUPRAYUDI 117011089/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2013
ANALISIS HUKUM TERHADAP TABANNI (PENGANGKATAN ANAK) MENURUT FIKIH ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
MITRA SUPRAYUDI 117011089/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2013
Judul Tesis : ANALISIS HUKUM TERHADAP TABBANI
(PENGANGKATAN ANAK) MENURUT FIKIH
ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23
TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK Nama Mahasiswa : MITRA SUPRAYUDI
Nomor Pokok : 117011089 Program Studi : Kenotariatan
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD )
Pembimbing Pembimbing
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)(Dr. Utary Maharani Barus, SH, MHum)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)
Tanggal lulus : 16 Desember 2013
Telah diuji pada
Tanggal : 16 Desember 2013
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
2. Dr. Utary Maharani Barus, SH, MHum 3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum 4. Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, MHum
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : EVELYN
Nim : 117011029
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : UPAYA HUKUM WAJIB PAJAK BADAN TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN PAJAK
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
Nama : EVELYN Nim : 117011029
i ABSTRAK
Pengangkatan anak (tabanni) dalam masyarakat Indonesia mempunyai beberapa tujuan antara lain untuk meneruskan keturunan jika dalam suatu perkawinan tidak memperoleh keturunan. Pengangkatan anak yang dilarang dalam ajaran Islam adalah pengangkatan yang mengarah kepada putusnya hubungan hukum antara anak angkat dengan orang tua kandung termasuk dalam hal panggilan nasab. Namun, jika pengangkatan anak didasarkan pada rasa belas kasihan dan saling bantu membantu bukanlah sesuatu yang dilarang bahkan dianjurkan dalam agama Islam. Persoalan tabanni (pengangkatan anak) yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya adalah dengan cara menghilangkan status atau hubungan anak angkat dengan orang tua kandungnya, artinya dengan sengaja tidak memberitahukan bahwa sebenarnya mereka mengangkat anak tersebut dan tidak dilahirkan dari rahim sendiri. Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan Fikih Islam yang tidak mengenal pengangkatan anak dalam arti menjadi anak kandung secara mutlak. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai latar belakang konsep tabani ditinjau dari fikih Islam dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, prosedur tabani menurut fikih Islam dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan akibat hukum dari tabani menurut Fikih Islam dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Perwalian dan kemashlahatan, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu yuridis normatif. Dalam metode penelitian yuridis normatif tersebut akan menelaah secara mendalam terhadap peraturan perundang-undangan, yurisprudensi dan pendapat ahli hukum. Teknik pengumpulan data dalam tesis ini dilakukan secara studi kepustakaan dan wawancara.
Pengangkatan anak dengan memutuskan hubungan darah (nasab) diharamkan dalam hukum Islam, yang diperbolehkan adalah pengangkatan anak dalam pengertian pemeliharaan, pengasuhan tanpa memutuskan hubungan darah antara anak dan orang tua kandungnya, sedangkan pengangkatan anak dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak merupakan pengalihan hak anak dari orang tua kandung kepada orang tua angkat dengan prinsip demi kepentingan terbaik bagi anak. Prosedur pengangkatan anak dapat dilakukan ke Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri (bagi non Muslim), dan akibat hukum pengangkatan anak umumnya timbul dengan adanya penetapan pengadilan dengan tidak memutuskan nasab anak angkat dengan orang tua kandungnya, yang beralih adalah hak perwaliannya. Dalam hal pewarisan, pengangkatan anak berdasarkan penetapan pengadilan berhak atas harta warisan dari orang tua angkatnya berdasarkan wasiat wajibah. Ketiga, dengan adanya penetapan pengangkatan anak dari pengadilan maka konsekuensinya adalah perlindungan terhadap anak angkat dapat terjamin terhadap perwalian hukum maupun harta warisan dari orang tua angkatnya
Kata kunci : analisis hukum, pengangkatan anak
ii ABSTRACT
Child adoption (tabani) in Indonesian community has several purposes which among other things is to continue descendants if a marriage fails to give offspring.
The cild adoption which is not allowed in the teaching of Islam is the adoption leading to the breakup of legal relationship between the adopted child and his/her biological parents including in terms of lineage calls. But, if the child adoption is based on mercy and mutual help, it is not prohibited but suggested in Islam. The problem of tabani (child adoption) practices by the community in general is by removing the status or relationship between the adopted child and his/her biological parents or deliberately, the adopted parents do not tell their adopted child that he/she is not their biological child. This is not in accordance with Islamic Fiqh (Jurisprudence) which does not recognize child adoption in the sense of absolutely taking the adopted child as an biological child. The problems discussed in this study were the background of the concept of tabani viewed from Islamic Fiqh and Law No.
23/2002 on Child Protection, the procedure of tabani according to Islamic Fiqh and Law No. 23/2002 on Child Protection, and the legal consequences of tabani in accordance with Islamic Fiqh and Law No. 23/2002 on Child Protection.
This normative juridical study employed welfare and guardianship theory and conducted a deep analysis on the regulation of legislation, jurisprudence, and legal expert opinion. The used in this study were obtained through documentation study and interviews.
Child adoption which removes the blood relationship (nasab) is not allowed in Islamic Law while what is allowed is the child adoption in sense of taking care of the child without removing the child’s blood relationship with his/her biological parents. According to Law No. 23/2002 on Child Protection, child adoption is the transfer of the rights of a child from his/her biological parents to his/her adopted parents for the best of the child adopted. The procedure is that child adoption can be done in Religious Court or State Court (for non-Muslim), the legal consequences of child adoption, generally, come up with the court decision without removing the blood relationship (nasab) of the adopted child with his/her biological parents. What is trasferred is only the right of guardianship of the child. In relation to inheritance, the child adopted based on court decision has the right to receive inheritance from his/her adopted parents under the wajibah will. The protection for the child adopted based on the court decision is that his/her legal guardianship and the distribution of inherited property from his/her adopted parents are guaranteed.
Keywords: Legal Analysis, Child Adoption
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan judul “Analisis Hukum Terhadap Tabanni (Pengangkatan Anak) Menurut Fikih Islam dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak”, yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Pada penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan moril berupa bimbingan dan arahan sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terimakasih kepada komisi pembimbing, yang terhormat Bapak Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD, Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH., MS, CN, dan ibu Dr. Utary Maharani Barus, SH., M.Hum.
Selanjutnya Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara di Medan
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, MHum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara di Medan
2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M,Hum selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan (MKn) pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
5. Para staf pengajar pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
6. Para pegawai/karyawan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
7. Teristimewa dengan ketulusan hati Penulis mengucapkan terima kasih kepada yang tercinta kedua orang tua Penulis, ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan doa, perhatian dan kasih sayang serta dukungannya kepada Penulis.
8. Rekan-rekan mahasiswa pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Group C angkatan 2011.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga perhatian dan bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan yang sebaik-baiknya dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini jauh dari sempurna, walaupun demikian Penulis mengharapkan semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Desember 2013 Penulis
Mitra Suprayudi
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Mitra Suprayudi
2. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 20 Juni 1986 3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Status : Belum Menikah
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jln. Tengku Bey, Perumahan Peputra Indah II, Blok G No. 180 Pekan Baru.
II. KELUARGA
1. Nama Ayah : Budiono (Alm)
2. Nama Ibu : Marini
3. Nama Saudara : Dra. Yuniarsih Suci Yovita Devi Triana Erika Ningsih Ir. Panca Saputra Linda Sari, SE Puji Astuti, S.Sos Lusi Sulistia, SE III. PENDIDIKAN
1. SD : SD Panca Budi Medan
Tahun 1994-1998
2. SMP : SLTP YLPI Pekan Baru
Tahun 1998-2001
3. SMA : SMU Handayani Pekan Baru
Tahun 2001-2004 4. Perguruan Tinggi (S1) : Universitas Islam Riau
Tahun 2004-2010
5. Perguruan Tinggi (S2) : Program Studi Magister Kenotariatan FH Universitas Sumatera Utara Tahun 2011-2013
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR ISTILAH ... viii
DAFTAR SINGKATAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 11
C. Tujuan Penelitian ... 11
D. Manfaat Penelitian ... 11
E. Keaslian Penelitian ... 12
F. Kerangka Teori dan Konsepsi... 13
G. Metode Penelitian... 21
BAB II LATAR BELAKANG KONSEP TABANNI DITINJAU DARI FIKIH ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK ... 24
A. Konsep Tabanni Menurut Fikih Islam ... 24
B. Pengangkatan Anak Dalam Undang Nomor 23 Tahun 2002... 33
C. Alasan/Motivasi Pengangkatan Anak ... 35
BAB III PROSEDUR TABANI MENURUT FIKIH ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK ... 42
A. Pelaksanaan Tabanni Menurut Fikih Islam... 42
B. Prosedur Pengangkatan Anak pada Pengadilan Agama ... 50 C. Prosedur Pengangkatan Anak Menurut Undang-undang
vii
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ... 73
D. Kewenangan Pengadilan Agama dalam Memeriksa Perkara Pengangkatan Anak ... 77
BAB IV AKIBAT HUKUM DARI TABBANI MENURUT FIKIH ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK... 83
A. Akibat Hukum Yang Timbul Dengan Adanya Pengangkatan Anak Dalam Perspektif Fikih Islam... 83
B. Akibat Hukum Pengangkatan Anak Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2002... 93
C. Pengawasan Terhadap Pengangkatan Anak (tabanni) ... 99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 110
A. Kesimpulan ... 110
B. Saran ... 111
DAFTAR PUSTAKA ... 112
viii
DAFTAR ISTILAH
Adopsi : mengambil ke dalam keluarga seseorang Ba’da Dukhul : setelah berhubungan
Contentiosa : suatu gugatan
Iddah : masa tunggu
Ikhtiar : berusaha
Mahrom : berhubungan darah
Munakahat : pernikahan
Nasab : kerabat
Single Parent : orang tua tunggal
Ta’awun : berbuat baik
Tabanni : pengangkatan anak
Tirkah : harta peninggalan
Voluntair : permohonan
ix
DAFTAR SINGKATAN
SWT : Subhanahu wa ta’ala SAW : Shalallahu‘alaihi Wasallam
UU : Undang-undang
Q.S : Qur’an Surah
KHI : Kompilasi Hukum Islam
SEMA : Surat Edaran Mahkamah Agung