• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SETS (SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP DHARMA PATRA PANGKALAN BERANDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SETS (SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP DHARMA PATRA PANGKALAN BERANDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SETS (SCIENCE

ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY) TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA

KELAS VIII SMP DHARMA PATRA

PANGKALAN BERANDAN

TAHUN PEMBELAJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

NOVA SULISTIA

NIM 2102111020

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penulisan Skripsi yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran SETS

(Science Environment Technology and Society) Terhadap Kemampuan Menulis

Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan Tahun

Pembelajaran 2013/2014” telah diupayakan secara maksimal, tetapi masih belum

sempurna. Untuk itu, diharapkan saran dan masukan yang konstruktif dari

pembaca.

Penulis menyadari bahwa selesainya Skripsi ini tidak terlepas atas

bantuan banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada.

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan seni.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

4. Drs. Sanggup Barus, M.pd. selaku Sekertaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

5. Dr. Wisman Hadi, M. Hum. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia.

6. Mara Untung Ritonga, S.S, M.Hum, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing

Skripsi.

7. Drs. H. Sigalingging, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

8. Drs. Basyaruddin, M.Pd. selaku Dosen Pengarah.

(7)

iii

10.Ayahanda Harmain dan Ibunda Rosmaida Pasaribu serta keluarga besar

saya, adik-adik yang saya sayangi Safri Pradana, M. Fadil, Abdul Husin,

Melisa perhatian serta dukungan moril dan material yang senantiasa

diberikan dengan tulus.

11.Bapak H. Zarwan Hasibuan, selaku kepala sekolah SMP Dharma Patra

Pangkalan Berandan dan Ibu Sumiati, S.Pd. selaku guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia dan beserta seluruh guru dan siswa yang telah

membantu selama penelitian.

12.Sahabat-sahabatku tersayang atas semangat dan motivasi yang baik dan

terimakasih juga atas kebahagian yang tak pernah putus kalian berikan,

yang telah bersedia berbagi canda, tawa, tangis bahagia.

13.Teman-teman seperjuangan kelas Reguler A 2010 dan kelompok PPLT

Unimed 2013 SMP Dharma Patra.

14.Anggota Teater LKK Unimed terkhusus angkatan 22, kakak serta adik

angkat saya.

Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca

Medan, Juli 2014

Penulis,

(8)

ABSTRAK

Nova Sulistia, NIM 2102111020, Efektivitas model pembelajaran SETS (Science Environment Technology and Society) terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan Tahun pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model pembelajaran manakah yang lebih efektif antara model SETS atau model Konvensional dalam meningkatkan kemampuan menulis naskah drama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan dengan jumlah 150 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa yang diambil secara homogen dengan random posttest only control group design . Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes kemampuan menulis naskah drama.

Dari pengolahan data diperoleh hasil post-test kelas ekperimen dan kelas kontrol. Adapun nilai rata-rata kelas eksperimen dengan model SETS = 80,5, standar deviasi=8,5, dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 40%, kategori baik sebanyak 53,33% dan kategori cukup sebanyak 6,67%. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol dengan model konvensional = 69,33, standar deviasi=7,92 dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 10%, kategori baik sebanyak 53,33%, kategori cukup sebanyak 36,67%. Dari hasil uji data post-test diketahui keduanya berdistribusi normal. Dari uji homogenitas diperoleh bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, diperoleh t0 sebesar 5,21, kemudian dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikan 5% dimana dk = n1 – 1 + n2 – 1= 30-1 + 30-1 = 58 diperoleh ttabel = 2,00sehingga thitung > ttabel (0,05), yakni 5,21 > 2,00. Oleh karena itu, hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bukti empirik bahwa kemampuan menulis naskah drama yang diajarkan dengan menggunakan model SETS (Science Environment Technology and Society) lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan model konvensional oleh siswa kelas VIII SMP Dharma Patra pangkalan Berandan.

(9)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 4

C. Pembatasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah... 5

E. Tujuan Penelitian... 6

F. Manfaat Penelitian... 6

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 8

A. Kerangka Teoretis... 8

1. Menulis Naskah Drama... 8

2. Model Pembelajaran SETS (Sciencific Environtmen Technology and Socienty)... 16

3. Model Pembelajaran Konvensional... 20

B. Kerangka Konseptual... 23

C. Hipotesis Penelitian... 25

BAB III METODE PENELITIAN... 26

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 26

B. Populasi dan Sampel... 26

C. Metode dan Desain Penelitian... 28

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian... 29

E. Jalannya Eksperimen... 30

F. Instrumen Penelitian... 32

(10)

H. Teknik Analisis Data... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 41

A. Hasil Penelitian... 41

B. Temuan Penelitian... 55

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 65

A. Simpulan... 65

B. Saran... 66

DAFTAR PUSTAKA... 68

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Perincian Populasi Penelitian... 27

Tabel 3.2 Desain Eksperimen... 29

Tabel 3.3 Pembelajaran Menulis Naskah Drama Dengan Menggunakan Model SETS... 30

Tabel 3.4 Pembelajaran Naskah Drama Dengan Model Konvensional. 32 Tabel 3.5 Aspek-aspek Penilaian Kemampuan Menulis Naskah Drama33 Tabel 4.1 Data Hasil Kelas Eksperimen (X)... 42

Tabel 4.2 Identifikasi Kecenderungan Hasil Kelas Eksperimen (X).... 43

Tabel 4.3 Data Hasil kelas Kontrol (Y)... 45

Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Hasil Kelas Kontrol (Y)... 46

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen (X)... 47

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol (Y)... 40

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (X)... 51

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (Y)... 52

Tabel 4.9 Harga-Harga Yang Diperlukan Untuk Uji Bartlet... 54

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus... 70

Lampiran 2 RPP... 71

Lampiran 3 RPP... 76

Lampiran 4 Instrumen tes kemampuan menulis naskah drama... 80

Lampiran 5 Contoh naskah drama... 81

Lampiran 6 Perhitungan uji normalitas... 85

Lampiran 7 Daftar nilai kritis untuk uji lilifors... 95

Lampiran 8 Tabel wilayah luas di bawah kurva 0 ke Z... 96

Lampiran 9 Nukilan tabel nilai “t” untuk berbagai df....... 97

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung, produktif, ekspresif dengan memanfaatkan

struktur bahasa dan kosa kata. Melalui kegiatan menulis seseorang dapat

menuangkan ide, perasaan ataupun gagasannya berdasarkan pengetahuan, dan

pengalaman yang didapat secara tertulis. Aktivitas tersebut memerlukan kesiapan

untuk mengolah, membentuk, hingga mempertimbangkan secara kritis gagasan

yang akan dicurahkan sebelum menjadi tulisan. Maka dari itu, keterampilan

menulis merupakan serangkaian aktivitas berpikir menuangkan gagasan untuk

menghasilkan suatu tulisan.

Salah satu kompetensi keterampilan menulis yang harus dimiliki siswa di

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk mata Pelajaran Bahasa

Indonesia kelas VIII SMP adalah menulis naskah drama. Sebagai salah satu dari

keterampilan berbahasa, siswa diharapkan dapat meningkatkan krativitas serta

mengembangkan ide dalam sebuah naskah drama. Siswa juga terlatih untuk

memahami atau menggambarkan objek yang akan ditulis.

Namun, pada kenyataannya kemampuan siswa dalam menulis naskah drama

masih sangat rendah. Berdasarkan dari pengamatan dan pengalaman penulis

selama PPL-T serta hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia SMP Dharma Patra diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata 60 yang

(14)

disebabkan beberapa faktor diantaranya siswa masih mengalami hambatan dalam

menemukan ide serta menuangkannya ke dalam bentuk dialog dan adegan yang

tepat.

Kondisi tersebut senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi

Handayani berjudul, “Pengaruh Pengajaran Remedial terhadap Hasil Belajar

Menulis Naskah Drama Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Berastagi Tahun

Pembelajaran 2008/2009”. Dari penelitian tersebut menunjukkan nilai siswa yang

masih rendah dengan rata-rata 60. Nilai rata-rata ini diperoleh dari jumlah seluruh

aspek yang dinilai dalam menulis naskah drama.

Sementara itu, model pembelajaran yang digunakan oleh guru masih belum

bervariasi dan kurang menarik sehingga tidak diminati oleh siswa. Siswa merasa

jenuh dengan model pembelajaran yang ada. Selama ini guru menggunakan model

pembelajaran konvensional yang mana guru menyajikan materi (ceramah) lalu

memberi tugas yang ada di buku paket atau Lembar Kerja Siswa kemudian

memberikan nilai dan mengembalikan LKS atau buku tugas kepada siswa.

Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan suatu kreativitas guru dalam

menciptakan proses pengajaran yang menarik dan menyenangkan. Salah satunya

dengan memilih model pembelajaran yang tepat. Dengan model pembelajaran

yang tepat diharapkan pemahaman dan kemampuan siswa akan dapat meningkat.

Oleh karena itu untuk menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran

diperlukan model atau pendekatan lain yang berorientasi pada kenyataan

lingkungan sehari-hari di sekitar siswa. Pembelajaran yang tidak hanya

(15)

tetapi bagaimana pengalaman belajar siswa senantiasa dikaitkan dengan

permasalahan aktual yang terjadi di lingkungannya, seperti dikemukakan Rusman

(2012:188) “Pengalaman belajar mestinya dapat digunakan dalam menghadapi

permasalahan-permasalahan aktual yang ada di lingkungannya”.

Pembelajaran yang berorientasi pada lingkungan kehidupan sehari-hari akan

membuat siswa lebih memahami pelajaran yang disampaikan dan pada akhirnya

kemampuan kreatif dan kritis siswa akan lebih tinggi. Salah satu model yang

berorientasi pada lingkungan adalah model pembelajaran SETS (Science

Environment Technology and Society).

Perlunya menggunakan pembelajaran model SETS (Science Environment

Technology and Society) karena melalui SETS diharapkan siswa memahami

implikasi hubungan antar elemen ilmu alam, lingkungan sekitar, teknologi, dan

masyarakat. Melalui model pembelajaran SETS ini akan membimbing siswa

berfikir aktif dan bertindak memecahkan masalah lingkungan atau segala sesuatu

yang berhubungan dengan masyarakat.

(16)

Berdasarkan uraian di atas jelaslah bahwa pembelajaran dengan model SETS

(Science Environment Technology and Society) bukan saja dapat meningkatkan

kemamapuan berpikir kritis, tetapi juga dapat meningkatkan sikap positif siswa

terhadap pelajaran. Oleh sebab itu dalam penelitian ini digunakan model

pembelajaran SETS (Science Environment Technology and Society) dengan

harapan dapat menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran khususnya

menulis naskah drama dengan mengambil tema dan ide tulisan mengenai

kehidupannya sehari-hari atau mengangkat tema berdasarkan isu atau

permasalahan faktual yang ada di lingkungan sekitarnya.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut penulis termotivasi untuk

melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas model pembelajaran SETS

(Science Environment Technology and Society) terhadap kemampuan menulis

naskah drama siswa kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan Tahun

pembelajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah tersebut

dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Kurangnya pelatihan menulis naskah drama oleh siswa.

2. Minimnya keaktifan dan kreativitas guru untuk membantu siswa dalam

meningkatkan kemampuan menulis naskah drama.

3. Hasil belajar siswa dalam menulis naskah drama masih tergolong

(17)

4. Metode dan model pembelajaran masih berpola Teacher Centered

Learning dan metode ceramah (konvensional).

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terdapat empat masalah. Peneliti

memfokuskan pada masalah yang keempat, yaitu model pembelajaran yang

digunakan guru kurang efektif, yang secara teoretis tidak dapat memberikan hasil

yang baik. Oleh karena itu, peneliti menawarkan model pembelajaran yang dapat

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis naskah drama yaitu

model pembelajaran SETS (Science Environment Technology and Society). Model

ini yang berorientasi pada lingkungan ataupun kehidupan siswa, sehingga siswa

dapat mengambil tema dan ide tulisan mengenai kehidupannya sehari-hari atau

mengangkat tema berdasarkan isu atau permasalahan faktual yang ada di

lingkungan sekitarnya.

D. Rumusan Masalah

Masalah penelitian ini terumus di dalam pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Bagaimana kemampuan menulis naskah drama siswa Kelas VIII SMP

Dharma Patra Pangkalan Berandan Tahun pembelajaran 2013/2014

dengan menggunakan model pembelajaran SETS?

2. Bagaimana kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP

Dharma Patra Pangkalan Berandan Tahun pembelajaran 2013/2014

dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional?

3. Apakah penggunaan model pembelajaran SETS lebih efektif dari pada

(18)

oleh siswa kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan Tahun

pembelajaran 2013/2014 ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah.

1. Untuk mengetahui hasil kemampuan menulis naskah drama dengan

menggunakan model SETS siswa kelas VIII SMP Dharma Patra

Pangkalan Berandan Tahun pembelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui hasil kemampuan menulis naskah drama dengan

menggunakan model pembelajaran Konvensional siswa kelas VIII

SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan Tahun pembelajaran

2013/2014.

3. Untuk mengetahui model pembelajaran manakah yang lebih efektif

(SETS atau konvensional) dalam meningkatkan kemampuan menulis

naskah drama oleh siswa kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan

Berandan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian haruslah bermanfaat. Manfaat penelitian ini dirumuskan

secara praktis dan teoretis. Secara teoretis penelitian ini mengkaji mengenai model

pembelajaran SETS (Science Environment Technology and Society) yang

dianggap efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis naskah drama.

Dengan adanya model pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan alternatif

dalam menyelesaikan kesulitan siswa menulis naskah drama dan memberikan

(19)

Selain itu, secara praktis penelitian ini memiliki manfaat bagi siswa, guru

maupun peneliti itu sendiri. Bagi siswa penelitian ini membantu mereka untuk

meningkatkan kemampuannya dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berkreativitas dalam mengembangkan ide menjadi sebuah naskah drama.

Selanjutnya penelitian ini juga bermanfaat bagi guru untuk melaksanakan

pembelajaran yang inovatif dan juga membantu para guru dalam mengatasi

permasalahan pembelajaran menulis naskah drama. Bagi peneliti, penelitian ini

tentulah bermanfaat untuk mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti

serta memberikan kesempatan peneliti untuk mengaplikasikan teori yang telah

(20)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik pada bab IV, maka

ditetapkan beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan model SETS

(Science Environment Technology and Society) berada pada kategori baik

yaitu 80,5. Hal tersebut disebabkan oleh kategori pencapaian model SETS

dalam menulis naskah drama adalah kategori sangat kurang dan kurang

dengan frekuensi relative 0%. Sebanyak 2 orang siswa atau 6,67% masuk

kategori cukup, 16 orang siswa atau 53,33% masuk kategori baik dan 12

orang siswa atau 40% masuk kategori sangat baik.

2. Kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan model

konvensional berada pada kategori cukup yaitu 69,33. Hal tersebut disebabkan oleh kategori pencapaian model Konvensional dalam menulis

naskah drama yang mendapatkan kategori sangat kurang dan kurang

dengan frekuensi relative 0%. Sebanyak 11 orang siswa atau 36,67%

masuk kategori cukup, 16 orang siswa atau 53,33% masuk kategori baik

dan 3 orang siswa atau 10% masuk kategori sangat baik.

3. Hasil kemampuan menulis naskah drama dengan model SETS (Science

Environment Technology and Society) lebih efektif dibandingkan dengan

model Konvensional oleh siswa kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan

(21)

yang diterima. Rata-rata Postest kedua kelompok dan juga penilaian pada

setiap deskriptor yang meningkat. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan

membandingkan nilai thitung dengan ttabel pada taraf signifikan 5% dimana

dk = (N1 + N2) -2 = 58, maka diperoleh taraf signifikan = 2,00. Setelah

dikonsultasikan, ternyata ttabel yaitu 7,02 > 2,00. Karena to yang diperoleh

lebih besar dari ttabel, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis

alternatif (Ha) diterima.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai

berikut.

1. Kemampuan siswa dalam menulis naskah drama perlu ditingkatkan. Hal

tersebut tentunya memerlukan model pembelajaran yang lebih efektif

dalam proses belajar mengajar (PBM) di sekolah. Salah satu model

pembelajaran yang efektif khususnya dalam pembelajaran menulis naskah

drama adalah model SETS (Science Environment Technology and Society).

2. Model pembelajaran SETS memerlukan pemahaman guru bahasa dan

sastra indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi

serta kerjasama antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran agar hal

yang diharapkan yakni meningkatkan kemampuan menulis naskah drama

dapat lebih baik.

3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan

model-model pembelajaran yang digunakan di sekolah dalam

(22)

4. Hasil penelitian ini menunjukkan kelebihan model pembelajaran SETS

yang menjadi bukti harus adanya variasi dan kretivitas guru dalam

menggunakan model pembelajaran agar kemampuan siswa dalam menulis

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rani, Supratman. 2004. Intisari Sastra Indonesia Untuk SLTP. Bandung: CV Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

2005. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Binandja, Achmad. 1999. Hakekat dan Tujuan Pendidikan SETS (Science, Environment, Technology and Sociey) dalam Konteks dan Pendidikan yang ada. Makalah disajikan dalam seminar lokakarya pendidikan SETS untuk bidang Sains dan Non Sains. Kerjasama SEAMEORECSAM dan UNNES Semarang 14 Desember 1999.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Handayani, Dewi. 2009. Pengaruh Pengajaran Remedial Terhadap Hasil Belajar Menulis Naskah Drama Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Brastagi. Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Karjono. 2011. Pengembangan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Dalam pembelajaran kimia.

Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Ende, Florest: Nusa Indah.

Kosasih, E. 2004. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya.

2007. Bank Soal Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Prasmadji. 1984. Teknik Menyutradarai Drama Teori Konvensional. Jakarta : Balai Pustaka.

Prawiradilaga, Dewi Salma.2007. Mendesain Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwaningsih, Asih. 2005. Pembelajaran Kimia Berpendekatan Sets Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas X SMA Muhamadiyah I Semarang, Tahun Pembelajaran 2004/2005.

Roestiyah. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

(24)

Sagala, Sayful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

San, Suyadi. 2004. Telaah Drama Konsep Teori dan Kajian. Medan: Generasi.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistika Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Sudjana, N. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sumardjo, Jakob. 1991. Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Masmedia Buana Pustaka.

Waluyo, Herman J. 2001. Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.

Wibowo. 2001. Penerapan Pendekatan Science Technology and Society (STS) dalam Pembelajaran Sains di MI.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk nilai COP tertinggi pada heat pump tanpa mengunakan heat exchanger ini dikarenakan tekanan suction sebesar 35 Psi dan tekanan discharge sebesar 160 psi,

Tombol 3: tombol ini jika ditekan maka akan berfungsi untuk menjalankan motor 2, yaitu menggerakkan konveyor sehingga sampah yang sudah digaruk dari sungai dapat dimasukkan

The cross-section area of the jig and fixture shows the applied force parallel to the contact surface of the jig and fixture, and produces the maximum value

(1-tailed) N Picture Completion Picture Arrangement Block Design Object Assembly Visual Spatial Picture Completion Picture. Arrangement

Proses konseling di lembaga kesejahteraan sosial (LKS) Pamardi Putra Yayasan Sinar Jati Lampung merupakan suatu layanan yang diberikan oleh konselor kepada residen

Di pojok timur Jaut Pulau Jawa, terdapat sebtiah pulau yq.ng dipisahkan oleh sebuah selat, ptilau tersebut bernama Pulau Madura. Pulau yang juga dikenal dengan nama

Melakukan wawancara orang-orang untuk memperoleh data yang pasti mengenai kondisi umbul sebagai dasar dalam perancangan city branding dan mengenai perkembangan pariwisata

Menurut O’Brien (2002, p.130), CRM menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan cross-functional enterprise system yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses