EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SETS (SCIENCE
ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY) TERHADAP
KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA
KELAS VIII SMP DHARMA PATRA
PANGKALAN BERANDAN
TAHUN PEMBELAJARAN
2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
NOVA SULISTIA
NIM 2102111020
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penulisan Skripsi yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran SETS
(Science Environment Technology and Society) Terhadap Kemampuan Menulis
Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan Tahun
Pembelajaran 2013/2014” telah diupayakan secara maksimal, tetapi masih belum
sempurna. Untuk itu, diharapkan saran dan masukan yang konstruktif dari
pembaca.
Penulis menyadari bahwa selesainya Skripsi ini tidak terlepas atas
bantuan banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada.
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan seni.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
4. Drs. Sanggup Barus, M.pd. selaku Sekertaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
5. Dr. Wisman Hadi, M. Hum. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia.
6. Mara Untung Ritonga, S.S, M.Hum, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing
Skripsi.
7. Drs. H. Sigalingging, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik.
8. Drs. Basyaruddin, M.Pd. selaku Dosen Pengarah.
iii
10.Ayahanda Harmain dan Ibunda Rosmaida Pasaribu serta keluarga besar
saya, adik-adik yang saya sayangi Safri Pradana, M. Fadil, Abdul Husin,
Melisa perhatian serta dukungan moril dan material yang senantiasa
diberikan dengan tulus.
11.Bapak H. Zarwan Hasibuan, selaku kepala sekolah SMP Dharma Patra
Pangkalan Berandan dan Ibu Sumiati, S.Pd. selaku guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia dan beserta seluruh guru dan siswa yang telah
membantu selama penelitian.
12.Sahabat-sahabatku tersayang atas semangat dan motivasi yang baik dan
terimakasih juga atas kebahagian yang tak pernah putus kalian berikan,
yang telah bersedia berbagi canda, tawa, tangis bahagia.
13.Teman-teman seperjuangan kelas Reguler A 2010 dan kelompok PPLT
Unimed 2013 SMP Dharma Patra.
14.Anggota Teater LKK Unimed terkhusus angkatan 22, kakak serta adik
angkat saya.
Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca
Medan, Juli 2014
Penulis,
ABSTRAK
Nova Sulistia, NIM 2102111020, Efektivitas model pembelajaran SETS (Science Environment Technology and Society) terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan Tahun pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model pembelajaran manakah yang lebih efektif antara model SETS atau model Konvensional dalam meningkatkan kemampuan menulis naskah drama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan dengan jumlah 150 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa yang diambil secara homogen dengan random posttest only control group design . Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes kemampuan menulis naskah drama.
Dari pengolahan data diperoleh hasil post-test kelas ekperimen dan kelas kontrol. Adapun nilai rata-rata kelas eksperimen dengan model SETS = 80,5, standar deviasi=8,5, dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 40%, kategori baik sebanyak 53,33% dan kategori cukup sebanyak 6,67%. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol dengan model konvensional = 69,33, standar deviasi=7,92 dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 10%, kategori baik sebanyak 53,33%, kategori cukup sebanyak 36,67%. Dari hasil uji data post-test diketahui keduanya berdistribusi normal. Dari uji homogenitas diperoleh bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, diperoleh t0 sebesar 5,21, kemudian dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikan 5% dimana dk = n1 – 1 + n2 – 1= 30-1 + 30-1 = 58 diperoleh ttabel = 2,00sehingga thitung > ttabel (0,05), yakni 5,21 > 2,00. Oleh karena itu, hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bukti empirik bahwa kemampuan menulis naskah drama yang diajarkan dengan menggunakan model SETS (Science Environment Technology and Society) lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan model konvensional oleh siswa kelas VIII SMP Dharma Patra pangkalan Berandan.
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah... 4
C. Pembatasan Masalah... 5
D. Rumusan Masalah... 5
E. Tujuan Penelitian... 6
F. Manfaat Penelitian... 6
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 8
A. Kerangka Teoretis... 8
1. Menulis Naskah Drama... 8
2. Model Pembelajaran SETS (Sciencific Environtmen Technology and Socienty)... 16
3. Model Pembelajaran Konvensional... 20
B. Kerangka Konseptual... 23
C. Hipotesis Penelitian... 25
BAB III METODE PENELITIAN... 26
A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 26
B. Populasi dan Sampel... 26
C. Metode dan Desain Penelitian... 28
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian... 29
E. Jalannya Eksperimen... 30
F. Instrumen Penelitian... 32
H. Teknik Analisis Data... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 41
A. Hasil Penelitian... 41
B. Temuan Penelitian... 55
C. Pembahasan Hasil Penelitian... 62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 65
A. Simpulan... 65
B. Saran... 66
DAFTAR PUSTAKA... 68
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Perincian Populasi Penelitian... 27
Tabel 3.2 Desain Eksperimen... 29
Tabel 3.3 Pembelajaran Menulis Naskah Drama Dengan Menggunakan Model SETS... 30
Tabel 3.4 Pembelajaran Naskah Drama Dengan Model Konvensional. 32 Tabel 3.5 Aspek-aspek Penilaian Kemampuan Menulis Naskah Drama33 Tabel 4.1 Data Hasil Kelas Eksperimen (X)... 42
Tabel 4.2 Identifikasi Kecenderungan Hasil Kelas Eksperimen (X).... 43
Tabel 4.3 Data Hasil kelas Kontrol (Y)... 45
Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Hasil Kelas Kontrol (Y)... 46
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen (X)... 47
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol (Y)... 40
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (X)... 51
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (Y)... 52
Tabel 4.9 Harga-Harga Yang Diperlukan Untuk Uji Bartlet... 54
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus... 70
Lampiran 2 RPP... 71
Lampiran 3 RPP... 76
Lampiran 4 Instrumen tes kemampuan menulis naskah drama... 80
Lampiran 5 Contoh naskah drama... 81
Lampiran 6 Perhitungan uji normalitas... 85
Lampiran 7 Daftar nilai kritis untuk uji lilifors... 95
Lampiran 8 Tabel wilayah luas di bawah kurva 0 ke Z... 96
Lampiran 9 Nukilan tabel nilai “t” untuk berbagai df....... 97
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung, produktif, ekspresif dengan memanfaatkan
struktur bahasa dan kosa kata. Melalui kegiatan menulis seseorang dapat
menuangkan ide, perasaan ataupun gagasannya berdasarkan pengetahuan, dan
pengalaman yang didapat secara tertulis. Aktivitas tersebut memerlukan kesiapan
untuk mengolah, membentuk, hingga mempertimbangkan secara kritis gagasan
yang akan dicurahkan sebelum menjadi tulisan. Maka dari itu, keterampilan
menulis merupakan serangkaian aktivitas berpikir menuangkan gagasan untuk
menghasilkan suatu tulisan.
Salah satu kompetensi keterampilan menulis yang harus dimiliki siswa di
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk mata Pelajaran Bahasa
Indonesia kelas VIII SMP adalah menulis naskah drama. Sebagai salah satu dari
keterampilan berbahasa, siswa diharapkan dapat meningkatkan krativitas serta
mengembangkan ide dalam sebuah naskah drama. Siswa juga terlatih untuk
memahami atau menggambarkan objek yang akan ditulis.
Namun, pada kenyataannya kemampuan siswa dalam menulis naskah drama
masih sangat rendah. Berdasarkan dari pengamatan dan pengalaman penulis
selama PPL-T serta hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia SMP Dharma Patra diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata 60 yang
disebabkan beberapa faktor diantaranya siswa masih mengalami hambatan dalam
menemukan ide serta menuangkannya ke dalam bentuk dialog dan adegan yang
tepat.
Kondisi tersebut senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi
Handayani berjudul, “Pengaruh Pengajaran Remedial terhadap Hasil Belajar
Menulis Naskah Drama Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Berastagi Tahun
Pembelajaran 2008/2009”. Dari penelitian tersebut menunjukkan nilai siswa yang
masih rendah dengan rata-rata 60. Nilai rata-rata ini diperoleh dari jumlah seluruh
aspek yang dinilai dalam menulis naskah drama.
Sementara itu, model pembelajaran yang digunakan oleh guru masih belum
bervariasi dan kurang menarik sehingga tidak diminati oleh siswa. Siswa merasa
jenuh dengan model pembelajaran yang ada. Selama ini guru menggunakan model
pembelajaran konvensional yang mana guru menyajikan materi (ceramah) lalu
memberi tugas yang ada di buku paket atau Lembar Kerja Siswa kemudian
memberikan nilai dan mengembalikan LKS atau buku tugas kepada siswa.
Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan suatu kreativitas guru dalam
menciptakan proses pengajaran yang menarik dan menyenangkan. Salah satunya
dengan memilih model pembelajaran yang tepat. Dengan model pembelajaran
yang tepat diharapkan pemahaman dan kemampuan siswa akan dapat meningkat.
Oleh karena itu untuk menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran
diperlukan model atau pendekatan lain yang berorientasi pada kenyataan
lingkungan sehari-hari di sekitar siswa. Pembelajaran yang tidak hanya
tetapi bagaimana pengalaman belajar siswa senantiasa dikaitkan dengan
permasalahan aktual yang terjadi di lingkungannya, seperti dikemukakan Rusman
(2012:188) “Pengalaman belajar mestinya dapat digunakan dalam menghadapi
permasalahan-permasalahan aktual yang ada di lingkungannya”.
Pembelajaran yang berorientasi pada lingkungan kehidupan sehari-hari akan
membuat siswa lebih memahami pelajaran yang disampaikan dan pada akhirnya
kemampuan kreatif dan kritis siswa akan lebih tinggi. Salah satu model yang
berorientasi pada lingkungan adalah model pembelajaran SETS (Science
Environment Technology and Society).
Perlunya menggunakan pembelajaran model SETS (Science Environment
Technology and Society) karena melalui SETS diharapkan siswa memahami
implikasi hubungan antar elemen ilmu alam, lingkungan sekitar, teknologi, dan
masyarakat. Melalui model pembelajaran SETS ini akan membimbing siswa
berfikir aktif dan bertindak memecahkan masalah lingkungan atau segala sesuatu
yang berhubungan dengan masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas jelaslah bahwa pembelajaran dengan model SETS
(Science Environment Technology and Society) bukan saja dapat meningkatkan
kemamapuan berpikir kritis, tetapi juga dapat meningkatkan sikap positif siswa
terhadap pelajaran. Oleh sebab itu dalam penelitian ini digunakan model
pembelajaran SETS (Science Environment Technology and Society) dengan
harapan dapat menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran khususnya
menulis naskah drama dengan mengambil tema dan ide tulisan mengenai
kehidupannya sehari-hari atau mengangkat tema berdasarkan isu atau
permasalahan faktual yang ada di lingkungan sekitarnya.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut penulis termotivasi untuk
melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas model pembelajaran SETS
(Science Environment Technology and Society) terhadap kemampuan menulis
naskah drama siswa kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan Tahun
pembelajaran 2013/2014”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah tersebut
dapat diidentifikasi sebagai berikut.
1. Kurangnya pelatihan menulis naskah drama oleh siswa.
2. Minimnya keaktifan dan kreativitas guru untuk membantu siswa dalam
meningkatkan kemampuan menulis naskah drama.
3. Hasil belajar siswa dalam menulis naskah drama masih tergolong
4. Metode dan model pembelajaran masih berpola Teacher Centered
Learning dan metode ceramah (konvensional).
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terdapat empat masalah. Peneliti
memfokuskan pada masalah yang keempat, yaitu model pembelajaran yang
digunakan guru kurang efektif, yang secara teoretis tidak dapat memberikan hasil
yang baik. Oleh karena itu, peneliti menawarkan model pembelajaran yang dapat
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis naskah drama yaitu
model pembelajaran SETS (Science Environment Technology and Society). Model
ini yang berorientasi pada lingkungan ataupun kehidupan siswa, sehingga siswa
dapat mengambil tema dan ide tulisan mengenai kehidupannya sehari-hari atau
mengangkat tema berdasarkan isu atau permasalahan faktual yang ada di
lingkungan sekitarnya.
D. Rumusan Masalah
Masalah penelitian ini terumus di dalam pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Bagaimana kemampuan menulis naskah drama siswa Kelas VIII SMP
Dharma Patra Pangkalan Berandan Tahun pembelajaran 2013/2014
dengan menggunakan model pembelajaran SETS?
2. Bagaimana kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP
Dharma Patra Pangkalan Berandan Tahun pembelajaran 2013/2014
dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional?
3. Apakah penggunaan model pembelajaran SETS lebih efektif dari pada
oleh siswa kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan Tahun
pembelajaran 2013/2014 ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah.
1. Untuk mengetahui hasil kemampuan menulis naskah drama dengan
menggunakan model SETS siswa kelas VIII SMP Dharma Patra
Pangkalan Berandan Tahun pembelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil kemampuan menulis naskah drama dengan
menggunakan model pembelajaran Konvensional siswa kelas VIII
SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan Tahun pembelajaran
2013/2014.
3. Untuk mengetahui model pembelajaran manakah yang lebih efektif
(SETS atau konvensional) dalam meningkatkan kemampuan menulis
naskah drama oleh siswa kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan
Berandan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian haruslah bermanfaat. Manfaat penelitian ini dirumuskan
secara praktis dan teoretis. Secara teoretis penelitian ini mengkaji mengenai model
pembelajaran SETS (Science Environment Technology and Society) yang
dianggap efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis naskah drama.
Dengan adanya model pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan alternatif
dalam menyelesaikan kesulitan siswa menulis naskah drama dan memberikan
Selain itu, secara praktis penelitian ini memiliki manfaat bagi siswa, guru
maupun peneliti itu sendiri. Bagi siswa penelitian ini membantu mereka untuk
meningkatkan kemampuannya dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berkreativitas dalam mengembangkan ide menjadi sebuah naskah drama.
Selanjutnya penelitian ini juga bermanfaat bagi guru untuk melaksanakan
pembelajaran yang inovatif dan juga membantu para guru dalam mengatasi
permasalahan pembelajaran menulis naskah drama. Bagi peneliti, penelitian ini
tentulah bermanfaat untuk mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti
serta memberikan kesempatan peneliti untuk mengaplikasikan teori yang telah
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik pada bab IV, maka
ditetapkan beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan model SETS
(Science Environment Technology and Society) berada pada kategori baik
yaitu 80,5. Hal tersebut disebabkan oleh kategori pencapaian model SETS
dalam menulis naskah drama adalah kategori sangat kurang dan kurang
dengan frekuensi relative 0%. Sebanyak 2 orang siswa atau 6,67% masuk
kategori cukup, 16 orang siswa atau 53,33% masuk kategori baik dan 12
orang siswa atau 40% masuk kategori sangat baik.
2. Kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan model
konvensional berada pada kategori cukup yaitu 69,33. Hal tersebut disebabkan oleh kategori pencapaian model Konvensional dalam menulis
naskah drama yang mendapatkan kategori sangat kurang dan kurang
dengan frekuensi relative 0%. Sebanyak 11 orang siswa atau 36,67%
masuk kategori cukup, 16 orang siswa atau 53,33% masuk kategori baik
dan 3 orang siswa atau 10% masuk kategori sangat baik.
3. Hasil kemampuan menulis naskah drama dengan model SETS (Science
Environment Technology and Society) lebih efektif dibandingkan dengan
model Konvensional oleh siswa kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan
yang diterima. Rata-rata Postest kedua kelompok dan juga penilaian pada
setiap deskriptor yang meningkat. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan
membandingkan nilai thitung dengan ttabel pada taraf signifikan 5% dimana
dk = (N1 + N2) -2 = 58, maka diperoleh taraf signifikan = 2,00. Setelah
dikonsultasikan, ternyata ttabel yaitu 7,02 > 2,00. Karena to yang diperoleh
lebih besar dari ttabel, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis
alternatif (Ha) diterima.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai
berikut.
1. Kemampuan siswa dalam menulis naskah drama perlu ditingkatkan. Hal
tersebut tentunya memerlukan model pembelajaran yang lebih efektif
dalam proses belajar mengajar (PBM) di sekolah. Salah satu model
pembelajaran yang efektif khususnya dalam pembelajaran menulis naskah
drama adalah model SETS (Science Environment Technology and Society).
2. Model pembelajaran SETS memerlukan pemahaman guru bahasa dan
sastra indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi
serta kerjasama antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran agar hal
yang diharapkan yakni meningkatkan kemampuan menulis naskah drama
dapat lebih baik.
3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan
model-model pembelajaran yang digunakan di sekolah dalam
4. Hasil penelitian ini menunjukkan kelebihan model pembelajaran SETS
yang menjadi bukti harus adanya variasi dan kretivitas guru dalam
menggunakan model pembelajaran agar kemampuan siswa dalam menulis
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rani, Supratman. 2004. Intisari Sastra Indonesia Untuk SLTP. Bandung: CV Pustaka Setia.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
2005. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Binandja, Achmad. 1999. Hakekat dan Tujuan Pendidikan SETS (Science, Environment, Technology and Sociey) dalam Konteks dan Pendidikan yang ada. Makalah disajikan dalam seminar lokakarya pendidikan SETS untuk bidang Sains dan Non Sains. Kerjasama SEAMEORECSAM dan UNNES Semarang 14 Desember 1999.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Handayani, Dewi. 2009. Pengaruh Pengajaran Remedial Terhadap Hasil Belajar Menulis Naskah Drama Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Brastagi. Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.
Karjono. 2011. Pengembangan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Dalam pembelajaran kimia.
Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Ende, Florest: Nusa Indah.
Kosasih, E. 2004. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya.
2007. Bank Soal Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
Prasmadji. 1984. Teknik Menyutradarai Drama Teori Konvensional. Jakarta : Balai Pustaka.
Prawiradilaga, Dewi Salma.2007. Mendesain Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Purwaningsih, Asih. 2005. Pembelajaran Kimia Berpendekatan Sets Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas X SMA Muhamadiyah I Semarang, Tahun Pembelajaran 2004/2005.
Roestiyah. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sagala, Sayful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
San, Suyadi. 2004. Telaah Drama Konsep Teori dan Kajian. Medan: Generasi.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistika Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Sudjana, N. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sumardjo, Jakob. 1991. Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Masmedia Buana Pustaka.
Waluyo, Herman J. 2001. Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.
Wibowo. 2001. Penerapan Pendekatan Science Technology and Society (STS) dalam Pembelajaran Sains di MI.