• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Portofolio Saham Menggunakan Model Markowitz untuk Mencapai Investasi dengan Return Optimal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Portofolio Saham Menggunakan Model Markowitz untuk Mencapai Investasi dengan Return Optimal."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Investor yang rasional cenderung menginvestasikan dananya pada portofolio yang optimal, artinya saham yang diinvestasikan memiliki return tinggi disertai risiko yasng minimal. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham-saham dari sektor infrastruktur yang terdaftar di BEI semenjak tahun 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk membentuk portofolio yanng optimal pada saham sektor infrastruktur.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan terdapat enam buah saham yang membentuk portofolio optimal yaitu : TMAS, INDX, TLKM, ISAT, CMNP, dan RAJA. Dari keenam buah saham yang membentuk portofolio, saham dengan proporsi terbesar dimiliki oleh ISAT sebesar 40,74% dengan risiko portofolio sebesar 5,77%.dan return portofolio sebesar 2,63%.

Kesimpulan yang diperoleh adalah investor dapat menginvestasiakn dananya pada keenam buah saham yang terdiri dari saham : TMAS, INDX, TLKM, ISAT, CMNP, dan RAJA. Pembentukan portofolio dengan menggunakan model Markowitz dapat mengurangi rata-rata risiko saham individu.

(2)

ABSTRACT

A rational investor tends to invest his funds in portfolios that give optimal return wich means that the stocks have high returns with minimal risk. The sample used in this study were stocks from the infrastructure sector listed on the Indonesia Stock Exchange since 2007. The purpose of this study is to determine the optimal portfolio in infrastructure sector stocks.

The results of research shows that there are 6 units of stocks that form the optimal portfolio: TMAS, INDX, TLKM, ISAT, CMNP, and RAJA. The stock with the largest proportion owned by ISAT of 40.74% with 5.77% risk 2.63% return.

The conclusion is that the investor can invest in all six shares: TMAS, INDX, TLKM, ISAT, CMNP, and KING. The formation of the portfolio using the Markowitz model can reduce the average risk of individual stocks.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

2.1.6.1 Portofolio Efisien ... 18

2.1.6.2 Portofolio Optimal ... 19

2.1.7 Markowitz ... 22

2.2 Riset Empiris ... 25

2.3 Rerangka Teoritis ... 27

(4)

3.1 Jenis Penelitian ... 28

3.2 Populasi dan Sample ... 28

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 30

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.5 Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Gambaran Umum Sample ... 36

4.2 Proses Pembentukan Portofolio ... 37

4.3 Hasil Dan Pembahasan ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Implikasi Penelitian ... 49

5.3 Keterbatasan Penelitian dan Saran ... 50

Daftar Pustaka ... 52

Lampiran ... 52

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Daftar Saham Yang Dijadikan Sample ... 36

Tabel 4.2 Expected Return ... 38

Tabel 4.3 Risiko Saham Individu ... 39

Tabel 4.4 Kovarian Dua Buah Saham ... 40

Tabel 4.5 Koefisien Korelasi Dua Buah Saham ... 41

Tabel 4.6 Persamaan 15 Saham ... 42

Tabel 4.7 Persamaan ke-6 Buah Saham ... 43

Tabel 4.8 Proporsi Portofolio Optimal ... 43

Tabel 4.9 Return Ekspektasi Portofolio Optimal ... 45

(6)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan dasar manusia kian hari kian meningkat sehingga menuntut

manusia untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Meningkatnya kebutuhan

pokok dan kebutuhan lainnya seperti biaya kesehatan, pendidikan, jaminan tua,

semuannya tidak dapat dipenuhi jika hanya mengandalkan gaji take home pay.

Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat tersebut diperlukan

penghasilan tambahan. Penghasilan masyarakat yang diperoleh sekarang

disisihkan dan digunakan untuk berinvestasi. Diharapkan hasil investasi tersebut

dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di masa yang akan datang.

Menabung di bank merupakan salah satu upaya untuk memenuhi

kebutuhan di masa depan, namun cara ini kurang efektif dikarenakan hasil yang

diterima di masa depan tidak memadai karena adanya inflasi. Apabila inflasi lebih

tinggi kemungkinan uang yang disimpan di bank nilainya semakin menurun tidak

menutup kemungkinan bahwa uang yang disimpan tidak dapat memenuhi

kebutuhan yang sudah direncanakan.

Investasi merupakan suatu kegiatan untuk menanamkan modalnya dengan

tujuan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi dapat

(7)

Universitas Kristen Maranatha

saham, reksadana, dan obligasi. Banyaknya instrumen investasi yang ada

mengharuskan investor dapat membuat analisis investasi sebelum menanamkan

dananya. Perkembangan instrumen investasi sangat menjanjikan seiiring dengan

terbukanya akses informasi data maka semakin memudahkan investor untuk

mengambil keputusan dalam berinvestasi.

Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan

dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan

sekuritas. Pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan

investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka (Tandelilin,2010:26). Pasar

modal indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian oleh

banyak pihak. Hal ini disebabkan kegiatan pasar modal yang semakin berkembang

dan meningkatnya keinginan masyarakat bisnis mencari sumber pendanaan untuk

menjalankan usahannya selain bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham

dan menjualnya di pasar modal untuk mendapatkan dana yang diperlukan, tanpa

harus membayar beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

Harapan akan peran pasar modal sebagai wahana alternatif bagi investor

dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang menentukan menurut

Bawazier dan Sitanggang (1994) adalah tingkat kemampuan investor memilih

saham secara rasional. Rasional investordapat diukur dari dari cara mereka

memilih saham yang memberikan return maksimum pada tingkat risiko tertentu.

Investor selalu menginginkan return yang lebih besar dengan tingkat

risiko yang rendah, semakin tinggi return yang didapatkan maka risikonya juga

(8)

disertai risiko yang rendah, karena return dan risiko bergerak searah, oleh sebab

itu investasi dalam bentuk saham menjadi primadona karena return yg dapat

dihasilkan lebih tinggi. Risiko dapat diartikan sebagatual yang berbeda dengan

return yang diharapkan (Tandellin, 2001; Husnan,2003). Risiko ini timbul sebagai

akibat pergerakan harga saham yang berfluktuatif, salah satu yang memengaruhi

kenaikan dan penurunan harga saham adalah permintan dan penawaran. Sesuai

dengan hukum permintaan, jika suatu saham perusahaan tertentu banyak diminati

oleh investor, maka akan menaikkan harga saham dari perusahaan tersebut.

Sementara jika permintaan menurun, maka akan berakibat turunnya harga saham

suatu perusahaan. Para pemegang saham dihadapkan oleh potensi kerugian

misalnya saja dari tidak mendapatkan dividen, capital loss, dan risiko likuidasi.

Risiko itu sendiri dibagi menjadi 2 macam yaitu risiko sistematis dan

risiko tidak sistematis, risiko sistematis adalah risiko yang tidak dapat dikurangi

walaupun sudah dilakukan diversifikasi karena sifatnya tidak dapat dikontrol.

Risiko tidak sistematis adalah risiko yang dapat dikurangi melalui diversifikasi.

(Brigham and Daves, 2004) risiko investasi yang dapat dihindari melalui

diversifikasi saham dengan membentuk portofolio optimal adalah risiko tidak

sistematis sedang risiko sistematis tidak dapat dihindari (faktor-faktor makro yang

dapat memengaruhi pasar secara keseluruhan seperti keadaan ekonomi dan

politik)

Pada umumnya investor investor adalah risk averse (Reilly and Brown,

2003), Risk Averse adalah investor yang jika dihadapkan pada dua pilihan

investasi dengan tingkat pengembalian yang diharapkan sama dan risiko berbeda,

(9)

Universitas Kristen Maranatha

mempunyai beberapa pilihan portofolio efisien, maka portofolio yang optimal

yang dipilih (Fabozzi, 1999: 63).

Dalam keadaan semacam itu, dapat dikatakan bahwa investor tersebut

menghadapi risiko dalam investasi yang dilakukannya. Investor tidak tahu dengan

pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya, yang bisa

mereka lakukan adalah memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dari

investasinya, dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan

menyimpang dari hasil yang diharapkan (Husnan, 1998).

Diversifikasi risiko dapat dilakukan dengan membentuk portofolio. Prinsip

dibentuk sebuah portofolio adalah agar tidak menginvestasikan modal di satu jenis

saja tetapi menginvestasikan di lebih dari satu jenis oleh karena itu dinamakan

portofolio. Dalam membentuk suatu portofolio akan timbul suatu permasalahan

yaitu terdapat banyak sekali kemungkinan portofolio yang akan dikombinasikan

dan tidak terbatas jumlahnya.

Dalam memperoleh portofolio yang diinginkan maka seorang investor

harus melakukan analisis yang memberikan return maksimum serta mempunyai

ketajaman perkiraan tentang masa depan perusahaan yang sahamnya akan di

investasikan. Investor yang rasional akan memilih portofolio yang memberi return

yang maksimal pada tingkat tertentu (Stambaugh, 1996; Jorion, 2002). Jika

terdapat kombinasi yang tidak terbatas maka akan timbul suatu masalah yaitu

portofolio mana yang akan dipilih oleh investor.

Dalam membentuk suatu portofolio dapat menggunakan 3 metode yaitu:

CAPM, Markowitz, Single Index Model. Husnan (2005:177) berpendapat bahwa

(10)

suatu asset. CAPM merupakan teori model modern yang menunjukkan bahwa

tingkat pengembalian yang diharapkan terkait dengan risiko (Michailidis, 2006:2).

Model ini menjelaskan bagaimana menemukan harga suatu saham dengan

mempertimbangkan risiko yang terkandung didalamnya. Jogiyanto (2010:339)

bahwa “model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari

kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham

naik.

Dengan demikian peneliti akan menggunakan model Markowitz untuk

menunjukkan bahwa varians dari return portofolio pada saham tidak hanya

bergantung pada seberapa besar tingkat risiko aset individual dalam portofolio

tetapi lebih kepada hubungan risiko tersebut terhadap sahamnya (Suqaier dan

Ziyud, 2011). Faktor pembeda menggunakan model markowitz dengan model

lainnya adalah, dalam memilih anggota portofolio optimal terletak pada hasil

bobot/proporsi untuk masing-masing saham.

Menurut (Tandelilin,2001: 79) ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam

penggunaan metode markowitz

a) Semua titik portofolio yang ada dalam permukaan efisien mempunyai

kedudukan yang sama antara satu dengan lainnya.

b) Model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa investor boleh meminjam

dana untuk membiayai portofolio pada aset yang berisiko dan Model

Markowitz juga belum memperhitungkan kemungkinan investor untuk

(11)

Universitas Kristen Maranatha

c) Dalam kenyataanya, investor yang berbeda-beda akan mengestimasi input

yang berbeda pula ke dalam model Markowitz, sehingga garis pemukaan

efisien yang dihasilkan juga berbeda-beda bagi masing-masing investor.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi

pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah penentuan portofolio

saham menggunakan model Markowitz sebagai dasar penetapan investasi saham

dapat memberikan retrun yang optimal pada saham yang bergerak di sektor

infrastruktur?”

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui kemampuan model Markowitz dalam menentukan portofolio yang

memberikan return optimal pada saham yang bergerak di sektor infrastruktur

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis : Menguji kebenaran teori mengenai pembentukan

portofolio saham menggunakan model Markowitz yang telah diteliti

(12)

2. Manfaat Akademisi : Sebagai bahan referensi untuk ilmu-ilmu manajemen

khususnya bidang Manajemen Investasi dan Portofolio.

3. Untuk investor : Sebagai bahan pertimbangan bagi investor yang akan

melakukan investasi, khususnya investasi jangka panjang dan memilih

(13)

48 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis dan pembahasan yang telah

dikemukakan sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan. Penelitian ini

menggunakan populasi seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2014-2015, dengan mengambil sample saham-saham dari perusahaan pada

sektor infrstruktur terdapat 15 saham yang dijadikan sample dalam penelitian ini,

setelah dianalisis maka terdapat 6 buah saham yang layak dimasukkan kedalam

portofolio yang optimal. Saham-saham tersebut adalah:

1. PT. Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS), dengan proporsi 4,08%

2. PT. Tanah Laut Tbk (INDX), dengan proporsi 13,05%

3. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dengan proporsi 14,25%

4. PT. Indosat Tbk (ISAT), dengan proporsi 40,74%

5. PT. Cipta Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), dengan proporsi

16,53%

6. PT. Rukun Raharja (RAJA), dengan proporsi 11.35%

Besar proporsi masing-masing saham berbeda satu dengan yang lain

alasan adanya perbedaan harga saham, tingkat keuntungan dan risiko terhadap

(14)

yang rendah, dan dengan risiko yang tinggi akan mendapatkan keuntungan yang

tinggi pula. Hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya risiko yang minimal dari

kombinasi beberapa saham yang dibentuk kedalam portofolio dibandingkan risiko

saham individual. Investor dapat memilih dari keenam saham tersebut sesuai

dengan preferensi mereka dalam berinvestasi. Saham-saham optimal yang

dibentuk menggunakan model Markowitz memiliki return yang diharapkan

sebesar 2,63% dengan risiko sebesar 5,77% .

5.2 Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, investasi yang

dilakukan dalam bentuk saham mempunyai risiko yang tinggi. Investor harus

dapat mengurangi risiko tersebut jika ingin mendapatkan return yang optimal,

salah satu caranya dengan membentuk portofolio guna mengurangi risiko saham

tersebut. Model Markowitz mengabungkan antara aktiva-aktiva dalam portofolio

dengan pengembalian yang memiliki korelasi positif kurang sempurna, dengan

tujuan mengurangi risiko portofolio (varians) tanpa mengurangi pengembalian.

Dalam penelitian ini telah terbentuk portofolio yang optimal diantaranya

adalah RAJA, CMNP, ISAT, TLKM, INDX, TMAS. Dalam pembentukan

portofolio tidak selalu saham dengan return yang tinggi mendapatkan proporsi

yang tinggi pula, misalnya saja saham TMAS dengan return tertinggi yaitu

sebesar 12,23% tertinggi dibanding 5 saham lainnya namun memiliki proporsi

(15)

Universitas Kristen Maranatha

dibuat dihitung berdasarkan return dan risiko masing masing saham, sehingga

saham dengan return yang tinggi memiliki proporsi yang tinggi pula.

5.3 Keterbatasan Penelitian Dan Saran Penelitian Mendatang

Dalam penelitian ini terdapat beberapa kekurangan dan keterbatasan baik

secara teoritis dan teknis, antara lain:

 Data harga saham yang digunakan dalam penelitian ini tidak

mencerminkan keadaan harian saham untuk dilakukan pengamatan.

Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan data pembuka dan penutup

harian sehingga mendapat hasil yang lebih baik.

 Karena keterbatasan waktu, hanya terbentuk satu macam portofolio yang

terdiri dari ke enam buah saham.

 Periode yang dilakukan dalam penelitian ini terbilang cukup pendek yaitu

hanya dua tahun terhitung dari 2014-2015. Oleh karena itu akan lebih baik

jika periode pengamatan lebih panjang untuk mendapatkan hasil yang

lebih akurat.

Dalam penelitian ini menggunakan software Excel perhitungan dengan

model Markowitz sangat rumit. Penelitian selanjutnya dapat mencari

sofware lain yang dapat membantu melakukan penellitian dengan lebih

mudah.

 Untuk investor jika ingin melakukan investasi saham pada sektor

infrastruktur terdapat enam jenis saham optimal berdasarkan penelitian

(16)

Adapun hal yang harus diperhatikan dalam memilih saham, investor harus

memilih saham sesuai dengan kemampuan risk taking investor.

 Untuk akademisi, model Markowitz dapat menjadi salah satu cara untuk

membentuk portofolio yang optimal dengan cara mengabungkan antara

aktiva-aktiva dalam portofolio dengan pengembalian yang memiliki

korelasi positif kurang sempurna, dengan tujuan mengurangi risiko

portofolio (varians) tanpa mengurangi pengembalian.

 Untuk kajian teoritis, model Markowitz dapat membentuk portofolio yang

optimal. Dalam penelitian yang dilakukan risiko portofolio yang terbentuk

(17)

PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN

MODEL MARKOWITZ UNTUK MENCAPAI INVESTASI

DENGAN RETURN OPTIMAL

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Gelar Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh :

BONARDO AUSTIN

1352133

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(18)

DETERMINATION OF STOCK PORTFOLIO USING

MARKOWITZ MODEL FOR INVESTMENT WITH

OPTIMUM RETURN

MINI THESIS

BONARDO AUSTIN 1352133

MANAGEMENT PROGRAM - FACULTY OF ECONOMICS

MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY

BANDUNG

(19)

viii

KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan YME atas karunia dan rahmat dan bimbingan yang telah dilimpahkan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh derajad sarjana S-1 Ekonomi pada Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Penulis menyadari bahwa baik dalam penulisan hingga penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan dukungan, arahan serta bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, khususnya kepada :

1. Nonie Magdalena, SE., M.SI.selaku ketua Program Studi Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

2. Dr. Ir. Rosemarie Sutjiati Njotoprajitno, M.M. selaku dosen pembimbing yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Bapak dan ibu dosen pengajar Program Sarjana Manajemen Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan dan mengajarkan ilmu manajemen melalui proses belajar mengajar.

4. Bapak (Janus Marpaung), Ibu (Dumaria Simanjuntak), Kakak (Gabe Kristianty) yang telah memberikan segala cinta dan perhatian untuk penulis agar bisa menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Teman teman kuliah UKM angkatan 2013 (Encek, Krisna, Arief, Fazri, Kevin, Reyner, Surya, Rio, Calvin, Yovie, Danan) yang telah memberikan sebuah persahabatan dan kerjasamanya setiap saat dalam mengerjakan tugas-tugas.

6. Teman-teman Tong Paladins Indonesia (Gerry, Ryan, Yori, Bembi, Ronal, Ferix, Frans)

Hanya doa yang dapat penulis panjatkan semoga Tuhan YME berkenan membalas semua kebaikan Bapak, Ibu Saudara dan teman-teman sekalian. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Bandung, Desember 2016

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Bawazier, Said dan Jati P. Sitanggang, 1994, Memilih Saham Untuk Portofolio

Optimal, Usahawan Tahun XXIII, No.1, Januari, hal 34-40.

Brigham, F. Eugene and Philip R. Daves, 2004, Intermediate FinancialManagement, Eighth Edition, McGraw-Hill, Inc. New York.

Chandra, dan Hapsari, 2013. Analisis Pembentukan Portofo Optimal Dengan Menggunakan Model Markowitz Untuk Saham Lq 45 Periode 20082012.

Jakarta: Jurnal Manajemen. Vol 1 No. 1 Mei 41-65

Elton, Edwin J. and Martin J.Gruber, 1995, Modern Portfolio Theory and

Investment Analysis, Fifth Edition, John Wiley & Sons, Inc. Toronto,

Canada.

Fabozzi, Frank J., 1995, Investment Management, Prentice Hall, New Jersey-USA.

Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat.

Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi kedua. Yogyakarta: UUP AMP YKPN.

Husnan, Suad. 2009. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Markowitz, M. Harry, 1959, Portfolio Selection, Journal of Finance, pp 77-91.

Martalena, dan Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Andi Yogyakarta

Natalia, Darminto, dan Endang, 2014. Penentuan Portofolio Saham Yang Optimal

Dengan Model Markowitz Sebagai Dasar Penetapan Investasi Saham.

Malang: Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 9 No. 1

Pratiwi, Dzulkirom, dan Azizah, 2014. Analisis Investasi Portofolio Saham Pasar

Modal Syariah Dengan Model Markowitz Dan Model Indeks Tunggal.

Malang: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 17 No. 1

Ramadhan, Handayani, dan Endang, 2014. Analisis Pemilihan Portofolio Optimal

Dengan Model Dan Pengembangan Dari Portofolio Markowitz. Malang:

(21)

Universitas Kristen Maranatha

Sugiono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta

Suprihatin, Budiyanto, 2014. Analisis Portofolio Saham Menggunakan Metode

Markowitz Pada Perusahaan Retail Di Bursa Efek Indonesia. Surabaya :

Jurnal Ilmu & Riset Manajemen. Vol. 3 No. 11

Suqaier, Faten Shukri, Hussein Ali Al Ziyud. 2011. The Effect of Diversification on Achieving Optimal Portfolio. European Journal of Economics Finance,

and Administration Sciences, 32(2011).

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta:Kanisius.

www.idx.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Dari judul diatas dapat diambil kesimpulan bahwa metode persuasif sebagai salah satu alternatif dalam pelayanan diperpustakaan baik itu perpustakaan sekolah, umum,

Dampak perubahan iklim yang terjadi pada saat digencarkannya aplikasi teknik budidaya tebu lahan kering secara efektif dan efisien guna memperoleh produktivitas tebu (Tonne Cane

8aca petikan dan pilih rangkai kata yang terbaik bagi setiap gambar yang diberi..

Dampak yang terjadi pada remaja ketika mereka melanggar norma atau melakukan kenakalan yang tidak menimbulkan korban sering kehilangan kontrol diri seperti yang terjadi pada tiga

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan pemberian imunisasi pentavalen lanjutan pada anak bawah tiga tahun (Batita) di Puskesmas III

Zeolit alam aktif yang telah dipakai untuk menyerap logam Cu dan Zn di dalam air limbah industri pertambangan emas dipakai kembali sebagai penyerap setelah dilakukan proses

Bila ginjal tidak mampu bekerja sebagaimana mestinya maka akan timbul masalah kesehatan yang berkaitan dengan penyakit gagal ginjal kronik seperti Kelebihan

Berdasarkan pada keterangan tersebut, maka dalam penelitian ini (hasil penelitian) dapat diberikan kesimpulan bahwa ada Hubungan yang signifikan antara kemampuan guru