• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) MENGGUNAKAN MEDIA KARTUN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (DI) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI GERAK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) MENGGUNAKAN MEDIA KARTUN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (DI) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI GERAK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) MENGGUNAKAN MEDIA KARTUN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INTERACTION (DI) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA

MATERI GERAK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

DISUSUN OLEH

RUSLAN SIRAIT NIM.8106176020

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRACT

RUSLAN SIRAIT.NIM.8106176020.The Effect Of Learning Cooperative Model Of Team Games Tournament (TGT) By Using Cartoon Media With Learning Direct Interaction (DI) On Students Motivation To The Physics Subject Result In The Move Concept At Junior High School (SMP) Fostgraduate Program, The University Of Medan 2013.

The objectives of this study are: (1) to konow the differences of Cooperatif Learning Model implementation of Team Games Tournament (TGT) type by using cartoon media from Direct Interaction (DI) model application to the student achievement on move subject (2) to know the differences of students high motivation from the student low motivation in both learning models (3) to know the interaction between TGT Cooperative Learning by using cartoon media to the motivation to increase the students achievement.

This study applied quasy experiment by using two group pretes and postes design. The population at this study is all of the first year students of SMP Negeri 3 Air Batu Satu Atap academic year 2012/2013 totally 3 class (90 students). The sample of this study to two classes namely VII-1 consistity of 30 students and class VII-2 consistity of 30 students in which VII-1 is taught by using TGT (exsperimental class) and VII-2 is taught with DI (control class)

The data analysis uses SPSS 17 that can be formulated as follows: (1) the students taught by using TGT has higher achievement compared with the student taught by using DI (2) Students taught by using TGT with motivation will obtain higher achievement compared with students taught by using DI with motivation (3) there is a significant interaction between TGT an DI to students achievement.

(5)

ABSTRAK

RUSLAN SIRAIT. NIM. 8106176020. Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Menggunakan Media Kartun Dengan Model Pembelajaran Direct Interaction (DI) Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dan Hasil Belajar Fisika Pada Materi Gerak Di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) Untuk mengetahui perbedaan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe (TGT) menggunakan media kartun dengan penerapan model (DI) terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi Gerak, (2) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi dan motivasi rendah pada kedua model pembelajaran tersebut, (3) Untuk mengetahui adanya interaksi antara pembelajaran Kooperatif tipe TGT menggunakan media kartun dan model pembelajaran DI terhadap motivasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian ini merupakan quasi eksperimen, dengan desain 2 group yaitu pretes dan postes. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Air Batu Satu Atap T.A 2012/2013 sebanyak 3 kelas (90 orang). Sampel penelitian terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VII-1 sebanyak 30 orang dan kelas VII-2 sebanyak 30 orang. Kelas VII-1 diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (kelas Eksperimen) dan kelas VII-2 diajar dengan model pembelajaran Direct Interaction (kelas Kontrol).

Data dianalisis menggunakan SPSS 17 dapat disimpulkan : (1) Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Direct Interaction. (2) siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan motivasi akan memperoleh hasil belajar yang tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model DI dengan motivasi. (3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan model pembelajaran model DI terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT karena penulis masih diberi nikmat

kesehatan serta rahmat yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis dengan judul EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) MENGGUNAKAN MEDIA KARTUN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INTERACTION (DI) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR

FISIKA PADA MATERI GERAK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)”Tesis ini disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Fisika Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari tanpa adanya dukungan, petunjuk, bimbingan serta bantuan berbagai pihak, penyusunan Tesis ini tidak dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan, maka tidaklah

berlebihan dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini, baik bantural moral maupun material. Untuk itu penulis mengucapkan terima

kasih kepada Bapak Prof. Motlan, M.Sc.,Ph.D dan Prof. Dr. Sahyar, M.S.,M.M selaku dosen pembimbing yang senantiasa dengan sabar memberikan arahan

bimbingan dan motivasi serta meluangkan waktunya kepada penulis hingga penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada ibu Dr. Mariati P Simanjuntak, S.Pd.,M.Si, Bapak Dr. H. Ridwan Abdullah Sani, M.Si

dan Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saran-saran dari mulai rencana penelitian sampai

(7)

Ucapan terima kasih kepada Bapak Sumari, S.Pd,MM sebagai Kepala SMP Negeri 3 Air Batu Satu Atap dan rekan-rekan guru yang telah memberikan

masukan selama melaksankan penelitian di sekolah. Teristimewa penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada istri saya Sutrisna Rahmadani Nasution,S.Pd dan anak saya Auni Bachta Sirait yang selalu menjadi

penyemangat penulis untuk dapat menyelesaikan tesis ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tesis ini, namun penulis menyadari tanpa adanya dukungan, petunjuk, bimbingan serta

bantuan berbagai pihak, penyusunan tesis ini tidak dapat terselesaikan

sebagaimana yang diharapkan. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya tesis ini. Akhir kata,

penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.

Medan, 11 Februari 2014

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Abstract i

Abstrak ii

Kata Pengantar iii

Daftar Isi v

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Pembatasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 6

1.7.Defenisi Operasional 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Hakekat Model Pembelajaran kooperatif 7

2.1.2. Model Pembelajaran Tipe TGT 16

2.1.3. Hakekat Model Pembelajaran 20

2.1.4. Media Komik Dalam Pembelajaran 28

2.1.5. Motivasi Pembelajaran 29

2.2. Kerangka Konseptual 34

(9)

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 37

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 37

3.3. Variabel Penelitian 37

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 38

3.5. Prosedur Penelitian 39

3.6. Instrumen Penelitian 40

3.6.1. Instrumen Motivasi Belajar Sisiwa 41

3.6.2. Tes Hasil Belajar Fisika 42

3.7. Analisis Butir Tes 43

3.7.1. Validitas Isi 43

3.7.2. Validitas Butir Soal 43

3.7.3. Realibilitas Tes 44

3.7.4. Indeks Kesukaran 45

3.7.5. Daya Pembeda 46

3.8. Teknik Analisis Data 47

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 51

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian 51

4.1.1.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes 51

4.1.1.2. Tingkat Kesukaran Tes 53

4.1.1.3. Daya Pembeda Tes 53

4.2. Analisis Statistik Data Hasil Penelitian 53 4.2.1. Deskriptif Statistik Hasil Penelitian 54

4.2.2. Uji Asumsi 55

4.2.2.1. Uji Normalitas Tes Hasil Belajar 55

4.2.2.2. Uji Homogenitas 56

4.3. Pengujian Hipotesis 57

4.3.1. Hipotesis Pertama 58

4.3.2. Hipotesis Kedua 59

(10)

4.3.4. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar 60

4.3.5. Pembahasan 61

4.3.5.1. Perbedaan Hasil Belajar Gerak yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT dan Model Pembelajaran Direct Interaction 61 4.3.5.2. Perbedaan Hasil Belajar Gerak yang Diajar

dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT yang Memiliki Motivasi dan Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran

Direct Interaction yang Memiliki Motivasi 63 4.3.5.3. Interaksi Antara Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT dan Model Pembelajaran Kooperatif Direct Interaction dengan

Motivasi dalam Mempengaruhi Hasil belajar 64

BAB V. HASIL PENELITIAN

5.1. Kesimpulan 65

5.2. Saran 65

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Tahap-Tahap Pembelajaran Kooperatif 13

Tabel 3.1. Rancangan Desain Penelitian 38

Tabel 3.2. Desain Penelitian ANAVA 39

Tabel 3.3. Kisi-kisi instrument angket motivasi pada pengajaran

Fisika di SMP 41

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Hasil Belajar Fisika Pada Materi Pokok Gerak 42 Tabel 3.5. Rubrik Mengukur Hasil Belajar Siswa Untuk Soal C1 Dan C2 42 Tabel 3.6. Rubrik Mengukur Hasil Belajar Siswa Untuk Soal C3 Dan C4 42

Tabel 4.1. Uji Validitas Tes 52

Tabel 4.2. Uji Realibilitas Tes 53

Tabel 4.3. Data Deskriptif Statistik Hasil Belajar 54

Tabel 4.4. Uji Normalitas 55

Tabel 4.5. Uji homogenitas Nilai Pretes 56

Tabel 4.6. Uji pretes 57

Tabel 4.7. ANAVA Faktorial 2 X 2 58

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Cluster-Seating Arrangement 10

Gambar 2.2. Swing-Seating Arrangement 11

Gambar 2.3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 12

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. RPP Pembelajaran Kelas TGT Pertemuan Pertama 70 Lampiran 2. RPP Pembelajaran Kelas TGT Pertemuan Kedua 74 Lampiran 3. RPP Pembelajaran Kelas TGT Pertemuan Ketiga 78 Lampiran 4. RPP Pembelajaran Kelas DI Pertemuan Pertama 82 Lampiran 5. RPP Pembelajaran Kelas DI Pertemuan Kedua 85 Lampiran 6. RPP Pembelajaran Kelas DI Pertemuan Ketiga 88

Lampiran 7. Soal Instrumen Penelitian 91

Lampiran 8. Kuisioner (Angket) Motivasi Belajar Siswa 93

Lampiran 9. Uji Validitas Tes 95

Lampiran 10.Daya Pembeda 97

Lampiran 11. Tingkat Kesukaran 98

Lampiran 12. Distribusi Data penelitian 99

Lampiran 13. Distribusi Data Anava 100

Lampiran 14. Deskriptif Statistik Data Penelitian 101 Lampiran 15. Uji Normalitas Data Penelitian 106 Lampiran 16. Uji Homogenitas Data Penelitian 107

Lampiran 17. Uji T Pretest 108

Lampiran 18. Uji ANAVA 109

Lampiran 19. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar 112

Lampiran 20. Nilai Untuk Validasi 113

Lampiran 21. Nilai Pretes DI 114

Lampiran 22. Nilai Postes DI 115

Lampiran 23. Nilai Pretes TGT 116

Lampiran 24. Nilai Postes TGT 117

Lampiran 25. Nilai Motivasi DI 118

Lampiran 26. Nilai Motivasi TGT 119

Lampiran 27. Pola Garis Interaksi Antara Model Pembelajaran Kooperatif Direct Interaction Dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Motivasi Terhadap

(14)
(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kegiatan proses belajar mengajar, khususnya bidang studi fisika peranan guru sangat diperlukan untuk melihat apa, siapa yang diajar dan bagaimana cara

mengajar mata pelajaran tersebut. Sehingga pada akhirnya nanti akan memberikan hasil belajar siswa yang dapat dijadikan sebagai gambaran sejauh mana siswa telah menguasai konsep-konsep fisika yang dipelajarinya.

Usaha pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas secara operasional tertuang dalam tujuan kurikuler pendidikan fisika. Adapun tujuan

kurikuler pendidikan fisika menyatakan bahwa: mata pelajaran fisika bertujuan agar siswa mampu menguasai konsep-konsep fisika dan saling keterkaitannya serta mampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah untuk

memecahkan masalah yang dihadapinya, sehingga lebih menyadari keagungan Tuhan Yang Maha Esa (Depdikbud,1995).

Mutu pendidikan dipengaruhi oleh beberapa hal terutama ketersediaan

fasilitas belajar, pemanfaatan waktu, dan penggunaan metode belajar. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas guru harus mampu memilih metode

pembelajaran yang tepat karena cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran sangat mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran dan minat siswa terhadap materi pelajaran yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa. Guru berkewajiban untuk mencapai kegiatan pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan siswa agar mencapai hasil pembelajaran yang

(16)

Berdasarkan pengalaman selama menjadi guru IPA Fisika di SMP N 3 Air Batu Satu Atap bahwa prestasi belajar IPA Fisika siswa di sekolah tersebut rendah. Rendahnya prestasi belajar di kelas tersebut diduga karena guru secara

aktif menjelaskan materi, memberi contoh, dan latihan sedangkan siswa hanya mendengar, mencatat, dan mengerjakan latihan. Pembelajaran seperti itu kurang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan, membentuk, dan mengembangkan pengetahuannya sendiri dan pembelajaran tersebut kurang mampu menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa dan sangat

membosankan. Selain itu, kecil sekali peluang terjadinya proses sosial antar siswa yaitu hubungan siswa satu dengan siswa lainnya dalam rangka membangun

pengetahuan bersama, untuk itu perlu dilakukan perubahan model dalam proses pembelajaran.

Salah satu model pembelajaran yang berpijak pada pandangan konstruktivis

adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang

memberikan kesempatan kepada para siswa melaksanakan kegiatan belajar bersama.

Berdasarkan jurnal ho dan boo ( 2007 ) menyatakan bahwa pembelajaran

kooperatif dapat menghasilkan :1) relationship between cooperative learning and student’s academic achievement, 2) understanding of consepts, 3) motivation to

learn.

Teams Games Turnament (TGT) adalah salah satu tipe pembelajaran

kooperatif yang menekankan adanya kerjasama antar anggota kelompok untuk

(17)

pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan kompetensi kognitif dan sosial lebih mudah akan tercapai ( Fauzi:2011)

Faktor ketepatan guru dalam memilih cara pengajaran sangat berpengaruh

terhadap kesenangan dan penguasaan siswa pada materi pelajaran fisika. Salah satu upaya yang mungkin dilakukan guru adalah penggunaan media pembelajaran

serta mampu mengaitkannya dalam pembelajaran fisika, salah satu media pembelajaran tersebut adalah media kartun gambar yang mengkombinasikan fakta-fakta, gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara

ungkapan kata-kata dan gambar-gambar yang memvisualisasikan konsep-konsep fisika secara konkrit dan menarik. Pengajaran fisika dalam bentuk kartun sangat

menarik karena mudah dimengerti sehingga sangat membantu siswa yang hendak menikmati dan merasakan asyiknya belajar fisika ( Gonick & Huffman,2003).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Simatupang dan Elvita

menyimpulkan adanya pengaruh yang signifikan penggunaan lembaran kerja kartun terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok pemuaian kelas VII semester 1 di SMP Negeri 17 Medan Tahun Ajaran 2007/2008 dengan nilai

rata-rata post test kelas eksperimen 68,875.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Noperi, dalam pengembangan komik

pembelajaran fisika berbasis desain grafis materi gerak pada siswa SMP didapat hasil dari skor angket motivasi yaitu 3,51, artinya pembelajaran dengan menggunakan komik fisika disenangi oleh siswa.

Berdasarkan uraian yang telah diungkapkan di atas, maka perlu menerapkan suatu model pembelajaran dengan bantuan media yang dapat

(18)

penelitian dengan judul “Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Menggunakan Media Kartun dengan Model Pembelajaran Direct Interaction (DI) Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Hasil

Belajar Fisika Pada Materi Gerak Di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi kemungkinan rendahnya hasil belajar siswa, yaitu disebabkan faktor internal ( dalam diri anak )

dan faktor eksternal ( luar diri anak ). Adapun masalah-masalah yang diidentifikasi dalam masalah ini adalah:

1. Metode pembelajaran yang kurang tepat mengakibatkan rendahnya prestasi anak.

2. Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap pelajaran Fisika yang

menyebabkan hasil belajar siswa rendah.

3. Penggunaan model dan media pembelajaran yang kurang bervariasi oleh guru.

1.3. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada masalah:

1. Hasil belajar fisika siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT + media kartun dan model pembelajaran Direct

Interaction ( DI )

2. Motivasi belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif

(19)

3. Interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar fisika pada materi Gerak di SMP Negeri 3 Air Batu Satu Atap kelas VII.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah peneliti adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika menggunakan model Direct

Instruction dengan model kooperatif tipe TGT dan kartun?

2. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar

rendah dengan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ? 3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi dalam

meningkatkan hasil belajar fisika?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa menggunakan model pembelajaran Direct Instruction dengan kooperatif

tipe TGT dan kartun.

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dengan hasil belajar siswa yang memiliki

motivasi belajar tinggi.

3. Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan

(20)

1.6. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru, dapat dijadika alternatif dalam perbaikan pembelajaran ssssuntuk meningkatkan pemahman materi pembelajaran Fisika.

2. Bagi Sekolah, untuk bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas hasil pendidikan.

3. Bagi Siswa, untuk lebih mampu memahami materi pelajaran dan meningkatkan hasil belajar, menumbuhkan minat belajar yang lebih tinggi.

1.7. Defenisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami suatu

variable yang ada dalam penelitian ini , maka perlu diberikan defenisi operasional untuk mengklarifikasikan hal tersebut. Adapun defenisi operasional dari penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran yang merupakan bagian dari metode belajar kooperatif, dimana siswa belajar dalam kelompoknya untuk mempersiapkan

diri agar dapat menyelesaikan soal-soal turnamen akademik.

2. Materi pokok Gerak adalah materi yang membahas tentang Jarak,Perpindahan,

Gerak Lurus Beraturan, Gerak Lurus Berubah Beraturan.

3. Hasil Belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami bahan ajar disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes. Hasil

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yaitu siswa yang menggunakan

model pembelajaran TGT mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran DI 2. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yaitu siswa yang menggunakan

model pembelajaran Kooperatif tipe TGT yang memiliki motivasi mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa

yang diajarkan dengan model DI yang memiliki motivasi

3. Terdapat interaksi pembelajaran yaitu siswa yang menggunakan model kooperatif tipe TGT dengan media kartun mendapatkan hasil yang lebih

baik dibandingkan siswa yang menggunakan model pembelajaran Direct Interaction dengan motivasi.

5.2. Saran

1. Siswa harus dibimbing dalam pelaksanaan pembelajaran TGT agar siswa

lebih fokus dan aktif dalam menjawab pertanyaan dalam permainan dan turnamen yang dilaksanakan dalam model TGT ini

2. Peranan perpustakaan di sekolah juga mempengaruhi hasil pengajaran,

(22)

3. Guru sebaiknya lebih memikirkan lagi pola pembelajaran TGT agar tidak melibatkan guru lain dalam pembelajaran TGT ini.

4. Dalam melibatkan model pembelajaran sebaiknya diperhitungkan dengan

baik pembagian jumlah kelompok, jangan sampai terlalu banyak dalam satu kelompok, karena akan mengakibatkan siswa dalam kelompok tidak

bekerja sepenuhnya.

5. Pertimbangkan waktu dalam pelaksanaan model pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Ames,R & L. Ames (1984). Research on Motivation Education: Student Motivation (Vol. 1). Orlando: Academic Press, Inc.

Arends, R. I. 1997. Classroom Instruction and Management. New York: McGraw Hill Companies.

Arends, R. I. 2001. Learning to Teach. New York: McGraw Hill Companies. Arends, R. I. 2007. Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar, Edisi Ketujuh,

buku dua. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Arikunto, S.(2006). Prosedur Penelitian ; suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bandura, A. (1977). Self-Efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change. Psychological Review, 84, 191-215.

Cropley, A.J. (1985). Motivation for Participation in Adult Education. Pada J.H.Knoll (Ed) Motivation for Adult Education. Bonn K.G.Saur Munchen:German Commission for Unesco.

Depdikbud, (1995), Garis-Garis Besar Program Pengajaran, Jakarta.

Djamarah, B dan Zain, A. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fauzi, Ahmad. (2011). pembelajaran fisika dengan pendekatan kooperatif model team game tournament (tgt) sebagai upaya peningkatan kompetensi sosial

mahasiswa. Surakarta : Depdikbud

Gonick, L & Huffman, A., (2003), Kartun Fisika,Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta.

Gumelar, M.S. 2009. Comic Making (Part 1). Diakses 13 Desember 2012 dari

http://www.lulu.com/

Ho, Fong Fui And Hong Kwen Bo. 2007. Cooperative Learning: Exsploring Its Effectiveness In The Physics Classroom: Asia-Pasific Forum On Science

(24)

Hornby, G. 2009. The effectiveness of cooperative learning with trainee teachers. Journal of Educational for Teaching, Volume 35, Issue 2 May 2009, pages 161 – 168 (On line), (http://www.informaworld.com/content), diakses 15 oktober 2012).

Hotimah, Husnul. 2013.” Efek Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) terhadap Motivasi Belajar Siswa dan

Hasil Belajar Fisika pada Konsep Listrik Statis di Sekolah Menengah

Pertama (SMP),Tesis Pascasarjana Unimed, Medan.

Ibrahim, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA. University Press.

Isjoni. 2007. Cooperative Learning, Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Isjoni. 2009. Cooperative Learning, Mengembangkan Kemampuan Berkelompok. Bandung: Alfabeta.

Keller, J.M.(1983). Motivation Design of Instruction, in Instructional-Design Theories and Models: An Overview of Their Current Status. Hillscale:

Lawrence Erlbaum Associates, Publishers. Lie, A. 2000. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Lie, A. 2008. Cooperative Learning, Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

McClelland, D. (1985). How Motives, Skills, and Values Determine What People Do. American Psychologist, 40, 812-825

Noperi, Hendri. 2011. ”Pengembangan Komik Pembelajaran Fisika Berbasis Desain Grafis Materi Gerak Pada Sisa SMP”, Skripsi, FKIP Universitas

Lampung,Bandar Lampung.

Nuryani, R. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang Press.

Sagala, S. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: alfabeta.

(25)

Sanjaya, W. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Simatupang, Sehat & Elvita.2008.” Pengaruh Penggunaan Lembaran Kerja Kartun Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Pemuaian Kelas

VII Semester 1 Di SMP Negeri 17 Medan Tahun Ajaran 2007-2008”,

Skripsi FMIPA Unimed, Medan.

Situmorang, M dan Laora L. S. 2009. Efektivitas Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Prastasi Belajar Siswa pada Pengajaran Sistem Koloid,

Pascasarjana Unimed : Jurnal Pendidikan Kimia Volume I Nomor 1 Edisi

April.

Slavin, R, E. 1995. Cooperative Learning Theory, Research and Practice. Second Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon Publisher.

Sudjana, N. dan Rivai A. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Syah, M., (2003), Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Uno, H. B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Wikipedia.2011. Desain Grafis. Diakses 13 Desember 2012 dari

http://id.wikipedia.org/

Gambar

Gambar 2.1. Cluster-Seating Arrangement

Referensi

Dokumen terkait

though the crime occurred when they were in a dreamlike state... • Once the initial shock of the crime has worn off, victims may experience other emotions such as anger,

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.. Diperiksa oleh :

[r]

Langkah-langkah perencanaan menu diet diabetes mellitus : (1) menentukan jumlah kebutuhan energi/kalori pasien untuk mengetahui jenis diet yang sesuai (2) menghitung

Berdasarkan kajian literatur mengenai sistem pendanaan KPS (Tabel 1), beberapa faktor kunci keberhasilan skema KPS pada pembangunan infrastruktur mencakupi kerjasama dan

Satpam Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) masih menggunakan absensi dengan sistem tanda tangan yang dibuat manual dan data yang berkaitan juga menggunakan

bahwa dalam rangka mendukung operasional Pelabuhan Perikanan Birea serta melaksanakan ketentuan Pasal 24 ayat (6) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

Buku yang menguraikan terkait bagaimana lahirnya anggota Parlemen yang aspiratif, dengan menggunakan kajian mulai dari mekanisme rekrutmen anggota Partai