• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang - Undang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang - Undang"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Penulis : Yuliani [et al.] Penyunting Materi : Pujianto Penyunting Bahasa : Aryantoni Penyunting Grafik : Bayu Sandika

Cetakan pertama, 2016

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas XI SMA-LB Buku Guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.--

Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016 VI, Ilus; 25 cm k katalog dalam terbitan (KDT)

Untuk SMALB kelas XI semester 1 dan 2 ISBN 978-602-358-388-1 (jilid lengkap) ISBN 978-602-358-390-4 (jilid 2)

I. Ilmu Pengetahuan Alam

II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Pembelajaran

Diterbitkan oleh : Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusu

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah

Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak bahwa koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan "dokumen hidup" yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang - Undang

MILIK NEGARA

(3)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, sehingga Buku Guru IPA untuk SMALB Tunanetra kelas XI ini dapat diselesaikan sesuai standar isi (SI) yang telah ditetapkan dalam Permendikbud RI Nomor 40 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMALB. Buku Guru IPA SMALB ini ditulis untuk membantu siswa mencapai kompetensi yang ingin dicapai. Karena berbasis kompetensi, buku ini tidak hanya memperhatikan penguasaan pengetahuan, tetapi secara utuh juga membangun sikap dan keterampilan proses siswa.

Buku Guru IPA SMALB Tunanetra kelas XI ini ditulis untuk menciptakan proses pembelajaran yang konstruktivis. Karena itu berbagai konsep tidak langsung dideskripsikan dalam buku, tetapi siswa diminta membangun konsep-konsep IPA berbagai aktivitas, misalnya kegiatan ayo lakukan, ayo coba, berpikir kritis, dan lain-lain.

Buku Guru IPA SMALB Tunanetra kelas XI ini disusun dengan pemikiran di atas. Pada Buku IPA SMALB menjelaskan prinsip-prinsip dasar dari sistem gerak pada manusia, karakteristik materi perubahan fikis dan kimia, sistem pencernaan, reproduksi dan keluarga berencana, serta polusi dan dampaknya bagi lingkungan dan kesehatan. Melalui pembahasan menggunakan bermacam bidang ilmu dalam rumpun ilmu pengetahuan alam, pemahaman utuh tentang alam yang dihuninya beserta benda-benda alam yang dijumpai di sekitarnya dapat dikuasai oleh peserta didik SMALB.

Buku ini mendeskripsikan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang tersedia di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini. Guru dapat menyederhanakan dan memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.

Buku Guru IPA SMALB Tunanetra kelas XI edisi pertama ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan para pembaca memberikan masukan, kritik, dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terimakasih. Semoga kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.

Jakarta, Mei 2016 Penulis

(4)

Daftar Isi

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv

Petunjuk Umum ... 1

A. Pengantar ... 1

B. Pendekatan dan Metode Pembelajaran IPA untuk SMALB ... 1

C. Keterampilan Proses ... 7

D. Pembiasaan Sikap ... 8

E. Penilaian dalam Pembelajaran IPA ... 8

F. Alokasi Waktu Pembelajaran Setiap Topik ... ... 16

Bab 1. Sistem Gerak pada Manusia ... 17

A. Pengantar ... 18

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 19

C. Pembelajaran pada Topik Sistem Gerak pada Manusia ... 20

Bentuk Komunikasi dengan Orangtua ... 34

Kunci Jawaban Uji Kompetensi ... 35

Bab 2. Sistem Pencernaan Makanan ... 37

A. Pengantar ... 38

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 38

C. Pembelajaran pada Topik Sistem Pencernaan Makanan ... 39

Bentuk Komunikasi dengan Orangtua ... 52

Kunci Jawaban Uji Kompetensi ... 53

Bab 3. Karakteristik Materi, Perubahan Fisika dan Kimia ... 55

A. Pengantar ... 56

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 57

C. Pembelajaran pada Topik Karakteristik Materi, Perubahan Fisika dan Kimia ... 58

Bentuk Komunikasi dengan Orangtua ... 71

Kunci Jawaban Uji Kompetensi ... 72

Bab 4. Reproduksi dan Keluarga Berencana ... 73

A. Pengantar ...74

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 75

(5)

Bentuk Komunikasi dengan Orangtua ... 88

Kunci Jawaban Uji Kompetensi ... 89

Bab 5. Polusi dan Dampaknya pada Lingkungan dan Manusia... 91

A. Pengantar ...92

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ...93

C. Pembelajaran pada Topik Polusi dan Dampaknya pada Lingkungan dan Kesehatan ...93

Bentuk Komunikasi dengan Orangtua ... 108

Kunci Jawaban Uji Kompetensi ... 109

Bab 6. Listrik ... 111

A. Pengantar ... 112

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 112

C. Pembelajaran pada Topik Listrik ... 113

Bentuk Komunikasi dengan Orangtua ... 120

Kunci Jawaban Uji Kompetensi ... 121

(6)
(7)

BAB

1

SISTEM GERAK

PADA

MANUSIA

pixabay.com

(8)

BAB

6

LISTRIK

pixabay.com

(9)

Bab 6

Listrik

A. Pengantar

Listrik sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, karena berbagai peralatan dalam kehidupan modern dioperasikan menggunakan listrik. Oleh karena itu dalam mempelajari konsep kelistrikan, siswa harus dibawa pada konteks kehidupan nyata. Pada bab ini siswa mula-mula diberikan pengalaman mengenal konsep muatan listrik yang bersifat abstrak dan melakukan aktivitas bagaimana membuat suatu benda menjadi bermuatan listrik dan merasakan interaksi dengan benda bermuatan listrik.

Selanjutnya, siswa mengenal konsep arus listrik, rangkaian listrik dengan susunan hambatan seri-paralel, serta daya dan energi listrik. Siswa juga dibawa pada kehidupan nyata di rumahnya masing-masing untuk mendata dan menghitung energi listrik yang digunakan, termasuk memberikan saran agar penggunaan listrik di rumah menjadi lebih hemat.

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Tabel 6.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

3.7.Memahami jenis, besaran, dan peralatan kelistrikan.

(10)

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

4.2.Menghitung besaran dalam kelistrikan dan daya listrik yang digunakan sehari-hari melalui peralatan.

Tatap Muka Materi

1 Muatan listrik

2 Rangkaian listrik seri dan paralel 3 Energi dan daya listrik

4 Tugas proyek

5 Ulangan harian

C. Pembelajaran pada Topik Listrik

1. Alokasi Waktu dan Subtopik

Pembelajaran dan penilaian topik listrik memerlukan waktu 12 jam pelajaran dengan 5 kali tatap muka. Setiap tatap muka terdiri atas dua jam pelajaran. Organisasi materi setiap tatap muka sebagai berikut:

Tabel 6.2. Alokasi Waktu dan Subtopik

2. Pertemuan I: Muatan Listrik (2 JP)

a. Materi untuk Guru

Pertemuan ini dimaksudkan untuk mengajarkan tentang muatan listrik dan cara membuat suatu benda menjadi bermuatan listrik. Benda menjadi bermuatan listrik negatif jika mendapat tambahan elektron, dan menjadi bermuatan

(11)

positif jika kehilangan elektron. Pengalaman empiris membuat benda menjadi bermuatan listrik dilakukan siswa dengan cara menggosokkan kain sutera pada batang kaca dan kain wol pada batang plastik, juga interaksi batang kaca dan batang plastik setelah digosok.

b. Pembelajaran

1) Tujuan Pembelajaran

a) Siswa dapat menjelaskan penyebab suatu benda menjadi bermuatan listrik positif atau negatif.

b) Siswa melakukan percobaan sederhana untuk membuat suatu benda menjadi bermuatan listrik positif atau negatif. 2) Kegiatan Pembelajaran

a) Pendahuluan

Guru bertanya kepada siswa, “Pernahkah terkena setrum listrik?”. Bila ada siswa yang pernah kena aliran listrik diminta menceritakan pengalamannya. Guru menanyakan pernahkah mendengar suara halilintar. Halilintar sering terjadi bersamaan dengan petir. “Adakah yang pernah mendengar cerita tentang petir?”. Siswa diminta menceritakan pengalamannya tentang petir. Guru menyampaikan secara garis besar tujuan pembelajaran pada pertemuan ini.

b) Inti

Guru mendeskripsikan gambar atom (pada buku siswa), kemudian meminta salah satu siswa untuk mengulangi deskripsi guru dengan bahasanya sendiri. Siswa lain diminta menanggapi deskripsi siswa tersebut, kemudian guru memberikan penguatan konsep yang benar tentang atom dan bagian-bagiannya dan dikaitkan dengan bagaimana suatu benda dapat bermuatan positif atau negatif. Siswa secara berkelompok kemudian diminta melakukan “Kegiatan Penyelidikan 1” pada buku siswa. Setelah selesai, salah satu kelompok diminta mempresentasikan hasilnya dan kelompok lain menanggapi.

Guru memberikan deskripsi penguatan tentang penyebab suatu benda dapat menjadi bermuatan positif atau negatif.

(12)

c) Penutup

Siswa dibimbing menemukan jawaban dari beberapa pertanyaan apersepsi dan motivasi pada kegiatan pendahuluan, misalnya bagaimana petir dapat terjadi dan mengapa mistar plastik yang telah digosok kain wol dapat menyebabkan bulu-bulu berdiri.

3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran

Bahan yang digunakan adalah mistar plastik dan kain wol. 4) Sumber Belajar

a) Buku siswa.

b) Sumber lain yang relevan (Internet).

3. Pertemuan II: Rangkaian Listrik Seri dan Paralel (2 JP)

a. Materi untuk Guru

Pada pertemuan sebelumnya, siswa memahami bahwa bagian atom yang dapat bergerak bebas adalah elektron. Jumlah elektron yang mengalir per satuan waktu disebut kuat arus listrik. Meskipun yang bergerak adalah elektron, tetapi definisi arus listrik konvensional adalah dari kutub positif ke kutub negatif, sehingga arah arus listrik konvensional berlawanan dengan arah elektron. Pada pertemuan ini siswa juga diajak mendiskusikan rangkaian listrik seri dan paralel.

b. Pembelajaran

1) Tujuan Pembelajaran

a) Siswa dapat menjelaskan pengertian kuat arus listrik. b) Siswa dapat mendeskripsikan karakteristik rangkaian seri

dan paralel.

c) Siswa menentukan besarnya tegangan dan kuat arus listrik pada suatu rangkaian.

2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan

Guru menyalakan atau mematikan kipas angin, kemudian menanyakan mengapa kipas dapat berputar atau berhenti berputar?. Diharapkan siswa menjawab karena ada atau tidak adanya aliran listrik. Guru menguatkan syarat terjadi aliran listrik jika rangkaiannya tertutup dan menjelaskan bagaimana mekanisme secara kelistrikan

(13)

sehingga kipas angin dapat berputar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini.

b) Inti

Guru mendeskripsikan rangkaian baterai dan lampu. Siswa diminta menyampaikan bagaimana arah arus elektron pada rangkaian tersebut, kemudian siswa diminta mendeskripsikan arah arus listriknya. Dengan menggunakan persamaan I = V/R pada buku siswa, siswa mendeskripsikan hubungan tegangan dan kuat arus pada rangkaian listrik. Guru melanjutkan penjelasan dengan bertanya, “berdasarkan deskripsi tersebut bagaimana cara membuat putaran kipas angin menjadi lebih cepat dari semula?”.

Guru memperluas deskripsi rangkaian listrik di rumah-rumah, misalnya mendeskripsikan lampu, televisi, kipas angin atau peralatan listrik lain dapat dinyalakan secara bergantian, tetapi jika terjadi konslet maka sekring akan putus atau terbuka sehingga semua peralatan listrik menjadi mati. Dari deskripsi tersebut, guru menjelaskan pengertian dan perbedaan rangkaian seri dan paralel. Apabila siswa sudah paham, siswa diminta menceritakan pengalamannya, barangkali selama ini dalam kehidupan sehari-hari pernah menemukan rangkaian listrik yang memiliki karakteristik sebagai rangkain seri atau paralel. Guru meluruskan jika pemahaman siswa belum tepat dan memuji siswa jika pemahamannya sudah bagus.

c). Penutup

Siswa diminta memantapkan pemahamannya tentang pengertian kuat arus listrik, arah arus listrik, dan rangkaian listrik seri paralel. Siswa juga diminta mengungkapkan hubungan beda potensial (V) dan kuat arus (I) yang sesuai dengan hukum Ohm.

3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran Alat yang digunakan adalah kipas angin. 4) Sumber Belajar

a) Buku siswa.

(14)

4. Pertemuan III: Energi dan Daya Listrik (2 JP)

a. Materi untuk Guru

Pertemuan ini untuk memahamkan siswa tentang energi listrik dan daya listrik. Daya merupakan energi per satuan waktu. Besarnya energi listrik yang diperlukan dipengaruhi oleh besarnya daya alat listrik yang digunakan dan waktu penggunaan alat tersebut. Siswa perlu dipahamkan bagaimana menghemat energi listrik dengan memperhatikan dua variabel tersebut. Perlu disadarkan bahwa energi listrik diproduksi dengan biaya besar, dan setiap penggunaannya juga memerlukan biaya besar sehingga perilaku hemat energi sangat dianjurkan. b. Pembelajaran

1) Tujuan Pembelajaran

a) Siswa dapat mengenali besaran daya setiap alat listrik yang digunakan.

b) Siswa dapat menghitung besarnya energi listrik yang diperlukan suatu alat listrik tertentu.

c) Siswa mampu mengusulkan perilaku hemat energi listrik. 2) Kegiatan Pembelajaran

a) Pendahuluan

Guru menanyakan, “apa yang terjadi jika seseorang memasak nasi menggunakan api kecil dan api besar?”. Siswa diarahkan memberikan jawaban, “nasi yang dimasak menggunakan api besar akan lebih cepat matang karena energi panasnya lebih besar”. Kemudian guru menganalogikan hal tersebut pada peralatan listrik. Alat pemasak listrik juga memiliki ukuran besar dan kecil, misalnya 100W-220V dan menanyakan kira-kira apa maknanya. Siswa diminta menjawab tetapi jawabannya ditampung saja dan akan dikuatkan setelah kegiatan inti. b) Inti

Guru menyampaikan bahwa setiap peralatan listrik selalu dilengkapi spesifikasi daya dan tegangan listrik yang diperlukan, misalnya yang tertulis pada Buku Siswa Gambar 7.8, dan mendeskripsikan informasi terutama yang berkaitan dengan besaran-besaran listriknya. Guru memberikan penekanan bahwa jika sumber tegangannya lebih kecil dari spesifikasi, dayanya tidak maksimal. Jika

(15)

sumber tegangannya lebih tinggi dari spesifikasi, peralatannya akan rusak.

Guru mendeskripsikan persamaan E = P x t beserta satuannya dan membahas contoh perhitungan energi listrik dari beberapa alat listrik, sebagaimana disajikan contoh dalam buku siswa. Siswa diminta mengerjakan soal “Penggunaan Matematika nomor 9”. Siswa juga diminta mengerjakan soal-soal “Uji Kompetensi” yang lain dan poin-poin penting dibahas sesuai kondisi waktu yang tersedia.

c) Penutup

Salah satu siswa diminta menyampaikan penjelasan hubungan antara daya dan energi listrik. Siswa diminta menjelaskan kembali tulisan spesifikasi pada alat listrik 100W-220V yang sebelumnya dibahas pada kegiatan awal. Terakhir, siswa diminta mengerjakan tugas proyek pada buku siswa dan hasilnya dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran

-4) Sumber Belajar a) Buku siswa.

b) Sumber lain yang relevan, misalnya Internet.

5. Pertemuan IV: Tugas Proyek (2 JP)

a. Materi untuk Guru

Materi ini dimaksudkan agar siswa dapat berlatih menghitung besaran dan daya listrik.

b. Pembelajaran

1) Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menghitung besaran dan daya listrik. 2) Kegiatan Pembelajaran

a) Pendahuluan

Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan menjelaskan berbagai contoh aplikasi besaran dalam kelistrikan dan daya listrik.

b) Inti

(16)

kemudian mintalah siswa mengerjakan tugas proyek (dengan bimbingan guru).

Setelah mendapatkan hasil perhitungan, mintalah siswa untuk membuat laporan kegiatan dari perhitungan besaran dan daya listrik.

Selanjutnya, mintalah setiap kelompok untuk mengomunikasikan hasil diskusinya dan menunjukkan pekerjaannya di hadapan kelompok lain. Berikan umpan balik segera setelah siswa menyampaikan hasil diskusinya. c) Penutup

Buatlah kesimpulan dan lakukan refleksi dari hasil pembelajaran pada pertemuan tersebut. Doronglah siswa untuk selalu bersyukur terhadap ciptaan dan karunia Tuhan Yang Maha Esa.

3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam pertemuan ini adalah alat-alat kelistrikan, misalnya lampu, baterai, kabel, seterika listrik, dan lain-lain.

4) Sumber Belajar a) Buku siswa.

b) Sumber lain yang relevan, misalnya Internet.

6. Pertemuan V: Ulangan Harian (2 JP)

Tabel 6.3. Penilaian oleh Guru

KD Indikator Teknik Keterangan

KD pada KI 3

Mendeskripsikan benda bermuatan positif, negatif, dan netral.

Tes tulis Lembar tes tertulis Menjelaskan

bagaimana membuat benda menjadi bermuatan listrik. Menjelaskan kuat arus listrik dan hubungannya dengan tegangan listrik.

(17)

Bentuk Komunikasi dengan Orangtua

Bentuk komunikasi dengan orang tua/wali dibangun dengan pemberian kolom tanda tangan orang/wali dalam setiap tugas atau bentuk panilaian yang lain. Apabila ada permasalahan yang perlu segera diketahui oleh orang tua/wali dari siswa, maka Bapak/Ibu guru dapat menyampaikannya melalui komunikasi maya seperti telepon, pesan singkat, media sosial, maupun dengan memberikan surat pemberitahuan.

KD Indikator Teknik Keterangan

KD pada KI 4

Membandingkan rangkaian seri dan paralel. Penilaian kinerja Lembar penilaian kinerja Menentukan besarnya energi listrik dan harga listrik.

Membuat benda menjadi bermuatan listrik.

Mengomunikasikan hasil percobaan dan pengalaman tentang kelistrikan.

(18)

KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI

Pilihan Ganda 1. B 2. B 3. B 4. C 5. C Pemahaman Konsep

1. Benda bersifat netral jika jumlah proton dan elektron yang dimiliki sama; benda bermuatan negatif jika benda tersebut mendapatkan tambahan elektron; dan benda disebut bermuatan positif jika benda tersebut kehilangan elektron. 2. Benda-benda yang bermuatan sejenis akan tolak-menolak

jika didekatkan, sedangkan jika muatannya berlawanan akan tarik-menarik jika didekatkan.

3. Terdapat sumber tegangan dan membentuk rangkaian tertutup.

4. Rangkaian lampu teras dengan lampu kamar dirangkai paralel, rangkaian sekring seri terhadap semua rangkaian di rumah.

5. Tiga faktor yang memengaruhi besarnya energi listrik: 1) daya alat, 2) lama waktu penggunaan alat, dan 3) jumlah alat yang digunakan.

(19)

Berpikir Kritis

6. Karena memiliki karakter dekat dengan awan dibandingkan benda-benda lain di sekitarnya sehingga berpeluang besar terkena petir.

7. Karena balon setelah digosok menjadi bermuatan listrik dan menyebabkan rambut kucing terinduksi sehingga menjadi berdiri.

8. Penangkal petir terbuat dari bahan konduktor listrik yang baik, biasanya ujungnya platina atau tembaga, termasuk kabelnya yang disambungkan ke tanah (ground), maka rumah yang memiliki penangkal petir akan menyediakan jalan petir untuk mengalir ke tanah tanpa merusak peralatan yang digunakan.

Berpikir Kritis

9. Diketahui: P1 = 20 W; P2 = 50 W; t1 = 8 jam; t2 = 4 jam; n1 = 5; n2 1,1 bln = 30 hari.

Ditanya: Jumlah energi listrik dan harga listrik? E = P x t

= [(5 x 20 8) + (1 x 50 x 4)] x 30 = 30 kWh

Harga listrik = 30 kWh x Rp. 1000/kWh = Rp. 30.000

10.Tugas proyek. Sesuai hasil identifikasi siswa di rumah masing-masing.

(20)

Bab 1

Sistem Gerak pada Manusia

A. Pengantar

Pembelajaran pada topik “Sistem Gerak pada Manusia” secara esensial mengenalkan siswa pada sistem gerak, menjelaskan fungsi dari sistem rangka, menjelaskan macam tulang pada sistem rangka dan proses pembentukan tulang, menjelaskan macam otot, menjelaskan macam persendian, dan menjelaskan gangguan dan kelainan pada tulang. Sistem gerak pada manusia merupakan bagian dari ilmu Anatomi dan Fisiologi.

Model pembelajaran yang sebaiknya digunakan ialah model pembelajaran Direct Instruction, Discovery Inquiry, Problem Based Learning, dan Project Based Learning dimana siswa diberi pengantar untuk mendorong motivasi belajar siswa. Selanjutnya, siswa diarahkan untuk melaksanakan pembelajaran dengan melakukan berbagai aktivitas seperti observasi, eksperimen, analisis dan diskusi, serta presentasi yang disampaikan oleh Bapak/Ibu guru.

Selama proses pembelajaran diharapkan Bapak/Ibu guru dapat mendorong sikap ilmiah siswa untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang sistem gerak pada tubuh manusia, serta menerapkan sikap teliti, tekun, jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam melakukan pengamatan/percobaan serta dalam mewujudkan aktivitas sehari-hari. Bapak/Ibu guru dapat menggunakan fitur kolom “Ayo Kita Lakukan”, “Tugas Proyek”, dan “Ide-ide Penerapan” untuk mendorong sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran di kelas. Bapak/Ibu guru juga dapat menggunakan fitur kolom “Info Penting” untuk mendorong motivasi siswa dalam belajar serta motivasi untuk berperilaku ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Tabel 1.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3. Memahami, menerapkan, dan

(21)

C. Pembelajaran pada Topik Sistem Gerak pada Manusia

1. Alokasi Waktu dan Subtopik

Pembelajaran dan penilaian topik Sistem Gerak pada Manusia memerlukan 16 jam pelajaran atau 7x tatap muka (dengan asumsi 2 jam pelajaran/JP per minggu). Pengorganisasian JP tersebut ialah sebagai berikut:

Tabel 1.2. Alokasi Waktu dan Subtopik

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

faktual, konseptual, dan prosedural sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

4.1.Mendemonstrasikan upaya menjaga kesehatan rangka manusia dikaitkan dengan zat gizi makanan dan perilaku sehari-hari.

Tatap Muka Materi

1 • Definisi Gerak

• Kegiatan Pengamatan Tangan • Fungsi Sistem Rangka

(22)

2. Pertemuan I: Definisi Gerak, Kegiatan Pengamatan Tangan, dan Fungsi Sistem Rangka (2 JP)

a. Materi untuk Guru

Pertemuan I dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang gerak dan fungsi sistem gerak. Salah satu aktivitas dalam pertemuan ini adalah mengamati tangan siswa, apakah ada bagian yang keras?. Siswa diminta untuk mengidentifikasi mengapa pada tangan ada bagian yang keras dan ada bagian yang lunak. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan sikap teliti, jujur, tekun, disiplin, dan tanggung jawab dalam diri siswa selama melakukan pengamatan. Sikap kagum terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan merupakan sikap yang menjadi tujuan dari kegiatan pengamatan tersebut.

b. Pembelajaran

1) Tujuan Pembelajaran

a) Siswa dapat mendefinisikan tentang gerak. b) Siswa dapat menjelaskan fungsi sistem rangka.

c) Siswa dapat mengidentifikasi bagian tangan yang keras dan yang lunak.

d) Siswa dapat menganalisis data hasil pengamatan.

e) Siswa dapat menyimpulkan hasil kegiatan mengenai fungsi sistem rangka.

Tatap Muka Materi

2 • Pengelompokan Sistem Gerak

• Kegiatan mengidentifikasi Sistem Gerak Manusia 3 • Macam-macam Tulang Pada Sistem Rangka

Manusia

• Kegiatan mengelompokkan Tulang Rangka Manusia berdasarkan bentuknya

4 • Otot

• Kegiatan mengamati Diameter Otot

5 • Persendian

• Kegiatan mengidentifikasi sendi-sendi yang bekerja pada aktivitas sehari-hari

6 • Gangguan dan Kelainan pada Tulang • Upaya menjaga Kesehatan Rangka

(23)

f) Siswa dapat mengomunikasikan hasil kegiatan di dalam kelas.

2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan

Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa, bertanyalah kepada siswa tentang “Apakah ada bagian yang keras pada tubuhmu?”. Galilah berbagai jawaban yang mungkin akan disampaikan oleh siswa, arahkan siswa untuk menjawab ke arah sistem rangka.

b) Inti

Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok (jumlah kelompok menyesuaikan dengan jumlah siswa).

Mengamati. Kemudian instruksikan kepada siswa untuk mengamati tangan temannya (mengambil tangan temannya dan menyentuhnya), mintalah siswa mengidentifikasi bagian tangan yang keras dan bagian yang lunak secara berkelompok. Bagian keras adalah tulang, bagian lunak adalah otot atau “daging”. Mintalah siswa untuk mencatat segala sesuatu yang ditemukan pada saat pengamatan.

Menanya. Mintalah mereka bertanya apabila ada hal yang tidak diketahuinya.

Menalar. Siswa diminta untuk memikirkan: a. mengapa tubuh dapat berdiri dengan tegak: Tubuh kita bisa berdiri tegak karena ada sistem rangka yang menyokong tubuh kita. Jawaban juga bisa mengarah kepada adanya tulang pada tubuh kita. b. apa yang terjadi apabila di dalam tubuh kita tidak terdapat sistem rangka: Jika tidak ada sistem rangka, tubuh kita tidak dapat berdiri dengan tegak atau bergerak.

Mengomunikasikan. Kemudian siswa diminta untuk mengomunikasikan hasil pengamatan di dalam kelas. Doronglah siswa agar berani dan santun dalam menyampaikan hasil diskusi dan pengamatannya. Ingatkan siswa untuk melakukan pengamatan secara cermat dan bertanggung jawab berdasarkan prosedur yang diberikan.

Pembelajaran dilanjutkan dengan meminta siswa membaca buku siswa mengenai fungsi rangka, setelah itu

(24)

diadakan diskusi mengenai fungsi sistem gerak. c) Penutup

Bersama siswa, buatlah kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan serta lakukan refleksi untuk mendorong perilaku ilmiah siswa agar diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran

Alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan “mengamati dan mencoba” sesuai dengan Buku Siswa yang dijelaskan pada fitur “Ayo Lakukan”.

4) Sumber Belajar a) Buku siswa.

b) Alat peraga: torso rangka manusia. c) Sumber lain yang relevan (Internet).

3. Pertemuan II: Pengelompokan Sistem Gerak dan Kegiatan Mengidentifikasi Sistem Gerak Manusia (2 JP)

a. Materi untuk Guru

Pertemuan II dimaksudkan agar siswa dapat mengelompokkan sistem rangka. Pada pertemuan ini, siswa diminta melakukan pengamatan terhadap torso rangka manusia, kemudian torso tersebut dikelompokkan menjadi tulang penyusun tulang tengkorak, tulang pembentuk tubuh, dan tulang anggota gerak. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kembali perilaku ilmiah siswa.

Rangka manusia terdiri atas ± 206 ruas tulang yang mempunyai ukuran dan bentuk yang bervariasi. Tulang-tulang penyusun rangka dikelompokkan menjadi Tulang-tulang tengkorak, tulang pembentuk tubuh, dan tulang anggota gerak. Anggota gerak dikelompokkan menjadi anggota gerak atas dan anggota gerak bawah.

b. Pembelajaran

1) Tujuan Pembelajaran

a) Siswa dapat mengidentifikasi tulang penyusun tulang tengkorak, tulang pembentuk tubuh, dan tulang anggota gerak pada sistem rangka manusia.

b) Siswa dapat mengelompokkan tulang berdasarkan penyusun sistem rangka manusia.

(25)

c) Siswa dapat menuliskan data dalam tabel.

d) Siswa dapat menganalisis data hasil pengamatan dan mengomunikasikannya di dalam kelas.

2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan

Berikan pengantar untuk menarik perhatian dan memotivasi siswa dengan bercerita tentang tubuh manusia yang tersusun atas rangka. Siswa diminta untuk menunjukkan bagian-bagian tubuh yang terdapat tulang terutama tulang anggota gerak. Jelaskan kepada siswa nama-nama tulang yang menyusun sistem rangka.

b) Inti

Setelah menjelaskan nama-nama tulang penyusun sistem rangka, bagilah siswa menjadi beberapa kelompok (jumlah kelompok menyesuaikan dengan jumlah siswa). Kemudian instruksikan kepada siswa untuk melakukan pengamatan terhadap torso rangka manusia, kemudian dari torso tersebut dikelompokkan menjadi tulang yang menyusun tulang tengkorak, tulang pembentuk tubuh, dan tulang anggota gerak, lalu mencatat seluruh tulang penyusunnya. Mintalah siswa untuk mencatat segala sesuatu yang ditemukan pada saat pengamatan. Mintalah mereka bertanya apabila ada hal yang tidak diketahuinya. Kemudian siswa diminta untuk mengomunikasikan hasil pengamatan di dalam kelas. Doronglah siswa agar berani dan santun dalam menyampaikan hasil diskusi dan pengamatannya. Ingatkan siswa untuk melakukan pengamatan secara cermat dan bertanggungjawab berdasarkan prosedur yang diberikan. Pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi mengenai pengelompokan sistem gerak.

Tabel 1.3. Tulang pembentuk tubuh dan anggota gerak

Tulang tengkorak Tulang pembentuk tubuh Tulang anggota gerak

1. Tulang dahi 2. Tulang

ubun-ubun 3. Tulang baji

1. Tulang rusuk sejati (7 pasang)

2. Tulang rusuk palsu (3 pasang)

a. Anggota gerak atas

1. Tulang selangka 2. Tulang belikat 3. Tulang pangkal

(26)

c) Penutup

Bersama siswa, buatlah kesimpulan dan lakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran

Media yang digunakan berupa torso rangka manusia. Alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan ialah alat tulis dan buku catatan.

4) Sumber Belajar a) Buku siswa.

b) Sumber lain yang relevan (Internet).

4. Pertemuan III: Macam-macam Tulang pada Sistem Rangka Manusia dan Kegiatan Mengelompokkan Tulang Rangka Manusia Berdasarkan Bentuknya (2 JP)

a. Materi untuk Guru

Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa dapat menjelaskan macam-macam tulang pada sistem rangka. Tulang dapat dibedakan atas beberapa macam, baik berdasarkan jenisnya maupun berdasarkan bentuknya.

Berdasarkan jenisnya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras. Berdasarkan matriksnya, dikelompokkan menjadi tulang keras dan tulang spons. Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi

Tulang

tengkorak Tulang pembentuk tubuh Tulang anggota gerak

4. Tulang tengkorak 5. Tulang pelipis 6. Tulang air mata 7. Tulang hidung 8. Tulang pipi 9. Tulang rahang atas 10. Tulang rahang bawah 11. Tulang lidah 3. Tulang rusuk melayang (2 pasang) 4. Tulang dada 4. Tulang pengumpil 5. Tulang hasta ruas jari

6. Tulang karpus 7. Tulang metakarpus 8. Tulang ruas jari

b. Anggota gerak bawah

1. Tulang ilium 2. Tulang sacrum 3. Tulang tempurung lutut 4. Tulang kering 5. Tulang betis 6. Tulang tumit 7. Tulang metatarpus 8. Tulang ruas jari

(27)

tiga macam yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut dengan osifikasi.

b. Pembelajaran

1) Tujuan Pembelajaran

a) Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam tulang pada sistem rangka

b) Siswa dapat membedakan tulang rawan dan tulang keras c) Siswa dapat memberikan contoh tulang kompak dan

tulang spons

d) Siswa dapat membedakan tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek

e) Siswa dapat mengelompokkan tulang rangka manusia berdasarkan bentuknya

f) Siswa dapat mengaitkan bentuk tulang dengan fungsinya g) Siswa dapat menganalisis data hasil pengamatan dan

mengomunikasikannya di dalam kelas 2) Kegiatan Pembelajaran

a) Pendahuluan

Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan memberikan tulang pipa dan bertanya “ Bagaimana bentuk tulang yang kalian pegang?”. Galilah berbagai jawaban yang muncul dari siswa dan arahkan jawaban-jawaban tersebut pada satu jawaban yaitu “tulang berbentuk pipa”. Siswa diminta untuk membaca buku tentang macam-macam tulang dan proses pembentukan tulang.

b) Inti

Pembelajaran dimulai dengan meminta siswa membaca buku siswa mengenai macam-macam tulang penyusun rangka dan proses pembentukan tulang. Kemudian bagilah siswa menjadi beberapa kelompok (jumlah kelompok menyesuaikan dengan jumlah siswa). Masing-masing kelompok siswa kemudian diminta untuk mengambil bagian dari model rangka manusia.

Mengamati. Mintalah kepada siswa untuk melakukan pengamatan terhadap model rangka manusia. Siswa diminta untuk mengidentifikasi tulang penyusun rangka manusia berdasarkan bentuknya.

(28)

kemudian dikelompokkan berdasarkan bentuknya (pipih, pipa, dan pendek). Mintalah siswa untuk menghitung jumlah tulang dari masing-masing kelompok tulang rangka tersebut.

Menuliskan data dalam lembar kerja. Mintalah siswa untuk menulis dalam lembar kerja segala sesuatu yang ditemukan pada saat pengamatan. Mintalah mereka bertanya apabila ada hal yang tidak diketahuinya

Mengomunikasikan. Kemudian siswa diminta untuk mengomunikasikan hasil pengamatan di dalam kelas. Doronglah siswa agar berani dan santun dalam menyampaikan hasil diskusi dan pengamatannya. • Tulang pipa: tulang paha, tulang betis, tulang kering,

tulang hasta, dan tulang pengumpil.

• Tulang pipih: tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.

• Tulang pendek: tulang pangkal lengan, tulang pangkal kaki, dan ruas-ruas tulang belakang.

Pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi mengenai pengelompokan tulang berdasarkan bentuknya dan penjelasan guru mengenai proses pembentukan tulang.

c) Penutup

Buatlah kesimpulan bersama siswa serta refleksikan mengenai segala sesuatu yang terjadi selama pembelajaran. 3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam pertemuan ini dapat berupa torso rangka manusia.

4) Sumber Belajar a) Buku siswa.

b) Sumber lain yang relevan, misalnya Internet.

5. Pertemuan IV: Otot dan Kegiatan Mengamati Diameter Otot (2 JP)

a. Materi untuk Guru

Materi ini dimaksudkan agar siswa dapat menjelaskan jenis-jenis otot. Dengan memahami topik ini, guru diharapkan dapat mendorong siswa untuk memahami jenis-jenis otot dan cara mengukur diameter otot.

Manusia dapat menggerakkan tubuhnya karena adanya otot. Otot atau yang dikenal dengan istilah sehari-hari “daging”

(29)

terdiri atas sel-sel otot. Sifat sel otot adalah mempunyai kemampuan untuk mengerut (kontraksi) dan mengembang kembali (relaksasi). Otot terdiri atas otot rangka, otot polos, dan otot jantung.

b. Pembelajaran

1) Tujuan Pembelajaran

a) Siswa dapat menjelaskan macam-macam otot.

b) Siswa dapat membedakan otot rangka, otot polos, dan otot jantung berdasarkan bentuk, kerja otot, dan inti.

c) Siswa dapat mengukur diameter otot pada saat kontraksi dan relaksasi.

d) Siswa dapat menganalisis data hasil pengamatan.

e) Siswa dapat mengomunikasikan hasil kegiatannya di dalam kelas.

2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan

Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan meminta siswa untuk memegang suatu benda dan mintalah siswa memegang otot lengan temannya, dan mulailah dengan tanya jawab mengenai otot.

b) Inti

Siswa diminta untuk membaca buku siswa mengenai macam-macam otot. Melalui diskusi kelas mintalah siswa membedakan ketiga macam sel otot berdasarkan bentuk, kerja otot, dan inti. Kemudian bagilah siswa menjadi beberapa kelompok dan mintalah kepada siswa untuk melakukan kegiatan pengamatan diameter otot.

Melakukan kegiatan pengukuran. Mintalah siswa untuk mengukur diameter otot lengan temannya pada saat relaksasi dan kontraksi. Mintalah untuk melakukan pada setiap siswa di dalam kelompok. Hasil pengukuran akan akan menunjukkan diameter otot lebih besar pada saat kontraksi dibandingkan dengan pada saat relaksasi.

Mencatat data dalam tabel. Siswa diminta untuk mencatat segala sesuatu yang ditemukan pada saat pengamatan dan mencatat hasil pengukuran diameter otot pada tabel yang sudah dicontohkan di buku siswa.

Mengomunikasikan. Kemudian siswa diminta untuk menyimpulkan hasil kegiatannya dan

(30)

mengomunikasikannya di dalam kelas. Doronglah siswa agar berani dan santun dalam menyampaikan hasil diskusi dan pengamatannya. Ingatkan siswa untuk melakukan pengamatan secara cermat dan bertanggung jawab berdasarkan prosedur yang diberikan.

c) Penutup

Buatlah kesimpulan dan lakukan refleksi bersama dengan siswa dari hasil pembelajaran pada pertemuan tersebut.

3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam pertemuan ini adalah meteran, alat tulis, buku tulis, dan penggaris.

4) Sumber Belajar a) Buku siswa.

b) Sumber lain yang relevan, misalnya Internet.

6. Pertemuan V: Persendian dan Kegiatan Mengidentifikasi Sendi-sendi yang Bekerja pada Aktivitas Sehari-hari (2 JP)

a. Materi untuk Guru

Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa mampu menjelaskan hubungan antar tulang dan macam-macam sendi. Bapak/ Ibu guru diharapkan dapat memberikan penjelasan kepada siswa tentang macam-macam sendi dan melakukan bimbingan kegiatan kepada siswa mengenai identifikasi sendi yang bekerja pada aktivitas sehari hari.

b. Pembelajaran

1) Tujuan Pembelajaran

a) Siswa dapat membedakan hubungan antar tulang sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.

b) Siswa dapat membedakan macam-macam sendi berdasarkan kemampuan gerak.

c) Siswa dapat membedakan macam-macam sendi berdasarkan jenis gerakannya.

d) Siswa dapat memberikan contoh sendi berdasarkan jenis gerakannya.

e) Siswa dapat menganalisis data hasil pengamatan dan mengomunikasikannya di dalam kelas.

2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan

(31)

Berikan pengantar kepada siswa untuk memotivasi siswa dalam belajar dengan meminta siswa menggerakkan pergelangan tangan dan menggeleng-gelengkan kepala. Bertanyalah kepada siswa, “Apa yang menyebabkan pergelangan tangan bisa digerakkan?”. Arahkan jawaban siswa bahwa pergelangan tangan dapat digerakkan karena memiliki persendian.

b) Inti

Setelah memotivasi siswa, bagilah siswa menjadi beberapa kelompok (jumlah kelompok menyesuaikan dengan jumlah siswa). Kemudian instruksikan kepada siswa untuk melakukan kegiatan mengidentifikasi sendi-sendi yang bekerja pada aktivitas sehari-hari. Misalnya: Siswa memutar tangan maka guru akan menjelaskan bahwa terdapat sendi putar dan terjadi hubungan antar tulang hasta dan pengumpil; menggelengkan serta menganggukkan kepala; memutar pergelangan tangan; memegang pensil dan menulis.

Mintalah siswa untuk mencatat segala sesuatu yang ditemukan pada saat pengamatan dan mencatat hasil identifikasi. Mintalah mereka bertanya apabila ada hal yang tidak diketahuinya. Kemudian siswa diminta untuk mengomunikasikan hasil pengamatan di dalam kelas. Doronglah siswa agar berani dan santun dalam menyampaikan hasil diskusi dan pengamatannya. Ingatkan siswa untuk melakukan pengamatan secara cermat dan bertanggung jawab berdasarkan prosedur yang diberikan.

c) Penutup

Buatlah kesimpulan dan refleksi bersama dengan siswa dan tekankan kembali agar siswa selalu berani dan santun dalam bertanya atau berpendapat.

3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam pertemuan ini adalah media gambar persendian serta gangguan dan kelainan pada tulang. 4) Sumber Belajar

a) Buku siswa

(32)

Tabel 1.4. Gerakan sendi

7. Pertemuan VI: Gangguan dan Kelainan pada Tulang dan Demonstrasi Upaya Menjaga Kesehatan Rangka (4 JP)

a. Materi untuk Guru

Pertemuan ini dimaksudkan untuk membimbing siswa memahami kelainan dan penyakit pada tulang dan melakukan kegiatan demonstrasi mengenai upaya manusia dalam menjaga kesehatan rangka.

b. Pembelajaran

1) Tujuan Pembelajaran

a) Siswa dapat menjelaskan kelainan pada tulang. b) Siswa dapat menjelaskan penyakit pada tulang.

c) Siswa dapat mendemonstrasikan kegiatan sikap postur tubuh dalam menjaga kesehatan rangka.

2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan

Berikan pengantar kepada siswa untuk memotivasi siswa dalam belajar dengan menceritakan tentang kelainan tulang dan dampaknya terhadap kesehatan dan aktivitas tubuh. b) Inti

Melalui diskusi kelas, siswa diminta menyebutkan gangguan dan kelainan pada tulang. Berilah poin untuk siswa yang berani menjawab dan berilah poin yang lebih tinggi bagi siswa yang berani menjawab dengan jawaban yang benar. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendorong

No. Jenis Gerakan Sendi yang Berperan

1. Menggelengkan dan

menganggukkan kepala Sendi engsel

2. Memutar pergelangan tangan Sendi kaku

3. Memegang pensil dan menulis Sendi engsel dan Sendi kaku

4. Berlari Sendi engsel dan Sendi

putar

5. Meluruskan tangan

dan kemudian membengkokkan tangan ke atas

(33)

siswa memiliki sikap berani dan santun dalam berpendapat. Kemudian bagilah siswa dalam kelompok untuk mengerjakan kegiatan menjaga kesehatan rangka manusia, dengan cara mereka diminta mendemostrasikan berbagai sikap yang dapat berdampak positif dan negatif terhadap rangka manusia. Bimbinglah siswa dalam menentukan perilaku “salah” dan “benar”. Untuk dapat menjawab benar dan salah kaitkan dengan kesehatan rangka.

Mintalah siswa untuk mencatat hasil kegiatan dalam tabel. Mintalah mereka bertanya apabila ada hal yang tidak diketahuinya. Kemudian siswa diminta untuk mengomunikasikan hasil kegiatannya dalam kelas.

Siswa juga diminta mencari kajian pustaka mengenai makanan yang dapat membantu dan mengganggu kesehatan rangka. Bimbinglah siswa dalam mencari pustaka yang sesuai melalui internet atau bahan bacaan. Mintalah siswa mencari bahan bacaan sesuai dengan topik yang dicari pada buku siswa. Bimbinglah siswa untuk menulis rangkuman dan mengomunikasikan hasil laporan tersebut ke teman-temannya.

c) Penutup

Buatlah kesimpulan dan refleksi bersama dengan siswa dan tekankan kembali agar siswa selalu berani dan santun dalam bertanya atau berpendapat, serta berikan dorongan terhadap siswa untuk selalu menjaga kesehatan rangka sebagai wujud rasa syukur terhadap ciptaan dan karunia Tuhan Yang Maha Esa.

3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam pertemuan ini adalah audio mengenai kelainan tulang.

4) Sumber Belajar a) Buku siswa.

(34)

KD Indikator Teknik Keterangan

KD pada KI 3

Menjelaskan pengertian dari gerak.

Tes tulis Lembar tes tertulis Menjelaskan fungsi

sistem rangka. Membedakan sistem gerak pasif dan sistem gerak aktif. Mengidentifikasi tulang penyusun tulang

tengkorak,tulang pembentuk tubuh, dan tulang anggota gerak pada sistem rangka manusia. Mengelompokkan tulang berdasarkan penyusun sistem rangka manusia. Menjelaskan macam-macam tulang pada sistem rangka. Membedakan tulang rawan dan tulang keras.

Memberikan contoh tulang kompak dan tulang spons. Mengelompokkan tulang rangka manusia berdasarkan bentuknya. Membedakan tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Menjelaskan macam-macam otot.

8. Pertemuan VII: Ulangan Harian (2 JP)

(35)

KD Indikator Teknik Keterangan

KD pada KI 3

Membedakan otot rangka,otot polos, dan otot jantung.

Tes tulis Lembar tes tertulis Membedakan hubungan antar tulang sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis. Menjelaskan macam-macam persendian berdasarkan kemampuan gerak. Membedakan macam-macam sendi berdasarkan jenis gerakannya. Memberikan contoh sendi berdasarkan jenis gerakannya. Menjelaskan gangguan dan kelainan pada tulang. Memberikan contoh makanan yang dapat menjaga kesehatan rangka.

KD pada KI 4

Mengidentifikasi bagian tangan yang lunak dan keras serta mengaitkan dengan tulang dan otot.

Penilaian kerja penilaian kerjaLembar

Menganalisis data hasil pengamatan dan mengomunikasikan di dalam kelas. Penilaian produk Lembar penilaian produk Mengelompokkan tulang rangka manusia

berdasarkan Penilaian kerja

Lembar penilaian kerja

(36)

KD Indikator Teknik Keterangan

KD pada KI 4

Mengukur diameter

otot. Penilaian kerja penilaian kerjaLembar Mengidentifikasi

sendi-sendi yang bekerja pada

aktivitas sehari-hari.

Penilaian kerja penilaian kerjaLembar

Merumuskan simpulan berdasarkan hasil kegiatan. Penilaian produk Lembar penilaian produk Mendemonstrasikan upaya menjaga sistem rangka pada manusia.

Penilaian kerja penilaian kerjaLembar

Bentuk Komunikasi dengan Orangtua

Bentuk komunikasi dengan orang tua/wali dibangun dengan pemberian kolom tanda tangan orang/wali dalam setiap tugas atau bentuk panilaian yang lain. Apabila ada permasalahan yang perlu segera diketahui oleh orang tua/wali dari siswa, maka Bapak/Ibu guru dapat menyampaikannya melalui komunikasi maya seperti telepon, pesan singkat, media sosial, maupun dengan memberikan surat pemberitahuan.

(37)

KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI

Pilihan Ganda 1. A 2. A 3. C 4. A 5. D 6. A 7. C 8. A 9. D 10.B Berpikir Kritis

1. Supaya skoliosis yang diderita oleh Tini tidak bertambah sebaiknya Tini harus mengubah perilaku kebiasaannya, contohnya kebiasaan duduk dalam jangka waktu lama (duduknya harus dalam sikap yang tegap tidak membengkok ke kanan dan ke kiri) dan kebiasaan membawa beban berat di punggungnya tidak boleh dilakukan.

2. Bayi baru lahir dianjurkan untuk “dijemur” pada pagi hari karena sinar matahari dapat mengaktifkan pro-vitamin D menjadi vitamin D yang bermanfaat bagi pertumbuhan tulang bayi.

(38)
(39)

BAB

2

SISTEM

PENCERNAAN

MAKANAN

pixabay.com

(40)

Bab 2

Sistem Pencernaan Makanan

A. Pengantar

Topik tentang “Sistem Pencernaan Makanan” masuk dalam tema besar “Sistem Pencernaan pada Manusia”. Secara esensial, pembelajaran pada topik ini mengenalkan siswa pada konsep sistem pencernaan makanan dan diharapkan agar siswa dapat menjelaskan definisi dan komponen sistem pencernaan makanan, mengidentifikasi makanan dan zat gizi, susunan dan fungsi sistem percernaan, kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan.

Model pembelajaran yang sebaiknya digunakan ialah model pembelajaran Discovery Inquiry, Problem Based Learning, dan Project Based Learning dimana siswa diberi pengantar untuk mendorong motivasi belajar siswa. Selanjutnya, siswa diarahkan untuk melaksanakan pembelajaran dengan melakukan berbagai aktivitas seperti observasi, eksperimen, dan diskusi, serta ceramah yang disampaikan oleh Bapak/Ibu guru.

Selama proses pembelajaran diharapkan Bapak/Ibu guru dapat mendorong sikap ilmiah siswa untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang sistem pencernaan makanan, serta menerapkan sikap teliti, tekun, jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam melakukan pengamatan/percobaan serta dalam mewujudkan aktivitas sehari-hari. Bapak/Ibu guru dapat menggunakan fitur kolom “Ayo Lakukan” dan “Ayo Kita Amati” untuk mendorong sikap siswa dalam pembelajaran di kelas. Bapak/Ibu guru juga dapat menggunakan fitur kolom “Tahukah Kamu” untuk mendorong motivasi siswa dalam belajar serta motivasi untuk berperilaku ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Tabel 2.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

3.2.Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit

(41)

C. Pembelajaran pada Topik Sistem Pencernaan Makanan

1. Alokasi Waktu dan Subtopik

Pembelajaran dan penilaian topik Sistem Pencernaan Makanan memerlukan 16 jam pelajaran atau 7x tatap muka (dengan asumsi 2 jam pelajaran/JP per minggu). Pengorganisasian JP tersebut ialah sebagai berikut:

Tabel 2.2. Alokasi Waktu dan Subtopik

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

dan prosedural sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

4.2.Membuat laporan yang didapat dari berbagai sumber mengenai upaya menjaga kesehatan pencernaan manusia.

Tatap Muka Materi

1 • Kebutuhan energi

(42)

2. Pertemuan I: Kebutuhan Energi dan Kegiatan Jenis Makanan dan Piramida Makanan (2 JP)

a. Materi untuk Guru

Pertemuan I dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang kebutuhan energi makanan yang digunakan untuk melakukan aktivitas, pertumbuhan, dan perbaikan bagian-bagian tubuh yang rusak dengan jumlah tertentu. Salah satu aktivitas dalam pertemuan ini adalah percobaan membuat daftar makanan sarapan pagi dan mengelompokkan daftar makanan tersebut sesuai dengan kelompok pada panduan piramida makanan. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan sikap teliti, jujur, teliti, tekun, disiplin dan tanggung jawab dalam diri siswa selama melakukan pengamatan. Sikap kagum terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan merupakan sikap yang menjadi tujuan dari kegiatan pengamatan tersebut.

Sistem pencernaan makanan terdiri atas komponen makanan dan zat gizi, susunan dan fungsi sistem pencernaan, kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan. Ketiga komponen tersebut saling berkaitan. Terganggunya salah satu komponen sistem pencernaan makanan dapat mengganggu kestabilan komponen yang lain. Pada percobaan yang dilakukan oleh siswa pada pertemuan ini, siswa diminta untuk menentukan cara-cara terbaik untuk menjaga kebutuhan energi makanan pada tubuh manusia supaya

Tatap Muka Materi

2 • Enam jenis nutrisi

• Uji kandungan karbohidrat 3 • Fungsi setiap jenis nutrisi

• Uji kandungan protein

4 • Susunan dan fungsi sistem pencernaan

• Observasi model torso sistem pencernaan makanan • Model organ mulut dan gigi

5 Kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan

6 Tugas proyek

(43)

tetap terjaga kesehatannya. Sehingga siswa tidak hanya dapat belajar mengenai konsep sistem pencernaan, tetapi juga benar-benar dituntut untuk menerapkan sikap teliti, disiplin, tanggung jawab, dan peduli terhadap kesehatan tubuh. b. Pembelajaran

1) Tujuan Pembelajaran

a) Siswa dapat menjelaskan pengertian energi makanan. b) Siswa dapat mengidentifikasi kebutuhan energi makanan

pada manusia berdasarkan hasil percobaan.

c) Siswa dapat memberikan contoh menu sarapan sehat sesuai dengan komponen yang ada pada piramida makanan berdasarkan hasil percobaan.

d) Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan dan mengomunikasikannya di dalam kelas.

2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan

Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa, bertanyalah kepada siswa tentang “Apa yang akan terjadi jika menu sarapan tidak sesuai dengan komponen yang ada pada piramida makanan?”. Galilah berbagai jawaban yang mungkin akan disampaikan oleh siswa.

b) Inti

Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok. Kemudian instruksikan kepada siswa untuk melakukan percobaan secara bekelompok dan mempelajari konsep tentang kebutuhan energi pada manusia. Mintalah siswa untuk membuat daftar makanan dari sarapan pagi (dalam beberapa hari), dan kelompokkan daftar makanan tadi sesuai dengan panduan pada piramida makanan.

Selanjutnya, mintalah siswa mencatat segala sesuatu yang ditemukan pada saat percobaan, kemudian mengomunikasikannya di dalam kelas. Doronglah siswa agar berani dan santun dalam menyampaikan hasil diskusi dan percobaannya. Ingatkan siswa untuk melakukan percobaan secara runtut berdasarkan prosedur yang diberikan.

c) Penutup

Bersama siswa, buatlah kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan serta lakukan refleksi

(44)

untuk mendorong perilaku ilmiah siswa agar diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran

Alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan “Kebutuhan Energi” sesuai dengan buku siswa yang dijelaskan pada fitur “Ayo Kita Lakukan”.

4) Sumber Belajar a) Buku siswa.

b) Sumber lain yang relevan (Internet).

3. Pertemuan II: Enam Jenis Nutrisi dan Uji Kandungan Karbohidrat (2 JP)

a. Materi untuk Guru

Pertemuan II dimaksudkan agar siswa dapat mengidentifikasi jenis nutrisi (zat makanan) yang dibutuhkan oleh manusia dan fungsi masing-masing zat makanan tersebut. Pada pertemuan ini, siswa diminta melakukan kegiatan untuk mengetahui kandungan karbohidrat pada suatu makanan. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kembali perilaku ilmiah siswa dan mendorong siswa untuk belajar menentukan kebutuhan nutrisi agar dapat mengetahui pentingnya nutrisi bagi kestabilan kehidupan. • Energi: Kemampuan untuk melakukan kerja.

• Nutrisi: Makanan yang mengandung gizi.

• Pencernaan kimia: Pencernaan yang mengubah sifat kimia bahan makanan dengan enzim.

b. Pembelajaran

1) Tujuan Pembelajaran

a) Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis nutrisi

b) Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan manfaat nutrisi bagi tubuh manusia

c) Siswa dapat memberikan contoh makanan yang mengandung nutrisi

d) Siswa dapat mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat

e) Siswa dapat menyajikan data hasil pengamatan dan mengomunikasikannya di depan kelas

(45)

2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan

Berikan pengantar untuk menarik perhatian siswa dengan membawa makanan yang mengandung lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Kemudian mintalah siswa untuk mengidentifikasi jumlah dari berbagai jenis makanan tersebut.

b) Inti

Bagilah siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok, kemudian mintalah kelompok-kelompok tersebut mengidentifikasi makanan yang sesuai dengan kandungan karbohidrat berdasarkan rasa manis yang dirasakan oleh lidah. Rasa makanan yang manis menunjukkan bahwa makanan mengandung glukosa, salah satu jenis karbohidrat. Instruksikan kepada siswa untuk melakukan pengamatan sesuai prosedur yang diberikan dan mencatat seluruh informasi yang diperoleh. Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam tabel. Setelah selesai melakukan pengamatan dan diskusi, mintalah setiap kelompok untuk mengomunikasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. c) Penutup

Bersama siswa, buatlah kesimpulan dan lakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran

Media yang digunakan berupa benda asli makanan (daging, ikan, tahu, tempe, telur, pisang, pepaya, apel, dan sebagainya). Alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan ialah alat tulis dan buku catatan.

4) Sumber Belajar a) Buku siswa.

b) Sumber lain yang relevan (Internet).

4. Pertemuan III: Fungsi Setiap Jenis Nutrisi dan Uji Kandungan Protein (2 JP)

a. Materi untuk Guru

Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa dapat menjelaskan fungsi setiap nutrisi. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi. Protein berfungsi sebagai pembangun tubuh dan

(46)

pengganti sel yang rusak serta sebagai komponen enzim yang mengkatalisasi proses-proses biokimia sel. Lemak berfungsi sebagai sumber dan cadangan energi. Lemak disimpan pada jaringan bawah kulit. Vitamin dapat berfungsi sebagai ko-enzim, yaitu suatu zat yang memacu bekerjanya suatu enzim. Mineral berfungsi untuk proses pembangunan sel, membantu reaksi kimia tubuh, mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, serta pembentukan dan pemeliharaan tulang. Air berperan dalam berbagai proses dalam tubuh, baik proses pencernaan maupun dalam reaksi-reaksi kimia, serta mengatur suhu tubuh manusia. Pada pembelajaran ini dilakukan kegiatan untuk mengidentifikasi kandungan protein pada bahan makanan.

b. Pembelajaran

1) Tujuan Pembelajaran

a) Siswa dapat menjelaskan fungsi protein. b) Siswa dapat menjelaskan fungsi karbohidrat. c) Siswa dapat menjelaskan fungsi lemak.

d) Siswa dapat menjelaskan fungsi mineral. e) Siswa dapat menjelaskan fungsi air.

f) Siswa dapat mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung protein.

2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan

Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan bertanya “Apa fungsi masing-masing nutrisi bagi tubuh manusia?”. Galilah berbagai jawaban yang muncul dari siswa dan arahkan pada satu jawaban yaitu “Melakukan percobaan mengidentifikasi kandungan nutrisi”.

b) Inti

Guru memberi penjelasan atau informasi mengenai fungsi zat makanan bagi tubuh manusia. Setelah siswa mengetahui bahwa makanan yang kita makan mengandung enam jenis nutrisi dan masing-masing nutrisi mempunyai fungsi masing-masing, maka dilakukan kembali kegiatan untuk menentukan kandungan zat makanan yaitu protein. Bagilah siswa dalam kelompok, kemudian masing-masing kelompok diminta untuk menyiapkan bahan makanan yang akan diuji.

(47)

Bapak/Ibu guru akan membimbing siswa melakukan kegiatan dan menjaga keselamatan kerja karena kegiatannya menggunakan api. Sebagai awal kegiatan, maka bulu ayam yang harus dibakar pertama kali. Kandungan protein pada bulu ayam cukup tinggi sehingga dapat dijadikan indikator bahan makanan yang mengandung protein. Selanjutnya, siswa diminta untuk membau bahan makanan lain yang dibakar dan membandingkan baunya dengan bau bulu ayam. Kemudian siswa diminta untuk menuliskan bahan makanan yang mengandung protein dan yang tidak. Bila tidak berbau seperti bulu ayam yang dibakar maka bahan makanan tidak mengandung protein. Selanjutnya, mintalah setiap kelompok mengomunikasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.

c) Penutup

Buatlah kesimpulan bersama siswa serta refleksikan mengenai segala sesuatu yang terjadi selama pembelajaran. 3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam pertemuan ini dapat berupa benda asli yang berupa makanan: nasi, jagung, kacang hijau, sayuran, ikan, susu, dan buah-buahan.

4) Sumber Belajar a) Buku siswa.

b) Sumber lain yang relevan, misalnya Internet.

5. Pertemuan IV: Susunan dan Fungsi Sistem Pencernaan, Kegiatan Mengamati Model Torso Sistem Pencernaan Makanan dan Model Organ Mulut dan Gigi (4 JP)

a. Materi untuk Guru

Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa mampu menjelaskan susunan dan fungsi sistem pencernaan yang terdapat pada manusia.

Susunan sistem pencernaan meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, pankreas, dan usus besar.

1. Mulut: pada rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva).

2. Kerongkongan: bagian tubuh berupa saluran dari mulut ke perut.

3. Pankreas: kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin yang berfungsi untuk memecah gula dalam darah.

(48)

4. Usus besar: bagian usus yang mengatur kadar air pada feses. 5. Usus halus: organ pencernaan yang berfungsi menyerap

sari-sari makanan. b. Pembelajaran

1) Tujuan Pembelajaran

a) Siswa dapat menjelaskan susunan sistem pencernaan. b) Siswa dapat menjelaskan fungsi sistem pencernaan pada

manusia.

c) Siswa dapat mengurutkan organ pencernaan berdasarkan model torso sistem pencernaan.

d) Siswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian dari mulut dan gigi.

2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan

Berikan pengantar kepada siswa untuk memotivasi siswa dalam belajar dengan menunjukkan torso sistem pencernaan makanan.

b) Inti

Pandulah kegiatan pembelajaran dengan mengamati torso sistem pencernaan makanan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendorong siswa dalam memperoleh pemahaman konsep tentang susunan dan fungsi sistem pencernaan makanan. Penjelasan guru juga meliputi pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran ini adalah kegiatan mengobservasi model torso sistem pencernaan manusia dan mengamati model organ mulut dan gigi.

Kegiatan diawali dengan mengamati model organ pencernaan manusia.

Mengamati. Siswa diminta untuk melakukan pengamatan pada organ pencernaan manusia dan diminta untuk mengurutkan sistem mulai dari mulut.

Mengidentifikasi. Selanjutnya, siswa diminta untuk mengelompokkan organ pencernaan dalam organ yang termasuk ingesti (A), digesti (B), absorbsi (C), dan defekasi (D).

Mengkomunikasikan. Kemudian siswa diminta untuk mengomunikasikan hasil pengamatan di dalam kelas. Doronglah siswa agar berani dan santun dalam

(49)

menyampaikan hasil diskusi dan pengamatannya. Ingatkan siswa untuk melakukan pengamatan secara cermat dan bertanggungjawab berdasarkan prosedur yang diberikan.

Kegiatan selanjutnya adalah mengamati model organ mulut dan gigi. Siswa diminta untuk mengamati pada bagian mulut terdapat organ apa saja dan menghitung jumlah gigi pada model organ mulut.

c) Penutup

Buatlah kesimpulan dan lakukan refleksi bersama dengan siswa, tekankan kembali agar siswa selalu berani dan santun dalam bertanya atau berpendapat, serta berikan dorongan terhadap siswa agar selalu menjaga kesehatan dan kestabilan sistem pencernaan kita dengan cara mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi yang cukup.

3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam pertemuan ini adalah media torso sistem pencernaan makanan.

4) Sumber Belajar a) Buku siswa.

b) Sumber lain yang relevan, misalnya Internet.

6. Pertemuan V: Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pencernaan (2 JP)

a. Materi untuk Guru

Materi ini dimaksudkan agar siswa dapat menjelaskan tentang kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan.

Dengan memahami topik ini, Bapak/Ibu guru diharapkan dapat mendorong siswa untuk dapat menjaga kesehatan tubuh supaya dapat mengurangi resiko kelainan dan terhindar dari penyakit sistem pencernaan.

b. Pembelajaran

1) Tujuan Pembelajaran

a) Siswa dapat menjelaskan pengertian kelainan pada sistem pencernaan.

b) Siswa dapat memberikan contoh penyebab terjadinya kelainan pada sistem pencernaan.

c) Siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya penyakit pada sistem pencernaan.

(50)

ditimbulkan karena kelainan dan penyakit sistem pencernaan.

e) Siswa dapat menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan agar terhindar dari kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan.

2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan

Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan memberikan contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang sering diderita oleh manusia, misalnya diare, sembelit, dan sebagainya.

b) Inti

Pembelajaran dimulai dengan meminta siswa membaca buku siswa mengenai kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan. Selanjutnya, bagilah siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok. Instruksikan kepada siswa untuk berdiskusi. Mintalah setiap kelompok membuat ringkasan kreatif (dapat berupa tabel, mind map, atau peta konsep) mengenai kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan, serta penyebab, dampak, dan upaya mengatasinya. Selanjutnya, mintalah setiap kelompok untuk mengomunikasikan hasil diskusinya dan menunjukkan pekerjaannya di hadapan kelompok lain. Berikan umpan balik segera setelah siswa menyampaikan hasil diskusinya. Arahkan siswa untuk menggali lebih banyak informasi mengenai penyebab dan solusi yang dapat ditemukan/dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. c) Penutup

Buatlah kesimpulan dan lakukan refleksi dari hasil pembelajaran pada pertemuan tersebut. Doronglah siswa untuk selalu menjaga kesehatan sebagai wujud rasa syukur terhadap ciptaan dan karunia Tuhan Yang Maha Esa.

3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam pertemuan ini adalah audio mengenai kelainan tulang dan penyakit.

4) Sumber Belajar a) Buku siswa.

(51)

7. Pertemuan VI: Tugas Proyek (2 JP)

a. Materi untuk Guru

Materi ini dimaksudkan agar siswa dapat menjelaskan tentang upaya manusia dalam menjaga kesehatan pencernaan.

Dengan memahami topik ini, Bapak/Ibu guru diharapkan dapat mendorong siswa untuk dapat menjaga kesehatan tubuh dan membuat laporan tentang menjaga kesehatan sistem pencernaan.

b. Pembelajaran

1) Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat membuat laporan atau tulisan mengenai upaya menjaga kesehatan pencernaan makanan.

2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan

Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan mengulas kembali penjelasan berbagai kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang diakibatkan oleh makanan.

b) Inti

Bagilah siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok, mintalah siswa mencari literatur dari buku IPA atau internet (dengan bimbingan guru). Tulisan yang diperlukan adalah: a) konsumsi makanan yang dapat membantu kesehatan pencernaan, b) kandungan/zat makanan yang terdapat dalam makanan sehat dan fungsinya, c) makanan yang dapat mengurangi kesehatan pencernaan, d) pola makan, e) gaya hidup yang tidak sehat dan gaya hidup sehat yang berkaitan dengan kesehatan pencernaan. Setelah mendapatkan bahan tulisan, mintalah siswa untuk memasukkan semua data ke dalam tabel. Setelah itu, bimbinglah siswa membuat tulisan mengenai upaya manusia dalam menjaga kesehatan pencernaan.

Mintalah setiap kelompok untuk mengomunikasikan hasil diskusinya dan menunjukkan pekerjaannya di hadapan kelompok lain. Berikan umpan balik segera setelah siswa menyampaikan hasil diskusinya. Arahkan siswa untuk menggali lebih banyak informasi mengenai penyebab dan solusi yang dapat ditemukan/dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar

Tabel 6.2. Alokasi Waktu dan Subtopik
Tabel 6.3. Penilaian oleh Guru
Tabel 1.2. Alokasi Waktu dan Subtopik
Tabel 1.3. Tulang pembentuk tubuh dan anggota gerak
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mekanisme kerja flavonoid berfungsi sebagai antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap protein extraseluler yang mengganggu keutuhan membran sel

Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses transaksi pada pergudangan koperasi robusta dan bagaimana merancang sebuah sistem untuk pergudangan

Prinsip pengembangan model kotesgu adalah terjadi kerjasama dalam satu kelompok atau antarkelompok, pembentukan kelompok didasarkan pada asumsi bahwa mahasiswa

Pada penelitian ini, untuk memperoleh data kemampuan komunikasi matematis peserta didik dilakukan dengan menggunakan tes uraian (essay). Sebelum instrument tes

10) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada Direktur Utama dan

V.3 Hasil Uji Reliabilitas untuk Kuesioner Tingkat Pengetahuan dan V.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di beberapa Apotek di Kecamatan

Mereka terdiri dari warga Kota Bandung yang setiap hari melintasi jalan utama Kota Bandung (Jalan Ir. Juanda – DAGO), masyarakat dan mahasiswa yang beribadah di Masjid Salman ITB

BCA telah mengelola lebih dari tujuh juta rekening yang tersebar di seluruh In­ donesia, yang merupakan modal dasar BCA sebagai Payment Bank dimana mayo­ ritas dari