Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
ARDUINO ATMEGA 2560
PROYEK AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan sidang yudisium diploma-III
OLEH :
JEJE ROHIMAN
1004606
PROGRAM STUDI DIPLOMA-III TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
ARDUINO ATMEGA 2560
Oleh Jeje Rohiman
Sebuah laporan proyek akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Diploma pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan
© Jeje Rohiman 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET
PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROONTROLER
ARDUINO ATMEGA 2560
ABSTRAK
Kemajuan teknologi telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja baik dalam sektor real maupun non-real. Mikrokontroler merupakan salah satu kemajuan teknologi, penggunaan mikrokontroler untuk mempermudah dan mempercepat penggunaan alat lain. Salah satu pengembangan aplikasi yang menggunakan mikrokontroler adalah sistem pengaturan kecepatan putaran motor DC. Dalam Tugas Akhir ini dirancang suatu perangkat pengatur kecepatan putaran motor DC 19 volt berbasis mikrokontroler Arduino Atmega 2560. Pengatur kecepatan putaran motor DC menggunakan metode pulse width modulation (PWM), yaitu dengan mengatur durasi waktu tunda dari pulsa yang diumpan ke rangkaian driver motor. Sedangkan untuk mengetahui kecepatan putaran motor DC tersebut menggunakan optocoupler berbentuk U, hasil data ditampilkan pada PC/laptop yang terhubung dengan mikrokontroler Arduino Atmega 2560 melalui hubung serial port USB. Dari penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan dengan interface yang lebih baik, menggunakan sensor kecepatan yang lebih berkualitas dan penempatan encoder yang lebih baik agar pembacaan nilai kecepatan lebih akurat.
ROUND TIMER SPEED PERMANENT MAGNET DC MOTOR 19 VOLT
USE ARDUINO MICROCONTROLLER ATMEGA 2560
ABSTRACT
Advances in technology has been widely applied in daily life and the world of work in both sectors as well as non - real estate . Microcontroller is one of the advances in technology, the use of a microcontroller to simplify and accelerate the use of other tools . One of the applications that use microcontroller development system is a DC motor speed regulation . In this final project designed a device DC motor speed controller 19 volt based Arduino microcontroller Atmega 2560 . DC motor speed control using pulse width modulation ( PWM ) , is to set the duration of the time delay of the pulses are fed to the motor driver circuit . As for knowing the speed of the DC motor using a U -shaped optocoupler , the result data is displayed on a PC / laptop connected to the Arduino Atmega 2560 microcontroller through the USB port serial circuit . From this study are expected to be developed with a better interface , use the speed sensor placement quality and better encoder that value speed more accurate readings .
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv
DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 2
1.3Tujuan Penulisan ... 3
1.4Batasan Masalah... 3
1.5Manfaat Penulisan ... 4
1.6Metodologi ... 4
1.7Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1Pengertian Motor DC ... 7
2.2Kegunaan Motor DC ... 8
2.3Prinsip Kerja Motor DC ... 8
2.4Konstruksi Motor DC ... 10
2.5Jenis-jenis Motor DC ... 12
2.6Pengaturan Kecepatan Putaran Motor DC ... 14
2.7Mikrokontroler ... 16
2.8Komponen Mikrokontroler ... 17
2.9Bahasa Assembly di Mikrokontroler ... 18
2.10 Jenis jenis Mikrokontroler Arduino ... 19
2.11 Komponen Arduino ... 22
2.12 Software Arduino ... 24
2.13 Sensor Optocoupler ... 25
2.14 Visual Basic 6.0 ... 26
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1Perancangan ... 31
3.2Langkah-langkah Perancangan ... 31
3.3Flow Chart ... 32
3.4Blok Diagram ... 35
3.5Perancangan Sistem Pengatur Kecepatan Putaran Motor DC .... 36
3.6Perancangan Software ... 41
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1Pengukuran dan Pengujian ... 47
4.2Pengukuran pada Rangkaian Driver ... 48
4.3Pengujian Motor DC ... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 52
5.2Saran ... 53 DAFTAR PUSTAKA
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Simbol – Simbol Flow Chart ... 32
Tabel 3.2 Spesifikasi Mikrokontroler Arduino Atmega 2560 ... 37
Tabel 3.3 Spesifikasi Motor DC ... 39
Tabel 4.1 Pengukuran Tegangan pada Kaki Transistor ... 48
Tabel 4.2 Pengukuran Tegangan pada Dioda ... 49
Tabel 4.3 Pengukuran Kecepatan Puitaran Motor DC... 50
Tabel 4.4 Kecepatan Motor DC menggunakan Rangkaian Driver ... 50
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Motor DC ... 7
Gambar 2.2 Prinsip Kerja Motor DC ... 9
Gambar 2.3 Konstruksi Motor DC ... 10
Gambar 2.4 Rangkaian Ekivalen Motor DC Berpenguatan Terpisah .... 12
Gambar 2.5 Rangkaian Motor Shunt ... 13
Gambar 2.6 Rangkaian Motor Seri ... 13
Gambar 2.7 Rangkaian Motor Kompon ... 14
Gambar 2.8 Diagram Blok Mikrokontroler... 17
Gambar 2.9 Arduino Uno ... 19
Gambar 2.10 Arduino Mega ... 20
Gambar 2.11 Arduino Fio ... 21
Gambar 2.12 Skematik Arduino Uno ... 22
Gambar 2.13 Tampilan IDE Arduino dengan sebuah Sketch ... 25
Gambar 2.14 Sensor Optocoupler... 26
Gambar 2.15 Menu Bar ... 27
Gambar 2.16 Toolbar ... 27
Gambar 2.17 Toolbox ... 28
Gambar 3.1 Flow Chart Pengatur Kecepatan Putaran Motor DC ... 34
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii
Gambar 3.3 Foto Model Alat ... 37
Gambar 3.4 Foto Motor DC ... 38
Gambar 3.5 Rangkaian Driver ... 40
Gambar 3.6 Foto Rangkaian Driver ... 40
Gambar 3.7 Rangkaian Sensor Optocoupler ... 41
Gambar 3.8 Tampilan Program Arduino ... 42
Gambar 3.9 Layar Pemilih Jenis Project ... 43
Gambar 3.10 Form Project ... 44
Gambar 3.11 Tampilan Pengatur pada Form Project ... 45
Gambar 3.12 Form Kode... 45
Jeje Rohiman, 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motor DC (Direct Current) adalah motor yang menggunakan sumber tegangan searah. Terdapat beberapa jenis motor DC yang tersedia, diantaranya adalah motor DC dengan kumparan medan dan motor DC dengan magnet permanen.
Pengaturan kecepatan memegang peranan penting pada motor DC, karena motor DC mempunyai kararkteristik torsi kecepatan yang menguntungkan dibandingkan dengan motor lainnya. Untuk mengatur kecepatan motor DC dibutuhkan sistem kendali yang efektif, efisien dan tepat. Sesuai dengan perkembangan zaman, sistem kendali analog telah mulai ditinggalkan dan diganti dengan sistem kendali digital. Aplikasi sistem kendali digital berkembang dengan pesatnya mulai tahun 1970 dengan lahirnya teknologi mikroprosesor dilanjutkan dengan mikrokontroler. Walau pada awalnya mikrokontroler pemakaiannya sangat terbatas tetapi seiring dengan perkembangan teknologi pemakaiannya sudah mudah.
2
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mikroprosesor yang masih memerlukan komponen luar tambahan seperti RAM, ROM, timmer, dan sebagainya. Untuk sistem mikrokontroler, tambahan komponen di atas secara praktis hampir tidak dibutuhkan lagi. Hal ini disebabkan semua komponen penting tersebut telah ditanam bersama dengan sistem prosesor ke dalam IC tunggal mikrokontroler bersangkutan. Dengan alasan itu sistem
mikrokontroler dikenal juga dengan istilah populer “the real computer on a chip”
berarti komputer utuh dalam keping tunggal.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis akan mencoba memanfaatkan mikrokontroler sebagai pengatur kecepatan putaran motor DC magnet permanen berbasis mikrokontroler Arduino Atmega 2560.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana Mikrokontroler Arduino Atmega 2560 dapat mengatur kecepatan putaran motor DC 19 V?
3
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah :
1. Mengatur kecepatan putaran motor DC 19 V menggunakan Arduino Atmega 2560.
2. Menghubungkan Mikrokontroler Arduino dengan PC/laptop. 3. Mengetahui berapa kecepatan motor DC 19 V saat berputar.
1.4 Batasan Masalah
Agar pembuatan tugas akhir lebih terarah dan untuk mempermudah pembahasannya, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas, diantaranya sebagai berikut :
1. Alat yang dibuat merupakan simulasi dari sistem perancangan pengaturan kecepatan motor DC.
2. Modul dan software mikrokontroler yang digunakan sebagai pusat proses dan pengaturan input dan output adalah mikrokontroler arduino.
3. Pengaturan kecepatan pada motor DC menggunakan rangkaian driver.
4
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat dari tugas akhir perancangan sistem pengatur kecepatan putaran motor DC berbasis mikrokontroler arduino ini adalah :
1. Bagi Penulis
Untuk memperluas pengetahuan mengenai mikrokontroler arduino yang dijadikan pengatur kecepatan putaran motor DC.
2. Bagi Mahasiswa dan Pembaca Lainnya
Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi mahasiswa jurusan Teknik Elektro yang sedang menyusun Tugas Akhir dengan pokok permasalahan yang sama.
3. Bagi Industri/Pabrik
Diharapkan dapat menjadi solusi sehingga dapat dimanfaatkan dan
direalisasikan, seperti untuk mesin bor di bengkel, conveyer, elevator. Untuk memudahkan pekerjaan sehingga proses industri dapat berjalan lebih efisien.
1.6 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam menyelesaikan proyek akhir ini adalah sebagai berikut :
A. Studi Literatur
5
B. Analisis dan Perancangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan dan perancangan sistem untuk merumuskan solusi yang tepat dalam pembuatan aplikasi serta kemungkinan yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan rancangan tersebut.
C. Ujicoba dan Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan ujicoba terhadap sistem yang dibuat, tujuannya untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi serta melakukan perbaikan atas kesalahan tersebut.
D. Penyusunan Buku Tugas Akhir
Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan yang berisi dasar teori, dokumentasi dari perangkat lunak dan perangkat keras, serta hasil - hasil yang diperoleh selama pengerjaan tugas akhir.
1.7 Sistematika Penulisan
Laporan proyek akhir ini akan dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut:
6
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB II LANDASAN TEORI : Dalam bab ini dijelaskan teori pendukung tentang Motor DC, Pengenalan Mikrokontroler, Arduino, Sensor Optocoupler dan Software Visual Basic.
BAB III PERANCANGAN ALAT : Pada bab ini akan di uraikan langkah – langkah pembuatan model secara mekanik, elektrik dan programnya.
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS : Pada bab ini akan di bahas hasil pengujian dan analisis dari alat yang telah dibuat.
31 BAB III
PERANCANGAN ALAT
3.1 Perancangan
Dalam pembuatan suatu alat diperlikan adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan dan dihindari.
3.1.1 Tujuan Perancangan
Perancangan ini bertujuan untuk merealisasikan gagasan yang telah direncanakan, dengan demikian dapat menghasilkan alat yang sesuai dengan fungsi pada spesifikasi sistem yang telah ditentukan.
3.2 Langkah – Langkah Perancangan
32
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berfungsi sesuai dengan keinginan. Dilanjutkan dengan pengukuran dan pengujian alat, pencatatan hasil pengujian dan penyusuan laporan.
3.3 Flowchart
Flowchart adalah sekumpulan simbol-simbol yang menunjukan atau menggambarkan rangkaian kegiatan-kegiatan program dari awal hingga akhir. Berikut ini adalah gambar simbol – simbol standar dalam flowchart beserta dengan arti dari masing – masing simbol :
No. Simbol Fungsi
1 Data, merepresentasikan input data atau output
data yang diproses atau menunjukan hasil dari suatu proses.
2 Process, mempresentasikan operasi atau
menunjukan setiap pengolahan yang dilakukan oleh komputer.
3 Connector, keluar ke atau masuk dari bagian lain
flowchart khususnya halaman yang sama.
4 Arus atau Flow, prosedur yang dapat dilakukan
dari atas ke bawah, bawah ke atas, kiri ke kanan, atau dari kanan ke kiri.
5 Decision, keputusan dalam program atau suatu
33
6 Predefined Process, untuk menyatakan
sekumpulan langkah proses yang ditulis sebagai prosedur.
7 Terminator, untuk memulai dan mengakhiri suatu
program.
8 Document, input atau output dalam format yang
dicetak.
9 Preparation, suatu simbol untuk menyediakan
tempat pengolahan data dalam storage.
34
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut ini adalah flowchart dari perancangan pengatur kecepatan putaran motor DC.
START
INISIALISASI SERIAL HUB MENGATUR TEGANGAN MASUK
END If Vin ≥ 6V Motor
Berputar. If Vin ≤ 6V Motor Tidak
Berputar
MOTOR BERPUTAR
SENSOR MEMBACA KECEPATAN Vin ≥ 6V Vin ≤ 6V
35
Penejelasan dari flowchart diatas adalah :
Start/mulai kemudian pada input terdapat serial hubung yang digunakan untuk menyambungkan PC/laptop dengan mikrokontroleryang digunakan dan mengatur tegangan masuk, karena semakin besar tegangan masuk yang diberikan maka semakin cepat pula kecepatan putaran motor. Kemudian decision atau keputusan, berdasrkan spesifikasi motor yang digunakan maka motor dapat berputar pada tegangan lebih dari 6 Volt apabila tegangan masuk/input yang diberikan kurang dari 6 Volt maka motor tidak dapat berputar. Setelah itu output yaitu motor berputar dan kemudian sensor akan membaca kecepatan putaran motor berdasarkan dengan tegangan masuk yang diberikan.
3.4 Blok Diagram
36
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sensor optocoupler tersebut mengirimkan data ke arduino yang kemudian diproses menjadi sistem terintegrasi yang ditampilkan melalui PC/laptop menggunakan software Visual Basic.
PC/LAPTOP MIKROKONTROLER ARDUINO
SENSOR OPTOCOUPLER
RANGKAIAN
DRIVER MOTOR DC
Gambar 3.2 Blok Diagram
3.5 Perancangan Sistem Pengatur Kecepatan Putaran Motor DC
Secara umum sistem pengatur kecepatan putaran motor DC terdiri dari input, kontroler, dan output. Bagian masukan (inputan) dari sistem ini adalah sensor optocoupler. Bagian kontroler dari sistem ini adalah mikrokontroler Arduino Atmega 2560 dan rangkaian driver. Bagian keluaran (output) digunakan oleh motor DC 19 V.
3.4.1 Perancangan Hardware
1. Perancangan Model
37
15cm untuk mikrokontroler arduino dan papan pcb untuk rangkaian driver ukuran 6cm x 6cm.
Gambar 3.3 Foto model alat
2. Mikrokontroler
Mikrokontroler yang digunakan sebagai pusat pengaturan kecepatan motor adalah Mikrokontroler Arduino Atmega 2560, dengan spesifikasi sebagai berikut :
Mikrokontroler Atmega 2560
Tegangan Operasi 5V
Input Tegangan (disarankan) 7-12 V
38
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Digital Pins I/O 54 (15 untuk output PWM)
Analog Pins Input 16
Arus DC untuk Pin I/O 40 mA
Arus DC untuk Pin 3.3 50 mA
Flash Memory
256 KB yang 8 KB digunakan oleh bootloader
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
Clock Speed 16 Mhz
Tabel 3.2 Spesifikasi Mikrokontroler Arduino Atmega 2560
3. Motor DC
Gambar 3.4 Foto Motor DC
39
Tipe DGM-3491-2A
Tegangan 19 V
Kecepatan Tanpa Beban 161 rpm
Arus Terukur 2 A
Nilai Torsi 80 mN.m
Nilai Kecepatan 161 rpm
Nilai Daya 24 W
Rentang Kecepatan 120 ~ 150
Daya Rentang ≤ 10 W
Rentang Tegangan 12 ~ 90 VDC
Tabel 3.3 Spesifikasi Motor DC
4. Rangkaian Driver
40
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.5 Rangkaian Driver
Rangkaian driver ini terdiri dari komponen dioda tipe IN4004, transistor darlington tipe TIP 122 dan resistor 1KΩ.
Gambar 3.6 Foto Rangkaian Driver
5. Sensor Optocoupler
Sensor kecepatan putaran motor ini berfungsi untuk membaca berapa kecepatan putaran motor DC. Sensor optocoupler inilah yang digunakan sebagai umpan balik (close loop) pada sistem ini.
Untuk lebih jelasnya, cara kerja dari sensor optocoupler ini adalah sebagai berikut :
41
2. Pada piringan yang terpasang sensor optocopler terdapat lubang yang berfungsi meneruskan sinar infra merah ke fototransistor. Sehingga apabila saat piringan berputar dan sensor dalam keaadan aktif, akan membaca berapa kecepatan putaran motor DC.
Gambar 3.7 Rangkaian Sensor Optocoupler
Rangkaian sensor optocoupler ini terdiri dari komponen sensor optocoupler type WYC H92B4, dan resistor 22KΩ.
3.6 Perancangan Software
3.5.1 Pembuatan Program Arduino Mega
42
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Program Arduino Mega dibuat melalui IDE (Integrated Developer Environment) Arduino itu sendiri dengan menggunakan bahasa C, artinya untuk memprogram Arduino kita tidak perlu repot – repot untuk mencari software pemrogrammnya,karena dari Arduino itu sendiri telah disediakan software bernama IDE Arduino untuk memprogram Mikrokontroler Arduino.
Gambar 3.8 Tampilan Program Arduino Mega
43
3.5.2 Pembuatan Program Visual Basic
[image:30.595.120.509.243.675.2]Dalam rancangan alat ini, digunakan Visual Basic 6.0 yang berfungsi untuk menterjemahkan nilai kecepatan yang terbaca oleh sensor optocoupler pada PC/laptop. Untuk memulai pembuatan program aplikasi di dalam Visual Basic, yang dilakukan adalah membuat project baru. Project adalah sekumpulan form, modul, fungsi, data dan laporan yang digunakan dalam suatu aplikasi. Membuat project baru dapat dilakukan dengan memilih menu [File] >> [New Project] atau dengan menekan ikon [new project] pada Toolbar yang terletak pada pojok kiri atas. Setelah itu akan muncul konfirmasi untuk jenis project dari program aplikasi yang akan dibuat seperti terlihat pada gambar 3.6 dibawah ini :
44
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[image:31.595.119.512.241.620.2]Seperti pada gambar 3.6, Visual Basic 6.0 menyediakan 13 jenis project yang akan dibuat. Namun penulis memilih menggunakan Standard EXE, karena project jenis ini sangat sederhana tetapi memiliki keunggulan bahwa semua komponennya dapat diakui oleh semua unit komputer dan semua user meskipun bukan administrator. Kemudian akan muncul Form Project.
Gambar 3.10 Form Project
45
Gambar 3.11 Tampilan Pengatur pada Form Project
[image:32.595.120.506.93.733.2]Kemudian tulis kode – kode atau syntax program aplikasi pada Form Kode, yang didalamnya memanipulasi, mengatur dan memberikan perintah-perintah terhadap project yang kita buat.
46
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
[image:33.595.117.513.229.632.2]Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.13 adalah tampilan dari jendela form visual basic 6.0, yang didalamnya sudah terdapat program yang digunakan pada rancangan monitoring.
Untuk lebih jelasnya tentang perintah-perintah pada Form Kode, dapat dilihat pada lampiran.
Jeje Rohiman, 2014
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pengerjaan tugas akhir ini, diperoleh beberapa kesimpulan, diantaranya :
1. Mikrokontroler Arduino Atmega 2560 dapat mengatur kecepatan putaran motor DC magnet permanen 19 V, karena dalam perancangannya telah disediakan rangkaian driver sebelum menuju ke motor DC, sehingga apabila driver tersebut dapat dikendalikan dengan Mikrokontroler Arduino Atmega, maka Arduino Atmega dapat disebut telah bisa mengatur kecepatan kecepatan putaran motor DC 19 V .
2. Mikrokontroler Arduino Atmega 2560 dapat terhubung atau berkomunikasi dengan PC/laptop dengan menggunakan hubung serial melalui serial port USB, dan menggunakan kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange) untuk bahasa komunikasi diantara keduanya.
53
Jeje Rohiman, 2014
PENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC MAGNET PERMANEN 19 VOLT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kecepatan motor DC. Sistem ini menggunakan sistem HMI (Human Machine Interface) atau sistem monitoring, yang menggunakan software Visual Basic sebagai penampilnya.
5.2 Saran
1. Sebaiknya sistem ini dilengkapi juga dengan sistem pengaturan arah motor DC, sehingga mikrokontroler Arduino Atmega 2560 dapat juga mengatur arah putaran motor DC.
2. Sebaiknya komunikasi hubung serial port USB antara Arduino Atmega 2560 dengan PC/laptop lebih dikembangkan lagi, karena Arduino Atmega 2560 memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya. Misalnya sistem komunikasi jarak jauh menggunakan jaringan internet.