• Tidak ada hasil yang ditemukan

RELEVANSI KOMPETENSI LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN KEBUTUHAN DUNIA Relevansi Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Dengan Kebutuhan Dunia Usaha Dan Insdustri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RELEVANSI KOMPETENSI LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN KEBUTUHAN DUNIA Relevansi Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Dengan Kebutuhan Dunia Usaha Dan Insdustri."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ii 

RELEVANSI KOMPETENSI LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN KEBUTUHAN DUNIA

USAHA DAN INDUSTRI

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Memperoleh Sebagai Persyaratan Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Akuntasi

Diajukan Oleh: ARINA HIDAYATI

A210110103

PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

viii ABSTRAK

RELEVANSI KOMPETENSI LULUSAN SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN INSDUSTRI

Arina Hidayati dan Budi Sutrisno

Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. April, 2015

Email: hidayatiarina93@gmail.com

Tujuan penelitian ini dirumuskan untuk mengetahui : Pertama isi kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Batang. Kedua tingkat kesesuaian kompetensi lulusan SMK dengan kebutuhan DU/DI.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Objek penelitian ini adalah SMK N 1 Batang, dan Perusahaan dengan beberapa macam bentuk usaha di kota Batang-Pekalongan (PT Primatexco Indonesia, Matahari Department Store, Hypermart Indonesia, Koperasi Simpan Pinjam Artha Agung Batang). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa hal berikut : Pertama kurikulum SMK Negeri 1 Batang dibuat dan dievaluasi oleh tiga pihak yaitu pihak sekolah, pihak dunia usaha dan industri (DU/DI), dan dinas pendidikan. Berdasarkan perwakilan ketiga pihak tersebut, kurikulum SMK N 1 Batang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan DU/DI. Kedua kompetensi keahlian akuntansi dan soft skills yang diajarkan sekolah sudah sesuai dengan kebutuhan DU/DI, hanya saja DU/DI menetapkan standar kompetensi yang tinggi dalam rekrutmen kerja, terutama pada bagian akuntansi dan keuangan. Hal ini menyebabkan siswa lulusan SMK N 1 Batang yang bekerja di perusahaan hanya mendapat jabatan yang rendah. Namun jabatan atau karir tersebut dapat naik sewaktu-waktu menyesuaikan dengan kebutuhan dudi dan soft skills

yang dimiliki tenaga kerja.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengajukan beberapa saran antara lain :

Pertama sekolah untuk memonitoring kebutuhan dudi dan melaksanakan program-program sekolah (kurikulum) dengan menyesuaikan kebutuhan dan permintaan dunia usaha dan industri. Kedua Perusahaan untuk memberikan kesempatan bagi calon karyawan dari lulusan SMK yang melamar di perusahaan tersebut.

(4)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan pendidikan formal yang diprogramkan pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran. Pendidikan Kejuruan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (dalam Bukit, 2014)

adalah “suatu pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untu dapat bekerja

dalam bidang tertentu”. Namun fakta menunjukkan bahwa SMK justru menjadi penyalur tertinggi dalam angka pengangguran di Indonesia. Menurut penelitian Isma Widiyati (2013) yang diambil dari sumber Badan Pusat Statistik, pada tahun 2008-2009 17,26% lulusan SMK menjadi penyumbang utama tingkat pengangguran. Diantara lulusan SD ke bawah 3,78%, SMP 8,37%, SMA 14,5%, lulusan Diploma menyumbang angka 13,66%, sedangkan Universitas 13,08%.

Berdasarkan data di atas tingginya angka pengangguran pada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dikarenakan oleh beberapa hal berikut :

a. Pendirian Sekolah Menengah Kejuruan saat ini bukan ditinjau berdasarkan kebutuhan, melainkan hanya sebagai pemenuhan kuantitas saja.

b. Pendidikan kejuruan saat ini hanya mengutamakan penilaian model konsep akademis saja, dan cenderung menyisihkan ketrampilan kerja.

(5)

3

Gambar 1. Hasil Analisis Kebutuhan pada Dunia Usaha Dunia Industri Sumber : Penelitian Widarto, Pardjono dan Widodo

Data di atas dapat diartikan bahwa kebutuhan Dunia Usaha dan Industri (DU/DI) dalam merekrut tenaga kerja dan mengembangkan karirnya, memerlukan 1:3 kemampuan hard skills : soft skills.

Sehingga dapat dikatakan apabila sekolah kejuruan ingin mendapatkan kompetensi lulusan yang mampu memenuhi kebutuhan DU/DI, SMK harus mengejarkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan DU/DI.

Tujuan

Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan antara lain :

1. Isi kurikulum yang digunakan pada SMK (fokus penelitian pada SMK N 1 Batang).

2. Relevansi kompetensi lulusan SMK N 1 Batang dengan kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan ddalam dunia kerja dan dunia industri.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kualtiatif studi etnografi. Menurut Bungin (2007:74), “studi etnografi adalah prosedur kualitatif untuk menggambarkan, menganalisis, dan menafsirkan pola-pola kelompok budaya,

0 5 10 15 20 25 30

(6)

keragaman perilaku, keyakinan dan bahasa yang berkembang dari waktu ke waktu. Dalam etnografi, peneliti memberikan gambaran rinci tentang proses berbagai budaya antara kelompok dan masyarakat, menggambarkan berbagai sumber informasi yang digunakan”.

Objek penelitian dilakukan di bagi menjadi dua macam. Objek pertama dilakukan untuk mengukur kompetensi lulusan yang berasal dari SMK, peneliti mengambil objek pada SMK Negeri 1 Batang. Sedangkan untuk menilai kebutuhan dunia usaha dan industri (DU/DI), peneliti mengambil empat perusahaan yang bergerak di bidang yang berbeda-beda, antara lain : PT Primatexco Indonesia, Matahari Departement Store, Hypermart Indonesia, dan Koperasi Simpan Pinjam Artha Agung Kec. Batang.

Data yang diambil peneliti ada dua macam, data primer yang merupakan bentuk data langsung yang diperoleh dari subjek penelitian yaitu mengenai kurikulum SMK Negeri 1 Batang, kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha dan industri kabupaten

Batang-Pekalongan. Data sekunder yang diperoleh dari pihak lain yang berupa dokumen, atau data laporan yang mendukung tercapainya tujuan penelitian.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan tiga macam cara yaitu : wawancara, observasi dan dokumentasi. Miles and Huberman dalam Sugiyono (2012:246) menyatakan bahwa teknis analisis data dilakukan dengan empat langkah yaitu melakukan analisis data, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

(7)

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN

1. Kurikulum Sekolah Menengah Negeri 1 Batang

SMK Negeri 1 Batang masih menggunakan kurikulum KTSP. Kurikulum SMK Negeri 1 Batang terdiri dari tiga kelompok mata pelajaran yaitu normatif, adaptif, dan produktif. Normatif terdiri dari Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmasni Olahraga dan Kesehatan, serta Seni Budaya. Adaptif terdiri atas Matematika, Bahasa Inggris, IPA, IPS, KKPI dan Kewirausahaan. Sedangkan produktif hanya terdiri dari dua mata pelajaran yaitu Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan.

2. Relevansi Kompetensi Lulusan SMK dengan Kebutuhan Dunia Usaha dan Industri

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa fakta mengenai tenaga kerja yang berasal dari lulusan SMK program keahlian akuntansi antara lain :

a. PT Primatexco Indonesia

Pada perusahaan ini lulusan SMK N 1 Batang program keahlian akuntansi yang bekerja, hanya menempati jabatan sebagai bagian produksi. Karir yang ditempuh karyawan hanya mampu menyesuaikan dengan unit awal karyawan tersebut bekerja.

b. Matahari Department Store dan Hypermart Indonesia

Kedua perusahaan ini mempunyai jenis usaha yang sama, yaitu bergerak di bidang ritel. Untuk rekrutmen tenaga kerja, kedua perusahaan ini menerapkan sistem yang serupa, rekrutmen tenaga kerja tidak melihat keahlian yang dimiliki calon tenaga kerja. Pegawai hanya menempati bagian yang kosong dalam perusahaan. Sedangkan untuk pengembangan karir Hypermart Inodnesia lebih cepat maju dibanding dengan Matahari Department Store.

(8)

Hasil wawancara peneliti terhadap tenaga kerja di KSP Artha Agung, Stahesti Prahasiwi, peneliti memperoleh beberapa data mengenai :

1) Rekrutmen tenaga kerja di KSP Artha Agung dilaksanakan secara intern, sehingga koperasi tersebut tidak mengeluarkan informasi lowongan kerja ke masyarakat.

2) Varian pegawai yang bekerja di KSP Artha Agung mulai dari lulusan SMA/SMK sederajat, Diploma, hingga Strata 1. 3) Berdasarkan variasi di atas, penempatan setiap pegawai tidak melihat pada pendidikan minimal yang ditempuh. Melainkan lebih mengutamakan pada kompetensi yang dimiliki tenaga kerja. Fakta di lapangan, Stahesti sebagai karyawan yang berasal dari lulusan SMK N 1 Batang menduduki jabatan di bagian kasir dan administrasi, hal ini berbeda dengan salah satu karyawan yang berasal dari lulusan D3 namun hanya mendapat bagian pekerjaan sebagai marketing.

4) Perkembangan karir di KSP Artha Agung tergantung dengan kebutuhan koperasi, karir seorang tenaga kerja dapat naik apabila kompetensi yang dimiliki dalam hal soft skill dalam kategori lebih dari rata-rata.

(9)

7

Tabel 1 : Perbandingan rata-rata kompetensi lulusan SMK N 1 Batang dengan kompetensi kebutuhan DU/DI

PEMBAHASAN

1. Kurikulum SMK N 1 Batang

SMK Negeri 1 Batang masih menggunakan kurikulum KTSP. Kurikulum SMK Negeri 1 Batang terdiri dari tiga kelompok mata pelajaran yaitu normatif, adaptif, dan produktif. Normatif terdiri dari Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmasni Olahraga dan Kesehatan, serta Seni Budaya. Adaptif terdiri atas Matematika, Bahasa Inggris, IPA, IPS, KKPI dan Kewirausahaan. Sedangkan produktif hanya terdiri dari dua mata pelajaran yaitu Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan .

No. Standar Kompetensi Utama Rata-rata

transaksi kegiatan kas 8,8 8,6

5 Memproses entri jurnal 9 8,3

laporan keuangan 8,79 8,95

10

Menyiapkan surat

pemberitahuan pajak 8,54 7,7

11

Mengoperasikan paket program pengolah

angka/spreadsheet 9,2 9,2

12

Mengoperasikan aplikasi

computer akuntansi 8,8 8,85

13 Mengelola Akuntansi Modal 8,41 0

14 Praktik Akuntansi 8,93 0

(10)

Mengacu pada penelitian sebelumnya oleh Isma Widiyati (2013) mengenai Relevansi kurikulum SMK berbasis industri kreatif dengan metode extrapolation and the econometric approach, diperoleh kesimpulan bahwa relevansi kurikulum SMK program keahlian Tata Busana yang dikembangkan harus mengacu pada dunia usaha dan industri. Sesuai dengan penelitian di atas, SMK Negeri 1 Batang sudah menetapkan hal serupa, yaitu merencanakan dan menetapkan kurikulum sekolah dengan melibatkan tiga pihak, yaitu DU/DI, guru-guru akuntansi, dan dinas pendidikan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada jenis program keahlian yang diteliti. Selain itu penelitian Isma Widiyati lebih memfokuskan objek penelitian pada kurikulum sekolah saja, sedangkan penelitian ini fokus penelitian adalah melihat bagaiaman kurikulum SMK N 1 Batang program keahlian akuntansi dengan kesesuaian kompetensi lulusan SMK dengan kebutuhan DU/DI.

2. Relevansi Kompetensi Lulusan SMK dengan Kebutuhan DU/DI

Mengacu pada poin pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa kompetensi lulusan SMK N 1 Batang tahun ajaran 2013/2014 sudah sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Industri.

Hasil penelitian dari I Nengah Edi Imawan dalam jurnalnya yang berjudul

“Relevansi Kurikulum Program Produktif Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK N 3 Yogjakarta Terhadap Kebutuhan Dunia

Usaha/Imdustri (DUDI) Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM)” menyatakan bahwa tingkat relevansi kurikulum 82% sudah sesuai dengan kebutuhan DU/DI. Sedangkan menurut Permono (2010) dalam penelitian yang berjudul “Kompetensi

Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan antara Kebijakan dan Realita”

menunjukkan bahwa sebagian besar lulusan SMK program keahlian akuntansi bekerja tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

(11)

9

program keahlian akuntansi, yang bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Berdasarkan poin pembahasan dan hasil penelitian di atas, dapat diambil simpulan sebagai berikut :

1. Kurikulum SMK Negeri 1 Batang

Hasil penelitian menyebutkan Kurikulum SMK N 1 Batang dirancang dengan menyesuaikan kebutuhan Dunia Usaha dan Industri. Sehingga pembuatan dan pelaksanaan kurikulum di SMK N 1 Batang melibatkan tiga pihak yaitu DUDI, guru-guru dan pihak sekolah yang berwenang, serta dinas pendidikan.

2. Relevansi Kompetensi Lulusan SMK N 1 Batang dengan Kebutuhan Dunia Usaha dan Industri

Secara teori kompetensi yang diajarkan di sekolah kepada siswa lulusan SMK N 1 Batang program keahlian akuntansi sudah sesuai dengan kebutuhan DU/DI. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar lulusan SMK N 1 Batang bekerja tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Sehingga dengan kata lain nilai kompetensi yang diterapkan DU/DI dengan sekolah memiliki standar yang berbeda.

SARAN

Untuk menyempurnakan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu dilakukan antara lain :

(12)

2. Perusahaan dan sekolah hendaknya bekerja sama dalam menentukan standar nilai kompetensi yang dibutuhkan. Selain itu untuk menghasilkan lulusan SMK Negeri 1 Batang yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri hendaknya sekolah melakukan monitoring ke perusahaan-perusahaan sehingga dapat mengetahui kompetensi lulusan yang dibutuhkan DU/DI.

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya. Kencana Predana Media Group: Jakarta

Masriam, Bukit. 2014. Strategi dan Inovasi Pendidikan Kejuruan dari Kompetensi ke Kompetensi. Bandung : Alfabeta

Sutrisno, Budi. 2013. Perncanaan Karir Siswa SMK. Jurnal Model Berbasis Pengembangan Soft Skills. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Widarto, Pardjono, dan Widodo. . Pengembangan Model Pembelajran Soft Skills dan Hard skills

Gambar

Gambar 1. Hasil Analisis Kebutuhan pada Dunia Usaha Dunia Industri
Tabel 1 : Perbandingan rata-rata kompetensi lulusan SMK N 1 Batang dengan kompetensi kebutuhan DU/DI

Referensi

Dokumen terkait

ƒ Gives the students a word list of parts of action words by writing it on the white board ƒ Asks the students to. copy

Hal tersebut karena di akhir tahun 2012 KPPBC TMP C Manado banyak melakukan sosialisasi dan pembimbingan secara langsung bagi pengusaha pabrik yang memiliki masalah ataupun

Dalam survei yang diselenggarakan pada wilayah yang menerapkan larangan total maupun parsial, konsumen melihat adanya peningkatan jumlah toko minuman beralkohol sebanyak lebih

Artikel ini membahas tentang upaya penegakan hukum terhadap peredaran minuman beralkohol tanpa label edar yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Faktor produksi yang berpengaruh terhadap varietas unggul baru adalah lahan, benih, pupuk Urea, pestisida dan tenaga kerja.. Sedangkan yang berpengaruh terhadap varietas

Melalui Modul Interaktif dengan menggunakan Macromedia Authorware 6 ini, akan menjelaskan informasi mengenai Tata surya khususnya 9 planet yang ada (Merkurius, Venus, Bumi,

selain itu dibentuknya team khusus yang khusus menangani keluhan pasien, -yang dibekali ilmu mengenai handling complain,- dan dibuatnya pelaporan dalam bentuk laporan dan

Hasil penelitian ini juga sama dengan hasil penelitian Suciati (2008) pada anak usia 4–6 tahun di TK Al- Husna Bekasi, yang menunjukkan tidak ada hubungan antara