• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG KONTROL NADA DALAM PEMBELAJARAN VOKAL TINGKAT DASAR DI PURWA CARAKA MUSIC STUDIO CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI TENTANG KONTROL NADA DALAM PEMBELAJARAN VOKAL TINGKAT DASAR DI PURWA CARAKA MUSIC STUDIO CIMAHI."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TENTANG KONTROL NADA

DALAM PEMBELAJARAN VOKAL TINGKAT DASAR

DI PURWA CARAKA MUSIC STUDIO CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Seni Musik

Oleh

Siti Maliah Rosmaniah

0807487

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI MUSIK

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Studi Tentang Kontrol Nada Dalam

Pembelajaran Vokal Tingkat Dasar

Di

Purwa Caraka Music Studio

Cimahi

Oleh

Siti Maliah Rosmaniah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Siti Maliah Rosmaniah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SITI MALIAH ROSMANIAH STUDI TENTANG KONTROL NADA

DALAM PEMBELAJARAN VOKAL TINGKAT DASAR DI PURWA CARAKA MUSIC STUDIO CIMAHI

SKRIPSI INI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Rita Milyartini, M.Si NIP.196406231988032001

Pembimbing II

Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd NIP. 197303262000031003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik

(4)

PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “STUDI TENTANG KONTROL NADA DALAM PEMBELAJARAN VOKAL TINGKAT DASAR DI PURWA CARAKA MUSIC STUDIO CIMAHI” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya”.

Bandung, Agustus 2013 Yang membuat pernyataan,

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan izin-Nya memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat penulis selesaikan.Penelitian ini penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Dengan segala hormat, penulis sampaikan rasa terimakasih kepada Dr. Rita Milyartini, M.Si dan Dr. phil Yudi Sukmayadi, M.Pd, selaku pembimbing penulis, dan kepada rekan-rekan sekalian yang telah membantu penulis. Atas dukungan merekalah penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

Penulis menyadari dalam penulisan hasil penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saran dan kritik yang membangun demi perbaikan penelitian ini, akan penulis terima dengan senang hati.

Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca yang budiman. Semoga Allah senantiasa memberi rahmat-Nya kepada hamba-Nya yang selalu menuntut ilmu. Amin.

Bandung, Agustus 2013

Siti Maliah R.

(6)

ABSTRAK

Kontrol nada merupakan hal penting dalam bernyanyi. Namun, informasi tentang bagaimana cara melatih kontrol nada masih sangat terbatas, terutama dalam literatur berbahasa Indonesia. Jika seseorang tidak mampu mengontrol nada, maka sulit untuk bisa menjadi seorang penyanyi profesional. Oleh karena itu, dilakukan penelitian “Studi Tentang Kontrol Nada Dalam Pembelajaran Vokal Tingkat Dasar Di Purwa Caraka Music Studio Cimahi”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pengorganisasian materi, penerapan strategi pembelajaran, dan pelaksanaan evaluasi yang dilakukan pengajar di Purwa Caraka Music Studio Cimahi. Dalam rangka memperoleh jawaban tentang upaya untuk mengatasi kesulitan kontrol nada.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan pengorganisasian materi dimulai dengan latihan pernafasan untuk membangun support, vocalizing untuk melatih aspek kognitif siswa, termasuk penempatan suara yang diterapkan ketika siswa menyanyikan lagu. Strategi yang digunakan yaitu pendekatan berdasarkan karakter siswa, latihan sensitifitas pendengaran secara bertahap, memberikan rasa nyaman kepada siswa, mengoptimalkan penggunaan media keyboard, mengutamakan materi lagu yang disukai siswa, dan mengikutsertakan siswa dalam program konser vokal. Evaluasi yang digunakan di Purwa Caraka Music Studio yaitu evaluasi proses, evaluasi hasil belajar dan pembelajaran, dan evaluasi performansi.

(7)

ABSTRACT

Tone control is important in singing . However , information on how to train the tone control is still very limited , especially in the Indonesian language literature . If a person is unable to control the pitch , it is difficult to become a professional singer . Therefore, the research " Studies in Learning Vocal Tone Control Basic Level In Purwa Caraka Music Studio Cimahi " . This study aimed to describe the organization of the material, the application of learning strategies, and implementation of teacher evaluation conducted in Purwa Caraka Music Studio Cimahi . In order to obtain answers about the efforts to overcome the difficulties of the tone control .

This study uses descriptive qualitative approach. Data was collected by observation, interviews, documentation, and literature study. The results showed organizing the material begins with breathing exercises to build support, vocalizing to train the cognitive aspects of students, including voice placement is applied when students sing a song . The strategy used is an approach based on the student's character , auditory sensitivity training gradually, giving comfort to the students, to optimize the use of media keyboard, prioritizing the preferred track material students, and engage students in a vocal concert program. Evaluation used in Purwa Caraka Music Studio is the evaluation process, the evaluation of learning outcomes and learning, and performance evaluation .

(8)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

2. Postur Tubuh atau Sikap Tubuh ... 14

3. Pernafasan ... 16

4. Artikulasi ... 18

5. Penempatan Resonansi Suara (Placement) ... 19

B. Konsep Dasar Pembelajaran ... 20

1. Definisi Pembelajaran ... 23

2. Komponen-Komponen Pembelajaran ... 31

(9)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 44

1. Lokasi Penelitian ... 44

E. Teknik Pengumpulan Data ... 53

1. Observasi ... 54

3. Verification/Conclusion Drawing ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 64

1. Proses PembelajaranVokal Tingkat Dasar Bagi Siswa Dengan Kesulitan Kontrol Nada di PCMS Cimahi ... 64

2. Pengorganisasian Materi Kontrol Nada Dalam Pembelajaran VokalTingkat Dasar Di PCMS Cimahi ... 89

3. Strategi Kontrol Nada Dalam PembelajaranVokal Tingkat Dasar Di PCMS Cimahi... 91

4. Evaluasi Kontrol Nada Dalam Pembelajaran Vokal Tingkat Dasar Di PCMS Cimahi ... 94

B. Pembahasan ... 94

1. Pengorganisasian Materi Kontrol Nada Dalam Pembelajaran VokalTingkat Dasar Di PCMS Cimahi ... 94

2. Strategi Kontrol Nada Dalam Pembelajaran Vokal Tingkat Dasar Di PCMS Cimahi ... 104

3. Evaluasi Kontrol Nada Dalam Pembelajaran Vokal Tingkat Dasar Di PCMS Cimahi ... 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 116

B. Saran ... 118

(10)

DAFTAR PUSTAKA ... 120

LAMPIRAN 1

LAMPIRAN 2

LAMPIRAN 3

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel

4.18 Tabel Penilaian Ujian Vokal ……….115

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Alat Produksi Suara Manusia ... 11

2.2. Posisi Tubuh yang Benar Ketika Bernyanyi ... 15

2.3. Anatomi Pangkal Tenggorokan ... 17

2.4. Alat-Alat Pengucapan ... 18

2.5. Resonansi ... 20

3.1. Lokasi Penelitian ... 44

3.2. Ruang Pembelajaran Vokal ... 45

3.3. Pengajar Vokal PCMS Cimahi ... 46

3.4. M. Sulthon ... 47

3.5. Rida ... 49

3.6. Proses Wawancara Bersama Bpk. Zulfadli SE, ... 57

3.7. Proses Wawancara Bersama Daud J. Pamei ... 57

3.8. Proses Wawancara Bersama Bpk. Wira ... 58

3.9. Proses Wawancara Bersama M. Sulthon ... 59

3.10. Proses Wawancara Bersama Rida ... 59

4.1. M.Sulthon Dalam Kegiatan Vocalizing ... 65

4.2. Rida Dalam Kegiatan Vocalizing ... 67

(13)

4.3. M.Sulthon Ketika Menyanyikan Lagu The Second Your Sleep ... 70

4.4. Rida Ketika Menyanyikan Lagu a Thousand Years ... 71

4.5. Kegiatan Sulthon Menonton dan Mengimitasi Lagu ... 73

4.6. Sulthon Dalam Kegiatan Vocalizing ... 75

4.7. Rida Dalam Kegiatan Vocalizing ... 78

4.8. Kegiatan Sulthon Mengimitasi dan Menyanyikan Lagu Numb ... 80

4.9. Rida Ketika Menyanyikan Lagu a Thousand Years ... 81

4.10. Sulthon Menyanyikan Lagu Numb Diiringi Minus One dan Keyboard ... 82

4.11. Sulthon Ketika Menyanyikan Lagu Numb Diiringi Keyboard ... 83

4.12. Lirik Lagu yang Dinyanyikan Kelompok Paduan Suara ... 84

4.13. Rida Ketika Berlatih Gerakan Untuk Paduan Suara ... 86

4.14. Rida Ketika Berlatih Paduan Suara Tanggal 13 April 2013 ... 86

4.15. Rida Ketika berlatih Untuk Penampilan Solo ... 87

4.16. Rida Dalam Performance Solo ... 88

4.17. Rida Dalam Performance Kelompok Paduan Suara ... 88

4.18. Buku Panduan Vocal PCMS ... 90

(14)

DAFTAR BAGAN

Bagan

2.1. Peran Guru ... 24 2.2. Landasan Pembelajaran ... 24 2.3. Hubungan Antar Komponen Dalam Pembelajaran ... 32

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

A. Purwa Caraka Music Studio Cimahi

1. Foto Lokasi Penelitian dan Ruang Pembelajaran Vokal PCMS Cimahi ... 123

2. Struktur Organigram PCMS Cimahi ... 124

3. Foto Pendiri Sekaligus Kepala Cabang, GA dan Staf Admin PCMS Cimahi ... 125

4. Riwayat Hidup Daud J. Pamei ... 126

5. Foto Siswa Vokal di PCMS Cimahi ... 128

Lampiran 2 B. Foto-foto Kegiatan 1. Foto-foto Proses Wawancara ... 130

2. Pedoman Wawancara ... 132

3. Foto-foto Proses Pembelajaran Vokal ... 138 4. Rundown Acara Konser PCMS Cimahi

5. Partitur Lagu

Lampiran 3

C. Surat-surat Penting 1. Surat Keputusan

2. Surat Permohonan Ijin Penelitian 3. Surat Keterangan PCMS Cimahi 4. Riwayat Hidup Penulis

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Musik telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak berabad-abad yang lalu. Kini, semakin penting kehadirannya dalam masyarakat modern karena telah menjadi budaya populer. Kebutuhan akan musik juga telah meningkat dan memenuhi berbagai bidang kepentingan seperti hiburan, pendidikan, kedokteran, psikologi, olahraga dan lain-lain.

Maka untuk memenuhi kebutuhan dalam hiburan dan pendidikan, didirikanlah lembaga formal dan non formal yang bergerak di bidang pendidikan musik. Adapun beberapa lembaga non formal yang kita ketahui di antaranya terdapat tempat-tempat kursus musik seperti Purwa Caraka Music Studio, Elfa Music Studio, Braga Music School, Sekolah Vokal Ajdie Esa Poetra, dan masih banyak lagi tempat kursus musik lainnya.

Purwa Caraka Music Studio merupakan tempat kursus musik yang paling maju dan berkembang pesat sehingga sangat terkenal di Indonesia dengan pencitraan yang baik dan siswanya yang selalu berprestasi. Adapun prestasi internasional yang baru-baru saja diraih oleh Purwa Caraka Music Studio adalah Purwa Caraka Music Studio Choir mendapatkan 2 Gold Diploma Awards pada ajang Festival Paduan Suara Internasional "2012 Asia Cantate" yang dilaksanakan pada tanggal 15 hingga 18 Juli 2012 yang lalu di Phuket, Thailand. Adanya segudang prestasi yang telah diraih oleh Purwa Caraka Music Studio (PCMS) membuktikan bahwa Purwa Caraka Music Studio adalah sebuah institusi yang berdedikasi dalam pendidikan musik.

(17)

2

Bandung. Sebagai lembaga pendidikan non formal, Purwa Caraka Music Studio adalah salah satu lembaga pendidikan musik terbesar di Indonesia yang memiliki standarisasi secara nasional dan manajemen yang terstruktur.

Selama lebih dari 24 tahun berdiri, Purwa Caraka Music Studio memiliki 87 kantor cabang di seluruh Indonesia, di antaranya cabang Jakarta, Kalimantan, Makasar, Sumatera, Bandung, Cimahi dll. Setiap tahunnya ± 20.000 siswa terdaftar di Purwa Caraka Music Studio, dengan per cabangnya memiliki ± 250 siswa. Purwa Caraka Music Studio mendidik para siswanya agar tidak hanya menguasai ilmu musik tetapi juga dapat mengekspresikannya dalam kesatuan melalui sarana pembinaan dan pengembangan bakat musik yang telah disediakan. Purwa Caraka Music Studio menyediakan berbagai kursus musik tanpa adanya batasan usia, melibatkan tim guru yang sangat berkualitas dan terlatih dalam mengimplementasikan kurikulum yang telah dibuat dengan cermat melalui teknik pengajaran yang inovatif. Memiliki tujuan khusus untuk menciptakan musisi yang cerdas secara utuh dan serius dengan memberikan pelajaran musik. Berupaya menghasilkan musisi yang dapat mengekspresikan diri mereka secara terampil, kreatif dan artistik.

Keyakinan yang mendorong program kinerja dari Purwa Caraka adalah studi yang menunjukkan bahwa partisipasi dalam musik memiliki efek terhadap pembelajaran dan kecerdasan. Oleh karena itu, untuk memperkaya pengalaman siswa PCMS, Purwa Caraka Music Studio mengadakan kegiatan yang dilaksanakan secara reguler dalam bentuk konser dan resital, baik untuk vokal maupun instrumen.

Hal tersebut mencerminkan bahwa Purwa Caraka Music Studio memiliki komitmen tinggi untuk memberikan pelayanan pendidikan musik yang terbaik bagi masyarakat Indonesia. Salah satu cabang Purwa Caraka Music Studio yang telah menunjukkan komitmen tersebut yaitu Purwa Caraka Music Studio Cimahi.

(18)

3

(Oca) finalis Idola Cilik 2013. Banyaknya acara-acara TV nasional dalam bidang musik atau pencarian bakat, seperti Indonesia Mencari Bakat, The Voice Indonesia, X Factor, Indonesian Idol, Idola Cilik dll. Hal ini tentunya memacu motivasi siswa untuk terus berprestasi dan berkembang bagi siswa PCMS lainnya. Terutama, siswa di PCMS Cimahi yang mengalami peningkatan minat siswa di bidang vokal. Pada umumnya, mereka memiliki tujuan untuk mengasah kemampuan dan bakat individualnya dalam bernyanyi. Maka PCMS Cimahi layak dijadikan sebagai model pembelajaran vokal.

Pembelajaran vokal terutama tingkat dasar sangatlah penting. Dasar vokal yang baik merupakan modal dasar untuk menjadi seorang penyanyi profesional, baik itu secara solo atau menyanyi secara berkelompok (paduan suara). Tingkat dasar ini menjadi sangat penting karena merupakan penentuan bagi seorang pengajar untuk dapat mengetahui dan mengarahkan siswa pada pembelajaran musik yang cepat, tepat, dan sesuai dengan tujuan. Guru perlu menyiapkan materi, media, metode dan strategi serta evaluasi pembelajaran dengan baik.

Di Purwa Caraka Music Studio Cimahi terdapat tahapan-tahapan tertentu yang harus dilalui oleh siswa pada setiap jurusan musik yang dipilihnya. Dalam pembelajaran vokal, tahapan yang harus dilalui oleh siswa terdapat 5 tahapan. Tahapan pertama yang harus dilalui adalah tahap dasar, disebut “Tingkat Dasar”. Setelah siswa mengikuti ujian kenaikan tingkat untuk tingkat dasar dan dinyatakan lulus, maka siswa dapat melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu Grade I, Grade II, Grade III, dan Grade IV. Dalam proses pembelajarannya, siswa dilibatkan untuk beraktivitas seni di dalam atau di luar kelas, maka metode dan strategi pembelajaran perlu diperhatikan dan difikirkan dengan baik. PCMS Cimahi juga menggunakan buku pelajaran yang telah disediakan khusus sesuai dengan kurikulum PCMS.

(19)

4

keras untuk mengamati, menilai, menemukan dan menggali potensi musik serta memberikan solusi tepat terhadap kendala yang ada.

Kontrol nada yaitu tahapan terpenting untuk dapat mengontrol udara, khususnya nada yang keluar melewati dan menggetarkan pita suara. Kontrol nada merupakan salah satu tahapan yang harus dilatih, dibina, dicoba, dan diasah secara teratur serta membutuhkan disiplin yang sangat tinggi agar kualitas suara yang dihasilkan menjadi baik.

Alasan kuat untuk mengkaji kontrol nada dalam pembelajaran vokal di Purwa Caraka Music Studio Cimahi adalah berdasarkan pengalaman penulis saat PPL selama 3 bulan di SMP Negeri 29 Bandung. Siswa di sekolah tersebut, mengalami kesulitan kontrol nada sebagai kendala utama dalam mempelajari vokal. Sedangkan, pembelajaran musik di sekolah tidak lepas dari kegiatan menyanyi.

Hal tersebut, terjadi dalam kegiatan pembelajaran seni pada setiap jenjang pendidikan yang penulis alami. Kurangnya upaya guru vokal atau guru seni di sekolah dalam menangani kondisi tersebut, menjadi salah satu motivasi dan alasan penulis untuk mencari dan menemukan solusi yang tepat. Hal ini, sangat penting bagi guru di sekolah maupun guru vokal di kursus-kursus musik, khususnya bagi penulis sebagai calon pengajar vokal di lembaga formal atau non formal kelak.

Penulis melihat adanya kesamaan kasus yang terjadi di PCMS Cimahi, maka penulis menduga bahwa salah satu pengajar vokal di PCMS Cimahi mampu mengatasi kendala tersebut dengan baik. Ditunjukkan dengan adanya perubahan yang cukup signifikan dari siswa di PCMS Cimahi yang pada awalnya tidak bisa membunyikan nada dengan tepat menjadi bisa.

Bebeberapa hal yang telah diuraikan di atas, menjadi suatu bahan

pertimbangan untuk dilaksanakannya penelitian “Studi tentang Kontrol Nada

Dalam Pembelajaran Vokal Tingkat Dasar di Purwa Caraka Music Studio

(20)

5

pembelajaran siswa terhadap pembelajaran vokal khususnya, dan peningkatan intelegensi siswa pada umumnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, untuk mempersempit ruang lingkup penelitian perlu dibuat identifikasi masalah agar penelitian menjadi lebih terarah dan mendalam, sehingga inti permasalahan dalam penelitian akan menjadi lebih mudah dicerna dan dipahami yaitu “Bagaimana pelaksanaan Studi Kontrol Nada Dalam Pembelajaran Vokal Tingkat Dasar di Purwa Caraka Music Studio Cimahi?”.

Maka untuk mendeskripsikan dan menjawab rumusan masalah tersebut, dalam penelitian Studi tentang Kontrol Nada Dalam Pembelajaran Vokal Tingkat Dasar di Purwacaraka Music Studio Cimahi, penulis lebih memfokuskan dan menyusun pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana proses pembelajaran vokal tingkat dasar bagi siswa dengan kesulitan kontrol nada di Purwa Caraka Music Studio Cimahi?

2. Bagaimana pengorganisasian materi kontrol nada dalam pembelajaran vokal tingkat dasar di Purwa Caraka Music Studio Cimahi?

3. Bagaimana strategi kontrol nada dalam pembelajaran vokal tingkat dasar di Purwa Caraka Music Studio Cimahi?

4. Bagaimana pelaksanaan evaluasi kontrol nada terhadap pembelajaran vokal tingkat dasar di Purwa Caraka Music Studio Cimahi?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah dengan dukungan data sebagai landasan dalam mengambil keputusan. Suatu kegiatan penelitian harus memiliki tujuan agar dalam pencapaiannya dapat dilaksanakan penemuan, pengembangan dan pengujian teori.

(21)

6

kontrol nada, penerapan strategi kontrol nada, dan pelaksanaan evaluasi kontrol nada di Purwa Caraka Music Studio Cimahi.

D. Metode Penelitian

Banyak permasalahan yang dapat dibahas dari penelitian tersebut. Tetapi agar penelitian menjadi lebih khusus dan mendalam, maka objek penelitian perlu dilihat dari suatu sudut pandang atau pengetahuan tertentu. Maka diperlukan sebuah metode yang sesuai dengan penelitian tersebut.

Nyoman Kutha Ratna (2004:34) menyatakan bahwa „Metode adalah cara-cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya. Suatu metode dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaian dengan objek studi‟. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif.

E. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilaksanakan diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi: 1. Penulis khususnya dan masyarakat umumnya dapat mengetahui bagaimana

tahapan pembelajaran vokal yang baik serta pengaruhnya terhadap kualitas yang dihasilkan dalam pembelajaran anak itu sendiri.

2. Para pendidik, khususnya seni, dapat menambah perbendaharaan atau tentang ilmu pengetahuan musik, akan ilmu vokal khususnya.

(22)

7

F. Sistematika Penulisan

Agar penulisan dalam penelitian skripsi mengarah pada maksud yang sesuai dengan judul, maka penulis menyusun berdasarkan sistematika yang telah ditentukan dalam Pedoman Karya Tulis Ilmiah UPI 2011. Rincian dari sistematika tersebut adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah yang menjadi permasalahan penelitian sehingga disusun menjadi rumusan masalah. Memiliki tujuan dan menggunakan metode yang tepat sehingga bermanfaat serta disusun sesuai dengan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN TEORETIS

Berisi pembahasan tentang teknik vokal, konsep dasar pembelajaran yang meliputi definisi pembelajaran dan komponen-komponen pembelajaran yang diperlukan dalam penelitian pembelajaran vokal.

BAB III METODE PENELITIAN

Cara peneliti untuk mengumpulkan data penelitian melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Selanjutnya, menganalisis data untuk membuat kesimpulan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan tentang temuan terkait dengan teori yang digunakan dalam Bab Kajian Pustaka dan pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian dan pembahasan atau analisis temuan. Mulai dari proses, metode, pengorganisasian materi, dan evaluasi pembelajaran yang akan dipaparkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan penelitian yaitu di Purwa Caraka Music Studio Cimahi (PCMS), beralamat di Jl. SMP No.17 Cimahi. Purwa Caraka Music Studio Cimahi didirikan pada tanggal 3 Juli 2006 oleh salah satu murid Purwa Caraka yaitu Zulfadli, bersama dua temannya bernama Dimas dan Hadariyat. Purwa Caraka Music Studio Cimahi juga menyediakan berbagai jurusan musik mulai dari kursus vokal, biola, piano klasik, piano pop, keyboard, gitar klasik, gitar elektrik, gitar bass, dan drum. Perkembangan Purwa Caraka Music Studio Cimahi mengalami peningkatan cukup pesat dalam perolehan jumlah siswa sehingga meraih peringkat 10 besar nasional dengan jumlah siswa sebanyak 353 siswa pada tahun 2013.

(24)

45

Lokasi ini dipilih karena PCMS Cimahi merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang memiliki siswa dengan kendala kontrol nada dalam pembelajaran vokalnya. Selain itu, adanya kemudahan akses dalam memperoleh informasi dan kebebasan untuk melakukan penelitian menjadi dasar pemilihan lokasi ini.

Purwa Caraka Music Studio Cimahi menyediakan sembilan macam kursus musik, yaitu vokal, biola, piano klasik, piano pop, keyboard, gitar klasik, gitar elektrik, gitar bass, dan drum. Masing-masing jurusan memiliki ruangan khusus untuk proses pembelajarannya, begitu pula untuk proses pembelajaran vokal.

Gambar 3.2. Ruang Pembelajaran Vokal (Sumber: Dokumen Siti: 2013)

2. Subjek Penelitian

(25)

46

yang sedang menjalani pendidikan di SMA dan Rida di SMP. Adapun gambar foto dari pengajar vokal di PCMS Cimahi adalah sebagai berikut.

Gambar 3.3. Pengajar Vokal PCMS Cimahi (Sumber: Dokumen Siti: 2013)

Dipilihnya subjek penelitian ini adalah karena latar belakang yang dimiliki oleh Daud J. Pamei. Beliau lahir di Kulawi 3 September 1984, dan sekarang ini bertempat tinggal di Jl. Bukit Raya 4. Kemampuan beliau dalam bermusik sudah tidak diragukan lagi, sehingga beliau dipercaya sebagai salah satu tim penguji di PCMS. Selain itu beliau aktif berkegiatan di Arpeggio Band tahun 2005 sampai sekarang. Dalam paduan suara Glory The Lord Ensemble tahun 2005 hingga 2011 dan beberapa kali mengikuti pelatihan serta seminar yang berhubungan dengan vokal.

(26)

47

Gambar 3.4. M.Sulthon (Sumber: Dokumen Siti: 2013)

Gambar di atas merupakan siswa vokal di PCMS Cimahi, yang bernama M. Sulthon. M.Sulthon merupakan siswa SMA di SMAN 1 Margahayu kelas XI IPS 2, ia adalah salah satu murid dari Daud J. Pamei. Sulthon lahir di Bandung 16 juli 1996 dan bertempat tinggal di Margahayu Permai no. 16 Rt 17 Rw 01, ia adalah anak ke-5 dari enam bersaudara. Motivasi ia berlatih vocal berawal dari hobi mendengarkan musik dan bergabung dalam sebuah band, sedangkan ia menyadari bahwa suaranya kurang bagus,maka ia ingin melatih vokalnya supaya lebih baik dan nantinya ia pun ingin menjadi seorang guru vokal dan penyayi profesional.

(27)

48

pembelajaran vokal di PCMS dilaksanakan dari tingkat dasar hingga tingkat IV, siswa akan mendapatkan sertifikat yang dapat menunjang cita-citanya menjadi guru vokal. Oleh karena itulah, siswa merasa sangat antusias dalam mengikuti setiap pembelajaran vokal.

(28)

49

Gambar 3.5. Rida (Sumber: Dokumen Siti: 2013)

B. Metode Penelitian

Banyak permasalahan yang dapat dibahas dari penelitian tersebut. Tetapi agar penelitian menjadi lebih khusus dan mendalam, maka objek penelitian perlu dilihat dari suatu sudut pandang atau pengetahuan tertentu. Maka diperlukan sebuah metode yang sesuai dengan penelitian tersebut.

Nyoman Kutha Ratna (2004:34) menyatakan bahwa metode adalah cara-cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya. Suatu metode dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaian dengan objek studi. Metode memiliki peranan penting dalam penelitian. Hal ini dikarenakan metode yang digunakan sangat menentukan dalam tercapai atau tidaknya suatu tujuan penelitian. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif.

(29)

50

penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Makna adalah data dibalik yang tampak.

Penelitian ini juga bertujuan untuk melakukan pengamatan secara objektif dengan mengungkapkan berbagai temuan dari sejumlah data yang ada. Menggambarkan objek dan subjek yang diteliti di lapangan secara tepat. Kemudian dianalisis dan selanjutnya dideskripsikan pada laporan tertulis.

Adapun karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (Sugiyono, 2011: 21) adalah sebagai berikut.

Qualitative research has the natural setting as the direct source of data and researcher is the key instrument.Qualitative research is descriptive. The data collected is in the form of words of pictures rather than number.Qualitative research are concerned with process rather than simply with outcomes or products.Qualitative research tend to analyze their data inductively.“Meaning” is of essential to the qualitative approach.

Berdasarkan karakteristik tersebut dapat dikemukakan bahwa penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati).

Erickson dalam Susan Stainback (Sugiyono, 2011: 22) menyatakan bahwa ciri-ciri penelitian kualitatif yaitu:

Intensive, long term participation in field setting,careful recording of what happens in the setting by writing field notes and interview notes by collecting other kinds of documentary evidence, analytic reflection on the documentary records obtained in the field, reporting the result by means of detailed descriptions, direct quotes from interview, and interpretative commentary.

(30)

51

terhadap berbagai dokumen yang ditemukan di lapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.

Adapun tahapan dari proses penelitian kualitatif yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

1) Tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand tour question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan ditanyakan.

2) Tahap reduksi/fokus, pada tahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Peneliti menyortir data dengan cara memilih mana data yang menarik, penting, berguna, dan baru.

3) Tahap selection, pada tahap ini peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksikan data yang diperoleh menjadi suatu bangunan pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru.

Proses memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan (deskripsi, reduksi, seleksi) tersebut dilakukan secara sirkuler, berulang-ulang dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber. Maka metode ini dianggap sebagai metode yang tepat untuk memahami lebih mendalam, bagaimana upaya untuk mengatasi kesulitan kontrol nada dalam pembelajaran vokal.

C. Fokus Kajian

Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Maka peneliti menetapkan fokus untuk mempertajam penelitian. Spradley dalam (Sugiyono, 2011: 286) menyatakan bahwa „A focused refer to a single cultural domain or a few related domains‟ maksudnya adalah bahwa fokus itu merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial.

(31)

52

memfokuskan kajian pada teknik vokal yang berkaitan dengan kontrol nada dan pembelajaran vokal. Maka untuk lebih memperjelas maksud dari judul penelitian ini, penulis jelaskan arti kata kontrol nada dan pembelajaran vokal yang terdapat dalam judul, yaitu sebagai berikut:

1. Pitch (intonasi) adalah susunan nada yang mengacu pada aturan A berjumlah getar 440 per detik atau A= 440Hz. Ketentuan ini telah dibuat pada Kongres Fisika Sedunia di London pada tahun 1939. Sedangkan kontrol nada adalah mengontrol udara yang keluar melewati dan menggetarkan pita suara.

2. Menurut Fields sebagaimana yang dikutip oleh Ware (1998: 205) pembelajaran vokal dapat diartikan sebagai „The aggregate of principles rules and procedures pertaining to the development, exercise and practice of the

art of singing; and process of training, by a prescribed course of study or technical discipline‟. Menurut pernyataan tersebut pembelajaran vokal adalah kumpulan prinsip, aturan dan prosedur mengenai pengembangan, latihan dan praktek seni bernyanyi, dan proses latihan dengan mata pelajaran yang sudah ditentukan atau disiplin teknik.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Tetapi setelah fokus penelitian yang akan dipelajari jelas, maka dapat dikembangkan suatu instrumen. Dalam proses pengumpulan data peneliti berpijak pada pedoman observasi dan pedoman wawancara yang membahas tentang proses pembelajaran vokal di PCMS Cimahi dan aplikasi pembelajaran vokal tersebut dalam pertunjukkan.

1. Pedoman observasi

(32)

53

2. Pedoman wawancara

Wawancara merupakan sebuah interaksi yang dilakukan untuk mengumpulkan data atau informasi yang diperoleh dari narasumber yang dianggap penting dan erat kaitannya dengan objek penelitian. Alat bantu yang digunakan peneliti berupa lembar pertanyaan yang digunakan untuk mengungkapkan data secara kualitatif.

Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada pediri PCMS Cimahi untuk mendapatkan informasi dan gambaran tentang PCMS, khususnya PCMS Cimahi. Kemudian kepada pengajar vokal untuk memperoleh informasi dan data-data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Selanjutnya kepada kedua siswa yang telah ditetapkan untuk menjadi subjek penelitian serta kepada pihak-pihak pendukung yang dapat melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

3. Pengambilan dokumentasi

Pengambilan dokumentasi dilakukan untuk melengkapi data yang diperoleh peneliti selain melakukan wawancara dan observasi. Adapun yang dilakukan oleh peneliti ialah melakukan pengambilan gambar berupa video maupun foto pada saat proses pembelajaran vokal atau pertunjukkan musik berlangsung.

Alat perekam suara juga digunakan untuk melengkapi catatan-catatan wawancara. Alat perekam suara akan sangat membantu peneliti dalam melengkapi jawaban yang tidak sempat tertulis, yaitu dengan cara memutar kembali hasil rekaman yang telah dilakukan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian disamping perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan untuk memperoleh data yang objektif. Catherine Marshall, Gretchen B. Rossman (Sugiyono, 2011: 309), menyatakan bahwa „the fundamental methods relied on by qualitative researchers for gathering information are, participation in the setting, direct observation, in

(33)

54

Maksudnya adalah dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan observation), wawancara mendalam (in depth interview), dan dokumentasi. Maka teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi (Pengamatan)

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi yang akan peneliti lakukan yaitu dengan menggunakan observasi langsung. Margono (2004: 159)

mengemukakan bahwa:“Observasi langsung yaitu pengamatan dan pencatatan

yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa,

sehingga observer berada bersama objek yang diselidiki”.

Marshall (Sugiyono, 2011: 310) menyatakan bahwa „through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior‟. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan oleh observer untuk menghimpun data secara efektif, di antaranya:

1) Memiliki pengetahuan yang cukup mengenai objek yang akan diobservasi. 2) Pemahaman tujuan umum dan tujuan khusus penelitian yang akan

dilaksanakan.

3) Penentuan cara dan alat yang digunakan dalam mencatat data pertimbangan pencatatan langsung di tempat atau setelah observasi haruslah seksama. 4) Penentuan kategori pendapatan gejala yang akan diamati.

5) Pengamatan dan pencatatan harus dilakukan secara cermat dan kritis.

6) Pencatatan setiap gejala harus dilakukan secara terpisah agar tidak saling mempengaruhi.

(34)

55

1.1Observasi Partisipatif

Susan Stainback (Sugiyono, 2011: 311) menyatakan „In participant observation, the researcher observes what people do, listent to what they say, and

participates in their activities‟. Dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.

Observasi awal dilaksanakan pada bulan Maret 2013 tepatnya hari Kamis, tanggal 11 Maret 2013 peneliti memulai observasi dengan terlebih dahulu meminta perijinan kepada Kepala Sekolah sekaligus Kepala Cabang Purwa Caraka Music Studio Cimahi (PCMS),karena kegiatan yang dilakukan peneliti berhubungan dengan lembaga PCMS Cimahi. Bertujuan untuk melakukan penelitian kualitatif dalam kegiatan pembelajaran vokal. Diperjelas dengan memberikan surat yang sudah ditandatangani atas izin Dekan I dari Universitas Pendidikan Indonesia kepada pihak Purwa Caraka Music Studio Cimahi (surat terlampir) beserta surat keterangan izin observasi.

Setelah mendapatkan perizinan, observasi dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu pada tanggal 15 Maret, 22 Maret, 14 April dan 26 April. Observasi yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 15 Maret 2013. Peneliti mengobservasi kegiatan belajar mengajar di ruangan kelas pada siswa dan jam yang berbeda. Melibatkan dua orang siswa yaitu M. Sulthon pada pukul 16.30 dan Rida pukul 17.00 dengan Daud J. Pamei sebagai pengajar vokal.

Observasi berikutnya dilakukan selain pada saat subyek penelitian melakukan kegiatan les vokal di Purwa Caraka Music Studio Cimahi sesuai dengan jadwalnya masing-masing, tetapi juga pada saat mereka mengaplikasikan hasil pembelajaran vokalnya dalam pertunjukkan atau konser musik.

(35)

56

acara konser kali ini, Rida tidak hanya menyanyi secara solo tetapi juga menyanyi secara berkelompok sebagai anggota padus.

2. Wawancara

Esterberg (Sugiyono, 2011: 317) mendefinisikan interview sebagai berikut „a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a

particular topic‟. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi dari narasumber yang relevan dengan masalah yang diteliti dan melengkapi berbagai data yang diperoleh dalam penelitian ini. Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara semi terstruktur.

2.1Wawancara Semi Terstruktur

(36)

57

Gambar 3.6. Proses Wawancara bersama Bpk. Zulfadli SE, (Sumber: Dokumen Siti: 2013)

Wawancara kepada Zulfadli SE, seorang pendiri sekaligus kepala cabang PCMS Cimahi dilaksanakan pada hari Selasa, 2 April 2013. Beliau merupakan salah satu murid Purwacaraka. Kemudian beliau juga sempat menjadi grup band bersama kedua temannya, yaitu Hadariyat dan Dimas. Namun, setelah beberapa tahun menjadi seorang player dan beliau merasa kurang sukses dengan grup band nya. Maka pada akhirnya, atas keputusan bersama, beliau bersama kedua temannya memilih untuk berperan serta dalam mencerdaskan generasi bangsa melalui musik dengan mendirikan cabang PCMS di Cimahi. Adapula gambar foto ketika proses wawancara bersama pengajar vokal di PCMS Cimahi adalah sebagai berikut.

(37)

58

Proses wawancara yang dilakukan bersama Daud J. Pamei sebagai pengajar vokal di PCMS Cimahi dilaksanakan cukup sering. Akan tetapi wawancara intensif bersama beliau dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 1 April 2013. Menurut Zulfadli, Kepala Cabang PCMS Cimahi beliau merupakan,

Sosok pengajar yang nyaris ideal dan penuh tanggung jawab. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah siswa yang ditangani beliau jauh lebih banyak daripada pengajar vokal lainnya. Kemudian cara mengajar musik beliau yang selalu menyenangkan atau fun. Beliau juga selalu tahu bagaimana cara mengkondisikan siswa beserta penanganan untuk kondisi setiap siswa yang berbeda-beda usia dan karakter.

Pernyataan di atas, meyakinkan peneliti, bahwa peneliti tidak salah pilih dalam menentukan subjek penelitian. Guna menemukan jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Adapula gambar foto proses wawancara bersama Wira, sebagai General Affair di PCMS Cimahi sebagai berikut.

Gambar 3.8 Proses Wawancara bersama Bpk. Wira (Sumber: Dokumen Siti: 2013)

(38)

59

Gambar 3.9 Proses wawancara bersama M. Sulthon (Sumber: dokumen Siti: 2013)

M. Sulthon, merupakan salah satu subjek penelitian dalam penelitian ini, sehingga perlu dilaksanakan kegiatan wawancara intensif pada tanggal 22 Maret 2013. M. Sulthon, salah satu siswa vokal tingkat dasar di PCMS Cimahi yang telah mengikuti pembelajaran vokal selama ± 6 bulan. Selanjutnya gambar foto proses wawancara bersama siswa vokal yang bernama Rida adalah sebagai berikut.

Gambar 3.10 Proses wawancara bersama Rida (Sumber: Dokumen Siti: 2013)

(39)

60

mengikuti pembelajaran vokal selama ± 1 tahun. Selain itu, ia salah satu siswa yang mengalami peningkatan secara cepat dalam proses pembelajarannya. Bahkan, ketika awal ia datang ke PCMS dan belajar vokal bersama gurunya, Rida selalu mengalami kesulitan kontrol nada setiap kali modulasi sampai tidak bisa kembali pada nada yang seharusnya ia nyanyikan. Namun, setelah sekian lama belajar vokal bersama Kak Daud, ia menjadi jauh lebih baikdalam mengontrol nadanya, bahkan ketika ada modulasi.

3. Dokumentasi

Teknik melalui catatan serta dokumen lain yang membantu mempermudah proses penelitian, salah satunya kamera digital yang digunakan untuk mengetahui kegiatan belajar siswa di dalam kelas. Pengambilan proses pembelajaran vokal yaitu berupa rekaman dengan menggunakan kamera digital serta mp4 yang digunakan untuk wawancara.

4. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dalam penelitian ini adalah telaah pustaka yang dilakukan dengan cara mengkaji berbagai teori, pendapat, serta temuan-temuan dari berbagai media seperti buku, jurnal, internet, laporan penelitian, artikel, karya ilmiah dan sebagainya. Adapun sumber yang digunakan peneliti dalam penelitian pembelajaran vokal yaitu sebagai berikut:

a. Ruhimat, Toto.2009.Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: buku ini membahas tentang konsep dasar pembelajaran dan komponen-komponen pembelajaran yang diperlukan dalam penelitian ini.

b. Sugiyono.2009.Metode penelitian pendidikan. Bandung: buku ini membahas tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini.

c. Paul, Ronee Deavin.2012.Kitab 13 Jurus Rahasia Teknik Vokal. Surabaya: buku ini membahas tentang rahasia belajar menyanyi, mulai dari pernafasan, teknik vokal, improvisasi, cara dan latihan-latihan yang diterapkan untuk belajar vokal dll.

(40)

61

e. Utami, Trie.2006.Kurikulum Vocal Prima. Jakarta:buku ini membahas tentang panduan pembelajaran vokal bagi pengajar vokal di PCMS yang sesuai dengan kurikulum yang telah dibuat, termasuk materi dan latihan-latihan yang harus diberikan kepada siswa.

F. Analisis Data

Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan menyatakan bahwa:

Data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts, fieldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to others (Sugiyono, 2011: 334).

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data yang digunakan masih belum memiliki pola yang jelas, sehingga sering mengalami kesulitan. Seperti yang dinyatakan oleh Miles and Huberman (Sugiyono, 2011: 334), bahwa „The most serious and central difficulty in the use of qualitative data is that methods of analysis are not well formulate‟. Menyatakan bahwa yang paling serius dan sulit dalam analisis data kualitatif, karena metode analisis belum dirumuskan dengan baik.

Nasution (Sugiyono, 2011: 336) menyatakan

„Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded‟.

(41)

62

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam menganalisis data yaitu suatu proses pemilihan, pemilahan, mengatur serta menyederhanakan data melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian yang ringkas, menggolongkannya ke dalam satu pola yang lebih luas dan sebagainya.

Dengan demikian, kegiatan ini dapat memudahkan peniliti dalam memahami data yang dikumpulkan di lapangan. Adapun aspek-aspek permasalahan yang direduksi dalam penelitian ini yaitu meliputi data-data yang sesuai dengan rumusan masalah pembelajaran vokal tingkat dasar bagi siswa dengan kesulitan kontrol nada di Purwa Caraka Music Studio Cimahi yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan narasumber.

2. Penyajian Data

Setelah data pembelajaran vokal direduksi secara sistematis dan jelas, berkaitan dengan judul serta rumusan masalah penelitian. Maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman (Sugiyono, 2011: 341) menyatakan “the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative tex”. Dalam menyajikan data yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif. Dengan adanya penyajian data akan diperoleh pemahaman tentang apa yang dilakukan lebih lanjut sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan.

3. Verification/Conclusion Drawing

(42)

63

(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian studi tentang kontrol nada dalam pembelajaran vokal tingkat dasar di Purwa Caraka Music Studio Cimahi, dapat diketahui berbagai aspek dan komponen pembelajaran yang terdapat di dalamnya. Dimulai dari proses, strategi, metode, pengorganisasian materi dan evaluasi pembelajaran vokal yang dilakukan di Purwa Caraka Music Studio Cimahi. Komponen-komponen tersebut telah dirancang sedemikian rupa guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah disusun dalam kurikulum. Selain itu, pembelajaran vokal bagi siswa sangat penting, karena dapat meningkatkan kemampuan bernyanyi dan sebagai sarana pengembangan minat dan bakat siswa.

Dari hasil penelitian Studi Tentang Kontrol Nada Dalam Pembelajaran Vokal Tingkat Dasar di Purwa Cakara Music Studio Cimahi dapat disimpulkan bahwa kegiatan mengajar dalam pembelajaran memiliki makna yang lebih dalam, yaitu membina hubungan fisik dan emosional antara guru dengan siswa hingga tercapai suatu interaksi atau hubungan baik antara keduanya. Saling menghubungkan pengetahuan dan wawasan, agar keduanya semakin cerdas dan berkembang.

Ketika hubungan tersebut telah terbina, guru akan lebih mudah dalam memberikan berbagai perlakuan terhadap siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru dapat bereksperimen dengan siswa, di mana eksperimen ini merupakan kumpulan hasil pengalaman belajar guru, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kemudian diterapkan pada siswa untuk menemukan pendekatan, strategi, metode, materi, dan evaluasi yang tepat.

(44)

117

kepada kedua siswa dikarenakan mereka memiliki karakter yang berbeda. Kedua, melatih sensitivitas pendengaran siswa melalui prosedur dan prinsip latihan sistematis yang telah disusun dalam kurikulum PCMS. Ketiga, memberikan rasa nyaman kepada siswa, dengan memberikan berbagai dukungan psikologis dan memfasilitasi kemampuan siswa untuk berkembang. Keempat, mengoptimalkan penggunaan media keyboard. Kelima, mengutamakan materi lagu yang disukai siswa daripada yang tertera di kurikulum. Terakhir, mengikutsertakan siswa dalam program konser vokal yang diadakan di PCMS Cimahi. Penggunaan keenam strategi tersebut, menjadikan proses pembelajaran vokal tingkat dasar bagi siswa dengan kesulitan kontrol nada jauh lebih efektif sehingga siswa mampu mengalami perubahan atau peningkatan kualitas vokal hanya dalam jangka waktu tiga sampai empat kali pertemuan.

Meskipun dibutuhkan proses yang cukup lama dan kesabaran tinggi dalam melatih dan menanamkan persepsi bunyi pada siswa dengan kendala kontrol nada. Adanya pengorganisasian materi yang baik dan apik, menjadikan proses pembelajaran vokal lebih cepat dan tepat sasaran. Sedangkan untuk evaluasi, PCMS Cimahi membuat sebuah evaluasi yang membuat siswa menjadi lebih termotivasi untuk dapat bernyanyi jauh lebih baik dari sebelumnya, yaitu evaluasi proses, evaluasi hasil belajar dan pembelajaran dengan ujian kenaikan tingkat, dan evaluasi performansi.

(45)

118

siswa akan lebih mudah ditentukan dan lebih efektif dalam memaksimalkan potensi siswa.

Adapun empat kategori yang mempengaruhi dan menyebabkan siswa mengalami kesulitan kontrol nada yaitu lingkungan (kurang pengalaman, kurangnya paparan musik, dan perbedaan budaya), fisik (kondisi fisik atau mental yang belum terasah dan terlatih, rasa tegang saat bernyanyi, stress dan kelelahan, mengalami cacat vokal, pendewasaan, nodul, penyakit), kognitif (memori pitch, keyakinan diri, koordinasi kemampuan mendengar dengan kemampuan memproduksi suara), dan koordinasi vokal (kurangnya support/kemampuan menempatkan suara).

Pada akhirnya, kemampuan guru dalam berkomunikasi mengintegrasikan strategi, materi dan evaluasi yang tepat sesuai dengan kasus yang dihadapi siswa menjadi inti solusi dalam mengatasi kesulitan kontrol nada dengan cepat. Dengan demikian, siswa akan selalu termotivasi untuk terus latihan, latihan dan latihan, baik itu ketika proses pembelajaran vokal berlangsung di kelas ataupun di rumah. Ditambah dengan adanya kerja sama yang terjalin antara guru dengan siswa, maka menanamkan sebuah kesadaran akan pentingnya persepsi bunyi dalam proses pembelajaran vokal akan tercapai.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti mengemukakan saran-saran kepada beberapa pihak, di antaranya:

1. PCMS Cimahi,

Guna meningkatkan kemampuan vokal siswa, sebaiknya menyarankan kepada semua guru agar tidak terlalu terpaku pada kurikulum, tapi jadikan pembelajaran vokal adalah pembelajaran yang sangat menyenangkan. Selain itu, apabila semua guru berkenan menyediakan berbagai macam video karya seni untuk diapresiasi dan dipelajari oleh siswa agar pengetahuan dan skill siswa dapat bertambah.

2. Guru Vokal PCMS Cimahi,

(46)

119

juga dapat melatih kepekaan nada. Jadi, kalau pun siswa datang terlambat, lebih baik mengutamakan berlatih vocalizing daripada menyuruh siswa menyanyikan sebuah lagu. Kemudian dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, alangkah baiknya jika semua guru vokal di PCMS Cimahi menggunakan media keyboard atau instrumen musik lainnya dalam mengiringi siswa bernyanyi. Guna melatih kepekaan siswa terhadap not-not yang harus dibunyikan daripada hanya menggunakan minus one seperti yang tercantum dalam kurikulum. Apabila mengalami kesulitan janganlah segan untuk meminta bantuan pada guru yang berkompeten.

3. Siswa vokal di PCMS Cimahi

Sebagai siswa vokal di PCMS Cimahi diperlukan adanya rasa percaya diri, kedisiplinan, kesabaran, ketekunan, kerja keras dan kemauan dalam mempelajari teknik vokal, khususnya pitch/intonasi, untuk dapat membidik setiap not dengan tepat dalam notasi lagu. Artinya, siswa harus mau diatur dan mengatur dirinya untuk siap mengikuti aturan yang berlaku di PCMS Cimahi.

Kedisiplinan, kesabaran, ketekunan, kerja keras, dan kemauan yang dimaksud adalah siswa harus aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Memiliki kemauan untuk melakukan latihan individual. Selain itu, adanya keterbukaan kepada guru agar memudahkan dalam menemukan solusi tepat dari tiap permasalahan yang dialami. Dengandemikian, seluruh aspek yang harus dicapai dapat terpenuhi, baik itu domain afektif, kognitif, dan psikomotor siswa.

4. Orang Tua Siswa

(47)

DAFTAR PUSTAKA

(t.thn.).

Anita, S. (2007). Aplikasi Teknik Vokal Dalam Menyanyikan Lagu-lagu Pop Pada Siswa Vokal di Abimanyu Singing Course Bandung. Bandung: Skripsi Pendidikan Seni Musik pada FPBS UPI Bandung .

Arrusmani. (2010, Oktober 6). Psikologi Musik Remaja. Dipetik Januari 9, 2013, dari http://psikologi-musik-remaja.blogspot.com

Banoe, P. (2003). Kamus Musik . Yogyakarta: Kanisius.

Budidharma. (2001). Metode Vokal Profesional. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Campbell, D. (2001). Efek Mozart . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama .

Cecep. (2007, Juni 22). Seni . Dipetik Mei 6, 2013, dari http://cepspenza.blogspotcom

Chatib, M. (2012). Pengertian dan Definisi Pembelajaran. Dipetik Mei 6, 2013, dari http://carapedia.com

Christy, V. A. (1978). Foundations In Singing (Third Edition ed.). California: Wm. C. Brown Company.

Cronbach, J. L. (1977). Educational Psychology. New York : Harcourt Brace Jovanovich, Inc.

Damaianti, V. S. (2007). Evaluasi dalam Pembelajaran. 12.

Gagne, R. (1985). Essential of Learning for Instruction. New York: Dryden Press.

Gronlund, N. E. (1985). Measurement and Evaluation in Teaching. New York: Macmillan Publishing Company.

Hamalik, O. (2005). Pengembangan Kurikulum, Dasar-dasar dan Pengembangannya. Bandung: Mandar Maju.

Hayat, B. (2004). Penilaian Kelas (Classroom Assessment) Dalam Penerapan Standar Kompetensi. Jurnal Pendidikan Penabur , III, 110.

Hewitt, G. (1978). How To Sing. London: Elm Tree Books EMI Music .

(48)

121

Jones, D. L. (2013). Protecting Children's Voices. Dipetik Maret 21, 2013, dari http://voiceteacher.com

Kodaly, Z. (2006). Vocal and Choral Techniques. Dipetik March 21, 2013, dari http://www.singfccc.org/

Leung, S. (2010, Oktober 3). Literatur Teknik Vokal Lengkap. Dipetik Mei 6, 2013, dari http://ryezchafaithful2010.wordpress.com

Listiyana S.A., et al. (2010). Bunyi Bahasa dan Tata Bunyi. Makalah pada Kelas PGSD UPI Sumedang, (hal. 3). Sumedang.

Littauer, F. (1996). Personality Plus . (D. L. Saputra, Penyunt.) Jakarta: Binarupa Aksara .

Mack, D. (1995). Pengarahan Solfegio. Bandung: Manuscript Perkuliahan pada FPBS IKIP Bandung.

Miller, M. (2005). The Complete Idiot's Guide to Music Teory (2nd Edition ed.). New York: Alpha Books-Penguin .

Milyartini, R. (2009). Evaluasi Pendidikan Musik. Bandung: Bintang WarliArtika.

Musbikin, I. (2009). Kehebatan Musik Untuk Mengasah Kecerdasan Anak. Jogjakarta: POWER BOOKS (IHDINA).

Paul, D. R. (2012). Kitab 13 Jurus Rahasia Teknik Vokal. Surabaya: Improve.

Poetra, A. E. (2006). 1001 Jurus Mudah Menyanyi . Bandung: Dar!Mizan.

Pramayuda, Y. (2010). Buku Pintar Olah Vokal. Jogjakarta: BUKUBIRU.

Rachman, D. (2008). Pengajaran Vokal di Sanggar Musik Slogi. Bandung: Skripsi pada FPBS UPI.

Rasyid, F. (2010). Cerdaskan Anakmu dengan Musik! Jogjakarta: DIVA Press.

Ruhimat, T. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran . Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI.

Sadiman, A. (1986). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan . Jakarta: Rajawali.

Slavin. (2008). Pengertian dan Definisi Pembelajaran. Dipetik Mei 6, 2013, dari http://carapedia.com

Sudjana, N. (1989). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah Kejuruan . Bandung: PT. Sinar Baru .

(49)

122

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan . Bandung: Alfabeta .

TN. (t.thn.). Vocal and Choral Technique. Dipetik Maret 21, 2013, dari http://www.singfccc.org

Triyanto. (2008, Februari). Pitch Control. Dipetik Mei 6, 2013, dari http://omtri.wordpress.com

Utami, T. (2006). Kurikulum Vocal Prima. Purwa Caraka Music Studio.

Gambar

Tabel
Gambar  2.1. Alat Produksi Suara Manusia ....................................................................................
Gambar 3.1. Lokasi Penelitian
Gambar 3.2. Ruang Pembelajaran Vokal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Membahas mengenai kepemimpinan Transformasional, mencoba mengamati kepemimpinan Transformasional camat dalam meningkatkan kinerja pegawai yang ada di kantor kecamatan

Sehingga dari perhitungan standart deviasi maka dapat diuji kombinasi 2 saham perusahaan tersebut dengan hasil kombinasi terbaik dari 5 perusahaan dengan melakukan kombinasi

Sehubungan dengan kegiatan Pelelangan Terbatas dengan Prakualifikasi Pengadaan Jasa Pemborongan Pekerjaan Rehabilitasi Konstruksi Jembatan Kali Cisadane Tahun 2016 (Km. 19+545)

Dalam penelitian Implementasi kebijakan Dana Alokasi Khusus Pendidikan Pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sigi peneliti mendeskripsikan dan menganalisis

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi ikan hasil tangkapan, hook rate, produktivitas, dan kelayakan usaha kapal dengan alat tangkap rawai dasar di

Sehingga, berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari penelitian terkait, maka dalam tugas akhir ini akan dilakukan prediksi menggunakan gabungan kedua metode yang

pengupas kulit kopi mekanis ( pulper ) dengan menggunakan kopi dari 3 daerah. berbeda terhadap kapasitas alat, persentase kerusakan kopi, persentase

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi asam oleat yang diisolasi dari biji Bintaro terhadap rayap tanah Coptotermes gestroi Wasmann dan rayap kayu