EVEKTIFITAS PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH
TERHADAP KADAR HB SISWI SLTPN 1 DONOROJO
KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Meraih Gelar Sarjana S-1 Keperawatan
Disusun oleh :
Noky Tri Rachmadianto
J210.090.076
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
EVEKTIFITAS PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH TERHADAP
KADAR HB SISWI SLTPN 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO
KABUPATEN PACITAN
Oleh: Noky Tri Rachmadianto
Abstrak
xvii
THE EFFECTIVENESS OF THE GIVING OF BLOOD-BOOSTER SUPPLEMENT TO THE DEGREE OF HB OF THE FEMALE STUDENTS OF DONOROJO 1 JUNIOR HIGH SCHOOL IN DONOROJO, PACITAN.
Noky Tri Rachmadianto
Abstract
Based on the previous study in the area of Donorojo Pacitan, there are 158 respondents suffering anemia. This situation has an impact to the decrease of the ability and focus in learning, inhibits the physical growth and intelligence, increases the infection risk, decreases physical endurance so that it is easy to get sick, decreases the learning motivation, concentration, and achievement. This research aims to find out the effectiveness of the blood-booster supplement giving to the degree of HB of the female students of Junior High School 1 of Donorojo in Pacitan. This research belongs to quantitative research using quasi experimental. 158 repondents are taken as the samples using proportionate random sampling in December 2013 - January 2014 in Donorojo Junior high School I in Donorojo, Pacitan. The data collection instrument in this research is the checking of the HB degree before and after the giving of blood-booster tablets 200mgs. Data analysis uses paired t test. The result of the research shows that most female students (102 students or 64.56%) suffers light amnesia before the treatment. After the treatment, there are 70 students (44.30%) suffering light amnesia. The test result shows that the giving of blood-booster tablets is effective to the Hb degree of the students indicated by the value p= 0.026 (p<0.05). it can be concluded that the giving of the blood-booster tablets is effective to the
Hb degree of female students of Donorojo Junior High School I in Donnorojo, Pacitan.
Evektifitas Pemberian Tablet Tambah Darah Terhadap Kadar Hb Siswi SLTPN 1 Donorojo Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Diperkirakan kurang lebih 2,15 milyar orang di dunia menderita anemia dengan prevalensi kejadian anemia dengan prosentase bayi dan anak < 2 tahun (48%), anak sekolah (40%), dan anak-anak pra sekolah (25%) (Ramakrishnan, 2001). Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2001 menunjukkan 26,5% remaja putri; 40% WUS dan 47% anak usia 0-5 tahun menderita anemia (Gunatmaningsih 2007) sedangkan dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, menyatakan bahwa prevalensi anemia defisiensi besi pada balita 40,5%, remaja putri 10-18 tahun 57,1%, dan usia 19-45 tahun 39,5%. Dari semua kelompok umur tersebut, wanita memiliki resiko paling tinggi untuk menderita anemia terutama remaja putri (Isniati 2007) Sekitar 90% penyebab anemia adalah akibat kekurangan besi, yang disebut sebagai anemia gizi besi (Solon, 2003 ).
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari normal (Masrizal,2007)
Populasi remaja di Indonesia mencapai 20% dari total populasi penduduk Indonesia, yaitu sekitar 30 juta jiwa. World Health Organization menyebutkan bahwa banyak masalah gizi pada remaja masih terabaikan, disebabkan karena masih banyak faktor-faktor yang belum diketahui, padahal remaja merupakan sumber daya manusia Indonesia yang harus dilindungi karena potensinya yang sangat besar dalam upaya
pembangunan kualitas bangsa (Fikawati, 2004).
Hasil survei data dasar pada 10 kabupaten daerah proyek KI – KPK (Kesehatan Ibu – Kemitraan dan Pendekatan Keluarga) pada tahun 1998 menunjukkan angka prevalensi anemia Jawa Timur lebih tinggi dari nasional, yaitu 80,2% remaja putri (SLTP dan SMU) dan 91,5% calon pengantin (wanita) (Depkes, 2008). Hasil prevalensi anemia remaja putri Kabupaten Pacitan tahun 2011 menunjukkan 56,7% (DinKes Pacitan, 2011).
Dampak dari anemia pada kesehatan antara lain menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar, menghambat pertumbuhan fisik dan kecerdasan otak, meningkatkan resiko menderita infeksi, menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit menurunkan semangat, konsentrasi dan prestasi belajar. Mengganggu pertumbuhan sehingga tidak bisa mencapai tinggi badan optimal (DepKes, 2005).
Penyebab anemia gizi diantaranya adalah makanan yang dikonsumsi sehari-hari kurang mengandung zat besi yang dibutuhkan tubuh, meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi misalnya karena masa remaja mengalami proses menstruasi dan meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh (misalnya karena perdarahan akibat kecelakaan, kehilangan darah akibat menderita penyakit malaria, kecacingan dan haid) (DinKes Propinsi Jawa Timur, 2010).
Evektifitas Pemberian Tablet Tambah Darah Terhadap Kadar Hb Siswi SLTPN 1 Donorojo Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan
siswi SLTP N I Donorojo terdapat 379 responden terdapat 40 responden(10,55%) mengalami anemia.Dari data UPT Puskesmas Donorojo, angka kejadian anemia pada siswi SLTP N I Donorojo pada tahun 2012 yang didapatkan dari pengamatan tahun 2010 dan 2011 diperoleh hasil bahwa pada tahun 2010 sebanyak 60%, pada tahun 2011 sebanyak 64% dan pada tahun 2012 peskesmas mulai memberikan tablet tambah darah dan tahun 2012 menjadi sebanyak 56,4%. Karena alasan tersebut pada tahun 2013 peneliti memberikan tablet tambah darah kembali dengan tujuan apakah angka kejadian anemia mengalami penurunan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti pada tahun 2013 tertarik untuk melakukan penelitian berjudul efektivitas pemberian tablet tambah darah terhadap kadar Hb siswi SLTP N I Donorojo Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan.
LANDASAN TEORI
Anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Anemia di masyarakat dikenal juga sebagai kurang darah. Sebagian masyarakat menganggap anemia sebagai tekanan darah rendah. Padahal anemia berbeda dengan tekanan darah rendah. Tekanan darah rendah adalah kurangnya kemampuan otot jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan kurangnya aliran darah ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan kurangnya
aliran darah yang sampai ke otak dan bagian tubuh lainnya (Depkes, 2005).
Kriteria Anemia
1) Anemia pasca perdarahan, ini terjadi akibat perdarahan yang seperti kecelakaan, luka operasi, persalinan atau karena menahun. 2) Anemia hemolitik, terjadi karena
penghancuran (hemolisis) sel darah merah yang berlebihan. 3) Anemia defisiensi, anemia yang
disebabkan kekurangan faktor pematangan eritrosit.
4) Anemia aplastik, anemia ini terjadi karena terjadinya pembuatan sel darah merah oleh sumsum tulang.(Simatupang, 2011).
Tanda-tanda Anemia
1) 5 L (Lesu, Lemah, Letih, Lelah, Lalai).
2) Sering pusing.
3) Mata berkunang-kunang.
4) Pucat pada bagian tubuh (kelompak mata, bibir, lidah, kuku, telapak tangan, dan sebagainya).(Dinkes Popinsi Jawa Timur, 2010).
Penyebab Anemia
1) Makanan yang dikonsumsi sehari-hari tidak mengandung zat besi dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan.
2) Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi, misalnya karena masa remaja, ibu hamil, menderita penyakit.
Evektifitas Pemberian Tablet Tambah Darah Terhadap Kadar Hb Siswi SLTPN 1 Donorojo Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan
menderita penyakit malaria, kecacingan, haid, dan sebagainya).(Dinkes Popinsi Jawa Timur, 2010).
Dampak Anemia 1) Anak
a) Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
b) Menghambat pertumbuhan fisik dan kecerdasan otak.
c) Meningkatkan resiko
menderita infeksi karena daya tahan tubuh menurun.
2) Wanita
a) Menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit. b) Menurunkan produktivitas
kerja bagi pekerja wanita. c) Menurunkan kebugaran. 3) Remaja putri
a) Menurunkan semangat,
konsentrasi dan prestasi belajar.
b) Mengganggu pertumbuhan sehingga tidak bisa mencapai tinggi badan optimal.
c) Menurunkan prestasi olah raga. (Dinkes Popinsi Jawa Timur, 2010).
Hemoglobin
Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Hb merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah.Kandungan hemoglobin yang rendah dengan demikian mengindikasikan anemia(I Dewa Nyoman S,2002)
Suplementasi Tablet Tambah Darah
Tablet tambah darah adalah tablet untuk suplementasi penanggulangan anemia gizi yang setiap tablet mengandung 200 mg
Sulfas Ferous (yang setara dengan 60
mg besi elemental) dan 0,25 mg
Asam Folat. Besarnya kandungan
besi ini telah mendapatkan kesepakatan dari kalangan ahli (DepKes, 2005).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi SLTP N I Donorojo Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan yang berjumlah 379 siswi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
proportionate random sampling
sebanyak 158 responden sesuai dengan kriteria inklusi yaitu tidak menderita penyakit kronis.
instrumen Penelitian
Check list identitas terdiri dari nama, umur, kelas, jumlah kadar hemoglobin, pemberian tablet minum tambah darah selama 4 minggu yang dimulai dari pengecekan Hb minggu pertama.
Evektifitas Pemberian Tablet Tambah Darah Terhadap Kadar Hb Siswi SLTPN 1 Donorojo Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan
menit kemudian tambahkan Aquades sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga warnanya sama dengan standar kemudian hasilnya di baca pada meniscus bawah dengan satuan gr%.
Pengukuran kadar Hb ini dilakukan oleh peneliti dan dalam pegukuran ini dilakukan pada responden yang ada di SLTP N 1 Donorojo selain itu sebagai acuan untuk batas rentang normal kadar Hb peneliti mengunakan aspek kadar Hb yang di interpretasikan menurut WHO dan SE
Kelomp ok
Umu r
Hemoglo bin gr/dl Anak
anak
5-59 bulan . 5-11 tahun . 12-14 tahun .
11,0 11,4 12,0
Dewasa Wani ta >15 tahun Wani ta hamil Laki-laki >15 tahun
12,0 11,0 13,0
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji Uji Paired T Test.
HASIL PENELITIAN
1. Kadar Hb siswi SLTP N I Donorojo Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan sebelum diberi Tablet Tambah Darah
Kategori Jumlah %
Anemi berat 0 0 Anemia
ringan
102 64,56
Normal 56 35,44
Jumlah 158 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kadar Hb siswi SLTP N I Donorojo Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan sebelum diberi tablet tambah darah mayoritas anemia ringan, yang ditunjukkan 102 siswi (64,56 %).
2. Kadar Hb Siswi SLTP N I Donorojo Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan setelah diberi tablet tambah darah
Kategori Jumlah %
Anemi berat 0 0
Anemia ringan 70 44,30
Normal 88 55,70
Jumlah 158 100
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa kadar Hb siswi SLTP N I Donorojo Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan setelah diberi tablet tambah darah mayoritas normal, yang ditunjukkan 88 siswi (55,70%).
Uji Statistik
E dapatkan b dimana nilai ho ditolak pemberian grafik di ata post pember Yang memp tidak ada penurunan d 70siswa sedangkan mengalami k 88 siswi ken
d. Pembah Penelitian k terhadap 1
i tersebut. (P artinya ad Tablet Tam dar Hb sisw
Kecamatan Pacitan, sep awah ini:
ri grafik n bahwa ke
pada 158 sa di 3 Yaitu B
l sedangkan as diketahui rian tablet T
punyai kada hb ringan dari 102 si sebanyak untuk kenaikan dar naikan seban
asan kadar Hb ya
58 siswi
et Tambah Da paten Pacitan
i atas d ampel yang d Berat Ringa n pada tabe
nilai pre da ambah Dara ar hb renda n mengalam
iswa menjad 20,26% hb norma ri 56 menjad nyak 20,26% simpulkan b LTP N I enjadi 70 sis ak menderit naikan dari enjadi 88 sis
nelitian plemen zat b ektif dalam b dan memba
Suplement arah akan me lam sel m etabolisme m akan optim fisiensi besi a rata menga nya sekitar 5 benarnya d
rsediaan be nyak besi y
Siswi SLTPN
ah Darah 102 siswi nemia ringa %) normal, mi anemia b hasil terseb bahwa mayo
Donorojo K Kabupaten i Tablet Tam emia ringan
berikan Tabl patkan ha mia ringan m ri 102 siswi besi dua kali
meningkat angun toko b
tasi Tablet eningkatkan menjadi le meningkat d mal sehingga menjadi leb
erkurang, m yang diabso
1 Donorojo
didapatkan (64,56%) an dan 54
sedangkan berat tidak but dapat oritas siswi
Kecamatan Pacitan mbah Darah
.
let Tambah asil yang asi Tablet
ika, (2014) pemberian i seminggu tkan kadar besi
t Tambah oksigenasi ebih baik,
dan fungsi daya serap bih baik
an Tablet g rendah
Evektifitas Pemberian Tablet Tambah Darah Terhadap Kadar Hb Siswi SLTPN 1 Donorojo Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan
yang dicerna diubah menjadi besi ferro di dalam lambung dan duodenum oleh transferin plasma ke sumsum tulang untuk sistesis hemoglobin atau ke tempat penyimpanan di jaringan (Price and Wilson, 2006)
Kadar hemoglobin diperlukan tubuh untuk melakukan transport oksigen ke jaringan – jaringan tubuh. Di dalam jaringan – jaringan tersebut, oksigen berfungsi sebagai zat pembakar bagi unsur – unsur gizi sumber zat tenaga, seperti karbohidrat menghasilkan 4 kalori/gram, protein, dan lemak menghasilkan sebanyak 9 kalori/gram. Tubuh orang dewasa kira – kira mengandung 4,5 gram zat besi, dari jumlah tersebut 73 % diantaranya terdapat di dalam hemoglobin darah serta 2 % di dalam otot, enzim tubuh, sedangkan 25 % sisanya disimpan sebagai cadangan di dalam hati, sumsum tulang dan limpa. Di samping sebagai komponen hemoglobin dan mioglobin, besi juga merupakan komponen dari enzim oksidasi, yaitu
sitokrom oksidasi, xanthine oksidase, suksinat dehidrogenase, katalase dan peroksidase (Olivia, 2004).
Menurut Mohamamad
Sadikin, (2002) Dalam sel darah merah hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen (O2). Dengan banyaknya oksigen yang dapat diikat dan dibawa oleh darah, dengan adanya Hb dalam sel darah merah, pasokan oksigen keberbagai tempat di seluruh tubuh, bahkan yang paling terpencil dan terisolasi sekalipun akan tercapai. Dalam makanan dapat berasal dari sumber nabati dengan ketersediaan hayati 2 sampai 3 %
dan sumber hewani dengan ketersediaan hayati 20 sampai 23 %. Untuk meningkatkan ketersediaan hayati zat besi yang berasal dari tumbuh – tumbuhan dapat ditambahkan dengan vitamin C dan asam organik lainnya (Drummond, 2005).
Dari hasil penelitian ini menunjukan ada perubahan kadar hemoglobin siswi sebelum dan sesudah pemberian Tablet Tambah Darah yaitu yang mengalami kadar Hb berat tidak ada, kadar Hb ringan mengalami penurunan dari 102 siswi menjadi 70 siswi (20,26%) atau 32 siswi. Sedangkan untuk kadar Hb normal mengalami kenaikan dari 56 menjadi 88 siswi(20,26%) atau 32 siswi. Dan berdasarkan hasil uji pairet T test didapatkan nilai p 0,026 dimana nilai p < 0,05 sehingga ada evektifitas pemberian tablet tambah darah terhadap kadar Hb siswi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Angkaita, (2003) juga menyatakan pemberian Tablet Tambah Darah sekali seminggu selama 12 minggu yang dibarengi dengan pemberian vitamin C dan protein hewani dapat meningkatkan kadar hemoglobin secara pengujian statistik dengan menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan ada perbedaan bermakna rata-rata kadar Hb WUS di Kota Surakarta sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai z hitung -11.707 dan nilai p 0.000.
Evektifitas Pemberian Tablet Tambah Darah Terhadap Kadar Hb Siswi SLTPN 1 Donorojo Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan
bermakna antara kedua kelompok intervensi tersebut (p=0,31). Rata-rata kenaikan kadar Hb siswa diberikan suplementasi 1 kali perminggu adalah sebesar 2,20 g/dl sedangkan yang diberikan suplementasi 2 kali perminggu sebesar 2,28 g/dl.
Berdasarkan hasil penelitian ini responden penelitian telah minum Tablet Tambah Darah (TTD) selama 1 bulan secara teratur, sehingga didapatkan hasil yang signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kenaikan prosentase jumlah siswi SLTP N 1 Donorojo setelah diberikan Tablet Tambah Darah dari 56 siswi (35,44%) menjadi 88 siswi (55,70%) mengalami kadar Hb normal. Dan dari 102 siswi (64,56%) menjadi 70 siswi (44,30%) mengalami kadar Hb ringa
Saran
1. Untuk pihak sekolah
Dihimbau supaya selalu berkoordinasi dengan puskesmas atau instansi terkait agar siswinya dapat diberi tablet tambah darah sehingga terhindar anemia.
2. Untuk pemerintah
Supaya selalu melakukan upaya – upaya yang mampu untuk pencegahan anemia dengan pemberian tablet tambah darah secara teratur dan terpantau.
3. Untuk peneliti selanjutnya
Penelitian ini sebagai dasar dalam penelitian selanjutnya untuk pengenbangan ilmu pengetahuan terutama tentang pencegahan anemia dalam
bidang kesehatan. Diharapkan peneliti selanjutnya dilakukan penambahan sampel.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi XIV ). Jakarta :
Rineka Cipta.
Angkaita, Ida (2003) Perbedaan
Kadar Hemoglobin Wanita Usia Subur di Kota Surakarta Sebelum dan Sesudah Pemberian Tablet Tambah Darah, Vitamin V dan Protein Hewani. Undergraduate
thesis, Diponegoro University.
Depkes RI. 2005.Anemia Gizi
dan Tablet Tambah Darah untuk Wanita Subur. Jakarta, Direktorat
Gizi Masarakat.
. 2008.Anemia Gizi Pada Wanita
Subur(WUS). Jakarta.
Dewi Candra, R. 2008. “Pengaruh Suplementasi Tablet Tambah darah, Seng, dan Vitamin A terhadap Kadar Hemoglobin”. MKM. Vol 3(01).
DinKes Propinsi Jawa Timur. 2010. Anemia Gizi Besi. Surabaya : Seksi Gizi.
Pacitan. 2011. Laporan Evaluasi
Program Gizi Kabupaten Pacitan.
Pacitan : Seksi Gizi.
Drummond, KE, Brefere, LM. 2005. Nutrition for Foodservice and
Culinary Professional’s, Seventh Edition. New Jersey : John Wiley
Evektifitas Pemberian Tablet Tambah Darah Terhadap Kadar Hb Siswi SLTPN 1 Donorojo Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan
Fikawati, S. 2004. Pengaruh
Suplementasi Zat Besi Satu dan Dua Kali per Minggu terhadap Kadar Haemoglobin pada Siswi yang Menderita Anemia. Skripsi. Jakarta :
Universitas Indonesia.
Hidayat Aimul, A. 2008. Metode
Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba
Medika.
Gunatmaningsih, Dian. 2007.
Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Skripsi. Semarang :
Universitas Negeri Semarang
I Dewa Nyoman. S. 2002.
Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.
Isniati. (2007). Wanita Lebih
Beresiko Terkena Anemia. 20
Oktober 2011. http://www.pemkomedan.go.id/wanit
a-lebih-beresiko-terkena-anemia.htm.
Masrizal .2007.”Anemia Defisiensi Besi”. Jurnal Kesehatan
Masyarakat.II(1).
Mohamad Sadikin. 2002.
Biokimia Darah. Jakarta : Wydia
Medika.
Monica .Jain. (2014). Iron Devisiensy Anemia and Coqnition in School Age Girls acomparison of Iron and Food Suplementation strategies. Internasional jurnal of nutrition. 2014.,55-62. 2393-9540
Muwakhidah. 2009. Efek
Suplementasi Fe, Asam Folat dan Vitamin B12 terhadap Peningkatan Kadar Hb pada Pekerja Wanita di
Kabupaten Sukoharjo. Tesis.
Semarang : Universitas Diponegoro.
Notoatmojo. S. 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan . Jakarta :
Reneika Cipta
_________ . 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan . Jakarta :
Reneika Cipta
Olivia. 2004. Seluk Beluk Food
Suplemen. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Ramakrishnan, U. 2001.
Nutritional Anemias. New York :
CRC Press.
Riwidikdo, H. 2006. Statistik
Kesehatan. Yogyakarta : Mitra
Cendikia Press
Riyanto, A. 2010. Pengolahan
dan Analisis Data Kesehatan (Dilengkapi Uji Validitas dan Reliabilitas serta Aplikasi Program SPSS). Yogyakarta : Muha Medika.
Sarbini,dwi.,& Mardiyah,Siti. 2011.Modul praktikum biokimia gizi, Fakultas ilmu kesehatan
Simatupang, B. 2011. AGB (Anemia
Gizi Besi). Makara.
Solon, F. 2003. Iron and Food
Suplementation Delivery Project, Summary of Findings and Recommendation. Manila : Nutrition
Center of the Philippines.
Sugiyono. 2009. Statistik untuk
Evektifitas Pemberian Tablet Tambah Darah Terhadap Kadar Hb Siswi SLTPN 1 Donorojo Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan
________. 2010. Statistik untuk
Penelitian. Bandung : C. V.
Alfabeta.
Yulianti, (2010). Pengaruh
suplementasi Fe, Folat, Vitamin C terhadap kadar hemoglobin remaja putri di SMU 1
KHAYANGAN HILIR.
Undergraduate thesis, Diponegoro University.
Zarianis. 2006. Efek
Suplementasi Besi – Vitamin C dan Vitamin C terhadap Kadar Haemoglobin Anak Sekolah Dasar yang Anemia di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Tesis. Semarang
: Universitas Diponegoro.
Noky Tri Rachmadianto *: Mahasiswa SI Keperawatan FIK UMS
Irdawati, S.Kep,Ns, M.Psi.**: FIK UMS