• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KESIMPULAN DAN SARAN "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

5-1

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan studi yang telah dilakukan pada struktur gedung beton bertulang yang menggunakan sistem struktur dinding kopel hybrid dengan sekering yang dapat diganti (hybrid coupled coupled wall system with replaceable fuse) dan struktur gedung beton bertulang yang menggunakan sistem struktur dinding kopel beton bertulang (reinforced concrete coupled wall system) melalui analisis gaya lateral ekivalen, analisis spektrum respons ragam, analisis elastis, dan analisis riwayat waktu nonlinear diperoleh beberapa kesimpulan berikut ini.

1. Gerak dominan pada struktur gedung HCWs dan RCCWs sudah memenuhi persyaratan dimana dua ragam pertama sudah translasi dan ragam ketiga rotasi

2. Struktur gedung HCWs memiliki periode yang lebih besar 18,59% dari periode struktur gedung RCCWs dengan periode sebesar 1,626 detik untuk struktur gedung HCWs dan sebesar 1,371 untuk struktur gedung RCCWs 3. Simpangan tingkat elastis yang terjadi pada struktur gedung HCWs lebih

besar dari simpangan tingkat elastis yang terjadi pada struktur gedung RCCWs

4. Kekakuan tingkat arah X struktur gedung RCCWs lebih besar dari kekakuan tingkat arah X struktur gedung HCWs. Hal ini menunjukan bahwa balok kopel beton memiliki sifat yang lebih kaku daripada balok kopel baja 5. Gaya geser tingkat yang terjadi pada struktur gedung RCCWs lebih besar

dari gaya geser tingkat yang terjadi pada struktur gedung HCWs. Hal ini dikarenakan struktur gedung RCCWs memiliki berat seismik efektif yang lebih besar dari struktur gedung HCWs

6. Struktur gedung HCWs dan RCCWs sudah memenuhi kontrol persyaratan sistem ganda dimana rangka momen khusus sudah mampu memikul menimal 25% gaya seismik di setiap tingkat

(2)

5-2



7. Sekering dan balok kopel beton sudah dirancang untuk kritis terhadap geser dan direncanakan berdasarkan gaya dalam hasil analisis dinamik hingga diperoleh demand/capacity lebih kecil dari 1

8. Balok tertanam sudah dirancang berdasarkan gaya geser terekspektasi dari sekering dan direncanakan hingga diperoleh demand/capacity lebih kecil dari 1

9. Dinding geser pada struktur gedung HCWs sudah dirancang berdasarkan AISC 341-16 Pasal H5 menggunakan faktor kuat lebih (߱) dari komponen sekering (fuse)

10. Dinding geser pada struktur gedung RCCWs sudah dirancang berdasarkan ACI 318:19 Pasal 18.10.3 menggunakan faktor kuat lebih lentur (ȳ) faktor amplifikasi dinamik (߱)

11. Aplikasi faktor kuat lebih (߱) pada dinding geser struktur gedung HCWs mengakibatkan tulangan vertikal yang digunakan menjadi lebih banyak daripada tulangan vertikal yang digunakan pada dinding geser struktur gedung RCCWs

12. Komponen rangka momen khusus pada struktur gedung HCWs dan RCCWs sudah memenuhi konsep desain kapasitas (capacity design) karena persyaratan strong-column/weak-beam (SCWB) sudah terpenuhi di seluruh joint pada struktur gedung

13. Mekanisme kelelehan yang diharapkan sudah tercapai karena kelelehan terjadi lebih dahulu pada sekering atau balok kopel beton yang ada di sepanjang ketinggian dari gedung dan diikuti oleh kelelehan pilar dinding pada bagian dasarnya

14. Sekering pada struktur gedung HCWs memiliki kapasitas geser yang lebih besar karena deformasi inelastis baru terjadi saat percepatan gerakan tanah mencapai skala maksimum. Sedangkan, balok kopel beton pada struktur gedung RCCWs memiliki kapasitas geser yang lebih kecil karena deformasi inelastis terjadi sebelum percepatan gerakan tanah mencapai skala maksimum

15. Model histeresis sendi plastis komponen sekering menggunakan model kinematik, sedangkan model histeresis sendi plastis komponen balok kopel beton menggunakan model takeda

(3)

16. Kelelehan geser yang terjadi pada sekering lebih daktail karena deformasi inelastis yang terjadi pada sekering lebih besar dari deformasi inelastis yang terjadi pada balok kopel beton

17. Simpangan antar tingkat inelastis pada struktur gedung HCWs dan RCCWs sudah memenuhi batas persyaratan simpangan antar tingkat izin

18. Simpangan tingkat inelastis maksimum untuk arah X terjadi pada struktur gedung HCWs akibat gerakan tanah Northridge 1994 dan Kobe 1995.

Sedangkan, simpangan tingkat inelastis maksimum untuk arah Y terjadi pada struktur gedung RCCWs akibat gerakan tanah Northridge 1994 dan Kobe 1995

19. Struktur gedung HCWs dan RCCWs memiliki kinerja struktur yang lebih baik pada arah Y karena simpangan inelastis yang terjadi pada arah Y lebih kecil daripada simpangan inelastis yang terjadi pada arah X

20. Struktur gedung RCCWs memiliki kinerja struktur yang lebih baik pada arah X karena struktur tersebut mampu menahan gaya geser dasar arah X (Base FX) yang lebih besar. Sedangkan, struktur gedung HCWs memiliki kinerja struktur yang lebih baik pada arah Y karena struktur tersebut mampu menahan gaya geser dasar arah Y (Base FY) yang lebih besar

21. Sekering pada struktur gedung HCWs memiliki performa objektif Life Safety (LS). Sementara itu, balok kopel beton pada struktur gedung RCCWs juga memiliki performa objektif Life Safety (LS)

22. Struktur gedung HCWs dan RCCWs memiliki performa objektif struktur global yang sama, yaitu Life Safety (LS)

(4)

5-4



5.2 Saran

Berdasarkan studi yang telah dilakukan pada struktur gedung beton bertulang yang menggunakan sistem struktur dinding kopel hybrid dengan sekering yang dapat diganti (hybrid coupled coupled wall system with replaceable fuse) dan struktur gedung beton bertulang yang menggunakan sistem struktur dinding kopel beton bertulang (reinforced concrete coupled wall system) melalui analisis gaya lateral ekivalen, analisis spektrum respons ragam, analisis elastis, dan analisis riwayat waktu nonlinear diperoleh beberapa saran berikut ini.

1. Sendi plastis komponen sekering dan balok kopel beton sebaiknya ditentukan berdasarkan properti sendi plastis yang diperoleh dari hasil uji eksperimental supaya hasilnya lebih akurat

2. Dalam studi ini, sendi plastis komponen balok tertanam tidak dimodelkan karena belum ada peraturan yang menyediakan pendekatan analitis untuk properti sendi plastis dari balok tertanam sehingga harus ditentukan melalui uji eksperimental atau pendekatan analitis yang sudah digeneralisasikan berdasarkan properti sendi plastis dari komponen sekering

3. Perencanaan komponen sekering (fuse) pada struktur gedung HCWs dan balok kopel beton pada struktur gedung RCCWs harus dilakukan sebaik mungkin karena akan mempengaruhi respons dan kinerja dari struktur gedung saat dikenai beban lateral

(5)

xxvii

DAFTAR PUSTAKA

ACI 318-19, Building Code Requirements For Structural Concrete. (2019).

American Concrete Institute, Framington Hills, MI 4833.1

AISC 360-16, Specification For Structural Steel Buildings. (2016). American Institute Of Steel Construction, Chicago, IL.

AISC 341-16, Seismic Provisions For Structural Steel Buildings. (2016). American Institute Of Steel Construction, Chicago, IL.

ASCE 7-16, Minimum Design Loads And Assosiated Criteris For Buildings And Other Structures. (2016). American Society Of Civil Engineers, Reston, VA.

ASCE 41-17, Seismic Evaluation And Retrofit Of Existing Buildings. (2017).

American Society Of Civil Engineers, Reston, Virginia, 20191-4382.

FEMA 356, Prestandard And Commentary For The Seismic Rehabilitation Of Buldings. (2000). Federal Emergency Management Agency, Washington, D.C.

FEMA 274, NHERP Commentary On The Guideline For The Seismic Rehabilitation Of Buildings. (1997). Federal Emergency Management Agency, Washington, D.C.

Ji, X., dan Hutt, C.M. (2019). “Seismic Design And Application Of Hybrid Coupled Walls With Replaceable Steel Coupling Beams In High-Rise Buildings”, The Structural Design Of Tall And Special Buildings Journal, 29(8), 1727.

Shahrooz, B.M., Fortney, P.J., dan Harris, K.A. (2018). ”Steel Coupling Beams With A Replaceable Fuse”, Journal Of Structural Engineering, 144(2), 1943.

Liu, Y., Chen, H., Guo, Z., dan Hu, H. (2020). “Seismic Performance Of Subassemblies With Composite Wall And Replaceable Steel Coupling Beam”.

Journal Of Asian Architecture and Building Engineering, 19(2), 123 – 137.

Mitchell, S.J., Rassati, G.A., dan Shahrooz, B.M. (2016). ”The Development Of A Steel Fuse Coupling Beam For Coupled Core Wall System”, Composite Construction In Steel And Concrete VII, ASCE, Reston, VA, 494-507.

(6)

xxviii



Seo, S., Yun, H., dan Chun, Y. (2017). “Hysteretic Behaviour Of Conventionally Reinforced Concrete Coupling Beams In Reinforced Concrete Coupled Shear Wall”. International Journal Of Concrete Structures and Materials, 11(4), 599 – 616.

Gwon, S, Shin, M, Pimentel, B, dan Lee, D. (2014). “Nonlinear Modeling Parameters Of RC Coupling Beams In A Coupled Wall System”. Earthquakes and Structures, 7(5), 817 – 842.

Fortney, P.J., Shahrooz, B.M., Rassati, G.A. (2007). “Seismic Performance Evaluation Of Coupled Core Walls With Concrete And Steel Coupling Beams”.

Steel Composite Structure Journal, 7(4), 279 – 301.

Lu, X., Chen, C., Chen, Y., dan Shan, J. (2016). “Application Of Replaceable Coupling Beam To RC Structures”. The Structural Design Of Tall And Special Buildings Journal, 26(2), 1292.

El-Tawil, S., Fortney, P.J., dan Shahrooz, B.M. (2009). Recommendation For Seismic Design Of Hybrid Coupled Wall System. American Society Of Civil Engineers, Reston, VA.

Referensi

Dokumen terkait

Upaya yang dilakukan oleh para relawan terhadap anak-anak penderita kanker di komunitas C-Four Banda Aceh yang terutama sekali adalah menyediakan rumah singgah

Pedagang yang berada diluar lebih mudah untuk dikonfirmasi daripada pedgang di dalam karena jaraknya lebih dekat ke area duduk.. Pedagang di tepi luar yang

Untuk mengetahui penyebab pemborosan yang potensial pada suatu proses dan akibat yang ditimbulkannya pada sistem dapat digunakan metode FMEA. Dengan mengidentifikasi

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Buah beberapa kultivar pamelo tidak berbiji memiliki rasa manis sampai manis sedikit getir, dengan kandungan ATT lebih rendah, pH, PTT, nisbah PTT/ATT, kandungan vitamin C

Di dalam dunia medis pasien atau residen yang menyalahgunakan pemakaian narkoba dan sampai pada tingkat candu, saat dilakukan rehabilitasi narkoba, mereka masuk

Tujuan kreatif dalam perancangan integrated digital campaign Pulau Nusa Penida sebagai salah satu potensi wisata Provinsi Bali ini adalah menciptakan brand awareness yaitu

Analisis deskriptif pada penelitian ini mengkaji persepsi mahasiswa BK Universitas Mahadewa Indonesia mengenai model pembelajaran daring terkait pemanfaatan media,