• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potret Komunikasi Formal di Antara para Stakeholder Internal PT Prima Data Lab.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Potret Komunikasi Formal di Antara para Stakeholder Internal PT Prima Data Lab."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Potret Komunikasi Formal di antara Para Stakeholder Internal PT Prima Data Lab

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk menggambarkan Potret Komunikasi Formal di antara Para Stakeholder Internal PT Prima Data Lab yang menjadi judul dalam penelitian ini. Penelitian ini juga menggambarkan faktor-faktor yang menjadi penyebab rendahnya komunikasi formal di antara para stakeholder internal tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data triangulasi dimana teknik ini menggabungkan teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada yaitu teknik observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah delapan responden yang terdiri dari satu orang CEO dan tujuh orang karyawan PT Prima Data Lab. Hasil penelitian menyatakan bahwa interaksi CEO dan karyawan di PT Prima Data Lab sebagai komunikasi formal di antara para stakeholder adalah rendah.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Potrait Formal Communication Among Internal Stakeholders PT Prima Data Lab

In this research, researcher tried to describe Potrait Formal Communication Among Internal Stakeholders PT Prima Data Lab which became the title of this research. The research also describes the factors that became the cause of the low formal communication. This research used data collection triangulation technique which combines the techniques of data collection and data sources that already exist ie participatory observation technique, in-depth interviews, and literature research. The number of respondents in this research were eight respondents consisting of one CEO and seven employees of PT Prima Data Lab. The research showed that the interaction of CEO and employees at PT Prima Data Lab as formal communication among internal stakeholders is low.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.1 Para Pemangku Kepentingan Organisasi atau Stakeholder...5

2.1.2 Penggolongan Pemangku Kepentingan atau Stakeholder...7

2.2 Devinisi Komunikasi...8

2.2.1 Model Komunikasi...9

2.2.2 Fungsi Komunikasi...10

2.2.3 Pengelompokan Komunikasi...11

2.2.4 Faktor Rendahnya Komunikasi Vertikal...14

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

3.1 Objek Penelitian...24

3.2 Metode Penelitian...25

3.3 Teknik Pengambilan Sampel...26

3.4 Jenis Penelitian Kualitatif...27

3.5 Teknik Pengumpulan Data...28

3.6 Teknik Analisis Data...31

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...35

4.1 Temuan dan Pembahasan...35

4.1.1 Tahap Deskripsi...35

4.1.2 Tahap Reduksi...39

4.1.3 Tahap Seleksi...40

4.2 Analisis Masalah...47

4.2.1 Pohon Masalah...48

4.2.2 Pohon Penyelesaian Masalah...49

BAB V PENUTUP...50

4.1 Kesimpulan...50

4.2 Saran...51

DAFTAR PUSTAKA...58

LAMPIRAN...L-1

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

Gambar 2.1 : Para Pemangku Kepentingan Organisasi...5

Gambar 2.2 : Model Komunikasi Lasswell...9

Gambar 3.1 : Proses Pengambilan Sampel Sumber Data Dalam Penelitian Kualitatif, Purposive dan Snowball...27

Gambar 3.2 : Triangulasi “Teknik” Pengumpulan Data...31

Gambar 3.3 : Triangulasi “Sumber” Pengumpulan Data...31

Gambar 3.4 : Interactive Analysis Model...33

Gambar 4.1 : Pohon Masalah...48

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

(7)

1

Universitas Kristen Maranata

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tahun 2016 ini, di Indonesia terdapat tiga perusahaan berskala internasional yang menutup pabriknya. Perusahaan tersebut yaitu Panasonic, Toshiba, dan Forda. Perusahaan tersebut tutup karena disebabkan kalah bersaing dan pengelolaan yang salah sehingga bangkrut (www.upeks.co.id, yang diakses pada tanggal 17 Juni 2016).

Hidup organisasi atau perusahaan dapat berlangsung tergantung pada berbagai pihak seperti pemilik, manajemen, pemerintah, pesaing, karyawan, kreditur, dan konsumen yang disebut pemangku kepentingan (stakeholder). Melalui hal ini dapat dilihat kembali bahwa perusahaan atau organisasi tercipta untuk memenuhi kebutuhan bermacam-macam pihak yang ada di sekitar atau lingkungan organisasi tersebut (Gudono, 2014).

Salah satu penggolongan stakeholder adalah dengan mengelompokkannya menjadi dua bagian yaitu internal stakeholder : manajemen, karyawan, dan sebagainya dan external stakeholder : pemilik, pemerintah, kreditur, dan sebagainya (Gudono, 2014). Dalam penelitian ini stakeholder internal adalah interaksi utama yang menarik bagi peneliti untuk

(8)

U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a | 2

Universitas Kristen Maranata Penelitian ini menggali bagaimana cara komunikasi formal diadakan di antara para stakeholder internal yang ada di PT Prima Data Lab. Stakeholder internal yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu CEO dan

Karyawan PT Prima Data Lab. Interaksi sosial antara CEO dan Karyawan sebagai stakeholder internal di PT Prima Data Lab menarik diteliti karena relasi (interaksi sosial) tersebut adalah relasi yang membangun komunikasi formal antara atasan dan bawahan. Komunikasi antara atasan dan bawahan adalah hal yang penting. Menurut Bangun (2012) salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang pemimpin atau atasan dalam suatu organisasi adalah kemampuan berkomunikasi secara efektif.

Seorang pemimpin atau atasan harus mampu menyampaikan pesan berupa informasi yang dapat dipahami dengan jelas oleh para bawahan agar dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Pemimpin yang tidak mampu berkomunikasi dengan baik kepada para bawahannya tentang pekerjaan-pekerjaan dapat mengalami suatu kegagalan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Sebaliknya, apabila para bawahan tidak mampu berkomunikasi secara efektif kepada pemimpinnya, maka akan mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaanya. Oleh karena itu, komunikasi sangat penting dalam organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya (Bangun, 2012).

(9)

U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a | 3

Universitas Kristen Maranata

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah ialah sebagai berikut :

1. Bagaimana potret komunikasi formal di antara para stakeholder internal PT Prima Data Lab ?

2. Faktor-faktor Apa yang mengakibatkan rendahnya komunikasi Formal ke atas dan ke bawah di antara para stakeholder internal PT Prima Data Lab ?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui komunikasi formal di antara para stakeholder internal PT Prima Data Lab.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mengakibatkan rendahnya komunikasi formal ke atas dan kebawah di antara stakeholder internal PT Prima Data Lab.

1.4Manfaat Penelitian

Peneliti mengharapkan penulisan skripsi ini memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Akademis

(10)

U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a | 4

Universitas Kristen Maranata antara para stakeholder internal bagi pembaca khususnya bagi akademisi yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai kasus rendahnya komunikasi formal di antara para stakeholder internal dalam perusahaan atau organisasi. yang positif mengenai komunikasi formal agar dapat membangun perusahaan menjadi lebih baik bersama anggota perusahaan.

b. Bagi CEO

Hasil penulisan ini dapat dipakai menjadi bahan masukan bagi CEO PT Prima Data Lab untuk dapat menjadi pemimpin yang fleksibel dengan melihat orientasi proses kerja karyawan serta membangun komunikasi lebih tinggi sebagai wujud komunkasi formal dalam perusahaan. Diharapkan juga CEO dapat melihat hasil penulisan ini sebagai bahan koreksi yang positif bagi perusahaan agar menjadi lebih baik.

c. Bagi Karyawan

(11)

50

Universitas Kristen Maranata

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjabaran yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat dapat dibuat kesimpulan bahwa interaksi sosial antara karyawan dan CEO di PT Prima Data Lab memiliki komunikasi formal yang rendah. Hal ini tergambar dan juga disebabkan oleh faktor-faktor yang ditemukan oleh peneliti dalam bab sebelumnya.

1. Potret komunikasi formal diantara para stakeholder internal PT Prima Data Lab yaitu relasi diantara CEO dan para karyawan. Melalui penelitian ini peneliti melihat adanya komunikasi formal yang tidak terpola, banyaknya komunikasi hanya bersifat spontan dari karyawan maupun CEO, kurangnya penyampaian opini atau suatu masukan karyawan kepada atasan, penyampaian dari karyawan mengenai kurangnya kemampuan atau ilmu dalam pekerjaan dan keluhan mengenai device atau fasilitas pekerjaan masih kurang terpola untuk disampaikan, dan kurangnya kelengkapan sistem aturan kewenangan berdasar rantai komando.

(12)

U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a | 51

Universitas Kristen Maranata a. Dari indikator rendahnya komunikasi ke bawah dalam berkomunikasi formal diantara para stakeholder internal, faktor-faktor yang menjadi penyebab rendahnya komunikasi formal tersebut adalah tuntutan profesionalitas kerja, tidak adanya waktu khusus untuk berkomunikasi, dan karyawan pasif berkomunikasi ke atas.

b. Dari indikator rendahnya komunikasi ke atas dalam berkomunikasi formal diantara para stakeholder internal, faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab rendahnya komunikasi formal tersebut adalah intervensi yang terlalu banyak dari pemegang saham, perasaan tidak enakan, dan CEO pasif dalam memberikan informasi mengenai perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan kepada PT Prima Data Lab dalam bentuk intervensi yaitu agar CEO dapat mempertimbangkan intervensi-intervensi ini sebagai masukan yang positif bagi pertumbuhan PT Prima Data Lab. Intervensi-intervensi tersebut yakni:

Intervensi 1

(13)

U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a | 52

Universitas Kristen Maranata 1. Perasaan “Tidak Enakan”dari CEO

2. Intervensi Terlalu Banyak dari Pemegang Saham

- Intervensi berupa ajakan kepada CEO dan Karyawan agar menambah referensi buku dan atau mengikuti pelatihan dan seminar kepemimpinan salah satunya tentang memimpin ke atas, kesamping dan kebawah yang biasa dikenal dengan pemimpin 360 derajat. Hal ini ditujukan terkhusus kepada CEO sebagai pemimpin 360 derajat. Membeli buku dan atau mengikuti pelatihan kepemimpinan bisa dilakukan sekali dalam enam bulan pertama dan dapat dilakukan secara berkala dengan mengikuti seminar atau pelatihan kepemimpinan lainnya. Buku kepemimpinan dapat di cari dari internet atau toko buku sedangkan seminar pelatihan kepemimpinan dapat di temukan di internet atau brosur.

- Latar belakang dari intervensi ini karena dalam wawancara ditemukan adanya banyak intervensi dari pemegang saham yang membuat CEO dan karyawan merasa terbebani. Selain itu, intervensi penelitian ini juga baik untuk CEO yang sulit untuk menegur atau “tidak enakan” berterusterang serta tegas terhadap karyawan.

(14)

U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a | 53

Universitas Kristen Maranata dapat membuat CEO memiliki koneksi dengan pemimpin-pemimpin perusahaan lainnya dalam pelatihan tersebut sehingga dapat berdiskusi mengenai kepemimpinan modern yang efektif serta dapat membangun komunikasi formal ke atas dan ke bawah di PT Prima Data Lab.

Intervensi 2

Intervensi 2 yaitu menyediakan waktu khusus di perusahaan seperti rapat dan evaluasi. Intervensi ini untuk menyelesaikan masalah seperti :

1. Tidak Ada Waktu Khusus Untuk Berkomunikasi Ke Atas 2. Karyawan Pasif Berkomunikasi Ke Atas

3. CEO Pasif dalam Memberikan Informasi Mengenai Perusahaan

- Menyediakan waktu khusus di perusahaan untuk adanya wadah dalam berkomunikasi formal secara vertikal seperti rapat atau evaluasi berkala secara keseluruhan. Hal ini dapat menciptakan keterbukaan antara atasan dan bawahan, mengoreksi pekerjaan, serta dapat menyebarkan informasi secara menyeluruh dengan porsi yang sama terhadap para karyawan. Rapat atau evaluasi berkala secara keseluruhan dapat diadakan satu bulan hingga tiga bulan sekali. Intervensi ini bisa diadakan oleh CEO atau merekrut karyawan sebagai sekertaris bagi CEO untuk membuat penjadwalan.

(15)

U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a | 54

Universitas Kristen Maranata berikan secara dadakan dan dalam bentuk informal, adanya keluhan mengenai device dan fasilitas seperti internet yang tidak cepat, kurangnya keaktifan berkomunikasi seperti memberi pendapat individu dari pihak atasan dan bawahan serta adanya informasi yang tidak tersebar merata bahkan tidak di ketahui oleh karyawan PT Prima Data Lab.

- Tujuan dari intervensi ini agar menjawab masalah atau memberikan solusi kepada CEO dan karyawan mengenai komunikasi ke atas dan ke bawah yang ada di PT Prima Data Lab, memberi ruang untuk aktif berdiskusi, mengoreksi pekerjaan karyawan dan proyek yang telah berlalu sebagai bahan pembelajaran, dan mengaktifkan setiap individu untuk membangun komunikasi formal sebagai sarana pemberitahuan informasi perusahaan secara merata dari CEO ke seluruh karyawan, evaluasi dan wadah keterbukaan sehingga memberikan kenyamanan interaksi, serta mewujudkan kesatuan bagi pihak atasan dan bawahan agar terwujudnya perusahaan yang bertumbuh.

Intervensi 3

Intervensi 3 yaitu membuat pelatihan skill yang dibutuhkan karyawan. Intervensi ini untuk menyelesaikan masalah seperti :

1. Tuntutan Profesionalitas Kerja

(16)

U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a | 55

Universitas Kristen Maranata program yang baru di tambahkan sebagai produk software di PT Prima Data Lab sebagai perusahaan yang bergerak di bidang IT. Hal ini dapat dilakukan tiga bulan hingga enam bulan sekali. Pelatihan dapat diberikan oleh CEO atau meminta badan pelatihan kemampuan yang dibutuhkan seperti microsoft.

- Latar belakang dari intervensi ini karena dalam wawancara terdapat keluhan dan kesulitan dari karyawan dalam mengerjakan pekerjaan. Dari keluhan dan kesulitan tersebut, didapat karyawan tidak dapat menyeimbangkan ilmu pengetahuannya dengan tuntutan profesionalitas yang diharapkan pihak perusahaan. Sehingga intervensi ini dibutuhkan bagi karyawan PT Prima Data Lab.

- Tujuan dari intervensi ini agar menjawab masalah atau memberikan solusi kepada CEO dan karyawan mengenai komunikasi ke atas dan ke bawah yang ada di PT Prima Data Lab. Intervensi ini diharapkan membuat seluruh karyawan dapat memiliki kualitas dan kemampuan yang sama satu dengan yang lain serta menjadi bentuk pengembangan sumber daya manusia khususnya karyawan developer yang ada di PT Prima Data Lab sebagai perusahaan yang bertumbuh semakin besar.

Intervensi 4

(17)

U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a | 56

Universitas Kristen Maranata - Membuat sistem dan aturan yang baku mengenai wewenang dalam perusahaan serta mengikuti rantai komando dalam alur komunikasi di perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengomunikasikan permasalahan yang ada kepada pemilik perusahaan atau pihak manajemen akan efek negatif dari intervensi berlebihan yang dilakukan oleh salah satu pemegang saham PT Prima Data Lab serta alur komunikasi yang tidak terstruktur. Hal ini dapat dilakukan dengan modal keberanian dari CEO untuk terbuka memberikan pendapat dan masukan yang tegas serta positif demi pertumbuhan dan kenyamanan perusahaan. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dengan cara merancang pertemuan diantara para pemegang saham, CEO, dan perwakilan karyawan. Sehingga keputusan dan kesepakatan dirancangkan bersama.

- Latar belakang dari intervensi ini karena dalam wawancara terdapat keluhan dari karyawan-karyawan mengenai struktur organisasi yang terlalu sempit dan adanya intervensi yang dilakukan sepihak oleh salah satu pemegang saham tanpa mengikuti garis komando dari struktur yang ada. Hal tersebut membuat dampak negatif di perusahaan PT Prima Data Lab.

(18)

U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a | 57

(19)

58

Universitas Kristen Maranata

DAFTAR PUSTAKA

Azuranger. (2015). We are a team of ex .NET senior developers, now working on more exciting stuff under the Microsoft platform: Azure, Xamarin,

and Windows 10. Azuranger, 2015 diakses dari

http://azuranger.com/#azure-project pada tanggal 16 Maret 2016

Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

Corry W.A. (2014). Hambatan Komunikasi dalam Organisasi. Tesis, Lampung: Program Pasca Sarjana Universitas Marcubuana, (dipublikasikan).

Gudono. (2014). Teori Organisasi, Edisi Ketiga, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Menda, A. Dasar-Dasar Manajemen-Komunikasi. Academia, diakses dari

www.academia.edu/8450295/KOMUNIKASI pada tanggal 6 Mei 2016 Muhammad, A. (2009). Komunikasi Organisasi, Edisi Pertama, Cetakan

Kesepuluh, Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyana, D. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pace, W. dan Faules, D. F. (2010). Komunikasi Organisasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(20)

59

Universitas Kristen Maranata Purnama, I. (2016). Kalah Teknologi dan Harga. UPEKS, 4 Februari 2016 diakses

dari upeks.co.id/utama/kalah-teknologi-dan-harga.html pada tanggal 17 Juni 2016

Robbins, S.P. dan Coulter, M. (2010). Manajemen, Edisi Kesepuluh, Jilid pertama, Jakarta: Erlangga.

Sanjaya, J.C. (2015). Model Pengadaan (Procurement) Tenaga Kerja Di PT IAS Bandung. Skripsi, Bandung: Program S1 Manajemen Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Harapan Bangsa, (tidak dipublikasikan).

Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Wibowo. (2015). Perilaku Dalam Organisasi, Edisi Kedua, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Gambar

Gambar 3.1 : Proses Pengambilan Sampel Sumber Data Dalam Penelitian Kualitatif, Purposive dan Snowball........................................................................27

Referensi

Dokumen terkait

Namun dengan segala keterbatasan dan kekurangan ini, saya berharap Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat tahun 2013 dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan yang

Namun masih didapati depot air minum yang tidak melakukan pengawasan sehingga telah melewati batas laik sehat yang telah ditentukan.Tujuan penelitian untuk

Perusahaan-perusahaan belum optimal menyampaikan semua informasi yang diminta dalam Lampiran Surat Edaran BAPEPAM No.02/ PM/ 2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang

Perlu dilakukan pengujian usulan model pemilihan mahasiswa lulusan terbaik pada contoh kasus yang berbeda sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk menyempurnakan

Jamur Trichoderma dapat berkembangbiak dengan baik pada kondisi tanah yang asam, netral maupun alkalin, dan akan sangat baik pada kondisi asam karena persaingannya dengan bakteri dan

yang direkomendasikan Jika produk ini mengandung komponen dengan batas pemaparan, atmosfir tempat kerja pribadi atau pemantauan biologis mungkin akan diperlukan untuk

Pada perancangan DFD level 1 pada proses pendaftaran menunjukkan proses dimana tamu melakukan proses pengisian data tamu, data pesanan dan mengunduh form bukti pemesanan

Kewenangan polisi sebagai penyelidik dan penyidik untuk mengungkap tindak pidana, dapat dilihat kembali dalam Pasal 1 angka 8 dan 9, dan Pasal 14 ayat (1) huruf