vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Investor yang rasional cenderung menginvestasikan dananya pada portofolio yang optimal, artinya saham yang diinvestasikan memiliki return tinggi disertai risiko yasng minimal. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham-saham dari sektor infrastruktur yang terdaftar di BEI semenjak tahun 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk membentuk portofolio yanng optimal pada saham sektor infrastruktur.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan terdapat enam buah saham yang membentuk portofolio optimal yaitu : TMAS, INDX, TLKM, ISAT, CMNP, dan RAJA. Dari keenam buah saham yang membentuk portofolio, saham dengan proporsi terbesar dimiliki oleh ISAT sebesar 40,74% dengan risiko portofolio sebesar 5,77%.dan return portofolio sebesar 2,63%.
Kesimpulan yang diperoleh adalah investor dapat menginvestasiakn dananya pada keenam buah saham yang terdiri dari saham : TMAS, INDX, TLKM, ISAT, CMNP, dan RAJA. Pembentukan portofolio dengan menggunakan model Markowitz dapat mengurangi rata-rata risiko saham individu.
ABSTRACT
A rational investor tends to invest his funds in portfolios that give optimal return wich means that the stocks have high returns with minimal risk. The sample used in this study were stocks from the infrastructure sector listed on the Indonesia Stock Exchange since 2007. The purpose of this study is to determine the optimal portfolio in infrastructure sector stocks.
The results of research shows that there are 6 units of stocks that form the optimal portfolio: TMAS, INDX, TLKM, ISAT, CMNP, and RAJA. The stock with the largest proportion owned by ISAT of 40.74% with 5.77% risk 2.63% return.
The conclusion is that the investor can invest in all six shares: TMAS, INDX, TLKM, ISAT, CMNP, and KING. The formation of the portfolio using the Markowitz model can reduce the average risk of individual stocks.
ix Universitas Kristen Maranatha
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
2.1.6.1 Portofolio Efisien ... 18
2.1.6.2 Portofolio Optimal ... 19
2.1.7 Markowitz ... 22
2.2 Riset Empiris ... 25
2.3 Rerangka Teoritis ... 27
3.1 Jenis Penelitian ... 28
3.2 Populasi dan Sample ... 28
3.3 Definisi Operasional Variabel ... 30
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 32
3.5 Teknik Analisis Data ... 32
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 36
4.1 Gambaran Umum Sample ... 36
4.2 Proses Pembentukan Portofolio ... 37
4.3 Hasil Dan Pembahasan ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48
5.1 Kesimpulan ... 48
5.2 Implikasi Penelitian ... 49
5.3 Keterbatasan Penelitian dan Saran ... 50
Daftar Pustaka ... 52
Lampiran ... 52
xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Daftar Saham Yang Dijadikan Sample ... 36
Tabel 4.2 Expected Return ... 38
Tabel 4.3 Risiko Saham Individu ... 39
Tabel 4.4 Kovarian Dua Buah Saham ... 40
Tabel 4.5 Koefisien Korelasi Dua Buah Saham ... 41
Tabel 4.6 Persamaan 15 Saham ... 42
Tabel 4.7 Persamaan ke-6 Buah Saham ... 43
Tabel 4.8 Proporsi Portofolio Optimal ... 43
Tabel 4.9 Return Ekspektasi Portofolio Optimal ... 45
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia kian hari kian meningkat sehingga menuntut
manusia untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Meningkatnya kebutuhan
pokok dan kebutuhan lainnya seperti biaya kesehatan, pendidikan, jaminan tua,
semuannya tidak dapat dipenuhi jika hanya mengandalkan gaji take home pay.
Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat tersebut diperlukan
penghasilan tambahan. Penghasilan masyarakat yang diperoleh sekarang
disisihkan dan digunakan untuk berinvestasi. Diharapkan hasil investasi tersebut
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di masa yang akan datang.
Menabung di bank merupakan salah satu upaya untuk memenuhi
kebutuhan di masa depan, namun cara ini kurang efektif dikarenakan hasil yang
diterima di masa depan tidak memadai karena adanya inflasi. Apabila inflasi lebih
tinggi kemungkinan uang yang disimpan di bank nilainya semakin menurun tidak
menutup kemungkinan bahwa uang yang disimpan tidak dapat memenuhi
kebutuhan yang sudah direncanakan.
Investasi merupakan suatu kegiatan untuk menanamkan modalnya dengan
tujuan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi dapat
Universitas Kristen Maranatha
saham, reksadana, dan obligasi. Banyaknya instrumen investasi yang ada
mengharuskan investor dapat membuat analisis investasi sebelum menanamkan
dananya. Perkembangan instrumen investasi sangat menjanjikan seiiring dengan
terbukanya akses informasi data maka semakin memudahkan investor untuk
mengambil keputusan dalam berinvestasi.
Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan
dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan
sekuritas. Pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan
investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka (Tandelilin,2010:26). Pasar
modal indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian oleh
banyak pihak. Hal ini disebabkan kegiatan pasar modal yang semakin berkembang
dan meningkatnya keinginan masyarakat bisnis mencari sumber pendanaan untuk
menjalankan usahannya selain bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham
dan menjualnya di pasar modal untuk mendapatkan dana yang diperlukan, tanpa
harus membayar beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.
Harapan akan peran pasar modal sebagai wahana alternatif bagi investor
dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang menentukan menurut
Bawazier dan Sitanggang (1994) adalah tingkat kemampuan investor memilih
saham secara rasional. Rasional investordapat diukur dari dari cara mereka
memilih saham yang memberikan return maksimum pada tingkat risiko tertentu.
Investor selalu menginginkan return yang lebih besar dengan tingkat
risiko yang rendah, semakin tinggi return yang didapatkan maka risikonya juga
disertai risiko yang rendah, karena return dan risiko bergerak searah, oleh sebab
itu investasi dalam bentuk saham menjadi primadona karena return yg dapat
dihasilkan lebih tinggi. Risiko dapat diartikan sebagatual yang berbeda dengan
return yang diharapkan (Tandellin, 2001; Husnan,2003). Risiko ini timbul sebagai
akibat pergerakan harga saham yang berfluktuatif, salah satu yang memengaruhi
kenaikan dan penurunan harga saham adalah permintan dan penawaran. Sesuai
dengan hukum permintaan, jika suatu saham perusahaan tertentu banyak diminati
oleh investor, maka akan menaikkan harga saham dari perusahaan tersebut.
Sementara jika permintaan menurun, maka akan berakibat turunnya harga saham
suatu perusahaan. Para pemegang saham dihadapkan oleh potensi kerugian
misalnya saja dari tidak mendapatkan dividen, capital loss, dan risiko likuidasi.
Risiko itu sendiri dibagi menjadi 2 macam yaitu risiko sistematis dan
risiko tidak sistematis, risiko sistematis adalah risiko yang tidak dapat dikurangi
walaupun sudah dilakukan diversifikasi karena sifatnya tidak dapat dikontrol.
Risiko tidak sistematis adalah risiko yang dapat dikurangi melalui diversifikasi.
(Brigham and Daves, 2004) risiko investasi yang dapat dihindari melalui
diversifikasi saham dengan membentuk portofolio optimal adalah risiko tidak
sistematis sedang risiko sistematis tidak dapat dihindari (faktor-faktor makro yang
dapat memengaruhi pasar secara keseluruhan seperti keadaan ekonomi dan
politik)
Pada umumnya investor investor adalah risk averse (Reilly and Brown,
2003), Risk Averse adalah investor yang jika dihadapkan pada dua pilihan
investasi dengan tingkat pengembalian yang diharapkan sama dan risiko berbeda,
Universitas Kristen Maranatha
mempunyai beberapa pilihan portofolio efisien, maka portofolio yang optimal
yang dipilih (Fabozzi, 1999: 63).
Dalam keadaan semacam itu, dapat dikatakan bahwa investor tersebut
menghadapi risiko dalam investasi yang dilakukannya. Investor tidak tahu dengan
pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya, yang bisa
mereka lakukan adalah memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dari
investasinya, dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan
menyimpang dari hasil yang diharapkan (Husnan, 1998).
Diversifikasi risiko dapat dilakukan dengan membentuk portofolio. Prinsip
dibentuk sebuah portofolio adalah agar tidak menginvestasikan modal di satu jenis
saja tetapi menginvestasikan di lebih dari satu jenis oleh karena itu dinamakan
portofolio. Dalam membentuk suatu portofolio akan timbul suatu permasalahan
yaitu terdapat banyak sekali kemungkinan portofolio yang akan dikombinasikan
dan tidak terbatas jumlahnya.
Dalam memperoleh portofolio yang diinginkan maka seorang investor
harus melakukan analisis yang memberikan return maksimum serta mempunyai
ketajaman perkiraan tentang masa depan perusahaan yang sahamnya akan di
investasikan. Investor yang rasional akan memilih portofolio yang memberi return
yang maksimal pada tingkat tertentu (Stambaugh, 1996; Jorion, 2002). Jika
terdapat kombinasi yang tidak terbatas maka akan timbul suatu masalah yaitu
portofolio mana yang akan dipilih oleh investor.
Dalam membentuk suatu portofolio dapat menggunakan 3 metode yaitu:
CAPM, Markowitz, Single Index Model. Husnan (2005:177) berpendapat bahwa
suatu asset. CAPM merupakan teori model modern yang menunjukkan bahwa
tingkat pengembalian yang diharapkan terkait dengan risiko (Michailidis, 2006:2).
Model ini menjelaskan bagaimana menemukan harga suatu saham dengan
mempertimbangkan risiko yang terkandung didalamnya. Jogiyanto (2010:339)
bahwa “model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari
kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham
naik.
Dengan demikian peneliti akan menggunakan model Markowitz untuk
menunjukkan bahwa varians dari return portofolio pada saham tidak hanya
bergantung pada seberapa besar tingkat risiko aset individual dalam portofolio
tetapi lebih kepada hubungan risiko tersebut terhadap sahamnya (Suqaier dan
Ziyud, 2011). Faktor pembeda menggunakan model markowitz dengan model
lainnya adalah, dalam memilih anggota portofolio optimal terletak pada hasil
bobot/proporsi untuk masing-masing saham.
Menurut (Tandelilin,2001: 79) ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan metode markowitz
a) Semua titik portofolio yang ada dalam permukaan efisien mempunyai
kedudukan yang sama antara satu dengan lainnya.
b) Model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa investor boleh meminjam
dana untuk membiayai portofolio pada aset yang berisiko dan Model
Markowitz juga belum memperhitungkan kemungkinan investor untuk
Universitas Kristen Maranatha
c) Dalam kenyataanya, investor yang berbeda-beda akan mengestimasi input
yang berbeda pula ke dalam model Markowitz, sehingga garis pemukaan
efisien yang dihasilkan juga berbeda-beda bagi masing-masing investor.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi
pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah penentuan portofolio
saham menggunakan model Markowitz sebagai dasar penetapan investasi saham
dapat memberikan retrun yang optimal pada saham yang bergerak di sektor
infrastruktur?”
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kemampuan model Markowitz dalam menentukan portofolio yang
memberikan return optimal pada saham yang bergerak di sektor infrastruktur
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis : Menguji kebenaran teori mengenai pembentukan
portofolio saham menggunakan model Markowitz yang telah diteliti
2. Manfaat Akademisi : Sebagai bahan referensi untuk ilmu-ilmu manajemen
khususnya bidang Manajemen Investasi dan Portofolio.
3. Untuk investor : Sebagai bahan pertimbangan bagi investor yang akan
melakukan investasi, khususnya investasi jangka panjang dan memilih
48 Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis dan pembahasan yang telah
dikemukakan sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan. Penelitian ini
menggunakan populasi seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2014-2015, dengan mengambil sample saham-saham dari perusahaan pada
sektor infrstruktur terdapat 15 saham yang dijadikan sample dalam penelitian ini,
setelah dianalisis maka terdapat 6 buah saham yang layak dimasukkan kedalam
portofolio yang optimal. Saham-saham tersebut adalah:
1. PT. Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS), dengan proporsi 4,08%
2. PT. Tanah Laut Tbk (INDX), dengan proporsi 13,05%
3. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dengan proporsi 14,25%
4. PT. Indosat Tbk (ISAT), dengan proporsi 40,74%
5. PT. Cipta Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), dengan proporsi
16,53%
6. PT. Rukun Raharja (RAJA), dengan proporsi 11.35%
Besar proporsi masing-masing saham berbeda satu dengan yang lain
alasan adanya perbedaan harga saham, tingkat keuntungan dan risiko terhadap
yang rendah, dan dengan risiko yang tinggi akan mendapatkan keuntungan yang
tinggi pula. Hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya risiko yang minimal dari
kombinasi beberapa saham yang dibentuk kedalam portofolio dibandingkan risiko
saham individual. Investor dapat memilih dari keenam saham tersebut sesuai
dengan preferensi mereka dalam berinvestasi. Saham-saham optimal yang
dibentuk menggunakan model Markowitz memiliki return yang diharapkan
sebesar 2,63% dengan risiko sebesar 5,77% .
5.2 Implikasi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, investasi yang
dilakukan dalam bentuk saham mempunyai risiko yang tinggi. Investor harus
dapat mengurangi risiko tersebut jika ingin mendapatkan return yang optimal,
salah satu caranya dengan membentuk portofolio guna mengurangi risiko saham
tersebut. Model Markowitz mengabungkan antara aktiva-aktiva dalam portofolio
dengan pengembalian yang memiliki korelasi positif kurang sempurna, dengan
tujuan mengurangi risiko portofolio (varians) tanpa mengurangi pengembalian.
Dalam penelitian ini telah terbentuk portofolio yang optimal diantaranya
adalah RAJA, CMNP, ISAT, TLKM, INDX, TMAS. Dalam pembentukan
portofolio tidak selalu saham dengan return yang tinggi mendapatkan proporsi
yang tinggi pula, misalnya saja saham TMAS dengan return tertinggi yaitu
sebesar 12,23% tertinggi dibanding 5 saham lainnya namun memiliki proporsi
Universitas Kristen Maranatha
dibuat dihitung berdasarkan return dan risiko masing masing saham, sehingga
saham dengan return yang tinggi memiliki proporsi yang tinggi pula.
5.3 Keterbatasan Penelitian Dan Saran Penelitian Mendatang
Dalam penelitian ini terdapat beberapa kekurangan dan keterbatasan baik
secara teoritis dan teknis, antara lain:
Data harga saham yang digunakan dalam penelitian ini tidak
mencerminkan keadaan harian saham untuk dilakukan pengamatan.
Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan data pembuka dan penutup
harian sehingga mendapat hasil yang lebih baik.
Karena keterbatasan waktu, hanya terbentuk satu macam portofolio yang
terdiri dari ke enam buah saham.
Periode yang dilakukan dalam penelitian ini terbilang cukup pendek yaitu
hanya dua tahun terhitung dari 2014-2015. Oleh karena itu akan lebih baik
jika periode pengamatan lebih panjang untuk mendapatkan hasil yang
lebih akurat.
Dalam penelitian ini menggunakan software Excel perhitungan dengan
model Markowitz sangat rumit. Penelitian selanjutnya dapat mencari
sofware lain yang dapat membantu melakukan penellitian dengan lebih
mudah.
Untuk investor jika ingin melakukan investasi saham pada sektor
infrastruktur terdapat enam jenis saham optimal berdasarkan penelitian
Adapun hal yang harus diperhatikan dalam memilih saham, investor harus
memilih saham sesuai dengan kemampuan risk taking investor.
Untuk akademisi, model Markowitz dapat menjadi salah satu cara untuk
membentuk portofolio yang optimal dengan cara mengabungkan antara
aktiva-aktiva dalam portofolio dengan pengembalian yang memiliki
korelasi positif kurang sempurna, dengan tujuan mengurangi risiko
portofolio (varians) tanpa mengurangi pengembalian.
Untuk kajian teoritis, model Markowitz dapat membentuk portofolio yang
optimal. Dalam penelitian yang dilakukan risiko portofolio yang terbentuk
PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN
MODEL MARKOWITZ UNTUK MENCAPAI INVESTASI
DENGAN RETURN OPTIMAL
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh
Gelar Sarjana Strata 1 (S-1)
Oleh :
BONARDO AUSTIN
1352133
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
DETERMINATION OF STOCK PORTFOLIO USING
MARKOWITZ MODEL FOR INVESTMENT WITH
OPTIMUM RETURN
MINI THESIS
BONARDO AUSTIN 1352133
MANAGEMENT PROGRAM - FACULTY OF ECONOMICS
MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY
BANDUNG
viii
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan YME atas karunia dan rahmat dan bimbingan yang telah dilimpahkan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh derajad sarjana S-1 Ekonomi pada Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Penulis menyadari bahwa baik dalam penulisan hingga penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan dukungan, arahan serta bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, khususnya kepada :
1. Nonie Magdalena, SE., M.SI.selaku ketua Program Studi Manajemen Universitas Kristen Maranatha.
2. Dr. Ir. Rosemarie Sutjiati Njotoprajitno, M.M. selaku dosen pembimbing yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Bapak dan ibu dosen pengajar Program Sarjana Manajemen Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan dan mengajarkan ilmu manajemen melalui proses belajar mengajar.
4. Bapak (Janus Marpaung), Ibu (Dumaria Simanjuntak), Kakak (Gabe Kristianty) yang telah memberikan segala cinta dan perhatian untuk penulis agar bisa menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Teman teman kuliah UKM angkatan 2013 (Encek, Krisna, Arief, Fazri, Kevin, Reyner, Surya, Rio, Calvin, Yovie, Danan) yang telah memberikan sebuah persahabatan dan kerjasamanya setiap saat dalam mengerjakan tugas-tugas.
6. Teman-teman Tong Paladins Indonesia (Gerry, Ryan, Yori, Bembi, Ronal, Ferix, Frans)
Hanya doa yang dapat penulis panjatkan semoga Tuhan YME berkenan membalas semua kebaikan Bapak, Ibu Saudara dan teman-teman sekalian. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
Bandung, Desember 2016
DAFTAR PUSTAKA
Bawazier, Said dan Jati P. Sitanggang, 1994, Memilih Saham Untuk Portofolio
Optimal, Usahawan Tahun XXIII, No.1, Januari, hal 34-40.
Brigham, F. Eugene and Philip R. Daves, 2004, Intermediate FinancialManagement, Eighth Edition, McGraw-Hill, Inc. New York.
Chandra, dan Hapsari, 2013. Analisis Pembentukan Portofo Optimal Dengan Menggunakan Model Markowitz Untuk Saham Lq 45 Periode 2008‐2012.
Jakarta: Jurnal Manajemen. Vol 1 No. 1 Mei 41-65
Elton, Edwin J. and Martin J.Gruber, 1995, Modern Portfolio Theory and
Investment Analysis, Fifth Edition, John Wiley & Sons, Inc. Toronto,
Canada.
Fabozzi, Frank J., 1995, Investment Management, Prentice Hall, New Jersey-USA.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat.
Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi kedua. Yogyakarta: UUP AMP YKPN.
Husnan, Suad. 2009. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Markowitz, M. Harry, 1959, Portfolio Selection, Journal of Finance, pp 77-91.
Martalena, dan Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Andi Yogyakarta
Natalia, Darminto, dan Endang, 2014. Penentuan Portofolio Saham Yang Optimal
Dengan Model Markowitz Sebagai Dasar Penetapan Investasi Saham.
Malang: Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 9 No. 1
Pratiwi, Dzulkirom, dan Azizah, 2014. Analisis Investasi Portofolio Saham Pasar
Modal Syariah Dengan Model Markowitz Dan Model Indeks Tunggal.
Malang: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 17 No. 1
Ramadhan, Handayani, dan Endang, 2014. Analisis Pemilihan Portofolio Optimal
Dengan Model Dan Pengembangan Dari Portofolio Markowitz. Malang:
Universitas Kristen Maranatha
Sugiono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta
Suprihatin, Budiyanto, 2014. Analisis Portofolio Saham Menggunakan Metode
Markowitz Pada Perusahaan Retail Di Bursa Efek Indonesia. Surabaya :
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen. Vol. 3 No. 11
Suqaier, Faten Shukri, Hussein Ali Al Ziyud. 2011. The Effect of Diversification on Achieving Optimal Portfolio. European Journal of Economics Finance,
and Administration Sciences, 32(2011).
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta:Kanisius.
www.idx.co.id