• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sinabun - Kecamatan Sawan - Kabupaten Binabun.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sinabun - Kecamatan Sawan - Kabupaten Binabun."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

i PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM

UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016

DESA : SINABUN KECAMATAN : SAWAN KABUPATEN : BULELENG PROVINSI : BALI

Ahmad Anggara Prana Citra 1306105087

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

(2)

ii KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat anugerah serta rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Pendampingan Keluarga dengan baik dan kegiatan KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 ini dapat berjalan dengan lancar. Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN-PPM Periode XIII tahun 2016, dimana Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana serta PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiwa peserta KKN yang bersifat individu.

Dalam penyelesaian Program Pendampingan Keluarga ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang berkaitan dalam penyelesaian program ini, yaitu:

1. Bapak Ketut Astawa, S.T, M.T, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan program ini dengan baik.

2. Bapak Nyoman Sumenada, selaku Perbekel Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Buleleng yang membantu saya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga.

3. Bapak Ketut Seria, selaku Kepala Keluarga dampingan yang telah bersedia meluangkan waktunya dan dimintai informasi untuk keperluan dari program ini.

4. Teman-teman KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 di Desa Sinabun yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang saya hadapi dan kerjasamanya selama KKN berlangsung.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari yang namanya sempurna, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, guna menyempurnakan isi dari laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Sinabun, 27 Agustus 2016

(3)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Eonomi Keluarga Dampingan ... 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 2

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3

II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.2 Masalah Prioritas... 7

III. USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 8

3.1 Program ... 8

3.2 Jadwal Kegiatan ... 9

IV. PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA .... 12

V. PENUTUP ... 14

5.1 Simpulan... ... 14

5.2 Rekomendasi ... 15

(4)

iv DAFTAR TABEL

(5)
(6)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Dalam program KKN PPM periode XIII ini ada salah satu program yang disebut dengan Program Pendampingan Keluarga (PPK). Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah salah satu program yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM XIII di Universitas Udayana. Pelaksanaan PPK tersebut dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Program Pendampingan Keluarga (PPK) bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.

Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Untuk mencapai sasaran itu tidak dapat diwujudkan dalam waktu singkat karena umumnya masalah yang dihadapi keluarga bersifat kompleks dan lebih kepada aspek mental yang tidak mudah berubah. Pada KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana ini, penulis memiliki kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak Ketut Seria, seorang warga di Dusun Menasa, Desa Sinabun.

(7)
[image:7.612.80.527.97.263.2]

Tabel 1. Data Keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

1. Ketut Seria Kawin 49 th - Buruh

Bangunan

Kepala Keluarga

2. Ketut Redani Kawin 45 th - - Istri

3. Wayan Mandiasa Kawin 27 th - Buruh

Bangunan

Anak

4. Komang Agus Muliawan

Belum Kawin

8 th - - Anak

Perjalanan awal untuk mencapai lokasi rumah Bapak Ketut Seria dapat melalui jalan aspal. Namun, semakin jauh untuk mencapai rumah beliau harus melalui jalan setapak yang hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki atau satu kendaran sepeda motor. Rumah tempat tinggal Bapak Ketut Seria merupakan bantuan program bedah rumah dari pemerintah. Rumah yang sangat sederhana berukuran kira-kira 5 x 4 meter yang hanya terdiri dari 2 kamar tidur dan 1 Kamar mandi. Beliau tidur bersama istri dan anak keduanya, Komang Agus Muliawan. Dan anak pertama tinggal sekamar dengan istrinya Nyoman Noviyanti di kamar lainnya.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Penghasilan dari keluarga Bapak Ketut Seria didapatkan dari penghasilannya sebagai buruh bangunan dibantu juga dengan anak pertamanya yang juga sebagai buruh bangunan. Ibu Ketut Redani juga terkadang membantu suaminya dengan jasa memelihara babi untuk diternak,yang hasilnya di bagi dua dengan si pemilik babi yang merupakan saudaranya sendiri, dan membantu juga menambah penghasilan juga dengan membuat ceper, hanya saja beliau tidak mampu membantu dalam waktu lama. Keluarga ini tidak memiliki tanah sawah atau kebun sebagaimana yang banyak dimiliki oleh mayoritas masyarakat Desa Sinabun. Penghasilan yang didapatkan oleh keluarga ini terbilang kurang mencukupi kebutuhan sehari-hari.

1.2.1Pendapatan Keluarga

(8)

tergantung jumlah permintaan jasa buruh. Pendapatan buruh ini juga didapatkan oleh anak beliau, Wayan Mandiasa yang juga bekerja bersama ayahnya.

Sebagai buruh bangunan, penghasilan yang didapat oleh Ketut Seria untuk keluarga tidak menentu. Penghasilannya didapatkan hanya saat ada permintaan jasa buruh bangunan. Penghasilan buruh bangunan sebesar Rp 100.000,00 untuk satu hari bekerja. Biasanya pekerjaan buruh bangunan didapat 5 minggu sekali. Namun, apabila tidak ada borongan, maka Bapak Ketut Seria bisa libur hingga berbulan-bulan. Pada saat tersebut maka keluarga ini harus meminjam uang dari saudara untuk menutupi kebutuhan sehari – hari. Sedangkan, untuk membantu menambah penghasilan Ibu Ketut Redani biasanya membantu dengan membuat ceper yang dihargai Rp. 25.000,00 per kresek merah besar yang juga dibantu oleh menantunya Nyoman Noviyanti.

Sebagai pembuat ceper ini juga masih memiliki kendala yaitu apabila tidak adanya daun di pohon kelapa yang mereka miliki. Penghasilan sebagai penjual canang oleh istri dari Bapak Ketut Seria beserta menantunya cukup membantu agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biasanya mereka dapat bekerja sebagai pembuat ceper hanya 2-3 kali dalam satu bulan hal ini tergantung dari permintaan warga sekitar yang membutuhkan dan adanya upacara agama.

1.2.2Pengeluaran Keluarga

a. Kebutuhan Sehari-hari

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Ketut Seria memerlukan biaya sekitar Rp 1.500.000,00 per bulan untuk konsumsi lauk-pauk, dan untuk air sekitar Rp. 7.500,00 per bulan, sedangkan untuk listrik masih menempel pada rumah saudara yang berada di sebelah rumahnya.

b. Pendidikan

Dari sisi pendidikan, keluarga Bapak Ketut Seria hanya mampu untuk menyekolahkan anaknya hingga lulus Sekolah Dasar karena pendapatan yang sangat sedikit. Selain itu, anak pertama dari Bapak Ketut Seria terpaksa berhenti sekolah karena harus membantu bekerja, agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

(9)

Untuk kesehatan, keluarga Bapak Ketut Seria sudah memiliki Jaminan Kesehatan. Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) beliau pun masih tersimpan rapi. Bapak Ketut Seria memiliki keadaan fisik yang kurang baik. Bapak Ketut Seria sendiri mengaku tidak memiliki masalah kesehatan tertentu yang membuat beliau beserta anaknya harus berobat secara rutin ke pusat pelayanan kesehatan. d. Kerohanian

Bapak Ketut Seria dan keluarga memeluk agama Hindu dan menjunjung tradisi kerohanian Hindu Bali dan adat Desa Sinabun. Kebutuhan kerohanian sehari-hari keluarga beliau adalah untuk membeli bahan-bahan membuat banten persembahyangan. Pengeluaran dana di bidang ini meningkat bila ada perayaan hari-hari khusus keagamaan.

e. Sosial, dll.

(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis prioritas masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak Ketut Seria, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga Bapak Ketut Seria seperti mengenai program KKN terutama program Keluarga Dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta mengamati suasana tempat tinggal dari Bapak Ketut Seria.

1.1 Permasalahan Keluarga

Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 26 kali pertemuan dengan Bapak Ketut Seria. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak Ketut Seria. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis yang dilihat dari sudut perekonomian keluarga, kesehatan, masalah kebersihan lingkungan, dan akses air bersih keluarga.

1.1.1Ekonomi Keluarga

Keluarga Bapak Ketut Seria, tergolong keluarga yang tidak mampu. Bapak Ketut Seria hanya mampu menjadi buruh bangunan karena pendidikan yang kurang. Untuk biaya kebutuhan sehari-hari keluarga ini ditanggung oleh Bapak Ketut Seria dan Anak pertamanya, yang juga dibantu oleh istri dan menantunya. Anak pertama dari Bapak Ketut Seria mampu memiliki penghasilan sebesar Rp. 100.000,00 per hari apabila ada orang yang membutuhkan jasanya sebagai buruh bangunan. Dari penghasilan tersebut, maka dapat dikatakan kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

1.1.2Masalah Pendidikan

(11)

Dasar saja. Sebagai seorang anak pun, Wayan Mandiasa juga tidak bisa melakukan apa-apa. Ia juga ingin melanjutkan sekolah namun keadaan membuatnya harus bekerja dan membantu keuangan keluarga untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Namun, Bapak Ketut Seria menaruh harapan pada anak keduanya, yang saaat ini masih bersekolah di SD 3 Sinabun dan duduk di kelas 2.

1.1.3Kesehatan Keluarga

Bapak Ketut Seria sendiri tidak memiliki masalah kesehatan tertentu yang membuat beliau beserta anaknya harus berobat secara rutin ke pusat pelayanan kesehatan. Namun bila sakit, Bapak Ketut Seria akan mendatangi puskesmas yang terletak di Sangsit. Sedangkan, anak beliau, Wayan Mandiasa biasanya memeriksa kesehatannya pada saat ada Posyandu di Bale Banjar Dusun Menasa dengan membayar Rp 10.000,00. Hal ini mengakibatkan keluarga beliau tidak akan memeriksakan kesehatan apabila tidak benar-benar sakit dan mengganggu pekerjaan mereka.

Kebutuhan pangan keluarga Bapak Ketut Seria dapat dikatakan kurang mencukupi karena kurangnya pendapatan apabila tidak ada orang yang membutuhkan jasanya. Sedangkan, untuk kebutuhan pakaian, beliau dan anaknya menggunakan pakaian seadanya saja karena tidak mampu membeli pakaian baru dan bersih.

1.1.4Kesehatan Tempat Tinggal

Rumah tempat tinggal Bapak Ketut Seria sangat sederhana berukuran kira-kira 4 x 5 meter tanpa lantai yang hanya terdiri dari 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi dan dapur yang terpisah dari rumahnya. Namun karena tempat yang tidak mencukupi terkadang Bapak Ketut Seria beserta istri tidur di kamar darurat yang terbuat dari terpal, yang didalamnya berisi kasur saja. Hal ini sangat tidak layak karena tembok yang terbuat dari terpal dapat menyebabkan kedinginan saat tidur di malam hari.

(12)

1.1.5Kebersihan Lingkungan

Kebersihan Lingkungan pekarangan rumah Bapak Ketut Seria dapat dikatakan cukup baik. Menantu beliau, Nyoman Noviyanti, juga sangat rajin membersihkan pekarangan rumah ibu mertuanya. Namun, pada saat memberi makan babi Ibu Ketut Redani tidak memiliki tempat untuk memberi makan, maka makan dan kotoran babi akan tercampur, sehingga menimbulkan bau tidak sedap.

1.1.6Akses Air Bersih Keluarga

Untuk melakukan kegiatan sehari-hari yang menggunakan air untuk minum, keluarga Bapak Ketut Seria sudah memiliki penyediaan air. Beliau biasanya menggunakan air bersih yang memanfaatkan sumber air yang sudah dikelolah oleh desa, dimana air tersebut juga digunakan untuk memasak, mandi dan mencuci.

1.2 Masalah Prioritas

(13)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 1.1 Program

Berdasarkan identifikasi masalah dan prioritas masalah pendampingan keluarga ini maka diperlukan pemecahan masalah tersebut berupa usulan solusi kepada Keluarga Dampingan itu sendiri. Solusi yang diusulkan pun tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan dari Keluarga yang didampingi, dan tentunya harus memungkinkan untuk dilaksanakan. Diharapkan usulan solusi ini dapat meningkatkan kesejahtearan KK dampingan dan membebaskan KK dampingan dari masalah dalam keluarganya.

Adapun alternatif pemecahan masalah berupa saran-saran dan motivasi terhadap masalah-masalah yang di hadapi oleh keluarga Bapak Ketut Seria adalah sebagai berikut.

1.1.1Program Usaha Peningkatan Kesehatan Keluarga Dampingan

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan mendasar bagi setiap manusia baik untuk menjalankan kegiatan sehari-hari ataupun mencari nafkah untuk membiayai kehidupan sehari-harinya. Kesehatan yang prima tentunya mendukung produktifitas seseorang dalam usahanya mencari pendapatan dalam bekerja dan meningkatkan taraf kehidupannya sendiri. Saran di bidang kesehatan yang dapat disampaikan kepada Bapak Ketut Seria di antaranya terkait kesehatan diantaranyan pengertian pola-pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya mengenai kebersihan diri dan lingkungan serta pola hidup sehat. Keluarga Bapak Ketut Seria perlu diberitahu mengenai risiko-risiko kesehatan yang mungkin dapat mengenai dirinya dan keluarga seperti gangguan pernapasan karena debu dan suhu dingin di malam hari, mengenai kesehatan reproduksi, mengenai mengurangi mengkonsumsi kafein (kopi). Selain itu, untuk kebersihan lingkungan seperti pentingnya membersihkan kolam bekas tempat penampungan air, agar tidak terjangkit virus demam berdarah.

1.1.2Program Usaha Peningkatan Keuangan Keluarga Dampingan

(14)

yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya di masa mendatang. Salah satu contohnya adalah dengan menanam tanaman pangan yang memungkinkan sesuai dengan luas pekarangan rumah yang dimiliki. Hasil dari tanaman pangan yang ditanam nanti dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat digunakan untuk kebutuhan memasak.

1.1.3Program Usaha Peningkatan Taraf Hidup Keluarga Dampingan di Masa Depan

Sebagai Kepala Keluarga, Bapak Ketut Seria harus memiliki solusi-solusi serta alternatif dalam meningkatkan pemasukannya. Bapak Ketut Seria beserta anak pertamanya, Wayan Mandiasa diharapkan mampu untuk lebih teliti dan cermat dalam memanfaatkan segala peluang yang ada. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan hasil tanaman yang ditanami di lahan kosong seperti cabai dan sayur-sayuran. Selain itu dapat pula ditanami dengan tanaman obat keluarga sehingga dapat bermanfaat bilamana dibutuhkan untuk keperluan kesehatan keluarga. 1.2 Jadwal Kegiatan

[image:14.612.73.524.471.721.2]

Kegiatan Keluarga Dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak Ketut Seria sebanyak 25 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN PPM. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Tabel Jadwal Kegiatan

No Tanggal Waktu Durasi Kegiatan 1. 26 Juli 2016

14.00-17.00

3 jam Pembagian KK dampingan dan mempersiapan materi untuk KK dampingan

2. 6 Agustus 2016 10.00-13.00

3 jam Survei alamat keluarga KK dampingan Bapak Ketut Seria

3. 7 Agustus 2016 14.00-18.00

4 jam Berbincang – bincang dengan keluarga Bapak Ketut Seria

4. 7 Agustus 2016 19.00-20.00

1 jam Mengetahui dan mencari tahu informasi detail keluarga Bapak Ketut Seria 5. 8 Agustus 2016 8.00-10.00 2 jam Mengetahui dan mencari tahu informasi

detail keluarga Bapak Ketut Seria 6. 8 Agustus 2016

16.00-19.00

3 jam Mengetahui dan mencari tahu informasi detail keluarga Bapak Ketut Seria 7. 9 Agustus 2016

08.00-10.00

(15)

8. 9 Agustus 2016 14.00-18.00

4 jam Berbincang – bincang dengan anak Bapak Ketut Seria

9. 10 Agustus 2016 08.00-11.00

3 jam Berbincang – bincang dengan anak dan istri Bapak Ketut Seria

10. 10 Agustus 2016 17.00-20.00

3 jam Berbincang – bincang kembali Bapak Ketut Seria dan keluarga beliau mengenai masalah yang sedang dihadapi

11. 11 Agustus 2016 14.00-19.00

5 jam Berbincang – bincang dengan Bapak Ketut Seria dan istri mengenai perekonomian keluarga

12. 12 Agustus 2016 12.00-18.00

6 jam Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak Ketut Seria

13. 13 Agustus 2016 14.00-20.00

6 jam Mengidentifikasi potensi ekonomi yang dimiliki keluarga Bapak Ketut Seria 14. 14 Agustus 2016 9.00-

13.00

4 jam Berdiskusi dengan keluarga istri Bapak Ketut Seria

15. 14 Agustus 2016 16.00-18.00

2 jam Berbincang – bincang mengenai solusi yang dapat dilakukan oleh keluarga Bapak Ketut Seria dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi

16. 15 Agustus 2016 9.00-13.00 4 jam Berdiskusi dengan keluarga Bapak Ketut Seria

17. 15 Agustus 2016 17.00-19.00

2 jam Memberikan informasi mengenai potensi ekonomi yang dapat dilakukan oleh keluarga Bapak Ketut Seria

18. 16 Agustus 2016 9.00-11.00 2 jam Berbincang- bincang dan memotivasi anak dari Bapak Ketut Seria untuk tetap

semangat bersekolah 19. 16 Agustus 2016

15.00-20.00

5 jam Pemberian informasi mengenai potensi tanaman pekarangan sebagai penambah penghasilan keluarga

20. 17 Agustus 2016 9.00-13.00 4 jam Membantu pekerjaan rumah di rumah Bapak Ketut Seria

21. 17 Agustus 2016 15.00-17.00

2 jam Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak Ketut Seria dan membantu pekerjaan rumah di rumah Bapak Ketut Seria

22. 18 Agustus 2016 8.00-16.00 4 jam Membantu pekerjaan rumah di rumah Bapak Ketut Seria

23. 18 Agustus 2016 16.00-18.00

2 jam Memberikan informasi mengenai kesehatan untuk keluarga Bapak Ketut Seria dan membantu pekerjaan rumah di rumah Bapak Ketut Seria

24. 19 Agustus 2016 12.00-16.00

(16)

25. 19 Agustus 2016 18.00-20.00

2 jam berbincang bincang dengan keluarga Bapak Ketut Seria

26. 20 Agustus 2016 10.00-12.00

2 jam berbincang bincang dengan keluarga Bapak Ketut Seria

27. 20 Agustus 2016 18.00-20.00

2 jam Berbincang- bincang dan memotivasi anak dari Bapak Ketut Seria untuk tetap

semangat bersekolah 28. 24 Agustus 2016

15.00-20.00

5 jam Perpisahan dengan keluarga Bapak Ketut Seria sekaligus memberikan bantuan berupa sembako dan baju layak pakai.

(17)
(18)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

1.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Pelaksanaan pendampingan keluarga yang dilakukan secara bertahap di tempat tinggal Bapak Ketut Seria.

1.1.1Waktu

Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 26 kali dengan total waktu kunjungan selama 91 jam.

1.1.2Lokasi

Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah Bapak Ketut Seria, Dusun Menasa, Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.

1.1.3Kegiatan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana di Desa Sinabun. Kegiatan yang dilakukan berupa kunjungan ke rumah keluarga Bapak Ketut Seria. Selama kunjungan tersebut, dilakukan perbincangan santai bersama istrinya yang bernama Ketut Redani dan anak beliau untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dan dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 26 kali selama sebulan. Dimana kunjungan rata-rata 2-8 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 91 jam. 1.2 Hasil Pendampingan Keluarga

1.2.1Pendampingan Keluarga di Bidang Ekonomi

(19)

mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi peningkatan perekonomian kelarga yang berupa memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam tanaman pangan yang disesuaikan dengan luas pekarangan rumah pada saat musim hujan nanti. Nantinya hasil yang didapat dari tanaman pangan tersebut, dapat dijual untuk menambah ekonomi yang kurang.

1.2.2Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi dari masalah kesehatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan baik diri sendiri dan lingkungan. Selain itu, mahasiswa juga telah memberikan solusi dan dorongan.

1.3 Kendala Pendampingan Keluarga

(20)

1 BAB V

PENUTUP 2.1 Simpulan

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama satu bulan terhadap keluarga Bapak Ketut Seria merupakan merupakan kategori RTM, melihat pendapatan rata-rata harian keluarga ini hanya Rp 100.000,- per hari. Rumah KK Dampingan tergolong masih kurang layak huni. Anak beliau juga tidak mampu untuk meneruskan sekolah dan harus bekerja untuk menunjang ekonomi keluarga. Untuk solusi dari permasalahan yang ada, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dari segi kesehatan, keluarga dampingan diberikan sosialiasi mengenai pentingnya kebersihan lingkungan dan pola hidup bersih serta mengenai risiko-risiko kesehatan yang mungkin dapat mengenai dirinya dan keluarga sehinga dapat meningkatkan kesehatan keluarga.

2. Dari segi ekonomi, keluarga Bapak Ketut Seria memiliki pendapatan yang tidak menentu. Solusi yang diberikan adalah memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam tanaman pangan yang disesuaikan dengan luas pekarangan rumah pada saat musim hujan nanti karena susahnya akses air di daerah temapt tinggal beliau.

2.2 Rekomendasi

Dalam membantu mengembangkan usaha keluarga ini, maka diperlukan suatu bantuan dalam hal permodalan. Dalam hal ini, LPD sebagai lembaga non-keuangan yang berbasis desa adat, diharapkan dapat memberikan bantuan berupa pemberian kredit dengan bunga rendah. Selain itu cara terbaik untuk memperbaiki masalah perekonomian Bapak Ketut Seria adalah dengan memberikan solusi dan saran mengenai usaha rumahan yang dapat keluarganya lakukan.

(21)
[image:21.595.186.410.94.259.2]

2 Lampiran dokumentasi

[image:21.595.192.403.286.451.2]

Gambar 1. Berbincang dengan istri Bapak Ketut seria

Gambar 2. Dapur Keluarga Bapak Ketut Seria

[image:21.595.181.416.473.655.2]

Gambar

Tabel 1. Data Keluarga Dampingan
Tabel 1. Tabel Jadwal Kegiatan
Gambar 1. Berbincang dengan istri Bapak Ketut seria

Referensi

Dokumen terkait

AN ALLS IS PENYEBAB BLOCKING CALL DAN DROPPED CALL PA DA HARI RA YA IDUL EITRI2012 TERHADAP UNJUK KERJA CDMA 2000-IX.. Budihardja Murtiunta , Andreas

[r]

[r]

Model budidaya pertanian yang mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim. Teknologi jenis tanaman yang

[r]

[r]

Memberi masukan dan bahan pertimbangan kepada Pemerintah Daerah untuk mengoptimalkan fungsi STA sebagai kelembagaan pemasaran di tingkat petani, sehingga dapat

perwujudannya menjadi tanpa batas, tetapi tetap bisa di batasi oleh pemikiran logis dan dalam konteks yang telah di terapkan, seperti susunan kartu, kita bisa membuatnya