• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN AUTOCAD DAN PENGGUNAAN KOVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMKN 2 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN AUTOCAD DAN PENGGUNAAN KOVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMKN 2 BANDUNG."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 20

E. Media Pembelajaran ... 28

F. Manfaat Media Pendidikan ... 29

G. AutoCad ... 31

H. Hasil Belajar Siswa ... 33

I. Tinjauan Umum Mata Pelajaran Gambar Teknik ... 34

J. Anggapan Dasar ... 35

K. Hipotesis ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

A. Metode dan Desain Penelitian ... 37

B. Variabel dan Paradigma Penelitian ... 38

C. Data dan Sumber Data ... 40

3. Reliabilitas Instrumen ... 48

(2)

1. Uji Homogenitas ... 49

2. Uji Normalitas ... 50

3. Uji Hipotesis Penelitian ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Deskripsi Data ... 54

1. Deskripsi Data Pre Test ... 54

2. Deskripsi Data Post Test ... 55

3. Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar ... 56

B. Analisis Data ... 56

1. Data Uji Homogenitas ... 57

2. Data Uji Normalitas ... 57

3. Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar ... 57

C. Pembahasan ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64

(3)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Daftar Hasil Belajar Siswa Gambar Teknik Kelas XI di SMK

Negeri 2 Bandung 2011/2012 ... ... 3

3.1 Nonequivalent Control Group Design .... ... 38

3.2 Kriteria Taraf Kesukaran ... ... 46

3.3 Kriteria Daya Pembeda ... ... 47

3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrument ... 47

3.5 Uji Normalitas ... ... 51

3.6 Persiapan Uji T ... ... 53

4.1 Data Hasil Pre Test ... ... 54

4.2 Data Hasil Post Test ... ... 55

4.3 Tingkatan kelulusan ... ... 56

4.4 Peningkatan Hasil Belajar ... 56

4.5 Data Uji Homogenitas ... ... 57

4.6 Data Uji Normalitas ... ... 57

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Hal

1. Silabus ... ... 67

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 73

3. Kisi-kisi ... ... 80

4. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 81

5. Tes Soal .... ... 93

6. Lembar Judgement... 97

7. Uji Validitas ... 98

8. Data Pre Test ... 100

9. Data Post Test ... 101

10. Uji Homogenitas ... 104

11. Uji Normalitas ... 106

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini permasalahan pendidikan di Indonesia merupakan masalah

nasional, karena sektor pendididikan menyangkut kepentingan seluruh lapisan

masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk dapat menghadapi persoalan-persoalan

yang ditimbulkan globalisasi diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang

berkualitas dan berkompeten, baik untuk tenaga profesional maupun penerapan

iptek, serta tenaga dalam bidang lain dari berbagai aspek kehidupan. Upaya

peningkatan kualitas SDM ini dilakukan melalui pendidikan yang lebih produktif

dalam mengantisipasi kemungkinan yang terjadi dimasa mendatang.

Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat dan negara. Hal ini sejalan dengan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang

menyatakan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa....”. Oleh karena itu, lembaga pendidikan

sebagai institusi yang mempersiapkan sumber daya manusia harus senantiasa

(7)

Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku, baik perubahan yang

menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Slameto (2003:2)

berpendapat bahwa “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan

lingkungan”. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan pendidikan yang

berupa kegiatan pembelajaran.

Seorang dikatakan telah mengalami peristiwa belajar jika ia mengalami

perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak berkompeten menjadi

kompeten. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dalam menuntut

pelajarannya. Faktor-faktor yang berasal dari dalam siswa meliputi bakat, minat,

motivasi, sikap dan lain-lain. Faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang

meliputi strategi pembelajaran, alat evaluasi, lingkungan belajar, media

pengajaran dan lain-lain.

Upaya meningkatkan mutu pendidikan sekolah menengah kejuruan,

dimulai dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

tahun 2006. Hal tersebut berdampak pada sejumlah perubahan yang meliputi

seluruh bidang termasuk proses belajar mengajar. Pada dasarnya tujuan proses

belajar mengajar (PBM) adalah agar siswa memiliki kemampuan–kemampuan

atau standar kompetensi yang tercantum dalam kurikulum, sehingga diperlukan

metode, strategi serta media pembelajaran yang cocok dengan kurikulum tersebut.

Dibalik harapan dan tuntutan kurikulum yang disampaikan diatas ternyata

(8)

Selama ini penggunaan media AutoCad Mesin sebagai pelajaran yang sulit,

kurang diminati dan bahkan ditakuti oleh siswa. Hal ini mengakibatkan prestasi

siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik dengan AutoCad menurun.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal

(Thn, 7: 2011) adalah:

1. Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.

2. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing sekolah.

3. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik disekolah yang bersangkutan

Mata pelajaran Gambar Teknik Mesin adalah salah satu mata pelajaran

produktif siswa kelas XI SMK Negeri 2 Bandung yang membahas mengenai

Gambar Teknik Mesin Sesuai dengan kurikulum yang diterapkan di SMKN 2

Bandung (Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 153/2003) bahwa

dalam pembelajaran Gambar Teknik Mesin dalam hal ini siswa dikatakan telah berkompeten atau lulus jika mendapat nilai KKM ≥ 70 atau kalau bisa nilai 100. Kenyataan, dalam mata pelajaran Gambar Teknik Mesin belum mampu mencapai

kriteria pembelajaran tuntas tersebut (mencapai nilai KKM)

Tabel 1.1. Daftar Hasil Belajar Siswa Gambar Teknik Kelas XI di SMK Negeri 2 Bandung 2011/2012

(9)

Dilihat dari hasil yang dipelajari pada semester ganjil tahun ajaran

2011/2012 masih banyak siswa yang belum memenuhi kriteria KKM. Ada dua hal

yang sangat penting dalam suatu proses belajar mengajar yaitu metode

pembelajaran dan media pembelajaran (Arsyad, 2000: 15). Pada mata pelajaran

Gambar Teknik metode ceramah dan penugasan merupakan metode yang

dianggap cocok oleh guru untuk menyampaikan materi yang sebagian besar

merupakan konsep, sehingga untuk mengefektifkan kegiatan belajar mengajar

untuk mencapai ketuntasan belajar diperlukan kreativitas dalam memilih media

pembelajaran. Media pembelajaran diperlukan supaya materi pelajaran yang

disampaikan dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa sehingga tujuan

pendidikan dapat tercapai. Media komputer merupakan solusi yang tepat untuk

membantu proses pembelajaran di era komputerisasi ini. Penyampaian materi

pembelajaran dengan komputer, diharapkan dapat membuat peserta didik merasa

senang, sehingga persentase materi pembelajaran yang diterima oleh siswa lebih

tinggi.

Pada era sekarang ini, perkembangan teknologi terasa sangat cepat.

Hampir semua aspek kehidupan mulai disentuh dengan yang namanya teknologi.

Dengan teknologi semua terasa lebih mudah dikerjakan. Berbagai inovasi tidak

ada henti-hentinya dilakukan untuk meningkatkan penggunaan dan penerapan

teknologi dalam kehidupan manusia. Salah satu teknologi yang berkembang pesat

adalah CADD (Computer Aided Design and Drafting). Pengembangan teknologi

ini bertujuan untuk mempermudah para designer dan drafter untuk

(10)

Era komputerisasi yang kemudian bisa disebut sebagai era digital,

membuat menggambar teknik menjadi lebih mudah karena adanya software yang

antara lain software aplikasi AutoCad, yang membantu mempercepat proses

penggambaran apalagi gambar yang berulang. Permasalhanya adalah pada

kemudahan duplikasi sehingga dengan mudah suatu gambar dipergunakan oleh

orang lain. Disisi yang lain, penyajian gambar menjadi lebih profesional dan bisa

menggambarkan bentuk 3 dimensi yang mendekati pada kondisi riil.

Software AutoCad memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam

pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang kaya dan bervariasi,

tidak sja membuat motivasi belajar meningkat, tetapi juga menjadikan hasil

belajar lebih bermakna. Media pembelajaran dapat dimaknai sebagai semua

bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau

menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang

dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Media pembelajaran secara

garis besar dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: media grafis, media tiga

dimensi, dan media proyeksi. Media pembelajaran memiliki manfaat dalam hal; 1)

menarik perhatian peserta didik, 2) kemasan bahan pembelajaran lebih jelas dan

bermakna, 3) metode mengajar akan lebih bervariasi, dan 4) meningkatkan

aktivitas belajar peserta didik. Pemilihan media pembelajaran perlu

memperhatikan ketepatan dengan tujuan, dukungan terhadap isi, kemudahan

memperoleh, keterampilan guru dalam menggunakan, tersedia waktu, dan sesuai

(11)

Perkembangan komputer dewasa ini sudah sedemikian pesatnya, tidak hanya

sebagai alat bantu diperkantoran sebagai pengganti mesin ketik, namun juga

dibidang disain grafis, olah data, animasi recording, termasuk juga dalam bidang

teknik. Di bidang teknik dikenal computer aided design (CAD), salah satu

softwarenya yang telah kita kenal adalah AutoCad suatu software yang sangat

membantu dalam pembuatan disain/gambar arsitektur, bangunan sipil, mesin,

listrik, kimia, mekanikal, otomotif, aerospace dan sebagainya. Penggunaan

AutoCad dapat dikatakan sebagai alat bantu yang sangat hebat, terutama dalam

hal kecepatan serta kemudahan dalam menggambar yang bisa dibuat dan diubah

secara mudah termasuk juga ketepatan ukuran, keajegan garis, serta kerapian

dibandingkan dengan menggunakan tangan yang dibantu mesin gambar.

Sampai saat ini software AutoCAD belum digunakan secara optimal dalam

mata pelajaran gambar teknik. Salah satu kendala pengembangan media

pembelajaran komputer adalah kurang dikuasainya teknologi komputer oleh para

pengajar.

Atas dasar pertimbangan nilai rata-rata ujian sekolah dan hasil wawancara

pra penelitian tersebut, penulis berkeinginan menggunakan multimedia AutoCad

dalam mata pelajaran gambar teknik di kelas XI SMKN 2 Kota Bandung agar

dapat meningkatkan penguasaan konsep dan hasil belajar siswa. Dari uraian di

atas maka penulis tertarik untuk membuat skripsi dengan judul :

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN AUTOCAD DAN PENGGUNAAN

(12)

B. Perumusan dan Identifikasi Masalah

Suatu penelitian dapat dilaksanakan setelah jelas masalahnya. Berdasarkan

latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:” seberapa besar pengaruh penggunaan AutoCad dan

penggunaan kovensional untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran

gambar teknik di SMK Negeri 2 Bandung? “. Permasalahan dalam penelitian ini

terdiri atas beberapa masalah yang saling berkaitan, maka untuk memperjelas

permasalahan penelitian penulis mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai

berikut:

1. Kurang optimalnya penggunaan media AutoCad pada mata pelajaran Gambar

teknik

2. Pembelajaran Gambar teknik selama ini masih menggunakan media

konvensional.

3. Hasil belajar pada mata pelajaran gambar teknik siswa kurang optimal.

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang ditinjau tidak terlalu luas dan sesuai dengan maksud

dan tujuan yang dicapai, maka peneliti membatasi aspek-aspek masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Software pendukung pembelajaran yang digunakan adalah AutoCad.

2. Mata pelajaran yang akan yang akan diajarkan dalam penelitian ini adalah gambar

teknik

3. Dasar ketercapaian pokok bahasan Gambar teknik dan AutoCad mesin

(13)

penerapan atau aplikasi), aspek Afektif, (level kemampuan menerima, level

menanggapi, level menilai, level mengelola dan level menghayati yang

ditinjau dari hasil observasi), psikomotor dibatasi pada level (kemampuan

ketepatan yang ditinjau dari hasil observasi).

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Menerapkan media pembelajaran AutoCad pada mata pelajaran Gambar

Teknik.

2. Mengetahui peningkatan Hasil belajar tiap siklus pada pokok bahasan

membuat gambar dua dimensi dengan menggunakanmedia pembelajaran

AutoCad.

E. Manfaat Penelitian

Penggunaan multi media AutoCad diharapkan memberikan manfaat antara

lain sebagai berikut :

1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan

untuk menerapkan media AutoCad atau mata pelajaran yang lain.

2. Bagi siswa, penelitian ini memberikan kesempatan untuk lebih aktif dalam

kegiatan pembelajaran, dan dapat meningkatkan hasil belajar.

3. Bagi peneliti, sebagai bahan kajian dan merupakan bahan syarat kelulusan

menempuh sidang mendapat gelar sarjana.

4. Sebagai bahan kajian dan perbandingan dalam pelaksanaan penelitian

selanjutnya.

F. Definisi Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan istilah-istilah

(14)

memberikan batasan-batasan atau definisi istilah yang dipergunakan dalam judul

penelitian ini, sebagai berikut:

1. Komparasi adalah suatu penelitian ilmiah yang ingin mencari jawab secara

mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisa faktor-faktor penyebab

terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu (Natsir, 1999: 8)

2. AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2

dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk. Keluarga produk

AutoCAD, secara keseluruhan, adalah software CAD yang paling banyak

digunakan oleh insinyur sipil, land developers, arsitek, insinyur mesin,

desainer interior mdan lain-lain. (Wikipedia, 2012: 1)

3. Pembelajaran konvensional (pembelajaran biasa ) pada penelitian ini diartikan

sebagai kegiatan yang dilakukan guru melalui pemberian informasi yang

biasa dilakukan oleh guru perbaikan Sistem Pengapian di BPTP dalam

memberikan materi pembelajaranya.

4. Hasil Belajar adalah nilai yang diperoleh setelah melalui tes evaluasi setelah

proses belajar mengajar selesai dan dinyatakan dengan simbol angka. Hasil

belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah

mengalami aktivitas belajar.hasil yang telah dicapai anak didik yang

menunjukkan kualitas keberhasilan belajarnya dalam proses pendidikan

(Anni, 2004: 4).

G. Lokasi Tempat Sampel Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 2 bandung, yang beralamat di Jl.

(15)

Mendikbud No. 036/O/1997, berdiri di atas tanah seluas 44.610 M2 .Visi SMK

Negeri 2 Bandung menjadi pusat layanan industri dan layanan penyediaan calon

tenaga kerja yang profesional di Jawa Barat.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibuat untuk mempermudah dalam pembahasan dan

penyusunan hasil penelitian. Sistematika penulisan penelitian ini akan diuraikan

sebagai berikut :

Bab I berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan

masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, subjek dan

lokasi penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.

Bab II berisi tentang pengertian belajar, konsep belajar, teori-teori belajar

faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, media pembelajaran, manfaat media

pendidikan, Multimedia, auto cad, hasil belajar, tinjauan umum mata pelajaran

gambar teknik.

Bab III berisi mengenai langkah-langkah serta teknik yang dilakukan

dalam penulisan skripsi ini. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode penelitian tindakan kelas dan beberapa teknik pengumpul data

yang digunakan seperti wawancara, observasi, dan tes.

Bab IV berisi mengenai deskripsi data, analisis data, pembahasan, dan

hasil penelitian.

Bab V berisi kesimpulan dan saran yang merupakan akhir dari keseluruhan

(16)

BAB III

METODOLOG1 PENELIT1AN

A. Metode dan Desain Penelitian

Data yang diperoleh diharapkan sesuai dengan tujuan, pokok masalah

penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan multimedia AutoCad pada siswa

di SMKN 2 Kota Bandung.

Sesuai dengan tujuan dalam penelitian, maka metode penelitian yang

digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Ali (1984: 103) menjelaskan

bahwa:

Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti peristiwa atau gejala yang muncul pada kondisi tertentu, dan setiap gejala yang muncul diamati dan dikontrol secermat mungkin, sehingga dapat diketahui hubungan sebab akibat munculnya gejala tersebut.

Penelitian ini dilaksanakan di sekolah, maka tidak dibentuk

kelompok-kelompok lain sebagai sampel penelitian. Maka metode penelitian eksperimen

yang digunakan adalah tipe kuasi eksperimen. Sebagaimana dikemukakan Ali

(1984: 28) bahwa:

Kuasi eksperimen hampir mirip dengan eksperimen sebenarnya, perbedaannya terletak pada penggunaan subjek yaitu pada kuasi eksperimen bukan penggunaan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang telah ada.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(Nonequivalent Control Group Design) yaitu menempatkan subjek penelitian ke

(17)

kontrol yang tidak dipilih secara acak. Mekanisme dari kedua kelas tersebut

digambarkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Nonequivalent Control Group Design

Group Pre Test Treatmen (Perlakuan) Post Test

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 O4

(Sugiyono, 2002: 70) Keterangan:

O1 = Tes awal (pre test) kelompok eksperimen

O2 = Tes akhir (post test) kelompok eksperimen

X = Pembelajaran dengan menggunakan MMI yang diberikan kepada

kelompok eksperimen

O3 = Tes awal (pre test) kelompok kontrol

O4 = Tes akhir (post test) kelompok kontrol

Berdasarkan desain di atas penelitian ini dilakukan pada dua kelas, yaitu

kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran multimedia AutoCad dan

kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional pada standar

kompetensi membuat gambar 2 dimensi.

B. Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian

Sugiyono (2002: 31) menyatakan bahwa "Variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.

Variabel pada penelitian ini adalah variabel normatif yang terdiri atas:

1. Variabel Eksperimen : Hasil belajar dengan pembelajaran multimedia autocad

(18)

2. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian menurut Sugiyono (2002: 36) adalah:

Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pandangan atau model, atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel yang akan diteliti kemudian membuat hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain, sehingga akan mudah dirumuskan masalah penelitiannya, pemilihan teori yang relevan, rumusan hipotesis yang diajukan, metode atau strategi penelitian, instrumen penelitian, teknik analisa yang akan digunakan serta kesimpulan yang diharapkan.

Paradigma dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Umpan Balik

Ket Ruang Lingkup Penelitian

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

Temuan:

1.Pembelajaran masih bersifat hafalan dan verbalistik

2.Siswa sering merasa jenuh atau bosan saat pembelajaran.

3.Prestasi belajar menggunakan pembelajaran Konvensional rendah.

Model Pembelajaran Ideal :

1.Siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar

2.Pembelajaran menggunakan media yang sesuai.

3.Prestasi belajar siswa tinggi.

Pembelajaran MM AutoCad Pembelajaran

Konvensional

Prestasi Belajar : Pre Test dan Post test

(19)

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk

menyusun suatu informasi sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang

dipakai untuk suatu keperluan (Arikunto, 2003: 96). Selanjutnya Sugiyono (2005:

14-15) mengelompokkan data menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar.

Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.

Berdasarkan jenisnya, data dalam penelitian ini termasuk data kuantitatif

berupa nilai hasil belajar siswa yang diambil dari hasil tes (selisih post test dan

post test) yang diberikan oleh peneliti pada siswa yang mengikuti standar

kompetensi melakukan perbaikan sistem starter.

2. Sumber Data

Sumber data menurut Arikunto (2003:107) disebutkan bahwa "yang dimaksud

dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut

diperoleh".

Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka yang menjadi sumber dalam

penelitian ini adalah siswa pada standar kompetensi membuat gambar 2 dimensi

(20)

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002: 108).

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi adalah siswa teknik

pemesinan kelas XI di SMKN 2 Kota Bandung.

Sampel merupakan bagian dari populasi untuk dilakukan secara langsung,

dan bagian tersebut dianggap dapat mewakili sifat dan karakteristik dari

kesulurahan populasi. Sebagaimana diungkapkan Sugiyono (2005: 55) bahwa:

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasinya besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

Sampel pada penelitian ini diambil dua kelas, pengambilan sampel

berdasarkan pada pendapat Arikunto (2002: 112) yang mengemukakan bahwa:

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25%.

Sample penelitian yang digunakan adalah kelompok (cluster sampel) dengan

cara acak kelas, sampel dalam penelitian ini diambil dua kelas, yaitu satu kelas

dipergunakan sebagai kelas eksperimen yakni kelas XI TP2 yang menggunakan

pembelajaran multimedia Auto Cad pada standar kompetensi melakukan membuat

gambar 2 dimensi sebanyak 36 orang. Kelas yang satunya lagi dipergunakan

sebagai kelas kontrol yakni kelas XI TP3 yang menggunakan pembelajaran

konvensional pada standar kompetensi membuat gambar 2 dimensi sebanyak 32

(21)

E. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kuasi

eksperimen dengan menggunakan multimedia autocad adalah sebagai berikut:

1. Survey pendahuluan untuk menentukan masalah penelitian.

2. Menyusun rancangan penelitian dan memilih lokasi penelitian.

3. Menetapkan materi dengan mempelajari GBPP pada Program Keahlian

Teknik Pemesinan, menentukan kompetensi, dan sub kompentensi.

4. Menyusun instrumen penelitian.

5. Melakukan ujicoba instrumen penelitian untuk mendapatkan validitas, taraf

kesukaran, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas instrument pada

siswa kelas lain selain kelas eksperimen dan kelas kontrol.

6. Membuat Satuan Acara pembelajaran (SAP) yang menggunakan multimedia

autocad yang akan dijadikan kelas eksperimen dan yang menggunakan

pembelajaran klasikal yang akan dijadikan kelas kontrol.

7. Melakukan eksperimen dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan sampel penelitian melalui tahapan sebagai berikut:

1) Pre test yang diberikan kepada dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

2) Uji homogenitas kepada dua kelas berdasarkan hasil pre test, homogen

dan tidak homogennya varian data untuk menentukan bisa dan

tidaknya kedua kelas tersebut dijadikan sampel penelitian.

3) Apabila kedua kelas homogen, maka kedua kelas tersebut dibagi

(22)

menggunakan pembelajaran multimedia AutoCad sebanyak 34 orang

dan kelas lain sebagai kelas kontrol yakni kelas XI TP3 yang

menggunakan pembelajaran konvensional sebanyak 34 orang.

4) Mengadakan PBM dengan menggunakan pembelajaran multimedia

AutoCad di kelas eksperimen.

5) Dalam waktu yang bersamaan kegiatan belajar menggunakan

pembelajaran konvensional dimulai sesuai dengan pokok bahasan

yang telah disesuaikan.

b. Mengadakan post test di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

c. Melakukan observasi selama pelaksanaan pembelajaran.

8. Analisis data untuk menguji hipotesis.

9. Pembahasan hasil analisis data.

10.Menyimpulkan hasil penelitian.

F. Instrumen Penelitian 1. Jenis Instrumen

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan peneliti pada

saat pengumpulan data. Dalam penelitian ini instrumen yang akan dibuat adalah

sebagai berikut:

a. Test

1) Pre Test

Pre test digunakan untuk pelaksanaan pre test yaitu mengukur

kemampuan awal siswa sebelum pelaksanaan pembelajaran. Pre tes ini

(23)

test akan digunakan untuk mengukur homogenitas kemampuan awal siswa

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2) Post Test

Post test digunakan untuk pelaksanaan post test yaitu mengukur

kemajuan dan membandingkan peningkatan prestasi belajar sesudah

pelaksanaan pembelajaran untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol pada

standar kompetensi perbaikan sistem starter. Soal-soal pada post test sama

dengan soal-soal pada pre test.

b. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk membantu dalam pelaksanaan

observasi. Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan kegiatan

penelitian yang sedang dilakukan.

Lembar observasi merupakan salah satu alat pengumpul data yang

dilakukan melalui pengamatan secara objektif untuk mengamati kegiatan

siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Untuk itu, maka

disusunlah pedoman observasi yang berisikan penilaian terhadap

kegiatan-kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan kegiatan-kegiatan

pembelajaran.

Hasil dari observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa

selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran

multimedia autocad di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di

(24)

c. Angket

Angket digunakan untuk mengumpulkan data secara tertulis, untuk

mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan multimedia

autocad dalam proses pembelajaran berlangsung. Angket yang digunakan

adalah angket campuran sebanyak 10 pertanyaan untuk mengetahui minat

siswa terhadap pembelajaran multimedia autocad. Angket ini diberikan

kepada siswa setelah akhir pembelajaran. Sebelum digunakan dalam

penelitian, angket tersebut terlebih dahulu dikonsultasikan kepada guru

bidang studi (judgement)

2. Validitas Instrumen

Validitas instrumen penelitian adalah ketepatan dari suatu instrumen

penelitian atau alat pengukur terhadap konsep yang akan diukur, sehingga

instrumen ini akan mempunyai kevalidan. Untuk mengetahui validitas suatu

instrumen penelitian dilakukan pengujian. Instrumen yang valid harus dapat

mendeteksi dengan tepat apa yang seharusnya diukur, Arikunto (2002: 144-145)

menjelaskan bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi sebalikanya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Pada penelitian ini instrumen dilakukan uji validitas isi (content validity) dan

uji validitas kontruksi (construct validity). Dalam penelitian ini penulis

mengadakan pengujian isi dengan cara judgment oleh guru.

Pengujian validitas instrumen juga dilakukan dengan uji validitas butir soal.

(25)

yaitu menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah responden

X = Jumlah skor X

Y = Jumlah skor Y

XY = Jumlah hasil kali dari variabel X dan Variabel Y

X2 = Jumlah kuadrat dari variabel X

Y2 = Jumlah kuadrat dari variabel Y

Setelah harga rxy diperoleh, kemudian dilanjutkan dengan taraf signifikansi

koefesien denagn menggunakan rumus t-student yaitu:

2

Penafsiran dari harga koefisien korelasi dinyatakan valid apabila thitung> ttabel

dengan taraf signifikansi 0,05.

Sedangkan untuk validasi kontruksi menurut arikunto (2003: 138) sebuah tes

dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun

tes tersebut mengukur setiap aspek yang berpikir seperti yang disebutkan dalam

Tujuan Instruksional Khusus. Uji validitas konstruksi pada penelitian ini terdiri

(26)

a. Taraf kesukaran

Pengujian taraf kesukaran dilakukan untuk mengetahui suatu soal baik atau

tidak. “Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar” (Arikunto, 2005: 207). Taraf kesukaran (P) butir tes pada dasarnya adalah

peluang responden atau peserta tes untuk menjawab benar pada suatu butir soal.

Untuk menentukan taraf kesukaran setiap item tes, digunakan rumus:

JS B P

Arikunto (2003 : 208)

Keterangan

P = Taraf kesukaran

B = Jumlah siswa yang menjawab benar JS = Jumlah siswa yang mengikuti tes

Taraf kesukaran untuk setiap butir soal diketahui dengan mengkonsultasikan

nilai P pada tabel kriteria tingkat kesukaran berikut ini.

Tabel 3.2.

Kriteria Taraf Kesukaran

Rentang P Kriteria

0,70 – 1,00 Mudah

0,30 – 0,70 Sedang

0,00 – 0,30 Sukar

Arikunto (2003 : 210)

b. Daya pembeda

Daya pembeda soal yang dimaksud adalah untuk mengetahui sejauhmana

soal dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan yang

berkemampuan rendah dilihat dari dapat atau tidaknya mengerjakan soal.

Daya pembeda untuk setiap butir soal dapat diketahui dengan menggunakan

(27)

B

Arikunto (2003 : 213)

Keterangan:

PA = Proporsi jawaban benar kelompok atas

PB = Proporsi jawaban benar kelompok bawah

Daya pembeda untuk setiap butir soal diketahui dengan mengkonsultasikan

nilai pada tabel kriteria daya pembeda berikut ini.

Tabel 3.3. Kriteria Daya Pembeda

Rentang D Kriteria

0,70 – 1,00 Baik sekali

Rekapitukasi Hasil Uji Validitas Instrumen

(28)

3. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu alat

ukur memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang

kemampuan seseorang. Sesuai dengan yang dikemukakan Arikunto (2003: 90)

bahwa “reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang

sama”.

Reliabilitas tes pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus

Sperman-Brown dengan teknik belah dua ganjil genap terhadap. Langkah-langkah

perhitungannya sebagai berikut:

a. Mengelompokkan skor butir soal bernomor ganjil sebagai belahan

pertama dan skor butir soal nomor genap sebagai belahan kedua.

b. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua

menggunakan rumus korelasi Product moment dengan angka kasar,

yaitu:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah responden

X = Jumlah skor X

Y = Jumlah skor Y

XY = Jumlah hasil kali dari variabel X dan Variabel Y

X2 = Jumlah kuadrat dari variabel X

Y2 = Jumlah kuadrat dari variabel Y

c. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus

(29)

)

r = rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antar dua belah instrumen

Besarnya koefisen reliabilitas diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria

reliabilitas. Menurut Arikunto (2002: 245) bahwa:

r110,20 = Reliabilitas sangat rendah

0,20 < r110,40 = Reliabilitas rendah

0,40 < r110,60 = Reliabilitas sedang

0,60 < r110,80 = Reliabilitas tinggi

0,80 < r111,00 = Reliabilitas sangat tinggi

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dimaksudkan untuk mengolah data hasil eksperimen.

Pada penelitian ini akan digunakan teknik analisis data secara kuantitatif melalui

metode statistik.

1. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui homogen atau tidaknya data

kedua sampel. Apabila kesimpulan menunjukkan kelompok data homogen, maka

data berasal dari populasi yang sama dan layak untuk diuji statistik parametrik.

Sebagaimana diungkapkan oleh Siregar (2004: 167) “Pengujian untuk

menyatakan bahwa dua kelompok populasi homogen adalah dengan uji F (Fisher

test), dengan asumsi populasi berdistribusi normal dengan simpangan baku σ1 dan

(30)

2

Nilai Fhitung dibandingkan dengan harga F pada tabel distribusi F dengan α =

0,005 dan α = 0,01 dengan ketentuan dkA = nA-1 yang kemudian disebut

pembilang dan dkB = nB-1 yang kemudian disebut penyebut. Apabila nilai Fhitung

tidak terdapat pada tabel, maka harus dicari nilai F pada dengan α = 0,005 dan α =

0,01 dengan melakukan interpolasi menggunakan rumus:

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut

berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat

untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Adapun

langkah-langkah yang harus ditempuh, adalah sebagai berikut :

1. Menentukan range (R), dengan rumus:

R = Xa – Xb (Siregar, 2004: 24)

dimana: Xa = data tertinggi

(31)

2. Menentukan banyaknya kelas interval (i), dengan rumus:

i = 1 + 3,3 log n (Siregar, 2004: 24)

dimana: n = jumlah sampel

3. Menentukan panjang kelas interval (P), dengan rumus :

i R

P (Siregar, 2004: 24)

dimana: R = rentang

i = banyaknya kelas interval

4. Membuat tabel distribusi frekuensi dan tabel uji normalitas untuk membantu

dalam perhitungan uji normalitas seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.5 Uji Normalitas

Interval fi Xin Zi L0 Li ei2

Jumlah

(Siregar, 2004: 87)

5. Menghitung rata-rata X dengan menggunakan rumus :

6. Menghitung standar deviasi (S) dengan rumus :

(32)

Xin = Bb – 0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas

dimana: Bb = batas bawah interval (Siregar, 2004: 27)

8. Menentukan angka baku Zi, setiap batas bawah kelas interval dengan rumus:

S

9. Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan peluang pada kolom L0.

Harga Xin diambil nilai peluang 0,5000. Demikian juga Xin terakhir

(Siregar, 2004: 86)

10.Hitung luas tiap kelas interval isikan pada kolom Li.

Li = L1– L2 (Siregar, 2004: 87)

11.Hitung frekuensi harapan dengan rumus:

ei = Li. ∑fi (Siregar, 2004: 87)

12.Hitung nilai 2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan dengan rumus:

13.Lakukan interpolasi pada tabel 2, untuk menghitung p-value.

(Siregar, 2004: 87)

14.Kelompok data berdistribusi normal jika p-value > α = 0,05

(Siregar, 2004: 87)

3. Uji Hipotesis Penelitian

Uji t termasuk jenis pengujian hipotesis statistik parametrik dengan syarat

apabila data homogen dan normal. Pengujian hipotesis dilakukan untuk

mengetahui apakah nilai rata-rata dua kelompok data (selisih data pre test dan

post test) relatif sama atau berbeda. Sebagaimana diungkapkan oleh Siregar

(33)

-rata dua kelompok data (dalam populasi atau sampel) relatif sama atau berbeda”.

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji t.

Uji t dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

Uji t didasarkan pada tabel persiapan menurut Siregar berikut ini:

Tabel 3. 6

Kriteria pengujian, terima Ho jika:

(34)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapat temuan-temuan sebagai

berikut:

1. Hasil belajar peserta didik yang menggunakan AutoCad pada standar kompetensi

menggambar 2D dengan materi potongan berdasarkan data statistik termasuk kriteria

sedang.

2. Hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran klasikal pada

standar kompetensi menggambar 2D dengan materi potongan berdasarkan data

statistik termasuk kriteria sedang.

3. Hasil belajar peserta didik yang menggunakan AutoCad lebih tinggi dibandingkan

dengan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran klasikal

pada standar kompetensi menggambar 2D.

4. Peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan AutoCad lebih tinggi

dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan

konvensional pada standar kompetensi menggambar 2D.

Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa, peningkatan hasil belajar

peserta didik pada standar kompetensi menggambar 2D di SMKN 2 Bandung yang

menggunakan AutoCad lebih baik dibandingkan peserta didik yang menggunakan model

(35)

B. Saran

Hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan, penulis mencoba

memberikan saran-saran yang kiranya dpat dipertimbangkan bagi pihak-pihak yang

terkait. Saran yang ditunjukkan adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru, diharapkan menggunakan software AutoCad dalam proses belajar

mengajar, sehingga dapat lebih mempermudah dan meningkatkan hasil belajar

siswa.

2. Bagi pihak sekolah, software AutoCad dapat memberikan suasana baru dalam

kegiatan belajar mengajar dan mempunyai pengaruh yang lebih baik terhadap

peningkatan penguasaan siswa dari pada kovensional, maka sudah selayaknaya

untuk digunakan dalam pembelajaran di sekolah.

3. Bagi peneliti, penelitian-penelitian serupa dapat dikembangkan untuk topik-topik

kompetensi yang lainnya, dan dianjurkan untuk meneliti pada aspek psikomotor

(36)

D

DAAFFTTAARR PPUUSSTTAAKKAA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. (2000). Media Pengajaran. Jakarta : PT Raya Grafindo Persada.

Cook, D. M. (1998). The Power of PowerPoint. Nurse Educator (Vol. 23, No. 4) 5.

Depdikbud. (1994). Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Hamalik, Oemar. (1986). Komputerisasi Pendidikan Nasional. Bandung : Mandar Maju.

Harrison, A. (1999). Power Up! Stimulating your Students with PowerPoint. Learning and Leading With Technology (Vol. 26, No. 4) 6-9.

Hasan, M. Iqbal. (2003). Pokok–pokok Materi Statistik 2 (Statistik Interferensif), Jakarta : Bumi Aksara.

Latuheru. (1988). Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta : Depdikbud.

Mason R., dan D. Hlynka. (1998). PowerPoint in the Classroom: What is the Point? Artikel Educational Technology (September-October) halaman 45-48 : tidak diterbitkan.

Miarso, Yusufhadi. (1980). Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Press

Munir. (2001). Aplikasi Teknologi Multimedia dalam Proses Belajar Mengajar. Mimbar Pendidikan

Nasution, S. (1995). Teknologi Pendidikan. Bandung : CV Jemmars.

(37)

Reynolds, R.E. (1987). The Utility of Graphical Representations in Text: Some Theoretical and Empirical Issues. Journal of Research in Science Teaching (Vol. 24, No. 2) 161-73.

Rustaman, et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi : Common Textbook. Jakarta.

Syah, M. (1999). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syaodih, Nana. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Makmun, A.S. (1997). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sadiman, Arief. Et. Al. (2003). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT Raya Grafindo Persada.

Siregar, Syafaruddin. (2004). Statistika Terapan. Bandung: Grasindo.

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Bina Aksara.

Sudjana, Nana. (1987). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2001). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru.

Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Surya, Moh. (1997). Prestasi Belajar Siswa. Jakarta : Gramedia.

Tim Penyusun (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Gambar

Tabel
Gambar Perkembangan Hasil Belajar Siswa dalam N-gain .................... 60
Tabel 1.1. Daftar Hasil Belajar Siswa Gambar Teknik Kelas XI di SMK Negeri 2 Bandung 2011/2012
gambar teknik di SMK Negeri 2 Bandung? “. Permasalahan dalam penelitian ini
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Kemampuan Argumentasi Dengan Tingkat Pemahaman Siswa Pada Siswa Kelas X Mia Sma Negeri 9 Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pengaruh Penggunaan Model Contectual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Arab Siswa. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tentang Penanganan Bencana dan Pengembalian Hak-hak Masyarakat Atas Aset Tanah di Wilayah Bencana.. FOTO COPY SERTIPIKAT INI DISAHKAN MENJADI BUKU TANAH

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET PADA SISWA MELALUI PENDEKATAN TAKTIS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Apakah usaha Keripik Selasih ini memiliki modal yang cukup untuk menjalankan dan?.

Skema Kerangka Pemikiran Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Terhadap keberhasilan Program PNPM Mandiri Perkotaan. Pelaksanaan PNPM Mandiri

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mekanika Fluida Jilid I,