PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW BERBANTU MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
FLUIDA STATIS KELAS XI SEM II SMA N 5 MEDAN T.P. 2013/2014
Oleh:
Mikha Ferina Simanjuntak 4102121015
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW BERBANTU MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS KELAS XI SEM II SMA N 5 MEDAN T.P
2013/2014
Mikha Ferina Simanjuntak (NIM 4102121015)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk 1) untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu media animasi dan pembelajaran konvensional berbantu media animasi pada materi pokok Fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan T.P. 2013/2014. 2) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu media animasi dengan pembelajaran konvensional pada hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan. 3) untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas XI selama pelaksanaan dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawdan pembelajaran konvensional.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan populasi seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 5 Medan yang terdiri dari 10 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas XI IPA 10 yang terdiri dari 27 siswa sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawberbantu media animasi dan kelas XI IPA 9 yang terdiri dari 31 siswa sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) tes hasil belajar berbentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan lima pilihan jawaban, yang telah dinyatakan valid oleh validator, dan 2) instrumen observasi aktivitas belajar siswa
Effects of Cooperative Learning Model Jigsaw Type assisted Against Media Animation Student Results In Static Fluid Materials In class XI of
SMAN 5 Medan Semester II TP 2013/2014
Mikha Ferina Simanjuntak (NIM 4102121015) ABSTRACT
This study aims to 1) to determine the learning outcomes of students who were taught using the Jigsaw cooperative learning model-assisted animation media and media-assisted animation conventional learning on the subject matter of a static fluid in the second half of class XI SMA Negeri 5 Medan TP 2013/2014. 2) to determine whether there is a difference due to the influence of Jigsaw cooperative learning model-assisted animation media with conventional learning on learning outcomes of students in the subject matter in class XI static Fluid second half Medan. SMAN 5, 3) to determine the activity of a class XI student learning during the implementation the Jigsaw cooperative learning model and conventional learning.
This research is a quasi-experiment with the whole population of a class XI student of SMA Negeri 5 Medan consisting of 10 classes. Samples were taken 2 classes are determined by cluster random sampling technique, ie class XI Science 10 which consists of 27 students as a classroom experiment with the Jigsaw cooperative learning model animation and media-assisted class XI Science 9, which consists of 31 students as a control class with learning conventional. The instrument used in this study were 1) achievement test of 20 multiple-choice questions with five answer choices, which has been declared valid by the validator, and 2) the instrument observations of student learning activities.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abtrak iii
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar x
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Definisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Pengertian Belajar 8
2.1.2. Aktivitas Belajar 9
2.1.3. Hasil Belajar 11
2.1.3.1. Ranah Kognitif 12
2.1.3.2. Ranah afektif 14
2.1.3.3. Ranah Psikomotoris 16
2.1.4. Media Pembelajaran 17
2.1.4.1. Pengertian Media 18
2.1.4.2. Fungsi Media Pembelajaran 19
2.1.4.3. Prinsip-prinsip Pemilihan Media 20
2.1.5. Model Pembelajaran 21
2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif 22 2.1.6.1. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Kooperatif 23 2.1.6.2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 24 2.1.7. Model Pembelajaran Kooperatif tipeJigsaw 25 2.1.7.1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw 26 2.1.7.2. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw 26
2.1.8. Pembelajaran Konvensional 27
2.1.9. Materi Pokok 28
2.1.9.1. Massa Jenis 28
2.1.9.2. Tekanan Hidrostatis 28
2.1.9.3. Hukum Utama Hidrostatis 29
2.1.9.4. Hukum Pascall 30
viii
2.1.9.6. Gejala Kapilaritas 32
2.1.9.7. Viskositas 33
2.1.10. Hasil Penelitian Sebelumnya 35
2.2. Kerangka Konseptual 37
2.3. Hipotesis 38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 39
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 39
3.3. Variabel Penelitian 39
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 40
3.4.1. Jenis Penelitian 40
3.4.2. Desain Penelitian 40
3.5. Prosedur Penelitian 40
3.6. Instrumen Penelitian 43
3.6.1. Tes Hasil Belajar 43
3.6.1.1. Uji Validitas Tes 44
3.6.2. Instrumen Aktivitas Belajar Siswa 45
3.7. Teknik Analisa Data 45
3.7.1. Uji Normalitas 45
3.7.2. Uji Homogenitas 46
3.7.3. Pengujian Hipotesis 47
3.7.3.1 Uji Kemampuan Awal/Pretes 47
3.7.3.. Uji Kemampuan Awal/Postes 48
3.7.3.3. Pengolahan Data Aktivitas Belajar Siswa 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 51
4.1.1 Deskripsi Data Penelitian 51
4.2.1. Uji Persyaratan Analisa Data 52 4.1.2.1. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 53 4.1.2.2 Uji Homogenitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 53 4.1.3. Perlakuan Dengan Model Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw54 4.1.4. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 54 4.1.5. Data Postes Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol 56 4.1.5.1. Uji Normalitas Data Postes kelas Eksperimen dan Kontrol 57 4.1.5.2. Uji Homogenitas Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 57
4.1.6 Uji Hipotesis Penelitian 57
4.1.6.1. Pengujian Hipotesis untuk Kemampuan Pretes 58 4.1.6.2. Pengujian Hipotesis untuk Kemampuan Postes 58
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 59
BAB V KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan 62
5.2 Saran 62
viii
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Ilustrasi yang Menunjukkan TimJigsaw 26
Gambar 2.2 Tabung berisi air 29
Gambar 2.3 Tabung dengan berbagai bentuk 30
Gambar 2.4 Bejana Tertututp 31
Gambar 2.5 Viskositas 34
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 42
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 66 Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 79 Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 89
Lampiran 4: Lembar Kerja Siswa 1 108
Lampiran 5: Lembar Kerja Siswa 2 112
Lampiran 6: Lembar Kerja Siswa 3 115
Lampiran 7: Tabel Tes Kisi-kisi Soal 120 Lampiran 8: Tes Instrumen Penelitian 129
Lampiran 9: Kunci Jawaban 133
Lampiran 10: Lembar Aktivitas Belajar Siswa 134 Lampiran 11: Deskriptor Observasi Aktivitas Belajar Siswa 135 Lampiran 12: Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 136 Lampiran 13 Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol 137 Lampiran 14: Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 138 Lampiran 15: Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol 139 Lampiran 16: Data Hasil Belajar Siswa 140 Lampiran 17: Perhitungan Nilai Rata- rata, Varians dan Stándar Deviasi 141
Lampiran 18: Uji Normalitas Data 143
Lampiran 19: Uji Homogenitas Data 150
Lampiran 20: Pengujian Hipotesis 152
Lampiran 21: Lembar Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 159 Lampiran 22: Lembar Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol 162
Lampiran 23: Penilaian Afektif 165
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peranan penting dalam berkembangnya sebuah negara. Pendidikan juga merupakan wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan semua potensi yang dimilikinya. Kualitas dari pendidikan juga mampu menunjukkan kualitas sebuah negara. Maka dari itu semakin banyak inovasi yang dipikirkan untuk mengembangkan sistem pendidikan agar kualitas suatu negara juga semakin maju. Begitu juga dengan Indonesia, sudah banyak upaya yang dikerjakan untuk memajukan dunia pendidikan di tanah air. Walau sudah banyak upaya yang dikerjakan bagi dunia pendidikan tetapi pada kenyataannya masih ada juga masalah yang ditemukan.
2
grafik peringkatnya memang menunjukkan kenaikan, tetapi jika dilihat dari jumlah negara partisipan, hasilnya tetap saja Indonesia tidak beranjak peringkat. Artikel pada website BBC 2012, sistem pendidikan Indonesia menempati peringkat terendah di dunia, diberitakan bahwa menurut tabel liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan pearson. Ranking ini memadukan hasil tes internasional dan data seperti tingkat kelulusan antara 2006 dan 2010. Indonesia berada di posisi terbawah bersama Meksiko dan Brasil. Dua kekuatan utama pendidikan, yaitu Finlandia dan Korea Selatan, diikuti kemudian oleh tiga negara di Asia, yaitu Hong Kong, Jepang dan Singapura.
Jika berbicara mengenai kondisi pendidikan di Sumatera Utara, maka akan ditemukan banyak kondisi yang sangat memprihatinkan. Kondisi ini seperti pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di 23 kabupaten/kota di Sumatera Utara, kacau. Belasan ribu siswa gagal ikut UN pada minggu kedua Maret 2013. Berdasarkan data evaluasi Dinas Pendidikan Sumatera Utara, ada 23 kabupaten/kota yang pelaksanaan ujian nasionalnya bermasalah. Bahkan pihak sekolah terpaksa menunda dengan berbagai alasan. Ke-23 kabupaten kota yakni, Pematang Siantar, Binjai, Tebing Tinggi, Tanjung Balai, Sibolga, Padang Sidempuan, Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Karo, Dairi, Asahan, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Samosir, Serdang Bedagai, Padang Lawas, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan, dan Nias Utara. Persentase tingkat pendidikan masyarakat Sumatera Utara dapat dibandingkan mulai dari tingkat masyarakat yang tidak tamat SD sampai tingkat sarjana. Data tahun 2004 menunjukkan bahwa masyarakat Sumatera Utara yang tidak tamat SD sebanyak 15,6 % sedangkan yang tamat SD sebanyak 28,8 %. Dari sini dapat diketahui bahwa untuk tahun 2004 terdapat 44,4 % masyarakat yang belum berhasil mengikuti program Wajib belajar 9 tahun.
3
bahwa untuk hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Fisika masih bisa dikatakan rendah. Dari 38 siswa kelas X-3 menunjukkan bahwa nilai siswa untuk mata pelajaran fisika sekitar 79,5 % dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dan juga hampir semua dari siswa menganggap mata pelajaran fisika adalah mata pelajaran yang membosankan dan menyulitkan. Bahkan hampir keseluruhan data yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa kurang mampu dalam mengerjakan soal-soal fisika yang sudah ditugaskan oleh guru. Dari angket yang sudah disebarkan, murid menyampaikan bahwa cara guru menyampaikan materi dalam proses pembelajaran adalah mencatat dan hanya mengerjakan tugas. Hal ini juga yang mengakibatkan kurangnya ketertarikan siswa pada mata pelajaran fisika. Bahkan juga dari siswa yang telah diobservasi mengatakan bahwa hanya sekitar 2 % yang mengulang pelajaran fisika di rumah dan 98 % lainnya mengatakan bahwa peserta didik jarang dan hampir tidak pernah mengulang kembali pelajaran fisika di rumah.
Jika dikaji secara mendalam, memang tidaklah wajar penyebab rendahnya hasil belajar dan minat peserta didik ditimpakan pada guru semata sebab banyak faktor-faktor lain yang ikut terlibat didalamnya, antara lain siswa, lingkungan, sarana dan prasarana serta masing-masing merupakan suatu sistem ibarat mata rantai yang menyatu dengan yang lainnya. Tentunya masing-masing mempunyai peranan dan fungsinya sendiri. Namun dari beberapa faktor tersebut yang paling bertanggung jawab dalam hasil belajar dan minat siswa adalah guru. Guru memiliki tugas mengajar, maka dia harus mengajar berdasarkan kualifikasi sebagai tenaga pengajar. Sebagai tenaga pengajar, setiap guru harus memiliki kemampuan professional dalam bidang psoses belajar-mengajar atau pembelajaran. Dengan kemampuan itu, guru dapat melaksanakan perannya, yakni sebagai fasilitator, sebagai pembimbing, sebagai penyedia lingkungan, sebagai komunikator, sebagai model yang mampu memberikan contoh, sebagai evaluator, sebagai inovator, sebagai manajer.
4
semangat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran kooperatif sendiri adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif adalah tipe Jigsaw. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini pertama kali dikembangkan oleh Aronson. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw didesain untuk meningkatkan tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya dan juga pembelajaran orang lain. Selain saling memberi tahu terhadap teman sekelompoknya. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi peserta didik juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain. Dalam (Isjoni, 2009: 77), pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Dalam model belajar ini terdapat tahap-tahap dalam penyelengaraannya. Dalam mengoptimalkan manfaat belajar kelompok dalam pembelajaranJigsawini keanggotaan kelompok seyogyanya heterogen, baik dari segi kemampuan maupun karateristiknya. Selain menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dalam penelitian kali ini pun peneliti menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar yang akan membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Berdasarkan uraian diatas peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul:“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw berbantu Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fluida Statis Di SMAN 5 Medan Kelas XI Semester II T.P2013/2014”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi menjadi:
5
2. Hasil belajar siswa SMA Negeri 5 Medan pada mata pelajaran fisika masih sangat rendah.
3. Guru masih menerapkan pembelajaran konvensional.
4. Kurangnya minat siswa SMA Negeri 5 Medan terhadap mata pelajaran fisika. 5. Aktivitas siswa SMA Negeri 5 Medan terhadap mata pelajaran fisika masih
pasif.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti akan membatasi masalah dalam penelitian ini yakni :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipeJigsawberbantu media animasi untuk kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional dengan media animasi untuk kelas kontrol.
2. Hasil belajar siswa yang diteliti adalah hasil belajar pada materi pokok Fluida statis di SMA Negeri 5 Medan kelas XI semester II T.P. 2013/2014.
3. Aktivitas belajar siswa SMA Negeri 5 Medan kelas XI Semester II T.P 2013/2014.
4. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 5 Medan kelas XI Semester II T.P. 2013/2014.
1.4. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu media animasi pada materi pokok Fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan?
6
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu media animasi pada materi pokok Fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan?
4. Bagaimana aktivitas belajar siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional berbantu media animasi pada materi pokok Fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan?
5. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw berbantu media animasi pada hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ditetapkan diatas maka penelitian ini dimaksudkan untuk:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu media animasi pada materi pokok Fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan T.P. 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional berbantu media animasi pada materi pokok Fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan T.P. 2013/2014
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas XI selama pelaksanaan dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw.
4. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas XI selama pelaksanaan dengan pembelajaran konvensional.
5. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu media animasi pada hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan.
1.6. Manfaat Penelitian
7
1. Bahan informasi hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu media animasi pada materi Fluida Statis di kelas XI SMA Negeri 5 Medan T.P. 2013/2014.
2. Bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran. 1.7. Definisi Operasional
Definisi operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini adalah 1. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan asal, dan latar belakang keluarga yang beragam.
2. Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, slide, foto, gambar, grafik,
televisi dan komputer.
3. Aktivitas belajar adalah segala aktivitas yang paling sering dilihat ketika proses belajar dilakukan, aktivitas ini seperti membaca, menulis dan mendengarkan guru.
64
DAFTAR PUSTAKA
Amelia(2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Alat Optik Di Kelas VII Semester II SMP N 5 Binjai T.A 2012/2103.,Skripsi,FMIPA,Unimed,Medan.
Arikunto,S.,(2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,Jakarta.
Arsyad,A.,(2007),Media Pembelajaran,Penerbit PT Raja Grafido,Jakarta. Djamarah,S B.,(2011),Psikologi Pendidikan,Penerbit Rhineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,(2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan,FMIPA Unimed.
Hake, R.R., 1999, Analyzing Change/Gain Score, <http://www.google.com/#q=hake+normalized+gain&safe=off>
Hamalik ,O.,(2011),Kurikulum dan Pembelajara,Penerbit Bumi Aksara,Jakarta. Isjoni.,(2009), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
antar Peserta Didik,Penerbit Pustaka Pelajar,Yogyakarta.
Meltzer, D., E., 2002, The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains In Physics: A Possible “Hidden Variable” In Diagnostic Pretest Scores,American Journal of Physics,70: 1259-1268
Pakpahan,Lammindo(2013),Perbedaan Model Pembelajarn Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantu Peta Konsep dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bunyi Di Kelas VII Semester II SMP N 4 Pangaribuan T.A 2012/2103.,Skripsi,FMIPA,Unimed,Medan.
Rusman.,(2011),Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,Penerbit PT Raja Grafindo Persada,Jakarta.
Sanjaya,W.,(2008), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Penerbit Kencana,Jakarta.
Sanajaya,Wina,(2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Penerbit Kencana,Jakarta.
65
Slameto.,(2010), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rhineka Cipta, Jakarta.
Sudjana.,(2002),Metode Statistika, Penerbit PT Tarsito,Bandung.
Sudjana,N.,2009, Penilaian Hasil Proses Belajar-Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya,Bandung
Trianto.,(2009),Mendesain MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF-PROGRESIF: Konsep,Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan( KTSP),Penerbit Kencana Prenada Media Group,Jakarta.
ii