• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang sifatnya mendeskripsikan kondisi yang terjadi di lapangan mengenai karakteristik PKL makanan siap saji di tempat yang berjualan di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya. Penelitian termasuk dalam jenis population research karena dilakukan terhadap seluruh populasi PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres. PKL memiliki ciri khusus yaitu selalu berkegiatan di sekitar aktivitas formal (Permadi, 2007), termasuk pada aktivitas pendidikan (Rahayu et al., 2012) menyebabkan munculnya fenomena PKL di sekitaran kampus di kawasan perkotaan. PKL memiliki karakter yang berbeda dibandingkan dengan jenis kegiatan perdagangan yang lain.

PKL memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung jenis barang dagangan dan lokasi berjualannya. PKL di kawasan pendidikan tinggi berjualan barang-barang yang dibutuhkan oleh mahasiswa sebagai pelaku utama aktivitas di kawasan tersebut. PKL makanan siap saji mendominasi di kawasan pendidikan tinggi, hal ini dikarenakan oleh kebutuhan mahasiswa akan makanan dan kesempatan untuk mendapatkannya dengan harga yang lebih rendah. Terdapat dua jenis PKL makanan siap saji, yaitu untuk dibawa pulang dan untuk dimakan di tempat. Dari kedua jenis PKL makanan siap saji ini, PKL makanan siap saji di tempat membutuhkan ruang yang lebih luas dibandingkan PKL makanan siap saji di tempat. Perbedaan inilah yang dijadikan dasar untuk dilakukannya penelitian terhadap karakteristik PKL makanan siap saji di tempat berdasarkan faktor lokasinya.

Penelitian dilakukan dengan metode survei yaitu dengan penggalian data di lapangan tanpa adanya intervensi apapun (Sugiyono, 2013). Data-data yang digali terkait dengan karakteristik PKL makanan siap saji di tempat yang berada di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya, diperoleh melalui kegiatan observasi. Penelitian didekati secara kuantitatif, yaitu karena penelitian dilakukan terhadap populasi tertentu dan analisis data dilakukan secara kuantitatif/statistik (Sugiyono, 2013).

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengidentifikasi karakteristik PKL makanan siap saji di tempat yang terdapat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya. Untuk mengetahui karakteristik tersebut, maka perlu diketahui terlebih dahulu mengenai faktor lokasi PKL secara umum. Faktor lokasi PKL diperoleh dengan cara mengawinsilangkan antara faktor lokasi perdagangan dengan karakteristik PKL sehingga diperoleh hasil faktor lokasi PKL. Selanjutnya yang perlu

(2)

31 diketahui adalah faktor lokasi PKL di kawasan pendidikan tinggi, yaitu dengan cara mengintegrasikan antara faktor lokasi PKL dengan karakter ruang di kawasan pendidikan tinggi, sehingga akan diperoleh faktor lokasi PKL di kawasan pendidikan tinggi.

Data diperoleh dari observasi lapangan yang dilakukan kepada 165 populasi PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres sebagai obyek penelitian. Data yang telah diperoleh dikompilasikan secara deskriptif, tabel, gambar, peta, dan/atau grafik. Kajian terhadap data-data sekunder berupa dokumen-dokumen yang telah ada tetap dilakukan untuk memperkuat hasil perolehan data di lapangan.

Proses analisis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan teknis analisis statistik dengan cara distribusi frekuensi. Dari hasil distribusi frekuensi, diperoleh karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya. Selain itu, hasil dari distribusi frekuensi juga dapat digunakan pula untuk menyusun tipologi karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres.

(3)

32

PKL - Informal Mendekati aktivitas formal

Pendidikan tinggi

Mahasiswa rantau PKL makanan siap saji u/

dimakan di tempat berlokasi di sekitar kampus

bersimbiosis

Fenomena yang umum dijumpai di kawasan perkotaan

Bagaimanakah karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di kawasan pendidikan tinggi berdasarkan faktor lokasinya?

Mengetahui karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di kawasan PT berdasarkan faktor lokasi Identifikasi karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di KPT Jebres berdasarkan faktor lokasi

Tipologi karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di KPT Jebres berdasarkan faktor lokasi

Lokasi Perdagangan  Faktor lokasi perdagangan

Karakteristik PKL Aktivitas Pendidikan Tinggi karakter pola kawasan berciri

mahasiswa T eor i F ak to r L oka si P K L d i P T Faktor lokasi PKL

Faktor lokasi PKL yang ada di kawasan PT

Identifikasi karakteristil PKL makanan siap saji di tempat di KPT Jebres berdasarkan faktor lokasi

Karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di KPT Jebres berdasarkan faktor lokasinya

Gambar 3.1 Alur Proses Penelitian Sumber: Analisis, 2016

Analisis karakteristil PKL makanan siap saji di tempat di KPT Jebres berdasarkan faktor lokasi Memiliki karakteristik khusus

(4)

33 3.1.Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah atribut berupa sifat atau nilai dari orang, obyek, dan/atau kegiatan yang ditentukan oleh peneliti. Variabel memiliki variasi yang dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Variabel penelitian ditentukan dari hasil tinjauan teoritis sesuai dengan bidang penelitian yang disajikan secara operasional sederhana agar dapat diukur, diolah, maupun dianalisis.

Variabel penelitian diperoleh berdasarkan hasil sintesis teori yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah faktor lokasi PKL makanan siap saji di tempat di kawasan pendidikan tinggi. Untuk dapat menjelaskan mengenai variabel penelitian tersebut, dapat dibagi dalam 2 (dua) sub variabel penelitian, yaitu sub variabel jarak dan sub variabel kemudahan aksesibilitas. Sub variabel jarak dijelaskan dengan menggunakan 3 (tiga) indikator, yaitu (a) jarak lokasi berdagang PKL terhadap perdagangan dan jasa, (b) jarak lokasi berdagang PKL dengan indekos, dan (c) jarak lokasi berdagang PKL dengan rumah tinggalnya. Sedangkan indikator untuk sub variabel kemudahan aksesibilitas adalah ketersediaan moda transportasi untuk mencapai lokasi berdagang.

Tabel 3.1 Variabel, Indikator, dan Tolok Ukur Penelitian

Sub Variabel Indikator Penelitian Satuan

Kode Tingkatan Tolok Ukur

Jarak

Jarak terhadap perdagangan dan jasa (pasar, swalayan, pertokoan,

photocopy, dan/atau rumah makan) terdekat

1 Dekat < 300 meter 2 Sedang 300 meter – 400

meter 3 Jauh > 400 meter

Jarak terhadap indekos terdekat

1 Dekat < 300 meter 2 Sedang 300 meter – 400

meter 3 Jauh > 400 meter

Jarak terhadap tempat tinggal PKL

1 Dekat < 300 meter 2 Sedang 300 meter – 400

meter 3 Jauh > 400 meter

Kemudahan

aksesibilitas Ketersediaan moda transportasi

1 Mudah Moda transportasi umum

2 Sedang Moda transportasi pribadi

3 Sulit Berjalan kaki

(5)

34 3.2.Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah PKL makanan siap saji di tempat yang berlokasi di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres. Penelitian dilakukan terhadap seluruh jumlah populasi PKL makanan siap saji di tempat yang terdapat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres, yaitu 165 PKL. Penelitian dilakukan dengan melihat karakteristik setiap individu dari populasi PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres terhadap faktor lokasinya. 3.3.Kebutuhan dan Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diantaranya adalah:

1. Karakteristik PKL makanan siap saji di tempat, terdiri dari jumlah dan sebaran PKL di kawasan pendidikan tinggi.

2. Karakteristik PKL makanan siap saji di tempat berdasarkan faktor lokasinya, terdiri dari: jarak lokasi berjualan PKL dengan aktivitas pedagangan dan jasa, jarak lokasi berjualan PKL dengan indekos, jarak lokasi berjualan PKL dengan rumah tinggal PKL, dan kemudahan transportasi untuk menjangkau lokasi berjualan PKL, dengan ketentuan: a. Jarak terhadap fasilitas perdagangan dan jasa adalah jarak fasilitas perdagangan dan

jasa terdekat dari lokasi berjualan PKL,

b. Jarak terhadap indekos adalah jarak terdekat indekos dari lokasi berjualan PKL, c. Jarak terhadap rumah tinggal PKL adalah jarak lokasi berjualan PKL dengan rumah

tinggalnya, dan

d. Kemudahan transportasi adalah kemudahan ketercapaian lokasi berjualan PKL dengan moda transportasi.

Data yang digunakan dalam penelitian adalah jenis data primer yang diperoleh melalui hasil observasi lapangan. Observasi lapangan adalah melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti (Sugiyono, 2013). Observasi lapangan dilakukan terhadap kondisi PKL yang terdapat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres, untuk memperoleh gambaran riil yang terjadi di lokasi penelitian. Kegiatan observasi dilakukan dengan bantuan instrumen survei berupa borang penelitian, baik berupa peta, gambar, maupun dalam bentuk deskriptif.

(6)

35 Tabel 3.2 Kebutuhan Data Penelitian

Indikator Data Bentuk Data Tahun

Data

Teknik Peng.

Data Sumber Data

Peta Tabel Teks

Jumlah PKL

Jumlah PKL makanan siap saji yg terdapat di Kaw. PT Jebres

√ √ Terbaru Observasi Observasi lap.

Sebaran PKL

Jumlah persebaran PKL makanan siap saji yg terdapat di Kaw. PT Jebres

√ √ √ Terbaru Observasi Observasi lap.

Jenis barang dagangan

Jenis-jenis barang yang

dijajakan oleh PKL √ √ Terbaru Observasi

PKL mak/min siap saji di Kaw. Pend Jebres Dekat dengan pusat aktivitas (pasar, pertokoan, swalayan)

Jarak lokasi berdagang dari aktivitas pusat aktivitas (pasar, pertokoan, swalayan)

√ √ Terbaru Wawancara

Kuisioner Observasi lap. Dekat dengan

indekos

Jarak lokasi berdagang

dari daerah indekos √ √ Terbaru

Wawancara

Kuisioner Observasi lap. Dekat dengan

tempat tinggal PKL

Jarak lokasi berdagang

dari tempat tinggal √ √ Terbaru

Wawancara Kuisioner PKL mak/min siap saji di Kaw. Pend Jebres Kemudahan transportasi Ketersediaan moda transportasi yang dapat digunakan untuk menjangkau lokasi berjualan √ √ Terbaru Wawancara Kuisioner Observasi PKL mak siap saji di Kaw. PT Jebres Sumber: Analisis, 2016 3.4.Teknik Analisis

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dan teknis analisis statistik dengan cara distribusi frekuensi. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan mengenai data-data yang bersifat kualitatif, yang dapat berupa teks dokumen, gambar, peta, tabel, maupun grafik. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan mengenai satuan dari masing-masing indikator variabel ke dalam bentuk skala nominal dan/atau ordinal. Sedangkan teknik analisis statistik dengan menggunakan distribusi frekuensi digunakan untuk mengetahui karakteristik PKL makanan siap saji di tempat yang terdapat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya.

Dari peta hasil observasi lapangan yang didapatkan akan terlihat karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya. Hal ini dijelaskan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan distribusi frekuensi. Populasi PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres diobservasi karakteristiknya berdasarkan masing-masing faktor lokasi. Selanjutnya, data yang telah diperoleh dari seluruh populasi PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan

(7)

36 Tinggi Jebres didistribusikan frekuensinya menurut masing-masing karakteristik faktor lokasi. Dengan demikian, dari proses distribusi frekuensi diketahui karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan setiap faktor lokasi.

Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik PKL Makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres Berdasarkan Faktor Lokasi

No.

Faktor Lokasi Jarak Perdagangan

dan Jasa Jarak Indekos Jarak Rumah Akses Transportasi

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Jumlah Keterangan: 1 = Dekat = < 300 meter 2 = Sedang = 300 – 400 meter 3 = Jauh = > 400 meter

1 = Mudah = Tersedia angkutan umum 2 = Sedang = Tersedia angkutan pribadi 3 = Sulit = Tidak dapat diakses dengan moda transportasi kecuali berjalan kaki

Sumber: Analisis, 2016

Setelah memperoleh karakteristik PKL makanan siap saji untuk dimakan di Kawasan Pendidikan Tinggi berdasarkan faktor lokasinya, proses distribusi frekuensi ini juga menghasilkan tipologi karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya. Perumusan tipologi terbebut dilakukan dengan melihat karakteristik yang muncul pada setiap PKL secara individual terhadap masing-masing faktor lokasi.

Ada masing-masing 3 kemungkinan yang terjadi dari setiap faktor lokasi, maka diperoleh ada 81 kemungkinan tipologi karakter yang dapat terbentuk. Penamaan tipologi karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya perlu dilakukan agar tidak membingungkan pada proses selanjutnya

Penamaan tipologi dilakukan dengan pemberian kode pada setiap kemungkinan yang bisa terjadi pada karakteristik setiap individu PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres. Pemberian kode tersebut yaitu dengan cara mengkombinasikan antara angka dan huruf. Karena terdapat 81 kemungkinan jenis tipologi, maka diputuskan untuk menggunakan angka 1 – 9 dan huruf A – I. Keterangan untuk masing-masing arti dari angka dan huruf berdasarkan faktor lokasi adalah sebagai berikut:

1. Angka 1 – 9 mengacu pada faktor jarak terhadap perdagangan dan jasa dengan masing-masing keterangannya secara berurutan adalah:

(8)

37 Angka 1, 4, dan 7 berarti berjarak dekat

Angka 2, 5, dan 8 berarti berjarak sedang Angka 3, 6, dan 9 berarti berjarak jauh

2. Angka 1 – 9 mengacu pada faktor jarak terhadap indekos dengan masing-masing kererangannya secara berurutan adalah:

Angka 1 – 3 berarti berjarak dekat Angka 4 – 6 berarti berjarak sedang Angka 7 – 9 berarti berjarak jauh

3. Huruf A – I mengacu pada faktor jarak terhadap rumah tinggal dengan masing-masing keterangannya secara berurutan adalah:

Huruf A, D, dan G berarti berjarak dekat Huruf B, E, dan H berarti berjarak sedang Huruf C, F, dan I berarti berjarak jauh

4. Huruf A – I mengacu pada faktor kemudahan aksesibilitas lokasi berjulan dengan masing-masing keterangannya secara berurutan adalah:

Huruf A – C berarti tingkat kemudahan aksesibilitas mudah Huruf D – F berarti tingkat kemudahan aksesibilitas sedang Huruf G – I berarti tingkat kemudahan aksesibilitas sulit

Penamaan tipologi karakteristik PKL makanan siap saji untuk dimankan di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya dilakukan dengan mengkombinasikan angka dan huruf tersebut di atas. Untuk lebih jelasnya mengenai tipologi karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Probabilitas Tipologi PKL Makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Berdasarkan Faktor Lokasi

Faktor Lokasi

Tipologi Jarak

Perdagangan dan Jasa

Jarak Indekos Jarak Rumah Kemudahan

Aksesibilitas 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 √ √ √ √ A1 √ √ √ √ A2 √ √ √ √ A3 √ √ √ √ A4 √ √ √ √ A5 √ √ √ √ A6 √ √ √ √ A7

(9)

38 Faktor Lokasi Tipologi Jarak Perdagangan dan Jasa

Jarak Indekos Jarak Rumah Kemudahan

Aksesibilitas 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 √ √ √ √ A8 √ √ √ √ A9 √ √ √ √ B1 √ √ √ √ B2 √ √ √ √ B3 √ √ √ √ B4 √ √ √ √ B5 √ √ √ √ B6 √ √ √ √ B7 √ √ √ √ B8 √ √ √ √ B9 √ √ √ √ C1 √ √ √ √ C2 √ √ √ √ C3 √ √ √ √ C4 √ √ √ √ C5 √ √ √ √ C6 √ √ √ √ C7 √ √ √ √ C8 √ √ √ √ C9 √ √ √ √ D1 √ √ √ √ D2 √ √ √ √ D3 √ √ √ √ D4 √ √ √ √ D5 √ √ √ √ D6 √ √ √ √ D7 √ √ √ √ D8 √ √ √ √ D9 √ √ √ √ E1 √ √ √ √ E2 √ √ √ √ E3 √ √ √ √ E4 √ √ √ √ E5 √ √ √ √ E6 √ √ √ √ E7 √ √ √ √ E8 √ √ √ √ E9 √ √ √ √ F1 √ √ √ √ F2 √ √ √ √ F3 √ √ √ √ F4 √ √ √ √ F5 √ √ √ √ F6 √ √ √ √ F7 √ √ √ √ F8 √ √ √ √ F9 √ √ √ √ G1 √ √ √ √ G2

(10)

39 Faktor Lokasi Tipologi Jarak Perdagangan dan Jasa

Jarak Indekos Jarak Rumah Kemudahan

Aksesibilitas 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 √ √ √ √ G3 √ √ √ √ G4 √ √ √ √ G5 √ √ √ √ G6 √ √ √ √ G7 √ √ √ √ G8 √ √ √ √ G9 √ √ √ √ H1 √ √ √ √ H2 √ √ √ √ H3 √ √ √ √ H4 √ √ √ √ H5 √ √ √ √ H6 √ √ √ √ H7 √ √ √ √ H8 √ √ √ √ H9 √ √ √ √ I1 √ √ √ √ I2 √ √ √ √ I3 √ √ √ √ I4 √ √ √ √ I5 √ √ √ √ I6 √ √ √ √ I7 √ √ √ √ I8 √ √ √ √ I9 Keterangan: 1 = Dekat = < 300 meter 2 = Sedang = 300 – 400 meter 3 = Jauh = > 400 meter

1 = Mudah = Tersedia angkutan umum 2 = Sedang = Tersedia angkutan pribadi 3 = Sulit = Tidak dapat diakses dengan moda transportasi kecuali berjalan kaki

Sumber: Analisis, 2016

Keempat faktor lokasi PKL makanan siap saji di tempat di kawasan pendidikan tinggi didistribusikan frekuensinya menurut tolok ukur dari masing-masing PKL terhadap faktor lokasi yang diamati. Dari hasil distribusi frekuensi dapat terlihat kecenderungan karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di kawasan pendidikan tinggi. Akan terlihat pula tipologi PKL berdasarkan karakteristik faktor lokasinya.

(11)

40 Gambar 3.2 Kerangka Analisis

Sumber: Analisis, 2016

Jarak terhadap perdagangan dan jasa

Jarak terhadap indekos Jarak terhadap rumah tinggal

Kemudahan aksesibilitas

Distribusi frekuensi

Karakter faktor lokasi PKL makanan siap saji untuk dimakan di tempat

Tipologi PKL makanan siap saji untuk berdasarkan karakteristik faktor lokasinya

Gambar

Gambar 3.1 Alur Proses Penelitian
Tabel 3.1 Variabel, Indikator, dan Tolok Ukur Penelitian
Tabel  3.3  Distribusi  Frekuensi  Karakteristik  PKL  Makanan  siap  saji  di  tempat  di  Kawasan
Tabel  3.4  Probabilitas  Tipologi  PKL  Makanan  siap  saji  di  tempat  di  Kawasan  Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Pewangi Laundry Rejang Lebong Beli di Toko, Agen, Distributor Surga Pewangi Laundry Terdekat/ Dikirim dari Pabrik BERIKUT INI TARGET MARKET PRODUK NYA:.. Kimia Untuk Keperluan

Dalam hal ini, penulis menganalisa dan mengolah data yang telah didapatkan dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan terkait perancangan iklan

Dalam menemukan analisis pengeluaran orang tua untuk biaya sekolah peserta didik di sekolah dasar, dengan unsur-unsur pokok yang ditemukan sesuai dengan

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi istilah asing bidang perkomputeran yang paling dikenal oleh kalangan mahasiswa di Kota Surakarta, (2)

Perbedaan metode ekstraksi maserasi, perkolasi, sokletasi dan refluks dapat menghasilkan kadar flavonoid total yang berbeda dari ekstrak metanol daun kersen (Muntingia

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan survei dengan bentuk menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara kepada pelanggan terkait kepuasan dan perasaan yang dirasakan atas

Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Bappeda Kota Bogor Tahun 2010-2014 ini, telah diupayakan menampung substansi dari Rencana

Cerita ini mengemukakan tema keberanian luar biasa seorang raja yang bernama Indera Nata dalam usaha mencari gajah bergadingkan emas dan menyelamatkan tujuh orang