• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA MATERI DAUR HIDUP HEWAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA MATERI DAUR HIDUP HEWAN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN SKRIPSI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR………. ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Mata Pelajaran IPA di SD ... 8

B. Pengertian Pendekatan Lingkungan ... 10

C. Hasil Belajar ... 14

D. Materi Daur Hidup Hewan ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. Metode Penelitian ... 22

B. Model Penelitian ... 22

C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 23

D. Prosedur Penelitian ... 23

(2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Hasil Penelitian ... 30

1. Deskripsi Pembelajaran Siklus 1 ... 30

a. Rencana Pembelajaran Siklus 1 ... 30

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ... 31

c. Observasi Siklus 1 ... 33

d. Refleksi Siklus 1 ... 35

2. Deskripsi Pembelajaran Siklus 2 ……….... 37

a. Rencana Pembelajaran Siklus 2 ... 37

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 38

c. Observasi Siklus 2 ... 40

d. Refleksi Siklus 2 ... 42

B. Pembahasan ... 44

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 46

A. Simpulan ... 46

B. Rekomendasi ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

(3)

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Kategori Aktivitas Belajar Siswa ... 29

4.1 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 1... 33

4.2 Data Perolehan Nilai Siswa Siklus 1 ... 33

4.3 Aktivitas Siswa Dalam Kelompok Siklus 1 ... 34

4.4 Hasil Refleksi Siklus 1 dan Rencana Tindak Lanjut ... 36

4.5 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 2... 39

4.6 Data Perolehan Nilai Siswa Siklus 2 ... 40

4.7 Aktivitas Siswa Dalam Kelompok Siklus 2 ... 41

4.8 Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2 ... 43

[image:3.612.114.499.144.538.2]
(4)

DAFTAR GAMBAR

[image:4.612.116.480.142.535.2]

Gambar

2.1 Daur Hidup Katak ... 19

2.2 Daur Hidup Capung ... 20

3.1 Model Penelitian Model Kemmis & McTaggart ... 23

4.1 Diagram Nilai Siswa Siklus 1 ... 36

4.2 Diagram Nilai Siswa Siklus 2 ... 42

4.3 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa Tiap Siklus ... 45

4.4 Peningkatan Nilai Siswa Tiap Siklus ... 45

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 Silabus Pembelajaran dan Rencana Pembelajaran

Siklus 1 ... 50

2 Lembar Kerja Siswa Siklus 1 ... 56

3 Lembar Observasi Siswa Siklus 1 ... 60

4 Kisi-kisi dan Lembar Tes Siswa Siklus 1 ... 63

5 Nilai Hasil Tes Siswa Siklus 1 ... 68

6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 70

7 Lembar Kerja Siswa Siklus 2 ... 74

8 Lembar Observasi Siswa Siklus 2 ... 78

9 Kisi-kisi dan Lembar Tes Siswa Siklus 2 ... 81

10 Nilai Hasil Tes Siswa Siklus 2 ... 86

11 Hasil Tes Siswa Siklus 1 dan 2 …………...………... 88

12 Dokumentasi………... 113

13 Lembar bimbingan skripsi ………. 116

14 SK Pembimbing dan Surat Izin Penelitian …………. 119

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan merupakan suatu ukuran bagi seorang guru sebagai tolak ukur kesuksesan guru dalam mengajar, hal tersebut dikarenakan guru sebagai ujung tombak pelaksana dan penentu keberhasilan pendidikan. Dengan kata lain berhasil tidaknya suatu sekolah, dan tercapai tidaknya tujuan pendidikan ditentukan oleh komponen utama yaitu guru. Bahkan baik buruknya komponen sekolah yang lainnya, sangat ditentukan oleh guru sebagai pengembang kurikulum pendidikan.

Guru dalam fungsinya sebagai pengembang kurikulum pendidikan, mempunyai kewajiban untuk memahami berbagai metode, alat peraga, model pembelajaran, pendekatan pembelajaran dan materi yang akan disampaikannya. Salah mata pelajaran yang harus dikuasai guru adalah mata pelajaran IPA. Mata pelajaran IPA berisi berbagai ilmu yang berhubungan dengan manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitar, serta dapat disampaikan dengan berbagai model pembelajaran sehingga anak aktif, kreatif dan menyenangkan. Sebagaimana tercantum dalam Kurikulum SD Negeri Sukaraksa Kabupaten Sukabumi tentang ruang lingkup mata pelajaran IPA yakni; 1) makhluk hidup dan proses kehidupan, 2) benda, sifat-sifat dan kegunaannya, 3) energi dan kegunaannya, dan 4) bumi dan alam semesta.

(7)

2

dengan guru menjadi peranan penting dalam mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dari setiap mata pelajaran. Sejalan dengan kemajuan zaman yang diikuti oleh kemajuan teknologi, yang ikut mempengaruhi dunia pendidikan. Menyebabkan banyak hasil penelitian mengenai pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan sebagai strategi mengajar guru. Mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Hasil teknologi sebagai media pendidikan dikembangkan dengan tujuan agar proses transformasi pembelajaran dapat dilakukan dengan efektif dan efisien serta optimal untuk diserap oleh siswa.

Perkembangan pendekatan pembelajaran pun merupakan tantangan bagi guru untuk memilih dan menggunakannya, serta mengkondisikan penggunaannya secara sesuai dan bermakna. Ketidak mampuan guru dalam menggunakan strategi pembelajaran, dapat menimbulkan satu masalah pembelajaran yang pada akhirnya tujuan dari penerapan suatu pendekatan pembelajaran tersebut menjadi rancu. Oleh sebab itu, penerapan pendekatan pembelajaran sangat bergantung kepada tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, kemudahan media yang diperlukan serta kemampuan guru menggunaan media dalam proses pembelajaran

Penerapan pendekatan pembelajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir, sebab melalui pendekatan pembelajaran, hal-hal yang abstrak dapat dikonkritkan oleh guru. Selain itu hal-hal yang komplek dapat disederhanakan. Penerapan pendekatan pembelajaran dalam proses pembelajaran menunjukkan perbedaan yang berarti antara pembelajaran tanpa strategi mengajar dengan menggunakan strategi mengajar.

(8)

pendekatan pembelajaran, model belajar ataupun metode belajar, hal ini karena ketidak mampuan menerapkan atau karena kurang kreatif, sehingga menyulitkan bagi siswa dalam memahami materi pembelajaran. Dampak lain yang lebih menghambat dari kurangnya penerapan strategi pembelajaran tersebut adalah, materi yang disampaikan menyebabkan verbalisme bagi siswa. Seperti halnya pada mata pelajaran IPA sebagai salah satu mata pelajaran utama di Sekolah Dasar.

Berdasarkan hasil observasi khususnya di klas IV SDN Sukaraksa terindikasi bahwa hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pada materi daur hidup hewan masih rendah. Rata-rata nilai hasil belajar baru mencapai nilai berkisar 55-60 di bawah target pencapaian KKM sebesar 65.

Permasalahan rendahnya hasil belajar boleh jadi dikarenakan cara penyampaian mata pelajaran IPA bersifat monoton dan tidak menarik bagi siswa. Siswa hanya dijadikan objek pembelajaran tanpa ikut aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran itu sendiri, yang pada akhirnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan tidak terkuasai oleh siswa.

(9)

4

Berdasarkan hasil analisis masalah, maka judul penelitian yang diambil adalah Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Materi Daur Hidup Hewan Kelas 4 Sekolah Dasar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul penelitian yang diajukan, penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, diantaranya adalah:

1. Bagaimanakah perencanaan penerapan pendekatan lingkungan pada materi Daur Hidup Hewan mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SDN Sukaraksa?

2. Bagaimanakah pelaksanaan penerapan pendekatan lingkungan pada materi Daur Hidup Hewan mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SDN Sukaraksa?

(10)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dengan ini dirumuskan kedalam tiga tujuan, diantaranya adalah:

1. Mengetahui perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan lingkungan pada materi Daur Hidup Hewan mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SDN Sukaraksa

2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan lingkungan pada materi Daur Hidup Hewan mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SDN Sukaraksa

3. Mengetahui pencapaian hasil belajar siswa setelah menerapkan pendekatan lingkungan pada materi Daur Hidup Hewan mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SDN Sukaraksa

D. Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan memiliki manfaat positif bagi guru, siswa, dan pihak-pihak yang terkait. Manfaat yang dapat diambil diantaranya:

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

(11)

6

2. Bagi Guru

Memperoleh masukan tentang penerapan pendekatan lingkungan pada proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPA

3. Bagi Sekolah

Dapat dijadikan salah satu masukan untuk meningkatkan mutu pendidikan umumnya, dan kualitas sekolah khususnya

E. Definisi Operasional

Berdasarkan judul penelitian ini, beberapa definisi operasional dalam penelitian, yaitu :

1. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan yang dicapai siswa pada mata pelajaran IPA setelah mengalami proses pengajaran di sekolah dari hasil tes yang diberikan setelah melewati proses belajar yang di nyatakan dengan nilai hasil belajar pada materi daur hidup hewan. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini di ukur melalui tes.

2. Pendekatan Lingkungan

Pendekatan lingkungan adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar dan sarana belajar. Lingkungan dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk merangsang dan menarik perhatian siswa.

(12)

lingkungan sekitar sekolah sebagai media pembelajaran pada materi daur hidup hewan.

(13)

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian difokuskan oleh guru pada kegiatan pembelajaran siswa di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Alasan penggunaan penelitian tindakan kelas dikarenakan penulis sebagai guru kelas sering menemukan permasalahan pembelajaran siswa di kelas khususnya pada mata pelajaran IPA, dengan demikian kegiatan ini berrtujuan untuk mengamati proses belajar siswa di kelas berdasarkan pada langkah-langkah tertentu yang sistematis dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Model Penelitian

Cukup banyak model yang dapat digunakan dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc Taggart, yaitu model spiral.

[image:13.595.106.514.204.534.2]
(14)
[image:14.595.110.512.113.546.2]

Gambar 3.1. Model Penelitian Model Kemmis & McTaggart

C. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek yang diambil dari penelitian yaitu siswa Kelas 4 SDN Sukaraksa dengan jumlah siswa sebanyak 13 orang dengan komposisi: a. Laki-laki : 10 orang

b. Perempuan : 3 orang 2. Tempat Penelitian

Pelakasanaan penelitian mengambil tempat di SDN Sukaraksa yang beralamat di Jalan Sukaraksa Desa Hegar Mulya Kecamatan Cidadap Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan melalui siklus pembelajaran, dimana pada tiap siklus pembelajaran, di dalamnya terdiri dari perencanaan (Planning), tindakan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (reflecting).

PERENCANAAN PELAKSANAAN

OBSERVASI REFLEKSI

(15)

24

1. Tahap Perencanaan:

a. Observasi awal

Melaksanakan observasi di SDN Sukaraksa, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran kondisi awal siswa sebelum peneliti melakukan tindakan. Selama kegiatan observasi awal peneliti mengidentifikasi prioritas masalah yaitu dalam pembelajaran IPA, kegiatan sebagai langkah pertama untuk mengetahui langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan.

Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan studi dokumentasi dan observasi langsung di kelas. Objek yang menjadi bahan identifikasi diantaranya dengan melihat kurikulum yang digunakan pada sekolah yang bersangkutan, melihat riwayat nilai harian siswa serta mengamati karakeristik kelas yang akan diteliti oleh guru.

b. Rencana Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, peneliti merumuskan rencana yang akan dilaksanakan dalam penelelitian tindakan kelas, yaitu:

1) Menentukan observer yang membantu kegiatan penelitian

2) Menyiapkan alat dan media belajar serta sarana prasarana pendukung lainnya

c. Penyusunan Instrumen

(16)

2. Tahap Pelaksanaan

a. Perencanaan Tindakan Kelas

Pada tahap ini guru merencanakan dan menyusun persiapan Pembelajaran IPA materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. Perencanaan ini meliputi beberapa hal yaitu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan alat peraga yang sesuai dengan materi, membuat instrument penilain, dan membuat lembar observasi yang akan digunakan untuk mengobservasi kegiatan pembelajaran

b. Pelaksanaan Tindakan Kelas

Pelaksanaan tindakan merupakan tahap aplikasi dari perencanaan-perencanaan yang sudah disusun. Pelaksanaan yang dilakukan diantaranya: 1) Melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan RPP yang sudah

disusun

2) Menerapkan Pendekatan Lingkungan dalam kegiatan pembelajaran

3. Tahap Observasi

(17)

26

mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan selama dua siklus pembelajaran dilaksanakan.

4. Tahap Refleksi

Tahap refleksi bertujuan untuk menganalisa hasil dari proses pembelajaran untuk dicari kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki dan hal-hal yang dapat dipertahankan pada siklus selanjutnya.

Hasil dari refleksi penelitian dari tiap siklus akan dijadikan bahan rujukan untuk perbaikan di siklus selanjutnya dan akan dijadikan bahan dalam penarikan kesimpulan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dari subjek penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan LKS

RPP adalah skenario pembelajaran yang disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. RPP di dalamnya memuat sistematika pelaksanaan pembelajaran yang akan diaplikasikan oleh guru. 2. Lembar Observasi

(18)

Tujuan dari observasi adalah untuk mengukur kegiatan guru dalam menggunakan Pendekatan Lingkungan sebagai metode pembelajaran serta sejauhmana kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang disusun sebelumnya. Kemudian observasi terhadap siswa bertujuan untuk mengukur proses kegiatan pembelajaran siswa melalui Pendekatan Lingkungan dalam mencapai tujuan belajar yang diharapkan oleh guru. 3. Lembar Evaluasi

Lembar evaluasi merupakan soal-soal yang disusun untuk disebarkan kepada siswa yang berfungsi untuk memperoleh nilai hasil belajar siswa setelah materi belajar disampaikan kepada siswa. Fungsinya adalah untuk mengetahui sejauhmana siswa memahami materi yang diajarkan sebelumnya.

F. Pengumpulan dan Analisa Data

1. Pengumpulan Data

a. Lembar Observasi

Observasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang disusun sebelumnya dan untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diinginkan.

(19)

28

Hasil observasi selanjutnya dijadikan sebagai bahan dalam pelaksanakan kegiatan refleksi.

b. Lembar Evaluasi

Untuk melakukan pengukuran tingkat pemahaman siswa terhadap materi atau konsep IPA digunakan alat evaluasi berupa soal-soal yang akan disebarkan kepada siswa. Evaluasi berupa soal-soal tes siswa pada akhir pembelajaran.

Umpan balik dari alat evaluasi ini berupa angka-angka yang merupakan nilai perolehan siswa selama megikuti kegiatan belajar pada materi tertentu. Angka-angka tersebut selanutnya diolah untuk ditentukan apakah tujuan pembelajaran yang ditetapkan telah tercapai atau belum. 2. Analisa Data

Analisa yang dilakukan pada penelitian ini diantaranya adalah analisa data kualitatif dan data kuantitatif. Analisa data kualitatif diambil dari data-data yang bersumber dari hasil observasi proses pembelajaran, sedangkan analisa data kuantitatif bersumber dari nilai-nilai perolehan siswa yang terdiri dari nilai pre tes dan post tes.

(20)

Pengukuran keberhasilan siswa yang dilihat dari pencapaian nilai adalah jika peserta didik mampu mencapai nilai rata-rata 6,50. Perhitungan rata-rata nilai siswa dicari melalui rumus:

Rata-Rata Nilai = Jumlah Skor Keseluruhan Jumlah Siswa Keseluruhan

Persentase Rata-Rata Nilai = Σ skor perolehan siswa X 100% Σ skor keseluruhan

Sedangkan analisis data aktivitas belajar siswa dilakukan secara deskriptif dengan langkah-langkah:

a. Perhitungan Persentase aktivitas siswa:

Persentase rata-rata siswa

aktif =

Σ Siswa aktif

X 100% Σ Siswa keseluruhan

[image:20.595.127.511.209.530.2]

b. Konsultsai hasil perhitungan persentase kepada Tabel konsultasi dengan kriteria seperti pada Tabel 1 berikut.

Tabel 3.1

Kategori Aktivitas Belajar Siswa Persentase Rata-Rata Kategori

80% atau lebih Sangat Baik

60% - 79,99% Baik

40% - 59,99% Cukup

20% - 39,99% Kurang

0% - 19,99% Sangat Kurang

(21)

46

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini maka simpulan yang dapat diambil adalah :

(22)

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dari 2 siklus yang dilakukan, ada beberapa rekomendasi yang penulis ajukan demi peningkatan kualitas pembelajaran IPA di sekolah dasar diantaranya :

1. Bagi Guru

Guru disarankan mengaplikasikan Pendekatan Lingkungan dalam pembelajaran IPA. Tetapi untuk itu guru hendaknya menguasai konsep langkah – langkah Pendekatan Lingkungan dan menyiapkan RPP dengan baik, selain itu perlu didukung dengan media pembelajaran yang konkrit.

2. Bagi Siswa

Siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan Pendekatan Lingkungan diharapkan lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran.

3. Bagi Kepala Sekolah

Hendaknya kepala sekolah memotivasi guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan Pendekatan Lingkungan. Kepala sekolah juga diharapkan menyediakan fasilitas pembelajaran IPA.

4. Bagi Peneliti

(23)

48

DAFTAR PUSTAKA

Dahar, W.R. 1998. Teori-Teori Belajar, Jakarta: Erlangga Daryanto, 2007. Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta

Karli, H dan Yuliariatningsih. 2002, Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, Bandung: Bina Media Informasi

Muyani Sumantri dan Nana Syaodih. 2009, Perkembangan Peserta Didik, Universitas Terbuka, Jakarta

Nana Sudjana dan Wari Suwariyah, 2004. Model-Model Mengajar CBSA, Bandung: Sinar Baru

Oemar Hamalik. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Poerwadarminta. 1988, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Rustiyah NK. 1995. Masalah-Masalah Keguruan. Jakarta: Bumi Aksara

Sobry Sutikno. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect

Suharsimi Arikunto, 1998. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta Tim

Sumadi Suryabrata. 1984, Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV Rajawali ____ .2003. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Usman Samatowa, 2006. Bagaimana Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Jakarta: Depdiknas

Gambar

Tabel 3.1
Gambar 2.1
Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Model Penelitian Model Kemmis & McTaggart
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan remaja putri tentang bahaya aborsi di kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sragen tahun 2013 dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak

Performansi QoS VoIP over WLAN diuji pada NS-2.34 untuk setiap mekanisme penjadwalan PQ dan CSFQ pada 802.11e EDCA dengan jumlah pengguna VoIP sampai 20 titik dan beban trafik

dan kuantitas karyawan. d) Menekan harga logistik yang keluar dan tetap menjaga kualitas. e) Menjaga harga yang kompetitif dengan mempertimbangkan rasionalitas harga..

composite index yang menunjukan terdapat hubungan yang positif signifikan antara return indeks saham terhadap volatilitas indeks saham, sehingga hasil penelitian

Flowchart Penjualan Mulai Menerima order barang konsumen Membuat nota penjualan 1 2 Nota 2 Pemilik 2 2 Nota Mencocokkan nota dengan jumlah barang yang dibeli. Cocok

Jika sudah terisi semuanya, klik “Masukan Data” maka data akan otomatis masukc. Klik “Edit” apabila ada kesalahan

Peruntukan tahunan yang dikeluarkan bagi setiap Kementerian dan Jabatan untuk membiayai perbelanjaan Gaji Kakitangan, Lain-lain Belanja Tahunan Yang Berulang-ulang

Iklan dapat diartikan sebagai berbagai bentuk presenteasi nonpersonal atas ide, produk atau jasa yang dibiayai oleh pihak sponsor (perusahaan), sedangkan word of mouth