• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN HASIL BELAJAR KIMIA ZAT WARNA DALAM PRAKTEK PENCELUPAN KAIN POLIESTER DENGAN ZAT WARNA DISPERSI PADA PERKULIAHAN TEKNOLOGI PENCELUPAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN HASIL BELAJAR KIMIA ZAT WARNA DALAM PRAKTEK PENCELUPAN KAIN POLIESTER DENGAN ZAT WARNA DISPERSI PADA PERKULIAHAN TEKNOLOGI PENCELUPAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Definisi Operasional ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Kegunaan Penelitian ... 10

F. Asumsi ... 11

G. Pertanyaan Penelitian ... 12

H. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 13

BAB II HASIL BELAJAR KIMIA ZAT WARNA DAN PENERAPANNYA DALAM PRAKTEK PENCELUPAN KAIN POLIESTER DENGAN ZAT WARNA DISPERSI PADA PERKULIAHAN TEKNOLOGI PENCELUPAN A. Tinjauan Perkulihan Kimia Zat Warna ... 14

1. Tujuan Perkuliahan Kimia Zat Warna ... 14

2. Materi Perkuliahan Kimia Zat Warna ... 14

B. Hasil Belajar Kimia Zat Warna ... 21

1. Pengertian Belajar Kimia Zat Warna ... 22

2. Pengertian Hasil Belajar Kimia Zat Warna ... 22

C. Tinjauan Perkuliahan Teknologi Pencelupan ... 30

1. Tujuan Perkuliahan Teknologi Perkuliahan ... 30

2. Materi Perkuliahan Teknologi Pencelupan ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian ... 47

B. Populasi dan sampel penelitian ... 48

C. Pengumpulan data penelitian ... 49

D. Pengolahan data penelitian ... 49

E. Prosedur penelitian ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 53

(2)

C. Rekomendasi ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97

LAMPIRAN-LAMPIRAN A. KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN ... 99

B. INSTRUMEN PENELITIAN ... 101

C. SURAT-SURAT ... 110

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan penting di dalam peningkatan kualitas sumber

daya manusia, kemajuan suatu negara sangat erat hubungannya dengan tingkat

pendidikan warga negaranya. Ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan adalah

potensi pendidikan yang dapat dicapai melalui pembelajaran secara kontinyu.

Kemampuan di dalam mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan

akan sangat membantu peningkatan mutu sumber daya manusia. Upaya untuk

meningkatkan mutu sumber daya manusia menuntut dunia pendidikan mampu

mengatasi segala perubahan yang terjadi pada masyarakat saat ini.

Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki acuan di dalam proses

peningkatan mutu sumber daya manusia yaitu melalui Sistem Pendidikan

Nasional yang diharapkan tujuan dan harapan negara di bidang pendidikan dapat

terwujud. Harapan tersebut tercermin pada Undang - Undang no 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 sebagai berikut :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan nasional dapat ditempuh melalui jalur pendidikan

formal, non formal dan informal. Jalur pendidikan formal meliputi pendidikan

(4)

satu lembaga pendidikan formal, dituntut untuk dapat menghasilkan lulusan yang

berkualitas. Belajar di Perguruan Tinggi memberikan kesempatan kepada

individu untuk berprestasi dalam berbagai kemampuan dan kecakapan berupa

pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk mengembangkan diri, sehingga

mampu menyumbangkan tenaga dan pikiran dengan maksimal untuk kepentingan

kehidupan dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat.

Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STT Tekstil) merupakan salah satu

lembaga pendidikan formal di tingkat perguruan tinggi yang mengemban tugas

untuk memberikan pelayanan pendidikan serta meningkatkan kualitas sumber

daya manusia yang mandiri dan profesional. STT Tekstil menyelenggarakan

program pendidikan profesional di bidang teknologi tekstil yang memiliki jurusan

Teknik Tekstil, Barang Jadi Tekstil dan Kimia Tekstil. Jurusan Kimia Tekstil

terdiri dari dua program studi, salah satunya adalah program studi Kimia Tekstil

jenjang D IV yang di antaranya diperangkati dengan Mata Kuliah Berkarya

(MKB).

Salah satu Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB) adalah mata kuliah Kimia

Zat Warna. Pembelajaran Kimia Zat Warna bertujuan untuk mengembangkan

penguasaan dan kemampuan mahasiswa dalam bidang kimia zat warna.

Kompetensi yang diharapkan pada mahasiswa berdasarkan silabus mata kuliah

Kimia Zat Warna (2004:14) adalah “Mahasiswa memiliki keterampilan

menjelaskan dan melaksanakan pembuatan kimia zat warna dengan penuh

(5)

warna, struktur zat warna, proses pembuatannya sehingga mampu memecahkan

masalah yang dihadapi”.

Secara garis besar materi perkuliahan Kimia Zat Warna meliputi

pengetahuan tentang warna, zat warna, klasifikasi zat warna, zat warna antara dan

proses pembuatan berbagai jenis zat warna, sifat, struktur zat warna dan

pengaplikasiannya pada bahan. Setelah mengikuti perkuliahan Kimia Zat Warna

mahasiswa diharapkan mampu menerapkan pengetahuan, sikap dan

keterampilannya pada proses pencelupan kain, salah satunya pada pencelupan

kain poliester dengan zat warna dispersi dalam praktek mata kuliah Teknologi

Pencelupan.

Mata kuliah Teknologi Pencelupan merupakan salah satu Mata kuliah

Keahlian Berkarya ( MKB) yang membahas tentang proses pencelupan bahan

tekstil dengan berbagai zat warna sesuai dengan mekanisme pencelupan, variasi

metode pencelupan, pemilihan zat pembantu pencelupan, faktor-faktor yang

mempengaruhi kerataan, ketuaan, ketahanan luntur hasil pencelupan serta

pembahasan tentang mesin-mesin pencelupnya.

Materi praktek pencelupan pada mata kuliah Teknologi Pencelupan meliputi

praktek pencelupan pada bahan tekstil dari serat alam, serat campuran dan serat

sintetik, salah satu jenis serat sintetik yang dicelup adalah kain poliester. Pada

praktek pencelupan kain poliester mahasiswa harus dapat menguasai sifat-sifat

kain poliester sehingga dapat menentukan zat warna, zat pembantu, mekanisme

pencelupan dan mesin celup yang sesuai sehingga diperlukan penguasaan

(6)

Hasil belajar Kimia Zat Warna merupakan gambaran penguasaan

pengetahuan dan kemampuan mahasiswa mengenai zat warna yang dapat

diterapkan dalam praktek pencelupan kain poliester pada mata kuliah Teknologi

Pencelupan. Hasil belajar Kimia Zat Warna dapat dicapai apabila proses

perkuliahan dapat diikuti dengan sungguh-sungguh, sehingga proses perkuliahan

yang optimal akan memberikan nilai positif dan berdampak pada perubahan

perilaku yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sejalan yang

dikemukakan oleh Nana Sudjana (2001:3) bahwa “ Hasil belajar merupakan

perubahan tingkah laku yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor”.

Penerapan hasil belajar Kimia Zat Warna ditinjau dari kemampuan kognitif

meliputi penguasaan pengetahuan mengenai warna, zat warna, penggolongan zat

warna, zat warna dispersi, struktur molekul zat warna dispersi, penggolongan zat

warna dispersi dan sifat-sifat zat warna dispersi dalam praktek pencelupan kain

poliester. Penerapan hasil belajar Kimia Zat Warna ditinjau dari kemampuan

afektif meliputi sikap menerima, menanggapi, menghargai, membentuk minat dan

motivasi dalam praktek pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi.

Penerapan hasil belajar Kimia Zat Warna ditinjau dari kemampuan psikomotor

meliputi keterampilan dalam menyiapkan alat dan bahan, memilih dan

menggunakan zat warna untuk berbagai metode pencelupan, serta menggunakan

zat pembantu pewarnaan dalam praktek pencelupan kain poliester dengan zat

warna dispersi.

Atas dasar pemikiran tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengadakan

(7)

Pencelupan Poliester dengan Zat Warna Dispersi pada Mata Kuliah Teknologi

Pencelupan”, dengan membatasi penelitian pada mahasiswa jurusan Kimia

Tekstil Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung Jenjang D IV angkatan tahun

2005.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini, ini adalah penerapan hasil belajar Kimia

Zat Warna dalam praktek pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi

pada perkuliahan Teknologi Pencelupan yang merupakan materi perkuliahan yang

diberikan kepada mahasiswa jurusan Kimia Tekstil pada semester 4.

Materi perkuliahan Kimia Zat Warna meliputi pengetahuan tentang warna,

zat warna, klasifikasi zat warna, zat warna antara dan proses pembuatan berbagai

jenis zat warna, sifat, struktur zat warna dan pengaplikasiannya pada bahan.

Permasalahan dalam penelitian ini perlu dibatasi, sehubungan dengan

keterbatasan kemampuan berfikir dan tenaga yang penulis miliki, pembatasan

masalah tersebut untuk memudahkan pelaksanaan penelitian, seperti yang

dikemukakan Winarno Surakhmad (1994:3) yaitu :

Pembatasan masalah diperlukan untuk memudahkan atau

menyederhanakan masalah untuk menetapkan lebih dahulu sesuatu yang diperlukan untuk memecahkan masalah dengan dibatasi oleh keadaan, waktu, tenaga, kecakapan, selain itu juga menghindari terlalu luasnya masalah yang akan dibahas.

Masalah dalam penelitian, penulis batasi pada penerapan hasil belajar Kimia Zat

(8)

1. Kemampuan Kognitif mahasiswa yang meliputi penguasaan pengetahuan

tentang pengertian zat warna dispersi, penggolongan, dan sifat zat warna

dispersi dalam praktek pencelupan kain poliester.

2. Kemampuan afektif mahasiswa yang meliputi sikap menerima, menanggapi,

menghargai, membentuk minat dan motivasi dalam praktek pencelupan kain

poliester dengan zat warna dispersi.

3. Kemampuan psikomotor mahasiswa yang meliputi keterampilan dalam

menyiapkan alat dan bahan, memilih dan menggunakan zat warna untuk

berbagai metode pencelupan, serta menggunakan zat pembantu pewarnaan

dalam praktek pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi.

Pembatasan masalah di atas menjadikan rumusan masalah dalam penelitian

ini, sehingga diharapkan tujuan yang hendak dicapai lebih spesifik dan

terealisasi. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana

penerapan hasil belajar Kimia Zat Warna dalam praktek pencelupan kain poliester

dengan zat warna dispersi pada perkuliahan Teknologi Pencelupan?

C. Definisi Operasional

Istilah dalam suatu penelitian dibatasi pada pengertian tertentu untuk

menghindari kesalahan dalam penafsiran, seperti yang dikemukakan oleh

S. Margono (2004:19) bahwa : Definisi operasional adalah batasan yang

memberikan arti kepada suatu pengertian dengan cara menetapkan tindakan

(operasi) yang akan dilakukan”.

Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kemungkinan adanya

(9)

judul penelitian “Penerapan Hasil Belajar Kimia Zat Warna dalam Praktek

Pencelupan Kain Poliester dengan Zat Warna Dispersi“, adalah :

1. Penerapan Hasil Belajar Kimia Zat Warna

a. Penerapan menurut Mohammad Ali (1995:43) adalah “Kemampuan

menafsirkan suatu bahan yang sudah dipelajari di dalam situasi baru atau

situasi kongkrit seperti menerapkan dalil, metoda konsep, prinsip atau teori”.

b. Hasil Belajar menurut Nasution (2002:75) adalah “Perubahan tingkah laku

yang mencakup ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui proses

tertentu sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya.

c. Kimia Zat Warna menurut silabus Kimia Tekstil (2004:14) adalah salah satu

mata kuliah keahlian berkarya yang diajarkan pada mahasiswa jurusan Kimia

Tekstil STT Tekstil yang membahas tentang pengertian warna secara kimia,

klasifikasi zat warna berdasarkan struktur kimia, proses pembuatan berbagai

jenis zat warna, kajian tentang kaitan antara struktur zat warna dan sifatnya

serta aplikasinya,

Penerapan Hasil Belajar Kimia Zat Warna yang dimaksud dalam penelitian

ini mengacu pada beberapa pendapat di atas, yaitu kemampuan mahasiswa jurusan

Kimia Tekstil STT Tekstil dalam menggunakan dan menerapkan materi Kimia

Zat Warna pada praktek pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi.

2. Praktek Pencelupan Kain Poliester Dengan Zat Warna Dispersi

a. Praktek menurut Hasan Alwi (2002:892) adalah “ Pelaksanaan secara nyata

(10)

b. Pencelupan menurut Jumaeri (1977: 263) adalah “Proses pemasukan zat

warna ke dalam serat tekstil yang merata dan sama dengan bantuan air, uap

air atau pemanasan kering”

c. Kain Poliester menurut W.J.S. Poerwadarminta (1995 :779) adalah “Kain

yang tersusun dari benang yang terbuat dari polimer sintetis yang satuan

pembentuknya adalah gugus ester”

d. Zat Warna Dispersi menurut P.Soeprijono (1973:73) adalah “ Zat warna yang

kelarutannya dalam air sangat sedikit dan digunakan untuk mewarnai

serat-serat tekstil yang bersifat hidrofob”.

Praktek Pencelupan Kain Poliester dengan Zat Warna Dispersi yang

dimaksud dalam penelitian ini, mengacu pada beberapa pengertian di atas yaitu

Pelaksanaan secara nyata oleh mahasiswa dari teori yang telah dipelajari

mengenai proses pemasukan zat warna secara merata ke dalam kain yang

tersusun dari polimer sintetis dengan menggunakan zat warna yang kelarutannya

dalam air sangat sedikit.

3. Perkuliahan Teknologi Pencelupan

a. Perkuliahan menurut W.J.S. Poerwadarminta (1995 : 539) adalah “ Proses

atau cara menerima mata pelajaran di perguruan tinggi”

b. Teknologi Pencelupan adalah salah satu Mata kuliah Keahlian Berkarya

(MKB) di jurusan Kimia Tekstil STT Tekstil. Ruang lingkup materi

perkuliahan yang tercantum dalam silabus mata kuliah Teknologi Pencelupan

(11)

Cara pencelupan bahan yang terbuat dari serat sintetik dan campuran serat alam dan sintetik dengan menggunakan berbagai macam zat warna yang sesuai serta mekanisme pengikatan zat warna oleh serat dan faktor-faktor yang berperan dalam pencelupan tekstil.

Perkuliahan Teknologi Pencelupan yang dimaksud dalam penelitian ini

mengacu pada beberapa beberapa pengertian di atas yaitu proses menerima mata

pelajaran mengenai pencelupan serat sintetik, serat campuran alam dan sintetik

dalam praktek pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2002:57) yaitu “

Merumuskan kalimat yang menunjukkan adanya suatu hal yang diperoleh setelah

penelitian selesai ”. Tujuan penelitian terbagi menjadi dua bagian yaitu tujuan

umum dan tujuan khusus, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai

berikut :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran

umum mengenai Penerapan Hasil Belajar Kimia Zat Warna dalam Praktek

Pencelupan Kain Poliester dengan Zat Warna Dispersi pada Perkuliahan

Teknologi Pencelupan oleh mahasiswa jurusan Kimia Tekstil STT Tekstil jenjang

D IV angkatan tahun 2005.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh data

(12)

kain poliester dengan zat warna dispersi pada mata kuliah Teknologi Pencelupan

yang mencakup :

a. Kemampuan Kognitif mahasiswa yang meliputi penguasaan pengetahuan

tentang pengertian zat warna dispersi, penggolongan, dan sifat zat warna

dispersi dalam praktek pencelupan kain poliester.

b. Kemampuan afektif mahasiswa yang meliputi sikap menerima, menanggapi,

menghargai, membentuk minat dan motivasi dalam praktek pencelupan

kain poliester dengan zat warna dispersi.

c. Kemampuan psikomotor mahasiswa yang meliputi keterampilan dalam

menyiapkan alat dan bahan, memilih dan menggunakan zat warna untuk

berbagai metode pencelupan, serta menggunakan zat pembantu pewarnaan

dalam praktek pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai

pihak terutama dalam rangka pengembangan disiplin ilmu, peningkatan mutu

pendidikan dan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat diantaranya :

1. Bagi penulis hasil penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan

dalam pengembangan materi pengetahuan tekstil dan penelitian pendidikan,

khususnya penelitian tentang Penerapan Hasil Belajar Kimia Zat Warna dalam

Praktek Pencelupan Kain Poliester dengan Zat Warna Dispersi pada

Perkuliahan Teknologi Pencelupan oleh Mahasiswa Jurusan Kimia Tekstil

(13)

2. Bagi Jurusan PKK FPTK UPI Program Spesialiasi Tata Busana hasil

penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi dalam

pengembangan materi khususnya pada mata kuliah Pengetahuan Tekstil dan

Kimia Tekstil.

F. Asumsi

Asumsi atau anggapan dasar yaitu suatu titik tolak yang digunakan sebagai

dasar penelitian, dibutuhkan sebagai pegangan pokok secara umum dalam

pemecahan yang akan diteliti. Suharsimi Arikunto ( 2002 : 58 ) mengemukakan

bahwa anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya

diterima oleh penyelidik”. Asumsi yang menjadi titik tolak pemikiran penulis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar yang dicapai seseorang setelah mengikuti perkuliahan Kimia Zat

Warna maupun perkuliahan Teknologi Pencelupan cenderung menguasai ilmu

pengetahuan, sikap, dan keterampilan baik secara teori maupun praktek.

Sejalan dengan yang dikemukakan Nana Sudjana (1989 : 56-57 ) bahwa :

Hasil belajar yang dicapai seseorang melalui proses belajar mengajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil belajar yang berciri menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif berupa pengetahuan dan wawasan, ranah afektif berupa sikap apresiasi, serta ranah psikomotoris berupa keterampilan atau prilaku.

2. Kemampuan untuk melakukan praktek pencelupan kain poliester dengan zat

warna dispersi pada mata kuliah Teknologi Pencelupan merupakan

kemampuan nyata dari hasil belajar Kimia Zat warna. Asumsi ini mengacu

(14)

Kecakapan nyata atau aktual, yang menunjukkan kepada aspek kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan di uji sekarang juga karena merupakan hasil usaha dan belajar yang bersangkutan dengan cara, bahan dan dalam hal tertentu yang dijalaninya.

3. Mahasiswa yang telah memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan

melakukan praktek pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi adalah

mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan Kimia Zat Warna dan

perkuliahan Teknologi Pencelupan, diharapkan dapat turut berpartisipasi di

dalam peningkatan mutu sumber daya manusia dengan menerapkan dan

mengembangkan pengetahuan yang diperolehnya, khususnya dalam

melakukan praktek pencelupan ke dalam bidang yang lebih luas. Asumsi ini

ditunjang oleh pendapat Mohammad Ali ( 1984 : 19) yaitu : “Seseorang yang

telah memiliki pengetahuan dan keterampilan dari hasil proses belajar,

diharapkan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari”.

G. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana penerapan hasil belajar Kimia Zat Warna yang berkaitan dengan

aspek kognitif yang meliputi penguasaan pengetahuan tentang pengertian zat

warna dispersi, penggolongan, dan sifat zat warna dispersi dalam praktek

pencelupan kain poliester?

2. Bagaimana penerapan hasil belajar Kimia Zat Warna yang berkaitan dengan

aspek afektif yang meliputi sikap menerima, menanggapi, menghargai,

membentuk minat dan motivasi dalam praktek pencelupan kain poliester

(15)

3. Bagaimana penerapan hasil belajar Kimia Zat Warna yang berkaitan dengan

aspek psikomotor yang meliputi keterampilan dalam menyiapkan alat dan

bahan, memilih dan menggunakan zat warna untuk berbagai metode

pencelupan, serta menggunakan zat pembantu pewarnaan dalam praktek

pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi?

H. Metode Penelitian

Pemilihan dan penggunaan metode dalam suatu penelitian mengacu kepada

data yang diteliti. Metode dapat diartikan sebagai cara kerja yang tepat dalam

mencapai tujuan penelitian dan berfungsi untuk mempermudah proses penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

teknik pengumpulan data berupa angket.

I. Lokasi dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian untuk

mendapatkan data dari responden. Lokasi penelitian ini adalah Sekolah Tinggi

Teknologi Tekstil ( STT Tekstil ) yang beralamat di jalan Jakarta No. 26

Bandung, karena sampel penelitian yang digunakan adalah mahasiswa jurusan

Kimia Tekstil angkatan tahun 2005 yang telah lulus dan menempuh mata kuliah

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif, yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang terjadi pada

masa sekarang serta berpusat pada masalah aktual. Metode deskriptif bersifat

memperjelas setiap langkah penelitian dengan terperinci, baik mengenai

dasar-dasar metodologi maupun teknik khusus, menjelaskan prosedur pengumpulan data

serta pengawasan dan penilaian terhadap data tersebut.

Ciri-ciri metode deskriptif menurut Winarno Surakhmad (1994:140) adalah

a. Memusatkan diri pada masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan

masalah -masalah aktual.

b. Data yang telah dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan dianalisa

(karena metode ini sering disebut metode analisis)

Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan dapat

memberikan gambaran tentang penerapan hasil belajar Kimia Zat Warna dalam

praktek pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi pada perkuliahan

Teknologi Pencelupan oleh mahasiswa jurusan Kimia Tekstil STT Tekstil

(17)

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan yang menjadi objek penelitian. Suharsimi

Arikunto (2002:108) menyatakan bahwa :”Apabila seseorang ingin meneliti

semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan

penelitian populasi”. Populasi penulis tentukan untuk kepentingan penelitian ini

adalah mahasiswa jurusan Kimia Tekstil STT Tekstil angkatan tahun 2005 yang

telah menempuh mata kuliah Kimia Zat Warna, sebanyak 60 orang.

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel “purposive”,

karena mengambil subjek berdasarkan kriteria yang sesuai dengan tujuan

penelitian., sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto

(1996:127) bahwa ” Sampel purposive atau sampel bertujuan adalah pengambilan

sampel yang dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan atas strata, random,

atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu”. Oleh karena itu sampel

yang diambil pada penelitian ini memiliki kriteria yaitu mahasiswa jurusan Kimia

Tekstil angkatan tahun 2005 yang telah menyelesaikan mata kuliah Kimia Zat

Warna dan mata kuliah Teknologi Pencelupan dengan tugas yang telah

diselesaikannya yaitu praktek pencelupan kain poliester dengan zat warna

dispersi. Dari data yang telah penulis peroleh mahsiswa yang memenuhi kriteria

(18)

C. Pengumpulan Data Penelitian

Pengumpulan data penelitian adalah suatu proses penerapan metode

penelitian di dalam masalah yang sedang diteliti. alat yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Angket

Suharsimi Arikunto (2002:128) mengemukakan bahwa “ Angket adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui”.

Angket diberikan pada mahasiswa jurusan Kimia Tekstil angkatan tahun 2005

yang telah menempuh mata kuliah Kimia Zat Warna dan mata kuliah Teknologi

Pencelupan serta telah melakukan praktek pencelupan kain poliester dengan zat

warna dispersi.

2. Studi Literatur

Studi literatur atau kajian pustaka, menurut Suharsimi Arikunto (2002:75)

diartikan sebagai” Kajian mendalami,mencermati, menelaah dan mengidentifikasi

pengetahuan”. Studi literatur ini digunakan untuk memecahkan masalah

bagaimana penulisan skripsi, bahan landasan teoritis, bahan acuan dalam

menganalis data. Penelitian ini menggunakan studi literatur dengan cara

mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian yang dilakukan

penulis.

D. Pengolahan Data Penelitian

Pengolahan data yang digunakan adalah menjabarkan hasil perhitungan

(19)

Langkah -langkah yang penulis lakukan dalam pengolahan data adalah :

1. Pemeriksaan ulang data

Pengecekan data adalah untuk melakukan pemeriksaan kelengkapan data

yang telah terkumpul pada instrumen secara teliti, sehingga dilakukan pengolahan

selanjutnya.

2. Tabulasi data

Tabulasi data untuk mempertegas data sesuai dengan yang sudah ditetapkan

dengan cara mengelompokkan masing-masing jawaban. Dalam proses tabulasi ini

dibuat format tabel untuk jawaban instrumen.

3. Pengolahan data

Perhitungan ini digunakan untuk melihat perbandingan besar kecilnya

jawaban yang diberikan responden, karena jumlah jawaban responden untuk

setiap item tidak sama. Rumus persentase yang digunakan mengacu pada yang

dikemukakan oleh Mohammad Ali (1984:184), yaitu :

P =

P = Persentase

f = Frekuensi

n = Jumlah responden

100% = Bilangan tetap

4. Penafsiran data

Penafsiran data yaitu mengolah data setelah diprosentasekan, kemudian

ditafsirkan dengan menggunakan kriteria berdasarkan batasan-batasan menurut

(20)

100% = Seluruh

76%-99% = Sebagian besar

51%-75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

26%-49% = Kurang dari setengahnya

1%-25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorang pun

Data yang telah ditafsirkan selanjutnya dianalisis untuk ditarik kesimpulan

dengan menggunakan kriteria berdasarkan batasan-batasan menurut Suharsimi

Arikunto (2002:245)

81%-100% = Tinggi

61%-80% = Cukup

41%-60% = Agak rendah

21%-40% = Rendah

0% - 20% = Sangat rendah

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang disampaikan secara

singkat dalam penyusunan penelitian. Langkah-langkah yang ditempuh penulis

dalam melakukan penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu : tahap persiapan,

pelaksanaan, dan pengolahan data.

1. Tahap Persiapan

Sebelum mengadakan penelitian penulis mengadakan kegiatan sebagai

berikut :

a. Mengadakan pengamatan lapangan dengan mempelajari buku-buku sumber

sebagai acuan untuk membuat proposal, memilih masalah dan merumuskan

masalah.

b. Membuat proposal penelitian serta mengajukan dosen pembimbing untuk

(21)

c. Proses bimbingan dengan menyusun proposal penelitian sebagai Bab I,Bab II,

Bab III serta instrumen penelitian sebagai bahan seminar I.

d. Seminar I

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah melaksanakan Seminar I dan seluruh isi proposal ini disetujui,

kemudian dilaksanakan tahap pelaksanaan sebagai berikut :

a. Pengambilan data dari responden

b. Pemeriksaan data

c. Membuat rangkuman hasil penelitian data

d. Pembahasan hasil penelitian

e. Menyusun kesimpulan, implikasi dan rekomendasi

f. Seminar II

g. Tahap Pengolahan Data

(22)

93

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Kesimpulan,implikasi dan rekomendasi yang akan diuraikan pada bab ini

disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai “Penerapan hasil

belajar Kimia Zat Warna dalam praktek pencelupan kain poliester dengan zat

warna dispersi pada Perkuliahan Teknologi Pencelupan” (Penelitian terbatas pada

mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Jenjang D IV Jurusan Kimia Tekstil

Angkatan tahun 2005)

A. Kesimpulan

Kesimpulan ini disusun berdasarkan latar belakang masalah, tujuan

penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang

dikemukakan sebagai berikut :

1. Penerapan Hasil Belajar Kimia Zat Warna dalam Praktek Pencelupan

Poliester dengan Zat Warna Dispersi pada Perkuliahan Teknologi Pencelupan, Ditinjau dari Kemampuan Kognitif

Penerapan hasil belajar Kimia Zat Warna berkaitan dengan kemampuan

kognitif sebagian besar berada pada kriteria cukup meliputi pengetahuan tentang

pengertian zat warna dispersi, zat warna sintetik, sifat umum zat warna dispersi,

fungsi zat pengemban (carrier), zat pendispersi dan zat kimia dalam pencelupan

(23)

94

2. Penerapan Hasil belajar Kimia Zat Warna dalam praktek pencelupan

poliester dengan zat warna dispersi pada perkuliahan teknologi pencelupan, ditinjau dari kemampuan Afektif

Penerapan hasil belajar Kimia Zat Warna berkaitan dengan kemampuan

afektif sebagian besar berada kriteria cukup meliputi kesungguhan dalam

mengerjakan praktek pencelupan kain poliester, ketelitian dalam memilih dan

menentukan zat warna, zat pendispersi dan zat pengemban, motivasi dalam

menambah wawasan mengenai pencelupan, dan kedisiplinan dalam mengerjakan

tugas.

3. Penerapan Hasil belajar Kimia Zat Warna dalam praktek pencelupan

poliester dengan zat warna dispersi pada perkuliahan teknologi pencelupan, ditinjau dari kemampuan Psikomotor

Penerapan hasil belajar Kimia Zat Warna berkaitan dengan kemampuan

psikomotor sebagian besar berada pada kriteria cukup meliputi keterampilan

dalam menggolongan zat warna dispersi, menyiapkan bahan, menggunakan zat

pendispersi dan zat pengemban pada metode carieer dan metode suhu tekanan

tinggi, memilih dan menentukan zat warna yang sesuai dengan kain yang akan

dicelup.

B. Implikasi

Kesimpulan di atas mengandung beberapa implikasi yang berhubungan

dengan penerapan hasil belajar Kimia Zat Warna dalam praktek pencelupan kain

poliester dengan zat warna dispersi pada perkuliahan Teknologi Pencelupan.

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan hasil belajar kimia zat warna

(24)

95

perkuliahan Teknologi Pencelupan ditinjau dari kemampuan kognitif yang

berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman materi perkuliahan Kimia Zat

Warna sebagian besar berada pada kriteria cukup. Hasil penelitian yang

berada pada kriteria cukup menunjukkan implikasi bahwa mahasiswa baru

pada tahap cukup dalam memiliki pemahaman tentang materi Kimia Zat

Warna yang dapat dijadikan dasar dalam praktek pencelupan kain poliester

dengan zat warna dispersi.

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan hasil belajar Kimia Zat Warna

dalam praktek pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi pada

Perkuliahan Teknologi Pencelupan ditinjau dari kemampuan afektif yang

berkaitan dengan kesungguhan, motivasi, ketelitian dan kedisiplinan

umumnya berada pada kriteria cukup. Hasil penelitian yang berada pada

kriteria cukup tersebut dapat diimplikasikan bahwa mahasiswa baru pada

tahap cukup memiliki sikap positif dalam mengikuti perkuliahan Kimia Zat

Warna yang dapat meningkatkan kualitas belajar.

3. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan hasil belajar Kimia Zat Warna

dalam praktek pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi pada

perkuliahan Teknologi Pencelupan ditinjau dari kemampuan psikomotor

sebagian besar berada pada kriteria cukup. Hasil penelitian ini menunjukan

implikasi bahwa mahasiswa baru pada tahap cukup memiliki keterampilan

dalam menerapkan materi Kimia Zat Warna dalam praktek pencelupan kain

(25)

96

C. Rekomendasi

Rekomendasi di bawah ini dikemukakan berdasarkan kesimpulan dan

implikasi hasil penelitian. Penulis mencoba mengajukan rekomendasi yang

sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan sebagai informasi dan bahan

masukan bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Rekomendasi yang penulis ajukan

adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa Jurusan Kimia Tekstil

Hasil penelitian penerapan hasil belajar Kimia Zat Warna dalam praktek

pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi pada perkuliahan Teknologi

Pencelupan pada umumnya baru berada pada kriteria cukup, oleh karena itu

keadaan ini hendaknya dapat dijadikan suatu motivasi bagi mahasiswa untuk lebih

meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya yang berkaitan dengan zat

warna dan pencelupan kain. Peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan

dapat dilakukan dengan cara menambah pengetahuan dari berbagai sumber seperti

buku-buku kimia, internet, lebih sering berlatih melakukan proses pewarnaan pada

kain, dan sering bertanya kepada orang yang lebih ahli di bidang kimia zat warna

dan pencelupan.

2. Dosen Mata Kuliah Kimia Zat Warna

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar penguasaan mahasiswa

tentang Kimia Zat Warna dan Teknologi Pencelupan baru mencapai pada tahap

cukup, oleh karena itu diharapkan temuan pada penelitian ini dapat dijadikan

sebagai informasi kepada para dosen sebagai pembimbing untuk dapat lebih

meningkatkan motivasi mahasiswa dalam penguasaan pengetahuan, sikap dan

keterampilan yang berkaitan dengan zat warna pada bahan tekstil dan cara

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Ali,M. (1984). Prosedur Penelitian, Bandung : PT Sinar Baru Algesindo

Arikunto, S.(2002). Prosedur Penelitian, Jakarta : PT Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional.(2006). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Bandung : UPI

Departemen Perindustrian RI.(2004). GBPP Jurusan Kimia Tekstil, Bandung : STT Tekstil

Djufri, R. (1979). Teknologi Pencelupan, Bandung : Institut Teknologi Tekstil

______, (1979). Teknologi Pengelantangan Pencelupan dan Pencapan, Bandung : Institut Teknologi Tekstil

Farbwerke,C.(1980). Textile Dyes and Their Applications. Frankfurt : Hoechst Aktienge Sellschaft

Hamalik,O.(1993). Metoda Belajar dan Kesulitan – kesulitan Belajar, Bandung : Tarsito

Hollen,N..et al (1979). Textiles in Fifth Edition .U.S.A.

______, (1971). Textiles in Third Edition.U.S.A

Isminingsih. (1979). Pengantar Kimia Zat Warna, Bandung : Institut Teknologi Tekstil

Jumaeri.S.(1977).Pengetahuan Barang Tekstil. Bandung : Institut Teknologi Tekstil

Johar,A. (2007).Mengupas Tuntas Microsoft Excel 2007, Jakarta : PT Alex Media Komputindo

Joseph,L. M.(1966). Inroductory Textile Science. U.S.A.

Nurhati,N. (2003). Pencelupan Zat Warna Dispersi pada Kain Poliester. Laporan Praktek di PT SIPATEX Majalaya. Bandung : STT Tekstil. Tidak diterbitkan

(27)

Prenzel,W.(2001). Penuntun untuk Proses Pencelupan Serat Selulosa dan Serat Poliester dengan Zat Warna (R) Remazol dan Zat Warna (R) Dianix/Samazon. Bandung : STT Tekstil

Salihima,A. (1978). Pedoman Praktikum Pengelantangan dan Pencelupan, Bandung : Institut Teknologi Tekstil

Shore,J.(1990). Colorant and Auxiliaries Vol 2. U.S.A : Society of Dyer and Colorist

Slameto. (1991). Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Balai Pustaka

Soeprijino,P. (1973). Serat-Serat Tekstil, Bandung : Institut Teknologi Tekstil

______, (2004). Kurikulum Jurusan Kimia Tekstil, Bandung : STT Tekstil

Sudjana, N. (2001).Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Surakhmad,W. (1994). Pengantar Pendidikan Ilmiah, Bandung : Tarsito

UU RI no 20. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Sinar Grafika

Referensi

Dokumen terkait

Pengkaji menganalisa pasal 194 KHI menegaskan bahawa orang berwasiat ialah orang yang telah dewasa secara undang-undang, dan berbeza dalam fiqh bahawa seorang lelaki pernah ihtilam

Asrın Sonuna Kadar Türk Edebi Kültür Haya- tı”, Osmanlı Divan Şiiri Üzerine Metinler, Mehmet Kalpaklı (haz.), İstanbul: Yapı Kredi Yayınları, 1999, s. Dursun Yıldırım

(3) Jika, setelah menimbangkan representasi yang dibuat menurut subperaturan (1), Jawatankuasa Tatatertib yang berkenaan berpendapat bahawa kesalahan tatatertib yang

Tidak seperti acara lain dimana pengambilan gambar/shooting dilakukan sesuai nazca dan pengarahan sutradara, pada acara berita seorang kameramen harus memiliki inisiatif tinggi

Rangkaian buck converer Berikut dapat dilihat perbedaan unjuk kerja tegangan keluaran buck converter yang tidak menggunakan kontroler LQG/LTR dengan menggunakan kontroler

Permasalahan dari penelitian ini adalah tata ruang dan tata massa bangunan yang terbentuk pada lingkungan Istana secara historik dan empirik memiliki pola yang

Efisiensi Kelompok Tiang berdasarkan Pemodelan ABAQUS ………... Hammer

Dari hasil transek dan koleksi bebas di beberapa kedalaman dari 13 lokasi pengamatan, di perairan Biak Timur telah dicatat sebanyak 18 genus karang lunak yang