• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Ekstrak Etanol Daun Mulberry (Morus Alba Linn) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Swiss Webster Yang Diinduksi Aloksan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Ekstrak Etanol Daun Mulberry (Morus Alba Linn) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Swiss Webster Yang Diinduksi Aloksan."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

iv

!

Katie Marie, 2012, Pembimbing 1 : Dr. Diana Krisanti Jasaputra, dr, M.Kes Pembimbing 2 : Fanny Rahardja, dr, M.Si

Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit multisistem dengan ciri hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua$duanya. Kelainan pada sekresi atau kerja insulin tersebut menyebabkan abnormalitas dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Berbagai pengobatan alternatif untuk menurunkan kadar glukosa darah banyak di jumpai di Indonesia antara lain obat herbal seperti daun .

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek ekstrak etanol daun terhadap penurunan glukosa darah mencit yang diinduksi Aloksan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan hewan coba 30 ekor mencit jantan Swiss Webster yang telah diinduksi aloksan dan dibagi menjadi lima kelompok (n = 6). Ekstrak etanol daun

diberikan selama tujuh hari. Analisis data dilakukan dengan uji ANAVA satu arah dan Tukey dengan α = 0,05.

Pemberian ekstrak etanol daun dosis I, II, dan III menunjukan penurunan kadar glukosa darah sebesar 40,36 – 49,63%, dan didapatkan perbedaan yang signifikan ( 0,05) dengan kontrol negatif (CMC 1%). Hal ini berarti bahwa ekstrak etanol daun dosis I, II dan III efektif menurunkan kadar glukosa darah.

Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun

menurunkan kadar glukosa darah mencit jantan Swiss Webster yang diinduksi aloksan.

(2)

v

Katie Marie, 2012 : Dr. Diana Krisanti Jasaputra, dr, M.Kes : Fanny Rahardja, dr, M.Si

! "

# #

$ % #

&

# &

'

&

# # ! ()"

& # #

ANAVA Tukey α( * *+

# & % %% %%%

# ,* -) . ,/ )-0

! * *+" #

!1 1 0" Tukey # % %% %%%

& # &

#

&

# &

'

(3)

viii

Halaman

………...………...………...………... i

………...………... ii

! ………...………...……….. iii

………...………...………... iv

………...………...………... v

………...………...………... vi

………...………...………...………... viii

………...………...………... xi

………...………...………... xii

………...………...………... xiii

' ……….………... 1

1.1 Latar Belakang………...…..……….. 1

1.2 Identifikasi Masalah………...………..…….. 2

1.3 Maksud dan Tujuan penelitian…...………..….. 3

1.4 Manfaat Karya Tulis ilmiah………... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis………... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran………... 3

1.5.2 Hipotesis penelitian………... 4

1.6 Metodologi………... 4

1.7 Lokasi dan Waktu ………... 4

………... 5

2.1 Pankreas………... 5

2.1.1 Anatomi...………...………..……... 5

2.1.2 Histologi..………...………...……... 7

2.1.3 Fisiologi Sekresi Insulin……….………... 9

2.2 Diabetes Melitus………..………..………... 12

2.2.1 Klasifikasi dan Etiologi…………...………...……... 13

2.2.2 Faktor Risiko………...………... 13

2.2.3 Patogenesis Diabetes Melitus Tipe 1…...………. 14

2.2.4 Patogenesis Diabetes Melitus Tipe 2……...………. 17

2.2.5 Manifestasi Klinik Diabetes Melitus Tipe 1...……….. 21

2.2.6 Manifestasi Klinik Diabetes Melitus Tipe 2…...……….. 21

(4)

ix

2.2.8 Pemeriksaan Penyaring………...……….. 23

2.2.9 Penatalaksanaan Medikamentosa……….. 24

2.2.10 Terapi Gizi Medis………...…. 27

2.3 Aloksan………...………... 30

2.4 ………. 31

2.4.1 Karakteristik ……...………... 31

2.4.2 Taksonomi ………...……….. 32

2.4.3 Kandungan dan Manfaat Linn…...……… 33

2.4.4 Efek Daun Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah………. 33

………... 35

3.1 Bahan, Alat, dan Subjek Penelitian……….……...………... 35

3.2 Metode Penelitian... 36

3.2.1 Desain Penelitian... 36

3.2.2 Variabel Penelitian... 36

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel... 36

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel... 36

3.2.3 Besar Sampel Penelitian... 37

3.2.4 Prosedur Kerja... 37

3.2.4.1 Pengumpulan Bahan... 37

3.2.4.2 Penyiapan Hewan Coba... 37

3.2.4.3 Pengujian Efek Penurunan Kadar Glukosa Darah... 38

3.2.5 Cara Pemeriksaan... 38

3.2.6 Metode Analisis………..……….. 39

3.2.6.1 Hipotesis Statistik... 39

3.2.6.2 Kriteria Uji... 39

3.2.7 Aspek Etik Penelitian... 39

( ... 40

4.1 Hasil Penelitian... 40

4.2 Pembahasan... 43

4.3 Uji Hipotesis... 45

( ... 46

(5)

x

5.2 Saran... 46

... 47

... 49

(6)

xi

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Diabetes tipe 1 dan Diabetes tipe 2... 22

Tabel 4.1 Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi Aloksan……….. 40

Tabel 4.2 Penurunan Kadar Glukosa Darah Setelah Perlakuan Dengan EEDM

……….. 41

(7)

xii

Halaman

Gambar 2.1 Bagian$bagian pankreas……… 6

Gambar 2.2 Sel$sel pankreas……… 8

Gambar 2.3 Fisiologi Sekresi Insulin………... 10

Gambar 2.4 Resistensi Insulin Dengan Obesitas... 20

Gambar 2.5 Aloksan... 30

Gambar 2.6 Pohon ... 32

(8)

xiii

Halaman

Lampiran 1 Hasil Uji Statistik Persentase Perbedaan Rerata Kadar Glukosa

Darah Mencit Setelah Diinduksi Aloksan... 49

Lampiran 2 Hasil Uji Statistik Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah

Mencit Setelah Perlakuan Dengan EEDM……….…….. 51

Lampiran 3 Surat Determinasi………... 53

(9)

! " #

$ !% & '

( # )

( * )

( + )

( , )

( - )

$ !% & . / 0 . &

( # *-" - ) " - *, "+

( * *-* )) - *+ * +

( + *"" #) + ##+ ++ "+#

( , * " +++ # * , *" # *

( - *) -, --) ** * +

% 1 %1 - 2

-1 % % - 3 1 %

(10)

. ! /5 .. &. 5

6 , "," ,) *+ * )# -,*

7 ! *- # ")) ,+ ) )

*" ##"#- ,)

1 1 0 ! ' 1 ' !% '

!'1 8 ! 1 % 3 1 1 ! % '

(11)

!!

/ ! / # 3 :

#)

!

#,-$ !% & '

( # )

( * )

( + )

( , )

( - )

$ !% & . / 0 . &

( # , +-+ #+ - ) - -,*

( * ," )*- #* ) , - # ,

( + , -- " #)) + ,*

( , + - # *# ,",

( - - -+ # " ) , ,-*

% 1 %1 - 2 #

. ! /5 .. &. 5

6 , ", # )) *+- ,# *# +"* ; #

7 ! *- * ,) - # " ,

(12)

1 1 0 ! ' 1 ' !% ' 1

! 3 8% 3 1 9 1 '

; #

&! % ( % ! !:

( %

( % / & % ;

-( - 0 ( , ,) *) - # #* 4

( - 0 ( # " - * *)

( - 0 ( + # ," -

+-( - 0 ( * ,* - #

( * 0 ( , ,- , - # #* 4

( * 0 ( # " * * - * #)

( * 0 ( + # ) -

*-( + 0 ( , ,, * - # ,)* 4

( + 0 ( # * + - # "#

(13)

"

(14)
(15)

$

(16)

& ' (

! " # $ % & #

' ( '") $ " #

* +

, - # # " " #

, # # . / # # 0 " #

, # # . " &# " #

, # # . ' " &# " #

, % # 1 2

(17)

1

Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit multisistem dengan ciri

hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua duanya.

Kelainan pada sekresi atau kerja insulin tersebut menyebabkan abnormalitas

dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Hiperglikemia kronik pada

diabetes melitus berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau

kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan

pembuluh darah. (WHO) sebelumnya telah

merumuskan bahwa diabetes melitus merupakan sesuatu yang tidak dapat

dituangkan dalam satu jawaban yang jelas dan singkat, tetapi secara umum dapat

dikatakan sebagai suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi akibat dari

sejumlah faktor yang didapat akibat defisiensi insulin absolut atau relatif dan

gangguan fungsi insulin. (Rod Tobing, 2009).

Pada tahun 2000 menurut WHO diperkirakan sedikitnya 171 juta orang di

seluruh dunia menderita diabetes melitus, atau sekitar 2,8% dari total populasi.

Insidensnya terus meningkat dengan cepat, dan diperkirakan pada tahun 2030,

angka ini akan bertambah menjadi 366 juta atau sekitar 4,4% dari populasi dunia.

Diabetes melitus terdapat di seluruh dunia, namun lebih sering (terutama tipe 2)

terjadi di negara berkembang. Peningkatan prevalensi terbesar terjadi di Asia dan

Afrika, sebagai akibat dari tren urbanisasi dan perubahan gaya hidup, seperti pola

makan “ ” yang tidak sehat. Daerah dengan angka penderita diabetes

melitus paling tinggi yaitu Kalimantan Barat dan Maluku Utara yaitu 11,1 %,

sedangkan kelompok usia penderita diabetes melitus terbanyak adalah 55 64

tahun yaitu 13,5%. Beberapa hal yang dihubungkan dengan risiko terkena

diabetes melitus adalah obesitas (sentral), hipertensi, kurangnya aktivitas fisik dan

(18)

2

Secara umum, pengobatan diabetes melitus dilakukan dengan

menggunakan obat antidiabetik atau dengan injeksi insulin. Obat obatan

tradisional dinilai mempunyai sedikit efek samping karena terbuat dari bahan

bahan alami atau tumbuh tumbuhan. Salah satunya adalah daun (

L.). Daun telah lama dipercaya dapat mengobati penyakit penyakit

pencernaan, disfungsi metabolisme, mempunyai efek antibakteri, menguatkan

masa tulang, menurunkan kadar gula darah, dan lain lain. Daun ini

mempunyai kandungan kimia berupa; fagomine yang membantu menstimulasi

sekresi insulin dan yang menghambat metabolisme disakarida

di usus. (USDA National Nutrient Database for Standard Reference, 2009).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak

etanol daun terhadap kadar glukosa darah mencit jantan Swiss Webster

yang diinduksi oleh aloksan. Efek daun diharapkan dapat menurunkan

kadar glukosa darah sehingga ekstrak etanol daun dapat digunakan

sebagai pengobatan alternatif untuk penyakit diabetes melitus.

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini

adalah apakah ekstrak etanol daun menurunkan glukosa darah pada

mencit jantan Swiss Webster yang diinduksi aloksan.

Maksud penelitian ini adalah untuk mencari obat alternatif untuk

menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek ekstrak etanol daun

(19)

3

! " # $

Manfaat akademis penelitian ini adalah dapat memberikan informasi

ilmiah kepada dunia kedokteran mengenai efek ekstrak etanol daun

terhadap penurunan glukosa darah mencit jantan Swiss Webster yang diinduksi

aloksan.

Manfaat praktis penelitian mengenai efek ekstrak etanol daun ini

diharapkan dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif dan pengobatan

komplementer untuk masyarakat dalam membantu menurunkan glukosa darah.

% " $ &'

% " $

Salah satu keunikan dari daun ( L.) adalah

kandungan zat di dalamnya yang dapat menghambat enzim enzim dari

menyalurkan glukosa masuk ke dalam pembuluh darah yang dikenal dengan

Daun juga mempunyai kandungan fagomine yang

dapat membantu menstimulasi sekresi insulin. Kadar gula darah yang tinggi

(hiperglikemia) adalah salah satu faktor risiko dari diabetes melitus. Daun

dipercaya dapat mencegah penyakit diabetes melitus dan juga

memperlambat progresi dari komplikasi diabetes melitus dengan mencegah

masuknya glukosa ke sirkulasi tubuh. Efek antidiabetik dari daun

bertindak sebagai inhibitor alfa glukosidase yang alami, yaitu menghambat

pemecahan karbohidrat pada usus. (Will Block, 2009)

% &'

Ekstrak etanol daun menurunkan kadar glukosa darah mencit

(20)

4

( ' ' '

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan

hewan coba mencit Swiss Webster. Data yang diukur adalah glukosa darah puasa

mencit dalam mg/dL.

Penelitian diawali oleh pemberian aloksan pada mencit untuk menaikkan

kadar glukosa darahnya. Pengamatan dilakukan dengan cara mengukur kadar

glukosa kadar mencit setelah diinduksi aloksan dan setelah pemberian ekstrak

etanol daun .

Uji analisis statistik dilakukan dengan menggunakan metode Analisis

Varian (ANAVA) satu arah melalui bantuan perangkat lunak komputer yang

dilanjutkan dengan uji Tukey dengan α = 0,05.

) ' *

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Universitas Kristen

Maranatha Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2011 –

(21)

!

"

#

"

#

(22)

!

!!

!!

"

!!

# $

% &

$

% '

% ((

)

*

+ (

,

,

'

,

(

- (

. (

/ 0

'

!"

!")

&

(% #

!

"

!

1

2 3

!

!!

4

% 5

!!

#

$

0

)6")"

7 899!

:!;

"

!!

. +

% $

$

"

!

!

*

&

,5

$ <

/

%

=

)

%

&

!

1

1

!

!!

(

!

'

(

!

*

4

4

> 0

*

0

?

?

-

"

( )

&

! &

!

*

/$

5

@ ;

A

4

6

;

% #

?

* +

! &

!

*

'

5

@ ;

A

;

% >

,

, -

?

*

,

(23)

"

'

(

0

!

"!

7 899! #A(=6#B

!

!!

.

!

&

&

" *

,

*

0

!!?! !! )

@

% ,

. ! &

/$

5

@ ;

A

4

!6 !

=

!

%

%

%!

%

!

%!

%

0

(

( (

(

(

!

!!

$

% >

/

)

*

4

5

&

(

4

6

/$

C

C

$

=

0

0

!

!!

#

% ,

=

!

6

#

( /

&

?

*

>

Referensi

Dokumen terkait

Harbinsn di Desa Raws Denok, Depok, Jaws Barat Nama Mahasiswa Syaiful Jamal.. Nomor Pokok

Fakultas : Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana. Jenis Karya :

[r]

30 Senin, 10 Maret - Mengikuti Apel pagi yang dihadiri oleh Sekretaris Kepala Bappeda, Kepala Bidang, Kepala Sub Bidang dan semua Staf pegawai pada bidang PWLH,

karyawan yang mendasarkan pada komitmen berkelanjutan, selain itu karyawan yang mendasarkan pada komitmen normatif memiliki hubungan positif dengan kesejahteraan

Wawancara dengan guru dilakukan untuk mengetahui potensi dan tantangan apa saja yang didapat ketika pada saat proses pembelajaran menggunakan sarana ICT yang

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain, dan

Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2014 1... Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2014