KAJIAN INTERTEKSTUAL LIRIK LAGU OPICK PADA ALBUM
”SEMESTA BERTASBIH” DAN AL QURAN
PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
DANAR DWI VIVI USTATI A 310110035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
1
KAJIAN INTERTEKSTUAL LIRIK LAGU OPICK PADA ALBUM ”SEMESTA BERTASBIH” DAN AL QURAN
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan intertekstualitas dan kesamaan teks yang terdapat dalam teks lagu Opick album Semesta Bertasbih dengan Al quran. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Obyek penelitian kajian intertekstualitas pada lirik lagu album ”Semesta Bertasbih” Opick. Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini adalah lirik lagu yang terdapat di dalam album Opick “Semesta Bertasbih” yang mengandung intertekstual dan kesamaan dengan teks yang ada di dalam Al quran. Sumber data dalam penelitian ini adalah lagu-lagu Opick dalam Album “Semesta Bertasbih” dan Al quran. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik teknik simak dan catat. Trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber data. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Tinjauan Intertekstualitas yang terdapat pada Album ”Semesta Bertasbih” sangat menarik, karena setiap penciptaan lirik sebuah lagu selalu didasarkan pada ayat Al quran surat Al Fatihah, Al Baqarah, Ali Imran, Ajjumah, An-Naml, An-nahl, Al Hajj, Al Israa, Al Hadid, An Nisa, An Nur, Al Hasyr, Shaad, At Taghabun, Ar- Ra’d, Fathir, Al-Lukman, Al-Taubah, Az-Zumar, Al Muthafifin, Ibrahim, Ar Rum, Al Ahzab, Al Zalzalah, Al A’raf, Yunus, Al Mukminun, Yassin, dan Al- Hujurat. 2) Kesamaan teks yang terdapat pada Lirik Lagu Opick Pada Album ”Semesta Bertasbih” dan Al quran meliputi repetisi yang terdiri dari repetisi utuh, anafora dan tautotes, sinonimi dan kolokasi.
Kata kunci : Intertekstual, Lirik Lagu, Pengulangan Teks
Abstract
2
the lyrics Opick On Album " Semesta Bertasbih " and an Al qur includes reps comprising intact repetition, anaphora and tautotes, synonymy and collocation.
Keywords: intertextual, lyrics, text repetition
I. Pendahuluan
Pada umumnya seluruh kegiatan manusia selalu melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar sesama. Seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, keinginan, dan menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa sebagai alat komunikasi dibedakan menjadi dua, yaitu bahasa lisan dan tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai hubungan yang erat satu dengan lainnya. Bahasa tulis sebagai salah satu alat komunikasi banyak dimanfaatkan dalam berbagai situasi komunikasi dan tujuan yang berbeda. Menurut Aminudin (2001:136), sebagai sebuah sistem tanda atau sistem lambang, bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang digunakan untuk berinteraksi. Bahasa digunakan manusia sebagai alat penyampai gagasan melalui kegiatan komunikasi. Bahasa juga menyertai proses berpikir manusia dalam memahami dunia luar baik secara efektif maupun imajinatif.
Lirik lagu menggunakan bahasa untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang. Penuangan ide lewat lirik lagu tidak lepas dari melodi, jenis irama, dan unsur musik. Melodi, jenis irama, dan unsur musik tersebut kadang-kadang memerlukan pemendekan kata, pengurangan atau penambahan imbuhan. Hal tersebut dilakukan untuk menyesuaikan lirik lagu dengan melodi, jenis irama, dan konstruksi musik lagu tersebut (Helmi, 2010:2-3). Karakteristik lagu mempunyai kemiripan dengan puisi dalam wujud ekspresi linguistiknya, seperti bahasa yang digunakan pendek, singkat, padat makna, dan terdiri atas kalimat-kalimat yang disusun menjadi bait-bait (Anjarsari, 2007:27). Lagu apabila dilepaskan dari nada-nada atau melodinya, akan menjadi lirik lagu, yang berarti bahwa lirik lagu merupakan rangkaian kata-kata dalam lagu (Sa‟idah, 2013:3).
3
Terdapat 10 lagu dalam Album “Semesta Bertasbih” yaitu Taqwa, Irhamna, Takdir,
Teranglah Hati, Kesaksian Diri, Semesta Bertasbih, Bismillah, Satu Rindu, Buka Mata Buka Hati, Ya Rasul.
Menurut Ratna (2004: 172-173), secara luas interteks diartikan sebagai jaringan hubungan antara satu teks dengan teks lain. Lebih dari itu, teks itu sendiri secara etimologis (textus, bahasa Latin) berarti tenunan, anyaman, penggabungan, susunan, dan jalinan. Produksi makna terjadi dalam interteks, yaitu melalui proses oposisi, permutasi, dan transformasi. Penelitian dilakukan dengan cara menemukan hubungan-hubungan bermakna di antara dua teks atau lebih. Teks-teks yang dikerangkakan sebagai interteks tidak terbatas sebagai persamaan genre, interteks memberikan kemungkinan yang seluas-luasnya bagi peneliti untuk menemukan hipogram. Hubungan yang dimaksud tidak semata-mata sebagai persamaan, melainkan juga sebaliknya sebagai pertentangan, baik sebagai parodi. Ratna (2007: 216) mengungkapkan bahwa tidak ada karya asli dalam pengertian yang sesungguhnya. Artinya, suatu karya tidak akan diciptakan dalam keadaan kosong tanpa referensi dari dunia lain. Teori interteks dalam kaitannya dengan teks formal dapat mengidentifikasi lautan teks, memasukkannya dalam peta pemahaman sehingga menghasilkan karya yang baru. Menurut Pradopo (2008: 55), dasar dari kajian intertekstual adalah prinsip persamaan teks yang satu dengan teks yang lain. Kajian intertekstual dimaksudkan sebagai kajian terhadap sejumlah teks (sastra), yang diduga mempunyai bentuk-bentuk hubungan tertentu. Secara khusus dapat dikatakan bahwa kajian interteks berusaha menemukan aspek-aspek tertentu yang telah ada pada karya-karya sebelumnya pada karya-karya yang muncul lebih kemudian. Tujuan kajian interteks itu sendiri adalah untuk memberikan makna secara lebih penuh terhadap karya tersebut. Lirik lagu yang diciptakan dan dibawakan oleh Opick hampir semua bernuansa Islami dan bersifat religi, sehingga dapat ditemukan adanya interterkstual atau hubungannya dengan Al Quran.
4
II. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam menganalisis intertekstual lirik lagu
Opick pada album “Semesta Bertasbih” dengan Al Quran adalah metode kualitatif
deskriptif. Pengkajian ini bertujuan untuk mengungkapkan berbagai informasi kualitatif dengan pendeskripsian yang diteliti dan penuh nuansa untuk menggambarkan secara cermat sifat-sifat suatu hal (individu atau kelompok), keadaan fenomena, dan tidak terbatas pada pengumpulan data, melainkan meliputi analisis dan interpretasi (Sutopo, 2006:8-10). Objek penelitian dalam penelitian ini adalah kajian intertekstualitas pada
lirik lagu album ”Semesta Bertasbih” Opick. Album ”Semesta Bertasbih” dibuat pada
tahun 2009 dan berisi 10 judul lagu. Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka (Moleong, 2002: 11). Data adalah sumber informasi yang akan diseleksi sebagai bahan analisis. Adapun data dalam penelitian ini adalah lirik lagu yang terdapat di dalam album Opick “Semesta Bertasbih” yang mengandung intertekstual dan kesamaan dengan teks yang ada di dalam Al quran. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data kepustakaan yaitu berupa buku, transkip, majalah, dan lain-lain. Sumber data primer adalah sumber utama penelitian yang diproses langsung dari sumbernya tanpa lewat perantara (Siswantoro: 2004:54). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah lagu-lagu Opick dalam Album “Semesta Bertasbih” dan Al Quran.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak dan catat. Metode simak adalah usaha untuk memperoleh data dengan cara menyimak penggunaan bahasa, sedangkan metode catat adalah teknik penyediaan data dengan cara mencatat teks dalam waktu data yang kemudian dipilah sesuai data yang diperlukan (Mahsun, 2005: 92). Trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber data, yaitu berupa lagu-lagu Opick dalam album Semesta Bertasbih dan Al Quran, serta informasi dari internet.
III. Hasil dan Pembahasan
1. Tinjauan Intertekstualitas yang Terdapat dalam Teks Lagu Opick Album
Semesta Bertasbih dengan Al quran
a. Tinjauan Intertekstual “Irhamna “
5
Jika dilihat dan dicermati, bait pertama lirik lagu ”Irhamna” didasarkan pada Al quran. Perhatikan data berikut.
(1) Tinggi menggunung dosa-dosaku, bertambah tinggi semakin hari.
(2) Berjuta kesalahan berlapis kesombongan, selalu saja datang menghampiri.
Bait pertama pada lirik lagu ”Irhamna” berdasarkan teks Al quran berikut: (1a) Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS. Ali Imran:135)
(2a) Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenarannya)...(An-Nahl:14)
Berdasarkan kutipan lirik lagu di atas, dapat dilihat bahwa baris
pertama pada lirik ”Tinggi menggunung dosa-dosaku, bertambah tinggi
semakin hari” didasarkan pada teks Al quran QS Ali Imran ayat 135 ” orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah”. Pada lirik “Berjuta kesalahan berlapis kesombongan, selalu saja datang menghampiri” didasarkan pada Al quran QS An Nahl ayat 14 yang
berbunyi “mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan”.
Kata “dosa” identik dengan kata “keji” yang terdapat pada terjemahan QS
Ali Imran ayat 135. Kata “kesalahan” identik dengan kezaliman. Kata
“kesombongan” secara tekstual terdapat pada terjemahan An Nahl ayat 14.
b. Tinjauan Intertekstual “Takwa”
Jika dilihat dan dicermati, bait pertama lirik lagu ”Takwa” didasarkan pada Alquran, perhatikan data berikut.
Bait 1
(3) Ku bersujud pada-Mu.
6
Bait pertama pada lirik lagu ”Takwa” berdasarkan teks Al quran berikut:
(9a) Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,Tuhan semesta alam. (QS. Al-Anam:162) (10a)Cukuplah Allah bagiku. KepadaNyalah bertawakkal orang-orang yang
berserah diri. (QS Al-Zumar: 38)
(11a) Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan. (QS. Al-Lukman: 22)
Berdasarkan kutipan lirik lagu di atas, dapat dilihat bahwa baris
pertama pada lirik ”Ku bersujud pada-Mu” sesuai dengan teks Al quran QS.
Al-Anam ayat 162 yang berbunyi ” sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah”. Baris kedua pada lirik ”Dan pasrahkan diri dike-maha-anMu” sesuai dengan teks Al quran QS. Al-Zumar ayat 38 yang berbunyi “KepadaNyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri”. Baris ketiga pada lirik ”Ku berlindung selalu pada dosa-dosa” sesuai dengan teks Al quran yaitu QS. Al-Lukman ayat 22 yang
berbunyi ”Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah,
sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh”. Kata ”bersujud” identik dengan
kata ”sembahyang”, kata ”pasrah” identik dengan kata ”tawakal” yang
terdapat pada terjemahan QS. Al-Zumar ayat 38. Kata ”berlindung” identik
dengan kata ”berpegang” yang terdapat pada terjemahan QS. Al-Lukman
ayat 22.
Rekapitulasi Hasil Interteks Album ”Semesta Bertasbih” Opick
7
QS. Al Baqarah ayat 152, 156
QS. Ali Imran ayat 190-191
Bagan di atas tampak jelas tinjauan inteleksktualitas yang muncul pada
Album “Semesta Bertasbih” adalah teks Al quran surat Al Fatihah, Al Baqarah,
Ali Imran, Ajjumah, An-Naml, An-nahl, Al Hajj, Al Israa, Al Hadid, An Nisa, An Nur, Al Hasyr, Shaad, At Taghabun, Ar- Ra‟d, Fathir, Lukman, Al-Taubah, Az-Zumar, Al Muthafifin, Ibrahim, Ar Rum, Al Ahzab, Al Zalzalah, Al
8
2. Pengulangan Teks yang Terdapat dalam Lagu Opick album Semesta
Bertasbih
a. Pengulangan Teks Lirik Lagu “Irhamna “
Berikut ini beberapa pengulangan teks yang ditemukan dalam lirik lagu Irhamna.
1) Repetisi ( Perulangan )
Sumarlam (2003: 34) menjelaskan bahwa repetisi adalah perulangan satuan bunyi yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Hasil analisis terhadap lirik lagu “Irhamna” menunjukkan bahwa terdapat repetisi anafora dan utuh.
a) Repetisi Anafora
Repetisis anafora adalah perulangan satuan lingual berupa kata atau frasa pertama pada tiap baris atau kalimat berikutnya.
Analisis lirik lagu ”Irhamna“ menunjukkan adanya repetisi anafora
pada kata “Segala“ yang dapat dilihat pada data di bawah ini.
(1) Segala salah adalah milik kita (bait 2 baris 2) (2) Segala puji hanya bagiMu (bait 2 baris 2)
Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa kata “segala”
mengalami pengulangan bunyi lagi pada yang sama b) Repetisi utuh
Repetisi utuh adalah perulangan satuan lingual secara utuh dalam kailmat, dapat dilihat dalam baris lagu berikut ini:
(3) Langkah yang rapuh jiwa yang lemah (Bait 2 baris 1) (4) Langkah yang rapuh jiwa yang lemah (Bait 5 baris 1) (5) Segala salah adalah milik kita (Bait 2 baris 2)
(6) Segala salah adalah milik kita (Bait 5 baris 2)
(7) Irhamna ya Alloh ya Rohman ya Rohim 4x (bait 3 baris 3) (8) Irhamna ya alloh ya rohman ya rohim 4x (bait 5 baris 3) (9) Ampun aaaa (bait 4 baris 4)
(10) Ampun aaaa (bait 4 baris 5)
9
dan bait 5 baris 3, dan bait 4 baris 4 diulangi lagi secara utuh pada bait 4 baris 5.
2) Sinonimi (Padan kata)
Sinonimi merupakan salah satu aspek untuk mendukung kepaduan wacana, berfungsi untuk menjalin hubungan antara makna yang sepadan antara satuan lingual tertentu dengan satual lingual lain dalam wacana.
Dalam lirik lagu “Irhamna” ditemukan sinonimi sebagai berikut
(11) Berjuta kesalahan berlapis kesombongan (Bait 1 baris 3) (12) Langkah yang rapuh jiwa yang lemah (Bait 2 baris 1)
Berdasarkan uraian di atas, kata “berjuta” yang terdapat pada bait 1 baris 3 memiliki makna yang sama dengan kata “berlapis” yang terletak pada bait dan baris yang sama. Begitu pula dengan kata “rapuh” memiliki makna yang sama dengan “lemah” pada bait 2 baris 1.
Rekapitulasi Hasil Pengulangan Teks Album ”Semesta Bertasbih” Opick
Judul Lagu Jenis Perulangan Jumlah
Irhamna Repetisi Utuh 8
Takwa Repetisi Utuh 2
Takdir Repetisi Utuh 4
Teranglah Hati Repetisi Utuh 16
Kesaksian Diri Repetisi Utuh 6
Semesta Bertasbih Repetisi Utuh 8
Satu Rindu Repetisi Utuh 16
Buka Mata Buka Hati Repetisi Utuh 20
Ya Rosul Repetisi Utuh 6
Irhamna Repetisi Anafora 2
Takwa Repetisi Anafora 2
Takdir Repetisi Anafora 3
Teranglah Hati Repetisi Anafora 7
Kesaksian Diri Repetisi Anafora 2
Bismillah Repetisi Anafora 4
Buka Mata Buka Hati Repetisi Anafora 2
Ya Rosul Repetisi Anafora 7
Kesaksian Diri Repetisi Tautotes 3
Irhamna Sinonimi 2
Takwa Sinonimi 1
Takdir Sinonimi 2
10
Kesaksian Diri Kolokasi 2
Tabel di atas menunjukkan bahwa pengulangan teks yang muncul pada album ”Semesta Bertasbih” karya Opick meliputi repetisi yang terdiri dari repetisi anafora, utuh, dan tautotes, sinonimi, dan kolokasi.
Berdasarkan hasil analisis dua rumusan masalah serta keseluruhan dapat ditemukan hasil, yaitu pertama, dalam penelitian ini ditemukan tinjauan intertekstualitas pada teks lagu Opick album Semesta Bertasbih dalam Al Quran terdapat pada surat Al Fatihah, Al Baqarah, Ali Imran, Ajjumah, An-Naml, An-nahl, Al Hajj, Al Israa, Al Hadid, An Nisa, An Nur, Al Hasyr, Shaad, At Taghabun, Ar-
Ra‟d, Al- Fathir, Al-Lukman, Al-Taubah, Az-Zumar, Al Muthafifin, Ibrahim, Ar
Rum, Al Ahzab, Al Zalzalah, Al A‟raf, Yunus, Al Mukminun, Yassin, dan Al-
Hujurat. Kedua, mengenai kesamaan teks yang terdapat dalam lagu Opick album Semesta Bertasbih dengan Al Quran meliputi repetisi yang terdiri dari repetisi anafora, utuh, dan tautotes, sinonimi, dan kolokasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini Al quran sebagai hipogram dari lirik lagu Opick pada
album yang berjudul ”Semesta Bertasbih” sebagai teks transformasinya.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian lainnya. Penjelasan mengenai persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang relevan dibutuhkan guna mengetahui temuan penelitian baru. Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu dijelaskan di bawah ini.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Agustini (2009) dengan penelitian ini yaitu sama-sama mengkaji tentang intertekstual. Perbedaannya yaitu penelitian Agustini (2009) mengkaji intertekstual pada novel, sedangkan penelitian ini mengkaji intertekstual pada lirik lagu. Penelitian Agustini menyimpulkan bahwa kajian intertekstual pada kedua novel menunjukkan adanya hubungan intertekstual pada unsur plot yang terdapat dalam lima motif, unsur tokoh dan penokohan yang terdapat dalam empat tokoh yang mempunyai peran yang sama, dan unsur tema dalam empat tema minor dan (satu) tema mayor. Jadi, kesimpulannya novel Kubur Berkutbah sebagai hipogram dan Novel Misteri Cincin yang Hilang sebagai teks transformasi. Hasil penelitian ini yaitu Al quran sebagai hipogram dari lirik lagu
11
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Arianti (2011) dengan penelitian ini yaitu sama-sama mengkaji tentang intertekstual. Perbedaannya yaitu Arianti menyimpulkan bahwa analisis bentuk intertekstual dalam penelitian ini memasuki wilayah hipogram. Hipogram itu adalah karya sastra yang melatarbelakangi lahirnya karya sastra yang berikutnya. Hipogram yang meliputi tiga hal yaitu, hipogram ditemukan dalam penokohan yang terbagi menjadi dua yaitu, Ikal (LP) ditransformasikan sebagai Alif (N5M) dan Lintang (LP) ditransformasikan sebagai Baso (N5M), hipogram ditemukan dalam sudut pandang, hipogram ditemukan dalam masalah pendidikan, pendidikan dikhususkan dalam pendidikan berbasis agama. Dengan demikian bentuk intertekstual novel Laskar Pelangi dan Negeri Lima Menara dapat dilihat dari segi struktur yang terdapat dalam masing-masing novel. Jadi, kesimpulannya novel Laskar Pelangi sebagai hipogram dan novel Lima Menara sebagai teks transformasinya, sedangkan hasil penelitian ini yaitu Al quran sebagai hipogram dari lirik lagu Opick pada album yang berjudul ”Semesta
Bertasbih” sebagai teks transformasinya.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Indrayanti (2012) dengan penelitian ini yaitu sama-sama mengkaji intertekstual. Indrayanti menyimpulkan bahwa novel Sang Pemimpi merupakan hipogram, sedangkan novel Ranah 3 Warna yang terbit sesudahnya disebut sebagai transformasinya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Al quran sebagai hipogram dan lirik lagu Opick pada album
yang berjudul ”Semesta Bertasbih” sebagai teks transformasinya.
12
IV. PENUTUP 1. Simpulan
a. Hubungan intertekstual dalam penelitian ini yaitu Al quran sebagai hipogram dan lirik lagu Opick pada album yang berjudul ”Semesta Bertasbih” sebagai teks transformasinya. Tinjauan Intertekstualitas yang terdapat pada Album „Semesta
Bertasbih‟ didasarkan pada ayat Al quran surat Al Fatihah, Al Baqarah, Ali
Imran, Ajjumah, An-Naml, An-nahl, Al Hajj, Al Israa, Al Hadid, An Nisa, An Nur, Al Hasyr, Shaad, At Taghabun, Ar- Ra‟d, Fathir, Lukman, Al-Taubah, Az-Zumar, Al Muthafifin, Ibrahim, Ar Rum, Al Ahzab, Al Zalzalah, Al
A‟raf, Yunus, Al Mukminun, Yassin, dan Al- Hujurat.
b. Kesamaan teks yang terdapat pada lirik lagu Opick Pada Album ”Semesta
Bertasbih” dan Al qur an meliputi sinonimi, kolokasi, dan repetisi. Repetisi utuh, repetisi anafora dan repetisi tautotes merupakan kesamaan teks yang sering
muncul pada lirik lagu Opick Pada Album ”Semesta Bertasbih”.
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. 2001. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru.
Anjarsari, Marlina. 2007. Makna Lirik Lagu. Jakarta: Balai Pustaka.
Helmi, Syafrizal Situmorang. 2010. Filsafat Ilmu dan Metode. Riset. Medan: USU Press.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tehniknya. Jakarta: Rajawali Pers.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, Dan Teknik Penelitian Sastra Dan Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajaran.
Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Teori, Metode, Dan Teknik Penelitian Sastra Dan Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajaran.
Siswantoro. 2004. Metode Penelitian Sastra Analisis Psikologi. Jakarta: Gramedia.
Pradopo. 2008. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannya. Yogyakarta:Gajah Mada University Press