• Tidak ada hasil yang ditemukan

CORPORATE PUBLIC RELATIONS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP CITRA PERUSAHAAN:survei terhadap persepsi peserta PT.ASKES (persero) kantor cabang Tasikmalaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CORPORATE PUBLIC RELATIONS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP CITRA PERUSAHAAN:survei terhadap persepsi peserta PT.ASKES (persero) kantor cabang Tasikmalaya."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... vi

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 9

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9

1.2.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Konsep Bauran Pemasaran ... 12

2.1.1.1 Definisi Bauran Pemasaran ... 12

2.1.1.2 Elemen Bauran Pemasaran ... 13

2.1.1.2.1 Produk (product) ... 15

2.1.1.2.2 Harga (price) ... 17

2.1.1.2.3 Lokasi (place)... 21

2.1.1.2.4 Promosi (promotion) ... 22

2.1.2 Konsep Corporate Public Relations ... 27

2.1.2.1 Definisi Corporate Public Relations ... 27

2.1.2.2 Proses Corporate Public Relations ... 32

2.1.2.3 Tujuan Corporate Public Relations ... 32

2.1.2.4 Startegi Corporate Public Relations ... 33

2.1.2.5 Penilaian Public Relations ... 36

2.1.3 Konsep Citra Perusahaan ... 37

(2)

2.1.3.4 Manfaat Citra ... 40

2.1.3.5 Elemen Citra Perusahaan ... 41

2.1.3.6 Jenis-Jenis Citra ... 42

2.1.3.7 Langkah-Langkah Memperbaiki Citra ... 43

2.2 Kerangka Pemikiran ... 44

2.3 Hipotesis ... 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 52

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 52

3.2.1 Metode Penelitian ... 52

3.2.2 Desain Penelitian ... 53

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 53

3.4 Jenis Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data... 57

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 58

3.6 Rancangan AnalisisData dan Uji Hipotesis ... 59

3.6.1 Rancangan Analisis Data ... 59

3.6.1.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 60

3.6.1.1.1 Hasil Pengujian Validitas ... 60

3.6.1.1.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 64

3.6.2 Teknik Analisis Data ... 65

3.6.3 Uji Hipotesis ... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 72

4.1.1 Gambaran Objek Penelitian ... 72

4.1.2 Gambaran Karakteristi Responden ... 77

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 77

4.1.2.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... 78

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pangkat/Golongan ... 79

4.1.3 Gambaran Variabel (X) Corporate Public Relations ... 79

(3)

4.1.5 Hasil Pengujian Statistik ...101

4.1.5.1 Uji Signifikansi (Uji F) ...101

4.1.5.2 Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi ...101

4.1.5.3 Uji T ...102

4.1.5.4 Analisis Regresi Linear sederhana ...103

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...108

5.2 Saran ...109

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(4)

Tabel 1.1 Jumlah Kepesertaan PT.ASKES (Persero)... 3

Tabel 1.2 Tingkat kepuasan peserta askes terhadap pelayanan ... 4

Tabel 2.1 8 Komunikasi dalam Promosi ... 25

Tabel 2.2 Ruang Lingkup Pekerjaan MPR dan CPR ... 30

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 53

Tabel 3.2 Koefisien Korelasi ... 61

Tabel 3.3 Hasil pengujian Validitas ... 61

Tabel 3.4 Hasil pengujian Reliabilitas ... 65

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 77

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan usia ... 78

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan golongan/pangkat ... 79

Tabel 4.4 Awareness dalam Corporate Public Relations... 80

Tabel 4.5 Knowledge dalam Coporate Public Relations ... 82

Tabel 4.6 Interest pada Corporate Public Relations ... 83

Tabel 4.7 Relationship pada Corporate Public Relations ... 84

Tabel 4.8 Preference pada Corporate Public Relations... 85

Tabel 4.9 Specified action pada Corporate Public Relations ... 87

Tabel 4.10 Advocacy pada Corporate Public Relations... 88

Tabel 4.11 Rekapitulasi penilaian responden terhadap CPR ... 89

Tabel 4.12 Common Product pada Citra Perusahaan ... 93

Tabel 4.13 People and Relationship pada Citra Perusahaan ... 94

Tabel 4.14 Value and Program pada Citra Perusahaan ... 96

Tabel 4.15 Corporate Credibility pada Citra Perusahaan ... 97

Tabel 4.16 Rekapitulasi hasil penilaian responden terhadap citra perusahaan .... 98

Tabel 4.17 Output ANOVA ...101

Tabel 4.18 Output Pengaruh CPR terhadap Citra Perusahaan ...102

(5)

No Gambar Daftar Gambar Halaman

Gambar 1.1 Penilaian Reputasi perusahaan Sebagai GCG 6

Gambar 1.2 Citra PT.ASKES (persero) berdasarkan survey pra penelitian

7

Gambar 2.1 Empat kompenen P dalam bauran pemasaran 12

Gambar 2.2 Unsur-Unsur dalam proses Komunikasi 26

Gambar 2.3 Sasaran Utama Public Relations 34

Gambar 2.4 Proses terbentuknya Citra perusahaan 40

Gambar 2.5 Paradigma penelitian pengaruh CPR terhadap Citra perusahaan

49

Gambar 2.6 Kerangka pemikiran Pengaruh CPR terhadap Citra perusahan

50

Gambar 4.1 Hasil kontinum CPR PT.ASKES (persero) 92

Gambar 4.2 Hasil kontinum Citra perusahaan PT.ASKES (persero)

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi serta kebutuhan

masyarakat yang semakin meningkat akan pelayanan kesehatan yang baik, sudah

saatnya untuk diupayakan mempercepat pengembangan program asuransi

kesehatan. Hal ini untuk dapat mengantisipasi kecenderungan peningkatan biaya

pelayanan kesehatan agar tetap dapat terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.

Pengalaman berbagai Negara menunjukkan bahwa peranan pemerintah

sangat besar dalam perkembangan program asuransi kesehatan di suatu Negara.

Selain Amerika Serikat sebagian besar Negara memperkenalkan konsep Asuransi

Kesehatan Sosial secara bertahap bagi berbagai kelompok masyarakat. Korea

Selatan (misalnya) melalui Dekrit Presiden (1976) yang secara bertahap

mewajibkan perusahaan dengan tenaga kerja 500, kemudian 250, kemudian 100,

kemudian 25 dan akhirnya seluruh penduduk ikut dalam program asuransi

kesehatan (sosial) Sulastomo (2007 : 216).

Salah satu aspek kesehatan yang akan banyak berpengaruh dalam

pengembangan pelayanan kesehatan adalah sistem penyelenggaraan jaminan

pelayanan kesehatan yang hendak diterapkan disuatu Negara. Di Negara-negara

sosialis, Negara memikul beban hampir seluruh aspek biaya kesehatan,

pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan, perawatan rumah sakit

dan lain-lain. Dibanyak Negara lain pemerintah memikul sebagian biaya

(7)

untuk memikul sebagian biaya perawatan kesehatan sehari-hari karyawannya.

Perbedaan ini ditentukan oleh sistem ekonomi yang dikembangkan oleh

masing-masing Negara. Di Negara-negara maju lainnya mereka mengembangkan sistem

yang dikenal dengan sistem asuransi kesehatan.

Pemerintah/perusahaan-perusahaan swasta dan perorangan menanggung beban dalam persentase tertentu

dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan (Sulastomo, 2007:241).

Undang-undang Pokok Kesehatan RI (2009) mengatakan bahwa kesehatan

merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus

diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Dalam pengertian ini

dijelaskan bahwa kesehatan adalah salah satu aspek yang paling menentukan

kesejahteraan masyarakat. Selain itu pada tahun 1968, Pemerintah RI dengan S.K.

Presiden No. 230/1968 telah memutuskan sistem jaminan pelayanan kesehatan

pegawai negeri/pensiun berdasar asuransi. Dalam surat keputusan sebelumnya

(S.K. 122/1960), pegawai negeri diwajibkan untuk memberikan iuran perawatan

kesehatan sebesar 5 % gaji pokok. Hal ini menujukkan bahwa pegawai negeri ikut

memikul biaya kesehatan disamping biaya-biaya yang dikeluarkan oleh

pemerintah. Atas dasar ini pemerintah telah membentuk Badan penyelenggaraan

Dana pemeliharaan kesehatan pegawai Negeri/pensiun dan keluarganya.

Seiring berjalannya waktu, badan penyelenggara dana pemeliharaan

kesehatan di Indonesia berubah-ubah status dari Badan penyelenggara Dana

Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) menjadi Perusahaan Umun Husada Bhakti

(PHB). Seperti dalam sejarah PT.ASKES (persero) di website resminya dijelaskan

mengapa PHB ini berubah menjadi perseroan terbatas

(8)

Perum Husada Bhakti pun belum cukup fleksibel untuk dapat melakukan

pengembangan sistem pelayanan dan pembiayaannya, karena semakin

berkembangnya teknologi kedokteran, makin luasnya penyebaran fasilitas

kesehatan dan tingginya inflasi alat dan bahan untuk kesehatan yang jauh

melebihi inflasi bahan lainnya. Kesemuanya itu tidak sejalan dengan pendanaan

yang relatif terbatas, maka melalui Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 1992

dibentuklah PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia atau PT.ASKES (persero)

untuk menyelenggarakan program jaminan pemeliharaan kesehatan dan asuransi

kesehatan yang mencakup peserta wajib yang bersifat sosial, dan peserta sukarela

yang bersifat komersial. Sampai sekarang PT.ASKES (persero) telah mampu

bertahan dan lolos dari gangguan krisis moneter yang menimpa Indonesia sejak

tahun 1997 dan kini semakin berani mengembangkan dirinya berdasarkan

pengalamannya selama ini dengan melakukan pengembangan produknya untuk

menjangkau peserta komersial dari Badan-badan usaha swasta.

Tabel 1.1

Jumlah Kepesertaan PT.ASKES (Persero)

No Tahun PNS PP Sipil PP ABRI VET & PKRI TOTAL

1. 2007 9.344.098 3.553.556 1.263.657 558.833 14.720.144

2. 2008 9.463.912 3.114.308 1.147.261 432.192 14.157.673

3. 2009 10.989.780 3.380.824 1.209.847 754.200 16.334.651

4. 2010 9.299.167 1.921.837 1.481.501 1.015.102 13.717.607

(9)

Melihat jumlah peserta yang sangat banyak jumlahnya tersebut maka

PT.ASKES (persero) harus sudah menata perusahaan sehingga dapat bersaing

dengan perusahaan-perusahaan yang lain. PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang

Tasikmalaya terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik melalui motto

perusahaan Ramah, Tanggap, dan Informatif (RTI), didukung oleh Sumber daya

manusia yang terlatih, pelaksanaan ISO 9001-2000 sejak tahun 1998 dan

Informasi Teknologi (IT) yang baik. Semenjak diberlakukan ISO 9001-2001 PT.

Askes (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya senantiasa meningkatkan pelayanan

salah satunya dengan melaksanakan evaluasi kepuasan pelanggan melalui survey

pihak ke tiga yang dilakukan pihak LPPM (lembaga pendidikan dan

pengembangan manajemen) Cikini, Jakarta Pusat. Survey tersebut dapat dilihat

pada tabel 1.2

Tabel 1.2

Tingkat kepuasan peserta askes terhadap pelayanan secara keseluruhan.

No Tahun Tingkat kepuasan

1 2008 83 %

2 2009 85 %

3 2010 82 %

Sumber : Laporan Tahunan PT.ASKES (persero) 2010

Secara keseluruhan jika dilihat dari tabel 1.2 PT.ASKES memang sudah

cukup baik dalam melaksanakan pelayanannya. Namun demikian dari hasil survey

pendahuluan selama peneliti menyebarkan angket survey pendahuluan di

PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya pada bulan Nopember 2010

dari 20 responden yang diberikan angket masih ada 30 % yang mengatakan tidak

(10)

identitas di kartu dan lain-lain. Dengan demikian PT.Askes (Persero) harus

mendapat kepercayaan dari masyarakat agar dapat bertahan. Kepercayaan

tersebut diperoleh jika masyarakat menganggap perusahaan memiliki citra yang

baik, anggapan ini berkaitan dengan persepsi masyarakat terhadap perusahaan,

sebagaimana yang dikemukakan oleh Sutojo (2004 : 8) bahwa citra perusahan

yang baik akan mendukung keberhasilan suatu perusahaan diantaranya untuk

memasarkan produk-produknya dan meningkatkan jumlah konsumennya.

Citra perusahaan dipandang sebagai salah satu faktor penting yang dapat

mempengaruhi efektifitas pemasaran. Oleh karena itu sangat layak jika citra

dipandang sebagai salah satu aset terpenting yang dimiliki oleh perusahaan atau

organisasi. Setiap perusahaan memiliki citra yang disadari atau tidak telah

melekat pada perusahaan tersebut. Tidak sedikit barang atau jasa yang dihasilkan

perusahaan begitu kuat citranya di benak konsumennya.

Dowling (2002 : 4) mengemukakan bahwa citra dapat dikatakan sebagai

persepsi masyarakat yang dimiliki perusahaan dan dari adanya pengalaman,

kepercayaan, perasaan dan pengetahuan masyarakat itu sendiri terhadap

perusahaan, sehingga aspek fasilitas yang dimiliki perusahaan dan layanan yang

disampaikan karyawan kepada konsumen dapat mempengaruhi persepsi peserta

terhadap citra perusahaan itu sendiri. Citra perusahaan tidak bisa direkayasa

artinya citra tidak datang dengan sendirinya melainkan dibentuk oleh masyarakat

dari upaya komunikasi dan keterbukaan perusahaan dalam usaha membangun

citra positif yang diharapkan. Upaya membangun citra tidak bisa dilakukan pada

(11)

semua persepsi atas obyek yang dibentuk oleh konsumen dengan cara memproses

informasi dari berbagai sumber sepanjang waktu.

Gambar 1.1

Indeks Penilaian Reputasi Perusahaan Sebagai

Good Corporate Governance (perusahaan publik terpercaya)

Sumber : Laporan Tahunan PT.ASKES 2011 dan BPKP 2011

Penilaian citra PT.Askes (persero) berdasarkan GCG (good corporate

governance) Nilai GCG Askes masih bergerak secara fluktuatif dari tahun ke

tahun, masih ada ketidakstabilan pada citra perusahaan di PT.ASKES (persero).

Seperti yang tertera pada grafik nilai GCG dari 5 tahun terakhir yang di dapatkan

oleh PT.Askes (persero) dapat disimpulkan bahwa hal ini adalah masalah bagi

PT.ASKES yang harus diselesaikan untuk menstabilkan citranya.

Penulis tidak hanya mendapatkan data sekunder yang berasal dari data

perusahaan, akan tetapi data primer juga. Data primer ini didapatkan dari hasil

pengisian angket/kuesioner yang disebarkan di kantor PT.ASKES (persero) 77

78 79 80 81 82 83 84 85 86 87

(12)

cabang Tasikmalaya untuk mendapatkan data survey pendahuluan tentang citra

PT.ASKES (persero). Dibawah ini adalah data hasil dari survey pendahuluan yang

didapatkan dari penyebaran kuesioner yang telah diisi oleh para peserta askes

yang datang ke customer service.

Gambar 1.2

Citra PT.ASKES (persero) Berdasarkan Survey Pra Penelitian Sumber : Pra Penelitian November 2011

CPR PT.ASKES masih belum maksimal dalam pembentukan citranya masih

ada 3% peserta askes yang memiliki anggapan bahwa citra dari perusahaan ini

masih dikatakan sangat buruk. Sebenarnya banyak yang memiliki anggapan baik

dan sangat baik sekitar 44% beranggapan citranya baik dan 14% sangat baik tapi

itu juga masih belum optimal karena masih ada 39% yang memiliki anggapan

citra perusahaan PT.Askes (persero) buruk. Dari data survey pendahuluan tersebut

dapat dilihat ini adalah satu masalah yang dimiliki PT.Askes.

Corporate Public Relations bukan hanya sekedar kegiatan ekonomi untuk

menciptakan profit demi kelangsungan bisnisnya, melainkan sebuah tujuan jangka

panjang untuk membentuk hubungan antara perusahaan dengan masyarakat Sangat Baik

14%

Baik 44% Buruk

39%

Sangat Buruk 3%

(13)

maupun konsumen untuk menciptakan sebuah citra yang baik bagi perusahaan di

waktu yang akan datang (Wibisono 2007:78). CPR juga tidak hanya membentuk

hubungan eksternal saja melainkan membentuk hubungan yang baik dengan

publik internal juga seperti stakeholders, karyawan, dan lain-lain.

Corporate Public Relations di PT. Askes (Persero) dikenal dengan nama

kemitraan yang bertujuan memuaskan publik internal dan eksternal serta

bertanggung jawab terhadap pencegahan dan pemecahan krisis yang dapat

menghancurkan perusahaan. Pelaksanaan CPR dapat berjalan dengan baik jika

ditunjang oleh program-program kerja tepat sasaran. Sebaik apapun pihak

perusahaan berusaha untuk menciptakan citra yang baik kepada konsumennya,

jika tidak didukung oleh keramahan, kepedulian karyawan perusahaan terhadap

para konsumen maka tidak akan mengubah persepsi mereka terhadap perusahaan

tersebut. Sebaliknya apa bila konsumen telah mempunyai kesan yang positif

terhadap perusahaan maka akan memberikan itikad baik, rasa simpati, pengakuan,

penerimaan dan dukungan kepada pihak perusahaan sehingga dapat meningkatkan

citra perusahaan itu sendiri.

Berdasarkan uraian permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian

tentang Corporate Public Relations serta pengaruhnya terhadap Citra Perusahaan

survei terhadap persepsi peserta PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang

(14)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, penulis

mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi PT.Askes (Persero) adalah

ketidakstabilan citra perusahaan yang dipersepsikan oleh masyarakat. Hal ini

ditunjukan dengan pergerakan yang fluktuatif pada indeks good corporate

governance, beberapa tingkat ketidakpuasan, dan survey pra penelitian yang

masih memiliki persepsi negatif pada perusahaan dari masyrakat.

Corporate Public Relations PT.Askes (persero) dilakukan untuk

meningkatkan citra perusahaannya. Kegiatan utama dari CPR ini adalah sangat

sensitif yaitu menjaga kepuasan stakeholders termasuk pemegang saham dan

pemerintah. CPR juga memiliki tugas yang lebih berat lagi yaitu bertanggung

jawab terhadap pencegahan dan pemecahan krisis yang dapat mematikan

perusahaan.

Oleh karena itu penelitian ini berusaha mengkaji Corporate Public

Relations PT.Askes (persero) dengan tujuan untuk meningkatkan citra

perusahaan.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang disampaikan dalam latar belakang penelitian dan

identifikasi masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana gambaran CPR pada PT.ASKES (Persero) Kantor cabang

(15)

b. Bagaimana gambaran Citra PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang

Tasikmalaya menurut peserta Askes.

c. Seberapa besar pengaruh CPR terhadap citra PT.ASKES (Persero) Kantor

Cabang Tasikmalaya.

1.3 Tujuan Penelitian

a. Untuk memperoleh gambaran CPR pada PT.ASKES (Persero) Kantor

Cabang Tasikmalaya.

b. Untuk memperoleh gambaran citra PT.ASKES (Persero) Kantor cabang

Tasikmalaya.

c. Untuk memperoleh temuan besarnya pengaruh CPR terhadap citra

PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengembangan ilmu manajemen khususnya manajemen pemasaran

mengenai corporate public relations dan citra perusahaan pada industri

jasa asuransi serta bermanfaat untuk memberikan gambaran dan

pengetahuan yang lebih luas kepada peneliti-peneliti berikutnya dan

kepada masyarakat umum yang membutuhkannya.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

dalam program peningkatan kinerja jasa asuransi khususnya PT.Askes

(Persero) melalui CPR seperti dalam hal awareness, knowledge, interest,

(16)

peningkatan citra Askes. Sumbangan informasi tersebut berguna bagi

kebijakan PT.Askes (Persero) dalam menyusun program kerja corporate

(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini meneliti tentang Corporate Public Relations (CPR) serta

pengaruhnya terhadap Citra PT.Askes (persero). Pada penelitian ini, objek yang

menjadi responden adalah peserta askes kantor cabang Tasikmalaya. Oleh karena

itu akan diteliti pengaruh CPR terhadap citra perusahaan PT.Askes (persero)

kantor cabang Tasikmalaya.

Berdasarkan kurun waktu penelitian yang dilaksanakan pada kurun waktu

kurang dari satu tahun, yaitu mulai bulan April sampai Mei, maka jangka waktu

penelitian ini adalah cross section method.

3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitiam

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian

ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut sugiyono (2008:11),

menjelaskan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat

perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Penelitian

deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang CPR dan Citra

perusahaan PT.Askes (persero). Penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji

hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian ini menguji tentang

(18)

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional yang akan

membahas mengenai bagaimana pengaruh antara dua variabel yang akan diteliti

yaitu CPR dan Citra Perusahaan PT.Askes (persero) kantor cabang Tasikmalaya.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel/Sub

Variabel

Konsep Indikator Ukuran Skala

Corporate Public Relations

(X)

Kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif, serta Stakeholder relations dalam upaya

membangun saling

pengertian, saling menghargai, kemauan baik, dan toleransi baik terhadap publik internal dan publik eksternal. Rosady Ruslan(2008:257) Awareness

(X1)

Kegiatan perusahaan dalam mengingatkan kembali tentang merek, produk, dan pelayanan yang mereka berikan

Pengenalan produk baru askes komersial

Frekuensi

pegingatan kembali produk askes komersial

Kemampuan produk askes komersial membangun puncak pikiran pesertanya Mendominankan produk askes komersial

Tingkat pengenalan produk baru askes komersial

Tingkat frekuensi pengingatan kembali produk askes komersial

Tingkat kemampuan produk askes komersial membangun puncak pikiran pesertanya

Tingkat

mendominankan produk askes komersial

Ordinal

Ordinal

Ordinal

(19)

Lanjutan Tabel 3.1 operasionalisasi variabel

Knowledge (X2)

Usaha perusahaan dalam menjelaskan pesan kunci kepada publik tentang merek, produk,dan pelayanan

Kelengkapan Informasi produk askes komersial

Pemahaman informasi askes komersial

Kejelasan informasi Pengalaman

pemakaian produk askes komersial

Keamanan produk askes komersial

Tingkat kelengkapan Informasi produk askes komersial

Tingkat pemahaman informasi askes komersial Tingkatkejelasan informasi pengalaman pemakaian produk askes komersial

Tingkat keamanan produk askes komersial

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Interest (X3)

Kegiatan perusahaan untuk menarik perhatian publik tentang merek, produk,dan pelayanan

Daya tarik pencarian informasi askes komersial

Daya tarik memahami produk/jasa askes komersial

Daya tarik mencoba produk askes komersial

Daya tarik

mengunjungi kantor askes

Tingkat daya tarik pencarian informasi askes komersial

Tingkat daya tarik memahami produk/jasa askes komersial

Tingkat daya tarik mencoba produk askes komersial

Tingkat daya tarik mengunjungi kantor askes Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Relationship (X4)

Hubungan segala jenis merek, produk, dan pelayanan perusahaan dengan publik

Kepercayaan peserta askes

Kepuasan peserta askes

Komitmen peserta askes

Tingkat kepercayaan peserta askes

Tingkat kepuasan peserta askes

Tingkat komitmen peserta askes Ordinal Ordinal Ordinal Preference (X5)

Usaha perusahaan dalam membentuk apresiasi merek, produk, dan layanannya pada publik

Daya tarik pemberian pilihan produk/jasa yg diberikan askes

Kreatifitas askes dalam pembentukan segmen pasar

Kemampuan askes dalam membentuk kebutuhan peserta

Tingkat daya tarik pemberian pilihan produk/jasa yg diberikan askes

Tingkat kreatifitas askes dalam

pembentukan segmen pasar

(20)

Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Specified action (X6)

Usaha perusahaan untuk meningkatkan keputusan beli publik terhadap produk, merek, dan pelayanan yang mereka miliki

Daya tarik nilai tambah pada produk askes komersial

Keyakinan peserta askes membeli produk askes komersial

Daya tarik askes komersial yang sesuai kebutuhan

Tingkat daya tarik nilai tambah pada produk askes komersial

Tingkat keyakinan peserta askes membeli produk askes komersial

Tingkat daya tarik askes komersial yang sesuai kebutuhan Ordinal Ordinal Ordinal Advocacy (X7)

Suatu kegiatan perusahaan untuk merekomendasikan merek, produk dan pelayanan kepada publik

Kemampuan askes Mempengaruhi peserta lain

Kemampuan askes memberikan

informasi ke peserta lain

Kemampuan askes menyelesaikan keluhan peserta

Tingkat kemampuan askes mempengaruhi peserta lain

Tingkat kemampuan askes memberikan informasi ke peserta lain

Tingkat kemampuan askes menyelesaikan keluhan peserta askes

Ordinal Ordinal Ordinal Citra Perusahaan (Y) Seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek. Keller (2008:299)

Nama (merek) suatu perusahaan dapat menarik pelanggan pada asoiasi yang tingi mengenai atribut suatu produk, atau pendapat menyeluruh mengenai suatu merek

Common product, Atributes, Benefits or Attitudes

Tingkat keyakinan peserta askes terhadap kinerja PT.ASKES

Tingkat Keyakinan peserta askes terhadap produk dan layanan yang ditawarkan PT.ASKES

Tingkat keyakinan peserta askes terhadap customer service PT.ASKES

Tingkat keyakinan peserta askes terhadap prestasi PT.ASKES

Ordinal

Ordinal

Ordinal

(21)

Lanjutan Tabel 3.1 Operasional Variabel

Asosiasi akan citra perusahaan dapat terlihat dari karakteristik

karyawan dari perusahaan, seperti orientasi pelanggan akan pelayanan dari karyawan.

People and

Relationship 

Tingkat sikap keramahan pegawai askes dalam menyambut kedatangan dan kepergian peserta askes

Tingkat sikap kehandalan pegawai askes dalam melayani peserta askes

Tingkat sikap empati pegawai askes dalam melayani transaksi

Tingkat sikap ketenangan pegawai askes dalam menanggapi keluhan peserta askes

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Nilai-nilai dan program perusahaan yang tidak selalu berhubungan dengan produk yang dijual.

Value & Programs Tingkat pelayanan customer service PT.Askes yang memuaskan

Tingkat kualitas karyawan/SDM PT.Askes yang baik

Tingkat frekuensi PT.Askes melaksanaan kegiatan CSR

Tingkat kemudahan peserta askes dalam bertransaksi

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Pendapat atau pernyataan mengenai perusahaan, juga sikap percaya terhadap perusahaan yang kompeten dalam menjual produk dan menyampaikan jasanya, serta

besarnya tingkat kesukaan juga

ketertarikan bagi pelanggan

kepada perusahaan.

Corporate Credibility Tingkat kepercayaan perserta askes dalam layanan jasa asuransi kesehatan

Tingkat keyakinan peserta askes terhadap pelayanan karyawan PT.Askes

Tingkat keteguhan peserta askes terhadap pelayanan dalam

menanggapi keluhannya

(22)

3.4 Jenis Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif, yang diperoleh dari

kuesioner yang diisi oleh responden.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai

sumber dan berbagai cara. Bila melihat sumber datanya, maka pengumpulan data

dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Menurut Sugiyono

(2008:193) sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada kepada pengumpul data.

Sumber data yaitu data primer dan data sekunder, data primer diperoleh dari

pengisian kuesioner tentang citra perusahaan dan kinerja CPR di PT.Askes

(Persero). Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber seperti

internet, website, jurnal, artikel, surat kabar, dan majalah serta sumber lainnya

yang relevan.

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Studi Observasi

Wawancara dilakukan sebagai teknik komunikasi langsung face to face

maupun lewat media elektronik seperti internet dan telepon. Pada penelitian ini,

Wawancara dilakukan dengan pihak PT.Askes (persero) seperti customer service

dan Divisi Corporate Secretary dengan tujuan menemukan permasalahan yang

sedang dihadapi PT.Askes (persero), jumlah yang akan dijadikan pupulasi, dan

(23)

b. Angket/Kuesioner

Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan

langsung terhadap objek yang diteliti yaitu peserta PT.Askes (persero) cabang

kota Tasikmalaya. Sugiyono (2008:203) mengemukakan bahwa, ”observasi

merupakan suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis”.

c. Studi dokumentasi

Sugiyono (2008:177) menyatakan “kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Kuesioner dalam

penelitian ini berisi pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik responden

dan pertanyaan yang berhubungan dengan variabel penelitian yaitu CPR dan citra

perusahaan.

d. Studi Literatur

Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan

dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti

yaitu CPR dan citra perusahaan. Studi literatur tersebut didapat dari berbagai

sumber, yaitu: Perpustakaan, Skripsi, Tesis, Disertasi, Jurnal manajemen, Media

cetak (Majalah dan koran), dan Media elektronik (Internet).

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta askes yang yang

terdaftar menjadi peserta askes kantor cabang Tasikmalaya yang jumlah

(24)

Sampel yang diambil berdasarkan tenik pengambilan sampel yaitu simple

random sampling. Jumlah sampel yang diambil adalah 136 orang peserta dengan

perhitungan menggunakan rumus slovin :

= �

� . 2+ 1

= 136

136 . 0,052 + 1 = 136

1,340 = 101 orang

Teknik Pengambilan sampel ini menggunakan teknik aksidental Sampling,

dipilih teknik ini karena teknik aksidental sampling karena berdasarkan kebetulan

seperti yang dikemukakan oleh Rochaety (2009:65), teknik simple random

sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan pengambilan acak

siapapun yang terdaftar sebagai peserta askes dan dapat digunakan sebagai sampel

dan layak sebagai sumber data.

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data

Rancangan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan di

PT.Askes kantor cabang Tasikmalaya. Pencarian data utama ini diperoleh dari

angket/kuesioner. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan angket sebagai

berikut:

a. Menentukan tujuan pembuatan angket

b. Menjadikan Subjek yang menjadi responden

c. Menyusun kisi-kisi angket

d. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dan alternatif jawabannya

(25)

f. Menyebarkan angket

g. Mengelola dan menganalisa hasil angket

3.6.1.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Pada suatu penelitian, data merupakan hal yang paling penting hal tersebut

disebabkan karena data merupakan gambaran dari variabel yang diteliti serta

berfungsi membentuk hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data akan sangat

menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari

baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi

dua persyaratan penting yaitu reliabel dan valid.

3.6.1.1.1 Hasil Pengujian Validitas

Validitas merupakan instrumen yang dapat mengukur kebenaran sesuatu

yang diperlukan. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:168), menyatakan: Validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan

suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang

tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berati memiliki validitas yang

rendah.

Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product

moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

Rumus 3.2

(Suharsimi Arikunto, 2006 : 170)

Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item

� = ( )− ( )

(26)

Y = Skor total

= Jumlah skor dalam distribusi X = Jumlah skor dalam distribusi Y

2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel

3.5 di bawah ini.

Tabel 3.2 Koefisien Korelasi

Interval koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Agak Rendah

0,60 – 0,799 Cukup

0,80 – 1,000 Tinggi

Sumber : Sugiyono (2008:250)

Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel CPR dan Citra

Perusahaan berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang

dilakukan dengan bantuan program SPSS 20 for windows dan Microsoft Excel

Hasil pengujian pada 30 responden, dengan dk = n - 2 = 30 - 2 = 28

diperoleh rtabel = 0,374, tingkat validitas yang diperoleh adalah sebagai berikut :

TABEL 3.3

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS

No Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Corporate Public Relations

Awareness

1. Pengenalan produk baru yaitu askes komersial kepada pesertanya

0,578 0,374 Valid

2. PT.ASKES mengingatkan kembali produk askes komersial 0,628 0,374 Valid 3. Produk askes komersial membangun puncak pikiran

pesertanya untuk menajdi produk yang handal

0,736 0,374 Valid

4. PT.ASKES mendominankan produk askes komersial sebagai produk unggulan

0,696 0,374 Valid

Knowledge

5. Informasi mengenai produk askes komersial yang dipaparkan melalui brosur dan internet

(27)

Lanjutan Tabel 3.3 hasil pengujian validitas

6. Informasi mengenai produk askes komersial dapat dipahami oleh seluruh peserta askes

0,504 0,374 Valid

7. PT.ASKES menjelaskan pengalaman peserta lain tenatang menggunakan produk askes komersial

0,442 0,374 Valid

8. Produk askes komersial memiliki keamanan yang sangat baik

0,404 0,374 Valid

Interest

9. Daya tarik peserta askes untuk mencari informasi tentang produk askes komersial

0,447 0,374 Valid

10. Daya tarik peserta askes untuk memahami produk askes komersial

0,517 0,374 Valid

11. Daya tarik peserta askes untuk mencoba produk askes komersial

0,459 0,374 Valid

12. Daya tarik peserta askes untuk mengunjungi kantor PT.ASKES

0,406 0,374 Valid

Relationship

13. Peserta askes mempercayai PT.ASKES sebagai asuransi kesehatan terbaik di indonesia

0,400 0,374 Valid

14. Kinerja PT.ASKES memuaskan para pesertanya 0,397 0,374 Valid 15. Peserta askes berkomitmen terhadap syarat dan ketentuan

yang diberikan PT.ASKES

0,413 0,374 Valid

Preference

16. PT.ASKES memberikan produk yang berbeda jenis dan bervariasi

0,443 0,374 Valid

17. PT.ASKES membagi-bagi segmen pasarnya agar terjangkau oleh semua kalangan

0,458 0,374 Valid

18. PT.ASKES mengetahui kebutuhan para pesertanya 0,435 0,374 Valid Specified action

19. Daya tarik nilai tambah yang tertera pada produk askes komersial

0,480 0,374 Valid

20. PT.ASKES dapat meyakinkan pesertanya untuk membeli produk askes komersial

0,484 0,374 Valid

21. Daya tarik produk askes komersial yang menyesuaikan kebutuhan pesertanya

0,549 0,374 Valid

Advocacy

22. Kemampuan PT.ASKES dalam mempengaruhi peserta lain yang belum mengethaui untuk membeli produk askes komersial

0,490 0,374 Valid

23. Kemampuan PT.ASKES dalam memberikan informasi kepada peserta lain yang belum mengetahui produk askes komersial

0,448 0,374 Valid

24. Kemampuan PT.ASKES dalam menyelesaikan keluhan para pesertanya

(28)

Lanjutan Tabel 3.3 Hasil pengujian validitas

Citra Perusahaan Common products, Atributes, Benefits, or attitude

1. Pola pikir Peserta askes terhadap kinerja PT.Askes 0,551 0,374 Valid 2. Pola pikir Peserta askes terhadap produk dan

layanan yang ditawarkan oleh PT.Askes

0,537 0,374 Valid

3. Pola Pikir Peserta askes terhadap customer service PT.Askes dalam menanggapi keluhannya.

0,432 0,374 Valid

4. Pola pikir Peserta askes terhadap prestasi yang telah dicapai PT.Askes sebagai salah satu penyedia jasa asuransi kesehatan terbaik di indonesia

0,477 0,374 Valid

People and Relationship

5. Sikap dan perilaku security dalam menyambut kedatangan dan kepergian peserta askes.

0,533 0,374 Valid

6. Sikap dan perilaku customer service dalam

melayani peserta saat memperbaiki data, klaim, dan pergantian kartu askes.

0,487 0,374 Valid

7. Sikap dan perilaku customer service pada saat transaksi berlangsung

0,414 0,374 Valid

8. Sikap dan perilaku customer service dalam menanggapi keluhan peserta askes

0,419 0,374 Valid

Value and Programs

9. PT.ASKES memberikan pelayanan yang memuaskan kepada persertanya

0,545 0,374 Valid

10. PT.ASKES menerima tanggapan yang diperoleh dari komplain para pesertanya

0,631 0,374 Valid

11. PT.ASKES memberi kebanggan menjadi peserta askes

0,405 0,374 Valid

12. PT.ASKES memberikan feed back atas pengorbanan waktu menjadi peserta askes

0,457 0,374 Valid

Corporate credibility

14. Kepercayaan Peserta askes terhadap PT.ASKES dalam

mengelola jasa asuransi kesehatannya.

0,402 0,374 Valid

15. Kepercayaan Peserta askes terhadap pelayanan karyawan PT.ASKES

0,424 0,374 Valid

16. Kepercayaan Peserta askes terhadap pelayanan PT.ASKES dalam menanggapi keluhannya.

0,545 0,374 Valid

17. Kepercayaan Peserta askes terhadap produk/jasa PT.ASKES yang digunakan.

0,430 0,374 Valid

(29)

3.6.1.1.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen

tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabel menurut Suharsimi

Arikunto (2006:154) artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Reliabilitas

adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam

mengukur gejala yang sama (Husein Umar, 2003:113).

Pada penelitian ini reliabilitas di cari dengan menggunakan rumus alpha

atau Cronbach’s alpha (α) dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang

dipakai merupakan rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan

skala likert 1 sampai dengan 5.

Rumus alpha atau Cronbach’s alpha (α) sebagai berikut :

Rumus 3.3

Sumber : Rochaety (2009:55)

Dimana :

= Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach �2 = Varians skor keseluruhan

2 = Varians masing-masing item

N = Banyaknya Butir pertanyaan

�= �

� −1

�2 1− � �2

(30)

Perhitungan validitas dan realibilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan

program aplikasi SPSS 20 for windows. Adapun langkah langkah menggunakan

SPSS 20 for windows sebagai berikut:

 Memasukan data variabel X dan Y setiap item jawaban responden atas

nomor item pada data view.

Klik variable view, lalu isi kolom name dengan variabel-variabel

penelitian dan isi juga kolom measure.

Kembali ke data view, lalu klik analyze pada toolbar pilih Reliability

Analiyze.

 Pindahkan variabel yang akan diuji lalu klik alpha.

 Lalu dapat diketahui apakah data tersebut valid serta realibel atau tidak,

dengan membandingkan data hitung dengan data tabel.

[image:30.595.117.541.193.565.2]

Hasil pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini disajikan pada

Tabel 3.4 berikut :

TABEL 3.4

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS

No Variabel r hitung r tabel Keterangan

1. Corporate Public Reltions 0,890 0,700 Reliabel

2. Citra Perusahaan 0.834 0,700 Reliabel

Sumber : Hasil pengolahan data 2012 (menggunakan SPSS 20 for windows)

3.6.2 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu acara untuk mengukur, mengolah dan

menganalisis data tersebut. Tujuan pengolahan data dalah untuk memberikan

(31)

dalam penelitian ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada

pengujian hipotesis serta jawaban masalah yang diajukan.

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket

ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian.

Dalam penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh

koresponden terkumpul. Kegiatan analisis datadalam penelitian dilakukan melalui

tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Menyusun Data

Mengecek kelengkapan identitas responden dan mengecek kelengkapan data

yang diisi oleh responden untuk mengetahui karakteristik responden digunakan

rumus prosentase sebagai berikut:

Dimana :

n = nilai yang diperoleh

N = jumlah seluruh nilai

100 = konstanta

2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang

terkumpul.

3. Tabulasi Data

Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a. Memberikan skor pada setiap item.

b. Menjumlahkan skor pada setiap item. % =n

(32)

c. Menyususn ranking skor pada setiap variable penelitian.

4. Menganalisis dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan angkaangka yang

diperoleh dari perhitungan statistik.

Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara

variable melalui analisis kolerasi dan membuat perbandingan rata-rata data sampel

atau populasi tanpa perlu diuji signifikannya. Melalui analisis deskriptif, maka

dapat diketahui:

a) Tanggapan responden terhadap kinerja CPR yang terdiri dari dimensi publikasi,

Special events, iklan dan sponsorship, community responsibility dan social

care.

b) Tanggapan responden terhadap Citra Prusahaan yang terdiri dari dimensi

common product, atributes, benefits or attitudes reputation, people and

relationship, value & programms, dan corporate credibility.

2. Analisis Verifikatif, yang bertujuan untuk menguji nilai hipotesis suatu

variabel. Melalui analisis ini dapat diketahui pengaruh antara satu variabel dengan

variabel lainnya.

a. Method of Successive Interval (MSI)

Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam

operasionalisasi variabel di atas, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih

dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method

of Successive Interval (MSI). Langkah-langkah untuk melakukan transformasi

(33)

1. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban

responden pada setiap pernyataan.

2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan

penghitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi

frekuensi (f) dengan jumlah responden.

3. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan penghitungan

proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

4. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap

pilihan jawaban

5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui

persamaan berikut:

Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan

pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan

persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

b. Analisis regresi linear sederhana

Menurut Sugiyono (2007:204) regresi sederhana merupakan perhitungan

yang didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel

independen dengan satu variabel dependen Berdasarkan tujuan dilakukannya

penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah variabel independen yaitu

Corporate Public Relations (X) dan variabel dependen yaitu citra perusahaan (Y).

Persamaan umum regresi sederhana (sudjana, 2007:204 ) adalah sebagai berikut:

� � = � � � � � − � � � � �

(34)

Keterangan :

X = Variabel Independen

Ŷ = Variabel Dependen

a = Bilangan konstanta harga Y jika X=0

b = Koefisien arah garis regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.

Untuk mencari a maka digunakan ruus sebagai berikut :

(Sudjana, 2007:206)

Untuk mencari b maka digunakan rumus sebagai berikut :

(Sudjana, 2007:206)

c. koefisien determinasi

Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Dalam penggunaan

koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan 100%.

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang

terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas, dengan asumsi 0 ≤ r2 ≥ 1 = Y X

2X XY

n X2( X)2

Ŷ= a + bX

(35)

(Riduwan, 2007:136)

Keterangan :

KP : Nilai koefisien determinan

r : Nilai koefisien korelasi

3.6.3 Uji Hipotesis

Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable

yaitu Corporate Public Relations (variabel X) sedangkan variabel dependen

adalah citra perusahaan (variabel Y). Dengan memperhatikan karakteristik

variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang digunakan adalah melalui

perhitungan analisis regresi linier sederhana untuk seluruh variabel tersebut.

Adapun yang menjadi hipotesis utama dalam penelitian ini adalah terdapat

pengaruh positif antara Corporate Public Relations terhadap citra perusahaan PT.

ASKES (persero).

Signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan Y diuji dengan

membandingkan thitung dan ttabel yaitu dengan menggunakan rumus distribusi

student (tstudent). Rumus dari distribusi student adalah :

(Riduwan, 2007:137)

Keterangan :

t : distribusi student

r : koefisien korelasi product moment

n : banyaknya data

��= r2× 100%

(36)

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah :

Jika thitung > tTabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima

Jika thitung < tTabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak

Taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu

pihak, yaitu uji pihak kanan.

Adapun hipotesis statistik yang akan diuji dalam rangka pengambilan

keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut.

Ho : ryx = 0, Artinya tidak terdapat pengaruh Corporate Public Relations

terhadap citra perusahaan PT. ASKES (persero).

Ha : ryx ¹ 0, Artinya terdapat pengaruh terhadap Corporate Public Relations

(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Public

Relations terhadap Citra Perusahaan survey pada peserta PT.ASKES (persero) di

kantor cabang Tasikmalaya dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Gambaran corporate public relations berada pada kategori tinggi

meskipun kategori ini termasuk pada kategori baik. Indikator tertinggi

yang mendapat skor kuesioner rata-rata terbesar adalah pada indikator

(Relationship) dimana hubungan PT.ASKES dengan pesertanya

dikatakan baik. Hal ini dikarenakan PT.ASKES memiliki program

hubungan yang baik dari mulai kinerja yang dapat memuaskan peserta

askes maupun keyakinan peserta askes terhadap kinerja PT.ASKES.

Dan indikator yang memiliki nilai paling rendah yaitu pada idnikator

(Advocacy) dimana rekomendasi PT.ASKES terhadap pesertanya

kurang memiliki solusi yang baik, terlihat jelas bahwa PT.ASKES tidak

memiliki rekomendasi yang baik hal ini dibuktikan dengan anak

perusahaannya yaitu inhealth yang kurang diketahui oleh publik

eksternal.

2. Gambaran Citra perusahaan berada pada kategori tinggi. Indikator yang

memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu indikator Value and Program, hal

ini dikarenakan PT.ASKES memiliki program diluar nilai tambah

(38)

yang baik tentunya. Dan indikator yang memiliki skor rata-rata

terendah dari Citra perusahaan ini yaitu common product, atribute,

benefits or attitude hal ini dikarenakan PT.ASKES jarang memberikan

informasi tentang produk yang dimilikinya yaitu askes sosial dan askes

komersial.

3. Terdapat pengaruh antara corporate public relations dengan citra

perusahaan menunjukan tingkat korelasi yang sangat kuat, sementara

besarnya pengaruh corporate public relations memiliki pengaruh yang

sama tingginya terhadap citra perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang telah

dihasilkan, maka peneliti menyatakan hal-hal sebagai berikut dengan harapan

dapat memberikan manfaat dna menjadi masukan bagi perusahaan jasa asuransi

khususnya bagi PT.ASKES (persero) cabang Tasikmalaya sebagai berikut:

1. Berasarkan hasil penelitian pada variabel CPR yang memiliki nilai

rata-rata terendah yaitu advocacy. Oleh karena itu yang harus dilakukan oleh

PT.ASKES adalah pada saat peserta askes mendatangi kantor

PT.ASKES para pegawai askes memberikan informasi untuk

merekomendasikan agar anggota keluarganya mendaftar pada produk

askes komersial dengan cara memberikan pengetahuan tentang produk

(39)

brosur pada saat mereka akan meninggalkan kantor PT.ASKES dan

selalu mengingatkanpara pesertanya bahwa pentingnya asuransi di masa

yang akan datang.

2. Berdasarkan hasil penelitian, indikator citra perusahaan yang memiliki

skor rata-rata paling rendah yaitu pada indikator common product,

atrbute, benefits or attitude. PT.ASKES diharapkan dapat melakukan

pembentukan kembali kepribadian perusahaannya lebih baik dengan

cara meyakinkan para pesertanya maupun publik eksternal.

Kepercayaan yang diberikan askes terhadap pesertanya dikatakan

rendah karena masih banyak peserta askes yang kurang yakin dengan

kinerja PT.ASKES, hal yang harus dilakukan oleh PT.ASKES yaitu

memiliki kualitas pelayanan jasa yang baik dengan menerapkan konsep

layanan yang sangat baik. Kemudian mempermudah prosedur

pelayanan penggunaan asuransi kesehatan bagi pesertanya tidak

berbelit-belit agar efektif dan efisien. Tetapi tetap semua langkah yang

harus dilakukan oleh PT.ASKES menggunakan invoasi yang

berkesinambungan.

3. berdasarkan hasil penelitian, Corporate public relations memiliki

pengaruh tinggi terhadap citra perusahaan. Oleh karena itu, PT.ASKES

bisa memkasimalkan kinerja konsep Corporate public relations dengan

selalu memperbaiki hubungan terhadap semua publik baik internal

maupun eksternal dengan cara sering mengadakan seminar asuransi dan

seminar kesehatan secara gratis dan berkesinambungan yang dihadiri

(40)

dan memberi informasi yang berharga untuk penggunaan asuransi

kesehatan di PT.ASKES maupun tentang pentingnya kesehatan.

4. Berdasarkan hasil penelitian perhitungan regresi linear sederhana

bahwa Corporate Public Relations memiliki nilai yang sangat tinggi

pengaruhnya terhadap Citra Perusahaan akan tetapi masih ada beberapa

persen yang tidak mempengaruhi Ctra perusahaan. Maka diharapkan

pada penelitian selanjutnya untuk meneliti indikator-indikator lain yang

dapat mempengaruhi citra sebuah perusahaan selain Corporate Public

(41)

Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Manajemen Pemasaran jasa. Bandung: CV. Alfabeta

Dowling, Grahamme. 2002. Creating Corporate Reputation, Identity, Image, and Performance. Oxford University Press Inc.

Kotler, Philip, (2007), Manajemen Pemasaran, Jakarta, Prenhallindo

Sutisna. (2002). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Cetakan Kedua, Bandung, PT.Remaja Rosdakarya.

Siswanto Sutojo, (2004), Membangun Citra Perusahaan, Jakarta: Damar Mulia Pustaka

Soemirat, S. Dan Elvirano A. (2007). Dasar-dasar public relations. Bandung: Rosadakarya.

Sulastomo, 2007. Manajemen Kesehatan, Cetakan ketiga, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Rochaety. E, Tresnati. R dan Latief. A. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Edisi Revisi. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Cutlip, S et al. 2004. Effective public relations, 9th ed. Englewood Cliffs NJ: Prentice Hall.

Hawkin, Best, Coney. 2004. Consumer Behaviour: Building marketing strategy. New York: McGrawhill.

Jefkins, Frank. 2004. Public Relations Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Juliansyah, Elvi. 2008. Promosi Public Relations. Bandung: Mandar Maju.

Khasali, Rhenald. 2008. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi

12. Alih Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: indeks.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi

12. Alih Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: indeks.

(42)

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi

132. Alih Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2012. Principle of Marketing. Edition 14e.. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Kotler, Philp dan Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management. Edition 14e. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soemirat, Soleh & Adrianto, Elvinaro. 2007. Dasar Public Relations. Bandung: Rosda.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana. 2007. Metoda Statistika. Edisi 7. Bandung: Tarsito

Michaelson, Davis dan Don W Stacks. 2011. Standardization in Public Relations Measurement and Evaluation. Public Relations Society of America, Public Relations Journal Vol 5 No 2, Halaman 1-19.

PT.ASKES (Persero). (2008). Sejarah Singkat PT.ASKES (Persero) [on line] Tersedia :http://www.ptaskes.com/info-perusahaan/14/Sejarah-Singkat

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Kepesertaan PT.ASKES (Persero)
Tabel 1.2 Tingkat kepuasan peserta askes terhadap pelayanan secara keseluruhan.
Gambar 1.1 Indeks Penilaian Reputasi Perusahaan Sebagai
Gambar 1.2 Citra PT.ASKES (persero) Berdasarkan Survey Pra Penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait