PERKEMBANGAN PENDIDIKAN FORMAL
DI DAIRI PADA TAHUN 1907-1998
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
SAHATMA AREFA WARDI SINAGA 3103321052
JURURSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Sahatma Arefa Wardi Sinaga. NIM. 3103321052. Perkembangan Pendidikan Formal di Dairi Pada Tahun 1907-1998. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. Medan 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan pendidikan formaldi Dairi dalam rentang waktu 1970 sampai 1998 dan pengaruhnya terhadap mobilitas sosial. Penelitian ini merupakan penelitian Histories dengan data Kualitatif. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan metode Library Research (Studi Kepustakaan) dengan mengumpulkan data-data, buku-buku dan dokumen.
Dalam menganalisis data penulis melakukan langkah-langkah dengan cara mengumpulkan data, menganalisis data, menginterpretasi data, dan membuat kesimpulan serta membandingkannya dengan buku-buku yang lain yang diperoleh dari hasil observasi dilapangan dan wawancara. Kemudian mengklasifikasikan atau mengelompokkan data berdasarkan analisis data yang terkandung dalam masalah itu sendiri, terakhir menarik kesimpulan dari berbagai data yang dibuat berdasarkan hipotesis yang dirumuskan.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa, Tuhan Tritunggal Maha Kasih, Tuhan Yang Maha Esa,yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perkembangan Pendidikan FormalDi Dairi Pada Tahun 1907-1998”
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan yang harus diselesaikan untuk mendapat gelar Sarjana di Universitas Negeri Medan. Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan kekurangan baik dari segi bahasa, penulisan, dan bentuk penyajian mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dari penulis sendiri. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan skripsi ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.
kelak menjadi orang yang sukses, agar mampu membahagiakan orang tua. Juga tidak lupa seluruh keluarga yang tidak mungkin penulis sebut satu per satu.
Dalam kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :
Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si selaku rektor Unimed dan seluruh stafnya.
Bapak Dr. Restu, Ms selaku Dekan Fakultas, serta Pembantu Dekan I ibu Dra Nurmala Berutu, M.Pd serta semua staf di Fakultas Ilmu Sosial. Terima kasih untuk kemudahan yang telah diberikan selama proses penyusunan berkas
Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku ketua jurusan Pendidikan Sejarah serta Dosen Pengujiskripsi penulis. Terimakasih atas kemudahan, bimbingan serta ilmu yang ibu berikan kepada saya mulai dari awal hingga penyelesaian skripsi ini.
Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, MSi selaku Dosen Penguji dan sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah. Terima kasih atas berbagai kemudahan yang ibu berikan kepada saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Bapak Drs. Yushar Tanjung, M. Si selaku Dosen Penguji dan Dosen Pembimbing Akademik. Terimakasih untuk segala bantuan yang bapak berikan dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Kiranya Tuhanlah yang membalas jasa-jasa bapak yang telah membimbing saya dari awal kuliah hingga saat ini
Seluruh Bapak/Ibu dosen dilingkungan program studi Pendidikan Sejarah. Terima kasih atas ilmu, bimbingan serta arahan yang diberikan selama penulis mengenyam pendidikan
Kepada teman-teman kelas EKSTENSI SEJARAH 2010, yang kita beri label “ESJA” Devi Siahaan, Rita Haryani, Hartini, Hasnaini Rosanda, Azlisa Helmi Nasution, Evi Berutu, Fahrunnisya, Maria Debora, Nelita Nababan, Valentina Sembiring, Nurul Amalia, Adam Zaki, Mawardi, Sherli Vani, Yosi Mardiana Siahaan, Nila Sartika Tanjung, Aryani Lubis, Asima Tambunan, Deva Manurung, Saulina Naibaho, Putri Hasanah, Novia Maslina, Deli Novia Manurung, Novi Wulansari, Rizki Niara, Emmy Alvionita, Astuty Mendriani, Ester Aritonang, dan Januari Purba. Terimakasih untuk kepercayaan mempimpin kalian sebagai Komisaris Kelas, terimakasih untuk persahabatan yang indah, kelas yang luar biasa kompak, dan untuk semua pengalaman menyenangkan maupun sedih. Maaf kalau di kelas sering marah-marah. Kalian luarbiasa…..
Hutauruk, Ahrasani Purba, Berkat Gea, Jonatan Parhusip, Reinhard Situmeang, Jenri Limbong. Terimakasih buat persahabatan yang kita, untuk setiap pengalaman dan petualangan yang telah kita lakukan. Semoga kelak menjadi orang yang sukses, dan berguna bagi keluarga, teman, dan negara, dan tidak lupa juga semoga kelak jadi ayah yang baik buat anak-anaknya.
Kepada siswa-siswiku, adik-adik di SMA Santa Maria Kabanjahe. Semoga kelak menjadi anak-anak yang sukses dan berbakti kepada bangsa dan Negara
Semua narasumber yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih saya ucapkan karena tanpa adanaya keterbukaan serta kerja sama dengan berbagai pihak, skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan.
Penulis, Juni 2014.
DAFTAR ISI
5. Stratifikasi Sosial………...10
B. Kerangka Berpikir...12
BAB III : METODOLOGI PENULISAN A.Metode Penulisan……….... 13
B.Lokasi Penulisan.……….... 13
C.Sumber Data……….... 13
D.Teknik Pengumpulan Data... 14
E.Teknik Analisis Data………... 15
BAB IV : PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Kabupaten Dairi………... 17
1.1.SejarahSingkat………... 17
1.2.Luasdan Batas Wilayah………... 37
1.3.Kependudukan………... 38
2. HasilPenelitian………... 41
2.1. Perkembangan Pendidikan Formal di Indonesia……...41
2.1.1.1. Kurikulum………... 45
2.1.1.2. TenagaPengajar……….... 46
2.1.1.3. BahasaPengantar………... 47
2.1.2. ZamanPemerintahanBelanda (sejak 1816)…... 48
2.1.2.1. PendidikanBagiAnakBelanda……... 49
2.1.2.2. PendidikanBagiAnak Indonesia…... 50
2.2. PerkembanganPendidikan Formal di Sumatera Utara………...55
2.3. Pendidikan Formal di Dairi………... 60
2.3.1. Pendidikan di DairisebelumPendidikan Formal……….. 60
2.3.1.1. Membangun Rumah dan makna Filosofisnya………. 65
2.3.1.2. KerajinanTangandanPeralatan Kesenian……….... 68
2.3.1.3. Pertenunan (Pertenunen)………... 68
2.3.1.4. KesenianTradisional………... 70
2.3.1.5. MakananTradisional………... 71
2.3.2. MasukdanPerkembanganPendidikan Formal padaMasaPenjajahanBelanda……... 72
2.3.2.1. Sekolah Milik Pemerintah Belanda 2.3.2.1.1. SekolahDesa (Volkschool)………... 74
2.3.2.1.2. Sekolah Industri (Industrieschule; Sikola Hapandean;Ambacht School)………... 76
2.3.2.1.3. SekolahAnak Raja………... 77
2.3.2.1.4. Hollandsch Inlandsche School... 78
Menengahtahun 1951………... 123
2.3.5. Kontribusi Pendidikan Formal terhadap Stratifikasi Sosial dan Mobilitas Sosial
masyarakat Dairi………...125 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan………...132
B.Saran……….134
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Penduduk Menurut Jenis Kelamin, dan
Jumlah Penduduk……….. 38
Tabel 4.2 Persentase penduduk berdasarkan Suku……….... 40
Tabel 4.3 Persentase Penduduk berdasarkan Agama yang dianut……….... 41
Tabel 4.4 Sekolah Dasar di Kecamatan Sidikalang………... 84
Tabel 4.5 Sekolah Dasar di Kecamatan Siempatnempu Hulu………... 85
Tabel 4.6 Sekolah Dasar di Kecamatan Silma Pungga-pungga…………... 85
Tabel 4.7 Sekolah Dasar di Kecamatan Berampu………... 85
Tabel 4.8 Sekolah Dasar di Kecamatan Gunung Sitember……….... 86
Tabel 4.9 Sekolah Dasar di Kecamatan Sitinjo………... 87
Tabel 4.10 Sekolah Dasar di Kecamatan Tanah Pinem………... 87
Tabel 4.11 Sekolah Dasar di Kecamatan Tigalingga………. 87
Tabel 4.12 Sekolah Dasar di Kecamatan Sumbul………... 88
Tabel 4.13 Sekolah Dasar di Kecamatan Siempatnempu……….. 90
Tabel 4.14 Sekolah Dasar di Kecamatan Si Empatnempu Hilir………….... 90
Tabel 4.15 Sekolah Dasar di Kecamatan Silahisabungan………... 90
Tabel 4.16 Sekolah Dasar di Kecamatan Laeparira………... 91
Tabel 4.17 Sekolah Dasar di Kecamatan Pegagan Hilir……….... 92
Tabel 4.18 Sekolah Dasar di Kecamatan Parbuluan……….. 92
Tabel 4.19 Daftar Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Dairi (Berdiri Sebelum tahun 1998)……….. 93
Tabel 4.20 Daftar Sekolah Menengah Atas/SMK di Kabupaten Dairi (Berdiri Sebelum tahun 1998)…………... 94
Tabel 4.21 Jumlah Siswa Sekolah Dasar di Dairi (tahun 1996)………….... 95
di Dairi (tahun 1996)……….... 97 Tabel 4.24 Jumlah Siswa Sekolah Menengah Tingkat Pertama
di Dairi (tahun 1998)……….... 97 Tabel 4.25 Jumlah Siswa Sekolah Menengah Tingkat Atas di Dairi
(tahun 1996)………. 98 Tabel 4.26 Jumlah Siswa Sekolah Menengah Tingkat Atas di Dairi
(tahun 1998)………... 99 Tabel 4.27 Jumlah Siswa Sekolah Menengah Tingkat Atas
Kejuruan di Dairi (tahun 1996)………... 100 Tabel 4.28 Jumlah Siswa Sekolah Menengah Atas
Kejuruan di Dairi (tahun 1998)………... 100 Tabel 4.29 Jumlah KelulusanUjianSiswa di Dairi
(tahun 1996 dan 1998)………... 101 Tabel 4.30 Jumlah Guru Sekolah Dasar di Dairi (tahun 1996)………. 102 Tabel 4.31 Jumlah Guru Sekolah Dasar di Dairi (tahun 1998)…………... 102 Tabel 4.32 Jumlah Guru Sekolah Menengah Tingkat Pertama
di Dairi (tahun 1996)………... 103 Tabel 4.33 Jumlah Guru Sekolah Menengah Tingkat Pertama
di Dairi (tahun 1998)………... 103 Tabel 4.34 Jumlah Guru Sekolah Menengah Tingkat Atas
(SMTA) Umum di Dairi (tahun 1996)………... 104 Tabel 4.35 Jumlah Guru Sekolah Menengah Tingkat Atas
(SMTA) Umum di Dairi (tahun 1998)………... 105 Tabel 4.36 Jumlah Guru Sekolah Menengah Tingkat Atas
(SMTA) Kejuruan di Dairi (tahun 1996)………. 105 Tabel 4.37 Jumlah Guru Sekolah Menengah Tingkat Atas
(SMTA) Kejuruan di Dairi (tahun 1998) ………106 Tabel 4.38 Perbedaan Pendidikan di Dairi pada zaman sebelum
penjajahan Belanda, masa penjajahan Belanda,
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Drs. H. Abu Ahmadi dan Soleh, Drs. Munawar. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Aritonang, Jan. S. 1988. Sejarah Pendidikan Kristen di Tanah Batak. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Kabupaten Dairi Dalam Angka Tahun 1996. 1996. Sidikalang: Kantor Statistik Kabupaten Dairi
Kabupaten Dairi Dalam Angka Tahun 1999. 1999. Sidikalang: Kantor Statistik Kabupaten Dairi
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga Hutauruk, Pdt. Dr. Jubil Raplan. 2011. Lahir, Berakar dan Bertumbuh
di Dalam Kristus. Tarutung: Kantor Pusat HKBP
Kamil, Dr. H. Mustofa. 2009. Pendidikan Nonformal. Bandung: Alfabeta
Nasution, Prof. Dr. S. 2011. Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Niel, Van Robert. 1958. Munculnya Elit Modern Indonesia. Bandung:Pustaka
Jaya
Otonomi Pendidikan Dasar dan Menengah dan Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional. 1994. Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi
Pidarta, Prof. Dr. Made. 2009. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasiona 1992-1993l. 1993. Jakarta:
CV. Eko Jaya Jakarta
Rivai, Liza. 2001. Sejarah Pendidikan di Kota Palembang. Yogyakarta: Philosophy Press
Simanjuntak, Prof. Dr. Bungaran Antonius. 2011. Pemikiran Tentang Batak. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak Soekanto, Prof. Dr. Soerjono. 1985. Kamus Sosiologi. Jakarta: CV. Rajawali
Tanjung, Flores dkk. 2011. Dairi Dalam Kilatan Sejarah. Medan: Perdana Publishing
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk yang mampu melakukan olah cipta sebab manusia memiliki pengetahuan. Pengetahuan adalah sumber pokok kekuatan manusia dan pengetahuan tersebut berasal karena adanya pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dan usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan: proses, cara, perbuatan mendidik.
Sementara, Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan.Manusia merupakan makhluk yang sangat erat hubungannya dengan pendidikan. Kegiatan pendidikan telah ada jauh hari sebelum kita mengenal model pendidikan sekarang ini.
berkesinambungan. Pada awalnya, sekolah-sekolah yang didirikan Belanda hanyalah diperuntukkan untuk orang-orang yang berasal dari golongan dan lapisan sosial tertentu, namun setelah pelaksanaan Politik Etis pada tahun 1901 barulah kemudian sekolah-sekolah untuk kaum pribumi semakin banyak didirikan. Namun belum ada penelitian lengkap mengenai jumlah, tahun berdirinya sekolah, ataupun mengenai kurikulum dan regulasi yang berlaku.
Nasution (2011:1) mengatakan
“Lahirnya suatu sistem pendidikan bukanlah hasil dari suatu perencanaan menyeluruh melainkan langkah demi langkah melalui eksperimentasi dan didorong oleh kebutuhan praktis dibawah pengaruh kondisi sosial, ekonomi dan politik di Nederland maupun di Hindia Belanda”
Bersamaan dengan sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah Kolonial muncullah sekolah-sekolah swasta terutama yang didirikan oleh kaum Zending Kristen di Tanah Batak, wilayah Dairi adalah termasuk didalamnya.Belandalah yang pertama sekali mengenalkan sistem pendidikan formal terutama di Dairi. Tanjung dkk (2011:120) mengatakan pendidikan modern baru ada di kawasan Dairi pada paruh kedua dekade awal 1900-an. Persisnya setelah Belanda berhasil menganeksasi seluruh Dairi pasca tewasnya Si Singamangaraja XII di Paya Raja, Kelasan tahun 1907.
Sebelum Belanda menjajah Dairi telah dikenal sebuah sistem pendidikan yang bersifat tradisionil. Simanjuntak (2001:274) mengatakan
yang dipakai ialah lisan, langsung dan peragaan (pengalaman lapangan)
Setelah Belanda berhasil menguasai Dairi, barulah kemudian berdiri lembaga-lembaga pendidikan formal.Hutauruk (2011:123) mengatakan,
tercatat sekolah pertama di Sidikalang (Dairi) berdiri pada tahun 1906 yang dibangun oleh pemerintah Belanda atas laporan Pdt. Samuel Panggabean kepada Ephorus I.L. Nommensen di pargodungan Sigumpar. Hal ini mendorong perhatian Zending RMG dan Kongsi Batak kepada masyarakat Pakpak dan Batak Toba di Sidikalang yang masuk dalam kawasan Dairi.
Setelah Jepang berhasil mengalahkan Belanda, pendudukan Jepang akhirnya memasuki Tapanuli termasuk Dairi pada tanggal 24 Mei 1942. Tanjung dkk (2011:125) mengatakan bahwa pada masa pendudukan Jepang, jumlah sekolah bertambah di Dairi, walaupun hanya sampai tingkat Sekolah Dasar saja, tidak ada sekolah lanjutan. Kurikulumnya semimiliter, dan bahasa pengantarnya menggunakan bahasa Jepang. Setelah kemerdekaan, pendidikan formal mulai berkembang. Sekolah Menengah Pertama Negeri dibuka pada tahun 1946 dengan menumpang di gedung SMP HKBP sekarang. Pada fase berikutnya pendidikan formal mengalami pertumbuhan yang signifikan, dan membawa kontribusi bagi masyarakat di Dairi.Banyaknya sekolah-sekolah yang berdiri di Dairi membuat penulis merasa perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai perkembanganpendidikan formal yang ada di Dairi dalam kurun waktu 1907 sampai 1998. Dengan demikian, akan diperoleh jawaban mengenai bagaimana proses masuk dan berkembanganya pendidikan formal di Dairi dalam kurun waktu tersebut.
“Perkembangan Pendidikan Formal Di Kabupaten Dari Pada Tahun 1907-1998”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Sejarah masuk dan berkembangnya Pendidikan Formal di wilayah Dairi pada tahun 1907-1998.
2. Kontribusi Pendidikan Formal terhadapStratifikasi Sosial danMobilitas Sosialmasyarakat Dairi
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka peneliti membatasi masalah tentang Perkembangan Pendidikan Formal di Dairi dan membatasi rentang penelitian perkembangan antara tahun 1907-1988. Pemilihan tahun 1907 didasari dengan pendirian sekolah pertama di Dairi dan dibatasi hingga tahun 1998 sebagai akhir pemerintahan masa Orde Baru.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Apa kontribusi Pendidikan Formal terhadap Stratifikasi Sosial danMobilitas Sosial masyarakat Dairi?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses perkembangan pendidikan formal di wilayah Dairi
2. Untuk mengetahui kontribusi Pendidikan Formal terhadap Stratifikasi Sosial danMobilitas Sosial masyarakat Dairi
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memperluas wawasan dan cara berpikir penulis tentang sejarah dan
perkembangan pendidikan formal di wilayah Dairi
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait seperti Pemerintah Dairi melalui Dinas Pendidikan dalam upaya pengembangan pendidikan formal di Dairi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan uraian yang terdapat pada bab sebelumnya, maka dalam bab ini dapat ditarik kesimpulan yang ditemukan sebagai berikut:
1. Sebelum pendidikan formal masuk di Dairi, sudah ada pendidikan bercorak tradisional pada penduduk asli (Pakpak). Hal yang dipelajari adalah yang berkedaan dengan kehidupan kebudayaan suku Pakpak.Hal lain yang dipelajari dalam sistem pendidikan tradisional adalah pertuturen (partuturon dalam masyarakat Batak Toba). Nilai-nilai yang diajarkan adalah nilai-nilai dalam suku Pakpak seperti “Mersiurupurup
atau rimpahrimpah ataupun Pemerabinabin” (prinsip gotong royong).
Raja); (4)Hollandsch Inlandsche School (HIS); (5)sekolah Katolik dan Sekolah Putri (Meisyes School). Setelah Jepang berkuasa di Dairi pada penghujung tahun 1942 sampai 1945 mempertahankan sekolah yang ada. Yang dilakukan oleh Pemerintah Jepang hanya perubahan kurikulum, dan penamaan. Sekolah Pendidikan Dasar diganti namanya menjadi Kokumin Gakko atau Sekolah Rakyat. Lama studinya 6 tahun. Kurikulumnya semi militer dengan menggunakan bahasa Jepang.Hingga akhir tahun 1998, terdapat 253 Sekolah Dasar, 24 Sekolah Menengah Pertama, dan 20 Sekolah Menengah Atas/Sederajat di Dairi.
2. Selama masa kolonial, stratifikasi sosial yang terdapat dalam masyarakat Dairi dapat digambarkan dalam 3 bentuk. Yang pertama dari ukuran sosio kultrual stratifikasi sosial terbuka, dalam masyarakat suku Pakpak hubungan kedudukan Dengan sebeltek Si kaka-en, dan Dengan sebeltek Si kedek-en, Kulla-kulla, dan Berru. Kedua, dari sudut
B. Saran
1. Kepada Pemerintah Kabupaten Dairi melalui instansi terkait, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar semakin meningkatkan pendidikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Selain itu, penulis juga menyarankan agar dalam pendokumentasian data-data yang berkenaan dengan pendidikan agar semakin ditingkatkan. Dengan demikian di masa yang akan datang dapat menjadi sumber informasi bagi penelitian yang membutuhkannya.