• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan kerangka pemikiran penelitian.

1.1 Latar Belakang

Tata letak (layout) atau pengaturan dari fasilitas produksi dan area kerja yang ada adalah suatu masalah yang sering dijumpai dalam dunia industri dan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu industri. Hal ini disebabkan oleh pengaturan tata letak fasilitas yang kurang baik dapat menyebabkan terganggunya pola aliran material dan kelancaran proses produksi sehingga mempengaruhi sistem secara keseluruhan. Faktor pendukung yang penting dalam kelancaran pelaksanaan suatu proses produksi adalah efisiensi waktu kerja yang optimal yang didukung dengan tata letak (layout) fasilitas yang baik. Penataan stasiun kerja dan fasilitas produksi yang teratur maka diharapkan dapat menunjang keberhasilan kegiatan produksi sesuai dengan target yang diharapkan (Wignjosoebroto, 2009).

Tata letak merupakan pondasi utama dalam dunia industri. Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout) dapat diartikan sebagai tata cara penataan fasilitas pabrik untuk menunjang kelancaran proses produksi.

Penataan tersebut akan memanfaatkan area sebagai penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran pergerakan material, penyimpanan material (storage) baik yang bersifat temporer maupun permanen, personal pekerja dan sebagainya. Pada umumnya, tata letak fasilitas yang terencana dengan baik akan menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan ataupun kesuksesan kerja suatu industri. Perancangan tata letak fasilitas yang baik akan sangat mempengaruhi tingkat produktivitas perusahaan.

Kegagalan suatu sistem produksi bisa disebabkan oleh perancangan fasilitas di beberapa perusahaan atau pabrik tidak mendukung kinerja proses produksi dalam tingkat optimal. Faktor ini juga menjadi sangat menentukan mengingat dengan

(2)

tingkat efisiensinya yang tinggi maka secara langsung juga mampu menekan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan (Wignjosoebroto, 2009).

PT. Mulia Perdana Mupeco adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang fabrikasi dan perbaikan serta pelayanan lain untuk hard chrome plating specialist, manufacture cylinder, repair service, line boring, pump service, civil and general supplier. Terdapat 2 lokasi perusahaan PT. Mulia Perdana Mupeco yaitu lokasi pertama sebagai office perusahaan yang terletak di Jl. MT. Haryono / Ring Road No. 035 RT. 030, Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan dan lokasi kedua yang merupakan lokasi workshop PT. Mulia Perdana Mupeco yang terletak di Karang Joang KM. 13, Balikpapan Utara. Penelitian dilakukan pada lokasi kedua yaitu workshop PT. Mulia Perdana Mupeco. Workshop PT. Mulia Perdana Mupeco memiliki ukuran panjang 30 meter dan lebar 18 meter dengan luas 540 m2. Terdapat 9 stasiun kerja yang ada pada workshop PT. Mulia Perdana Mupeco yaitu stasiun mesin milling, stasiun mesin radial bor, stasiun mesin bubut, stasiun mesin honing, stasiun mesin polish, stasiun chrome tank, stasiun mesin DAT, stasiun mesin test bench dan stasiun mesin bending. Gambar 1.1 menunjukkan layout awal pada workshop PT. Mulia Perdana Mupeco.

Gambar 1.1 Layout Workshop PT. Mulia Perdana Mupeco Sumber: PT. Mulia Perdana Mupeco, 2022

Penelitian ini dilakukan di workshop PT. Mulia Perdana Mupeco dikarenakan terdapat permasalahan yang dihadapi berdasarkan observasi awal yaitu penataan tata letak fasilitas masih kurang tertata dengan baik. Penataan yang kurang baik ini dikarenakan penempatan stasiun kerja yang tidak sesuai aliran proses

(3)

sehingga menyebabkan terjadinya aliran bolak balik material atau komponen pada stasiun mesin radial bor ke stasiun mesin honing lalu dari stasiun mesin honing ke stasiun mesin bubut. Adanya penataan stasiun mesin yang tidak berdasarkan aliran proses juga dapat menyebabkan perpindahan material memiliki jarak cukup jauh yaitu antara stasiun mesin radial bor, stasiun mesin bubut dengan stasiun mesin honing seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1.1. Terjadinya perpindahan material yang cukup jauh ini dapat mempengaruhi ongkos material handling (OMH) yang dikeluarkan. Apabila memiliki jarak perpindahan cukup jauh maka ongkos material handling (OMH) yang dikeluarkan akan tinggi begitupun sebaliknya.

Berdasarkan uraian mengenai penempatan stasiun kerja yang tidak sesuai aliran proses tersebut dapat menghambat proses produksi yang dilakukan. Adanya permasalahan yang terjadi tersebut, maka tata letak (layout) pada workshop PT.

Mulia Perdana Mupeco perlu dilakukan perbaikan dengan memperhatikan jarak pada perpindahan material serta ongkos material handling (OMH) agar dalam pembuatan layout usulan tidak menyebabkan peningkatan biaya dari perpindahan materialnya melainkan diharapkan dapat meminimalkan jarak perpindahan material dan ongkos material handling (OMH). Kegiatan material handling ini sangat dipengaruhi oleh penataan tata letak fasilitas produksi, sehingga penting untuk diperhatikan agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik (Hirmanto, 2011).

Dalam melakukan usulan perancangan tata letak (layout) pada workshop PT. Mulia Perdana Mupeco diperlukan suatu metode yang dapat meminimalkan jarak perpindahan material dan ongkos material handling (OMH). Metode yang digunakan dalam perancangan tata letak tersebut adalah metode Systematic Layout Planning (SLP) yang dikembangkan oleh Muther (1973). Systematic Layout Planning (SLP) merupakan metode yang terorganisir dan sistematis untuk suatu perancangan layout (Wignjosoebroto, 2009). Keunggulan penggunaan metode Systematic Layout Planning (SLP) dalam perancangan tata letak fasilitas yaitu memiliki prosedur pelaksanaan yang dapat menganalisis aktivitas-aktivitas operasional dengan melakukan perhitungan jarak perpindahan material dan ongkos material handling dan penggunaan metode ini juga sederhana serta mudah untuk diterapkan.

(4)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana layout usulan pada workshop PT. Mulia Perdana Mupeco dengan menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP)?

2. Bagaimana hasil perbandingan jarak perpindahan material dan ongkos material handling pada layout awal milik PT. Mulia Perdana Mupeco dengan layout usulan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang didapatkan berdasarkan uraian rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut.

1. Merancang layout usulan pada workshop PT. Mulia Perdana Mupeco dengan menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP).

2. Mengetahui hasil perbandingan jarak perpindahan material dan ongkos material handling (OMH) pada layout awal milik PT. Mulia Perdana Mupeco dengan layout usulan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapatkan dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa mendapat pengalaman dan pengetahuan mengenai kondisi tata letak fasilitas yang baik bagi perusahaan.

2. Bagi Mitra Perusahaan

a. Terjalin kerjasama antara bidang pendidikan dengan industri sehingga dapat meningkatkan kerjasama yang baik bagi bidang pendidikan.

b. Hasil analisa yang dilakukan dapat menjadi acuan bagi PT. Mulia Perdana Mupeco dalam menata layout area kerja.

(5)

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut.

1. Penelitian ini dilakukan di lantai produksi pada workshop PT. Mulia Perdana Mupeco.

2. Dalam pembuatan layout, mesin poles harus didekatkan pada dinding agar percikan debu dapat dihisap oleh exhaust fan.

3. Pembuatan layout usulan dilakukan pada 1 ruangan workshop yang terdiri dari 9 stasiun kerja yaitu stasiun mesin milling, stasiun mesin radial bor, stasiun mesin bubut, stasiun mesin honing, stasiun mesin polish, stasiun chrome tank, stasiun mesin DAT, stasiun mesin test bench dan stasiun mesin bending.

4. Jumlah alternatif layout yang diberikan sebanyak 2 alternatif dikarenakan menyesuaikan kebutuhan PT. Mulia Perdana Mupeco.

1.6 Kerangka Pemikiran

Adapun kerangka pemikiran pada penelitian tugas akhir ini dapat dilihat pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran Sumber: Penulis, 2022

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil tes pada uji terbatas dan uji meluas dengan pengukuran regresi ganda pada tingkat signifikansi 5% (α=0,05), disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

Pada penelitian ini didapatkan hasil yang tidak signifikan pada analisis bivariat uji chi-square variabel tingkat adiksi media sosial dengan interaksi sosial dengan nilai

Menteri Pendidikan mengatakan pendekatan pemberian kerja rumah adalah berkesan dan tidak menjejaskan pencapaian akademik malah semakin cemerlang sekiranya diuruskan dengan baik.

a) Kegagalan melaksanakan tanggungjawab dan langkah-langkah munasabah untuk menjaga Kad Orchid akan mengakibatkan Kad Orchid tersebut dicuri dan/atau digunakan tanpa kebenaran. b)

(1) Kegiatan bongkar muat barang di dalam kota yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105 dan atau dengan menggunakan jalan sebagai

produsen dan konsumen dengan sistem MLM.. Perantara ini tidak dapat menjualkan produk sebagaimana layaknya perantara dalam sistem marketing biasa, yaitu barang diambil

Bahagian ini menerangkan metod y a n g digunakan dalam proses pembangunan sistem pakar iaitu Metod Kejuruteraan Pengetahuan (Durkin 1994) yang terdiri enam (6)

Pengaruh penggunaan lapis anyaman bambu pada tanah pasir poorly graded sebagai alternatif material perkuatan tanah terhadap nilai daya dukung batas pondasi menerus