PERBANDINGAN LATIHAN TOSS BALL MENGGUNAKAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL
PUKULAN DALAM OLAHRAGA PERMAINAN SOFTBALL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
ANITA KUSUMADEWI 1004546
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERBANDINGAN LATIHAN TOSS BALL MENGGUNAKAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL
PUKULAN DALAM OLAHRAGA PERMAINAN SOFTBALL
Oleh
Anita Kusumadewi
Sebuah skripsi yang ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan
© Anita Kusumadewi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian
LEMBAR PENGESAHAN
ANITA KUSUMADEWI 1004546
PERBANDINGAN LATIHAN TOSS BALL MENGGUNAKAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL
PUKULAN DALAM OLAHRAGA PERMAINAN SOFTBALL
disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Drs. Dadan Mulyana, M.Pd. NIP. 195801171989031001
Pembimbing II
Drs. Basiran, M.Pd NIP. 195611281986031004
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan
DAFTAR ISI
3. Sarana Prasarana Permainan Softball………
4. Teknik Dasar Olahraga Softball………..
5. Teknik Memukul dalam Olahraga Softball………
6. Teknik Memukul dengan Latihan Toss Ball…………..
7. Hasil Pukulan……… 8. Belajar Gerak / Latihan……….... 9. Tahapan Belajar Gerak……… 10.Pengertian Metode Bagian dan Metode Keseluruhan….
11.Latihan Toss ball menggunakan Metode Bagian………
12.Latihan Toss ball menggunakan Metode Keseluruhan…
B. Kerangka pemikiran……….
D. Waktu dan Tempat Penelitian………
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan atau Analisis Data……….
B. Pembahasan dan Analisis Temuan………..
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ………
B. Saran ……….
DAFTAR PUSTAKA……….
LAMPIRAN………
RIWAYAT HIDUP
63 71
73 73
75
DAFTAR TABEL
Kekurangan dan Kelebihan Metode Bagian dan Metode
Keseluruhan………..
Petunjuk Penilaian Produktivitas Hitting……….………
Hasil Penghitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku…………
Hasil Uji Normalitas Toss ball Menggunakan Metode Bagian..
Hasil Uji Normalitas Toss ball Menggunakan Metode
Keseluruhan………
Uji Homogenitas Data Toss ball Menggunakan Metode
Bagian………
Uji Homogenitas Data Toss ball Menggunakan Metode
Keseluruhan………..
Uji Hipotesis (Paired) Toos Ball Menggunakan Metode
Bagian………
Uji Hipotesis (Paired) Toss Ball Menggunakan Metode
Keseluruhan………
Uji Hipotesis Perbedaan Pengaruh Metode Bagian dengan
DAFTAR GAMBAR
Cara Memegang Alat Pemukul (bat)………...
Tipe Long Grip………
Gambar Lapangan Bentuk Tes Produktivitas Hitting………..
DAFTAR LAMPIRAN
Skor Hasil Tes Pitching Mechine Dari Subjek 20 Orang Pada
Awal Eksperimen………
Skor Hasil Tes Pitching Mechine Dari Subjek 20 Orang Pada Akhir Eksperimen………. Peringkat Berdasarkan Hasil Tes Pitching Mechine Dari
Subjek 20 Orang Pada Awal Eksperimen……….……….
Daftar Subjek Dalam Dua Kelompok Sejodoh Berdasarkan
Skor Tes Pitching Mechine Awal Eksperimen………..
Skor Hasil Tes Pitching Mechine Dari Subjek 20 Orang Pada Akhir Eksperimen……….. Peningkatan Latihan Sesudah Eksperimen Pada Kelompok A..
Peningkatan Latihan Sesudah Eksperimen Pada Kelompok B..
Uji Normalitas Toos Ball Menggunakan Metode Bagian dan
Toss Ball Menggunakan Metode Keseluruhan………..
Uji Homogenitas Toss Ball Menggunakan Metode Bagian…...
Uji Homogenitas Toss Ball Menggunakan Metode
Keseluruhan………...
Uji Hipotesis (Paired) Metode Bagian………
Uji Hipotesis (Paired) Metode Keseluruhan………
Uji Hipotesi ( Beda)………
Program Latihan Latihan Memukul Toss Ball Menggunakan
Metode Bagian………..
Program Latihan Latihan Memukul Toss Ball Menggunakan
Metode Keseluruhan………..
Petunjuk Penilaian Produktivitas Hitting Komtek PB.PERBASASI..
Gambar Lapangan Tes Produktivitas Hitting……….
19
20
21
22
Surat Pengesahan Judul dan Petunjuk Dosen Pembimbing…..
Surat Penelitian……….
Surat Balasan Penelitian………..
Kartu Bimbingan Skripsi……….
113
117
118
PERBANDINGAN LATIHAN TOSS BALL MENGGUNAKAN
METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN
TERHADAP HASIL PUKULAN DALAM OLAHRAGA
PERMAINAN SOFTBALL
Anita Kusumadewi
1; Dadan Mulyana
2; Basiran
3Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
Anitakusumadewi3@yahoo.com
Abstrak
Memukul merupakan salah satu teknik yang harus dikuasai oleh setiap pemain softball untuk menghasilkan run/nilai maka seorang pemain harus menguasai teknik dasar, taktik dan strategi dalam memukul yang baik. Tujuan peneliti ini adalah 1) Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan dari latihan memukul toss ball dengan menggunakan metode bagian terhadap hasil pukulan dalam olahraga permainan softball. 2) untuk mengetahui pengaruh yang diberikan dari latihan memukul toss ball dengan menggunakan metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam olahraga permainan softball. 3) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara latihan memukul toss ball menggunakan metode bagian dengan metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam olahraga permainan softball. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota klub Softball-Baseball Bumi Asri Kabupaten Bandung, instrumen yang digunakan adalah Pitching Mechine menurut Komisi Teknis PB.PERBASASI. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah 1) Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan latihan memukul toss ball menggunakan metode bagian terhadap hasil pukulan dalam olahraga permainan softball, nilai t=5,477 dan nilai p= 0,000<0,05, Ho ditolak. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan latihan toss ball menggunakan metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam olahraga permainan softball, nilai t=7,667 dan nilai p= 0,000<0,05, Ho ditolak. 3) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara metode latihan toss ball menggunakan metode bagian metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam olahraga permainan softball, nilai t= -0,204 dan nilai p=0,841>0,05, Ho diterima.
THE COMPARISON BETWEEN TOSS BALL TRAINING PART
METHOD WITH WHOLE METHOD TOWARD BATTING
RESULT IN SOFTBALL
Anita Kusumadewi
1; Dadan Mulyana
2; Basiran
3Sports Coaching Education Study Program Departement of Coaching Education Faculty of Sport and Health Education
Indonesia University of Education
Anitakusumadewi3@yahoo.com
Abstract
Batting is one of the technique that softball athletes must conquer to make a run/score, so a softball athlete must master basic technique, tactics and strategy in a good batting. The purpose for this research are 1) to find out the influence of toss ball training using part method toward batting result in softball, 2) to find out the influence of toss ball training using whole method toward batting result in softball, 3)to find out the difference between part method and whole method for toss ball training in softball. The method for this research is experiment method. The samples are Bumi Asri Softball Club Bandung members, the instrument is pitching machine based on technique comission of PB.PERBASASI. based on the result of data process and analysis, the conclusion of this research are 1) there is significant influence on using toss ball training with part method, score t=5,477 and p= 0,000<0,05, Ho denied. 2) there is significant influence on using toss ball training with whole method, score t=7,667 and p= 0,000<0,05, Ho denied. 3) there is no significant influence on using toss ball training with whole method and part method, score t= -0,204 and p=0,841>0,05, Ho accepted.
Anita Kusumadewi, 2014
Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Olahraga permainan Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang
popular di Indonesia, hal ini terbukti dengan semakin banyaknya didirikan
perkumpulan-perkumpulan Softball baik di kota-kota besar maupun di
daerah-daerah. Softball adalah olahraga prestasi yang terkadang bisa dijadikan rekreasi,
hal ini dikarenakan mengandung unsur permainan, sehingga dari anak-anak
sampai orang dewasa menyukai olahraga ini. Situasi dan kondisi seperti ini sangat
mendukung terhadap proses pembinaan dan pengembangan cabang olahraga
Softball selanjutnya, menuju tercapainya prestasi yang optimal.
Setiap cabang olahraga mempunyai karakteristik masing-masing. Ciri dari
permainan Softball dapat dilihat dari sifat permainan, teknik-teknik gerak dan
peraturan permainan yang memerlukan kecepatan, ketepatan dan juga pemahaman
yang bagus, artinya permainan ini memerlukan kecepatan dalam berlari,
kecepatan serta ketepatan dalam memukul, melempar bola dan juga pemahaman
akan permainan Softball itu sendiri. Menurut Ajang Suparlan dkk. (2008, hlm. 18)
bahwa:
Permainan Softball adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu bertanding masing-masing regu terdiri dari 9 orang pemain dan dapat pula ditambah seorang pemain pengganti atau designated hitter (DH). Lamanya permainan ditentukan oleh inning. Setiap pemain dituntut untuk menguasai teknik-teknik dasar, taktik, bertahan (deffensive) dan taktik menyerang (offensive).
Untuk bisa bermain olahraga Softball ini tentu tidak bisa dilakukan secara
singkat, namun harus melalui proses latihan serta penguasaan teknik dasar.
Pentingnya penguasaan teknik dasar diungkapkan oleh Harsono (1988, hlm. 100)
bahwa: “Kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap gerakan adalah penting
oleh karena akan menentukan gerakan keseluruhan”. Oleh karena itu, setiap
bentuk teknik gerak dasar yang diperlukan dalam setiap cabang olahraga harus
2
Anita Kusumadewi, 2014
Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan
Ada beberapa aspek yang harus dikuasai pemain Softball, salah satumya
yaitu penguasaan teknik dasar. Adapun teknik dasar dalam permainan Softball
yang harus dikuasai untuk menjadi pemain yang baik seperti yang dijelaskan oleh
Parno (1992, hlm. 16-73) ) yaitu:
1. Throwing (melempar), 2. Pitching,
3. Catching (menangkap), 4. Batting (memukul), 5. Sliding (meluncur) dan 6. Base running (lari antar base)
Ke enam macam tehnik dasar tersebut harus dapat dikuasai dengan baik oleh
setiap pemain agar permainan dapat dilangsungkan dengan baik pula. Softball
merupakan permainan yang cepat dan tepat, artinya permainan ini memerlukan
kecepatan dalam berlari, kecepatan dan ketepatan dalam memukul, menangkap
serta melempar bola dan kelincahan dalam menguasai bola dilapangan.
Diantara beberapa teknik dalam cabang olahraga Softball yang telah
disebutkan di atas, teknik memukul termasuk salah satu teknik yang penting yang
harus dikuasai oleh seseorang pemain Softball. Adapun didalam pelaksanaannya
teknik memukul terdapat beberapa variasi seperti yang diungkapkan oleh Ajang
Suparlan dkk. (2008, hlm. 119) menjelaskan: “Teknik yang harus dikuasai dalam
permainan Softball yaitu teknik memukul, bunting, squeeze bunt, fake bunt, slap
hit, hit and run”. Tergantung situasi yang terjadi saat itu. Berbagai macam jenis
hit digunakan sesuai strategi yang akan ditempuh tim penyerang.
Teknik dasar memukul mempunyai peranan sangat penting dan tidak mudah
dalam permainan Softball, seperti yang dikemukakan oleh Houseworth dan Rivkin
dalam Parno (1992, hlm. 74) mengemukakan: „Memukul bola adalah suatu
keterampilan yang sukar dilakukan oleh anak remaja, demikian pula bagi anak–
anak pemain pemula harus mengembangkan keterampilan koordinasi tangan, mata
dan pengamatan‟. Oleh karena itu penguasaan teknik memukul yang baik seorang
pemain akan mendapatkan nilai (run) serta menyelamatkan dirinya atau
3
Anita Kusumadewi, 2014
Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan
Untuk bisa menguasai teknik memukul dengan baik tentu diperlukan proses
latihan yang intensif dan sistematis sehingga keterampilan bisa meningkat. Seperti
yang di ungkapkan oleh Harsono (1988, hlm. 101) sebagai berikut: “Training
adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara
berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah beban latihan atau pekerjaannya”. Adapun hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan gerak dalam memukul bola, seperti yang diungkapkan oleh Ajang Suparlan dkk. (2008,
hlm. 105-106) sebagai berikut:
1. Peganglah kayu pemukul dengan dua tangan merapat, tangan kanan diatas dan tangan kiri dibawah untuk pemukul (bukan kidal). Buku jari pertama tangan kanan berada diantara pangkal dan buku jari tangan kiri.
2. Berdiri dengan kedua kaki selebar bahu dengan depan badan menghadap
ke plate, kedua lutut agak dibengkokkan dan berat badan berada ditengah.
3. Putar kepala dan mengarah kea rah pitcher.
4. Tangan dan pemukul dibawa keposisi kira-kira setinggi pundak dan sedikit berada dibelakang kaki kanan (untuk pemukul kanan). Lengan kiri diluruskan silang didepan badan sejajar dengan tanah. Siku lengan dibengkokkan agak jauh dari badan, kepala tangan kanan ditarik kebelakang pada pergelangan dan kayu pemukul dipegang dalam posisi lurus atau condong.
5. Ayunan dimulai dengan melangkahkan kearah bola dengan kaki kiri. Berurutan putarlah pinggang, dada dan pundak kearah pitcher. Luruskan tangan, lecutkan kedua pergelangan tangan, pukul bola didepan pinggul kiri.
6. Lanjutkan ayunan sampai maksimal kebelakang tanpa tenaga dan
jatuhkan kayu pemukul.
Jadi berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
memukul bola merupakan kunci atau modal utama dari suatu serangan untuk
menghasilkan nilai (run) dan menyelamatkan dirinya atau membantu pelari lain
(base runner) untuk mencapai base berikutnya dalam cabang olahraga Softball.
Teknik memukul dengan latihan toss ball harus dilatih dengan baik dengan
beberapa metode antara lain metode bagian dan metode keseluruhan.
4
Anita Kusumadewi, 2014
Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan
terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud”. Agar maksud tersebut tercapai
maka harus terciptanya suatu metode yang baik dan efektif. Sedangkan menurut Subroto (1979) yang dikutip Sukintaka (2004, hlm. 73) menjelaskan “Metode merupakan pengetahuan tentang cara atau urutan penyelenggaraan yang dilakukan dari permulaan sampai akhir”. Memperhatikan batasan-batasan di atas bisa disimpulkan bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk
mencapai suatu tujuan.
Berkaitan dengan penjelasan tersebut pengertian metode di atas maka perlu
juga dibahas mengenai pengertian metode melatih. Pengertian metode melatih
sama dengan metode mengajar, seperti diungkapkan oleh Rusli Lutan (1988, hlm.
382) bahwa:
Kedua istilah yang mungkin silih berganti pemakaiannya dalam beberapa bagian di anggap mengandug makna yang sama. Perbedaannya, barangkali hanya dalam pemakaiannya saja. Istilah melatih lazim dipakai di lingkungan kegiatan olahraga prestasi dan istilah mengajar dipergunakan di lingkungan pendidikan.
Melihat batasan-batasan yang diungkapkan para ahli, dapat disimpulkan
bahwa metode melatih merupakan cara yang digunakan pelatih dalam berinteraksi
dengan atlet untuk mencapai suatu tujuan pelatihan.
Metode merupakan alat untuk mrncapai tujuan, makin baik suatu metode
yang digunakan dalam memberikan latihan, makin baik pula pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan. Setiap orang yang terlibat dalam proses melatih
keterampilan gerak, diharapkan agar proses tersebut berlangsung efektif dan
efesien.
Dalam metode melatih banyak hal yang harus diperhatikan, menurut Rusli
Lutan (1988, hlm. 395) proses latihan mencakup beberapa elemen, yaitu:
a. Pembentukan dan penyempurnaan gerakan-gerakan yang dibutuhkan dan
perkembangan kemampuan kognitif yang bertalian dengan konsep prlaksanaan gerak,
b. Peningkatan kemampuan menyerap informasi dan memprosesnya
5
Anita Kusumadewi, 2014
Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan
c. Pemantapan pemeliharaan keangsungan perkembangan fungsi-fungsi
yang berkaitan dengan perkembangan gerak sehingga koneksi antara stimulus dan respon’s menjadi lebih otomatis.
Metode latihan motorik merupakan metode utama dalam usaha untuk
meningkatkan penguasaan keterampilan gerak suatu cabang olahraga. Pemilihan
motorik tidak terlepas dari tujuan dan tugas gerak yang akan dipelajari. Baik
tidaknya suatu metode dapat dilihat dari ketepatan penggunaan dalam proses
melatih dan setiap metode mempunyai nilai tersendiri. Oleh karena itu, setiap
pelatih dituntut untuk memilih dan menggunakan metode yang tepat dan baik
sesuai dengan yang dibutuhkan.
Metode bagian merupakan bentuk latihan keterampilan yang dilakukan
secara bagian per bagian dari keterampilan yang dipelajari. Bentuk
keterampilan yang dipelajari dipilah-pilah ke dalam bentuk gerakan yang lebih
mudah dan sederhana. Berkaitan dengan metode bagian Sugiyanto (1996, hlm.
67) menyatakan:
Metode bagian merupakan cara pendekatan dimana mula-mula siswa diarahkan untuk mempraktekkan sebagian demi sebagian dari keseluruhan rangkaian gerakan, dan setelah bagian-bagian gerakan dikuasai baru mempraktekkannya secara keseluruhan.
Gerakan tersebut di pilah-pilah terlebih dahulu menjadi gerakan yang
sederhana kemudian diberikan kepada siswa atau atlet. Menurut Andi Suhendro
(1999, hlm. 356) bahwa: “Metode bagian adalah satu cara pengorganisasian
bahan pelajaran dengan menitik beratkan pada penyajian elemen-elemen dari
bahan pelajaran”.
Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan, metode bagian
merupakan cara mengajar suatu keterampilan olahraga yang dalam
pelaksanaannya dilakukan bagian per bagian, dan setelah bagian-bagian
keterampilan yang dipelajari dikuasai kemudian dilakukan atau dirangkaian
6
Anita Kusumadewi, 2014
Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan
Metode bagian pada umumnya diterapkan untuk mempelajari jenis
keterampilan yang cukup sulit atau kompleks. Harsono (1988, hlm. 142)
menyatakan:
Pada umumnya guru mengajarkan suatu teknik dengan part method, hal ini disebabkan karena: 1. Atlet belum banyak tahu mengenai cara melaksanakan teknik atau keterampilan, 2. Agar atlet melakukan teknik sesuai dengan keinginan pelatih.
Dalam metode ini sebaiknya gerakan dipilah-pilah dahulu menjadi gerakan
yang sederhana sehingga atlet mudah untuk mempelajari gerakan tersebut.
Menurut Rusli Lutan (1988, hlm. 411) bahwa: “Metode bagian atau parsial dapat
diterapkan jika struktur gerak agak kompleks, sehingga kemungkinan untuk
memperoleh hasil belajar yang maksimum akan diperoleh jika
komponen-komponen gerak dilatih”.
Berdasarkan pendapat di atas menunjukkan, metode bagian diterapkan
terutama untuk atlet pemula dan belum mengetahui keterampilan yang
dipelajari. Di samping itu, metode bagian diterapkan untuk mempelajari
keterampilan yang sulit dan kompleks. Suatu keterampilan akan dikuasai
dengan baik, jika tiap-tiap bagian dipelajari secara runtut dan dilakukan secara
sistematis dan kontinyu.
Metode keseluruhan merupakan bentuk latihan suatu keterampilan yang
pelaksanaannya dilakukan secara utuh dari keterampilan yang dipelajari.
Berkaitan dengan metode keseluruhan Sugiyanto (1996, hlm. 67) menyatakan
bahwa “Metode keseluruhan adalah cara pendekatan dimana sejak awal atlet
diarahkan untuk mempraktekkan keseluruhan rangkaian gerakan yang
dipelajari”. Gerakan tersebut bisa dilakukan secara menyeluruh apabila
gerakannya sederhana dan mudah. Menurut Andi Suhendro (1999, hlm. 356)
bahwa, “Metode keseluruhan adalah metode yang menitik beratkan kepada
keutuhan dari bahan pelajaran yang ingin disampaikan”.
7
Anita Kusumadewi, 2014
Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan
merupakan cara melatih yang menitik beratkan pada keutuhan dari keterampilan
yang dipelajari. Dalam metode keseluruhan, atlet dituntut melakukan gerakan
keterampilan yang dipelajari secara keseluruhan tanpa memilah-milah
bagian-bagian dari keterampilan yang dipelajari. Metode keseluruhan pada umumnya
diterapkan untuk mempelajari suatu keterampilan yang sederhana. Seperti
dikemukakan Harsono (1988, hlm. 142) bahwa:
Apabila keterampilan olahraga yang diajarkan itu sifatnya sederhana dan mudah dimengerti maka keterampilan tersebut sebaiknya diajarkan secara keseluruhan dan setiap teknik bagian hanya dilatih secara khusus apabila siswa atau subyek selalu membuat kesalahan pada teknik bagian tersebut.
Apabila rangkaian gerakan itu dianggap mudah dan sederhana pembelajaran
keseluruhan bisa digunakan untuk mempelajari gerakan tersebut. Sedangkan Rusli
Lutan (1988, hlm. 411) menyatakan bahwa: “Metode keseluruhan memberikan
keuntungan maksimal jika yang dipelajari ialah gerakan yang sederhana”.
Metode keseluruhan pada dasarnya sangat cocok atau relevan untuk
mempelajari keterampilan yang sederhana. Namun demikian, apabila pada
bagian-bagian tertentu terdapat kompleksitas atau gerakan yang sulit, maka
dapat diajarkan secara khusus apabila atlet seringkali melakukan kesalahan.
Berdasarkan masalah yang meletarbelakanginya, yaitu: 1. Dilihat dari
berbagai pertandingan pemukul Bumi Asri Putra ketika memukul teknik dasar
memukul dan struk memukulnya kurang baik sehingga hasil pukulannya tidak
sempurna. 2. Dilihat dari sarana prasarana yang terbatas dan SDM nya yang
cukup banyak sehingga proses latihan tidak efektif. 3. Waktu latihan memukul
yang kurang efektif. Adapun dalam penggunaan teknik memukul penulis mencoba
meneliti teknik memukul yaitu antara memukul dengan latihan Toss Ball
menggunakan metode bagian dengan metode keseluruhan terhadap hasil pukulan
dalam olahraga permainan Softball.
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah diatas, teknik memukul merupakan
8
Anita Kusumadewi, 2014
Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan
atau membantu dan mendorong pelari yang lain untuk mencapai base berikutnya,
maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah latihan Toss Ball menggunakan metode bagian memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap hasil pukulan dalam olahraga
permainan Softball?
2. Apakah latihan Toss Ball menggunakan metode keseluruhan
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil pukulan dalam
olahraga permainan Softball?
3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan
latihan Toss Ball menggunakan metode bagian dengan latihan Toss Ball
menggunakan metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam
olahraga permainan Softball?
C. Tujuan Penelitian
Penetapan tujuan dalam suatu kegiatan adalah penting sebagai awal untuk
kegiatan selanjutnya. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan dari latihan Toss Ball
menggunakan metode bagian terhadap hasil pukulan dalam olahraga
permainan Softball.
2. Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan dari latihan Toss Ball
menggunakan metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam
olahraga permainan Softball.
3. Untuk mengetahui perbandingan pengaruh antara latihan Toss Ball
menggunakan metode bagian dengan latihan Toss Ball menggunakan
metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam olahraga permaianan
Softball.
D. Manfaat Penelitian
Apabila penelitian ini telah selesai dan terbukti, diharapkan hasil penelitian
9
Anita Kusumadewi, 2014
Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan
1. Manfaat Teoretis
a. Bahan informasi dan referensi bagi para peneliti yang ingin atau hendak
meneliti hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah Softball
terutama masalah memukul.
b. Bahan untuk mengembangkan dan memantapkan teori tentang teknik
latihan memukul dalam permainan Softball yang sudah ada.
c. Bahan masukan bagi para pelatih Softball dalam memberikan pelatihan
yang efektif.
2. Manfaat Praktis
a. Atlet, pelatih dan pembina olahraga Softball khususnya dalam
meningkatkan keterampilan memukul dalam permainan Softball.
b. Peneliti, untuk memberikan teknik latihan yang berbeda yang jarang
digunakan pada saat latihan kepada atlet, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan memukul atlet pada saat bertanding.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Agar penelitian tersusun dengan baik, maka perlu penyusunan secara
terstruktur. Maka penulis memaparkan susunan sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
10
Anita Kusumadewi, 2014
Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Permainan Softball
2. Karakteristik Permainan Softball
3. Sarana Prasarana Permainan Softball
4. Teknik Dasar Olahraga Softball
5. Teknik Memukul dalam Olahraga Softball
6. Teknik Memukul dengan Latihan Toss Ball
7. Hasil Pukulan
8. Belajar Gerak / Latihan
9. Tahapan Belajar Gerak
10.Pengertian Metode Bagian dan Metode Keseluruhan
11.Latihan Toss ball menggunakan Metode Bagian
12.Latihan Toss ball menggunakan Metode Keseluruhan
B. Kerangka pemikiran
C. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Waktu dan Tempat Penelitian
E. Instrumen Penelitian
F. Prosedur Pengambilan Data
G. Prosedur Pengolahan Data
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
11
Anita Kusumadewi, 2014
Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan
B. Pembahasan dan Analisis Temuan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan suatu metode yang tepat
untuk menunjang tercapainya tujuan penelitian. Metode adalah suatu cara atau
jalan yang ditempuh untuk membantu dalam mengungkapkan suatu permasalahan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan
mengumpulkan data untuk menguji kebenaran hipotesis. Keberhasilan suatu
penelitian ilmiah tidak lepas dari metode yang digunakan dalam penelitian.
Penggunaan penelitian disesuaikan d engan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal
ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam
pelaksanaan pengumpulan data. Dalam hal ini Arikunto (2006, hlm. 219) menjelaskan bahwa: “Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data”.
Dalam menggunakan suatu metode tergantung pada penelitian yang hendak
dicapai, atau dengan kata lain penggunaan suatu metode harus melihat sejauh
mana efektif, efisien dan relevansinya. Suatu metode dikatakan efektif apabila
dalam prosesnya terlihat adanya perubahan positif menuju ke arah yang
diharapkan. Efektif tidaknya suatu metode dilihat dari penggunaan waktu,
fasilitasnya, biaya dan tenaga kerja yang digunakan sehemat mungkin tetapi
mencapai hasil yang maksimal. Relevan atau tidaknya suatu metode dapat dilihat
dari kecocokan, kegunaan dan tidak terjadi banyaknya penyimpangan pada saat
proses penggunaan metode tersebut maka metode tersebut dikatan relevan atau
sesuai.
Sesuai dengan tujuan di atas, maka metode penelitian yang digunakan
penulis adalah metode eksperimen atas pertimbangan bahwa sifat penelitian
eksperimen adalah mencobakan sesuatu untuk mencari pengaruh atau sebab akibat
dari suatu perlakuan. Mengenai metode eksperimen Arikunto (2006, hlm. 3)
menjelaskan bahwa: “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan
51
peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor – faktor yang mengganggu”.
Selain Arikunto, Nasution (1987, hlm 41) juga menyatakan bahwa:
Suatu eksperimen selalu dilakukan dalam kondisi dimana satu atau beberapa variabel dapat di kontrol. Kontrol dalam penelitian ini mempunyai dua arti. Dengan dimaksud suatu variabel atau lebih bersifat tetap sedangkan variabel lainnya bebas.
Berdasarkan kutipan di atas penulis menarik kesimpulan bahwa dalam
kondisi dimanapun atau beberapa variabel dapat dikontrol dan dicobakan untuk
mengetahui hasil percobaan tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang
dicobakan yaitu latihan toss ball menggunakan metode bagian dan latihan toss
ball menggunakan metode keseluruhan kepada dua kelompok untuk mengetahui
pengaruh dari kedua metode latihan tersebut terhadap produktivitas hasil pukulan
dalam olahraga softball.
B. Desain Penelitian
Desain atau rancangan yang digunakan adalah pre test-post test desain,
mengenai hal ini Arikunto (2006, hlm. 86) menjelaskan, seperti yang terlihat di
bawah ini:
(pre test-post test desain)
Kelompok A :
Kelompok B :
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Sumber: Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
Keterangan :
: Tes Awal : Tes Akhir
: Treatment memukul toss ball menggunakan metode bagian
52
Langkah penelitian yang akan penulis lakukan adalah sebagai berikut:
Gambar 3.2 Prosedur penelitian
Keterangan :
Kelompok A : Latihan memukul toss ball menggunakan metode bagian
Kelompok B : Latihan memukul toss ball menggunakan metode keseluruhan
C. Populasi dan Sampel
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, yang harus dilakukan ialah
penentuan populasi dan sampel. Dalam hal ini Arikunto (2006, hlm. 130)
Populasi
Sampel
Tes Awal
Pengolahan dan analisis data Tes Akhir
Treatment
Kelompok A Kelompok B
Treatment
53
menjelaskan sebagai berikut: “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Objek peneliti yang dimaksud adalah kelompok yang lebih besar dimana hasil peneliti digeneralisasi”. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota klub softball Bumi Asri Kabupaten Bandung. Setelah menentukan populasi, langkah
selanjutnya adalah menentukan sampel. Menurut Arikunto (2006, hlm. 131)
menyatakan bahwa: “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
Sampel merupakan kelompok yang digunakan dalam penelitian untuk
memperoleh data. Adapun cara dalam penentuan sampel penulis menggunakan
cara purposive sampling yang bertujuan untuk mengungkapkan masalah sesuai
dengan kebutuhan peneliti. Lebih lanjut Arikunto (2006, hlm. 140) menjelaskan
bahwa:
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu, yaitu:
1. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
2. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi. 3. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi
pendahuluan.
Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota
Softball-Baseball Bumi Asri Kabupaten Bandung yang memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Jenis kelamin Laki-laki.
2. Anggota klub softball-baseball Bumi Asri Kabupaten Bandung.
3. Aktif mengikuti latihan.
4. Pernah mengikuti berbagai kejuaraan-kejuaraan softball atau dapat
dikatakan jam terbang sampel sudah banyak.
Dalam prosedur pengambilan sampel dan berdasarkan kriteria di atas maka
sampel yang diambil adalah 20 orang.
Dimulai dari pembagian kelompok dengan cara tes awal, kemudian
menyusun berdasarkan skor yang paling tinggi dan skor terendah, kemudian dua
54
subjek yang keterampilan dan kemampuannya setara. Penentuan sampel ini
dimaksudkan untuk memperoleh sampel yang representatif, yaitu sampel yang
benar-benar mencerminkan populasinya.
D. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu
Untuk memperoleh hasil perkembangan yang positif dalam proses
pembelajaran khususnya latihan memukul toss ball menggunakan metode bagian
dan metode keseluruhan. Dalam penelitian ini penulis membuat jadwal latihan
sebanyak tiga kali dalam seminggu seperti yang diungkapkan oleh Harsono (1988,
hlm. 194) menjelaskan bahwa: “Latihan sebaiknya dilakukan tiga kali dalam
seminggu dengan diselingi waktu istirahat”. Karena tubuh kita membutuhkan
istirahat. Selanjutnya menurut Harre (1982) dalam buku Harsono (1988, hlm. 106) menyatakan bahwa „meso cycle lamanya antara 3 -6 minggu, dan micro cycle kurang dari 3 minggu, bisa 1 atau 2 minggu‟. Hal ini bertujuan untuk
memberikan istirahat bagian organ-organ tubuh supaya kembali siap untuk
menerima tugas gerak yang baru yang bertujuan mendapatkan hasil yang optimal
dari latihan. Selain itu menurut Delorme dan Watkin yang dikutip oleh Sajoto
(1988, hlm. 119) mengenai program latihan adalah sebagai berikut:
Program latihan yang dilaksanakan 4 kali setiap minggu selama 6 minggu cukup efektif. Namun rupa-rupanya pelatih cenderung melaksanakan program 3 kali dalam setiap minggu untuk menghindari terjadinya kelelahan atau kronik. Dengan lama latihan yang dilakukan adalah selama 6 minggu atau lebih.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis mengambil kesimpulan
bahwa latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu yang diselingi satu hari untuk
istirahat.
Pelaksanaan eksperimen ini berlangsung 18 kali pertemuan, dilaksanakan
sesuai dengan jadwal latihan klub softball-baseball Bumi Asri Kabupaten
Bandung, mulai pukul 15.30 WIB, dari tanggal 20 Agustus sampai dengan tanggal
55
2. Tempat Penelitian
Lokasi untuk melakukan penelitian mengenai perbandingan latihan toss ball
menggunakan metode bagian dengan metode keseluruhan terhadap hasil pukulan
dalam permainan olahraga softball adalah bertempat di lapangan Softball-Baseball
Bumi Siliwangi UPI Bandung dan Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung. Adapun
yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah latihan toss ball menggunakan
metode bagian dan metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam olahraga
softball. Yang dijadikan objek penelitian adalah anggota klub Softball-Baseball
Bumi Asri Kabupaten Bandung.
E. Instrumen Penelitian
Penentuan dan penyusunan alat pengumpulan data merupakan salah satu
kegiatan dalam perencanaan penelitian. Keberhasilan penelitian ditentukan oleh
baik tidaknya dari alat pengumpulan data yang digunakan. Dalam melakukan
proses pengumpulan data penulis menggunakan alat test pitching machine. Alat
ini digunakan untuk mengukur keterampilan memukul atau produktivitas
memukul dalam permainan softball menurut komtek PB.PERBASASI. Untuk
mengukur hasil latihan tentunya harus mengkondisikan dengan jarak dan tempat
melempar bola sesungguhnya yaitu 14 meter (46 feet). Kalau menggunakan orang
sebagai pelempar (pitcher) tentunya bola yang dihasilkan tidak akan konstan pada
setiap lemparannya. Hal ini tidak sesuai dengan kriteria suatu tes, untuk itu
56
Gambar 3.3 Pitching Machine Sumber: www.sofball.com
Pitching machine merupakan suatu alat pelontar yang bergerak secara
AC-DC. Alat ini berbentuk sederhana dan dapat dibongkar pasang. Alat ini dapat
melontarkan bola dengan hasil lontaran yang keras atau cepat dan lambat hanya
dengan mengatur kecepatan sesuai dengan bola yang diinginkan. Menggunakan
alat pitching machine lontaran yang dihasilkan akan konstan. Dalam penelitian ini
lemparan bola yang dihasilkan adalah lemparan yang straight.
a. Peralatan yang digunakan
Alat-alat yang digunakan dalam tes ini adalah 1) Lapangan Softball, 2)
Pitching mechine, 3) Bola softball, 4) Bat (alat pemukul), 5) Pita pengukur, 6)
Formulir pengisian skor.
b. Testi berjumlah dua puluh orang yang terdiri dari: 1. Satu orang berdiri di batter’s box untuk memukul
2. Satu orang yang membantu memasukkan bola ke dalam pitching
mechine
3. Satu orang berdiri di circle ondek untuk menunggu giliran memukul
4. Sisanya mengambil hasil pukulan
c. Pelaksanaan tes
Orang coba atau testi masuk ke dalam batter’s box atau kotak pemukul.
57
diberikan kesempatan memukul 10 kali. Jumlah skor dari 10 kali pukulan
merupakan jumlah skor yang diperoleh dari orang coba.
F. Prosedur Pengambilan Data 1. Tes Awal
Tes awal ini dilakukan sehari pada tanggal 20 Agustus 2014 di lapangan
softball–baseball Bumi siliwangi UPI Bandung. Mengenai pelaksanaan dijelaskan
dibawah ini:
a. Tes yang digunakan adalah tes produktivitas hitting
b. Sebelum dilaksanakan tes penulis mempersiapkan terlebih dahulu
lapangan yang akan dipakai.
c. Jarak dari base ke base 18,3 m (60 feet), jarak batter's box dengan
pitching mechine adalah 14 m (46 feet)
d. Setelah lapangan siap, selanjutnya penulis menjelaskan mengenai
pelaksanaan tes, yaitu testi masuk ke batter's box kemudian memukul
bola yang dilontarkan pitching mechine.
Mengenai cara penilaianya dapat dilihat pada tabel dan gambar lapangan
bentuk tes produktivitas hitting seperti yang dilihat pada gambar 3.4.
Untuk memberikan kemudahan dalam melakukan penelitian maka dalam hal
ini penulis memberikan tabel penilaian agar lebih jelas dan mempermudah dalam
penilaian.
Table 3.1
Petunjuk penilaian produktivitas hitting komtek PB PERBASASI
Nilai Produktivitas
0 a. Swing gagal
b. Take ( melepas ) bola strike ketiga
c. Foul tipe
1 a. Swing foul ball ( ground/fly) kearah
backstop
58
out 3
2 a. Swing foul ball ( ground/fly ) tidak jauh dari dug out
b. Hit popfly didaerah infield
(fair/fall)
3 a. Swing and foul ball jauh dari
foul line
b. Hit flyball di daerah outfield
(fair)
4 a. Swing dan hit fair ground ball
(lemah)
b. Hit humpback line drive (agak melengkung) ke fair
territory di
c. depan outfield
5 a. Swing & hit ground ball - fair ( keras )
b. Hit long fly ball ( cukup keras )
c. Hit line drive foul ball yang jatuh dekat foul line
6 a. Swing & Hit line drive ( baik menyusur di tanah maupun di udara )
59
Gambar 3.4
Gambar Lapangan Bentuk Tes Produktivitas Hitting Sumber: komtek PB.PERBASASI
Keterangan:
1. X : Daerah foulballs.
2. X₂ : Daerah infield jarak dari base ke base 18.3 m.
3. Xз : Daerah outfield jaraknya 83.3 m.
4. Pm : Pitching machine jaraknya 14 m dari batter’s box.
60
2. Pelaksanaan Eksperimen
Untuk memperoleh hasil perkembangan yang positif dalam proses
pembelajaran khususnya latihan memukul toss ball menggunakan metode bagian
dan metode keseluruhan dibutuhkan jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini
penulis membuat jadwal latihan sebanyak tiga kali dalam seminggu seperti yang
diungkapkan oleh Harsono (1988, hlm. 194) menjelaskan bahwa: “Latihan
sebaiknya dilakukan tiga kali dalam seminggu dengan diselingi waktu istirahat”.
Selanjutnya menurut Harre (1982) dalam buku Harsono (1988, hlm. 106) menyatakan bahwa “meso cycle lamanya antara 3 -6 minggu, dan micro cycle kurang dari 3minggu, bisa 1 atau 2 minggu.” Hal ini bertujuan untuk memberikan
istirahat bagian organ-organ tubuh supaya kembali siap untuk menerima tugas
gerak yang baru yang bertujuan mendapatkan hasil yang optimal dari latihan.
Selain itu menurut Delorme dan Watkin yang dikutip oleh Sajoto (1988, hlm. 119)
mengenai program latihan adalah sebagai berikut:
Program latihan yang dilaksanakan 4 kali setiap minggu selama 6 minggu cukup efektif. Namun rupa-rupanya pelatih cenderung melaksanakan program 3 kali dalam setiap minggu untuk menghindari terjadinya kelelahan atau kronik. Dengan lama latihan yang dilakukan adalah selama 6 minggu atau lebih.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa
latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu yang diselingi satu hari untuk istirahat.
Pelaksanaan eksperimen ini berlangsung 18 kali pertemuan, dilaksanakan sesuai
dengan jadwal latihan klub Softball-baseball Bumi Asri Kabupaten Bandung,
mulai pukul 15.30 WIB. Pada setiap latihan pemukul memukul sebanyak 45 bola
yang dibagi kedalam 3 set latihan. Sebelum latihan terlebih dahulu melakukan
pemanasan statis dan dinamis yang kemudian dilanjutkan dengan peregangan
otot-otot dengan menggunakan bat sebanyak 20 x dari setiap gerakan, otot-otot
yang diregangkan yaitu bagian pinggang, pergelangan tangan dan swing kosong
(tanpa bola). Setelah melakukan peregangan kemudian dilanjutkan dengan latihan
inti. Dalam latihan inti setiap kelompok melakukan latihan memukul sesuai
dengan kelompoknya. Setiap kelompok melakukan latihan memukul dengan
61
kelompok A melakukan latihan memukul toss ball menggunakan metode bagian
dan kelompok B melakukan latihan memukul toss ball menggunakan metode
keseluruhan. Banyaknya pukulan bagi setiap kelompok adalah 15 repetisi x 3 set,
yaitu sebanyak 45 x pukulan dalam setiap babak diselingi waktu istirahat.
Pembagian babak ini didasarkan pada pendapat Harsono (1988, hlm. 121-122)
sebagai berikut:
Waktu latihan sebaiknya adalah pendek akan tetapi berisi dan padat. Suatu keuntungan dari latihan-latihan yang pendek adalah bahwa hal ini akan membawa atlet tersebut dalam alam berfikir tentang latihannya, artinya dalam latihan tadi akan terus berdengung dalam alam fikirnya.
Dari keterangan di atas penulis berpendapat bahwa latihan yang padat dan
berisi dapat mengimajinasikan dan memvisualisasikan setiap gerakan memukul
yang lebih berirama dan terkontrol.
Setelah melakukan latihan inti kemudian masing-masing kelompok
melakukan pendinginan guna untuk memulihkan otot-otot yang sudah dilatih guna
kembali ke keadaan semula dan untuk mengurangi rasa sakit pada otot setelah
melakukan latihan. Latihan ini berupa peregangan pasif, pelemasan otot terutama
otot yang dominan ketika melakukan latihan inti. Yang kemudian latihan ini
diakhiri dengan berdo‟a.
3. Tes Akhir
Setelah masa eksperimen berakhir, maka data pengambilan tes akhir
dilakukan pada tanggal 26 september 2014. Setelah data terkumpul maka
dilakukan pengolahan dan analisis data guna memperoleh penafsiran yang tepat
sesuai dengan masalah penelitian.
G. Prosedur Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan
komputasi program SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 16.0 for
windows. Program ini digunakan karena memiliki kemampuan analisis statistik
cukup tinggi. Selain itu sistem manajemen data pada lingkungan grafis
menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga
62
penelitian ini adalah hasil dari kedua metode yang diterapkan. Setiap metode
akan dilihat pengaruhnya, kemudian pengaruh tersebut dibandingkan. Namun
sebelum itu ada beberpa uji yang harus dilakukan terlebih dahulu.
Analisis yang pertama adalah uji normalitas dan homogenitas. Uji ini
dilakukan untuk menentukan sifat distribusi data. Analisis untuk uji normalitas ini
menggunakan uji statistik One Sample Kolmogorov Smirnov Z. Uji statistik ini
biasa digunakan untuk menentukan normalitas suatu kumpulan data. Sedangkan
untuk uji homogenitas menggunakan One Way Anova dengan mengaktifkan
Homogenity of Veriance Test. Analisis selanjutnya adalah menentukan pengaruh
yang signifikan dari kedua metode Bagian dan metode Keseluruhan. Uji statistik
yang digunakan untuk analisis ini bergantung pada sifat normalitas data. Bila data
yang dianalisis bersifat normal, maka uji statistik yang digunakan adalah Paired
Sample T-test atau uji t untuk sampel atau variabel berpasangan (pre test dan post
test). Selanjutnya pengaruh dari masing-masing model dibandingkan. Uji statistik
yang digunakan untuk analisis ini bergantung pada sifat normalitas data. Bila data
yang dianalisis bersifat normal, maka uji statistik yang digunakan adalah
independent sample t test. Tingkat kepercayaan analisis data pada penelitian ini
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka dapat ditarik
kesimpulan
1. Latihan toss ball menggunakan Metode bagian memberikan pengaruh
yang signifikan dalam meningkatkan hasil pukulan dalam olahraga
permianan softball.
2. Latihan toss ball menggunakan metode keseluruhan memberikan
pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan hasil pukulan dalam
olahraga permainan softball.
3. Jika dibandingkan antara kedua metode tersebut maka tidak ada
perbedaan peningkatan yang signifikan antara latihan toss ball
menggunakan metode bagian dengan latihan toss ball menggunakan
metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam olahrga permainan
softball.
B. Saran
Berdasarkan penelitian penulis yang telah dilaksanakan, ditemukan bahwa
latihan toss ball menggunakan metode bagian dengan latihan toss ball
menggunakan metode keseluruhan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
hasil pukulan dalam olahraga permainan softball, akan tetapi tidak ada perbedaan
pengaruh yang berarti antara latihan toss ball menggunakan metode bagian
dengan dengan latihan toss ball menggunakan metode keseluruhan terhadap hasil
pukulan dalam olahraga permaianan softball. Oleh karena itu penulis memberikan
saran sebagai berikut:
1. Dalam proses pelatihan sebaiknya pelatih menerapkan berbagai metode
pembelajaran karena dengan beragamnya metode yang digunakan akan
74
Anita Kusumadewi, 2014
Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan
hasil penelitian ini terbukti bahwa metode pembelajaran bagian maupun
metode pembelajaran keseluruhan dapat digunakan untuk pembelajaran
memukul. Sehingga disarankan pelatih menerapkan kedua metode
tersebut, khususnya untuk pembelajaran memukul dalam olahraga
permainan softball.
2. Kepada pemain/atlet kedua metode latihan memukul toss ball
menggunakan metode bagian dan latihan toss ball menggunakan metode
keseluruhan dapat digunakan untuk meningkatkan hasil pukulan dalam
Anita Kusumadewi, 2014
Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Garman, Judi. (2001). Softball Skills and Drill The Best Book On The Basics Of The Game. USA: Human Kinetics.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. CV Tambak Kusuma.
Imanudin. I. (2008). Modul ILmu Kepelatihan Olahraga. Bandung FPOK : UPI.
Kneer, Marian and Charles Cord. (1976). Softball Slow and Fast Pitch. Dubuque Iowa: Wm C Brown Company.
Komtek PB. PERBASASI 1989.
Lutan, Rusli. (1988). Belajar Keterampilan Motorik: Pengantar Teori dan Metode. Jakarta Depdikbud.
Nasution. (1987). Metode Research, Edisi Revisi. Bandung: Jemmars.
Nurhasan. dan Cholil, D.H. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.
Nurhasan, Hasanudin C.D, Hidayah N. (2008). Modul Mata Kuliah Statistik. Bandung: FPOK UPI.
Parno. (1991/1992). Olahraga Pilihan Softball. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Olahraga. Jakarta: Depdikbud.
Sudjana, Nana. (1995). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah Makalah-Skripsi-Tesis-Disertasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. CV Alfabeta.
Suparlan, Ajang. (2008) Modul Pembelajaran Softball. Bandung: FPOK UPI.
Sugiyanto. (1996). Belajar Gerak 1. Surakarta: UNS Press.
Sukintaka. (2004). Permainan dan Metodik. Jakarta: Depdikbud.
Suhendro, Andi. (1999). Dasar-Dasar Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka.
76
Anita Kusumadewi, 2014
Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan
Peraturan Pernainan Softball, Internasional Softball Federation, /http//www.softball-ISF-peraturanpermainansoftball.blogsport.com
SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 16.0 for windows.