• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE THE GUESS WORD DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASHCARD DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MUFRODAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN METODE THE GUESS WORD DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASHCARD DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MUFRODAT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

820

PENERAPAN METODE THE GUESS WORD DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASHCARD DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MUFRODAT

Muh Fadlun Niam

Prodi Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan mufrodat pada Kelas X.IPS.1 MA Annidlomiyah pada materi ta’aruf dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe The guess word dengan menggunakan media Flashcard. Pada pembelajaran ini siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar, kelompok satu menggunakan flashcard yang ada gambarnya dan kelompok 2 membawa flashcard yang ada kosakatanya kemudian keduanya dipasangkan siapa yang tercepat mencari pasangan adalah pemenangnya. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPS 1 MA Annidlomiyah yang berjumlah 22 orang orang peserta didik, yang terdiri dari 15 peserta didik laki- laki dan 7 peserta didik perempuan. Teknik analisis data dilakukan dengan mengambil rata-rata dan persentase dari hasil posttest yang dilakukan diakhir setiap siklus serta hasil observasi terhadap aktivitas guru dan peserta didik.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat di tarik kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe The guess word pada materi فراعتلا و تايحتلا dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Kata Kunci : The Guess Word,Flash Card, Mufrodat

PENDAHULUAN

Kurikulum 2013 merupakan implementasi dari UU no. 32 tahun 2013.

Kurikulum 2013 ini merupakan kelanjutan dan penyempurna dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Akan tetapi lebih mengacu pada kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

(2)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

821

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab ( Asri Budiningsih :2017:35)

“Di MA Annidlomiyah sudah menerapkan kurikulum 2013 salah satunya adalah pelajaran Bahasa Arab dengan acuan KMA 183 Tahun 2019 tentang kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah. Dalam pembelajaran bahasa arab ada empat kompetensi pokok yaitu Istima’, kalam, qira’ah dan kitabah (Ahmad Muradi:2015:17) yang masing-masing maharah berhubungan satu dengan yang lainnya.”

“Di MA Anndilomiyah, mata pelajaran Bahasa Arab minatnya masih sangat rendah sehingga pembelajaran tidak mencapai target yang diinginkan secara maksimal dan memadai. Hal ini disebabkan oleh kesulitan siswa dalam mempelajari sesuatu yang baru dan asing karena sebagian besar siswa berasal dari alumni SMP Annidlomiyah, selain itu metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar masih terpaku pada buku-buku pelajaran dalam suasana formal disekolah. Untuk meningkatkan mutu pelajaran bahasa arab, banyak faktor yang harus dipertimbangkan, diantaranya yaitu dalam hal penyampaian pesan dari sumber melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan atau siswa. Sedangkan metode yang digunakan disekolah dirasakan masih kurang menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan bagi siswa untuk dapat mepelajari sesuatu yang baru dan asing. Hal ini menyebabkan siswa secara mentalitas menganggap bahwa Bahasa Arab sebagai pelajaran yang sukar sehingga siwa kurang bergairah dalam belajar, serta mudah lupa terhadap kosa kata yang telah dipelajari karena metode belajar yang hanya terfokus pada buku pelajaran. Maka dari pada itu perlu adanya media pembeljaran untuk memotivasi peserta didik agar bersemangat dalam memahami materi pelajaran.

Peneliti memilih media Flash Card atau media bermaian kartu bergambar dengan metode the guess word.” Metode the guess word Menurut Said (2015:68) adalah menebak kata yang dimaksud dengan cara menyebutkan kata-kata tertentu sampai kata yang dimaksud tersebut benar. Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran Guess Word (tebak kata) adalah suatu cara yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dalam bentuk merangkai kata- kata atau huruf tertentu baik secara berpasangan maupun dalam bentuk teka- teki, sehingga menjadi satu kesatuan kata yang benar.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Guru menjelaskan kompetensi dasar yang akan dicapai b. Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan didepan kelas

(3)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

822

c. Seorang siswa diberi kartu berukuran 10 x 10 cm yang sudah berisi kata, kemudian dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberikan kartu yang berukuran 5x2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan didahi atau diselipkan ditelinga.

d. Sementara siswa membawa kartu berukuran 10 x 10 cm, membacakan kata- kata yang tertulis didalamnya, sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10 x 10 cm. Jawaban dikatakan benar apabila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan didahi atau telinga.

e. Apabila jawabannya benar dan sesuai dengan yang ditempelkan di dahi dan telinga, maka pasangan tersebut boleh duduk, dan apabila masih belum benar, maka dalam waktu yang sudah ditentukan boleh mengalihkan pada kata-kata yang lain, tetapi tidak langsung memberikan jawabannya.

Kelebihan dan kelemahan pembelajaran dengan metode the guess word menurut Muliawan (2016 : 228), adalah sebagai berikut :”

a. Kelebihan metode pembelajaran tebak kata.

1) Melatih daya nalar, kemampuan analitis, dan sikap kritis siswa.

2) Melatih siswa untuk belajar berfikir sistematis dan konstruktif.

3) Mengasah rasa percaya diri dan meningkatkan kemampuan imajinasi.

4) Membiasakan anak untuk belajar secara mandiri.

5) Melibatkan peran serta aktif siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukanguru.

6) Cenderung menyenangkan, terutama jika dilakukan berkelompok (serempak) dalam satu kelas.

7) Pengetahuan yang diperoleh siswa bersifat merata kesemua peserta tebak kata.

b. Kelemahan metode pembelajaran tebak kata.

1) Hanya sekelompok siswa tertentu yang aktif .

2) Membutuhkan kerja keras dan kemampuan intelektual.

Menurut Rudi Susilana dan Cepi, flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang berukuran 25 X 30 cm. Gambar-gambarnya dibuat menggunakan tangan atau foto, atau memanfaatkan gambar atau foto yang sudah ada yang ditempelkan pada lembaran-lembaran flashcard. Gambar- gambar yang ada pada flash card merupakan rangkaian pesan yang disajikan dengan keterangan setiap gambar yang dicantumkan pada bagian belakangnya (Rudi Susilana dan Cepi: 2017:93). Sedangkan Menurut Azhar Arsyad dalam bukunya mengatakan “media flash card merupakan kartu yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau menuntun peserta didik kepada

(4)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

823

sesuatu yang berhubungan dengan gambar tersebut”. Flashcard biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi oleh pendidik ( Azhar Arsyad:2016:115)

Menurut Zulhanan, “kosakata atau mufradat adalah kumpulan kosakata yang digunakan oleh seseorang baik secara lisan maupun tulisan yang sudah memiliki pengertian dan uraian terjemahannya tanpa dirangkaikan dengan kata-kata lain serta tersusun secara abjadiyah (Zulhanan:2017:109).sedangkan Tujuan umum pembelajaran kosakata (mufradat) bahasa Arab adalah sebagai berikut:

a. Memperkenalkan kosakata baru kepada siswa.

b. Melatih siswa atau mahasiswa untuk dapat melafalkan kosakata itu dengan baik dan benar karena pelafalan yang baik dan benar dapat mengantarkan kepada kemahiran berbicara dan membaca secara baik dan benar pula.

c. Memahami makna kosakata, baik secara denotasi atau leksikal (berdiri sendiri) maupun ketika digunakan dalam konteks kalimat tertentu (makna konotatif dan gramatikal).

d. Mampu mengapresiasi dan memfungsikan mufradat itu dalam berekspresi lisan (berbicara) maupun tulisan (mengarang) sesuai dengan konteksnya yang benar. ( Umi Hijriyah: 2016: 25)

Adanya media bermain flashcard dalam pembelajaran Bahasa Arab untuk Peserta didik MA Annidlominya merupakan sajian yang menarik.

Terbukti ketika pembelajaran Bahasa Arab dengan menggunakan media bermain flashcard disajikan siswa siswi kelas X merasa senang dan tertarik.

Tujuan penggunaan media bermain flashcard adalah untuk mempermudah dalam menghafalkan serta mempermudah dalam mengingat kosakata yang diajarkan.”

Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul sebagai berikut “Penerapan Metode The Guess Word Dengan Menggunakan Media Flashcard Dalam Meningkatkan Penguasaan Mufrodat Pada Kelas X.IPS 1 MA Annidlomiyah Tahun Pelajaran 2022-2023”.

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah peserta didik kelas X IPS 1 dan guru bahasa Arab MA Annidlomiyah Kaliwungu, semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023. Adapun jumlah peserta didik dalam satu kelas

(5)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

824

ada 22 peserta didik, yang terdiri dari laki-laki sejumlah 15 peserta didik, dan perempuan sejumlah 7 peserta didik. Sedangkan guru yang menjadi subyek penelitian adalah Muh. Fadlun Niam, S.Pd.I

Data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer, dimana data diperoleh secara langsung dari subyek penelitian yaitu siswa kelas X IPS 1.

Adapun penjabaran data dan sumber data pada penelitian ini yaitu:

Tabel 1. Data dan Sumber Data No Aspek yang di

Amati

Sumber Data Instrumen Keterangan

1 Pembelajaran the guess word dengan menggunakan Flash Card

Guru Siswa

• RPP

• Lembar observasi

• LKPD

Selama kegiatan pembelajaran

2 Hasil belajar siswa Siswa Tes

• Dokumen

• RubrikPenilaian

Setelah kegiatan pembelajaran

Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Ada dua metode pengumpulan data yang lazim digunakan dalam penelitian, yakni studi lapangan dan studi pustaka.

Studi lapangan meliputi penyebaran tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan penjelasan sebagai berikut: ( Widodo:2017:72)

a. Tes

Tes adalah suatu pengukuran yang objektif dan standar terhadap sampel perilaku.

Pengukuran tes hasil belajar ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Tes tersebut sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam penggunaan media kartu Flashcard dalam pembelajaran

b. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang,

(6)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

825

maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan ( Sugiyono:2019:145)

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan data yang dilakukan melalui penelusuran dokumen. Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan dokumen- dokumen tertulis, gambar, foto atau benda-benda lainnya yang berkaitan dengan aspek-aspek yang diteliti. (Widodo: 2017:17)

1. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data.

Data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes diolah dengan analisis data deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran istima’ dengan tema فراعتلا و تايحتلا

Adapun teknik pengumpulan data yang Pengelolaan data pada penelitian ini dilakukan setelah terkumpulnya data, selanjutnya dianalisis secara kuantitatif. Untuk analisis secara kuantitatif digunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu skor rata-rata yang diperoleh dari hasil tes tiap siklus yang bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi melalui penggambaran karakteristik distribusi nilai pencapaian hasil belajar tentang kemampuan menghafal mufradat dengan menggunakan media flash card yang terdiri dari nilai rata-rata (mean), nilai tertinggi (maksimal), nan nilai terendah (minimal).

Kemudian nilai tersebut dikelompokkan dengan melihat pedoman pengkategorian menurut Arikunto, sebagai berikut:

Tabel. 1

Pengkategorian Tingkat Pengusaan Mufrodat(Muhammad Ali Gunawan:2015:5)

Interval Nilai Kualifikasi

85-100 Sangat

tinggi

65-79 Tinggi

55-64 Sedang

45-54 Rendah

(7)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

826

0-44 Sangat

rendah

Dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik sederhana dengan mencari persentase. Untuk mengambil nilai rata-rata persentasenya

menggunakan rumus :

𝑃 = ƒ x 100%

𝑁 Keterangan:

P = Persentase

F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Number of Cases (jumlah sampel)

Sedangkan data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran ekspresi tinngkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran atau sikap siswa terhadap suatu media belajar yang baru, aktifitas siswa dalam mengikuti pelajaran, antusias dalam belajar, motivasi dalam belajar dan sejenisnya.

HASIL PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan menggunakan dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada siklus I, proses pembelajaran dengan model The guess word berjalan dengan baik. Dari sisi guru, guru melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan, namun masih terdapat beberapa kekurangan seperti guru sering lupa untuk memberi hadiah untuk peserta didik yang memenangkan permainan. Begitu juga dengan aktivitas peserta didik, peserta didik sudah terlihat cukup aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran meskipun Sebagian kecil ada yang terlihat malu. Dan setelah dua kali pertemuan terdapat penambahan peserta didik yang memperoleh hasil belajar tuntas

Siklus II merupakan siklus perbaikan, disini peneliti mempelajari hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik, mempelajari hasil perbandingan pretest dan posttest. Selanjutnya memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II. Proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan, dimana hasil pengamatan untuk aktivitas guru lebih baik dari pada siklus I. Begitu juga hasil

(8)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

827

pengamatan pada aktivitas peserta didik pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan aktivitas mereka pada siklus I. Upaya perbaikan yang dilakukan oleh guru berhasil dengan meningkatnya prosentase peserta didik yang memperoleh ketuntasan nilai minimal 75 dan seluruh peserta didik berhasil meraih nilai ketuntasan minimal yang telah ditentukan.

Melalui pembelajaran kooperatife tipe The guess word ini, peserta didik termotivasi untuk berkompetisi, bekerjasama dan berdiskusi untuk menjawab soal-soal The guess word yang diberikan. Hal ini sebagaimana diungkapkan Sanjaya (2017:244) dalam Sahetapy & Sumanteri menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang lebih menekankan kepada proses kerja sama dalam kelompok dengan tujuan tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan materi bahan pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi. (Sahetapy &

Sumantri, 2019: 17)

Sebagai implikasi dari hasil penelitian tindakan kelas ini, para guru-guru bahasa Arab dalam mengajarkan penguasaan kosa kata cukup sulit bagi kelas x karena sebagian besar berasal dari alumni SMP, termasuk diantaranya kosa kata sapaan dan perkenalan, dapat menerapkan model pembelajaran The guess word untuk menarik motivasi mereka dan meningkatkan hasil belajar.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat di tarik kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe The guess word pada materi فراعتلا و تايحتلا dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Hal ini terlihat dari hasil belajar peserta didik dimana nilai pretest pada pra siklus mencapai rata-rata 70, sedangkan pada posttest siklus I nilai rata-rata peserta didik adalah 77. Nilai ketuntasan hasil belajar peserta didik telah mengalami kenaikan lebih dari 80%, oleh karena itu penelitian dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II rata-rata nilai posttest peserta didik adalah 86,36 dan peserta didik yang telah tuntas mencapai 22 orang (100%).

DAFTAR PUSTAKA

Ali Gunawan, Muhammad, 2015, Statistik Penelitian Bidang Pendidikan Psikologi Sosial, Yogyakarta: Parama Publishing.

Arsyad, Azhar,2016, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Budiningsih Asri, 2017,Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta

(9)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

828

Hijriyah, Umi. Analisis Pembelajaran Mufrodat Dan Struktur Bahasa Arab.

LP2M : IAIN RIL. 2016.

Muliawan, Jasa Unggul. 2016. 45 Model Pembelajaran Spektakuler, Yogyakarta:

ArRuzz

Muradi Ahmad, 2015, Pembelajaran Menulis Bahasa Arab, Jakarta: Kencana

Sahetapy, L. M., & Sumantri, M. S. 2019, Pengaruh Strategi Pembelajaran Koperatif Dan Motivasi Berprestasi Hasil Belajar Matematika, Jurnal Usia dini volume 8 edisi 1, April 2019

Sanjaya, Wina. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenamedia Group.

Said, Alamsyah dan Andi Budimanjaya. 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences.

Jakarta: Kencana. 2015.

Sugiyono, 2019, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta

Widodo, 2017,Metodologi Penelitian Populer & Praktis ,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Zulhanan, 2017, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif, Jakarta : Rajawali Pers.

Referensi

Dokumen terkait

d) Penghuni berkala atau transit yang mengunjungi padang lamun untuk berlindung atau mencari makan misalnya ikan baronang (siganus spp). Penghuni tetap, yaitu jenis ikan

Penelitian ini merupakan penelitian yang berjenis etnografi dan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui metode wawancara dan

tersebut, yaitu guru dan kepala sekolah. Pemberdayaan sekolah dengan memberikan otonomi yang lebih besar,. disamping menunjukkan sikap tanggap pemerintah terhadap

nilai-nilainya sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam maupun ajaran agama lainnya yang diakui di Indonesia. Mahasiswa harus berfikir terbuka mengenai

Dalam fokus penelitian ini, Dinas Pekerjaan Umum Kota Solok yang berada dibawah pemerintahan Kota Solok akan dijadikan sebagai objek penelitian untuk melihat apakah setiap

Berdasarkan pengujian model dengan menggunakan uji simultan dan uji parsial pada substruktur 2, hasil yang diperoleh adalah variabel independen yang terdiri

Dalam rangka menunjang peningkatan potensi pariwisata tersebut, jembatan pengubung, penataan lansekap serta desain kolam genangan ( long storage ) untuk wisata air

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul