• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN PROTOTYPE SYSTEM KEAMANAN KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS MICROCONTROLLER DAN SMS GATEWAY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATAN PROTOTYPE SYSTEM KEAMANAN KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS MICROCONTROLLER DAN SMS GATEWAY."

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAMANAN KENDARAAN BERMOTOR

BERBASIS MICROCONTROLLER DAN SMS

GATEWAY

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

Febryana Sumarsela ( 0534010017 )

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

PEMBUATAN PROTOTYPE SYSTEM KEAMANAN

KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS

MICROCONTROLLER DAN SMS GATEWAY

Di Susun Oleh

FEBRYANA SUMARSELA

NPM: 0534010017

Telah Disetujui Mengikuti Ujian Negara Lesan Gelombang III Tahun Akademik 2010/2011

Pembimbing Utama: Pembimbing Pendamping:

Bsuki Rahmat,S.Si, MT

Delta Ardy Prima, S.ST

NPT: 369 070 602 09 NPT: 386 081 002 971

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Industri

Universitas Pembangunan Nasional ”VETERAN” Jawa Timur

Basuki Rahmat, S.Si, MT

(3)

PEMBUATAN PROTOTYPE SYSTEM KEAMANAN

KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS

MICROCONTROLLER DAN SMS GATEWAY

Di Susun Oleh

FEBRYANA SUMARSELA

NPM: 0534010017

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh tim penguji Tugas Akhir Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur pada tanggal 26 November

2010

Pembimbing, Tim Penguji,

1. 1.

Basuki Rahmat, S.Si, MT

Basuki Rahmat, S.Si, MT

NPT: 36907 060 209 NPT: 36907 060 209

2. 2.

Delta Ardy Prima, S.ST

Guendra Kusuma W,S.Si, M.Kom

NPT: 386 081 002 971 NIDN: 0722 037 505

3.

Nita Yalina, S.Kom

NIDN: 0708 028 701

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur

Ir. Sutiyono, MT

(4)

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi atas karunia dan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan SKRIPSI ini dengan baik.

Dalam laporan SKRIPSI ini, penulis membahas tentang pembuatan

PEMBUATAN PROTOTYPE SYSTEM KEAMANAN KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS MICROCONTROLLER DAN SMS GATEWAY.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam

penyelesaian laporan SKRIPSI ini. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih

kepada :

1. Allah SWT atas rahmat serta hidayahNya, Hingga terselesaikannya SKRIPSI

ini.

2. Bapak Basuki Rahmat, SSi, MT. selaku ketua jurusan Teknik Informatika

UPN ”Veteran” JATIM dan juga sebagai dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu memberikan bimbingan selama pelaksanaan SKRIPSI.

3. Bapak Basuki Rahmat,Ssi,MT, Bapak Guendra Kusuma Wardhana

Ssi,M.Kom.dan Ibu Nita Yalina,S.Kom Selaku dosen penguji.

4. Kedua Orang Tuaku tercinta,Mum n Pap serta My familly terima kasih atas

do’a dan motivasi agar cepat menyelesaikan SKRIPSI ini.

5. Keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan dan Doa.

6. Teman-temanku yang selalu membantu dan bersedia direpotkan sehingga

SKRIPSI ini dapat diselesaikan dengan baik.

7. Bunkuwh yang selalu memberikan motivasi dan dukungan juga bersedia

nganter, nemenin kemanapun untuk cepat menyelesaikan SKRIPSI ini.

(5)

ii

Penulis menyadari sepenuhnya masih terdapat banyak kekurangan dalam

penyelesaian penulisan laporan tugas SKRIPSI ini. Namun penulis berusaha

menyelesaikan laporan ini dengan sebaik mungkin.

Segala kritik saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dari

semua pihak, guna perbaikan dan pengembangan dimasa yang akan datang.

Akhirnya besar harapan penulis agar laporan ini dapat diterima dan berguna bagi

semua pihak. Amin.

Surabaya, 2 Desember 2010

(6)

iv

2.3.2. Komunikasi Microcontroller dengan Modem ... 42

2.3.3. Scematik alarm ... 43

3.2. Perancangan Format SMS ... 45

3.3. Perancangan Alur System... 48

3.4. Perancangan Perangkat Lunak... 52

BAB IV IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK 4.1. Kebutuhan Perangkat Sistem... 54

4.2. Implementasi Program... 54

4.3. Prosedur Pemasangan Program pada ATMega 8535 ... 59

BAB V ANALISIS DAN UJI COBA 5.1. Pengujian Komunikasi Modem Menggunaan AT Mega 8535 .... 63

5.2. Pengujian Lampu Indikator ... 67

(7)

v

6.2. Saran ... 73

(8)

Tabel 2.1 : Nomor SMSC Operator di Indonesia... 24

Tabel 2.2 : Tabel Kode Warna Resistor ... 35

Tabel 3.1 : Kondisi Switch, Motor dan Aksi system ... 45

Tabel 3.2 : Daftar Format SMS ... 47

Tabel 3.3 : Konfigurasi PIN pada PORT B dan PORT C ... 50

Tabel 5.1 : Hasil Pengujian Pengiriman SMS Melalui PC ... 66

Tabel 5.2 : Hasil Pengujian Kondisi 2... 68

Tabel 5.3 : Hasil Pengujian Kondisi 2 dan Selang waktunya ... 69

(9)
(10)

viii

Gambar 4.9 : Hasil Compilasi Program ... 60

Gambar 4.10 : Tampilan saat make program ... 61

Gambar 4.11 : Hasil Convert File t5.c... 61

Gambar 4.12 : Proses Pengiriman Program ... 62

Gambar 5.1 : Kondisi 1 ... 64

Gambar 5.2 : Kondisi 2 ... 64

Gambar 5.3 : Perintah AT dijalakan... 65

Gambar 5.4 : Setting Device Modem... 65

Gambar 5.5 : Kondisi 4 ... 66

Gambar 5.6 : Hasil Pengujian Kondisi Saat Modem Tidak Terhubung .... 67

Gambar 5.7 : Hasil Pengujian Kondisi 2... 68

Gambar 5.8 : Hasil Pengujian Kondisi 3... 69

Gambar 5.9 : Kondisi Saat Auto Shutdown dilakukan ... 70

Gambar 5.10 : Sms Kondisi Berhasil diterima... 71

Gambar 5.11 : Sms Siaga 1 ... 71

(11)

Pembimbing I : BASUKI RAHMAT, S.SI, MT Pembimbing II : DELTA ARDY PRIMA, S.ST Penyusun : FEBRYANA SUMARSELA

Abstraksi

System prototype keamanan kendaraan bermotor merupakan simulasi alarm kendaraan motor dengan menggunakan microcntroller ATMega8535 dan indikator LED. Cara kerja system prototype ini adalah dengan digunakan push button On / Off sebanyak 3 buah. Push button berwarna hijau untuk menyalakan alarm, warna kuning untuk kondisi siaga1, warna merah untuk kondisi darurat.

Setiap proses yang terjadi nantinya akan melibatkan led sebagai indicator prosesnya, seperti ketika microcontroller sedang melakukan scanning koneksi maka led warna biru akan menyala, jika push button warna kuning ditekan maka lampu kuning akan menyala, jika push button merah ditekan maka led warna merah akan menyala dan kemudian disusul led warna hijau sebagai indicator mesin menyala, jika motor dalam keadaan maka led warna hijau akan menyala.

Untuk dapat menghubungkan microcontroller dengan modem wavecom terlebih dahulu harus dibuat sebuah rangkaian converter yang dapat merubah tegangan RS232 (tegangan modem) menjadi tegangan TTL (tegangan microcontroller) begitu juga sebaliknya. Hal ini disebabkan tegangan antara modem dan microcontroller tidak sama sehingga jika kedua komponen dihubungkan secara langsung tanpa menggunakan converter komunikasi data antara kedua komponen tidak akan terjadi.

Kata Kunci : Mikrokontroler, ATMEga8535, Modem wavecom

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Semakin kerasnya kehidupan menyebabkan banyak orang menjadi

gelap mata. Mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan

hidup mereka demi mempertahankan kelangsungan hidupnya, seperti:

merampok, korupsi, mencuri, dan tindakan-tindakan kriminal lainnya. Salah

satunya tindakan kriminal yang marak di era sekarang adalah tindakan

kriminal pencurian sepeda motor. Tidak hanya dimalam hari dan di tempat

yang sepi saja, di siang hari dan keramaian pun para pencuri dapat

melakukkan aksi dengan mudahnya. Maka dibutuhkan kewaspadaan yang

extra untuk menjaga sepeda motor kita.

Dengan meningkatnya tindak kriminalitas, khususnya pencurian

kendaraan bermotor roda dua sekarang ini, bukanlah hal yang mengherankan

apabila semakin hari manusia menginginkan suatu sistem keamanan sepeda

motor yang modern. Solusi yang biasa dilakukan oleh pemilik kendaraan

bermotor hanya dengan memakai kunci (gembok), tetapi walaupun pemilik

telah memasang kunci (gembok) tetap dapat dicuri. Apalagi pencuri

kendaraan bermotor bisa dengan santai melakukkan aksinya dengan tidak

mengundang kecurigaan.

Di sisi lain, seiring dengan perkembangan teknologi, modem

Wavecom seperti yang kita kenal sekarang ini banyak digunakan sebagai

pendukung dari pada aplikasi untuk bisnis pulsa elektrik atau juga aplikasi

(13)

sistim SMS gateway. Kehandalan Modem Wavecom untuk kebutuhan

aplikasi tadi cukup baik, selain mampu memberikan kecepatan kirim SMS

yang tinggi juga tahan lama dan kompatibel dengan banyak aplikasi berbasis

SMS (AT Command).

1. 2. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam Laporan Akhir ini adalah :

1. Bagaimana membuat sebuah prototype system pengamanan kendaraan

bermotor berbasis microcontroller.

2. Bagaimana mengintegrasikan sebuah modem wavecom dengan

microcontroller

1. 3. Batasan Masalah

Agar nantinya di dalam pembahasan Laporan Akhir ini tidak keluar

dari pokok permasalahan, maka ruang lingkup permasalahannya akan

dibatasi pada:

1. Pemberitahuan yang diberikan microcontroller kepada user hanya

berupa SMS.

2. Alarm ini nantinya hanya akan dipasang pada sebuah simulasi dimana

simulasi tersebut akan menampilkan kondisi aman, siaga dan bahaya.

3. Tidak membahas lebih lanjut mengenai komponen tambahan dari

modem wavecom ke mikrokontroler yang dipasang pada prototype

(14)

1. 4. Tujuan

Tujuan pembuatan Tugas akhir ini antara lain:

1. menghasilkan sistem prototype pengamanan sepeda motor berbasis

microcontroler.

2. mengintegrasikan sistem keamanan dengan SMS gateway.

1. 5. Manfaat

System pengamanan kendaraan bermotor ini akan sangat bermanfaat

baik bagi pemilik kendaraan maupun sebagai produsen yang memproduksi

system-system keamanan. Manfaat yang akan diberikan oleh system ini

adalah sebagai berikut:

1. Memberikan keamanan bagi pemilik kendaraan, karena system ini akan

membantu pemilik kendaraan untuk menghindari pencurian kendaraan

(15)

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Sejarah Modem Wavecom

Dennis C. Hayes menemukan modem untuk komputer personal (PC)

pada tahun 1977, yang hasilnya mampu mendirikan teknologi paling penting

yang membuat dunia sekarang ini bisa menjadi selalu online, serta

membangkitkan industri internet menjadi tumbuh berkembang. Ia pertama kali

menjual produk modem bernama Hayes kepada par penggemar komputer di

bulan April 1977, dan kemudian mendirikan perusahaan D.C. Hayes Associates,

Inc., yang belakangan terkenal dengan nama Hayes Corp., pada Januari 1978.

Kualitas dan inovasi dari produk Hayes dihasilkan dalam peningkatan kinerja

dan pengurangan biaya sehingga mampu memimpin industri dalam Transisi dari

modem leased line ke intelligent dial-up modem untuk PC.

Pada saat ia memulai perusahaannya, Hayes telah berpengalaman lebih

dari 10 tahun bekerja dengan sistem komputer mulai dari yang besar hingga

yang kecil, telekomunikasi, pengembangan produk manufacturing dan

elektronika. Selama mengikuti kuliah di Institut Teknologi Georgia, Hayes

berpartisipasi dalam program co-operation yang bekerja untuk AT&T Long

Lines. Kemudian ia bergabung dengan Financial Data Services dimana ia

bekerja pada sistem dengan mikroprosesor 4-bit pertama. Setelah menyelesaikan

studinya di Institut Teknologi Georgia, Hayes kemudian bekerja untuk National

Data Corporation, dimana ia mengembangkan sistem berbasis mikrokomputer

agar bisa terhubung ke jaringan. Hayes selanjutnya mengikuti kuliah di School

of Management and Strategic Studies di Western Behavior Science Institute.

(16)

Perusahaan D.C. Hayes Associates bermula didirikan di rumah Hayes, dimana ia

memulainya dengan investasi sebesar $5.000; dan kemudian melejit menjadi

perusahaan yang memimpin didunia industri TI. Produk pertamanya adalah

modem board untuk bus s-100 dan kemudian untuk komputer Apple II.

Memecahkan masalah antar-muka (interface) sehingga memungkinkan

komputer-komputer menggunakan sebuah port serial standar untuk

mengendalikan fungsi-fungsi modem melalui perangkat lunak, ia menemukan

command set untuk Hayes Standard AT yang pertama kali diperkenalkan untuk

modem PC di bulan Juni 1981.

Selanjutnya produk Hayes, SmartModem dengan cepat menjadi standar

yang dengan kompatibilitas modem telah diukur dengan seksama, sehingga

perusahaan kemudian mulai berkembang dengan cepat. Selama lebih dari 20

tahun menjabat sebagai Chairman di Hayes Corp., ia memimpin perusahaannya

sebagai seorang visioner yang melihat kesempatan emas untuk mengembangkan

alat komunikasi PC dan virtual workplace.

Setelah dengan sukses mengarahkan perusahaan melakukan sebuah

merger, yang akhirnya menghasilkan sebuah perusahaan baru yang memiliki

kebijakan menjadi perusahaan publik dari Hayes Corporation menjadi Dennis

C., Hayes kemudian memutuskan untuk pension sebagai Chairman pada akhir

tahun 1998, untuk kemudian melanjutkan ketertarikannya pada industri yang

lain, diantaranya pad Association of Online Professionals.

Di Spartanburg, South Carolina, Hayes juga aktif dalam komunitas sosial

asisoasi industri lain. Ia pernah menjabat sebagai pendiri dan salah-satu ketua

(17)

Association, Founding Chairman dari Georgia High Tech Alliance, dan

mendirikan Board Member of the Georgia Center for Advanced

Telecommunication Technology. Hayes adalah salah satu dari 4 orang yang

termasuk dalam Georgia’s Technology Hall of Fame. Ia sekarang masih

menjabat sebagai Chairman di Association of Online Professionals, yang merger

dengan US Internet Industry Association.

2. 2. Perkembangan Modem Wavecom

Wavecom adalah pabrikkan asal Perancis (bermarkas di kota

Issy-les-Moulineaux, Perancis) yaitu Wavecom.SA yang berdiri sejak 1993 bermula

sebagai biro konsultan teknologi dan sistim jaringan nirkabel GSM, dan pada

1996 Wavecom mulai membuat desain daripada modul wireless GSM pertamanya

dan diresmikan pada 1997, bentuk modul GSM pertama berbasis GSM dan

pengkodean khusus yang disebut AT-command. Sulit mencari referensi module

tipe apa yang pertama dibuat oleh Wavecom SA, namun bisa disarikan beberapa

module yang familiar di telinga pengguna wavecom Indonesia antara lain:

1. Wismo 2C2 atau dikenal juga pembaharunya Wismo Quik Q2303A yang

belum mendukung GPRS (masih murni GSM).

2. Wismo Quik Q2403A, mendukung GPRS dan format AT command yang telah

berstandar ETSi GSM.

3. Wismo Quik Q2406A.

4. Wismo Quik Q2406B (untuk Eropa tersedia versi uji-coba dengan dukungan

(18)

5. Wismo Quik Q24plus, telah mendukung penerapan fungsi Open AT OS

(kedua di module Wavecom yang mendukung Open AT).

6. Wismo Quik Q2686/Q2687, pembaharu dari module Q24plus dengan ukuran

yang lebih kompak namun sarat fungsi dan integrasi-Quad Band.

Selain memproduksi module untuk kebutuhan M2M (Machine-to-Machine),

wireless telemetri, wireless telecommuncation dsb, Wavecom juga memproduksi

unit modem sendiri yaitu yang saat ini dikenal oleh kita dengan sebutan Wavecom

Fastrack. adapun Tipe-tipe dari modem Wavecom Fastrack antara lain adalah:

1. Wavecom Fastrack WMOD (didalam dibenamkan module wismo 2C2)

2. Wavecom Fastrack WMOD2 (didalamnya dibenamkan module wismo

Q2303A)

3. Wavecom Fastrack WMOD3 (didalamnya dibenamkan module wismo

Q2303B GPRS)

4. Wavecom Fastrack M1203A (prototipe dari modem Fastrack bermodule

wismo Q2403A tanpa fungsi voice dan fax)

5. Wavecom Fastrack M1203B (jenis massal dari modem Fastrack yang

dipasarkan di Asia Pasifik dengan dukungan module wismo Q2403A dan telah

mendukung fasilitas voice/fax)

6. Wavecom Fastrack M1206A (jenis prototipe dengan module wismo Q2403A

dan telah mendukung TCP/IP stacked dan sarat teknologi telekomunikasi

termutahir kala itu)

7. Wavecom Fastrack M1206B (jenis produksi masal paling sukses dengan

dilengkapi module Q2406A dan pada seri terakhir juga telah di revisi menjadi

(19)

8. Wavecom Fastrack M1306A (jenis pertama dengan revisi ukuran casing dan

PCB terbaru yang lebih canggih dari suksesornya M1206B, namun masih

dibenamkan module Q2406B – non Open AT)

9. Wavecom Fastrack M1306B (jenis produksi massal yang paling laris

sepanjang masa, dengan dukungan module Q2406B (open AT) – dan Q24plus

classic dengan dukungan penuh terhadap Open AT dan TCPIP stacked)

10. Wavecom Fastrack Supreme 10/20 (module menggunakan wismo Q2686 dan

Q2687 – mendukung penuh fungsi Open AT dan Open IESM port)

11. Wavecom Fastrack GO (wismo Q2687 dan merupakan modem terkecil

pertama buatan Wavecom)

12. Wavecom Fastrack XTEND (varian terbaru menggantikan Fastrack Supreme

10 yang telah mendukung EDGE/HSPA)

Mulai dirilisnya Wavecom Fastrack Supreme 10/20, Wavecom ternyata sudah

berganti pemilik, yaitu Sierra wireless bermarkas di Canada. dan pada januari

2010 seluruh kepentingan Wavecom diakuisisi penuh ke Sierra Wireless ini

termasuk penggantian nama Fastrack menjadi FXT dan tipe-tipe baru yang

sebenarnya masih ber-platform sama dengan pendahulunya.

Modem Wavecom (copy model) produksi RRC

Semenjak 2006 lalu, sudah lalu lalang produksi tiruan daripada modem

Wavecom Fastrack yang dibuat di Negeri China. Mayoritas dirakit atau

diproduksi di Propinsi Guangdong, tepatnya kota Shenzhen, distrik industri TI

(20)

Adapun beberapa tipe Wavecom Fastrack yang diproduksi secara massal di

RRC antara lain adalah:

1. Wavecom Fastrack M1206B (bermodule Wismo Quik

Q2403A/Q2406A/Q2406B/Q2358C cdma)

2. Wavecom Fastrack M1306B (bermodule Wismo Quik

Q2403A/Q2406A/Q2406B/Q24plus/Q2438F cdma)

3. Wavecom Fastrack Supreme 20 (bermodule Wismo Quik Q2686 – fasilitas

slot IESM port tidak bisa digunakan)

3 modem diatas memang dibuat dalam bentuk tiruannya, dengan tetap

menggunakan module asli Wavecom Wismo Quik namun dibangun di dalam PCB

baru yang murni di cetak dengan atau tanpa ijin pengawasan Wavecom,SA.

Dengan fungsi dan kegunaan yang sama dengan aslinya, modem Fastrack buatan

RRC ini cukup menggiurkan karena harga yang murah dan kualitas yang tidak

kalah dengan rakitan aslinya. Ditambah lagi dengan kemudahan dalam perawatan

dan suku cadang. apabila modem aslinya mampu diajak bekerja hingga usia 3-4

tahun, pada modem buatan RRC ini usia bisa hanya sampai 6 atau 1 tahun masa

penggunaan aktif tanpa dimatikan. Dengan harga yang selisih jauh dengan aslinya,

kondisi masa pakai ini tidak terlalu di pusingkan oleh para pengguna selama

fungsi daripada modemnya masih sama.

Modem Wavecom Fastrack ini di Indonesia cukup dikenal digunakan pada

industri bisnis rumahan dan bahkan skala besar – mulai dari fungsi untuk kirim

SMS massal hingga fungsi sebagai penggerak perangkat elektronik. Beberapa

(21)

1. SMS Broadcast application

2. SMS Quiz application

3. SMS Polling

4. SMS auto-reply

5. M2M integration

6. Aplikasi Server Pulsa

7. Telemetri

8. Payment Point Data

9. PPOB

10. dsb.

Modem Wavecom seperti yang kita kenal sekarang ini banyak digunakan

sebagai pendukung daripada aplikasi untuk bisnis pulsa elektrik atau juga aplikasi

sistim SMS gateway. Kehandalan Modem Wavecom untuk kebutuhan aplikasi

tadi cukup baik, selain mampu memberikan kecepatan kirim SMS yang tinggi

juga tahan lama dan kompatibel dengan banyak aplikasi berbasis SMS (AT

Command).

Standarisasi AT command pada modem Wavcom mengacu pada standarisasi

ETSi (European Telecommunications Standards Institute) GSM 07.07 dan 07.05

Phase2+ dan mendukung koneksi GPRS Class 10 (untuk versi module mutakhir:

Q2403A, Q2406A, Q2406B, Q24plus series, Q26 Series dst). Berdasarkan

standarisasi ini, modem Wavecom tidak saja hanya digunakan sebagai mediator

pengiriman SMS tetapi juga melayani pengiriman paket Data melalui tali jaringan

GPRS. Untuk beberapa versi module juga mendukung penambahan fasilitas GPS

(22)

Gambar 2.1 Wavecom M1206B dan M1306B replica

Disini kita akan membahas mengenai “apa saja yang terdapat dalam sebuah modem Wavecom”, baik itu bagian luar dalam paket dan juga bagian dalam dari modem itu sendiri. Tujuan dari pembahasan ini adalah agar setiap

pengguna dapat mengerti istilah-istilah yang sering disampaikan dalam banyak

artikel atau produk-produk jualan yang dipasarkan oleh banyak penjual di

Internet, sehingga meminimalisir kesalahan beli dan kena tipu oleh pedagang.

Penjelasan ini juga mungkin dapat membantu bagi pengguna dalam

menganalisa kerusakkan yang mungkin terjadi pada modem Wavecom-nya

untuk kemudian dapat disampaikan kepada penjualnya dalam kaitan klaim

garansi.

I. Tipe Modem Wavecom dengan pasangan modulenya

Modem Wavecom yang beredar saat ini ada beraneka tipe, yang umum

dijumpai di toko online adalah antara lain:

- Modem Wavecom Fastrack WMOD2 (GSM only)

(23)

- Modem Wavecom Fastrack M1206B (GPRS)

- Modem Wavecom Fastrack M1306B (GPRS/EDGE)

- Modem Wavecom Fastrack Supreme 10/20 (GPRS/EDGE)

- Modem Wavecom Fastrack GO (GPRS/EDGE/HSDPA)

khusus untuk tipe Wavecom Fastrack WMOD2, M1203A, M1206B dan

M1306B kini sudah banyak dipasarkan dengan manufaktur China, alias

Gambar 2.2 Module label

Wavecom made-in-china (replika model / Copy Model) mengingat

yang aslinya sudah tidak diproduksi lagi semenjak 2005/2007 lalu (M1306B).

Banyak juga model yang memiliki bentuk casing yang sama namun hanya

beruliskan (GPRS MODEM / GSM MODEM / CDMA MODEM) yang

rata-rata berisi paket modul Wavecom (Wismo) walau tidak sedikit yang juga

menggunakan modul dari produsen seperti siemens, motorola dan samsung

dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan modem sejenis dengan

(24)

Gambar 2.3 Module label

II. Modul WAVECOM (Wismo)

Modul Wavecom memiliki nama sendiri yaitu WISMO Module, dibuat oleh

Wavecom SA. yang bermarkas di Perancis. Wavecom membuat banyak sekali

tipe-tipe modul untuk berbagai kebutuhan koneksi, antara lain koneksi

GSM/GPRS dan CDMA.

modul-modul ini diletakkan dalam sebuah rangkaian PCB/Board yang

terdapat dalam modem Wavecom (baik original maupun made-in-China),

rangkaian ini kemudian biasa disebut CHIPSET setelah modul dan PCB

disatukan. Bentuknya terbilang mini karena memang biasa dan diperuntukkan

untuk dipasang pada perangkat mobile yang rata-rata berukuran kecil sehingga

mudah dibawa-bawa atau dipindahkan. Ciri-ciri modul Wavecom pada

umumnya modul berwarna hijau dengan logo Wavecom pada penampang

modul dan dilengkapi seri dari tipe modul itu sendiri. Untuk beberapa modul

di tambahkan logo “Open AT” yang menandakan modul ini mendukung

(25)

Apa saja modul Wavecom yang tersedia di pasaran saat ini? berikut

sudah saya listing beberapa modul yang sering dijumpai tersisip pada

jenis-jenis modem Wavecom yang ada saat ini:

- Modul Wismo 2C dan 2C2 (mendukung hanya jaringan GSM)

- Modul Wismo Q2303A (mendukung hanya jaringan GSM)

- Modul Wismo Q2403A (mendukung jaringan GSM/GPRS)

- Modul Wismo Q2403B (mendukung jaringan GSM/GPRS)

- Modul Wismo Q2406A (mendukung jaringan GSM/GPRS)

- Modul Wismo Q2406B (mendukung jaringan GSM/GPRS dan ada tipe yang mendukung Open-AT OS phase I)

- Modul Wismo Q24plus atau sekarang dikenal dengan SUNLINK S2336 Open-AT (mendukung jaringan GSM/GPRS – dan fasilitas Open-AT phase II)

- Modul Wismo Q2686 (mendukung jaringan GSM/GPRS – dan fasilitas Open-AT phase II)

- Modul Wismo Q2687(mendukung jaringan GSM/GPRS – dan fasilitas Open-AT phase II)

- Modul Wismo Q2438C (mendukung jaringan CDMA dual band)

(26)

sebenarnya masih banyak tipe-tipe modul yang dibuat Wavecom untuk

beberapa kebutuhan koneksi mobile, tapi daftar diatas adalah yang sering

dijumpai di pasaran saat ini dan biasa disematkan pada PCB modem

Wavecom.

Yang patut diingat adalah, modul tidak bekerja sendiri melainkan harus

dirangkai dengan PCB/mainboard dimana modul tersebut akan digunakan

sebagai mediator koneksi selular, misal sebuah modul dipasangkan pada PCB

M1206B untuk digunakan sebagai modem selular dan ada juga modul

wavecom dipasangkan pada PCB perangkat EDC untuk digunakan sebagai

perangkat EDC (Electronic Data Capture) seperti kital iat di konter-konter

toko di mall untuk membaca kartu debit ATM/bank.

Penggunaan kode alfabet pada akhir seri modul juga menjadi pembeda

atas fitur daripada modul itu sendiri. Terkadang tidak serta merta modul

dengan kode B lebih unggul daripada kode A, memang biasanya pengkodean

ini membedakan dari kapasitas memory Flash yang tersedia dalam modul.

contoh kasus, bahwa modul Q2403A lebih sedikit memory Flashnya

ketimbang Q2403B karena Q2403B didesain khusus untuk keperluan

perangkat EDC yang memang membutuhkan kapasitas memory lebih tinggi,

dan sayangnya modul ini tidak tersedia untuk keperluan perangkat lain selain

perangkat EDC. Saat ini banyak tersedia modem Wavecom dengan Modul

Q2403B yang harga sedikit lebih mahal daripada modem Wavecom dengan

modul Q2403A, padahal kondisi sebenarnya dari modul Q2403B ketika di

rakit oleh produsen di negeri China dalam kondisi refurbished – alias modul

(27)

modem di China. Berbeda dengan modul Q2403A yang memang tersedia

dalam kondisi 100% baru bukan bekas digunakan oleh perangkat lainnya.

Mengenai modul Q24plus, sedikit informasi bahwa saat ini khusus

untuk Wismo Q24plus sudah berganti nama menjadi SUNLINK tipe S2336

yang mendukung teknologi Open-AT OS. kenapa? mulai diakuisisinya

Wavecom oleh Sierra Wireless juga berimbas pada pabrik modul wismo

Q24plus yang saat itu 100% dibuat di China, kerjasama antara Wavecom –

Sunlink (salah satu produsen chip terbesar di China). Kemudian pada 2009

Wavecom menjual hak pengembangan dan produksi untuk versi Q24plus pada

SUNLINK walaupun tetap di supervisi Sierra Wireless sebagai pemilik

Wavecom masih ada hingga saat ini di Sunlink untuk menjaga kualitas dan

teknologi daripada Open-AT yang hak lisensinya saat ini dimiliki oleh Sierra

Wireless.

III. Chipset modem Wavecom

Chipset seperti dijelaskan pada chapter sebelumnya, merupakan

rangkai PCB dan modul Wismo yang kemudian dipaketkan dalam satu casing

(28)

Gambar 2.4 chipset supreme 10

Apa saja chipset yang tersedia saat ini dipasaran:

- Chipset WMOD2 dengan modul 2C/2C2

- Chipset M1203A dengan modul Q2303A atau Q2403A

- Chipset M1206B dengan modul Q2403A

- Chipset M1206B dengan modul Q2403B (refurbish modul)

- Chipset M1206B dengan modul Q2406A

- Chipset M1206B dengan modul Q2406B

- Chipset M1206B dengan modul Q2358C (CDMA single-band)

- Chipset M1306B dengan modul Q2403A

- Chipset M1306B dengan modul Q2406B

(29)

- Chipset Supreme 10 dengan modul Q2686

- Chipset Supreme 10 dengan modul Q2687 (AsPac version)

- Chipset Supreme 20 dengan modul Q2687

- Chipset GO dengan modul Q2687

Chipset original Wavecom artinya baik Modul maupun PCB memang

dibuat oleh Wavecom, dan tersedia juga Chipset China dengan PCB dibuat

oleh manufaktur China namun tetap dengan original modul Wismo (Original

Replica / Genuine Engine / Copy model).

Saat ini yang beredar untuk tipe chipset M1206B dan M1306B

rata-rata sudah jarang sekali yang original Wavecom melainkan sudah di produksi

oleh manufaktur-manufaktur lepas di China dan Hongkong – dengan tetap

menggunakan modul Original Wavecom.

(30)

2. 2. 1. SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)

SMS merupakan teknologi yang memungkinkan user / pemilik handphone

dapat berkomunkasi dengan user lainnya.

1. Elemen-Elemen SMS

a. Short Message Service Centre

Short message service centre (SMSC) adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak yang bertanggung jawab memperkuat, menyimpan

dan meneruskan pesan pendek antara SMS dan piranti bergerak. SMSC harus memiliki kehandalan, kapasitas pelanggan, dan throughput pesan yang tinggi. Selain itu, SMS juga harus dapat diskalakan dengan mudah untuk mengakomodasikan peningkatan permintaan SMS dalam jaringan yang ada.

SMSC mentransfer pesan dalam format Point to point pada sistem yang melayani.

b. Mobile Switching Center

Mobile Switching Center (MSC) melakukan fungsi penyaklaran sistem dan mengendalikan panggilan ke dan dari sistem telepon dan data yang lain.

MSC akan mengirimkan pesan pendek ke pelanggan tertentu melalui base

station yang sesuai.

c. Base Station System

Semua fungsi yang tekait dengan transmisi sinyal radio

elektromagnetis antara MSC dan piranti bergerak di lakukan di Base Station

System (BBS). BBS terdiri dari Base Station Controllers (BTSs), juga

dikenal sebagai wilayah sel. BSC dapat mengendalikan satu atau lebih BTS

dan bertanggung jawab dalam pemberian sumber data yang semestinya

(31)

dari apakah sektor berikutnya tersebut berada dalam BTS yang sama atau

berbeda.

2. Mekanisme Store Dan Forward Pada SMS

SMS adalah data tipe asynchoronous message yang pengiriman datanya dilakukan dengan mekanisme protokol store and forward. Hal ini berarti bahwa pengirim dan penerima SMS tidak perlu berada dalam status berhubungan (connected/ online) satu sama lain ketika akan saling bertukar pesan SMS. Pengiriman pesan SMS secara store and forward berarti pengirim pesan SMS menuliskan pesan dan nomor telepon tujuan dan kemudian mengirimkannya (store) ke server SMS (SMS-Center)

yang kemudian bertanggung jawab untuk mengirimkan pesan tersebut (forward) ke nomor telepon tujuan. Keuntungan mekanisme store and forward pada SMS adalah, penerima tidak perlu dalam status online ketika ada pengirim yang bermaksud

mengirimkan pesan kepadanya, karena pesan akan dikirim oleh pengirim ke SMSC

yang kemudian dapat menunggu untuk meneruskan pesan tersebut ke penerima ketika

ia siap dan dalam status online di lain waktu. Ketika pesan SMS telah terkirim dan

diterima oleh SMSC, pengirim akan menerima pesan singkat (konfirmasi) bahwa

pesan telah terkirim (message sent). Hal-hal inilah yang menjadi kelebihan SMS dan populer sebagai layanan praktis dari system telekomunikasi bergerak.

(32)

3. Cara Kerja Jaringan SMS

Sekali pesan dikirim, pesan tersebut akan diterima dahulu oleh SMSC yang

kemudian disampaikan pada nomer tujuan. Untuk melakukan ini SMSC mengirimkan

sebuah SMS request ke HLR melalui Signal Transfer Point (STP) untuk menemukan

pelanggan tujuan. Saat HLR menerima pesan tersebut maka HLR akan merespon ke

SMSC dengan status pelanggan berupa:

1. Inactive atau Active

2. Letak pelangan yang dimaksud (pelanggan tujuan).

Jika tidak aktif maka SMSC akan meng-hold pesan tersebut sampai pada

periode tertentu. Saat pelanggan menyalakan handset maka akan terjadi update

location pada HLR dan HLR akan mengirim status terhadap pesan yang belum

terkirim. SMSC mentransfer pesan dalam format point to point. Jika aktif akan segera

terkirim. SMSC menerima verifikasi jika pesan tersebut sudah diterima oleh nomer

yang dituju dan mengkategorikan pesan tersebut sebagai sebuah ”pesan terkirim” dan

tidak akan melakukan percobaan pengiriman pesan lagi. Prinsip dasarnya adalah

bahwa hanya ada satu Short Massage Service Center yang menerjemahkan pesan untuk dikirimkan pada sebuah jaringan GSM. SMS dapat dikirimkan dan diterima

bersamaan dengan voice, data dan fax menggunakan channel yang berbeda dengan SMS. Oleh karena itu pengguna SMS jarang atau tidak pernah mendapatkan signal

sibuk pada saat jaringan voice sedang sibuk, kecuali memang SMS Center tersebut memang sibuk. Berbeda kondisinya apabila jaringan sedang sibuk.

4. AT Command

(33)

nya selalu diawali dengan ”at+” yang diikuti command khusus sesuai dengan setiap

perintah control yang dimilikinya. Mode komunikasi yang diguakan dalam

penggunaan at command adalah komunikasi serial. Dengan komunikasi serial maka

hand phone dapat dihubungkan dengan peralatan lain seperti PC dan mikrokontroler.

Atcommand sangat penting jika kita menghubungkan periperal lain PC atau

mikrokontroler ke hand phone.

Dengan digunakannya komunikasi serial maka hand phone juga punya nilai

baudrate yang berbeda-beda. Biasanya bernilai 19200 bps. Nilai baudrate menentukan

kecepatan data yang dapat dikirim dan diterima hand phone. Untuk mengetahui nilai

baudrate masing-masing hand phone kita bisa lihat dari datasheet yang dikelurkan

pabrik pembuatnya. Sekarang kita juga bisa melihat nilai baudrate dari hyperterminal

sebuah PC. Perintah yang bisa ditangani oleh atcommand sangat beragam seperti

membaca SMS, menghapus SMS, mengirim SMS, mematikan hand phone dan

sebagainya. AT Command tiap-tiap hand phone bisa berbeda-beda, tetapi pada

dasarnya sama.

Beberapa AT Command yang penting untuk SMS yaitu :

- AT+CMGS : untuk mengirim SMS

- AT+CMGL : untuk membaca SMS

- AT+CMGL=0 : sms baru

- AT+CMGL=1 : sms lama (INBOX)

- AT+CMGD : untuk menghapus SMS

AT Command untuk SMS, biasanya diikuti oleh data I/O yang diwakili oleh

unit-unit PDU. Untuk mengetahui semua perintah at command dapat dilihat di

spesifikasi produk yang dikeluarkan produsen setiap hand phone. Fungsi at command

(34)

memanfaatkan at command diantaranya adalah sms gateway, counter penjualan pulsa

otomatis, SMS controler dan sebagainya.

5. PDU Sebagai Bahasa SMS

Dibalik tampilan menu message pada ponsel sebenarnya adalah PDU

(Protokol Data Unit) yang bertugas mengkodekan data ke atau dari SMS-Center, sehingga isi SMS dapat dibaca oleh pengguna. Beberapa jenis hand phone sudah

mendukung mode teks.

Hal ini berarti dalam hand phone tersebut sudah dilengkapi dengan

peripheral yang dapat mengkonversi data septet menjadi ASCII sehingga kita bisa

langsung membacanya. Tetapi baik mode teks atau mode PDU dasar komunikasinya

tetap menggunakan PDU.

Dengan kata lain saat kita mengirimkan SMS maka data yang dikirimkan

hand phone ke SMSC masih dalam bentuk PDU. Dari SMSC ke hand phone penerima

juga dalam bentuk PDU. Data PDU selanjutnya dikonversi ke ASCII oleh hand

phone.

PDU berisi bilangan-bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O.

PDU terdiri atas beberapa Header. Header untuk kirim SMS ke SMS-Center berbeda

dengan SMS yang diterima dari SMS-Center. Maksud dari bilangan heksadesimal

adalah bilangan yang terdiri atas 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. PDU untuk

mengirim SMS terdiri atas delapan header, sebagai berikut :

1. Nomor SMS-Center

Header pertama ini terbagi atas tiga subheader, yaitu :

- Jumlah pasangan heksadesimal SMS-Center dalam bilangan heksa.

(35)

a. Untuk National, kode subheader-nya yaitu 81

b. Untuk International, kode subheader-nya yaitu 91

- No SMS-Centernya sendiri, dalam pasangan heksa dibalikbalik.

Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka

tersebut akan dipasangkan dengan huruf F didepannya.

Tabel 2.1 Nomor SMSC Operator Di Indonesia

No. Operator SMS-Center Kode PDU

1

Untuk SEND tipe SMS = 1. Jadi bilangan heksanya adalah 01

3. Nomor Referensi SMS

Nomor referensi ini dibiarkan dulu 0, jadi bilangan heksanya adalah 00. Nanti akan diberikan sebuah nomor referensi otomatis oleh ponsel/alat SMS-gateway.

4. Nomor Ponsel Penerima

Sama seperti cara menulis PDU Header untuk SMS - Center, header ini juga

terbagi atas tiga bagian, sebagai berikut :

- Jumlah bilangan desimal nomor ponsel yang dituju dalam bilangan

heksa.

(36)

- Untuk Nasional, kode subheader-nya 81

- Untuk Internasional, kode subheader-nya 91

- Nomor ponsel yang dituju, dalam pasangan heksa dibalikbalik.

Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka

tersebut dipasangkan dengan huruf F didepannya.

Contoh :

Untuk nomor ponsel yang dituju = 628129573337 dapat ditulis dengan cara

sebagai berikut :

628129573337 diubah menjadi :

1. 0C : ada 12 angka

2. 91

3. 26-18-92-75-33-73

Digabung menjadi : 0C91261892753373

5. Bentuk SMS, antara lain :

- 00 : dikirim sebagai SMS

- 01 : dikirim sebagai telex

- 02 : dikirim sebagai fax

Dalam hal ini, untuk mengirim dalam bentuk SMS tentu saja dipakai 00

6. Skema Encoding Data I/O

Ada dua skema, yaitu :

1. Skema 7 bit : ditandai dengan angka 00

2. Skema 8 bit : ditandai dengan angka lebih besar dari 0

Kebanyakan ponsel/SMS Gateway yang ada dipasaran sekarang

(37)

7. Jangka Waktu Sebelum SMS Expired

Agar SMS pasti terkirim sampai ke ponsel penerima, sebaiknya tidak diberi

batasan waktu validnya.

8. Isi SMS

Header ini terdiri atas dua subheader, yaitu :

- Panjang isi (jumlah huruf dari isi)

Misalnya untuk kata “hello” : ada 5 huruf : 05

- Isi berupa pasangan bilangan heksa

Untuk ponsel/SMS Gateway berskema encoding 7 bit, jika mengetikan suatu

huruf dari keypad-nya, berarti kita telah membuat 7 angka I/O berturutan.

Ada dua langkah untuk mengkonversikan isi SMS, yaitu :

- Langkah pertama: mengubahnya menjadi kode 7 bit.

- Langkah kedua: mengubah kode 7 bit menjadi 8 bit yang diwakili oleh

pasangan heks.

6. SMS Gateway

Salah satu mode komunikasi yang handal saat ini adalah pesan pendek short

messaging system (SMS). Implikasinya, salah satu model komunikasi data yang bisa

dipakai adalah SMS. Artinya, SMS tersebut harus bisa melakukan transaksi dengan

database. Untuk itu perlu dibangun sebuah sistem yang disebut sebagai SMS

Gateway. Pada prinsipnya, SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak yang

menggunakan bantuan komputer dan memanfaatkan teknologi seluler yang

diintegrasikan guna mendistribusikan pesan-pesan yang di-generate lewat sistem

informasi melalui media SMS yang di-handle oleh jaringan seluler. Secara khusus,

(38)

1. Message Management dan Delivery

a. Pengaturan pesan yang meliputi manajemen prioritas pesan,

manajemen pengiriman pesan, dan manajemen antrian.

b. Pesan yang dilalukan harus sedapat mungkin fail safe. Artinya, jika terdapat gangguan pada jaringan telekomunikasi, maka system secara

otomatis akan mengirim ulang pesan tersebut.

2. Korelasi

Berfungsi untuk melakukan korelasi data untuk menghasilkan data baru hasil

korelasi. Pada sistem yang terpasang saat ini, arsitektur lalu lintas data melalui SMS

sudah terjalin cukup baik. Hanya saja, keterbatasan akses data dan tujuan informasi

SMS yang belum terfokus menyebabkan banyaknya jawaban standar (default replies) masih banyak terjadi. SMS Gateway banyak digunakan dalam berbagai proses bisnis dan usaha. Proses bisnis dan bidang layanan yang bisa ditangani oleh aplikasi SMS

Gateway, yaitu sebagai berikut : a. Manajemen Inventori

b. CRM (Customer Relationship Management), misalnya Rumah Makan,

Cafe, Executive Club, Stasiun Radio, Stasiun TV, Lembaga Pendidikan

c. Call Center dan SMS Pengaduan, misalnya Polisi, PLN, PAM, Instansi

Pemerintah SMS Gateway memanfaatkan arsitektur teknologi komunikasi SMS untuk menerapkan aplikasi bernilai tambah dengan

memanfaatkan komunikasi SMS untuk optimalisasi proses bisnis

perusahaan dan peningkatan kualitas layanan dari institusi pelayanan

(39)

- Memperbesar skala aplikasi teknologi informasi dengan

menggunakan komunikasi SMS interaktif

- Menyediakan aplikasi kolaborasi komunikasi SMS berbasis

web untuk pengguna di institusi atau perusahaan

- Menjangkau konsumen maupun pengguna jasa layanan institusi

atau perusahaan secara mudah menggunakan komunikasi SMS

interaktif

Fitur-fitur standar SMS Gateway, yaitu komunikasi SMS interaktif dua arah, SMS info on demand, SMS service settings, SMS Automatic Registration, polling

SMS, pengiriman SMS Broadcast, pengiriman SMS ke Call Group, pengiriman SMS

terjadwal, personalisasi SMS, antarmuka aplikasi berbasis web, buku alamat dan call

group, manajemen pengguna, sistem security access, serta sistem parameter.

Fitur-fitur advance SMS Gateway, yaitu antarmuka dinamis untuk integrasi ke database perusahaan, SMS Remote Control, E-mail to SMS, SMS to E-mail, ekspansi modem

GSM, dan koneksi langsung ke SMSC via SMPP

Gambar 2.7 SMS Gateway

2.3. Microcontroller ATMega8535

Microcontroller adalah sebuah piranti berupa IC yang memiliki kemampuan

(40)

oleh programmer. Microcontroller merupakan contoh suatu sistem komputer

sederhana yang masuk dalam kategori embedded komputer (komputer yang

berintegrasi dengan sistem lain dan digunakan untuk suatu fungsi tertentu, contoh

handphone, DVD player, dll). Dalam struktur microcontroller akan kite temukan juga

komponen – komponen seperti prosesor, memory, clock, dll.

Pada awal perkembangannya (sekitar tahun 1970-an) sumber daya perangkat

keras serta perangkat lunak microcontroller sangat terbatas. Saat itu, system

microcontroller hanya dapat diprogram menggunakan perangkat yang dinamakan

“EPROM programmer” dan perangkat lunak yang digunakan umumnya berbasis

assembler yang relatif sulit dipelajari.

Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini pemrograman

microcontroller relative mudah dilakukan terutama dengan digunakannya metode ISP

(In System Programming) sehingga kita dapat memprogram system microcontroller

sekaligus mengujinya pada system minimumnya secara langsung. Selain itu dewasa

ini banyak alternative bahasa aras tinggi (pascal, C, dll) yang dapat digunakan, hal ini

sangat membantu karena selain akan menghemat waku pengembangan, kode program

yang disusun juga akan lebih terstruktur dan relative mudah dipelajari.

Dengan berbagai macam kelebihan yang dimiliki serta hal – hal yang

menjadi pertimbangan di atas, dewasa ini microcontroller AVR 8 bit produk

perusahaan Atmel adalah salah satu microcontroller yang banyak merebut minat

kalangan profesional dan juga cocok dijadikan saran berlatih bagi pemula mengingat

banyak fitur dan kemudahan yang diberikan microcontroller tersebut.

ATMega8535 merupakan salah satu produk perusahaan atmel yang paling

(41)

pasaran, kemudahan dalam pemrograman dan fitur – fitur yang menarik di dalamnya

menjadi daya tarik tersendiri bagi ATMega8535.

2.3.1. Spesifikasi ATMega8535

Microcontroller ATMega8535 memiliki spesifikasi sebagai berikut :

1. 130 macam instruksi, yang hampir semuanya diekekusi dalam satu

siklus clock. Instruksi ini dapat berupa transfer data, aritmatika &

logika, percabangan, dan lain – lain.

2. 32 x 80-bit resgister serba guna.

3. Kecepatan mencapai 16 MIPS (Million Instruction per Second) dengan

clock 16 MHz. ATMega8535 memiliki kemampuan dapat menjalankan

1 instruksi dalam siklus 1 clock dengan kecepatan clock 16 MHz.

Berbeda dengan type lain seperti MCS51 yang memerlukan siklus 12

clock dalam mengeksekusi 1 instruksi.

4. 8 Kbyte Flash Memori

5. 512 Byte Internal EEPROM (Elecrically Erasable Programmable Read

Only Memory). EEPROM merupakan tempat menyimpan data semi

permanen. EEPROM ini dapat menyimpan data meskipun catu daya

dimatikan. Dengan adanya EEPROM internal maka tidak diperlukan

komponen pendukung seperti EEPROM external seperti beberapa

microcontroller lain sehingga penggunaan hardware bisa lebih efisien.

6. 512 Byte SRAM (Static Random Access Memory). Sama halnya seperti

computer yang memiliki RAM, microcontroller ATMega8535 juga

(42)

7. Programming Lock fasilitas yang memungkinkan untuk mengamankan

kode program.

8. 2 buah timer/counter 8-bit dan 1 buah timer/counter 16-bit.

ATMega8535 memiliki 3 modul yang terdiri dari 2 buah timer/counter

8-bit dan 1 buah timer/counter 16-bit. Ketiga modul ini dapat diatur

dalam mode yang berbeda secara individu dan tidak saling

memperngaruhi satu sama lain.

9. 4 channel output PWM (Pulse Width Modulation)

10. 8 channel ADC (Analog Digital Converter) 10-bit. ADC ini merupakan

fungsi untuk membantu programmer saat akan mengolah data secara

digital. Sesuai dengan namanya ADC ini merubah data awal yang

berupa data analog menjadi data digital.

11. Serial USART (Universal Synchronus and Asynchronus Serial Receive

and Transmitter). USART merupakan salah satu mode komunikasi

serial yang dimiliki oleh ATMega8535. USART merupakan

komunikasi yang memiliki fleksibilitas tinggi, yang dapat digunakan

untuk melakukan transfer data baik antar mikrokontroller maupun

dengan pheripheral eksternal termasuk PC yang memiliki fiutr UART

12. Master/Slave SPI serial interface. Serial Peripheral Interface (SPI)

merupakan salah satu mode komunikasi serial synchronus kecepatan

tinggi yang dimiliki ATMega8535. Komunikasi SPI ini membutuhkan 3

jalur yaitu MOSI, MISO dan SCK. Melalui komunikasi SPI ini data

dapat saling dikirimkan baik antar mikrokontroller maupun antara

mikrokontroller dengan peripheral lain di luar mikrokontroller.

(43)

Artinya jika dikonfigurasikan sebagai master maka pin MOSI ini sebagai

output tetapi jika dikonfigurasi sebagai slave maka pin MOSI ini sebagai

input.

b) MISO (Master Input Slave Output)

Berkebalikan dengan MISO di atas, jika dikonfigurasikan sebagai master

maka pin MISO ini sebagai input tetapi jika dikonfigurasikan sebagai

slave maka pin MISO ini sebagai output.

c) CLK (Clock)

Jika dikonfigurasikan sebagai master maka pin CLK berlaku sebagai

output (pembangkit clock) tetapi jika dikonfigurasikan sebagai slave

maka pin CLK berlaku sebagai input (menerima sumber clock dari

master).

pengaturan konfigurasi Master atau Slave ditentukan oleh pin . Jika pin

tersebut diberi tegangan high (1) maka terkonfigurasi sebagai Master

tetapi jika pin tersebut diberi tegangan low(0) maka terkonfigurasi

sebagai Slave.

SS

13. Serial TWI atau I2C

14. On-Chip Analog Comparator. Analog comparator digunakan untuk

membandingkan dua buah tegangan masukan analog yaitu masukan

positif yang terhubung ke pin AIN0 dan masukan negative yang

terhubung dengan pin AIN1. Kemudian hasilnya akan ditunjukkan oleh

pin AC0, dimana pin AC0 ini akan bernilai 1 jika tegangan masukan pin

(44)

2.3.2. Deskripsi Pin ATMega8535

Gambar 2.8 Konfigurasi Pin ATMega8535

Keterangan :

a) VCC : pin masukan catu daya.

b) Gnd : pin ground.

c) Port A (PA0 – PA7) : pin I/O dan pin ADC.

d) Port B (PB0 – PB7) : pin I/O dan pin timer/counter, analog

comparator, SPI.

e) Port C (PC0 – PC7) : pin I/O dan TWI, analog comparator, Timer,

Oscilator.

f) Port D (PD0 – PD1) : pin I/O dan analog comparator, interupsi

eksternal, USART.

g) Reset : pin untuk me-reset kerja system microcontroller.

h) XTAL1 dan XTAL 2 : pin untuk clock external.

i) AVCC : pin catu daya yang digunakan untuk masukan ADC.

(45)

2.4. Komponen – Komponen Elektronik

Dalam pembuatan prototype sistem pengamanan kendaraan bermotor ini ada

beberapa komponen elektronik yang digunakan, resistor, IC, dioda, Motor DC, Sensor

warna TCS230.

2.4.1. Resistor

Resistor merupakan salah satu komponen pasif yang memiliki fungsi untuk

mengatur dan menghambat arus listrik. Resistor di beri lambang huruf R dengan

satuannya yaitu Ohm (Ω). Secara umum resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi

menjadi 3 bagian,yaitu :

1. Fixed Resistor

Merupakan resistor yang nilai hambatannya tetap. Berikut ini adalah

bentuk resistor:

Gambar 2.9 Bentuk Fisik Resistor

Gambar 2.10 Simbol Resistor

Nilai hambatan resistor dapat kita ketahui dari gelang warna yang

terdapat pada badan resistor, dimana ketentunanya adalah sebahai berikut:

1. Gelang ke-1 dan gelang ke-2 menyatakan nilai resistor.

2. Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali.

(46)

Jika resistor memiliki 5 gelang warna, maka nilai gelang ke-1, 2 dan 3

menyatakan nilai resistor, gelang ke-4 merupakan faktor pengali dan gelang

ke-5 menyatakan toleransi.

Sedangkan untuk mengetahui nilai dari warna gelang resistor, kita bisa

lihat pada tabel 2.2

Tabel 2.2 Tabel kode warna resistor

Warna Nilai Faktor Pengali Toleransi

Hitam 0 X 1

Putih 9 X1000000000

Emas X 0.1 5%

Perak X 0.1 10%

Tidak Berwarna 20%

Contoh :

Sebuah resistor memiliki gelang warna seperti berikut ini :

Gelang ke-1 : Jingga, memiliki nilai 3

(47)

Gelang ke-3 : Merah, merupakan faktor pengali 102

Gelang ke-4 : Emas, memiliki nilai toleransi 5%

Jadi, resistor di atas memiliki nilai 3000 Ω ± 5 %

2. Variabel Resistor

Merupakan resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.

Berdasarkan cara merubah hambatannya variabel resistor dibagi menjadi 2,

yaitu :

1. Trimpot

Merupakan variabel resistor yang nilai hambatannya dapat dirubah

menggunakan obeng atau alat bantu.

Berikut ini beberapa contoh trimpot:

Gambar 2.11 Variabel resistor jenis trimpot

2. Potensio

Merupakan variable resistor yang nilai hambatannya dapat dirubah

langsung menggunakan tangan (tanpa menggunakan alat bantu) dengan

cara memutar poros engkol atau menggeser kenop untuk potensio geser

Berikut ini adalah beberapa contoh potensio:

(48)

3. Resistor Non Linier

Ada beberapa jenis resistor non linier, diantaranya adalah :

1. PTC ( Positive Temperature Coefisien )

Adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya

terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu di sekitarnya

maka makin besar nilai hambatannya.

Berikut adalah contoh PTC:

Gambar 2.13 Bentuk fisik PTC

2. NTC ( Negative Temperature Coefisien )

Jenis resistor ini hampir sama dengan PTC, nilai hambatannya

terpengaruh oleh perubahan suhu, perbedaannya adalah jika suhu

semakin tinggi maka nilai hambatannya akan semakin kecil, sebaliknya

jika suhu semakin rendah maka makin besar niai hambatannya.

Berikut adalah contoh NTC:

(49)

3. LDR ( Light Dependent Resistor )

Adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya

terpengaruh oleh intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar

intensitas cahaya yang mengenainnya makin kecil nilai hambatannya.

2.4.2. Dioda

Dioda adalah komponen elektronika yang paling sederhana dari keluarga

semikonduktor, dari simbolnya menunjukkan arah arus dan ini merupakan sifat dioda,

bahwa dioda hanya mengalirkan arus pada satu arah, arus hanya mengalir dari kutub

Anoda ke kutub Katoda. Satu sisi dioda disebut Anoda untuk pencatuan positif (+),

dan sisi lainnya disebut Katoda untuk pencatuan negatif (-), yang dalam

pemasangannya tidak boleh terbalik. Secara fisik bentuk dioda seperti silinder kecil

dan biasanya diberi tanda berupa lingkaran warna putih, yang menandakan posisi kaki

Katoda.

Gbr 2.15 Bentuk fisik dioda dan lambang diode

2.4.3. Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai

sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal

atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana

berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan

(50)

Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik

modern.Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).

Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal

radio. Dalam rangkaian - rangkaian digital, transistordigunakan

sebagai saklar berkecepatantinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai

sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan

komponen-komponen lainnya.

Gambar 2.16 Bentuk Fisik Transistor

2.4.4. Optocoupler

Optocoupler merupakan piranti elektronika yang berfungsi sebagai pemisah

antara rangkaian power dengan rangkaian control. Optocoupler merupakankomponen

yang berfungsi untuk mengatur feedback yang masuk ke STR / Transistor / IC power.

Optocoupler adalah suatu komponen penghubung (coupling) yang bekerja

berdasarkan picu cahaya optic. Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu :

1. Pada transmitterdibangun dari sebuah LED infra merah. Jika

dibandingkan dengan menggunakan LED biasa, LED infra merah

memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap sinyal tampak. Cahaya

yang dipancarkan oleh LED infra merah tidak terlihat oleh mata

telanjang.

(51)

Photodiode merupakan suatu transistor yang peka terhadap tenaga

cahaya. Suatu sumber cahaya menghasilkan energi panas, begitu pula

dengan spektrum infra merah. Karena spekrum infra mempunyai efek

panas yang lebih besar dari cahaya tampak, maka Photodiode lebih peka

untuk menangkap radiasi dari sinar infra merah.

Prinsip kerja dari optocoupler adalah :

a. Jika antara Photodiode dan LED terhalang maka Photodiode tersebut

akan off sehinggaoutput dari kolektor akan berlogika high.

b. Sebaliknya jika antara Photodiode dan LED tidak terhalang

maka Photodiode dan LED tidak terhalang maka Photodiode tersebut

akan on sehingga output-nya akan berlogika low.

(52)

BAB III PERANCANGAN

Proses perancangan dan pembuatan proyek Tugas Akhir ini dapat digolongkan

menjadi dua bagian, yaitu :

1. Perancangan dan Pembuatan Hardware.

2. Perancangan dan Pembuatan Software.

3. 1. Perancangan dan Pembuatan Hardware

Perancangan dan pembuatan hardware meliputi beberapa proses, diantaranya

pembuatan desain sistem hardware, pembuatan mekanik alarm, dan pembuatan

komunikasi microcontroller dengan modem wavecom.

3. 1. 1.Desain Sistem Hardware

Secara umum proses kerja rangkaian elektronik alarm motor berbasis sms ini

adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

(53)

Cara kerja dari system alarm ini adalah sebagai berikut :

 Dalam pembuatan prototype alarm ini, digunakan push button On / Off

sebanyak 3 buah. Push button berwarna hijau untuk menyalakan alarm, warna

kuning untuk kondisi siaga1, warna merah untuk kondisi darurat.

 Setiap proses yang terjadi nantinya akan melibatkan led sebagai

indicator prosesnya, seperti ketika microcontroller sedang melakukan scanning

koneksi maka led warna biru akan menyala, jika push button warna kuning ditekan

maka lampu kuning akan menyala, jika push button merah ditekan maka led warna

merah akan menyala dan kemudian disusul led warna hijau sebagai indicator mesin

menyala, jika motor dalam keadaan maka led warna hijau akan menyala.

 Untuk dapat menghubungkan microcontroller dengan modem

wavecom terlebih dahulu harus dibuat sebuah rangkaian converter yang dapat

merubah tegangan RS232 (tegangan modem) menjadi tegangan TTL (tegangan

microcontroller) begitu juga sebaliknya. Hal ini disebabkan tegangan antara modem

dan microcontroller tidak sama sehingga jika kedua komponen dihubungkan secara

langsung tanpa menggunakan converter komunikasi data antara kedua komponen

tidak akan terjadi.

3. 1. 2.Komunikasi Microcontroller dengan Modem

Untuk menghubungkan Modem Wavecom dengan microcontroller digunakan

sebuah komunikasi serial yang menghubungkan Pin TX – RX – Gnd Modem dengan

pin RX – TX – Gnd microcontroller.

Karena perbedaan tegangan antara Microcontroller dengan modem maka

(54)

Gambar 3.2 Converter tegangan RS232 – TTL

DB9 Modem adalah port serial yang berasal dari modem, dimana

konfigurasinya adalah Pin 1 sebagai TX, pin 2 sebagai RX dan pin 3 sebagai Gnd.

Untuk microcontroller ATMega8535 konfigurasi pin TX – RX berada pada PORT D,

dimana Pin D.0 sebagai RX dan Pin D.1 sebagai TX.

3. 1. 3.Schematic Alarm

Bahan – bahan yang dibutuhkan dalam membuat rangkaian alarm ini adalah

sebagai berikut :

1. 1 buah SUB D-9 (M)

2. 1 buah saklar On / Off Warna Hijau

3. 1 buah saklar On / Off Warna Kuning

4. 1 buah saklar On / Off Warna Merah

5. 5 buah resistor 220Ω / 0.5v

(55)

7. 1 buah LED Biru

8. 1 buah LED Hijau

9. 1 buah LED Kuning

10. 1 buah LED Merah

11. 6 buah Baterai 1,5V

12. 1 buah MinSys ATMega8535 + IC ATMega8535

Gambar dari schematic rangkaian alarm yang akan dibuat adalah sebagai

berikut :

Gambar 3.3 Schematic Rangkaian Alarm

Untuk mengaktifkan sistem alarm maka kita harus menyalakan saklar On / Off

berwarna hijau.

Setelah sistem alarm menyala, sistem akan melakukan pengecekan modem

wavecom, selama proses scanning berjalan led yang berwarna biru akan menyala

terus, setelah koneksi antara handphone dan microcontroller tersambung maka sistem

(56)

Setelah proses pengecekan selesai, proses selanjutnya adalah pengecekan

kondisi motor. Jika kondisi motor aman maka led hijau akan menyala, jika motor

dalam keadaan siaga 1 maka led kuning yang akan menyala, jika motor dalam

keadaan darurat maka led merah akan menyala. Kondisi motor, switch dan aksi sistem

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1 Kondisi Switch, motor dan aksi system

No. Switch Keterangan Aksi

1 Switch Hijau ON Alarm dinyalakan Proses dimulai, Kirim SMS

Koneksi sukses

Darurat Kirim SMS Darurat lalu

Autoshutdown

5 Switch Kuning OFF &

Switch Merah OFF

Motor Aman -

3. 2. Perancangan Format SMS

Format SMS yang akan digunakan dalam pembuatan alarm ini adalah format

PDU. Karena format PDU berbeda dengan format teks, maka untuk untuk merubah

format teks menjadi PDU ada beberapa hal yang harus dilakukan terlebih dahulu,

(57)

 Ubah setiap kata dalam format teks ke dalam bilangan ASCII.

 Ubah hasil bilangan ASCII di no.1 menjadi bilangan 7bit.

 Ubah hasil bilangan 7bit pada no.2 menjadi bilangan 8bit.

 Ubah hasil bilangan 8bit pada no.3 menjadi bilangan Hexa.

Dalam pembuatan alarm ini ada beberapa sms yang nantinya akan digunakan,

seperti format saat scanning HP berhasil dilakukan, yaitu “Koneksi Sukses”

Agar SMS di atas yang masih dalam bentuk teks dapat terbaca oleh

Handphone, maka SMS di atas harus dirubah terlebih dahulu menjadi PDU. Berikut

ini langkah-langkah untuk mengubah sms di atas :

Format Teks : Koneksi Sukses

ASCII :

K: 75 o: 111 n: 110 e: 101 k: 107 s: 115 i: 105 (spasi) : 32

S: 83 u: 117 k: 107 s: 115 e: 101 s: 115

Bilangan 7bit :

1001011 1101111 1101110 1100101 1101011 1110011 1101001

0100000 1010011 1110101 1101011 1010011 1100101 1010011

Bilangan 8bit :

11001011 10110111 10111011 10111100 10011110 10100111

01000001 11010011 11111010 01111010 01011010 10011110

(58)

Bilangan Hexa :

=> CBB7BBBC9EA741C3FA7A5A9E02

Format PDU : CBB7BBBC9EA741C3FA7A5A9E02

Untuk sms yang lain, bentuk format teks dan PDUnya dapat dilihat pada tabel

3.2

Tabel 3.2 Daftar Format SMS

Format Teks Format PDU

Koneksi Sukses CBB7BBBC9EA741C3FA7A5A9E02

Peringatan, Saat

ini motor anda dalam

(59)

motor telah berhasil

dicuri !!!

AutoShutdown akan

aktif dalam 10 detik

E3BA3C0D0A8542A0609DFE9EA2EB74F2FBEE

0685D7613728BCA6A7CD2072981D6E836AEDB

23B4D07

3. 3. Perancangan Alur System

Perancangan software ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu : perancangan

system pengiriman SMS, perancangan indicator dan perancangan System Alarm.

1. Perancangan Pengiriman SMS

Untuk mengirim SMS menggunakan microcontroller maka alurnya adalah

(60)

Gambar 3.4 Diagram Alir Proses Pengiriman SMS

2. Perancangan Indicator

Dalam pembuatan indicator untuk system Alarm ini digunakan 2 Port, yaitu

(61)

PORT C berguna sebagai inputan dari switch On / Off Merah atau kuning.

Dimana jika switch ditekan (ON) maka PIN switch pada PORTC akan bernilai 0 dan

jika dalam keadaan OFF maka PIN switch pada PORT C akan bernilai 1.

Sedangkan PORT B berguna sebagai output, memberikan tegangan kepada led

agar menyala, jika PIN pada PORT B bernilai 1 maka led akan menyala, sedangkan

jika PIN pada PORT B bernilai 0 maka led akan mati.

Berikut ini konfigurasi PIN untuk PORT B dan PORT C :

Tabel 3.3 Konfigurasi PIN pada PORT B dan PORT C

No. PIN Keterangan

1 PINB.0 Led Hijau

Untuk menyalakan led, maka konfiguras nilai PIN – PINnya adalah sebagai

berikut :

Gambar 3.5 Konfigurasi Nilai Pin Microcontroller

Berdasarkan gambar di atas, untuk menyalakan led dapat digunakan perintah

sebagai berikut :

Untuk menyalakan led hijau (PINB.0) = 0x01

(62)

Untuk menyalakan led putih (PINB.4) = 0x10

Untuk diagram alir pembuatan indicator ini dapat dilihat pada gambar di

bawah ini :

Start

Inisialisasi PORTB sebagai Output dan PORT C sebagai Input

PINB.0 = Hijau

0x02 = Led Biru Nyla

Switch Kuning = Nyala

Swtich Merah= Mati 0x04 = Led Kuning Nyala

0x08 = Led Merah Nyala 0x18 = Led Merah & Putih

Nyala PORTB=0x00 0x00 = Semua Led mati

0x01 = Led Hijau Nyala Switch Kuning = Nyala

Swtich Merah= Nyala

(63)

3. 4. Perancangan Perangkat Lunak

Berikut ini perancangan lunak system alarm yang akan dibuat, dimana

perancangan perangkat lunak ini merupakan gabungan antara perancangan indicator,

pengiriman sms, dan penambahan variable – variable lainnya

(64)

Gambar 3.8 Kondisi Siaga 1

(65)

BAB IV

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum program alarm dibuat dan

pada akhirnya dapat dijalankan dengan baik, cara membuat program dan cara

mengimplementasikan program yang sudah dibuat.

4. 1. Kebutuhan Perangkat Sistem

Perangkat yang dibutuhkan dalam pembuatan simulasi alarm menggunakan

ATMega8535 ini meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

Adapun perangkat keras yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

a. PC diatas pentium 3, yang memiliki serial port (COM1/COM2).

b. Hard Disk dengan kapasitas minimum 500 Kb

c. Downloader serial untuk AVR.

Sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

a. Windows XP SP2 sebagai sistem operasi

b. CodeVision AVR sebagai program compiler

4. 2. Implementasi Pemrograman

Untuk memulai pemrograman jalankan CodeVision AVR yang terdapat di

C:/cvavr/bin/cvavr.exe

Gambar 4.1 Folder Tempat Program CodeVision AVR

Kemudian klik menu File->New. Pilih Project, kemudian klik OK

(66)

Gambar 4.2 Tahap awal pembuatan program

Pilih wizard avr, kemudian pilih chip yang akan digunakan, yaitu

ATMega8535 dengan clock 4 MHz.

Gambar 4.3 Pemilihan Chip dan Clock yang akan digunakan

Setelah memilih chip yang digunakan, selanjutnya konfigurasikan

masing-masing port yang akan digunakan, port yang akan digunakan adalah port port B untuk

LED, konfigurasi port B dapat dilihat pada gambar (4.4a), port C untuk posisi

(67)

(a) (b)

Gambar 4.4 konfigurasi port yang akan digunakan

Setelah pengaturan Port, selanjutnya adalah pengaturan USART, seperti pada

gambar 4.5

Gambar 4.5 konfigurasi timer yang akan digunakan

Setelah selesai, klik menu File->Generate, Save and Exit. Lalu akan muncul

(68)

Berikut ini beberapa potongan program yang digunakan dalam pembuatan

sistem alarm :

Gambar 4.6 Potongan program scan koneksi modem

printf("AT");

Code di atas adalah code untuk scan koneksi Modem, perintah AT

digunakaan untuk mengecek apakah modem sudah terpasang dengan baik dan dapat

melakukan komunikasi dengan baik. Jika koneksi terjalin dengan baik maka

microcontroller akan menyalakan led biru (PORTB=0x02), yang kemudian disusul

dengan mengirim sms dengan menggunakan perintah printf("AT+CMGS=35");

//mengirim sms dengan oktet 35

(69)

printf("07912658050000F011000C912698083404310000AA17CBB7BBBC9EA74

1C2B21C1D9EA7D90A66D97DA6A301"); //mengirim isi sms “Koneksi

Berhasil”

putchar(13); //kirim command Ctrl+Z => Ctrl+Z digunakan untuk

mengirim sms saat menggunakan AT Command

Gambar 4.7 potongan program untuk pengecekan status motor

if(PINC.0==0 && PINC.1==0)

Code di atas adalah code untuk pengecekan status motor, status motor

diasumsikan oleh switch kuning dan merah, code di atas adalah pengecekan jika

Gambar

Gambar 2.8 Konfigurasi Pin ATMega8535
Gambar 2.13 Bentuk fisik PTC
Gambar 2.16 Bentuk Fisik Transistor
Gambar 2.17 Bentuk Fisik Optocoupler
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat dilihat dari skor dasar yang pertama hanya 58,37 dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay mengalami peningkatan yang

Beberapa upaya dan saran dilakukan untuk menurunkan tegangan maksimum von mises yaitu dengan cara menambahkan pelat penguat ( reinforcement ) pada bagian atas

Bila plasenta sudah lepas dari dinding uterus tetapi belum keluar disebabkan oleh tidak adanya usaha untuk melahirkan atau karena salah penanganan kala III yang menganggu

Oleh karena penjelasan tentang determinan perilaku pengambil kebijakan kurang begitu dijelaskan oleh Coplin, maka dalam penelitian ini penulis juga memakai teori

Pada keadaan yang ekstrim dimana bilik jantung berdenyut sangat cepat dan tidak terkendali, maka terjadi kegagalan sirkulasi darah yang bila dilakukan pertolongan

Selanjutnya dilakukan pengukuran mikroklimat hunian yang meliputi; suhu kering, suhu basah, kelembaban, indeks suhu bola basah (ISBB), kecepatan aliran udara dan intensitas

Belum tersedianya bahan ajar untuk pembelajaran bahasa Arab, kemudian, siswa yang hanya belajar di kelas XII dan sebelumnya di kelas X dan XI belum pernah belajar bahasa

Dirgantara Indonesia terhadap karyawannya berlangsung timbal balik, dimana tidak hanya pimpinan saja yang selalu menyampaikan pesan dan informasi kepada bawahannya, namun