• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi : studi kasus SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi : studi kasus SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta."

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

ix

ABSTRAK

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN METODE MENGAJAR MAHASISWA PRAKTIKAN PPL TERHADAP MOTIVASI

BERPRESTASI

Studi Kasus: SMK YPKK I Sleman

Lucia veranti Astuti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh : (1) media pembelajaran terhadap motivasi berprestasi, (2) metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi, (3) media pembelajaran dan metode mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPKK I Sleman pada bulan November 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK YPKK I Sleman dan yang dijasikan sampel sebanyak 168 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, waancara dan documenter.

Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi berprestasi, metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi digunakan teknik regresi linier. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi digunakan teknik regresi ganda.

(2)

x

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TEACHING MEDIA AND METHOD OF TEACHING OF STUDENTS WHO ARE DOING PRACTICE TEACHING

TOWARDS ACHIEVEMENT MOTIVATION

Lucia Veranti Astuti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

This research aims to know whether: (1) teaching media influences achievement motivation, (2) method of teaching of students who are doing practice teaching influences achievement motivation, (3) teaching media and method of teaching of students who are doing practice teaching towards achievement motivation.

This research was conducted in SMK YPKK I Sleman in November 2007. The population of this research were 168 students of SMK YPKK I Sleman. Samples taken by applying purposive sampling. The techniques of gathering the data were questionnaire, interview and documentation.

To know the influence of teaching media towards achievement motivation, method of teaching of students who are doing practice teaching towards achievement motivation, linear regression technique was applied. While to know the influence of teaching media and method of teaching of students who are doing practice teaching towards achievement motivation, multiple regression analysis technique was applied.

The result of the research indicates that: (1) there is very low influence and significance of teaching media influences achievement motivation (r count = 0,155 with ρ = 0,049 < 0,05), (2) there is adequate and significante influence of method of teaching of students who are doing practice teaching influences achievement motivation (r count = 0,402 with ρ = 0,000 < 0,05), (3) there is adequate and

(3)

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN METODE MENGAJAR MAHASISWA PRAKTIKAN PPL TERHADAP

MOTIVASI BERPRESTASI

Studi Kasus : SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Lucia Veranti Astuti NIM : 031334002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya ini untuk:

TuhanYesus Kristus & Bunda Maria

Kedua Orang tua, Yohanes Harto Wiyono & Martha Sukati

Kedua Kakakku, Yohana Tri Sukesi & Margaretha Sumiati

Kedua Adikku, Martina Susilowati & Andrianus

Kedua kakak, Iparku Sumarsono & A’Dari

Keponakanku Helen

(7)

v

MOTTO

Aku Percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa

Pencipta langit dan bumi, Dan akan Yesus Kristus,

PuteraNya yang tunggal, Tuhan kita,

Yang dikandung dari Roh kudus, dilahirkan oleh Perawan

Maria;Yang menderita sengsara dalam pemerintahan ponsius

pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan;

yang turun ke tempat penantian, pada hari ke tiga bangkit

dari antara orang mati;

yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa

yang mahakuasa; dari situ Ia akan datang mengadili orang

hidup dan mati, Aku percaya akan Roh kudus, Gereja

katolik yang kudus, persekutuan para kudus, pengampunan

dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin.

(Syahadat Singkat)

‘Tetapi sebelum saatnya tiba, kita semua berpikir telah

mendekati cahaya, padahal sebenarnya kita bahkan tak

dapat nenyalakan api bagi diri sendiri”

(8)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Lucia Veranti Astuti

Nomor Mahasiswa : 031334002

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN METODE MENGAJAR MAHASISWA

PRAKTIKAN PPL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI (Studi Kasus :

SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 5 Februari 2008

Yang menyatakan

(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengaruh Media Pembelajaran dan Metode Mengajar Mahasiswa Praktikan PPL terhadap Motivasi Berprestasi, yang berstudi kasus di SMK YPKK I Sleman”.

Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Penulisan Skripsi ini tidak mungkin terlaksana dengan baik tanpa kasih, bantuan, bimbingan, kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan membantu dan membimbing selama penulisan Skripsi ini.

5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. dan Ibu Natalina Premastuti Brataningrum S.Pd Selaku Dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini.

7. Bapak Drs. H Djoko Purwanto, selaku Kepala Sekolah SMK “YPKK I SLEMAN” yang telah berkenan memberikan izin kepada penulis.

(11)

viii

9. Bapak/Ibu Guru serta Karyawan SMK “YPKK I SLEMAN”, yang telah berkenan turut membantu dan membimbing penulis selama melaksanakan kegiatan penelitian di SMK “YPKK I SLEMAN”.

10.Seluruh siswa-siswi SMK “YPKK I SLEMAN”, yang telah banyak membantu dan mendukung penulis selama kegiatan penelitian berlangsung.

11.Kedua orang tua, kakak-kakak serta adik-adik yang telah memberikan dukungan dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan lancar.

12.Rio yang selalu mendampingi, membimbing dan memberi semangat kepada penulis.

13.Semua pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu praktikan selama kegiatan Program Pengalaman Lapangan berlangsung.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa terbuka untuk menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Skripsi ini. Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, 5 Februari 2008 Penulis

(12)

ix

ABSTRAK

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN METODE MENGAJAR MAHASISWA PRAKTIKAN PPL TERHADAP MOTIVASI

BERPRESTASI

Studi Kasus: SMK YPKK I Sleman

Lucia veranti Astuti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh : (1) media pembelajaran terhadap motivasi berprestasi, (2) metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi, (3) media pembelajaran dan metode mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPKK I Sleman pada bulan November 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK YPKK I Sleman dan yang dijasikan sampel sebanyak 168 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, waancara dan documenter.

Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi berprestasi, metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi digunakan teknik regresi linier. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi digunakan teknik regresi ganda.

(13)

x

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TEACHING MEDIA AND METHOD OF TEACHING OF STUDENTS WHO ARE DOING PRACTICE TEACHING

TOWARDS ACHIEVEMENT MOTIVATION

Lucia Veranti Astuti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

This research aims to know whether: (1) teaching media influences achievement motivation, (2) method of teaching of students who are doing practice teaching influences achievement motivation, (3) teaching media and method of teaching of students who are doing practice teaching towards achievement motivation.

This research was conducted in SMK YPKK I Sleman in November 2007. The population of this research were 168 students of SMK YPKK I Sleman. Samples taken by applying purposive sampling. The techniques of gathering the data were questionnaire, interview and documentation.

To know the influence of teaching media towards achievement motivation, method of teaching of students who are doing practice teaching towards achievement motivation, linear regression technique was applied. While to know the influence of teaching media and method of teaching of students who are doing practice teaching towards achievement motivation, multiple regression analysis technique was applied.

The result of the research indicates that: (1) there is very low influence and significance of teaching media influences achievement motivation (r count = 0,155 with ρ = 0,049 < 0,05), (2) there is adequate and significante influence of method of teaching of students who are doing practice teaching influences achievement motivation (r count = 0,402 with ρ = 0,000 < 0,05), (3) there is adequate and

(14)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

MOTTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

KATA PENGANTAR... vii

ABSTRAK... ix

ABSTRACT... x

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

A. Deskripsi Teori ... 6

1. Motivasi Berprestasi... 6

2. Media Pembelajaran... 12

3. Metode Mengajar ... 17

4. Mahasiswa Praktikan PPL... 25

B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 28

C. Kerangka Berpikir ... 29

(15)

xii

BAB III METODE PENELITIAN... 33

A. Jenis Penelitian... 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 34

E. Teknik Pengumpulan Data... 37

F. Teknik Pengujian instrumen... 39

G. Teknik Analisis Data ... 44

1. Analisis Statistik ... 44

2. Analisis deskriptif ... 45

a. Pengujian Prasyarat Analisis ... 45

b. Pengujian hipotesis... 47

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH... 51

A. Sejarah Berdirinya SMK YPKK I Sleman ... 51

B. Organisasi Sekolah SMK YPKK I Sleman ... 55

C. Siswa SMK YPKK I Sleman... 56

D. Fasilitas Pemdidikan dan Latihan... 56

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 58

A. Deskripsi Data ... 58

1. Media Pembelajaran... 58

2. Metode Mengajar Mahasiswa Praktikan PPL ... 60

3. Motivasi Berprestasi... 61

B. Pembahasan ... 63

1. Uji Prasyarat Analisis ... 63

a Uji Normalitas... 63

b Uji Linieritas ... 64

2. Pengujian Hipotesis... 65

a Pengujian Hipotesis I ... 65

(16)

xiii

c Pengujian Hipotesis III ... 69

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 71

1. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Berprestasi... 71

2. Pengaruh Metode Mengajar Mahasiswa Praktikan PPL Terhadap Motivasi Berprestasi... 73

3. Pengaruh Media Pembelajaran dan Metode Mengajar Mahasiswa Praktikan PPL Terhadap Motivasi Berprestasi... 75

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN... 78

A. Kesimpulan... 78

B. Keterbatasan... 79

C. Saran... 79

DAFTAR PUSTAKA... 82

(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor Pernyataan Sikap... 37

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner... 37

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Media Pembelajaran... 40

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Metode Mengajar ... 41

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Motivasi Berprestasi... 42

Tabel 3.6 Interprestasi Koefisien korelasi Nilai r... 44

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel ... 44

Tabel 5.1 Kategori dan Interprestasi Variabel Media Pembelajaran... 59

Tabel 5.2 Kategori dan Interprestasi Variabel Metode Mengajar Mahasiswa Praktikan PPL... 60

Tabel 5.3 Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Berprestasi ... 62

Tabel 5.4 Hasil Pengujian Normalitas Data ... 63

(18)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 adalah usaha sadar dan terencana mewujudkan susasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (www://depdiknas.go.id). Sekolah merupakan salah satu lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Pendidikan sekolah berarti proses kegiatan belajar mengajar yang berencana, terarah, teratur, dan terorganisir.

Motivasi untuk berprestasi khususnya dalam bidang akuntansi bagi siswa sangat penting. Oleh karena itu sebaiknya mahasiswa praktikan PPL juga ikut memotivasi siswa supaya mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan PPL juga dapat memotivasi siswa untuk berprestasi khususnya dalam bidang akuntansi, yaitu dengan menggunakan media pembelajaran dan metode mengajar. Oleh karena itu sebaiknya mahasiswa praktikan PPL dapat menentukan media pembelajaran dan metode mengajar agar siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran.

(20)

mahasiswa praktikan PPL, sehingga hasil yang dicapai dapat memuaskan atau sesuai dengan yang diharapkan. Selain media pembelajaran, penggunaan metode mengajar juga tidak kalah pentingnya. Diduga metode mengajar yang digunakan oleh mahasiswa praktikan PPL juga bervariasi sesuai dengan kondisi kelas, sehingga dapat menciptakan keadaan siswa yang tidak jenuh dalam mengikuti pelajaran. Dengan demikian penggunaan media pembelajaran dan metode mengajar sangat penting dalam rangka memotivasi siswa dalam berprestasi khususnya dalam bidang akuntansi. Jika siswa merasa senang belajar dengan mahasiswa praktikan PPL karena penggunaan media pembelajaran dan metode mengajar yang bervariasi, diduga siswa akan termotivasi untuk mendapatkan nilai yang terbaik. Jika semua siswa termotivasi untuk mendapatkan nilai yang terbaik maka sebaiknya semua pendidik dapat melakukan hal yang sama, yaitu menggunakan media pembelajaran dan metode mengajar yang menarik, sesuai dengan materi pelajaran serta tetap memperhatikan keadaan kelas yang akan dijadikan praktik.

Setiap siswa mempunyai keinginan untuk berprestasi, tetapi motivasi berprestasi dari setiap siswa itu berbeda-beda. Dari latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN METODE MENGAJAR MAHASISWA

(21)

B. Identifikasi Masalah

Faktor-faktor yang di duga menyebabkan rendahnya motivasi berprestasi siswa antara lain; penggunaan media pembelajaran dan metode mengajar yang kurang efektif, perhatian orang tua dalam menggunakan waktu luang, perhatian orang tua dalam memenuhi gizi keluarga, pengaruh teman sebaya maupun lingkungan masyarakat, tertarik kepada yang mengajar, tertarik pada pelajaran, fasilitas belajar, penghargaan dari seseorang baik hukuman maupun celaan.

C. Batasan Masalah

Karena sangat luasnya permasalahan yang berhubungan dengan motivasi berprestasi, maka dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi.

D. Rumusan Masalah

1.Apakah ada pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi berprestasi? 2.Apakah ada pengaruh metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap

motivasi berprestasi?

(22)

E. Tujuan Penelitian

1.Untuk mengetahui apakah ada pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi berprestasi.

2.Untuk mengetahui apakah ada pengaruh metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi.

3.Untuk mengetahui apakah ada pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini, yaitu: 1. Bagi Mahasiswa praktikan PPL

Manfaat dilakukannya penelitian ini bagi Mahasiswa PPL adalah sebagai masukan untuk lebih menghargai kegiatan PPL sebagai kegiatan yang sangat penting serta memberikan gambaran yang kongkrit mengenai pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi.

2. Bagi Siswa

Sebagai masukan yang berguna dalam kegiatan belajar mengajar serta hasil yang akan diperoleh dari proses belajar.

3. Bagi Sekolah

(23)

4. Bagi Penulis

Penulis dapat melihat secara langsung dilapangan dan dapat mengevaluasi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan PPL periode 2007/2008 semester gasal.

5. Bagi Universitas

(24)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Motivasi Berprestasi

Motivasi kegiatan belajar mengajar yaitu keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan itu demi tercapainya suatu tujuan (Winkel, 1996:150). Sejalan dengan ini Winardi seperti yang dikutip oleh Anoraga dan Sri Suryati (1995:43) menyatakan bahwa motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seorang individu yang merangsang untuk melakukan tindakan.

Dari pendapat diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa arti motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong individu untuk melakukan suatu tindakan ke arah tujuan tertentu. Jadi motivasi yang dimaksud merupakan segala sesuatu yang menimbulkan dorongan dalam belajar dalam bidang akuntansi.

Bentuk-bentuk motivasi belajar terbagi atas dua jenis, yaitu : (Ibid:27) a. Motivasi instrinsik: suatu dorongan yang tidak secara mutlak

berkaitan dengan aktivitas belajar.

b. Motivasi ekstrinsik: dorongan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

(25)

a. Cita-cita/aspirasi pembelajaran

Setiap manusia senantiasa mempunyai cita-cita atau aspirasi tertentu didalam hidupnya yang senantiasa ia kejar dan ia perjuangkan. Bahkan tidak jarang, meskipun rintangan yang ditemui sangat banyak dalam mengejar cita-cita dan aspirasi tersebut, seseorang tetap berusaha semaksimal mungkin karena hal itu berkaitan dengan cita-cita dan aspirasinya. Oleh karena itu, cita-cita dan aspirasi sangat me mpengaruhi motivasi belajar seseorang.

b. Kemampuan pembelajar

Kemampuan manusia satu dengan yang lain tidaklah sama. Menuntut seseorang sebagaimana orang lain dari bingkai penglihatan demikian tentulah tidak dibenarkan. Sebab orang yang mempunyai kemampuan rendah akan sangat susah menyerupai orang yang mempunyai kemampuan tinggi, akan menjadi malas jika dituntut sebagaimana mereka yang berkemampuan rendah.

c. Kondisi pembelajar

(26)

d. Kondisi lingkungan belajar

Lingkungan belajar ini meliputi: lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Yang dimaksud lingkungan fisik adalah tempat dimana pembela jar tersebut belajar. Apakah tempat belajarnya nyaman atau tidak, apakah tempat belajarnya segar ataukah pengap. Tempat belajar yang bising oleh suara bisa menganggu belajar seseorang, sebaliknya tempat belajar yang tenang bisa menimbulkan gairah belajar.

e. Unsur- unsur dinamis belajar dan pembelajaran meliputi: 1) Motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar

Dalam pembelajaran, harus ada upaya- upaya agar motivasi instrinsik yang sudah ada pada diri siswa masing- masing pembelajar terpelihara dan bahkan tertingkatkan. Motivasi yang terdapat pada diri siswa hendaknya tidak dikurangi karena adanya aktivitas pembelajaran. Pembelajaran harus dirancang sebaik mungkin sehingga tercipta motivasi ekstrinsik yang mendukung terhadap motivasi instrinsik yang telah ada.

2) Bahan belajar dan upaya penyediaannya

(27)

3) Alat bantu belajar dan upaya penyediaannya

Alat bantu belajar, jika dipergunakan dengan baik di sekolah sangatlah mendukung bagi pencapaian tujuan belajar siswa. Karena itu, dalam pembelajaran, hendaknya alat bantu yang terdapat di sekolah tersebut dipergunakan semaksimal mungkin hingga dapat memperjelas bahan-bahan belajar yang dipelajari oleh siswa.

4) Suasana belajar dan upaya pengembangannya

Suasana belajar juga hendaknya dikembangkan hingga masing-masing siswa bisa kompetitif. Kompetisi masing-masing- masing-masing siswa perlu ditumbuh kembangkan dengan cara ya ng sehat. Sebab dengan kompetisi yang sehat, akan memungkinkan setiap siswa dapat berprestasi secara maksimal.

5) Kondisi subjek yang belajar, upaya pencapaian dan pemenuhannya

(28)

Menurut Brown seperti yang dikutip oleh Ali Imron (1996:46-47) motivasi belajar siswa dapat disebabkan karena:

a Tertarik kepada guru/mahasiswa praktikan PPL (tidak benci dan acuh tak acuh)

b Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan

c Mempunyai antus ias yang tinggi dan perhatian kepada guru/mahasiswa praktikan PPL

d Ingin selalu bergabung dalam kelas e Ingin identitasnya diakui oleh orang lain.

f Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri g Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali h Selalu terkontrol oleh lingkungannya

Menurut Sardiman seperti yang dikutip oleh Ali Imron (1996:88) motivasi belajar siswa dapat disebabkan karena:

a Tekun dalam menghadapi tugas

b Ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasinya

c Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam- macam masalah belajar

d Lebih suka bekerja sendiri

e Tidak cepat bosan dengan rutinitas f Dapat mempertahankan pendapatnya

(29)

h Senang mencari dan memecahkan Masalah

Menurut Thornburg dalam Elida Prayitno (1989:28-30) Ada delapan prinsip-prinsip motivasi belajar yaitu:

a Pengenalan tugas-tugas belajar penting dalam usaha mendorong siswa untuk mempelajari urutan- urutan belajar selanjutnya.

b Motivasi menyangkut keinginan untuk berprestasi dalam menguasai berbagai hal dan keinginan untuk sukses

c Penyusunan dan pencapaian tujuan harus dengan memberikan tugas-tugas belajar yang pantas, perasaan sukses terhadap tugas-tugas-tugas-tugas belajar yang terakhir akan meningkatkan motivasi untuk menyelesaikan tugas berikutnya.

d Mendapatkan informasi tentang pengerjaan tugas-tugas yang benar dan pembetulan yang salah, mendorong siswa untuk melakukan penampilan yang lebih baik dan bersikap yang lebih bermanfaat terhadap tugas-tugas belajar.

e Mengamati dan mencontoh seorang model yang memungkinkan siswa bertingkah laku prososial, seperti self-control, self-reliance, dan ketabahan mendorong motivasi siswa.

f Menceritakan nilai- nilai dan tingkah laku–tingkah laku prososial serta alasan mengapa diberikan konsep-konsep dasar untuk pengembangan tinglah laku itu, mendorong motivasi siswa.

(30)

dan berprestasi tertentu. Tidak adanya penguatan sesudah adanya respon, cenderung mematikan respon itu. Ketakutan menerima hukuman terhadap tingkah laku yang tidak diinginkan akan mematikan aktivitas.

h Pengalaman yang mencemaskan dan stress terkait dengan prestasi belajar yang rendah, tingkah laku yang menyimpang dan berbagai gangguan kepribadian.

Secara konseptual, motivasi berkaitan erat dengan prestasi atau perolehan belajar. Pembelajaran yang motiva sinya tinggi umumnya baik pula hasil perolehan belajarnya. Sebaliknya, pembelajaran yang motivasinya rendah, rendah pula hasil perolehan belajarnya. Demikian juga pembelajaran yang sedang-sedang saja.

Peranan motivasi pada hasil belajar ditentukan oleh motivasi berprestasi. Bila motivasi untuk berprestasi dalam belajar telah dimiliki seseorang maka motivasi pada hasil belajarpun akan terbentuk. Kemampuan siswa yang motivasinya tinggi berada diatas siswa yang motivasinya rendah.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

(31)

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru/calon guru dengan anak didik dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna (Latuheru, John D. 1988).

(32)

menggunakan dan menciptakan suatu media pembelajaran, maka mahasiswa praktikan PPL perlu:

a Memperlajari berbagai media pembelajaran, mempelajari kriteria pemilihan media pembelajaran, berlatih menggunakan media pembelajaran, dan merawat perangkat keras media belajar-mengajar yang ada dikelas.

b Membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana dengan cara mempelajari dan mengenali bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekolah.

Menurut Pasaribu dan Simandjuntak (1983: 32) beberapa media pembelajaran yang sering digunakan yaitu:

a Bahan-bahan Tulisan

Bahan tulisan termasuk buku-buku, manual- manual latihan, pamflet-pamflet, brosur-brosur, lembaran informasi majalah. b Surface Aids

Surface Aids ini adalah media yang mempunyai permukaan yang datar. Misalnya papan tulis, whiteboard, papan pengumuman, dan papan mengetik.

c Materi Grafik

Yang termasuk materi grafik adalah charts (pastel, batangan, line work/ jaringa n garis- garis), gambar-gambar, lukisan,

(33)

d Tape Recorder dan Kaset

Tape recorde dipakai untuk mencatat ceramah dan untuk

mempertunjukkan slide dari naskah yang telah direkam sebelumnya.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Roestiyah (1982: 69) media pembelajaran juga memiliki berbagai macam fungsi yaitu:

1) Fungsi edukatif, artinya dengan media pembelajaran dapat memberikan pengaruh positif yang mengandung nilai- nilai pendidikan.

2) Fungsi sosial, media dapat menjadikan hubungan antara siswa dapat lebih baik lagi sebab mereka secara gotong royong dapat bersama-sama mempergunakan media ini.

3) Fungsi ekonomi, artinya satu macam alat media pembelajaran sudah dapat dinikmati oleh sejumlah siswa dan bisa dipergunakan sepanjang waktu, dapat mengurangi tenaga manusia sebab pada pelajaran tertentu tidak perlu disajikan oleh guru/mahasiswa praktikan PPL tetapi cukup dengan audio visual aid atau alat alat bantu pandang dengar.

(34)

penyimpangan-penyimpangan yang berarti antara pelaksanaan di daerah-daerah sama dengan dipusat.

5) Fungsi seni, artinya dengan media pembelajaran kita dapat mengenal bermacam- macam hasil budaya manusia, sehingga pengetahuan siswa tentang nilai- nilai budaya manusia semakin bertambah.

c. Manfaat Media Pembelajaran Bagi Siswa

Menurut Latuhern (1992: 116) manfaat media pembelajaran bagi siswa adalah:

1) Media pembelajaran menarik dan memperbesar perhatian anak didik (siswa) terhadap materi pelajaran yang disajikan. 2) Media pembelajaran mengurangi bahkan dapat

menghilangkan adanya verbalisme.

3) Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan latar belakang sosial ekonomi dari anak didik (siswa).

4) Media pembelajaran dapat mengatasi batas-batas ruang dan waktu

5) Media pembelajaran memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain.

(35)

7) Media pembelajaran dapat membantu anak didik (siswa) dan mengatasi hal- hal yang sulit nampak dengan mata.

8) Media pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berusaha sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan. 9) Media pembelajaran dapat mengatasi hal- hal yang sulit diikuti

oleh indera penglihatan.

3. Metode Mengajar

a Pengertian Metode Mengajar

(36)

b Macam- macam Metode Mengajar

Menurut Jusuf Djajadisatra (1981:13) ada macam- macam metode mengajar yang dipandang, dalam arti digunakan secara luas sejak dahulu hingga sekarang pada setiap jenjang pendidikan formal, yaitu:

1) Metode Ceramah

Metode ceramah adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini baik sekali digunakan dengan tujuan seperti:

a) Membagikan motivasi (dorongan ) belajar.

b) Menjelaskan suatu bagian bahan pelajaran yang dirasakan sulit bagi seluruh siswa.

c) Mengupas suatu bahan pelajaran.

Guru dapat membimbing siswa untuk mengumpulkan pokok-pokok yang penting dari suatu bab.

d) Memperluas isi pelajaran.

Metode ceramah merupakan cara yang terbaik untuk menyajikan pokok-pokok yang penting dari suatu sub-bab pelajaran.

Keuntungan dari penggunaan metode ceramah yaitu:

(37)

b) Dapat menyajikan bahan pelajaran kepada sejumlah besar siswa (kelas besar).

c) Mudah mengulangnya kembali bila diperlukan. Kelemahan dari penggunaan metode ceramah yaitu:

a) Metode ceramah dapat menimbulkan verbalisme b) Siswa hanya mendengarkan dan mencatat saja

c) Kesalah-pahaman siswa dalam mengartikan uraian mahasiswa praktikan PPL.

d) Siswa tidak diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses belajar mengajar

2) Metode diskusi

Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan belajar memecahkan masalah. Tujuan penggunaan metode diskusi adalah untuk memotivasi siswa agar berpikir dengan renungan yang dalam. Keuntungan dari penggunaan metode diskusi yaitu:

a) Mendidik siswa untuk belajar bertukar pikiran atau pendapat

b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati pembaharuan suatu masalah bersama.

(38)

d) Membina perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat

e) Membina siswa untuk berpikir matang sebelum berbicara Kelemahan dari penggunaan metode diskusi yaitu:

a) Tidak semua topik dapat dijadikan sebagai pokok diskusi b) Tidak semua siswa secara berani menyatakan

pendapatnya

c) Membutuhkan waktu yang lama. 3) Metode demonstrasi

(39)

berpikir kongrit saja dan tidak meningkat ke taraf abstrak dan mengamati sesuatu dengan cermat melalui alat indera bukanlah pekerjaan yang mudah bagi para siswa.

4) Metode Tanya-Jawab

Metode tanya-jawab adalah suatu cara untuk menyampaikan atau menyajikan baha n pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh murid.

Keuntungan dari penggunaan metode tanya-jawab:

a) Pertanyaan membangkitkan minat dan minat itu penting sekali bagi siswa.

b) Pertanyaan dapat mengurangi proses lupa karena jawaban yang diperoleh atau dikemukakan diolah dalam suasana yang serius.

c) Jawaban yang salah dapat segera dikoreksi.

d) Pertanyaan merangsang siswa untuk berpikir dan memusatkan perhatian pada pelajaran

e) Pertanyaan dapat digunakan untuk tujuan latihan dan mengulang

f) Siswa juga diajak untuk berani mengemukakan pendapatnya secara lisan

g) Siswa memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar.

(40)

a) Murid dapat dicekam ketakutan selama tanya-jawab

b) Tidak mungkin seluruh kelas dapat diberi giliran selama jam pelajaran

5) Metode Buku Pelajaran

Metode buku pelajaran adalah adalah suatu kegiatan mengajar yang menggunakan buku pelajaran sebagai alat untuk menyampaikan bahan pelajaran yang harus dikuasai murid. Tujuan daripada metode ini adalah penguasaan dan pemahaman suatu buku pelajaran. Maksudnya memahami dan menguasai ini yang terdapat di dalam pelajaran-pelajaran yang diuraikan dalam buku pelajaran.

Keuntungan metode buku pelajaran yaitu:

a) Seluruh kelas mengikuti bahan pelajaran yang sama.

b) Konsentrasi perhatian murid dapat dibimbing untuk memperhatikan hal yang sama.

c) Murid belajar menganalisa suatu uraian dan belajar menarik kesimpulan yang tepat dibawah asuhan guru.

d) Murid belajar bagaimana cara membaca suatu buku, bab dari uraian.

e) Murid dipupuk untuk senang membaca.

(41)

Kelemahan metode buku pelajaran yaitu

a) Dapat menimbulkan suatu kebiasaan pada murid untuk menghafalkan dari buku pelajaran.

b) Murid- murid yang malas dapat menggunakan kesempatan ini untuk bermalas- malas karena berpendapat bahwa pelajaran itu akan dibahas bersama-sama

c) Apabila guru kurang kritis maka murid- murid pun menjadi kurang memperoleh penjelasan

d) Peranan guru dapat menjadi terlalu dominan

e) Murid- murid yang pandai akan menguasai seluruh waktu pembahasan pelajaran.

6) Metode Tugas

Metode tugas adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh adanya kegiatan perencanaan antara murid dengan guru mengenai suatu persoalan yang harus diselesaikan ole h murid dalam jangka waktu tertentu yang disepakati bersama antara murid dengan guru.

Keuntungan dari penggunaan metode tugas adalah; a) Tugas-tugas memiliki tujuan yang jelas

b) Karena murid memahami apa yang menjadi tugasnya, maka tugas menjadi menarik minat

(42)

d) Hubungan antara guru dengan murid tetap terpelihara dan bersifat dua arah

e) Murid- murid bekerja dan belajar dalam suatu suasana yang merdeka dan demontrasi.

Kelemahan dari penggunaan tugas adalah:

a) Sulit sekali bagi guru untuk mengawasi tugas-tugas yang dilakukan diluar sekolah sehabis pelajaran selesai

b) Seringkali pemberian tugas menyebabkan pindahnya kegiatan murid dari sekolah ke rumah

c) Memberi tugas menjadi alasan bagi guru untuk tidak mengajar lagi pada jam pelajaran yang dijadikan tugas itu kepada murid-muridnya

d) Persaingan tak sehat dapat saja timbul baik di antara murid dengan murid maupun di antara kelompok dengan kelompok.

7). Metode Permainan Peranan (Role Playing)

Role playing adalah suatu tiruan yang bersifat drama yang

(43)

sehingga tidak dapat secara efektif berfungsi menjelmakan keadaaan pura-pura.

4. Mahasiswa Praktikan PPL

Program Pengalaman Lapangan (PPL) dirancang untuk melatih para calon guru agar dapat menguasai kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi latihan pembelajaran dan latihan melaksanakan tugas-tugas kependidikan selain pembelajaran.

Program pengalaman lapangan (PPL) merupakan muara dari seluruh program pendidikan pra jabatan guru. Oleh karena itu, pelaksanaan PPL dilakukan sesudah mahasiswa memperoleh bekal yang memadai dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai guru. Dengan adanya PPL atau program pengalaman lapangan, mahasiswa dapat menerapkan dan menggali potensinya secara total dimana mahasiswa praktik. Jadi ilmu yang di dapat selama kuliah dapat langsung dipraktikkan dengan berhadapan langsung dengan para siswa, tetapi sebelum mahasiswa melakukan kegiatan mengajar, mahasiswa perlu melakukan observasi baik terhadap guru maupun siswa. Setelah mahasiswa melakukan observasi, maka mahasiswa itu akan melakukan kegiatan mengajar di kelas yang sudah ditentukan.

a.Tujuan PPL

(44)

1) Praktikan diharapkan mengenal lingkungan sosial sekolah secara cermat dan menyeluruh, meliputi aspek fisik, tata adminitratif, tata kurikuler, dan kegiatan kependidikannya.

2) Praktikan diharapkan mampu mengambil manfaat dari pengalamannya ber-PPL agar semakin menguasai keterampilan keguruan secara profesional.

3) Praktikan diharapkan mampu menerapkan berbagai kecakapan keguruan secara menyeluruh dan terintregasi dalam situasi nyata dibawah bimbingan guru pembimbing dan dosen pembimbing PPL.

b.Status PPL

Progaram Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah program keahlian di FKIP, yang wajib lulus dengan bobot 3 sks. c. Tempat PPL dilaksanakan

Kegiatan PPL II ini dilaksanakan di SMU/SMK baik negeri maupun swasta yang diijinkan oleh Kanwil depdikbud DIY, Pengurus Yayasan dan Kepala Sekolah yang bersangkutan.

d.Waktu PPL

(45)

e. Prasyarat PPL

Mahasiswa dapat melaksanakan PPL II apabila telah memenuhi prasyarat-prasyarat sebagai berikut:

1) Telah mengikuti mata kuliah keilmuan dan keterampilan yang meliputi: Pengantar Pendidikan, Psikologi Remaja, Psikologi Belajar dan Pembelajaran, Dasar-Dasar Bimbingan Konseling dan Manajemen Sekolah dengan nilai minimal C.

2) Telah mengikuti mata kuliah perilaku berkarya meliputi: Perncanaan Pengajaran, Strategi Belajar Mengajar, Evaluasi Pengajaran, Pengelolaan Kelas dan PPL I dengan nilai minimal C. f. Macam-Macam Kegiatan PPL

Kegiatan PPL terbagi dalam dua kategori yaitu kegiatan masuk kelas dan kegiatan piket kedua kategori tersebut akan di uraikan sebagai berikut :

1) Kegiatan masuk kelas

(46)

2) Kegiatan piket

Kegiatan ini bertujuan supaya mahasiswa mengerti akan tata cara administrasi di dalam sekolah.

Selama melakukan praktik mengajar seharusnya mahasiswa menggunakan media pembelajaran dan metode mengajar yang sesuai dengan materi maupun keadaan kelasnya. Dengan penggunaan media pembelajaran diharapkan siswa semakin jelas dan memahami akan pelajaran yang diajarkan oleh mahasiswa praktikan PPL, begitu juga dengan metode mengajar yang digunakan oleh mahasiswa praktikan PPL yang sesuai dengan keadaan kelas diharapkan para siswa tidak bosan dan dapat mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung sehingga nantinya termotivasi untuk mendapatkan nilai yang baik.

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut ini disajikan kajian hasil penelitian terdahulu yang relevan

1.Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Retno Rahayuni (USD) dengan judul “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa” studi kasus di SMA Pangudi Luhur Sedayu menyatakan bahwa: penggunaan metode mengajar dan media pembelajaran yang tepat dan sesuai yang digunakan guru sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

(47)

Motivasi Berprestasi dan Variasi Gaya Mengajar dengan Prestasi Belajar Siswa” studi kasus di SMA 11 Yogyakarta menyatakan bahwa: ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap profesionalisme guru, motivasi berprestasi dan gaya mengajar dengan

prestasi belajar siswa.

Dari kajian hasil penelitian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode mengajar dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru diduga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Sedangkan persepsi siswa tentang profesionalisme guru, motivasi berprestasi dan gaya mengajar diduga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

C. Kerangka Berpikir

1.Hubungan antara Media Pembelajaran dengan motivasi berprestasi

(48)

menggunakan media pembelajaran. Dengan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan menarik diduga dapat mendorong siswa untuk mencintai pelajaran dan terus mengikuti pelajaran, sehingga diduga siswa dapat mengerti dan memahami materi pelajaran yang pada akhirnya dapat mencapai prestasi yang sesuai dengan yang diharapkan. Sebaliknya, apabila dalam proses belajar- mengajar tidak tersedia media pembelajaran yang sesua i dengan tujuan pembelajaran diduga proses pembelajaran tidak akan menarik dan siswa akan malas untuk mengikuti pelajaran sehingga prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan.

2. Hubungan antara Metode Mengajar Mahasiswa Praktikan PPL

motivasi Berprestasi

(49)

yang digunakan mahasiswa praktikan PPL diduga akan lebih baik jika bervariasi, sehingga siswa tidak jenuh untuk mengikuti pelajaran. Siswa yang selalu mengikuti pelajaran diduga lebih termotivasi untuk belajar sehingga prestasi yang dicapai dapat lebih maksimal. Sebaliknya, apabila mahasiswa praktikan PPL tidak menggunakan metode yang bervariasi diduga siswa akan jenuh dalam mengikuti pelajaran sehingga prestasi yang di capai tidak maksimal.

3. Hubungan antara Media Pembelajaran dan Metode Mengajar Mahasiswa Praktikan PPL terhadap Motivasi Berprestasi

(50)

D. Hipotesis

Berdasarkan dari teori, maka penulis mempunyai jawaban sementara dari rumusan masalah diatas, yaitu:

1.Ada pengaruh positif dan signifikan dari media pembelajaran terhadap motivasi berprestasi.

2.Ada pengaruh positif dan signifikan dari metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi.

(51)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan penulis gunakan meliputi: 1. Deskriptif

Dalam penelitian ini penulis akan mendeskripsikan atau memberikan gambaran keadaan sebagaimana adanya mengenai media pembelajaran, metode mengajar mahasiswa praktikan PPL dan motivasi berprestasi. Penelitian ini juga akan mendeskripsikan seberapa besar pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi.

2. Studi Kasus

Penelitian ini merupakan studi kasus tentang pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi siswa di SMK YPKK I Sleman.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1.Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK YPKK I Sleman, yang berlokasi di jalan Sayangan No.05 Mejingwetan, Ambarketawang, Sleman, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian

(52)

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1.Populasi

Sesuai dengan masalah yang akan diteliti, maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X, XI dan III jurusan Akuntansi SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta. Adapun jumlah dari populasi adalah 545 siswa, yang tersebar pada kelas X sebanyak 5 kelas, kelas XI sebanyak 5 kelas dan kelas III sebanyak 5 kelas.

2.Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Peneliti mengambil sampel kela-kelas yang sedang dijadikan praktik oleh mahasiswa PPL Program studi Pendidikan Akuntansi tahun ajaran 2007/2008 semester gasal. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik Purposive sampling. Adapun rincian kelas-kelas yang dijadikan praktik adalah sebagai berikut:

No Kelas Ukuran sampel

1 X-Akt3 33

2 X-Akt5 33

3 XI-Akt3 33

4 X-Akt4 33

5 X-Akt5 36

Jumlah 168

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1.Variabel yang diteliti adalah:

a) Variabel media pembelajaran dan variabel metode mengajar mahasiswa praktikan PPL, sebagai variabel bebas.

(53)

2.Pengukuran Variabel penelitian Variabel yang diukur yaitu:

a) Variabel Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan mahasiswa praktikan PPL untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Alat bantu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alat atau media yang digunakan oleh mahasiswa praktikan PPL seperti bahan tulisan, surface Aids, materi grafik dan tape rocerder untuk menyampaikan

materi kepada siswa sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif. Variabel media pembelajaran diungkapkan berdasarkan persepsi siswa dan diukur dengan menggunakan skala sikap dari likert. Pembagian sikap menjadi lima kategori yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). b) Variabel Metode Mengajar

(54)

setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).

c) Variabel Motivasi berprestasi

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong individu untuk melakukan suatu tindakan ke arah tujuan tertentu. Jadi motivasi berprestasi merupakan segala sesuatu yang menimbulkan dorongan untuk belajar khususnya dalam bidang akuntansi supaya siswa mendapat prestasi yang baik. Adapun unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi berprestasi yaitu cita-cita/aspirasi pembelajar, kemampuan pembelajar, kondisi pembelajar, kondisi lingkungan pembelajar dan unsur-unsur dinamis belajar dan pembelajar. Variabel motivasi berprestasi diungkapkan berdasarkan kesadaran dan segala usaha yang dilakukan siswa agar mencapai prestasi belajar yang maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan dengan menggunakan skala sikap dari likert. Pembagian sikap menjadi lima kategori yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS)

(55)

Tabel 3.1

Skor Pernyataan Sikap

Pernyataan sikap Sangat Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Pernyataan posiif 5 4 3 2 1

Pernyataan negatif 1 2 3 4 5

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan.

1. kuesioner atau angket

Kuesioner di dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data variabel media pembelajaran, variabel metode mengajar mahasiswa praktikan PPL dan variabel motivasi berprestasi. Berikut disajikan tabel kisi-kisi operasional variabel media pembelajaran, variabel metode mengajar mahasiswa praktikan PPL dan variabel motivasi berprestasi:

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner

Nama Variabel Dimensi Variabel Indikator Nomor Butir

Media Pembelajaran a Bahan tulisan

b Surface Aids

c Materi grafik

d tape recorde

a. Menambah referensi bagi mahasiswa praktikan PPL maupun siswa

a. Memperjelas kolom-kolom laporan keuangan a. Membantu

memperjelas proses pembuatan laporan keuangan

b. Mempermudah menghitung dalam pembuatan laporan keuangan

a memperjelas proses transaksi

1-4

5-7

8-9

(56)

Metode Mengajar a Ceramah

b Diskusi

c Tanya-jawab

d Tugas

e Demontrasi

f Role playing

g Buku pelajaran

a. Menjelaskan konsep b. Menyimpulkan suatu

materi

c. Memperluas isi pelajaran

a Memecahkan suatu Masalah

b Mengkritisi suatu kasus a. Mengecek pemahaman

siswa tentang suatu materi

a. Memperdalam pemahaman siswa a. Memperjelas

pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan proses a. Memperagakan suatu

peran yang memiliki sifat yang berbeda-beda a. memahami dan

menguasai suatu buku pelajaran 1-3 4-6 7-9 10-13 14-15 16-18 18-20

Motivasi berprestasi a Cita-cita/aspirasi pembelajaran

b Kemampuan

pembelajar

c Kondisi pembelajar

d Kondisi lingkungan belajar

e Unsur-unsur belajar dan pembelajar

a. Mengejar dan

memperjuangkan suatu materi

a Pembelajar dapat mengerti dan memahami a. Fisik

b. Psikis

a Tempat belajar

pembelajar yang nyaman dan segar

a Motivasi dan upaya memotivasi

b Bahan belajar dan upaya penyediaan

c Alat bantu dan upaya penyediaan

d Suasana belajar dan upaya pengembangannya e Kondisi subjek yang

(57)

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang sekolah yang bersangkutan. Misalnya sejarah berdirinya sekolah.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang dibutuhkan yaitu jumlah siswa, jumlah guru, jumlah karyawan dan fasilitas yang dimiliki sekolah.

F. Pengujian Instrumen (Kuesioner)

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba terhadap kuesioner untuk mendapatkan data yang valid dan dapat dipercaya maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian instrumen (kuesioner) dalam penelitian ini dilakukan pada awal November 2007 di SMK YPKK I Sleman kelas III B sebanyak 30 responden dan kelas III D sebanyak 30 responden.

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah tingkat sampai dimana suatu kuesioner mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Tingkat validitas dinyatakan dalam suatu koefisien validitas. Koefisien validitas dinyatakan dalam suatu bilangan antara -1,00 s/d 1,00. Analisis validitas yang digunakan untuk menunjukkan tingkat validitas butir dengan menggunakan rumus koefisien product moment dari Pearson (Sudjana, 1996: 369).

r

xy =
(58)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara skor masing-masing item dengan skor total N = Jumlah subjek

X = Jumlah skor untuk masing-masing item

Y = Jumlah total skor untuk semua

Koefisien korelasi yang diperoleh perlu diuji signifikansinya dengan cara membandingkan harga koefisien korelasi (r) hasil hitungan dengan koefisien korelasi (r) tabel pada taraf signifikansi 5%, jika hasil rhitung lebih besar dari rtabel pada tingkat taraf signifikansi 5%, maka butir

pertanyaan itu dinyatakan valid, dan jika lebih rhitung lebih kecil dari rtabel

pada tingkat signifikansi 5%, maka butir soal itu tidak valid.

Pengujian validitas penelitian ini didasarkan pada sampel berukuran n = 60, dengan df = n – 2 (dk = 60 – 2 = 58). Berdasarkan sampel dan degree of freedom tersebut, koefisien rtabel = 0,254. Proses perhitungan

(Lampiran 3, halaman 95-98) dalam pengujian validitas ini menggunakan bantuan program komputer, yakni SPSS for Windows versi 12, yang hasilnya terangkum sebagai berikut:

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Media Pembelajaran

r hitung r tabel Keterangan

Butir 1 0,275 0,254 Valid

Butir 2 0,647 0,254 Valid

Butir 3 0,758 0,254 Valid

Butir 4 0,658 0,254 Valid

Butir 5 0,332 0,254 Valid

Butir 6 0,649 0,254 Valid

Butir 7 0,701 0,254 Valid

Butir 8 0,658 0,254 Valid

Butir 9 -0,39 0,254 Tidak Valid

Butir 10 0,255 0,254 Valid

Butir 11 0,556 0,254 Valid

Butir 12 0,723 0,254 Valid

Butir 13 0,756 0,254 Valid

(59)

Hasil pengujian validitas instrumen untuk variabel media pembelajaran seperti terungkap dalam tabel di atas menunjukkan bahwa dari 13 item soal, ada 1 item soal yang tidak valid sehingga item soal nomor 9 dihilangkan.

Berikut rangkuman hasil pengujian variabel Metode Mengajar Mahasiswa Praktikan PPL:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Metode Mengajar

r hitung r tabel Keterangan

Butir 1 0,698 0,254 Valid

Butir 2 0,698 0,254 Valid

Butir 3 0,476 0,254 Valid

Butir 4 0,714 0,254 Valid

Butir 5 0,476 0,254 Valid

Butir 6 0,698 0,254 Valid

Butir 7 0,256 0,254 Valid

Butir 8 0,476 0,254 Valid

Butir 9 0,710 0,254 Valid

Butir 10 0,289 0,254 Valid

Butir 11 0,710 0,254 Valid

Butir 12 0,256 0,254 Valid

Butir 13 0,270 0,254 Valid

Butir 14 0,339 0,254 Valid

Butir 15 0,025 0,254 Tidak Valid

Butir 16 0,710 0,254 Valid

Butir 17 0,476 0,254 Valid

Butir 18 0,698 0,254 Valid

Butir 19 0,476 0,254 Valid

Butir 20 0,270 0,254 Valid

Butir 21 0,339 0,254 Valid

Butir 22 -0,120 0,254 Tidak Valid

(sumber: data primer yang diolah)

(60)

Berikut rangkuman hasil pengujian variabel Motivasi berprestasi:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Berprestasi

r hitung r tabel Keterangan

Butir 1 0,489 0,254 Valid

Butir 2 0,532 0,254 Valid

Butir 3 0,605 0,254 Valid

Butir 4 0,706 0,254 Valid

Butir 5 0,649 0,254 Valid

Butir 6 0,339 0,254 Valid

Butir 7 0,668 0,254 Valid

Butir 8 0,788 0,254 Valid

Butir 9 0,785 0,254 Valid

Butir 10 0,668 0,254 Valid

Butir 11 0,770 0,254 Valid

Butir 12 0,459 0,254 Valid

Butir 13 0,785 0,254 Valid

Butir 14 0,756 0,254 Valid

Butir 15 0,127 0,254 Tidak Valid

Butir 16 0,473 0,254 Valid

Butir 17 0,564 0,254 Valid

Butir 18 0,127 0,254 Tidak Valid

Butir 19 0,756 0,254 Valid

Butir 20 0,579 0,254 Valid

(sumber: data primer yang diolah)

Hasil pengujian validitas instrumen untuk variabel metode mengajar seperti terungkap dalam tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 item soal, ada 2 item soal yang tidak valid sehingga item soal nomor 15 dan 18 dihilangkan.

2. Uji Reliabilitas

(61)

        −       −

=

2

2 1 1 t b k k rii σ σ Keterangan:

rii = Koefisien reliebilitas instrumen K = Banyaknya butir pertanyaan

=

2

b

σ Jumlah varians butir

2

t

σ = Jumlah varians total

Setelah koefisien reabilitas instrumen diperoleh lalu dikonsultasikan dengan tabel harga kritik dari r product moment pada taraf signifikansi 5% Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut:

Jika r ii = r tabel maka instrumen reliabel (dapat dipercaya)

Jika r ii = r tabel maka instrument tidak reliabel (tidak dapat dipercaya)

Untuk menentukan seberapa tinggi tingkat ke-reliabilitasan instrumen ini, digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi nilai r sebagai berikut (Sugiyono, 2005: 216):

Tabel 3. 6

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Tinggi

0,80 - 1,000 Sangat Tinggi

(62)

Tabel. 3. 7

Hasil Uji Reliabilitas Variabel

Variabel r hitung Tingkat Keandalan

Media Pembelajaran 0,861 Sangat Tinggi

Metode Mengajar 0,869 Sangat Tinggi

Motivasi Berprestasi 0,883 Sangat Tinggi

(sumber: data primer yang diolah)

G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Statistik

Teknik analisis deskriptif adalah teknik statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2005: 21). Dalam statistik deskriptif ini akan dikemukakan cara-cara penyajian data (mengenai responden dan variabel penelitian) yang dilakukan dengan tabel distribusi frekuensi berikut penyajian atau penjelasan mengenai nilai- nilai statistik yang terkait di dalamnya.

2. Analisis Deskriptif

a Pengujian prasyarat analisis

Sebelum melakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu:

1) Uji Normalitas

(63)

Windows versi 12 dengan menggunakan kolmogorov-Smirnov

yang didasarkan pada ketentuan jika Asymtotic sig. (2 tailed) > 0,05 berati sebaran data berdistribusi normal dan jika Asymtotic sig. (2- tailed) < 0,05 berarti sebaran data berdistribusi tidak

normal. Jika data berdistribusi normal, maka uji analisis data dapat dilanjutkan dan jika data berdistribusi tidak normal maka teknik analisis parametris tidak dapat digunakan, sehingga harus dicarikan uji analisis nonparametris yang sesuai.

2) Uji Linieritas

uji linieritas ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Uji statistik yang digunakan adalah uji F tuna cocok (Sudjana, 1669:332) dengan rumus:

2 2 e S TC S F = Dimana: 2 ) ( 2 − = K TC JK STC k n E JK Se − = ( ) 2 Keterangan:

JK (TC) = Jumlah kuadrat untuk tuna cocok JK (E) = Jumlah kuadrat kekeliruan eksperimen

TC

S2 = Varians untuk tuna cocok

2

e

(64)

Kriteria pengujian linieritas yaitu Fhitung < Ftabel pada taraf signifikansi

5% dengan derajat kebebasan pembilang = (k-2) dan derajat kebebasan penyebut = (n-k), maka kedua variabel dinyatakan mempunyai hubungan yang linier dan sebaliknya. Jika Fhitung > Ftabel pada

signifikansi 5% dengan derajat kebebasan pembilang =(k-2) dan derajat kebebasan penyebut = (n-k), maka kedua variabel mempunyai hubungan yang tidak linear. Jika kedua variabel mempunyai hubungan yang linear maka analisis regresi dapat dilanjutkan dan jika kedua variabel mempunyai hubungan yang tidak linear maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan sehingga harus dicarikan uji analisis data yang sesuai.

b Pengujian Hipotesis

1). Pengujian Hipotesis I

Untuk menguji hipotesis I yang menyatakan bahwa ada pengaruh media pembelajaran (X1) terhadap motivasi

berprestasi (Y) dilakukan langkah- langkah sebagai berikut: a) Analisis regresi sederhana seperti yang dikemukakan oleh

Sugiyono (2005: 244), dengan rumus sebagai berikut: Y = a+bX1

Keterangan:

Y = Variabel terikat (Motivasi Berprestasi) X1 = Variabel bebas (Media Pembelajaran)

(65)

b) Menentukan koefisiensi korelasi (r) antara variabel bebas dan variabel terikat. Langkah ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu:

=

r

xy

(

)( )

(

)

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

Y Y n X X n Y X XY n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dengan Y X = Variabel bebas (media pembelajaran) Y = Variabel terikat (motivasi berprestasi) n = Jumlah keseluruhan responden

Catatan:

Penafsiran koefisien korelasi (r) adalah sebagai berikut: 1. 0,80 - 1,00: Sangat tinggi

2. 0,60 - 0,79: Tinggi

3. 0,40 - 0,59: Cukup atau sedang 4. 0,20 - 0,39: Rendah

5. 0,00 - 0,19: Sangat rendah

Koefisien korelasi berkisar antara -1,00 s/d +1,00, dengan: 1. “-“ berarti korelasinya negatif

2. “+” berarti korelasinya positif 3. r = 0 berarti tidak ada korelasi

4. r = -1 atau +1 berarti ada korelasi negatif atau positif sempurna

c) Penarikan kesimpulan:

H0 ditolak jika probabilitas < 0,05, dengan taraf

signifikansi 5%.

2). Pengujian Hipotesis II

Untuk menguji hipotesis II yang menyatakan bahwa ada pengaruh metode mengajar mahasiswa praktikan PPL (X2) terhadap motivasi

berprestasi (Y) dilakukan langkah- langkah sebagai berikut:

(66)

Y = a+bX2 Keterangan:

Y = Variabel terikat (metode mengajar mahasiswa praktikan PPL)

X2 = Variabel bebas (motivasi berprestasi)

a = Konstanta b = Koefisien regresi

b) Menentukan koefisiensi korelasi (r) antara variabel bebas dan variabel terikat. Langkah ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu:

=

r

xy

(

)( )

(

)

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

Y Y n X X n Y X XY n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dengan Y

X = Variabel bebas (metode mengajar mahasiswa praktikan PPL) Y = Variabel terikat (motivasi berprestasi)

n = Jumlah keseluruhan responden

Catatan:

Penafsiran koefisien korelasi (r) adalah sebagai berikut: 1. 0,80 - 1,00: Sangat tinggi

2. 0,60 - 0,79: Tinggi

3. 0,40 - 0,59: Cukup atau sedang 4. 0,20 - 0,39: Rendah

5. 0,00 - 0,19: Sangat rendah

Koefisien korelasi berkisar antara -1,00 s/d +1,00, dengan: 1. “-“ berarti korelasinya negatif

2. “+” berarti korelasinya positif 3. r = 0 berarti tidak ada korelasi

4. r = -1 atau +1 berarti ada korelasi negatif atau positif sempurna c) Penarikan kesimpulan:

H0 ditolak jika probabilitas < 0,05, dengan taraf signifikansi

(67)

3). Pengujian Hipotesis III

Untuk menguji hipotesis III yang menyatakan bahwa ada pengaruh media pembelajaran (X1) dan metode megajar mahasiswa praktikan

PPL (X2) terhadap motivasi motivasi berprestasi (Y) dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Analisis regresi ganda seperti yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (2000: 28), dengan rumus sebagai berikut:

Y = a1X1+a2X2 +K Keterangan:

Y = Motivasi Berprestasi

1

a = Koefisien Prediktor X1

2

a = Koefisien Prediktor X2

3

a = Koefisien Prediktor X3

1

X = Skor media pembelajaran

2

X = Skor metode mengajar mahasiswa praktikan PPL K = Konstanta

b) Menentukan koefisien korelasi (R) antara variabel bebas dan variabel terikat. Langkah ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi ganda (Sutrisno Hadi, 2000: 28), yaitu:

Ry(1,2) =

+

2 2 2 1 1 y y X a y X a Keterangan :

Ry(1,2 ) = Kofisien korelasi antara X1 dan X2, terhadap Y 1

a = Kofisien prediktor X1 2

a = Kofisien prediktor X2

X1y = Korelasi antara besarnya media pembelajaran dengan motivasi berprestasi
(68)

Catatan:

Penafsiran koefisien korelasi (R) adalah sebagai berikut: 1. 0,80 - 1,00: Sangat tinggi

2. 0,60 - 0,79: Tinggi

3. 0,40 - 0,59: Cukup atau sedang 4. 0,20 - 0,39: Rendah

5. 0,00 - 0,19: Sangat rendah

Koefisien korelasi berkisar antara -1,00 s/d +1,00, dengan: 1. “-“ berarti korelasinya negatif

2. “+” berarti korelasinya positif 3. r = 0 berarti tidak ada korelasi

4. r = -1 atau +1 berarti ada korelasi negatif atau positif sempurna c) Penarikan kesimpulan:

H0 ditolak jika probabilitas < 0,05, dengan taraf signifikansi

(69)

51

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah Berdirinya SMK YPKK I Sleman

Pendidikan adalah satu cara meningkatkan kemampuan dari manusia, oleh karenanya pada tahun 1980 muncullah ide dari beberapa orang yang bergerak dalam bidang pendidikan, yaitu anatara lain:

1. Bapak Fa. Prayoga 2. Bapak Drs. Salim 3. Bapak Fx. Soetarno 4. Bapak Soetopo

(70)

Menengah Ekonomi Atas (SMEA) dengan nama sesuai dengan negara yang sedang berkembang dan membangun adalah SMEA PEMBANGUNAN.

Pada bulan Juni mulailah dilaksanakan aktivitas publikasi, penyebaran brosur/informasi siswa dan pendaftaran siswa baru, yang ada pada waktu itu secara teknis ditangani oleh Bapak Suripto (sekarang sudah meninggal dunia) dengan koordinasi Bapak Fx. Soetarno dan Bapak Soetopo, sedangkan Bapak Salim dan Bapak Fa. Prayoga mengelola yang urusan dengan Kanwil, Depdiknas provinsi DIY. Karena sebuah lembaga pendidikan harus ditopang adanya sebuah Yayasan, maka dengan Akto Notaris dari R. Daliso Rudianato, SH denga n nomor: 75 tanggal 25 Agustus 1980, berdirilah sebuah Yayasan yaitu: YAYASAN PENDIDIKAN KEJURUAN DAN KETERAMPILAN (YPKK) yang berada di Yogyakarta dengan pengurus:

1. Ketua : Ny. Pudjiarti 2. Sekretaris : Rida Marganingsih 3. Bendahara : Ny. Sriyati

4. Anggota : Witriadi

Dengan demikian, lengkaplah sudah lembaga pendidikan ini dengan adanya sebuah Yayasan yang membawahinya. Pada bulan Juli 1980 mulailah kegiatan belajar mengajar, meskipun dengan segalanya sangat terbatas, baik fasilitas, maupun ketenangan yang masih sangat sederhana, maka dibuat struktur sebagai berikut:

(71)

3. Tata Usaha : Suripito Dengan tenaga edukatif (guru):

1. Drs. Djoko Purwanto (sekarang Kepala Sekolah YPKK I Sleman) 2. GP Widyo Harsono, BA: sekarang mengajar PPKN

3. Drs. Tukidjan HS : sekarang mengajar Akuntansi 4. Sugito : sekarang mengajar Mengetik 5. Wardani Subagyo : sekarang mengajar Agama Islam 6. J. Widyo Putranto : sudah pindah

7. Priyo Sulistiarso : sekarang di Depnaker Bantul 8. Supardi : sudah pindah

Tenaga edukatif tersebut harus memenuhi semua pelajaran (bidang studi sekarang) sehingga ada beberapa guru yang terpaksa mengajar lebih dari satu bidang studi. Demikian juga siswanya masih sedikit, pada waktu itu berjumlah 21 orang siswa, karena sekolah baru saja berdiri, tenaga publikasi ataupun fasilitasnya sangat terbatas, maka sampai pelajaran dimulai siswa tinggal berjumlah delapan orang, kemudian pada bulan Agustus 1980 jumlah siswa menjadi 17 orang, kemudian berikutnya mendapat siswa pindahan dari SMEA Naraputra, sehingga jumlah siswa menjadi 21 orang.

Berjalannya sekolah bukan tidak ada rintangan, melainkan justrus penuh dengan rintangan, terutama siswa merasa WAS-WAS, jangan-jangan sekolahnya nanti berhenti “BUBAR” ditenganh jalan. Adapun macam- macam rintangan dan halangan antara lain:

(72)

b. Jika masuk terlambat sedikit, siswa sudah bubar

c. Siswa sering tidak masuk, bahkan masuknya siswa bergantian, hari ini masuk, besok tidak, besok masuk, lusa tidak dan seterusnya.

d. Pernah juga pada suatu hari tidak ada siswa satupun yang datang di sekolah

e. Terlalu sering berganti guru, karena suasana yang belum menyenangkan, tentunya gurupun kadang bosan dan minta ganti, bahkan ada yang tidak sampai pamit (mungkin tidak menerima HR)

Walaupun berjalan bergitu cepat dan akhirnya turunlah ijin dari Kanwil Depdiknas provinsi DIY dengan tanggal 17 Februari 1981 dengan nomor: 012/112.1/1981 yang menyatakan persetujuan berdirinya sekolah SMEA namun namanya tidak SMEA PEMBANGUNAN, tetapi SMEA Ambarketawang (disesuikan dengan nama desa yang sangat mempunyai nilai sejarah sebagai bekas KRATON MANGKUBUMI.

Pada tahun 1981 muncullah lagi beberapa sekolah SMEA yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Kejuruan dan Keterampilan (YPKK), maka untuk menseragamkan ciri ditambahkan semua sekolah dibawah Yayasan Pendidikan Kejuruan dan Keterampilan (YPKK) sehingga SMEA Pembangunan menjadi SMEA YPKK Ambarketawang.

VISI DAN MISI SMK YPKK I Sleman

(73)

MISI :

1. Melaksanakan proses diklat secara efektif dengan didasari perkembangan teknologi dan mene jemen sekolah yang baik.

2. Mengembangkan akhlak yang berlandaskan iman dan taqwa

3. Menumb

Gambar

Skor Pernyataan SikapTabel 3.1
Tabel  3.3 Hasil Uji Validitas Media Pembelajaran
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Metode Mengajar
Tabel 3.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian antibiotik merupakan hal yang sangat penting untuk menangani penyakit infeksi, selain pemberian obat-obatan simtomatik dan suportif. Dengan tingginya angka kejadian

Pertumbuhan produksi yang terjadi pada industri manufaktur besar dan sedang triwulan IV 2015 baik kelompok Industri Makanan maupun Industri Bahan Kimia dan Barang

penambahan tempurung kelapa sebagai agregat kasar dapat meningkatkan kuat tekan beton, tetapi hanya dengan penambahan sebesar 5% dari berat agregat kasar, dengan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai pertimbangan dalam evaluasi tingkat pengungkapan laporan keuangan yang dilaporkan apakah telah sesuai dengan

Already head and shoulders under the hood, Gray simply turned his head and gave her a dry look.. Brianna bit her lip as she watched

Berdasarkan hasil uji t pada tabel 9 menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang diukur dengan rasio aktivitas (X3) dengan probabilitas signifikan sebesar 0.490, ukuran perusahaan

Saluran air limbah direncanakan dengan sistem perpipaan secara gravitasi dan pompa dengan bahan pipa PVC menggunakan pipa berdiameter 4” untuk pipa persil, pipa berdiameter 6” untuk

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dilakukan analisis univariat maka dapat disimpulkan bahwa responden paling banyak menunjukkan semester lima