ANALISIS DEWAN
SYARI’AH
NASIONAL TENTANG
AKAD PEMBIAYAAN
MUR BA
Ḥ
AH
DI BMT SAKINAH
BEKONANG SUKOHARJO TAHUN 2015
SKRIPSI
Diajukan kepada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)
Oleh : Tayono NIM: I000120003 NIRM: 12/X/02.1.2/0084
FAKULTAS AGAMA ISLAM
ii
ANALISIS DEWAN SYARI’AH NASIONAL TENTANG
AKAD PEMBIAYAAN
MUR
BA
Ḥ
AH
DI BMT SAKINAH
BEKONANG SUKOHARJO TAHUN 2015
SKRIPSI
Diajukan kepada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)
Oleh : Tayono NIM: I000120003 NIRM: 12/X/02.1.2/0084
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
Jl.A.Yani Tromol Pos I-Pabelan Kartasura, Telp. (0271) 717417, Fax (0271)715448 Surakarta 57102
v MOTTO
ثأ ك ك
ا ا
ا
ا ا
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.
( Q.S. Al-Baqarah: 276 )1
ك ا ا
ا ا تا ا اء ا أ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman
( Q.S. Al-Baqarah: 278 )2
1 Departemen RI, Al-Quran dan Terjemahnya (jakarta: PT Syamil Cipta Media, 1987),
hlm.47
2
vi
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur berkat nikmat dari Allah Swt dan suri tauladan Nabi Muhammad Saw. Penulis bisa mengarungi kehidupan ini dengan penuh nikmat, karya sederhana ini penulis persembahkan untuk:
1. Ayahku, Carwita dan Ibuku, Nining yang selalu memberikan semangat dan
do‟anya kepada penulis.
2. Bapak Mujib, yang selalu memberikan dukungan yang selalu sayang dengan saya terima kasih banyak..
3. Keluargaku tercinta Chaerul Anam (adik) dan Nur Laily (adik), dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan perhatian dan cintanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir.
4. Kepada calon istri saya yang selalu saya sayangi, cintai, dinda Widya. Terima kasih telah memberikan semangat, motivasinya. Semoga kita di permudah dalam mencapai cita-cita. Amin....
5. Kepada segenap seluruh dosen FAI yang terkhusus buat dosen hukum Ekonomi Syari‟ah terima kasih atas dukungan moril dan materil yang diberikan selama ini.
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988.
1. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab Nama Huruf Latin Keterangan
viii
2. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis Rangkap
ع Ditulis „iddah
3. Ta‟ marbūtah
a. Bila dimatikan ditulis h
Ditulis hibah
ج Ditulis jizyah
(ketentuan ini tidak diberlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya). Bila diikuti dengan
kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan
“h”.
ء ا ا ك Ditulis karāmah al-auliyā‟
b. Bila ta‟ marbūtah hidup atau dengan harakat fathah, kasrah, dan
dammah ditulis “t”
ا ك Ditulis zakātul fiṭri
4. Vokal Pendek
Kasrah Ditulis i
fatḥah Ditulis a
ḍammah Ditulis u
5. Vokal Panjang
ix
kasrah + ya‟ mati → ك Ditulis ī →karīm ḍammah + wāwu mati → ف Ditulis ū → furūḍ
6. Vokal Rangkap
fatḥah + ya‟ mati → contoh: Ditulis ai → bainakum fatḥah + wāwu mati → contoh: Ditulis Au → qaulun
7. Huruf Sandang “ ا”
Kata sandang “ ا ” ditransliterasikan dengan “al” diikuti dengan tanda penghubung “-“, baik ketika bertemu dengan huruf qamariyyah maupun huruf syamsiyyah; contoh :
ا Ditulis al-qalamu
ا Ditulis al-syamsu
8. Huruf Kapital
Meskipun tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, tetapi dalam transliterasi huruf kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan sebagainya seperti ketentuan EYD. Awal kata sandang pada nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital;
x ABSTRAK
Baitul M l wat Tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan yang membantu para pengusaha mikro dan pengusaha kecil yang berlandaskan syari‟ah, dalam BMT ada program pembiayaan di antaranya adalah pembiayaan mur baḥah.
Dengan banyaknya lembaga-lembaga BMT yang mempunyai sistem mur baḥa,
maka banyak pula variasi dalam melaksanakan sistem pembiyaan mur baḥah. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji “Analisis Dewan Syari‟ah Nasional tentang Pelaksanaan Akad Mur baḥah di BMT Sakinah Bekonang Sukoharjo“.
Adapun perumusan masalah yaitu: Bagaimanakah pelaksanaan akad
mur baḥah di BMT Sakinah Bekonang Sukoharjo dan bagaimanakah pandangan Dewan Syari‟ah Nasional mengenai pembiayaan akad mur baḥah, adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan akad mur baḥah di BMT Sakinah Bekonang Sukoharjo dan untuk mengetahui bagaimana analisis Dewan
Syari‟ah Nasional tentang pelaksanaan akad mur baḥah.
Skripsi ini menggunakan jenis penelitan kualitatif. Sumber data diperoleh dari data primer (secara langsung) yaitu hasil dari field research (penelitian lapangan), melalui wawancara dengan manager selaku penanggung jawab dari BMT Sakinah, serta data sekunder (tidak langsung) yaitu literatur lainnya yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Selain wawancara, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data adalah analisis deskriptif yang bertujuan menggambarkan fenomena atau keadaan yang sebenarnya pada pelaksanaan akad mur baḥah di BMT Sakinah Bekonang Sukoharjo.
Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa pelaksanaan akad mur baḥah di BMT Sakinah telah memenuhi syari‟ah karena dari syarat dan rukunnya telah memenuhi. Selain itu dalam pelaksanaan nasabah melakukan cicilan atau angsuran dengan jangka waktu yang telah ditentukan oleh BMT Sakinah tanpa melanggar hukum-hukum syar‟i karena telah ada perjanjian dan penandatanganan di awal ketika nasabah dan pihak BMT Sakinah sama-sama sepakat.
Pelaksanaan akad mur baḥah di BMT Sakinah Bekonang Sukoharjo mengacu kepada Dewan Syari‟ah Nasional dalam fatwanya Nomer 04 /DSN-MUI/VI/2000 yaitu pada bagian pertama: Ketentuan Umum Mur baḥah dalam Bank Syari‟ah Nomor 5 dan 7 yang disebutkan, (No. 5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang dan (No. 7) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
xi ABSTRACT
Baitul M l Wat Tamwil (BMT) is a financial institution which helps micro businesspeople and small businesspeople based on Sharia. In BMT, there is a program of financing such as the financing of mur baḥah. Along with the great quantities of mur baḥah system in the BMT institution, there are also great quantities of variation in implementing the financing system of mur baḥah, therefore, the writer is interested in studying “The Analysis of The National Sharia Board on The Implementation of Mur baḥah Agreement in BMT Sakinah
Bekonang Sukoharjo“.
The problem statements are: How is the implementation of mur baḥah
agreement in BMT Sakinah Bekonang Sukoharjo and how is the view of the National Sharia Board on the financing of mur baḥah agreement? Meanwhile, the objectives of this research are to know the implementation of mur baḥah
agreement in BMT Sakinah Bekonang Sukoharjo and to know how the analysis of the National Sharia Board on the implementation of mur baḥah agreement.
This research used the type of qualitative research. The sources of data were obtained from the primary data (directly) which were from the field research through, interview with the manager as the person in charge of BMT Sakinah, and the secondary data (indirectly) which were from other literatures being relevant to the studied problems. Besides interview, the methods of data collection which the requirements and the essential pillars. Besides, in the implementation, the customers conducted installment for a period of time determined by BMT Sakinah without breaking the Sharia laws because there had been an agreement and signing early when the customer and the side of BMT Sakinah agreed each other.
The implementation of mur baḥah agreement in BMT Sakinah Bekonang Sukoharjo refered to The National Sharia Board in their decree 04/DSN-MUI/VI/2000 that is in the first section: The General Stipulations of Mur baḥah in the Sharia Bank Number 5 and 7 which explain: (No. 5) Bank must conveys everything related to the buying, for example if the buying is conducted through credit and (No. 7) The customer pays the price of items which has been agreed in a certain period of time which has also been agreed.
xii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan kalimat syukur Al-Ḥamdulillah, segala puja dan puji milik Tuhan semesta alam, yang selalu memberikan banyak nikmat, baik nikmat sehat dan nikmat waktu yang bermanfaat, sehingga dengan segala keridhaan Tuhan penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yaitu skripsi.
Skripsi berjudul “ ANALISIS DEWAN SYARI‟AH NASIONAL TENTANG AKAD MUR BAḤAH DI BMT SAKINAH BEKONANG
SUKOHARJO” ini disusun sebagai salah satu syarat guna mendapatkan gelar
strata satu (S1) pada jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah di Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan saran-saran berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. M. A. Fattah Santoso, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Bapak Dr. Imron Rosyadi, M.Ag., selaku Ketua Program Studi Hukum
Ekonomi Syari‟ah (HES) Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
xiii
4. Bpk Nurul Huda, M.Ag., selaku Pembimbing II, yang selalu sabar, memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikannya.
5. Kepada segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberi bekal pengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Kepada Ibu Nining yang Saya cintai, semoga selalu diberikan kesehatan. 7. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan pelayanan administrasi dengan baik.
8. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
9. Kepada keluarga Widya yang ada di ilacap ( bpk Sujan, ibu Suti, Widya, Murti, Iffat, Diana dan mas Yuli). Terima kasih atas dukungan semua.
Semgoa amal kebaikan bapak, ibu dan sahabat–sahabatku yang telah membantu tercapainya skripsi ini hingga selesai mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi ilmu pengetahuan baik bagi penulis sendiri maupun para pembaca budiman.
Surakarta, 10 Februari 2016 Penulis ,
xiv DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
HALAMAN TRANSLITERASI ... viii
HALAMAN ABSTRAK ... xi
6. Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Mur baḥah ... 18
a. Ketentuan Umum Murābaḥah dalam Bank Syari‟ah... ... 18
b. Ketentuan Mur baḥah kepada Nasabah ... 19
c. Jaminan dalam Mur baḥah... ... 20
xv
e. Penundaan Pembayaran dalam Mur baḥah... ... 21
f. Bangkrut dalam Mur baḥah... ... 21
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22
c. Pembiayaan Barang Elektronik... ... 37
2. Mekanisme Pembiayaan Akad Mur baḥah... ... 37
3. Kesepakatan akadMur baḥah antara nasabah dengan BMT... 38
BAB V ANALISIS DATA ... 40
A. Pelaksanaan Akad Pembiayaan Mur baḥah ... 41 B. Pandangan Dewan Syari‟ah terhadap Akad Pembiayaan
Mur baḥah...
xvi BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ... 47 B. Saran... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvii DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Berita Acara Konsultasi Skripsi Pembimbing I
Lampiran 2 Berita Acara Konsultasi Skripsi Pembimbing II
Lampiran 3 Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional
Lampiran 4 Dokumentasi BMT Sakinah Bekonang