• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESESUAIAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPA DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Kesesuaian Kompetensi Pedagogik Guru IPA Dalam Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 Di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESESUAIAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPA DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Kesesuaian Kompetensi Pedagogik Guru IPA Dalam Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 Di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KESESUAIAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPA DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

SITI SAUDAH A 420 110 116

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

KESESUAIAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPA DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI BOYOLALI

Siti Saudah*), Djumadi **), Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015, 9 halaman.

*) Mahasiswa Pendidikan Biologi, **) Staff Pengajar/Dosen Pembimbing

ABSTRAK

Kurikulum merupakan hal penting dalam dunia pendidikan. Kurikulum bersifat dinamis mengikuti perkembangan zaman, untuk itu pemerintah selalu mengkaji penggunaan kurukulum pada setiap satuan pendidikan. Berbagai pendapat yang berkembang dengan adanya perubahan kurikulum menunjukkan guru memegang peranan penting dalam perubahan kurikulum. Faktor utama penentu keberhasilan kurikulum adalah kesesuaian kompetensi pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kesesuaian kompetensi pedagogik yang dimiliki guru IPA di SMP Muhamaadiyah 4 Sambi Boyolali dalam mendukung implementasi Kurikulum 2013. Jenis dari penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan strategi berupa studi kasus. Sumber data dari hasil observasi, wawancara, kepustakaan, dokumentasi. Hasil observasi dan wawancara diperoleh dari 2 guru dengan menggunakan total populasi untuk mengetahui analisis kompetensi pedagogik yang dimiliki guru IPA di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali. Data dianalisa dengan teknik triangulasi yaitu memadukan dan menggeneralisasikan hasil data dalam kalimat deskriptif secara terperinci dan apa adanya. Hasil penelitian menunjukkan pemenuhan kompetensi pedagogik indikator 1, 2, 3, 4, 7, 8, dan 9 menunjukkan kriteria telah dikuasai dan pemenuhan indikator 5, 6, dan 10 menunjukkan kriteria belum dikuasai. Hal tersebut menunjukkan kompetensi pedagogik yang dimiliki guru IPA di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik yang dimiliki guru IPA di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali sudah tergolong baik, sedangkan belum dikuasainya 3 aspek pedagogik dikarenakan ketidaksiapan guru dalam mengelola Kurikulum 2013.

(4)

SUITABILITY OF SCIENCE TEACHER'S PEDAGOGICAL COMPETENCE IN SUPPORTING THE IMPLEMENTATION OF 2013

CURRICULUM AT MUHAMMADIYAH 4 SAMBI JUNIOR HIGH SCHOOL BOYOLALI

Siti Saudah*), Djumadi **), Biology Department, Faculty of Teacher Training and Education, Muhammadiyah University of Surakarta, 2015, 10 pages.

*) Graduate, **) Lecturer

ABSTRACT

The Curriculum is an important tool for education. The curriculum is dynamic following the era development. Furthermore, the government always examine the use of curriculum at any educational institution. The various opinions were developed with the change of curriculum showing that the teacher handle as an important role in the change of curriculum. The main determaining factor of successing curriculum is competence suitability with educator. This research aims to describe and analysis the suitability of pedagogical competence of science teacher at Muhammadiyah 4 Sambi junior high school Boyolali in supporting the implementation of 2013 curriculum. The type of research is descriptive qualitative approach and case study strategy. The data source is an observation, interview, literature, documentary. The data result has been obtained from observation and interview by using the total population to know the analysis of pedagogical competence of science teacher at Muhammadiyah 4 Sambi junior high school Boyolali. The data were analyzed using triangulation technique is to combine and generalize the results of the data in detailed and the way it is. The results shows that the fulfillment of pedagogical indicators 1, 2, 3, 4, 7, 8 and 9 have been mastered and the fulfillment indicators 5, 6 and 10 shows that the criteria have not been mastered. It shows that the padagogical competence of science teacher at Muhammadiyah 4 Sambi junior high school Boyolali in accordance the demand of 2013 curriculum. Based on the result of this study concluded that the pedagogical competence of science teacher at Muhammadiyah 4 Sambi junior high school Boyolali is good, while not yet mastered three pedagogic aspects because the teacher is unreadiness in managing 2013 curriculum.

Keywords: pedagogical competence, 2013 curriculum.

PENDAHULUAN

Dalam proses pendidikan formal, terdapat aktivitas pembelajaran yang di

dalamnya terdapat tenaga pendidik yang memiliki peran penting dalam

menunjang tingkat keberhasilan pembelajaran. Setiap pendidik semestinya

(5)

pembelajaran. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2003 tentang Guru dan Dosen pasal 10 bahwa kompetensi guru meliputi

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan

kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Kompetensi pedagogik adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan

(skill) yang berkaitan dengan interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa

dalam kelas. Kompetensi pedagogik meliputi kemampuan guru dalam

menjelaskan materi, melaksanakan metode pembelajaran, memberikan

pertanyaan, mengelola kelas dan melakukan evaluasi (Muchith, 2008). Berbagai

pendapat berkembang dengan adanya perubahan kurikulum menunjukkan bahwa

guru memegang peran penting dalam perubahan kurikulum. Kurikulum baru

menuntut guru untuk melaksanakan pembelajaran yang berbasis tematik

integratif.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Munandar (2013) menunjukkan

bahwa kompetensi pedagogik guru mata pelajaran sosiologi di SMA Negeri 1

Jawai sebagian bedar telah terpenuhi, hal ini dibuktikan dengan terpenuhinya

delapan dari sepuluh aspek kompetensi pedagogik menurut ketentuan

Permendiknas No. 16 Tahun 2007. Demikian pula menurut hasil penelitian

Hasanuddin (2010) ditunjukkan bahwa guru biologi yang sertifikasi di SMA

Negeri Kota Banda Aceh memiliki kompetensi pedagogik sudah baik pada

beberapa aspek yaitu: pemahaman terhadap peserta didik, rencana pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, pengembangan peserta didik. Khusus pada

aspek pemanfaatan teknologi pembelajaran masih kurang baik. Hal lain yang juga

perlu ditingkatkan adalah penggunaan strategi mengajar yang berlandaskan pada

pembelajaran kontruktivisme.

Berdasarkan latar belakang maka dilakukan suatu penelitian tentang

analisis kompetensi pedagogik guru IPA dalam mendukung implementasi

Kurikulum 2013 dengan tujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

kesesuaian kompetensi pedagogik yang dimiliki guru IPA di SMP

Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali sehingga akan memberikan manfaat untuk

(6)

terhadap tuntutan Kurikulum 2013 serta sebagai bahan masukan pada guru untuk

meningkatkan kemampuan profesional dalam pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Jenis dari penelitian adalah penelitian deskriptif yang ditujukan untuk

mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya

(Sukmadinata, 2012). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan

kualitatif dengan tampilan yang berupa kata-kata lisan atau tertulis yang dicermati

oleh peneliti, dan benda-benda yang diamati sampai detail agar ditangkap makna

yang tersirat dalam dokumen atau bendanya (Moleong, 2010). Strategi penelitian

berupa studi kasus yang menekankan kedalaman pemahaman atas masalah yang

diteliti (Rahardjo,2010) dengan jumlah total populasi sebanyak 2 guru IPA di

SMP Muhammadiyah 4 Sambi.

Pengumpulan data dari penelitian ini dengan cara: 1. Observasi, untuk

memperoleh gambaran tentang proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru

IPA dan mengetahui aspek-aspek kompetensi pedagogik yang telah dikuasai, 2.

Wawancara dilakukan dengan bertemu langsung kepada guru IPA kelas VII dan

VIII untuk menggali informasi tentang kompetensi pedagogik yang dimiliki, 3.

Kepustakaan, untuk memperoleh telaah yang digunakan sebagai penguat hasil

penelitian yang dilakukan, 4. Dokumentasi, sebagai data pendukung keaslian

penelitian dan sebagai bahan informasi tambahan. Analisa data diperoleh melalui

sumber yang berasal dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik yang

digunakan untuk menganalisa data dengan teknik triangulasi data, yaitu

memadukan dan menggeneralisasikan hasil data ke dalam bentuk kalimat

(7)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik

dan potensi guru, menyebutkan secara rinci kompetensi pedagogik mencakup 10

indikator, yaitu: a) Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,

spiritual, sosial, kultural emosional, dan intelektual, b) Menguasai teori belajar

dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, c) Mengembangkan kurikulum

yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu, d) Menyelenggarakan

pembelajaran yang mendidik, e) Memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi untuk pembelajaran, f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, g) Berkomunikasi

secara efektif, emaptik, dan santun dengan peserta didik, h)Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses hasil belajar, i) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, j) Melakukan tindakan reflektif untuk

peningkatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti,

dapat diketahui bahwa kompetensi pedagogik guru IPA di SMP Muhammadiyah 4

Sambi Boyolali secara garis besar dapat dikemukakan baik, hal ini terlihat dari

kesiapan guru sebelum melakukan pembelajaran berlangsung, guru telah

mempersiapkan apa saja yang menjadi landasan maupun dasar melalui suatu

rancangan dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas hingga pada

pengembangan potensi peserta didik itu sendiri disusun secara sistematis.

Adapun bentuk nyata dari kemampuan pedagogik guru dalam

pembelajaran IPA di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali dapat dilihat dengan

penyampaian materi yang tidak keluar dari konteks maupun tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai, dan guru mampu menunjukkan penguasaan materinya kepada

peserta didik, serta kemampuan guru dalam mengkondisikan dirinya sebagai

seorang guru yang dihormati oleh peserta didiknya dan mau menerima secara

bijak tanggapan maupun pertanyaan yang disampaikan oleh peserta didik. Bentuk

(8)

meningkatkan keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung yang disertai

dengan komunikasi yang baik antar guru dan peserta didik yang pada akhirnya

menimbulkan respon positif dari peserta didik terhadap pembelajaran yang

diikutinya.

Begitu juga dengan sistematika penguasaan kelas yang ditunjukkan oleh

guru saat pembelajaran yang mampu mengontrol dan memahami karakteristik

siswa yang ada di kelas, hal ini bahkan telah dilakukan sebelum dimulainya

pembelajaran, dimana guru melakukan absensi terlebih dahulu dan memberikan

free test untuk melihat sejauh mana kesiapan dan kemampuan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Guru juga memberikan candaan-candaan singkat pada

waktu-waktu tertentu agar suasana kelas kembali ceria tanpa ada raut ketegangan

di wajah peserta didik.

Pada akhir pembelajaran, guru melibatkan peserta didik untuk

bersama-sama membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya,

begitu juga pada saat peserta didik melakukan evaluasi pembelajaran guru tidak

semata-mata mengevaluasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang sulit namun

sesuai dengan kompetensi dasar yang ada serta kemampuan dari peserta didik.

Penilaian yang diberikan sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang berlaku

di sekolah tersebut, dimana untuk kelas VII dan VIII bernilai 70, namun jika

masih ada siswa yang tidak bisa mencapai kriteria ketuntasan minimal tersebut

maka guru melakukan pengayaan materi ataupun remedial yang dilakukan dengan

cara pembahasan kembali materi tersebut. Pengulangan ulangan yang diberikan

maupun penugasan dilaksanakan secara individu maupun kelompok.

Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru IPA di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali tentang kesesuaian

kompetensi pedagogik guru IPA dalam mendukung implementasi kurikulum 2013

dapat diuraikan beberapa hal diantaranya, pada dasarnya kompetensi pedagogik

(9)

Boyolali telah tergolong baik karena sebagian aspek dari komepetensi pedagogik

guru menurut ketentuan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 telah terpenuhi.

a. Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,

kultural, emosional dan intelektual

Pemenuhan indikator dikatakan baik dapati dilihat dari tindakan guru

dalam mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung,

serta menerima dengan baik tanggapan atau respon dari siswa dan sesekali

membuat suasana penuh keceriaan agar menumbuhkan rasa antusiasme siswa

dalam proses pembelajaran. Karakteristik Kurikulum 2013 mengembangkan

keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin

tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual psikomotor (PP

No. 69 Tahun 2013).

b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

Guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi

yang ingin dicapai dan secara runtut sesuai dengan RPP yang digunakan,

sehingga guru mampu mengkodisikan siswa untuk fokus dalam proses

pembelajaran.

c. Mengembangkan kurukulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu

Indikator ketiga terpenuhi dengan baik dapat dilihat dari guru telah

menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan pengembangan kurikulum.

Selain itu guru juga menyusun materi pembelajaran sesuai dengan

karakteristik pesrta didik dan pendekatan yang telah dipilih guru.

d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

Guru selaku responden telah menyusun perencanaan pembelajaran

lengkap yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Selain itu

guru menunjukkan penguasaan materi dengan cara menyampaikan materi

pembelajaran terlebih dahulu tanpa melihat buku pegangan saat memulai

pembelajaran. Janawi (2011) menyatakan untuk memunculkan pembelajaran

yang mendidik, berbagai pendekatan harus dilakukan oleh pendidik, sekolah,

dan penentu kebijakan

(10)

Guru berusaha memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

dalam pembelajaran seperti menggunakan laptop dan LCD projector.

Pemenuhan indikator ini kurang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.

Untuk dapat mengintegrasikan pelajaran TIK, guru sebagai pendidik tentu

harus menguasai teknologi informasi dan komunikasi.

f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimiliki

Usman H dan Nuryadin ER (2013) menyatakan pembelajaran adalah

kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi untuk mentransformasikan,

melestarikan dan mengkritik IPTEK dan kultur yang dilakukan di dalam dan

di luar kelas. Hasil penelitian menunjukkan guru belum sepenuhnya

menyediakan kegiatan pembelajaran selain di ruang kelas.

g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik

Kompetensi minimal seorang guru baru adalah menguasai

keterampilan mengajar dalam hal membuka dan menutup pelajaran, bertanya,

memberi penguatan, dan mengadakan variasi belajar. Kemampuan

berkomunikasi guru telah terpenuhi dengan baik, guru mampu menghunakan

bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik baik lisan maupuntulisan

dengan gaya yang sesuai dengan pemahaman peserta didik.

h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian dan evaluasi proses

hasil yang dilakukan oleh guru dapat dikatakan dengan baik. Guru melakukan

tes untuk mengetahui penguasaan peserta didik dan mengadministrasikan

sesuai dengan aturan dari sekolah. Dengan adanya administrasi penilaian dan

penilaian portofolio maka perkembangan peserta didik dalam pembelajaran

dapat dilihat. Hasil administrasi penilaian tersebut nantinya dapat digunakan

guru untuk menentuka ketuntasan belajar IPA.

i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Guru melaksanakan tindak lanjut berupa arahan atau kegiatan,

contohnya pada akhir pembelajaran siswa dituntut untuk memahami materi

(11)

rumah pada pertanyaan yang belum terjawab. Pada umunya evaluasi dapat

dijadikan sebagai proses umpan balik (feedback process). Evaluasi menjadi

dasar untuk melakukan penilaian terhadap tingkat keberhasilan anak baik

pada tiap proses pembelajaran, semester, dan tahunan. Dalam dunia

pendidikan, evaluasi tetap harus dilakukan. Melalui evaluasi inilah, tujuan

pembelajaran dapat diketahui berhasil atau tidaknya, mencapai sasaran atau

tidak (Janawi, 2011).

j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan pembelajaran

Guru melakukan kegiatan reflektif ini dengan mengajak peserta didik

untuk bersama-sama membuat rangkuman dari hasil pembelajaran yang telah

dilakukan. Namun, kurangnya jam pembelajaran pada setiap pertemuan

menyebabkan tindakan reflektif kurang maksimal dilakukan oleh guru IPA.

Selain tindakan reflektif yang kurang maksimal, guru IPA juga belum

melakukan penelitian tindakan kelas (PTK), hanya membantu mahasiswa

yang sedang melakukan penelitian.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran IPA di SMP

Muhammadiyah 4 Sambi, Boyolali telah tergolong baik karena peneliti

menemukan sebagian besar aspek dari kompetensi pedagogik guru menurut

ketentuan Permendiknas No. 16 Tahun 20017 telah terpenuhi, guru mampu

menguasai tujuh aspek dari 10 aspek yang harus dikuasai.

2. Aspek pedagogik yang dikuasai yaitu: memahami karakteristik peserta didik

dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual,

menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,

mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu,

menyelenggarakan pendidikan yang mendidik, berkomunikasi secara efektif,

empatik, dan santun dengan peserta didik, menyelenggarakan penilaian dan

evaluasi proses hasil belajar serta memanfaatkan hasil penelitian dan evaluasi

(12)

3. Aspek pedagogik yang belum dikuasai yaitu: memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi untuk pembelajaran, memfasilitasi pengembangan

potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimiliki dan melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan pembelajaran.

4. Penyebab tidak dikuasainya ketiga aspek pedagogik oleh guru IPA yang

mengajar di SMP Muhammadiyah 4 Sambi, Boyolali dikarenakan

ketidaksiapan guru dalam mengelola kurikulum 2013 sehingga mengalami

kesulitan dalam penerapan Kurikulum 2013.

Saran

Guru hendaknya dapat mengembangkan potensi peserta didik sehingga potensi

yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik dapat tersalurkan secara

menyeluruh. Upaya untuk mengembangkan potensi peserta didik dapat dilakukan

melalui berbagai macam cara, diantaranya melalui kegiatan ekstrakulikuler,

penyediaan sarana dan prasarana pendukung serta dengan menyiapkan tenaga ahli

sesuai dengan potensi yang masing-masing dimiliki oleh peserta didik serta lebih

meningkatkan kinerja dan tanggung jawabnya dalam peningkatan mutu

pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasanuddin dan Cut Nurmaliah. 2010. Kompetensi Pedagogik Guru Biologi yang Telah Lulus Sertifikasi di SMA Negeri Kota Banda Aceh. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.

Janawi. 2011. Kompetensi Guru (Citra Guru Profesional). Bandung: Alfabeta.

Moloeng LJ. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(13)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: BNSP.

Rahardjo, Mudji. 2010. Mengenal Lebih Jauh tentang Studi Kasus. Tersedia:

http://mudjiarahardjo.uin-malang.ac.id/materi-kuliah/203-mengenal-lebih-jauh-tentang-studi-kasus.html diakses pada Sabtu, 17 November 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Dewasa ini bisnis perbankan merupakan salah satu jenis usaha jasa yang saat ini berada dalam iklim persaingan sangat ketat.Perjuangan untuk menciptakan bisnis yang berulang

Oleh karena itu penulis ingin mempromosikan Indonesia ke luar negeri, dalam bentuk iklan, dengan tujuan mendatangkan turis mancanegara, agar dapat menghasilkan devisa bagi negara

Situasi dan kondisi yang sudah tidak seperti dulu lagi serta munculnya bermacam-macam hiburan anak termasuk mainan modern menyebabkan anak-anak sekarang tidak lagi mengenal

Some examples related to the territorial variation of language within the advertising campaign strategy can be seen on figure 2 and figure 3 below: Figure 3: SimPATI Telkomsel

 SK Tim Pengembang Kurikulum ( Tim pengembang kurikulum satuan pendidikan terdiri atas tenaga pendidik, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dapat

Pengaturan tegangan jangkar pada saat start dapat meredam  (putaran motor) motor DC dan lonjakan arus jangkar I a. Didalam motor DC daur tertutup ini dapat dinyatakan

variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengembangan karir yang.. diinterpretasikan menjadi sebab yang akan mempengaruhi

 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari...  Guru menanyakan pengalaman apa yang didapat peserta didik pada pembelajaran kerajinan dari bahan alam