• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN LATIHAN TOSS BALL MENGGUNAKAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL PUKULAN DALAM OLAHRAGA PERMAINAN SOFTBALL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN LATIHAN TOSS BALL MENGGUNAKAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL PUKULAN DALAM OLAHRAGA PERMAINAN SOFTBALL."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN LATIHAN TOSS BALL MENGGUNAKAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL

PUKULAN DALAM OLAHRAGA PERMAINAN SOFTBALL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ANITA KUSUMADEWI 1004546

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PERBANDINGAN LATIHAN TOSS BALL MENGGUNAKAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL

PUKULAN DALAM OLAHRAGA PERMAINAN SOFTBALL

Oleh

Anita Kusumadewi

Sebuah skripsi yang ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan

© Anita Kusumadewi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANITA KUSUMADEWI 1004546

PERBANDINGAN LATIHAN TOSS BALL MENGGUNAKAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL

PUKULAN DALAM OLAHRAGA PERMAINAN SOFTBALL

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Drs. Dadan Mulyana, M.Pd. NIP. 195801171989031001

Pembimbing II

Drs. Basiran, M.Pd NIP. 195611281986031004

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan

(4)

DAFTAR ISI

3. Sarana Prasarana Permainan Softball………

4. Teknik Dasar Olahraga Softball………..

5. Teknik Memukul dalam Olahraga Softball………

6. Teknik Memukul dengan Latihan Toss Ball…………..

7. Hasil Pukulan……… 8. Belajar Gerak / Latihan……….... 9. Tahapan Belajar Gerak……… 10.Pengertian Metode Bagian dan Metode Keseluruhan….

11.Latihan Toss ball menggunakan Metode Bagian………

12.Latihan Toss ball menggunakan Metode Keseluruhan…

B. Kerangka pemikiran……….

D. Waktu dan Tempat Penelitian………

(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan atau Analisis Data……….

B. Pembahasan dan Analisis Temuan………..

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………

B. Saran ……….

DAFTAR PUSTAKA……….

LAMPIRAN………

RIWAYAT HIDUP

63 71

73 73

75

(6)

DAFTAR TABEL

Kekurangan dan Kelebihan Metode Bagian dan Metode

Keseluruhan………..

Petunjuk Penilaian Produktivitas Hitting……….………

Hasil Penghitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku…………

Hasil Uji Normalitas Toss ball Menggunakan Metode Bagian..

Hasil Uji Normalitas Toss ball Menggunakan Metode

Keseluruhan………

Uji Homogenitas Data Toss ball Menggunakan Metode

Bagian………

Uji Homogenitas Data Toss ball Menggunakan Metode

Keseluruhan………..

Uji Hipotesis (Paired) Toos Ball Menggunakan Metode

Bagian………

Uji Hipotesis (Paired) Toss Ball Menggunakan Metode

Keseluruhan………

Uji Hipotesis Perbedaan Pengaruh Metode Bagian dengan

(7)

DAFTAR GAMBAR

Cara Memegang Alat Pemukul (bat)………...

Tipe Long Grip………

Gambar Lapangan Bentuk Tes Produktivitas Hitting………..

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Skor Hasil Tes Pitching Mechine Dari Subjek 20 Orang Pada

Awal Eksperimen………

Skor Hasil Tes Pitching Mechine Dari Subjek 20 Orang Pada Akhir Eksperimen………. Peringkat Berdasarkan Hasil Tes Pitching Mechine Dari

Subjek 20 Orang Pada Awal Eksperimen……….……….

Daftar Subjek Dalam Dua Kelompok Sejodoh Berdasarkan

Skor Tes Pitching Mechine Awal Eksperimen………..

Skor Hasil Tes Pitching Mechine Dari Subjek 20 Orang Pada Akhir Eksperimen……….. Peningkatan Latihan Sesudah Eksperimen Pada Kelompok A..

Peningkatan Latihan Sesudah Eksperimen Pada Kelompok B..

Uji Normalitas Toos Ball Menggunakan Metode Bagian dan

Toss Ball Menggunakan Metode Keseluruhan………..

Uji Homogenitas Toss Ball Menggunakan Metode Bagian…...

Uji Homogenitas Toss Ball Menggunakan Metode

Keseluruhan………...

Uji Hipotesis (Paired) Metode Bagian………

Uji Hipotesis (Paired) Metode Keseluruhan………

Uji Hipotesi ( Beda)………

Program Latihan Latihan Memukul Toss Ball Menggunakan

Metode Bagian………..

Program Latihan Latihan Memukul Toss Ball Menggunakan

Metode Keseluruhan………..

Petunjuk Penilaian Produktivitas Hitting Komtek PB.PERBASASI..

Gambar Lapangan Tes Produktivitas Hitting……….

(9)

19

20

21

22

Surat Pengesahan Judul dan Petunjuk Dosen Pembimbing…..

Surat Penelitian……….

Surat Balasan Penelitian………..

Kartu Bimbingan Skripsi……….

113

117

118

(10)

PERBANDINGAN LATIHAN TOSS BALL MENGGUNAKAN

METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN

TERHADAP HASIL PUKULAN DALAM OLAHRAGA

PERMAINAN SOFTBALL

Anita Kusumadewi

1

; Dadan Mulyana

2

; Basiran

3

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia

Anitakusumadewi3@yahoo.com

Abstrak

Memukul merupakan salah satu teknik yang harus dikuasai oleh setiap pemain softball untuk menghasilkan run/nilai maka seorang pemain harus menguasai teknik dasar, taktik dan strategi dalam memukul yang baik. Tujuan peneliti ini adalah 1) Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan dari latihan memukul toss ball dengan menggunakan metode bagian terhadap hasil pukulan dalam olahraga permainan softball. 2) untuk mengetahui pengaruh yang diberikan dari latihan memukul toss ball dengan menggunakan metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam olahraga permainan softball. 3) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara latihan memukul toss ball menggunakan metode bagian dengan metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam olahraga permainan softball. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota klub Softball-Baseball Bumi Asri Kabupaten Bandung, instrumen yang digunakan adalah Pitching Mechine menurut Komisi Teknis PB.PERBASASI. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah 1) Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan latihan memukul toss ball menggunakan metode bagian terhadap hasil pukulan dalam olahraga permainan softball, nilai t=5,477 dan nilai p= 0,000<0,05, Ho ditolak. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan latihan toss ball menggunakan metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam olahraga permainan softball, nilai t=7,667 dan nilai p= 0,000<0,05, Ho ditolak. 3) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara metode latihan toss ball menggunakan metode bagian metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam olahraga permainan softball, nilai t= -0,204 dan nilai p=0,841>0,05, Ho diterima.

(11)

THE COMPARISON BETWEEN TOSS BALL TRAINING PART

METHOD WITH WHOLE METHOD TOWARD BATTING

RESULT IN SOFTBALL

Anita Kusumadewi

1

; Dadan Mulyana

2

; Basiran

3

Sports Coaching Education Study Program Departement of Coaching Education Faculty of Sport and Health Education

Indonesia University of Education

Anitakusumadewi3@yahoo.com

Abstract

Batting is one of the technique that softball athletes must conquer to make a run/score, so a softball athlete must master basic technique, tactics and strategy in a good batting. The purpose for this research are 1) to find out the influence of toss ball training using part method toward batting result in softball, 2) to find out the influence of toss ball training using whole method toward batting result in softball, 3)to find out the difference between part method and whole method for toss ball training in softball. The method for this research is experiment method. The samples are Bumi Asri Softball Club Bandung members, the instrument is pitching machine based on technique comission of PB.PERBASASI. based on the result of data process and analysis, the conclusion of this research are 1) there is significant influence on using toss ball training with part method, score t=5,477 and p= 0,000<0,05, Ho denied. 2) there is significant influence on using toss ball training with whole method, score t=7,667 and p= 0,000<0,05, Ho denied. 3) there is no significant influence on using toss ball training with whole method and part method, score t= -0,204 and p=0,841>0,05, Ho accepted.

(12)

Anita Kusumadewi, 2014

Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga permainan Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang

popular di Indonesia, hal ini terbukti dengan semakin banyaknya didirikan

perkumpulan-perkumpulan Softball baik di kota-kota besar maupun di

daerah-daerah. Softball adalah olahraga prestasi yang terkadang bisa dijadikan rekreasi,

hal ini dikarenakan mengandung unsur permainan, sehingga dari anak-anak

sampai orang dewasa menyukai olahraga ini. Situasi dan kondisi seperti ini sangat

mendukung terhadap proses pembinaan dan pengembangan cabang olahraga

Softball selanjutnya, menuju tercapainya prestasi yang optimal.

Setiap cabang olahraga mempunyai karakteristik masing-masing. Ciri dari

permainan Softball dapat dilihat dari sifat permainan, teknik-teknik gerak dan

peraturan permainan yang memerlukan kecepatan, ketepatan dan juga pemahaman

yang bagus, artinya permainan ini memerlukan kecepatan dalam berlari,

kecepatan serta ketepatan dalam memukul, melempar bola dan juga pemahaman

akan permainan Softball itu sendiri. Menurut Ajang Suparlan dkk. (2008, hlm. 18)

bahwa:

Permainan Softball adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu bertanding masing-masing regu terdiri dari 9 orang pemain dan dapat pula ditambah seorang pemain pengganti atau designated hitter (DH). Lamanya permainan ditentukan oleh inning. Setiap pemain dituntut untuk menguasai teknik-teknik dasar, taktik, bertahan (deffensive) dan taktik menyerang (offensive).

Untuk bisa bermain olahraga Softball ini tentu tidak bisa dilakukan secara

singkat, namun harus melalui proses latihan serta penguasaan teknik dasar.

Pentingnya penguasaan teknik dasar diungkapkan oleh Harsono (1988, hlm. 100)

bahwa: “Kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap gerakan adalah penting

oleh karena akan menentukan gerakan keseluruhan”. Oleh karena itu, setiap

bentuk teknik gerak dasar yang diperlukan dalam setiap cabang olahraga harus

(13)

2

Anita Kusumadewi, 2014

Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan

Ada beberapa aspek yang harus dikuasai pemain Softball, salah satumya

yaitu penguasaan teknik dasar. Adapun teknik dasar dalam permainan Softball

yang harus dikuasai untuk menjadi pemain yang baik seperti yang dijelaskan oleh

Parno (1992, hlm. 16-73) ) yaitu:

1. Throwing (melempar), 2. Pitching,

3. Catching (menangkap), 4. Batting (memukul), 5. Sliding (meluncur) dan 6. Base running (lari antar base)

Ke enam macam tehnik dasar tersebut harus dapat dikuasai dengan baik oleh

setiap pemain agar permainan dapat dilangsungkan dengan baik pula. Softball

merupakan permainan yang cepat dan tepat, artinya permainan ini memerlukan

kecepatan dalam berlari, kecepatan dan ketepatan dalam memukul, menangkap

serta melempar bola dan kelincahan dalam menguasai bola dilapangan.

Diantara beberapa teknik dalam cabang olahraga Softball yang telah

disebutkan di atas, teknik memukul termasuk salah satu teknik yang penting yang

harus dikuasai oleh seseorang pemain Softball. Adapun didalam pelaksanaannya

teknik memukul terdapat beberapa variasi seperti yang diungkapkan oleh Ajang

Suparlan dkk. (2008, hlm. 119) menjelaskan: “Teknik yang harus dikuasai dalam

permainan Softball yaitu teknik memukul, bunting, squeeze bunt, fake bunt, slap

hit, hit and run”. Tergantung situasi yang terjadi saat itu. Berbagai macam jenis

hit digunakan sesuai strategi yang akan ditempuh tim penyerang.

Teknik dasar memukul mempunyai peranan sangat penting dan tidak mudah

dalam permainan Softball, seperti yang dikemukakan oleh Houseworth dan Rivkin

dalam Parno (1992, hlm. 74) mengemukakan: „Memukul bola adalah suatu

keterampilan yang sukar dilakukan oleh anak remaja, demikian pula bagi anak–

anak pemain pemula harus mengembangkan keterampilan koordinasi tangan, mata

dan pengamatan‟. Oleh karena itu penguasaan teknik memukul yang baik seorang

pemain akan mendapatkan nilai (run) serta menyelamatkan dirinya atau

(14)

3

Anita Kusumadewi, 2014

Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan

Untuk bisa menguasai teknik memukul dengan baik tentu diperlukan proses

latihan yang intensif dan sistematis sehingga keterampilan bisa meningkat. Seperti

yang di ungkapkan oleh Harsono (1988, hlm. 101) sebagai berikut: “Training

adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara

berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah beban latihan atau pekerjaannya”. Adapun hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan gerak dalam memukul bola, seperti yang diungkapkan oleh Ajang Suparlan dkk. (2008,

hlm. 105-106) sebagai berikut:

1. Peganglah kayu pemukul dengan dua tangan merapat, tangan kanan diatas dan tangan kiri dibawah untuk pemukul (bukan kidal). Buku jari pertama tangan kanan berada diantara pangkal dan buku jari tangan kiri.

2. Berdiri dengan kedua kaki selebar bahu dengan depan badan menghadap

ke plate, kedua lutut agak dibengkokkan dan berat badan berada ditengah.

3. Putar kepala dan mengarah kea rah pitcher.

4. Tangan dan pemukul dibawa keposisi kira-kira setinggi pundak dan sedikit berada dibelakang kaki kanan (untuk pemukul kanan). Lengan kiri diluruskan silang didepan badan sejajar dengan tanah. Siku lengan dibengkokkan agak jauh dari badan, kepala tangan kanan ditarik kebelakang pada pergelangan dan kayu pemukul dipegang dalam posisi lurus atau condong.

5. Ayunan dimulai dengan melangkahkan kearah bola dengan kaki kiri. Berurutan putarlah pinggang, dada dan pundak kearah pitcher. Luruskan tangan, lecutkan kedua pergelangan tangan, pukul bola didepan pinggul kiri.

6. Lanjutkan ayunan sampai maksimal kebelakang tanpa tenaga dan

jatuhkan kayu pemukul.

Jadi berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

memukul bola merupakan kunci atau modal utama dari suatu serangan untuk

menghasilkan nilai (run) dan menyelamatkan dirinya atau membantu pelari lain

(base runner) untuk mencapai base berikutnya dalam cabang olahraga Softball.

Teknik memukul dengan latihan toss ball harus dilatih dengan baik dengan

beberapa metode antara lain metode bagian dan metode keseluruhan.

(15)

4

Anita Kusumadewi, 2014

Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan

terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud”. Agar maksud tersebut tercapai

maka harus terciptanya suatu metode yang baik dan efektif. Sedangkan menurut Subroto (1979) yang dikutip Sukintaka (2004, hlm. 73) menjelaskan “Metode merupakan pengetahuan tentang cara atau urutan penyelenggaraan yang dilakukan dari permulaan sampai akhir”. Memperhatikan batasan-batasan di atas bisa disimpulkan bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk

mencapai suatu tujuan.

Berkaitan dengan penjelasan tersebut pengertian metode di atas maka perlu

juga dibahas mengenai pengertian metode melatih. Pengertian metode melatih

sama dengan metode mengajar, seperti diungkapkan oleh Rusli Lutan (1988, hlm.

382) bahwa:

Kedua istilah yang mungkin silih berganti pemakaiannya dalam beberapa bagian di anggap mengandug makna yang sama. Perbedaannya, barangkali hanya dalam pemakaiannya saja. Istilah melatih lazim dipakai di lingkungan kegiatan olahraga prestasi dan istilah mengajar dipergunakan di lingkungan pendidikan.

Melihat batasan-batasan yang diungkapkan para ahli, dapat disimpulkan

bahwa metode melatih merupakan cara yang digunakan pelatih dalam berinteraksi

dengan atlet untuk mencapai suatu tujuan pelatihan.

Metode merupakan alat untuk mrncapai tujuan, makin baik suatu metode

yang digunakan dalam memberikan latihan, makin baik pula pencapaian tujuan

yang telah ditetapkan. Setiap orang yang terlibat dalam proses melatih

keterampilan gerak, diharapkan agar proses tersebut berlangsung efektif dan

efesien.

Dalam metode melatih banyak hal yang harus diperhatikan, menurut Rusli

Lutan (1988, hlm. 395) proses latihan mencakup beberapa elemen, yaitu:

a. Pembentukan dan penyempurnaan gerakan-gerakan yang dibutuhkan dan

perkembangan kemampuan kognitif yang bertalian dengan konsep prlaksanaan gerak,

b. Peningkatan kemampuan menyerap informasi dan memprosesnya

(16)

5

Anita Kusumadewi, 2014

Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan

c. Pemantapan pemeliharaan keangsungan perkembangan fungsi-fungsi

yang berkaitan dengan perkembangan gerak sehingga koneksi antara stimulus dan respon’s menjadi lebih otomatis.

Metode latihan motorik merupakan metode utama dalam usaha untuk

meningkatkan penguasaan keterampilan gerak suatu cabang olahraga. Pemilihan

motorik tidak terlepas dari tujuan dan tugas gerak yang akan dipelajari. Baik

tidaknya suatu metode dapat dilihat dari ketepatan penggunaan dalam proses

melatih dan setiap metode mempunyai nilai tersendiri. Oleh karena itu, setiap

pelatih dituntut untuk memilih dan menggunakan metode yang tepat dan baik

sesuai dengan yang dibutuhkan.

Metode bagian merupakan bentuk latihan keterampilan yang dilakukan

secara bagian per bagian dari keterampilan yang dipelajari. Bentuk

keterampilan yang dipelajari dipilah-pilah ke dalam bentuk gerakan yang lebih

mudah dan sederhana. Berkaitan dengan metode bagian Sugiyanto (1996, hlm.

67) menyatakan:

Metode bagian merupakan cara pendekatan dimana mula-mula siswa diarahkan untuk mempraktekkan sebagian demi sebagian dari keseluruhan rangkaian gerakan, dan setelah bagian-bagian gerakan dikuasai baru mempraktekkannya secara keseluruhan.

Gerakan tersebut di pilah-pilah terlebih dahulu menjadi gerakan yang

sederhana kemudian diberikan kepada siswa atau atlet. Menurut Andi Suhendro

(1999, hlm. 356) bahwa: “Metode bagian adalah satu cara pengorganisasian

bahan pelajaran dengan menitik beratkan pada penyajian elemen-elemen dari

bahan pelajaran”.

Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan, metode bagian

merupakan cara mengajar suatu keterampilan olahraga yang dalam

pelaksanaannya dilakukan bagian per bagian, dan setelah bagian-bagian

keterampilan yang dipelajari dikuasai kemudian dilakukan atau dirangkaian

(17)

6

Anita Kusumadewi, 2014

Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan

Metode bagian pada umumnya diterapkan untuk mempelajari jenis

keterampilan yang cukup sulit atau kompleks. Harsono (1988, hlm. 142)

menyatakan:

Pada umumnya guru mengajarkan suatu teknik dengan part method, hal ini disebabkan karena: 1. Atlet belum banyak tahu mengenai cara melaksanakan teknik atau keterampilan, 2. Agar atlet melakukan teknik sesuai dengan keinginan pelatih.

Dalam metode ini sebaiknya gerakan dipilah-pilah dahulu menjadi gerakan

yang sederhana sehingga atlet mudah untuk mempelajari gerakan tersebut.

Menurut Rusli Lutan (1988, hlm. 411) bahwa: “Metode bagian atau parsial dapat

diterapkan jika struktur gerak agak kompleks, sehingga kemungkinan untuk

memperoleh hasil belajar yang maksimum akan diperoleh jika

komponen-komponen gerak dilatih”.

Berdasarkan pendapat di atas menunjukkan, metode bagian diterapkan

terutama untuk atlet pemula dan belum mengetahui keterampilan yang

dipelajari. Di samping itu, metode bagian diterapkan untuk mempelajari

keterampilan yang sulit dan kompleks. Suatu keterampilan akan dikuasai

dengan baik, jika tiap-tiap bagian dipelajari secara runtut dan dilakukan secara

sistematis dan kontinyu.

Metode keseluruhan merupakan bentuk latihan suatu keterampilan yang

pelaksanaannya dilakukan secara utuh dari keterampilan yang dipelajari.

Berkaitan dengan metode keseluruhan Sugiyanto (1996, hlm. 67) menyatakan

bahwa “Metode keseluruhan adalah cara pendekatan dimana sejak awal atlet

diarahkan untuk mempraktekkan keseluruhan rangkaian gerakan yang

dipelajari”. Gerakan tersebut bisa dilakukan secara menyeluruh apabila

gerakannya sederhana dan mudah. Menurut Andi Suhendro (1999, hlm. 356)

bahwa, “Metode keseluruhan adalah metode yang menitik beratkan kepada

keutuhan dari bahan pelajaran yang ingin disampaikan”.

(18)

7

Anita Kusumadewi, 2014

Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan

merupakan cara melatih yang menitik beratkan pada keutuhan dari keterampilan

yang dipelajari. Dalam metode keseluruhan, atlet dituntut melakukan gerakan

keterampilan yang dipelajari secara keseluruhan tanpa memilah-milah

bagian-bagian dari keterampilan yang dipelajari. Metode keseluruhan pada umumnya

diterapkan untuk mempelajari suatu keterampilan yang sederhana. Seperti

dikemukakan Harsono (1988, hlm. 142) bahwa:

Apabila keterampilan olahraga yang diajarkan itu sifatnya sederhana dan mudah dimengerti maka keterampilan tersebut sebaiknya diajarkan secara keseluruhan dan setiap teknik bagian hanya dilatih secara khusus apabila siswa atau subyek selalu membuat kesalahan pada teknik bagian tersebut.

Apabila rangkaian gerakan itu dianggap mudah dan sederhana pembelajaran

keseluruhan bisa digunakan untuk mempelajari gerakan tersebut. Sedangkan Rusli

Lutan (1988, hlm. 411) menyatakan bahwa: “Metode keseluruhan memberikan

keuntungan maksimal jika yang dipelajari ialah gerakan yang sederhana”.

Metode keseluruhan pada dasarnya sangat cocok atau relevan untuk

mempelajari keterampilan yang sederhana. Namun demikian, apabila pada

bagian-bagian tertentu terdapat kompleksitas atau gerakan yang sulit, maka

dapat diajarkan secara khusus apabila atlet seringkali melakukan kesalahan.

Berdasarkan masalah yang meletarbelakanginya, yaitu: 1. Dilihat dari

berbagai pertandingan pemukul Bumi Asri Putra ketika memukul teknik dasar

memukul dan struk memukulnya kurang baik sehingga hasil pukulannya tidak

sempurna. 2. Dilihat dari sarana prasarana yang terbatas dan SDM nya yang

cukup banyak sehingga proses latihan tidak efektif. 3. Waktu latihan memukul

yang kurang efektif. Adapun dalam penggunaan teknik memukul penulis mencoba

meneliti teknik memukul yaitu antara memukul dengan latihan Toss Ball

menggunakan metode bagian dengan metode keseluruhan terhadap hasil pukulan

dalam olahraga permainan Softball.

B. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah diatas, teknik memukul merupakan

(19)

8

Anita Kusumadewi, 2014

Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan

atau membantu dan mendorong pelari yang lain untuk mencapai base berikutnya,

maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah latihan Toss Ball menggunakan metode bagian memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap hasil pukulan dalam olahraga

permainan Softball?

2. Apakah latihan Toss Ball menggunakan metode keseluruhan

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil pukulan dalam

olahraga permainan Softball?

3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan

latihan Toss Ball menggunakan metode bagian dengan latihan Toss Ball

menggunakan metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam

olahraga permainan Softball?

C. Tujuan Penelitian

Penetapan tujuan dalam suatu kegiatan adalah penting sebagai awal untuk

kegiatan selanjutnya. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan dari latihan Toss Ball

menggunakan metode bagian terhadap hasil pukulan dalam olahraga

permainan Softball.

2. Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan dari latihan Toss Ball

menggunakan metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam

olahraga permainan Softball.

3. Untuk mengetahui perbandingan pengaruh antara latihan Toss Ball

menggunakan metode bagian dengan latihan Toss Ball menggunakan

metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam olahraga permaianan

Softball.

D. Manfaat Penelitian

Apabila penelitian ini telah selesai dan terbukti, diharapkan hasil penelitian

(20)

9

Anita Kusumadewi, 2014

Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan

1. Manfaat Teoretis

a. Bahan informasi dan referensi bagi para peneliti yang ingin atau hendak

meneliti hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah Softball

terutama masalah memukul.

b. Bahan untuk mengembangkan dan memantapkan teori tentang teknik

latihan memukul dalam permainan Softball yang sudah ada.

c. Bahan masukan bagi para pelatih Softball dalam memberikan pelatihan

yang efektif.

2. Manfaat Praktis

a. Atlet, pelatih dan pembina olahraga Softball khususnya dalam

meningkatkan keterampilan memukul dalam permainan Softball.

b. Peneliti, untuk memberikan teknik latihan yang berbeda yang jarang

digunakan pada saat latihan kepada atlet, sehingga dapat meningkatkan

kemampuan memukul atlet pada saat bertanding.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Agar penelitian tersusun dengan baik, maka perlu penyusunan secara

terstruktur. Maka penulis memaparkan susunan sebagai berikut:

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

(21)

10

Anita Kusumadewi, 2014

Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Permainan Softball

2. Karakteristik Permainan Softball

3. Sarana Prasarana Permainan Softball

4. Teknik Dasar Olahraga Softball

5. Teknik Memukul dalam Olahraga Softball

6. Teknik Memukul dengan Latihan Toss Ball

7. Hasil Pukulan

8. Belajar Gerak / Latihan

9. Tahapan Belajar Gerak

10.Pengertian Metode Bagian dan Metode Keseluruhan

11.Latihan Toss ball menggunakan Metode Bagian

12.Latihan Toss ball menggunakan Metode Keseluruhan

B. Kerangka pemikiran

C. Hipotesis

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

B. Desain Penelitian

C. Populasi dan Sampel

D. Waktu dan Tempat Penelitian

E. Instrumen Penelitian

F. Prosedur Pengambilan Data

G. Prosedur Pengolahan Data

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(22)

11

Anita Kusumadewi, 2014

Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan

B. Pembahasan dan Analisis Temuan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan suatu metode yang tepat

untuk menunjang tercapainya tujuan penelitian. Metode adalah suatu cara atau

jalan yang ditempuh untuk membantu dalam mengungkapkan suatu permasalahan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan

mengumpulkan data untuk menguji kebenaran hipotesis. Keberhasilan suatu

penelitian ilmiah tidak lepas dari metode yang digunakan dalam penelitian.

Penggunaan penelitian disesuaikan d engan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal

ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam

pelaksanaan pengumpulan data. Dalam hal ini Arikunto (2006, hlm. 219) menjelaskan bahwa: “Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data”.

Dalam menggunakan suatu metode tergantung pada penelitian yang hendak

dicapai, atau dengan kata lain penggunaan suatu metode harus melihat sejauh

mana efektif, efisien dan relevansinya. Suatu metode dikatakan efektif apabila

dalam prosesnya terlihat adanya perubahan positif menuju ke arah yang

diharapkan. Efektif tidaknya suatu metode dilihat dari penggunaan waktu,

fasilitasnya, biaya dan tenaga kerja yang digunakan sehemat mungkin tetapi

mencapai hasil yang maksimal. Relevan atau tidaknya suatu metode dapat dilihat

dari kecocokan, kegunaan dan tidak terjadi banyaknya penyimpangan pada saat

proses penggunaan metode tersebut maka metode tersebut dikatan relevan atau

sesuai.

Sesuai dengan tujuan di atas, maka metode penelitian yang digunakan

penulis adalah metode eksperimen atas pertimbangan bahwa sifat penelitian

eksperimen adalah mencobakan sesuatu untuk mencari pengaruh atau sebab akibat

dari suatu perlakuan. Mengenai metode eksperimen Arikunto (2006, hlm. 3)

menjelaskan bahwa: “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan

(24)

51

peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor – faktor yang mengganggu”.

Selain Arikunto, Nasution (1987, hlm 41) juga menyatakan bahwa:

Suatu eksperimen selalu dilakukan dalam kondisi dimana satu atau beberapa variabel dapat di kontrol. Kontrol dalam penelitian ini mempunyai dua arti. Dengan dimaksud suatu variabel atau lebih bersifat tetap sedangkan variabel lainnya bebas.

Berdasarkan kutipan di atas penulis menarik kesimpulan bahwa dalam

kondisi dimanapun atau beberapa variabel dapat dikontrol dan dicobakan untuk

mengetahui hasil percobaan tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang

dicobakan yaitu latihan toss ball menggunakan metode bagian dan latihan toss

ball menggunakan metode keseluruhan kepada dua kelompok untuk mengetahui

pengaruh dari kedua metode latihan tersebut terhadap produktivitas hasil pukulan

dalam olahraga softball.

B. Desain Penelitian

Desain atau rancangan yang digunakan adalah pre test-post test desain,

mengenai hal ini Arikunto (2006, hlm. 86) menjelaskan, seperti yang terlihat di

bawah ini:

(pre test-post test desain)

Kelompok A :

Kelompok B :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Sumber: Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

Keterangan :

: Tes Awal : Tes Akhir

: Treatment memukul toss ball menggunakan metode bagian

(25)

52

Langkah penelitian yang akan penulis lakukan adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Prosedur penelitian

Keterangan :

Kelompok A : Latihan memukul toss ball menggunakan metode bagian

Kelompok B : Latihan memukul toss ball menggunakan metode keseluruhan

C. Populasi dan Sampel

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, yang harus dilakukan ialah

penentuan populasi dan sampel. Dalam hal ini Arikunto (2006, hlm. 130)

Populasi

Sampel

Tes Awal

Pengolahan dan analisis data Tes Akhir

Treatment

Kelompok A Kelompok B

Treatment

(26)

53

menjelaskan sebagai berikut: “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Objek peneliti yang dimaksud adalah kelompok yang lebih besar dimana hasil peneliti digeneralisasi”. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota klub softball Bumi Asri Kabupaten Bandung. Setelah menentukan populasi, langkah

selanjutnya adalah menentukan sampel. Menurut Arikunto (2006, hlm. 131)

menyatakan bahwa: “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.

Sampel merupakan kelompok yang digunakan dalam penelitian untuk

memperoleh data. Adapun cara dalam penentuan sampel penulis menggunakan

cara purposive sampling yang bertujuan untuk mengungkapkan masalah sesuai

dengan kebutuhan peneliti. Lebih lanjut Arikunto (2006, hlm. 140) menjelaskan

bahwa:

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu, yaitu:

1. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.

2. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi. 3. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi

pendahuluan.

Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota

Softball-Baseball Bumi Asri Kabupaten Bandung yang memiliki karakteristik

sebagai berikut:

1. Jenis kelamin Laki-laki.

2. Anggota klub softball-baseball Bumi Asri Kabupaten Bandung.

3. Aktif mengikuti latihan.

4. Pernah mengikuti berbagai kejuaraan-kejuaraan softball atau dapat

dikatakan jam terbang sampel sudah banyak.

Dalam prosedur pengambilan sampel dan berdasarkan kriteria di atas maka

sampel yang diambil adalah 20 orang.

Dimulai dari pembagian kelompok dengan cara tes awal, kemudian

menyusun berdasarkan skor yang paling tinggi dan skor terendah, kemudian dua

(27)

54

subjek yang keterampilan dan kemampuannya setara. Penentuan sampel ini

dimaksudkan untuk memperoleh sampel yang representatif, yaitu sampel yang

benar-benar mencerminkan populasinya.

D. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu

Untuk memperoleh hasil perkembangan yang positif dalam proses

pembelajaran khususnya latihan memukul toss ball menggunakan metode bagian

dan metode keseluruhan. Dalam penelitian ini penulis membuat jadwal latihan

sebanyak tiga kali dalam seminggu seperti yang diungkapkan oleh Harsono (1988,

hlm. 194) menjelaskan bahwa: “Latihan sebaiknya dilakukan tiga kali dalam

seminggu dengan diselingi waktu istirahat”. Karena tubuh kita membutuhkan

istirahat. Selanjutnya menurut Harre (1982) dalam buku Harsono (1988, hlm. 106) menyatakan bahwa „meso cycle lamanya antara 3 -6 minggu, dan micro cycle kurang dari 3 minggu, bisa 1 atau 2 minggu‟. Hal ini bertujuan untuk

memberikan istirahat bagian organ-organ tubuh supaya kembali siap untuk

menerima tugas gerak yang baru yang bertujuan mendapatkan hasil yang optimal

dari latihan. Selain itu menurut Delorme dan Watkin yang dikutip oleh Sajoto

(1988, hlm. 119) mengenai program latihan adalah sebagai berikut:

Program latihan yang dilaksanakan 4 kali setiap minggu selama 6 minggu cukup efektif. Namun rupa-rupanya pelatih cenderung melaksanakan program 3 kali dalam setiap minggu untuk menghindari terjadinya kelelahan atau kronik. Dengan lama latihan yang dilakukan adalah selama 6 minggu atau lebih.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis mengambil kesimpulan

bahwa latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu yang diselingi satu hari untuk

istirahat.

Pelaksanaan eksperimen ini berlangsung 18 kali pertemuan, dilaksanakan

sesuai dengan jadwal latihan klub softball-baseball Bumi Asri Kabupaten

Bandung, mulai pukul 15.30 WIB, dari tanggal 20 Agustus sampai dengan tanggal

(28)

55

2. Tempat Penelitian

Lokasi untuk melakukan penelitian mengenai perbandingan latihan toss ball

menggunakan metode bagian dengan metode keseluruhan terhadap hasil pukulan

dalam permainan olahraga softball adalah bertempat di lapangan Softball-Baseball

Bumi Siliwangi UPI Bandung dan Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung. Adapun

yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah latihan toss ball menggunakan

metode bagian dan metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam olahraga

softball. Yang dijadikan objek penelitian adalah anggota klub Softball-Baseball

Bumi Asri Kabupaten Bandung.

E. Instrumen Penelitian

Penentuan dan penyusunan alat pengumpulan data merupakan salah satu

kegiatan dalam perencanaan penelitian. Keberhasilan penelitian ditentukan oleh

baik tidaknya dari alat pengumpulan data yang digunakan. Dalam melakukan

proses pengumpulan data penulis menggunakan alat test pitching machine. Alat

ini digunakan untuk mengukur keterampilan memukul atau produktivitas

memukul dalam permainan softball menurut komtek PB.PERBASASI. Untuk

mengukur hasil latihan tentunya harus mengkondisikan dengan jarak dan tempat

melempar bola sesungguhnya yaitu 14 meter (46 feet). Kalau menggunakan orang

sebagai pelempar (pitcher) tentunya bola yang dihasilkan tidak akan konstan pada

setiap lemparannya. Hal ini tidak sesuai dengan kriteria suatu tes, untuk itu

(29)

56

Gambar 3.3 Pitching Machine Sumber: www.sofball.com

Pitching machine merupakan suatu alat pelontar yang bergerak secara

AC-DC. Alat ini berbentuk sederhana dan dapat dibongkar pasang. Alat ini dapat

melontarkan bola dengan hasil lontaran yang keras atau cepat dan lambat hanya

dengan mengatur kecepatan sesuai dengan bola yang diinginkan. Menggunakan

alat pitching machine lontaran yang dihasilkan akan konstan. Dalam penelitian ini

lemparan bola yang dihasilkan adalah lemparan yang straight.

a. Peralatan yang digunakan

Alat-alat yang digunakan dalam tes ini adalah 1) Lapangan Softball, 2)

Pitching mechine, 3) Bola softball, 4) Bat (alat pemukul), 5) Pita pengukur, 6)

Formulir pengisian skor.

b. Testi berjumlah dua puluh orang yang terdiri dari: 1. Satu orang berdiri di batter’s box untuk memukul

2. Satu orang yang membantu memasukkan bola ke dalam pitching

mechine

3. Satu orang berdiri di circle ondek untuk menunggu giliran memukul

4. Sisanya mengambil hasil pukulan

c. Pelaksanaan tes

Orang coba atau testi masuk ke dalam batter’s box atau kotak pemukul.

(30)

57

diberikan kesempatan memukul 10 kali. Jumlah skor dari 10 kali pukulan

merupakan jumlah skor yang diperoleh dari orang coba.

F. Prosedur Pengambilan Data 1. Tes Awal

Tes awal ini dilakukan sehari pada tanggal 20 Agustus 2014 di lapangan

softball–baseball Bumi siliwangi UPI Bandung. Mengenai pelaksanaan dijelaskan

dibawah ini:

a. Tes yang digunakan adalah tes produktivitas hitting

b. Sebelum dilaksanakan tes penulis mempersiapkan terlebih dahulu

lapangan yang akan dipakai.

c. Jarak dari base ke base 18,3 m (60 feet), jarak batter's box dengan

pitching mechine adalah 14 m (46 feet)

d. Setelah lapangan siap, selanjutnya penulis menjelaskan mengenai

pelaksanaan tes, yaitu testi masuk ke batter's box kemudian memukul

bola yang dilontarkan pitching mechine.

Mengenai cara penilaianya dapat dilihat pada tabel dan gambar lapangan

bentuk tes produktivitas hitting seperti yang dilihat pada gambar 3.4.

Untuk memberikan kemudahan dalam melakukan penelitian maka dalam hal

ini penulis memberikan tabel penilaian agar lebih jelas dan mempermudah dalam

penilaian.

Table 3.1

Petunjuk penilaian produktivitas hitting komtek PB PERBASASI

Nilai Produktivitas

0 a. Swing gagal

b. Take ( melepas ) bola strike ketiga

c. Foul tipe

1 a. Swing foul ball ( ground/fly) kearah

backstop

(31)

58

out 3

2 a. Swing foul ball ( ground/fly ) tidak jauh dari dug out

b. Hit popfly didaerah infield

(fair/fall)

3 a. Swing and foul ball jauh dari

foul line

b. Hit flyball di daerah outfield

(fair)

4 a. Swing dan hit fair ground ball

(lemah)

b. Hit humpback line drive (agak melengkung) ke fair

territory di

c. depan outfield

5 a. Swing & hit ground ball - fair ( keras )

b. Hit long fly ball ( cukup keras )

c. Hit line drive foul ball yang jatuh dekat foul line

6 a. Swing & Hit line drive ( baik menyusur di tanah maupun di udara )

(32)

59

Gambar 3.4

Gambar Lapangan Bentuk Tes Produktivitas Hitting Sumber: komtek PB.PERBASASI

Keterangan:

1. X : Daerah foulballs.

2. X₂ : Daerah infield jarak dari base ke base 18.3 m.

3. Xз : Daerah outfield jaraknya 83.3 m.

4. Pm : Pitching machine jaraknya 14 m dari batter’s box.

(33)

60

2. Pelaksanaan Eksperimen

Untuk memperoleh hasil perkembangan yang positif dalam proses

pembelajaran khususnya latihan memukul toss ball menggunakan metode bagian

dan metode keseluruhan dibutuhkan jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini

penulis membuat jadwal latihan sebanyak tiga kali dalam seminggu seperti yang

diungkapkan oleh Harsono (1988, hlm. 194) menjelaskan bahwa: “Latihan

sebaiknya dilakukan tiga kali dalam seminggu dengan diselingi waktu istirahat”.

Selanjutnya menurut Harre (1982) dalam buku Harsono (1988, hlm. 106) menyatakan bahwa “meso cycle lamanya antara 3 -6 minggu, dan micro cycle kurang dari 3minggu, bisa 1 atau 2 minggu.” Hal ini bertujuan untuk memberikan

istirahat bagian organ-organ tubuh supaya kembali siap untuk menerima tugas

gerak yang baru yang bertujuan mendapatkan hasil yang optimal dari latihan.

Selain itu menurut Delorme dan Watkin yang dikutip oleh Sajoto (1988, hlm. 119)

mengenai program latihan adalah sebagai berikut:

Program latihan yang dilaksanakan 4 kali setiap minggu selama 6 minggu cukup efektif. Namun rupa-rupanya pelatih cenderung melaksanakan program 3 kali dalam setiap minggu untuk menghindari terjadinya kelelahan atau kronik. Dengan lama latihan yang dilakukan adalah selama 6 minggu atau lebih.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa

latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu yang diselingi satu hari untuk istirahat.

Pelaksanaan eksperimen ini berlangsung 18 kali pertemuan, dilaksanakan sesuai

dengan jadwal latihan klub Softball-baseball Bumi Asri Kabupaten Bandung,

mulai pukul 15.30 WIB. Pada setiap latihan pemukul memukul sebanyak 45 bola

yang dibagi kedalam 3 set latihan. Sebelum latihan terlebih dahulu melakukan

pemanasan statis dan dinamis yang kemudian dilanjutkan dengan peregangan

otot-otot dengan menggunakan bat sebanyak 20 x dari setiap gerakan, otot-otot

yang diregangkan yaitu bagian pinggang, pergelangan tangan dan swing kosong

(tanpa bola). Setelah melakukan peregangan kemudian dilanjutkan dengan latihan

inti. Dalam latihan inti setiap kelompok melakukan latihan memukul sesuai

dengan kelompoknya. Setiap kelompok melakukan latihan memukul dengan

(34)

61

kelompok A melakukan latihan memukul toss ball menggunakan metode bagian

dan kelompok B melakukan latihan memukul toss ball menggunakan metode

keseluruhan. Banyaknya pukulan bagi setiap kelompok adalah 15 repetisi x 3 set,

yaitu sebanyak 45 x pukulan dalam setiap babak diselingi waktu istirahat.

Pembagian babak ini didasarkan pada pendapat Harsono (1988, hlm. 121-122)

sebagai berikut:

Waktu latihan sebaiknya adalah pendek akan tetapi berisi dan padat. Suatu keuntungan dari latihan-latihan yang pendek adalah bahwa hal ini akan membawa atlet tersebut dalam alam berfikir tentang latihannya, artinya dalam latihan tadi akan terus berdengung dalam alam fikirnya.

Dari keterangan di atas penulis berpendapat bahwa latihan yang padat dan

berisi dapat mengimajinasikan dan memvisualisasikan setiap gerakan memukul

yang lebih berirama dan terkontrol.

Setelah melakukan latihan inti kemudian masing-masing kelompok

melakukan pendinginan guna untuk memulihkan otot-otot yang sudah dilatih guna

kembali ke keadaan semula dan untuk mengurangi rasa sakit pada otot setelah

melakukan latihan. Latihan ini berupa peregangan pasif, pelemasan otot terutama

otot yang dominan ketika melakukan latihan inti. Yang kemudian latihan ini

diakhiri dengan berdo‟a.

3. Tes Akhir

Setelah masa eksperimen berakhir, maka data pengambilan tes akhir

dilakukan pada tanggal 26 september 2014. Setelah data terkumpul maka

dilakukan pengolahan dan analisis data guna memperoleh penafsiran yang tepat

sesuai dengan masalah penelitian.

G. Prosedur Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan

komputasi program SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 16.0 for

windows. Program ini digunakan karena memiliki kemampuan analisis statistik

cukup tinggi. Selain itu sistem manajemen data pada lingkungan grafis

menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga

(35)

62

penelitian ini adalah hasil dari kedua metode yang diterapkan. Setiap metode

akan dilihat pengaruhnya, kemudian pengaruh tersebut dibandingkan. Namun

sebelum itu ada beberpa uji yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Analisis yang pertama adalah uji normalitas dan homogenitas. Uji ini

dilakukan untuk menentukan sifat distribusi data. Analisis untuk uji normalitas ini

menggunakan uji statistik One Sample Kolmogorov Smirnov Z. Uji statistik ini

biasa digunakan untuk menentukan normalitas suatu kumpulan data. Sedangkan

untuk uji homogenitas menggunakan One Way Anova dengan mengaktifkan

Homogenity of Veriance Test. Analisis selanjutnya adalah menentukan pengaruh

yang signifikan dari kedua metode Bagian dan metode Keseluruhan. Uji statistik

yang digunakan untuk analisis ini bergantung pada sifat normalitas data. Bila data

yang dianalisis bersifat normal, maka uji statistik yang digunakan adalah Paired

Sample T-test atau uji t untuk sampel atau variabel berpasangan (pre test dan post

test). Selanjutnya pengaruh dari masing-masing model dibandingkan. Uji statistik

yang digunakan untuk analisis ini bergantung pada sifat normalitas data. Bila data

yang dianalisis bersifat normal, maka uji statistik yang digunakan adalah

independent sample t test. Tingkat kepercayaan analisis data pada penelitian ini

(36)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka dapat ditarik

kesimpulan

1. Latihan toss ball menggunakan Metode bagian memberikan pengaruh

yang signifikan dalam meningkatkan hasil pukulan dalam olahraga

permianan softball.

2. Latihan toss ball menggunakan metode keseluruhan memberikan

pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan hasil pukulan dalam

olahraga permainan softball.

3. Jika dibandingkan antara kedua metode tersebut maka tidak ada

perbedaan peningkatan yang signifikan antara latihan toss ball

menggunakan metode bagian dengan latihan toss ball menggunakan

metode keseluruhan terhadap hasil pukulan dalam olahrga permainan

softball.

B. Saran

Berdasarkan penelitian penulis yang telah dilaksanakan, ditemukan bahwa

latihan toss ball menggunakan metode bagian dengan latihan toss ball

menggunakan metode keseluruhan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

hasil pukulan dalam olahraga permainan softball, akan tetapi tidak ada perbedaan

pengaruh yang berarti antara latihan toss ball menggunakan metode bagian

dengan dengan latihan toss ball menggunakan metode keseluruhan terhadap hasil

pukulan dalam olahraga permaianan softball. Oleh karena itu penulis memberikan

saran sebagai berikut:

1. Dalam proses pelatihan sebaiknya pelatih menerapkan berbagai metode

pembelajaran karena dengan beragamnya metode yang digunakan akan

(37)

74

Anita Kusumadewi, 2014

Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan

hasil penelitian ini terbukti bahwa metode pembelajaran bagian maupun

metode pembelajaran keseluruhan dapat digunakan untuk pembelajaran

memukul. Sehingga disarankan pelatih menerapkan kedua metode

tersebut, khususnya untuk pembelajaran memukul dalam olahraga

permainan softball.

2. Kepada pemain/atlet kedua metode latihan memukul toss ball

menggunakan metode bagian dan latihan toss ball menggunakan metode

keseluruhan dapat digunakan untuk meningkatkan hasil pukulan dalam

(38)

Anita Kusumadewi, 2014

Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Garman, Judi. (2001). Softball Skills and Drill The Best Book On The Basics Of The Game. USA: Human Kinetics.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. CV Tambak Kusuma.

Imanudin. I. (2008). Modul ILmu Kepelatihan Olahraga. Bandung FPOK : UPI.

Kneer, Marian and Charles Cord. (1976). Softball Slow and Fast Pitch. Dubuque Iowa: Wm C Brown Company.

Komtek PB. PERBASASI 1989.

Lutan, Rusli. (1988). Belajar Keterampilan Motorik: Pengantar Teori dan Metode. Jakarta Depdikbud.

Nasution. (1987). Metode Research, Edisi Revisi. Bandung: Jemmars.

Nurhasan. dan Cholil, D.H. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.

Nurhasan, Hasanudin C.D, Hidayah N. (2008). Modul Mata Kuliah Statistik. Bandung: FPOK UPI.

Parno. (1991/1992). Olahraga Pilihan Softball. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Olahraga. Jakarta: Depdikbud.

Sudjana, Nana. (1995). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah Makalah-Skripsi-Tesis-Disertasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. CV Alfabeta.

Suparlan, Ajang. (2008) Modul Pembelajaran Softball. Bandung: FPOK UPI.

Sugiyanto. (1996). Belajar Gerak 1. Surakarta: UNS Press.

Sukintaka. (2004). Permainan dan Metodik. Jakarta: Depdikbud.

Suhendro, Andi. (1999). Dasar-Dasar Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka.

(39)

76

Anita Kusumadewi, 2014

Perbandingan Latihan Toss Ball Menggunakan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan

Peraturan Pernainan Softball, Internasional Softball Federation, /http//www.softball-ISF-peraturanpermainansoftball.blogsport.com

SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 16.0 for windows.

Gambar

GAMBAR
Gambar Lapangan Tes Produktivitas Hitting………………….
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Gambar 3.2 Prosedur penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang dimaksudkan dalam visi Indonesia Sehat 2025, bahwa perilaku masyarakat yang diharapkan adalah perilaku yang bersifat proaktif untuk memelihara dan

Sites affected (i.e., locations where the program was implemented, evaluation was performed, or research data collected):. How

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar

Ibu Retno Wulan Damayanti S.T.,M.T, selaku dosen pembimbing II tugas akhir yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan dukungan kepada penulis sehingga laporan tugas

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi - 2.. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke

Grafik 4.3 Rekapitulasi Peningkatan Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis..… 69... Lembar Observasi Guru

kritis matematis siswa kelas III A di salah satu sekolah dasar negeri di. kecamatan Sukasari kota Bandung, pada mata pelajaran

Persentase Trend Perkembangan Sumber Pendapatan Daerah APBD Kabupaten Batang Tahun Anggaran 2012 –