• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM DENGAN MEMANFAATKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA :Studi Kasus di SMA Negeri 10 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM DENGAN MEMANFAATKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA :Studi Kasus di SMA Negeri 10 Bandung."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM DENGAN MEMANFAATKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA

(Studi Kasus di SMA Negeri 10 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

Oleh

Yowan Kameliya 0706459

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM DENGAN MEMANFAATKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA

(Studi Kasus di SMA Negeri 10 Bandung)

Oleh : Yowan Kameliya

0706459

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Yowan Kameliya 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu YOWAN KAMELIYA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM DENGAN MEMANFAATKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA

(Studi Kasus di SMA Negeri 10 Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. H. Eka Fitrajaya R., M.T.

NIP. 196402141990031003

Pembimbing II

Prof. Dr. H. Munir, M.IT.

NIP. 19660325200112001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

Dr. H. Enjang Ali Nurdin, M.Kom.

(4)

i Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM DENGAN MEMANFAATKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA

(Studi Kasus di SMA Negeri 10 Bandung)

ABSTRAK

Dalam proses pembelajaran dibutuhkan suasana yang menyenangkan sehingga peserta didik nyaman dalam belajar. Namun terlalu padatnya beban kurikulum membuat guru tergesa-gesa dalam menyampaikan materi ajar sehingga banyak guru yang menyampaikan materi ajar secara konvensional. Para siswa hanya mendengarkan dan mengumpulkan informasi yang terus menerus disampaikan oleh guru. Padahal seharusnya kegiatan pembelajaran dirancang untuk membuat siswa aktif, dan memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya. Latar belakang inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti tentang penerapan strategi pembelajaran aktif tipe quiz team dengan memanfaatkan multimedia pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi Eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Sampel yang dipilih adalah siswa kelas XI IPA 5 dan kelas XI IPA 6 SMA Negeri 10 Bandung. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa digunakan instrumen tes dalam bentuk pilihan ganda. Setelah diberikan perlakuan diperoleh informasi bahwa terdapat perbedaan kemampuan kognitif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rerata nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami peningkatan dibandingkan dengan rerata nilai pretest. Jika dibandingkan hasil rerata nilai posttest pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe quiz team dalam proses pembelajaran lebih baik untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa dibandingkan dengan pembelajaran secara konvensional. Pada pengujian gain didapat rerata normalized gain pada kelas eksperimen sebesar 0,59 dan kelas kontrol 0,36. Dari hasil rerata gain diperoleh bahwa kelas eksperimen memiliki rerata nilai lebih tinggi dibanding kelas kontrol.

(5)

ii Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

QUIZ TEAM TYPE OF ACTIVE LEARNING STRATEGY APPLYING WITH LEARNING MULTIMEDIA USAGE TO INCREASE

SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ COGNITIVE CAPABILITY

(SMA Negeri 10 Bandung Case Study)

ABSTRACT

Students need an interesting situation to comfort them in their learning process. Many teachers are in a rush in the teaching process and they teach the materials conventionally since there are many of materials need to be taught. Students just listen to the teacher and collect the information which taught by their teachers, whereas the learning process is planned to make them active and to be able to share their learning experience which involves both mental and physical through an interaction between a student to another student, student to teacher, circumstances and other learning sources. This background has inspired the writer to do a research about quiz team type of active learning strategy applying with the usage of learning multimedia to increase senior high school students’ cognitive capability. The method which is used in this research is Quasi Experimental with Nonequivalent Control Group Design. The sample of this research is students from XI 5 and XI 6 Science Major in SMA Negeri 10 Bandung. Multiple choice test item is used to know the increase of students’ cognitive capability. After applying the treatment, there is a difference found from students’s cognitive capability in experiment class with those who are in the control class. The hipotesis assessment shows that quiz team type of active learning strategy is better in increasing students’ application capabilty than the conventional learning. The average normalized gain in experiment class is 0,59 and in control class is 0,36 are obtained from gain examination. The average gain result shows that experiment class has higher average score than average score in control class.

(6)

vi Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Batasan Masalah... Error! Bookmark not defined.

1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.6 Definisi Operasional... Error! Bookmark not defined.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Belajar dan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Strategi pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz TeamError! Bookmark not

defined.

2.4 Multimedia Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.5 Kemampuan Kognitif ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran .. Error! Bookmark not defined.

3.1.1 Tahap Analisis ... Error! Bookmark not defined.

3.1.2 Tahap Desain ... Error! Bookmark not defined.

3.1.3 Tahap Pengembangan ... Error! Bookmark not defined.

(7)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.1.5 Tahap Implementasi ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.3 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.4.1 Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.4.2 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.4.3 Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Prosedur Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.5.1 Studi Pendahuluan ... Error! Bookmark not defined.

3.5.2 Tahap Persiapan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.5.3 Tahap Pelaksanaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.5.4 Tahap Analisis Data Hasil PenelitianError! Bookmark not

defined.

3.5.5 Tahap Pengambilan Kesimpulan Hasil Penelitian ... Error!

Bookmark not defined.

3.6 Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Tes ... Error! Bookmark not defined.

3.6.2 Angket ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3 Lembar Observasi ... Error! Bookmark not defined.

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Data Kuantitatif ... Error! Bookmark not defined.

3.7.2 Data Kualitatif ... Error! Bookmark not defined.

3.8 Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.8.1 Analisis Data Kuantitatif ... Error! Bookmark not defined.

3.8.2 Analisis Data Kualitatif ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not

defined.

4.1 Hasil Pengembangan Multimedia PembelajaranError! Bookmark not

defined.

4.1.1 Tahap Analisis ... Error! Bookmark not defined.

(8)

viii

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.1.3 Tahap Pengembangan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Tahap Judgement ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Tahap Implementasi ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pemaparan Data ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Pemaparan Data Kuantitatif ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Pemaparan Data Kualitatif ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASIError! Bookmark not

defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

(9)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Interpretasi Validitas Butir Soal ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.4 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir SoalError! Bookmark not

defined.

Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.6 Interpretasi Gain yang Dinormalisasi Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.7 Skor Skala Likert Pernyataan Positif Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.8 Skor Skala Likert Pernyataan NegatifError! Bookmark not

defined.

Tabel 4.1 Deskriptif Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Deskriptif Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Gain ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Lembar Observasi Aktivitas Guru ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Hasil Persentase Kesetujuan Angket SiswaError! Bookmark not

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Grafik Rerata Nilai Pretest ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2 Grafik Rerata Nilai Posttest ... Error! Bookmark not defined.

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 ... 70

1.1 Flowchart Multimedia Pembelajaran ... 71

1.2 Story Board Multimedia Pembelajaran ... 72

1.3 Screen Shoot Multimedia Pembelajaran ... 86

1.4 Hasil Judgement Rancangan Multimedia Pembelajaran ... 91

1.5 Hasil Judgement Multimedia Pembelajaran ... 95

LAMPIRAN 2 ... 100

2.1 Indikator Pembelajaran ... 101

2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 102

2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 135

2.4 Modul Konsep Dasar Algoritma dan Pemrograman ... 157

2.5 Kisi - Kisi Instrumen Pretest ... 172

2.6 Kisi - Kisi Instrumen Posttest ... 205

2.7 Instrumen Pretest ... 240

2.8 Instrumen Posttest ... 251

2.9 Instrumen Angket Respon Siswa ... 263

2.10 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 264

2.11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 266

2.12 Hasil Judgement Instrumen Pretest ... 268

2.13 Hasil Judgement Instrumen Posttest ... 274

2.14 Hasil Judgement Instrumen Angket Respon Siswa ... 280

2.15 Hasil Judgement Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 283

2.16 Hasil Judgement Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 285

LAMPIRAN 3 ... 287

3.1 Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen ... 288

(13)

3.3 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ... 304

3.4 Rekapitulasi Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 310

LAMPIRAN 4 ... 312

4.1 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 313

(14)

1 Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak lepas dan tidak

akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan

kualitas manusia baik individu maupun kelompok, baik jasmani, rohani, spiritual,

material maupun kematangan berpikir, dengan kata lain untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia (Somarya dan Nuryani, 2007: 25).

Menurut John Dewey dalam Hasbullah (2009: 2), "pendidikan merupakan

proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan

emosional ke arah alam dan sesama manusia".

Sedangkan Sagala (2008: 3) mengutip Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yaitu

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Sudirman, dkk (1992: 4) mengartikan "pendidikan sebagai usaha yang

dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental".

Sagala (2008: 3) memaknai pendidikan sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.

Oleh karena itu, pendidikan tidak sama dengan pengajaran. Charles E.

Silberman (Sagala, 2008: 5) mengemukakan bahwa

(15)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(16)

3

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sayangnya, sistem pembelajaran di Indonesia masih belum memadai.

Sebagaimana dikemukakan oleh P.H. Coombs (Sudarminta, 2000: 12) bahwa

Sistem pembelajaran di sekolah-sekolah kita masih belum memadai. Hal ini tidak lepas dari faktor kurikulum yang terlalu padat dan kurang fleksibel. Pendidikan sekolah di negara-negara berkembang cenderung memiliki kurikulum yang terlalu padat atau sarat beban (overloaded curriculum). Kurikulum yang terlalu padat membuat pengajaran serba tanggung dan tergesa-gesa karena dihantui oleh ketakutan akan tidak terpenuhinya target yang sudah ditentukan.

Hingga akhirnya guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha

memberikan ilmu pengetahuan sebanyak banyaknya dan peserta didik giat

mengumpulkan atau menerimanya. Proses belajar mengajar seperti ini banyak

didominasi aktivitas menghafal. Peserta didik sudah belajar jika mereka sudah

hafal dengan hal-hal yang telah dipelajarinya. Sudah barang tentu pengertian

belajar seperti ini secara esensial belum memadai (Suprijono, 2009: 3).

Akibatnya "pemahaman peserta didik menjadi dangkal dan lebih banyak

menghafal demi kelulusan dalam ujian. Padahal pengetahuan baru dapat sungguh

berguna untuk hidup kalau dipahami, dikuasai, dan diterapkan" (Sudarminta,

2000: 12).

Terlebih lagi, banyak guru yang menyampaikan materi ajar dengan

menggunakan model konvensional. Para siswa hanya mendengarkan hal-hal yang

dipompakan oleh guru. Kegiatan mandiri dianggap tidak ada maknanya, karena

guru adalah orang yang serba tahu dan menentukan segala hal yang dianggap

penting bagi siswa. Di sisi lain, siswa hanya bertugas menerima dan bersikap pasif

atau tidak aktif dalam pembelajaran (Hamalik, 2009: 170).

Lebih jauh dalam bukunya, Oemar Hamalik memaparkan temuan-temuan

baru dalam psikologi perkembangan dan psikologi belajar yang menyimpulkan

bahwa "pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan

belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri" (Hamalik, 2009: 171).

(17)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan

pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berfokus atau berpusat pada kondisi

dan kepentingan peserta didik (learner centered). Pengalaman belajar memuat

kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Oleh karena itu, inti dari

pembelajaran adalah bagaimana proses belajar itu terjadi pada diri peserta didik

(Warsita, 2008: 86).

Kegiatan belajar hanya bisa berhasil jika peserta didik belajar secara aktif

mengalami sendiri proses belajar. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi

bermakna bagi peserta didik jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan

memberikan rasa aman bagi peserta didik (Warsita, 2008: 86).

Kemampuan kognitif termasuk didalamnya tujuan-tujuan yang berkaitan

dengan mengingat kembali atau mengenali pengetahuan dan membangun

kemampuan intelektual dan keterampilan merupakan ranah utama yang seringkali

digunakan dalam pengembangan instrumen tes (Bloom, 1956: 7).

Fakta menunjukan bahwa hampir semua yang kita pelajari bertujuan untuk

mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari merupakan indikasi betapa

pentingnya tujuan kemampuan aplikasi dalam kurikulum secara umum. Hal ini

dijelaskan oleh Bloom (1956: 122) dalam bukunya yang berjudul Taxonomy of

Educational Objectives.

The fact that most of what we learn is intended for aplication to problem situation in real life is indicative of the importance of application objectives in the general curriculum. The effectiveness of a large part of the school program is therefore dependent upon how well the students carry over into situations applications which the students never faced in the learning process. Research studies have shown that comprehending an abstraction does not certify that the individual will be able to apply it correctly. Students apparently also need practice in restructuring and classifying situations so that the correct abstraction applies.

Jadi untuk mengatasi permasalahan yang telah diuraikan di atas, dibutuhkan

salah satu strategi pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai pusat pada proses

pembelajaran serta dapat merangsang minat belajar siswa dan mendorong siswa

(18)

5

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

adalah konstruktivisme dan salah satu model belajar yang mengacu pada teori ini

adalah strategi pembelajaran aktif tipe quiz team.

Pada prinsipnya, strategi pembelajaran aktif tipe quiz team adalah strategi

pembelajaran yang membagi siswa menjadi lima tim. Setiap siswa dalam tim

bertanggung jawab untuk menyiapkan pertanyaan kuis, dan tim yang lain

menggunakan waktunya untuk membaca catatan.

Pada strategi pembelajaran ini, guru menerangkan materi secara klasikal,

lalu siswa dibagi kedalam beberapa kelompok. Semua anggota kelompok

bersama-sama mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan, saling

memberikan pertanyaan dan jawaban untuk memahami mata pelajaran tersebut.

Setelah selesai materi maka diadakan suatu pertandingan akademis. Dengan

adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi antar kelompok.

Para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar

dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan.

Menurut Michael Prince (2004, tersedia: http://www. citeseer.ist.psu.edu [3

November 2011]), strategi pembelajaran aktif memaksa siswa untuk turut aktif

dalam proses pembelajaran. Siswa dituntut untuk melakukan kegiatan

pembelajaran yang bermakna dan memahami apa yang mereka lakukan.

Siswa SMA yang berada pada masa remaja, pubertas dan adolesensi (12-18

tahun) mempunyai minat terhadap hal-hal kemasyarakatan, dan senang hidup

dalam ikatan organisasi atau berbagai klub olahraga dan klub-klub lainnya

(Suyitno, 2007: 98). Sehingga strategi pembelajaran aktif yang diterapkan pada

level pendidikan menengah atas mampu menempatkan siswa sebagai pusat

pembelajaran daripada sebagai pendengar pasif (Machemer dan Crawford, 2007,

tersedia: http://alh.sagepub.com/content/8/1/9.full.pdf+html [2 November 2011]).

Strategi pembelajaran aktif memfasilitasi siswa untuk belajar atau berlatih

misalnya dengan menyelenggarakan sebuah game show layaknya seperti di

televisi. Teknik ini didesain untuk memotivasi siswa untuk turut berpartisipasi

aktif di kelas dan lebih merasa bertanggung jawab untuk belajar (Benek dan

Mathews, 2004, tersedia: http://jme.sagepub.com/content/28/1/104.full.pdf+html

(19)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang menunjukkan

bahwa strategi pembelajaran aktif tipe quiz team mampu meningkatkan hasil

belajar siswa, diantaranya:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Eva Nurhayati dengan judul "Pengaruh

Penggunaan Metode Belajar Aktif Tipe Quiz Team terhadap Minat Belajar

dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK SMK Negeri 3 Jepara".

Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa terdapat

perbedaan hasil belajar siswa kelompok eksperimen sesudah penerapan

metode belajar aktif tipe quiz team (Nurhayati, 2007: 65).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ferdy Indra Pradana dengan judul "Pengaruh

Strategi Pembelajaran Aktif terhadap Prestasi Belajar Siswa di SDN

Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu : Studi Deskriptif pada

Siswa Kelas IV SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu dalam

Program DBE 2 USAID". Dari hasil penelitian tersebut diperoleh

kesimpulan bahwa "terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap

prestasi belajar siswa" (Pradana, 2012: 105).

3. Penelitian yang dilakukan oleh Neni Minarni dengan judul "Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran

Aktif Berbasis Kelompok". Dari hasil penelitian tersebut diperoleh

kesimpulan bahwa "hasil belajar matematika siswa setelah mengikuti

pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran aktif berbasis

kelompok meningkat dengan baik" (Minarni, 2011: 64).

4. Penelitian yang dilakukan oleh Saprian Holan dengan judul "Analisis

Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa dalam Pokok Bahasan Aljabar dengan

Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif : Studi Deskriptif tentang

Ketuntasan Belajar Pokok Bahasan Operasi Hitung Aljabar di Kelas VII

MTs Negeri Bintuhan Kabupaten Kaur Bengkulu". Dari hasil penelitian

tersebut diperoleh kesimpulan bahwa "tingkat ketuntasan belajar siswa pada

pokok bahasan operasi hitung aljabar dengan menggunakan strategi

(20)

7

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Penelitian yang dilakukan oleh Surilawati Br. Napitupulu dengan judul

"Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Question Students Have pada

Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa SMA : Suatu Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMAN

6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012". Dari hasil penelitian tersebut

diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa

yang mendapat pembelajaran aktif tipe Question Students Have lebih baik

daripada siswa yang mendapat pembelajaran matematika secara

konvensional (Napitupulu, 2011: 92).

Proses pembelajaran dapat lebih dinamis dan akan mencapai sasaran yang

diinginkan jika didukung oleh alat bantu atau media lain seperti media

audio-visual, cetak, proyektor, film, permainan, dan sebagainya. Stimulus visual

membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas mengingat,

mengenali, dan menghubungkan fakta dan konsep (Levie & Levie dalam Arsyad,

2007: 9).

Paivio (Arsyad, 2007: 9) mengemukakan bahwa :

Dalam konsep dual coding hypothesis ada dua sistem ingatan manusia, satu untuk mengolah simbol-simbol verbal kemudian menyimpannya dalam bentuk proposisi image, dan yang lainnya untuk mengolah image nonverbal yang kemudian disimpan dalam bentuk proposisi verbal. Belajar dengan menggunakan indra penglihatan dan dengan melibatkan indra lainnya akan memberikan keuntungan yang lebih optimal dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu, diperlukan media pembelajaran yang memiliki sumber

materi yang luas serta dapat memfasilitasi gaya belajar siswa yang berbeda

dengan penyampaian materi yang tidak hanya berupa teks saja, tapi dapat berupa

audio maupun visual. Menurut Wahono (Warsita, 2008: 153), perpaduan dari

berbagai media yang terdiri dari teks, grafis, gambar diam, animasi, suara, dan

video untuk menyampaikan pesan kepada publik disebut sebagai multimedia.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul "Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team dengan

Memanfaatkan Multimedia Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan

(21)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana mengembangkan multimedia pembelajaran yang akan

digunakan pada proses pembelajaran aktif tipe quiz team?

2. Apakah terdapat perbedaan rerata nilai antara siswa yang mendapatkan

penerapan strategi pembelajaran aktif tipe quiz team dengan memanfaatkan

multimedia pembelajaran dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan

pembelajaran secara konvensional?

3. Apakah terdapat peningkatan kemampuan kognitif siswa yang mendapatkan

penerapan strategi pembelajaran aktif tipe quiz team dengan memanfaatkan

multimedia pembelajaran dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan

pembelajaran secara konvensional?

4. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan strategi

pembelajaran aktif tipe quiz team dengan memanfaatkan multimedia

pembelajaran?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah agar tidak meluas.

Beberapa batasan masalah berkenaan dengan mata pelajaran TIK difokuskan pada

materi konsep dasar algoritma dan pemrograman Pascal pada tingkat SMA Kelas

XI IPA.

Kemampuan kognitif dibatasi hanya pada kemampuan

pengetahuan/knowledge, kemampuan pemahaman/comprehension, dan

kemampuan aplikasi/application.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, berikut beberapa tujuan yang ingin

dicapai dari penelitian ini :

1. Untuk mengetahui bagaimana mengembangkan multimedia pembelajaran

(22)

9

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Untuk mengidentifikasi apakah terdapat perbedaan rerata nilai antara siswa

yang mendapatkan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe quiz team

dengan memanfaatkan multimedia pembelajaran dibandingkan dengan

siswa yang mendapatkan pembelajaran secara konvensional.

3. Untuk mengidentifikasi apakah terdapat peningkatan kemampuan kognitif

siswa yang mendapatkan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe quiz

team dengan memanfaatkan multimedia pembelajaran dibandingkan dengan

siswa yang mendapatkan pembelajaran secara konvensional.

4. Untuk memperoleh gambaran tentang respon siswa terhadap strategi

pembelajaran aktif tipe quiz team dengan memanfaatkan multimedia

pembelajaran.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Peneliti diharapkan mendapat pengetahuan dan pengalaman baru mengenai

penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe quiz team dengan

memanfaatkan multimedia pembelajaran.

2. Bagi Siswa

Dengan penelitian ini siswa diharapkan mendapat pengalaman baru dan

menyenangkan dalam belajar sehingga dapat memotivasi siswa untuk

belajar lebih keras lagi serta menumbuhkan sikap aktif siswa dalam proses

pembelajaran.

3. Bagi Guru

Guru diharapkan dapat menambah wawasan dan mengembangkan

pengetahuannya untuk menerapkan strategi pembelajaran yang inovatif

sesuai dengan kondisi dan situasi siswa.

1.6 Definisi Operasional

1. Penerapan strategi pembelajaran aktif tipe quiz team adalah penggunaan

strategi pembelajaran aktif tipe quiz team dalam pembelajaran TIK dengan

(23)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Kemampuan kognitif adalah kemampuan yang mencakup kegiatan mental

(otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak

(24)

24 Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran

3.1.1 Tahap Analisis

Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia

pembelajaran serta pemilihan materi yang akan disajikan ke dalam multimedia

pembelajaran berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator

pembelajaran.

3.1.2 Tahap Desain

Tahap ini meliputi penentuan unsur-unsur yang perlu dimuat dalam

multimedia pembelajaran. Pada tahap ini pula dilakukan perancangan alur

multimedia pembelajaran mulai dari pembuatan flowchart, story board, serta

desain antarmuka (interface).

3.1.3 Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan merupakan tahap pelaksanaan produksi pembuatan

multimedia pembelajaran. Pada tahapan ini, multimedia dikembangkan sesuai

dengan alur dalam flowchart serta desain antar muka yang dibuat dalam bentuk

storyboard. Pembuatan multimedia pembelajaran dilakukan dengan menggunakan

Adobe Flash Professional CS3 dengan bahasa pemrograman ActionScript 2.0.

3.1.4 Tahap Judgement

Sebelum multimedia pembelajaran digunakan, maka tahap penilaian/

judgement perlu dilakukan. Tahap judgement merupakan tahapan penilaian

multimedia pembelajaran yang dilakukan berdasarkan aspek reakyasa perangkat

(25)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.1.5 Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahapan uji coba multimedia pembelajaran

setelah pada tahap penilaian diputuskan apakah multimedia pembelajaran tersebut

layak untuk digunakan atau tidak. Pada tahap ini, multimedia pembelajaran

digunakan pada proses pembelajaran di kelas eksperimen sesuai dengan

rancangan desain penelitian yang dibuat.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

Eksperimen (quasi experiment) atau eksperimen pura-pura. Metode ini

mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Walaupun demikian metode ini lebih baik dari metode pre-experiment. Metode

quasi experiment digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan

kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2010: 114).

Variabel bebas pada penelitian ini adalah strategi pembelajaran aktif tipe

quiz team dengan memanfaatkan multimedia pembelajaran, sedangkan variabel

terikatnya adalah kemampuan kognitif siswa.

3.3 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control

Group Design. Pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol

tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010: 116).

Pada kelompok atau kelas eksperimen diterapkan strategi pembelajaran aktif

tipe quiz team dengan memanfaatkan multimedia pembelajaran, sedangkan pada

kelas kontrol diterapkan pembelajaran secara konvensional. Sebelum diberi

perlakuan kedua kelas tersebut diberikan tes awal (pretest) yang sama untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan kognitif awal siswa dari masing-masing

kelas serta mengidentifikasi ada atau tidaknya perbedaan kemampuan kognitif

awal dari kedua kelas tersebut. Selanjutnya, kedua kelas diberikan perlakuan

(26)

26

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

team untuk kelas eksperimen dan pembelajaran secara konvensional untuk kelas

kontrol, serta terakhir pemberian tes akhir (posttest) yang sama pada

masing-masing baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pemberian posttest

dilakukan untuk mengetahui hasil akhir kemampuan kognitif siswa sebagai

feedback atau umpan balik dari hasil pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

Adapun detail desain penelitian Nonequivalent Control Group Design dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1

Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest

(O1)

Perlakuan

(X)

Posttest

(O2)

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 O4

Keterangan :

O1 = Pretest untuk kelas eksperimen

O2 = Posttest untuk kelas eksperimen

O3 = Pretest untuk kelas kontrol

O4 = Posttest untuk kelas kontrol

X = Perlakuan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe quiz team dengan

memanfaatkan multimedia pembelajaran

3.4 Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 10 Bandung. Pemilihan sekolah

objek penelitian didasarkan pada cluster sekolah pada saat uji instrumen dan

ketersediaan materi pelajaran TIK yang akan disajikan dalam proses

pembelajaran.

3.4.1 Populasi Penelitian

"Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

(27)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya" (Sugiyono, 2010: 117).

Berdasarkan pernyataan di atas, populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas XI IPA SMA Negeri 10 Bandung.

3.4.2 Sampel Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2010: 118), "sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut". Pada penelitian ini, sampelnya

adalah dua kelas yang dipilih dengan menggunakan teknik Cluster Sampling.

Cluster Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana pemilihannya

mengacu pada kelompok bukan individu. Sampel yang dipilih yaitu kelas XI IPA

5 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 6 sebagai kelas kontrol.

3.5 Prosedur Penelitian

3.5.1 Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan merupakan tahap analisis potensi masalah yang akan

diteliti, studi literatur, studi lapangan. Studi literatur merupakan kegiatan

pencarian informasi dari buku, penelitian-penelitian atau jurnal-jurnal yang

berhubungan dengan strategi pembelajaran aktif tipe quiz team.

Studi lapangan dilakukan untuk memperoleh gambaran masalah dan

keadaan di lapangan secara nyata. Beberapa persiapan penelitian yang termasuk

ke dalam studi pendahuluan diantaranya melakukan studi lapangan atau observasi,

menentukan sekolah untuk menguji coba instrumen, dan menentukan sekolah

untuk penelitian.

3.5.2 Tahap Persiapan Penelitian

Setelah melakukan studi pendahuluan maka fokus penelitian selanjutnya

adalah tahap pengembangan indikator yang mengacu pada silabus sekolah,

pembuatan RPP untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, pembuatan instrumen

(28)

28

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.5.3 Tahap Pelaksanaan Penelitian

Berikut ini adalah urutan tahap pelaksanaan penelitian :

1. Pemberian pretest dengan soal yang sama kepada kelas eksperimen dan

kelas kontrol,

2. Penerapan strategi pembelajaran aktif tipe quiz team dengan memanfaatkan

multimedia pembelajaran terhadap kelas eksperimen,

3. Penerapan pembelajaran secara konvensional terhadap kelas kontrol,

4. Pemberian posttest dengan soal yang sama pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

3.5.4 Tahap Analisis Data Hasil Penelitian

Pada tahap ini, data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol diolah secara statistik sebelum akhirnya disimpulkan.

3.5.5 Tahap Pengambilan Kesimpulan Hasil Penelitian

Pada tahap ini, pengambilan kesimpulan hasil penelitian dilakukan dengan

cara membandingkan hasil analisis data kuantitatif antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Setelah dibandingkan maka akan terlihat perbedaan kemampuan

kognitif siswa yang terjadi.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2010: 148).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.6.1 Tes

"Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok" (Arikunto, 2008: 32).

Pada penelitian ini, tes yang diberikan berbentuk pilihan ganda sebanyak 25

soal. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pretest atau tes sebelum perlakuan

(29)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai algoritma dan pemrograman,

sedangkan posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa serta

tingkat pengaruh perbedaan perlakuan pada kedua kelompok penelitian.

3.6.2 Angket

"Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya" (Sugiyono, 2010: 199).

Angket digunakan untuk mengukur respon siswa kelas eksperimen yang

mendapat penerapan strategi pembelajaran aktif tipe quiz team. Angket respon

siswa yang terdiri dari 15 butir pernyataan akan diberikan setelah proses

pembelajaran selesai yaitu pada akhir pertemuan kelima.

3.6.3 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa

selama proses pembelajaran serta mengukur keterlaksanaan tahapan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Observasi dilakukuan di kelas

eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe quiz team.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan dapat digolongkan menjadi

dua jenis, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

3.7.1 Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai tes siswa.

Nilai tes terdiri pretest dan posstest siswa untuk mengetahui perbedaan hasil

kemampuan kognitif siswa.

3.7.2 Data Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini meliputi aktivitas siswa dan guru selama

(30)

30

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

team. Data ini diperoleh melalui observasi dengan alat pengumpul data berupa

lembar observasi keterlaksanaan strategi pembelajaran.

3.8 Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2010: 207). Dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data uji coba instrumen pretest dan posttest, data hasil tes,

angket respon strategi pembelajaran, dan lembar observasi aktivitas guru dan

siswa.

3.8.1 Analisis Data Kuantitatif

1. Data Uji Instrumen

Sebelum digunakan sebagai pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol, instrumen pretest dan posttest diujicobakan di kelas yang telah

mempelajari konsep dasar algoritma dan pemrograman Pascal. Data hasil uji coba

instrumen selanjutnya dianalisis. Analisis ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas,

uji indeks kesukaran, dan uji daya pembeda.

a. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang

diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh

mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas

yang dimaksud (Arikunto, 2006: 168-169). Dalam bukunya yang lain, Arikunto

(2008: 58) juga menyatakan jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen valid,

maka dapat dikatakan bahwa instrumen itu valid, karena dapat menggambarkan

(31)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus

korelasi product moment sebagai berikut :

√{ }{ }

(Arikunto, 2008: 72)

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi (koefisien validitas)

N = Jumlah siswa

= Jumlah skor setiap butir soal

= Jumlah skor siswa X = Skor tiap butir soal

Y = Skor siswa

Nilai rxy yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas

butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel 3.2 (Arikunto, 2008: 75).

[image:31.595.116.511.227.606.2]

Tabel 3.2

Interpretasi Validitas Butir Soal

Nilai rxy Kriteria

0,80 < rxy  1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy  0,80 Tinggi

0,40 < rxy  0,60 Cukup

0,20 < rxy  0,40 Rendah

0,00 < rxy  0,20 Sangat Rendah

b. Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006: 178), reliabilitas menunjuk pada satu pengertian

bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya,

yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menentukan reliabilitas

(32)

32

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ditentukan dengan menentukan koefisien product moment. Kemudian hasil

reliabilitas tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

(Arikunto, 2008: 93)

Keterangan :

= Reliabilitas instrumen

⁄ ⁄ = Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Nilai r11 yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan

reliabilitas instrumen dengan menggunakan kriteria pada tabel 3.3 (Arikunto,

2008: 75).

[image:32.595.112.513.186.543.2]

Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria

0,80 < r11  1,00 Sangat Tinggi

0,60 < r11  0,80 Tinggi

0,40 < r11  0,60 Cukup

0,20 < r11  0,40 Rendah

0,00 < r11  0,20 Sangat Rendah

c. Indeks Kesukaran

Indeks kesukaran menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal yang baik adalah

soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah

tidak merangsang siswa untuk berusaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang

terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat

untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya (Arikunto, 2008: 207).

Indeks kesukaran dihitung dengan rumus :

(33)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan :

P = Indeks Kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Nilai P yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan tingkat

kesukaran butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel 3.4 (Arikunto, 2008:

210).

[image:33.595.110.512.206.717.2]

Tabel 3.4

Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal

Nilai P Kriteria

0,00 Terlalu Sukar

0,00 < P  0,30 Sukar 0,31  P  0,70 Sedang

0,71  P < 1,00 Mudah

1,00 Terlalu Mudah

d. Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah) (Arikunto, 2008: 211).

Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan rumus :

(Arikunto, 2008: 213)

Keterangan :

D = Indeks daya pembeda

= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

= Banyaknya peserta kelompok atas

(34)

34

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Nilai DP yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan daya

pembeda butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel 3.5. (Arikunto, 2008:

218)

[image:34.595.115.507.174.636.2]

Tabel 3.5

Interpretasi Daya Pembeda

Nilai Daya Pembeda Kriteria

Negatif Soal Dibuang

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik Sekali

2. Data Hasil Tes

Data hasil pretest dan posttest yang telah diperoleh kemudian diolah melalui

pendekatan kuantitatif dengan menggunakan uji statistik. Adapun

langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan adalah :

a. Pemberian skor

Pada penelitian ini, pedoman penskoran yang digunakan untuk soal pilihan

ganda adalah penskoran tanpa denda. Penskoran tanpa denda dilakukan dengan

cara menghitung banyaknya jawaban yang benar. Untuk soal yang tidak

dikerjakan dinilai nol (Arikunto, 2008: 168).

(Arikunto, 2008: 168)

Keterangan :

S = Skor

R = Jumlah jawaban benar

Setiap butir soal yang dijawab benar mendapat skor satu, sehingga jumlah

skor yang diperoleh peserta didik adalah dengan menghitung banyaknya butir soal

yang dijawab benar. Total skor maksimal adalah 25, sehingga untuk menghitung

(35)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Pengujian hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Arikunto, 2006: 71). Menurut Sugiyono (2010: 96), "hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan

masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan".

"Kebenaran dari hipotesis itu harus dibuktikan melalui data yang terkumpul"

(Sugiyono, 2010: 224). Sedangkan menurut Sudjana (2005: 219), "hipotesis

adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan

hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya". "Pengujian

hipotesis adalah langkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima atau

menolak hipotesis" (Sudjana, 2005: 219).

Pengujian hipotesis yang dilakukan yaitu uji normalitas, uji homogenitas,

dan uji perbedaan dua rerata.

1) Uji Normalitas

Pada penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji chi-kuadrat,

yang bertujuan untuk mengetahui apakah data sampel berdistribusi normal atau

tidak. Langkah-langkah dalam melakukan pengujian normalitas adalah sebagai

berikut :

a) Menghitung rerata masing-masing kelas dengan rumus :

(Ruseffendi, 1998: 76)

Keterangan :

= Rerata

(36)

36

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b) Menghitung deviasi baku masing-masing kelas dengan rumus :

√ ( )

(Ruseffendi, 1998: 123)

Keterangan :

s = Deviasi baku

= Nilai data kuantitatif

= Rerata = Jumlah siswa

c) Menentukan sebaran

sebaran = data terbesar - data terkecil

(Ruseffendi, 1998: 57)

d) Menentukan banyak kelas interval yang diperlukan dengan menggunakan

aturan Sturges, yaitu :

(Ruseffendi, 1998: 60)

Keterangan :

K = Banyak kelas

n = Jumlah siswa

e) Tentukan panjang kelas interval dengan rumus :

(Ruseffendi, 1998: 60)

Keterangan :

p = Panjang kelas interval

[image:36.595.121.510.176.643.2]

f) Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, yang sekaligus merupakan

(37)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

g) Menentukan batas atas dan batas bawah setiap kelas interval. Batas atas

diperoleh dari ujung kelas atas ditambah 0,5 sedangkan batas bawah

diperoleh dari ujung kelas bawah dikurangi 0,5.

h) Menghitung z skor batas nyata masing-masing kelas interval dengan

menggunakan rumus :

(Ruseffendi, 1998: 294)

Keterangan :

= Batas nyata

= Batas atas kelas interval

= Rerata = Deviasi baku

i) Mencari proporsi kumulatif (pk) dengan cara membaca tabel z dari nilai z

yang diperoleh (Ruseffendi, 1998: 294).

j) Mencari frekuensi kumulatif (fk) dengan cara mengalikan pk dan jumlah

siswa (n) (Ruseffendi, 1998: 294).

k) Menentukan frekuensi ekspetasi (fe) dengan cara mengurangi fk yang ada

diatasnya dengan fk yang berada tepat dibawahnya (Ruseffendi, 1998: 294).

l) Menghitung harga frekuensi dengan rumus Chi-Kuadrat dengan rumus :

(Ruseffendi, 1998: 294)

Keterangan :

χ2

= Chi-Kuadrat

= Frekuensi observasi

= Frekuensi ekspetasi

m)Mengkonsultasikan harga χ2 dari hasil perhitungan dengan tabel

Chi-Kuadrat pada derajat kebebasan tertentu sebesar banyak kelas dikurangi tiga

(dk = banyak kelas - 3) dengan taraf signifikansi pengujian sebesar 0,01.

(38)

penelitian-38

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penelitian di bidang ilmu pendidikan digunakan taraf signifikansi 0,01 atau

0,05 (Arikunto, 2006: 76). Jika diperoleh χ2hitung < χ2tabel pada taraf

signifikansi tertentu, maka sampel berdistribusi normal (Ruseffendi, 1998:

294).

n) Setelah dilakukan uji normalitas diperlukan satu uji lainnya yaitu uji

homogenitas untuk menentukan uji statistik parametrik yang tepat untuk

pengambilan keputusan.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan pada variansi nilai pretest dan posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut

memiliki kemampuan yang homogen atau tidak. Uji homogenitas ini

menggunakan rumus sebagai berikut :

(Ruseffendi, 1998: 295)

Nilai Fhitung dibandingkan dengan Ftabel menggunakan taraf signifikansi 0,01,

dk pembilang = n-1, dan dk penyebut = n-1.

Jika Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel homogen. Apabila sampel

berdistribusi normal dan homogen, maka dapat dilakukan uji hipotesis.

3) Uji hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk menguji perbedaan dua rerata, apakah terdapat

perbedaan rerata nilai pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Rumus untuk uji hipotesis dengan menggunakan uji t adalah

dengan

[image:38.595.120.511.187.725.2]
(39)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

maka

(Ruseffendi, 1998: 315-316)

Keterangan :

t = Nilai t

= Rerata nilai kelas eksperimen

= Rerata nilai kelas kontrol

= Variansi kelas eksperimen dan kelas kontrol = Variansi kelas eksperimen

= Variansi kelas kontrol

= Variansi

n = Banyak data

= Jumlah siswa kelas eksperimen

= Jumlah siswa kelas kontrol

Hasil perolehan thitung dikonsultasikan pada tabel distribusi t dengan taraf

signifikansi 0,01 dan dk = n1 + n2 - 2. H0 diterima jika thitung < ttabel.

c. Perhitungan Skor Gain yang dinormalisai

Skor gain aktual diperoleh dari selisih skor tes awal dan skor tes akhir.

(Hake, 1997: 65)

Keterangan :

G = Gain

Sf = Skor posttest

(40)

40

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keunggulan strategi pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan

kemampuan dan hasil belajar siswa akan ditinjau dari perbandingan nilai gain

yang dinormalisasi (normalized gain) yang dicapai kelas eksperimen dan kelas

kontrol (Meltzer, 2002: 1261).

Perhitungan nilai gain yang dinormalisasi dan interpretasinya menggunakan

persamaan berikut :

(Hake, 1997: 65)

Keterangan :

= Gain yang dinormalisasi Sf = Skor posttest

Si = Skor pretest

Nilai yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan kriteria

gain yang dinormalisasi pada tabel 3.6 (Hake, 1997: 65).

[image:40.595.114.511.237.600.2]

Tabel 3.6

Interpretasi Gain yang Dinormalisasi

Nilai Kriteria

≥ 0,7 Tinggi

0,7 > ≥ 0,3 Sedang

< 0,3 Rendah

3.8.2 Analisis Data Kualitatif

1. Lembar Observasi

Data hasil observasi diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru dan

siswa selama pembelajaran. Lembar Observasi aktivitas guru dan siswa ini

digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran.

Skala yang digunakan untuk menghitung data lembar observasi adalah Skala

Guttman. Pada skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang

tegas, yaitu "ya-tidak"; "benar-salah"; "pernah-tidak pernah", dan lain-lain

(41)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Masing-masing pernyataan pada setiap aspek penilaian observasi aktivitas

guru dan siswa diberi skor 0 jika tidak terlaksana dan skor 1 jika terlaksana.

Hasilnya kemudian dipersentasekan dengan rumus berikut :

Sudjana (2004: 129)

Keterangan :

P = Persentase

= Jumlah frekuensi alternatif jawaban

= Jumlah responden

Hasil peresentase kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan

batasan-batasan menurut Arikunto (2008: 245) berikut:

86 – 100% : Baik sekali

66 – 85% : Baik

50 – 65% : Cukup baik

31 – 49% : Kurang baik

0 – 30% : Gagal

2. Angket

Perolehan data angket digunakan sebagai data pendukung untuk

membuktikan dan memperkuat strategi pembelajaran aktif tipe quiz team yang

diterapkan pada siswa. Skala yang digunakan untuk menghitung data angket

adalah skala likert. "Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial" (Sugiyono,

2010: 134).

Masing-masing jawaban pernyataan angket diberi skor. Skor untuk setiap

(42)

42

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

[image:42.595.115.511.110.587.2]

Tabel 3.7

Skor Skala Likert Pernyataan Positif

Skor SS ST RG TS STS

5 4 3 2 1

(Sugiyono, 2010: 135)

Tabel 3.8

Skor Skala Likert Pernyataan Negatif

Skor SS ST RG TS STS

1 2 3 4 5

(Sugiyono, 2010: 135)

Keterangan :

SS = Sangat Setuju

ST = Setuju

RG = Ragu-ragu

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Hasilnya kemudian dipersentasekan dengan rumus berikut :

Sudjana (2004: 129)

Keterangan :

P = Persentase

= Jumlah frekuensi alternatif jawaban

= Jumlah responden

Hasil persentase kemudian dianalisis dengan menggunakan batasan-batasan

sebagaimana yang dikemukakan oleh Ali (2002: 184) yaitu :

100% = Seluruhnya

76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya

(43)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(44)

63 Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian, pengolahan data, analisis dan pembahasan

data maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Multimedia pembelajaran yang digunakan pada proses pembelajaran aktif

tipe quiz team dikembangkan dalam lima tahap yaitu tahap analisis, tahap

desain, tahap pengembangan, tahap judgement, dan tahap implementasi.

2. Terdapat perbedaan rerata nilai antara siswa yang mendapatkan penerapan

strategi pembelajaran aktif tipe quiz team dengan memanfaatkan multimedia

pembelajaran dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran

secara konvensional. Kelas eksperimen memiliki rata-rata nilai pretest

sebesar 47,65 dan kelas kontrol memiliki rata-rata nilai pretest sebesar

52,58. Sedangkan hasil rata-rata nilai posttest pada kelas kontrol sebesar

71,18 dan rata-rata nilai posttest pada kelas eksperimen sebesar 79,88.

3. Penerapan strategi pembelajaran aktif tipe quiz team dengan memanfaatkan

multimedia pembelajaran lebih baik dalam meningkatkan kemampuan

kognitif siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Hal ini

dapat dilihat dari hasil uji hipotesis. Pada uji hipotesis posttest didapat nilai

thitung = 4.047 > ttabel = 2.652. Maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima.

4. Respon sebagian besar (91.18%) siswa positif terhadap pembelajaran yang

menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe quiz team dengan

memanfaatkan multimedia pembelajaran.

5.2 Rekomendasi

Setelah melaksanakan penelitian penerapan strategi pembelajaran aktif tipe

quiz team dengan memanfaatkan multimedia untuk meningkatkan kemampuan

kognitif siswa, peneliti merekomendasikan beberapa hal yang kiranya dapat

(45)

Yowan Kameliya, 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dengan Memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penulis

Gambar

Gambar 4.3 Perbandingan Rerata Indeks Gain . Error! Bookmark not defined.
Desain Penelitian Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design Perlakuan
Interpretasi Validitas Butir Soal Tabel 3.2 Nilai  Kriteria
Interpretasi Reliabilitas Tabel 3.3 Koefisien Korelasi Kriteria
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas, dan memperhatikan dalam

This study aims to understand the behavior of social media users in creating and utilizing User Generated Content (UGC) in trip planning (before, during, and after the trip), and

MAKALAH BAHASA

Sebaliknya pada pengujian 2 dengan komposisi 100% untuk segmen 1 atau dapat diartikan bahwa semua offspring yang dihasilkan melakukan proses mutasi pada segmen

ostreatus polysaccharide was obtained the maximum in these conditions: inoculum size of 10% (ratio of the mass), moisture content of 75%, pH value of 5.5, C/N ratio of 10 and

Hal ini dapat dilihat pada daftar temuan masing-masing unit kerja, dimana masih banyak temuan yang statusnya masih open, bahkan ada beberapa temuan yang masih open walaupun sudah

Rosihan Anwar dan Mochtar Lubis sebagai wartawan yang aktif mengikuti perkembangan politik Indonesia tahun 1950- 1965 memiliki sikap dan tindakan tersendiri dalam

P.T Digital Wireless Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan internet berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik untuk bagi pengguna jasa layanan