• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI

KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN

KESEHATAN (YAKES) TELKOM

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

Maria Andriani Barek Ladjar

0800146

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

(2)

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI

KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN

KESEHATAN (YAKES) TELKOM

BANDUNG

Oleh

Maria Andriani Barek Ladjar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

©Maria Andriani Barek Ladjar 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

(3)

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan

dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

MARIA ANDRIANI BAREK LADJAR

0800146

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI

KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN

KESEHATAN (YAKES) TELKOM

BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Dr. Nurlan Kusmaedi, M.Pd.

NIP. 195301111980031002

Pembimbing II

Dra. Yati Ruhayati, M.Pd.

(4)

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi

Agus Rusdiana, M.Sc, Ph,D.

(5)

iv

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN

KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

oleh

Maria Andriani Barek Ladjar 0800146

Pembimbing I : Dr. Nurlan Kusmaedi, M.Pd.

Pembimbing II : Dra. Yati Ruhayati, M.Pd.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin meningkat usia harapan hidup penduduk Indonesia, sehingga jumlah lansia semakin bertambah. Lansia memerlukan olahraga untuk menjaga kesehatannya, senam perkasa salah satu solusinya dan belum ada yang meneliti tentang senam perkasa. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh senam perkasa terhadap fungsi kardiorespiratori lansia di yayasan kesehatan (yakes) Telkom Bandung. Metode penelitian yang digunakan ialah Ex Post Facto. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Instrument penelitian adalah tes jalan 12 menit. Penghitungan statistik menggunakan Statistical Passage for Social Science (SPSS) 17.0 for windows karena distribusi data tidak normal dan tidak homogen sehingga pengujian menggunakan sub menu Explore dan Statistis Non-Parametrik

Uji Mann-Whitney. Kesimpulan bahwa lansia peserta senam perkasa memperoleh

nilai kardiorespirasi sebesar 1,13 dan lansia penghuni panti wredha hanya memperoleh nilai kardiorespirasi sebesar 0,48, nilai probabilitas 0,000 <0,025. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari senam perkasa terhadap fungsi kardiorespiratori lansia di Yayasan Kesehatan (Yakes) Telkom Bandung.

Kata Kunci: Senam Perkasa, Fungsi Kardiorespiratori, Lansia, Tes Jalan 12

(6)

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

EFFECT ON THE FUNCTION OF MIGHTY GYMNASTICS

CARDIORESPIRATORY ELDERLY IN FOUNDATION

HEALTH (YAKES) TELKOM

BANDUNG

by

Maria Andriani Barek Ladjar 0800146

Tutors I : Dr. Nurlan Kusmaedi, M.Pd.

Tutors II : Dra. Yati Ruhayati, M.Pd.

(7)

vi

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(8)

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMA KASIH... vi

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR...xiii

DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah... 5

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian... 5

F. Hipotesis Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 7

A.Senam Perkasa untuk Meningkatkan Fungsi Kardiorespiratori Lansia... 7

1. Karakteristik Senam Perkasa...7

a. Aerob... 7

b. Anaerob... 7

2. Pengaruh Senam Perkasa terhadap Fungsi Kardiorespiratori Lansia...7

a. Sistem Kardiovaskular...8

1) Pengaruh Latihan terhadap Kardio (Jantung)...9

2) Pengaruh Latihan terhadap Vaskular (Pembuluh Darah)...9

b. Pengaruh Latihan Terhadap Respirasi...10

3. Cara Melakukan Senam Perkasa...10

a. Gerakan 1, Jurus Lapang Dada... 10

(9)

x

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Gerakan 3, Baling-Baling... 13

d. Gerakan 4, Tunduk Syukur... 15

e. Gerakan 5, Gedor Dengkul... 17

f. Gerakan 6, Pompa Dragon... 18

g. Gerakan 7, Sujud Perkasa... 19

h. Gerakan 8, Keseimbangan... 20

i. Gerakan 9, Sujud Pembakaran... 21

j. Gerakan 10, Baring Pembakaran... 23

4. Lansia...24

B.Penelitian Terdahulu yang Relevan...24

C.Kerangka Pemikiran... 25

D.Hipotesis Penelitian... 25

BAB III METODE PENELITIAN... 27

A.Lokasi Penelitian... 27

B. Populasi dan Sampel Penelitian... 27

1. Populasi... 27

2. Sampel... 27

C. Teknik Pengambilan Sampel... 28

D. Desain Penelitian... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 34

A.Hasil Penelitian... 34

1. Pengolahan Data Deskriptif... 35

2. Hasil Uji Normalitas... 36

3. Hasil Uji Homogenitas... 37

4. Hasil Uji Hipotesis... 38

B.Pembahasan Hasil Penelitian... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 42

A.Kesimpulan... 42

B.Saran... 42

(10)

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN... 47

(11)

1

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan Pemerintah dalam Pembangunan Nasional, terlihat dari perbaikan di bidang kesehatan dengan meningkatnya kualitas kesehatan penduduk dan usia harapan hidup manusia. Peningkatan usia harapan hidup terlihat dari hasil sensus penduduk, dimana pada tahun 1968 usia harapan hidup mencapai 45,7 tahun dan mengalami peningkatan pada tahun 1992 menjadi 61,3 tahun. Pada tahun 1997 pun terus mengalami peningkatan mencapai 62 tahun. Hasil dari sensus penduduk yang terbaru yaitu, pada tahun 2010 usia harapan hidup mencapai 74 tahun. Akibatnya, jumlah manusia lanjut usia (lansia) semakin banyak.

Bertambahnya jumlah lansia, diperlukan bantuan khusus agar mereka dapat menjalani sisa hidupnya dengan keadaan sehat baik jasmani maupun rohani. Pemerintah melalui Kementerian Sosial mengeluarkan kebijakan khusus bagi lansia berupa, pelayanan dalam bidang kesehatan, kemudahan fasilitas, bantuan hukum, bantuan sosial dan perlindungan sosial.

(12)

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bersifat tidak tetap bagi lansia yang tidak mampu agar dapat meningkatkan taraf kesejahteraannya, berbentuk material, finansial, fasilitas pelayanan dan informasi serta kemandirian. Pelayanan dalam perlindungan sosial, pemerintah memberikan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial yang diselenggarakan baik didalam maupun diluar panti agar lansia dapat mewujudkan taraf hidup yang wajar. Semua bantuan khusus ini, diharapkan dapat membantu lansia mencapai hidup yang sejahtera serta sehat baik jasmani maupun rohani.

Berbagai bantuan khusus yang diberikan pemerintah tentu tidak dapat mengubah lansia menjadi manusia sehat seutuhnya. Seiring bertambahnya usia maka berbagai penyakit pun bermunculan sehingga tidak dapat dikatakan bahwa lansia akan sehat seutuhnya. Penyakit lansia di Indonesia meliputi, penyakit-penyakit sistem pernafasan, kardiovaskuler dan pembuluh darah, pencernaan makanan, sistem urogenital, gangguan metabolik atau endokrin, penyakit pada persendian tulang, serta penyakit yang disebabkan oleh keberadaan sel ganas. Timbulnya penyakit-penyakit tersebut dipercepat oleh faktor-faktor dari luar, misalnya makanan, kebiasaan hidup yang salah, infeksi dan trauma.

Permasalahan lain pada lansia ikut muncul seiring bertambahnya usia. Permasalahan itu sering muncul dalam kegiatan sehari-hari, dimana lansia akan sering mudah terjatuh, mudah lelah, kekacauan mental akut, nyeri dada, sesak nafas saat melakukan kerja fisik, berdebar-debar (palpitasi), pembengkakan kaki bagian bawah, nyeri pinggang atau punggung, berat badan menurun, sukar menahan buang air seni (sering mengompol), sukar menahan buang air besar, gangguan pada ketajaman penglihatan, gangguan pada pendengaran (presbikusis), gangguan tidur (sulit tidur), keluhan pusing-pusing, keluhan perasaan dingin-dingin dan kesemutan pada anggota tubuh, serta mudah gatal-gatal.

(13)

3

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbeda daripada gerakan senam pada umumnya, dimana menggunakan gerakan shalat sebagai gerakan fundamental dalam setiap gerakannya. Senam perkasa adalah suatu teknik senam untuk mengembalikan posisi dan kelenturan syaraf dan aliran darah, memaksimalkan suplai oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan, sistem keringat dan sistem pemanas tubuh. Senam perkasa merupakan alternatif terbaik untuk berolahraga, durasinya cukup 20 menit per hari dengan frekuensi seminggu tiga kali. Senam perkasa sangat dianjurkan sebagai senam rutin untuk pegawai, pensiunan beserta keluarganya di lingkungan TELKOM. Senam ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja serta manfaatnya sangat besar dalam rangka membangkitkan spirit hidup sehat menuju sehat mandiri.

Seluruh gerakan dalam senam perkasa menggunakan teknik pernafasan dengan cara menarik dan mengeluarkan nafas melalui hidung dan ditahan di dada, karena sistem pernafasan yang sempurna adalah melalui hidung dan diolah di dada atau paru-paru. Setiap pengambilan nafas dilakukan agar dapat mengambil oksigen sebanyak mungkin untuk diproses di paru-paru. Pada gerakan kedua dalam senam perkasa terdapat gerakan dengan mengangkat kedua tumit lalu menghentakkan sekeras mungkin ke lantai sampai kepala, dada dan perut bergetar. Dengan getaran atau vibrasi yang ditimbulkan saat melakukan hentakan dapat memperkuat jantung, mencegah pembengkakan dan reumatik jantung. Semua gerakan yang dilakukan dalam senam perkasa jika dilakukan dengan benar dan rutin dapat meningkatkan fungsi kardiorespiratori khususnya serta kesehatan lansia pada umumnya.

(14)

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada kerja fisik, curah jantung dapat meningkat sampai 30 liter per menit.

Menurut Green, J.H (2010:136) bahwa “Pada kerja sedang pernapasan meningkat,

baik frekuensi maupun kedalamannya, tetapi ekspirasi tetap merupakan proses

pasif. Pada kerja berat, baik inspirasi maupun ekspirasi merupakan proses aktif”.

Sejumlah keuntungan penting bagi organ tubuh vital akibat latihan yang teratur, diantaranya mempengaruhi kesehatan umum otot jantung, isi darah perdenyut meningkat, mempengaruhi denyut jantung, tekanan arteri, mempengaruhi pernafasan, serta mempengaruhi sistem otot. Pengaruh latihan terhadap kesehatan umum otot jantung, bukti yang ada menunjukkan bahwa otot jantung ukurannya meningkat karena digunakan dengan tuntutan yang lebih besar diletakkan pada jantung sebagai akibat dari aktivitas jasmani, terjadi pembesaran jantung. Pengaruh latihan terhadap isi denyut jantung, pada umumnya disepakati bahwa jumlah isi darah perdenyut jantung lebih besar dipompakan seluruh tubuh daripada orang tidak terlatih. Pengaruh latihan terhadap denyut jantung, individu terlatih mempunyai denyut jantung tidak cepat bila dibandingkan orang tidak terlatih. Pengaruh latihan terhadap tekanan arteri, banyak eksperimen menunjukkan bahwa peningkatan tekanan darah pada orang terlatih lebih sedikit daripada orang yang terlatih. Pengaruh latihan terhadap pernafasan, dada bertambah luas, jumlah pernafasan permenit berkurang. Orang terlatih bernafas 6 sampai 8 kali permenit, sedangkan pada orang tidak terlatih sebanyak 18 sampai 20 kali permenit.

Berdasarkan uraian diatas, maka saya ingin meneliti apakah terdapat pengaruh dari latihan senam perkasa terhadap meningkatnya fungsi kardiorespiratori lansia peserta Yakes TELKOM. Belum ada penelitian yang meneliti tentang permasalahan ini sehingga alangkah baiknya, jika penelitian ini dilakukan untuk membuktikan pengaruh dari latihan senam perkasa secara nyata dengan fakta dan data-data yang akan didapat dalam penelitian ini.

(15)

5

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Senam perkasa merupakan senam khusus lansia yang dikembangkan oleh Yakes TELKOM. Sepuluh jurus dalam senam perkasa memiliki manfaat yang sangat baik untuk menjaga dan memelihara fungsi kardiorespiratori lansia. Fungsi kardiorespiratori adalah kesanggupan sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan kerja dalam mengambil oksigen dan menyalurkannya ke jaringan aktif sehingga dapat digunakan pada proses metabolisme tubuh. Untuk itu, diperlukan penelitian lebih lanjut agar dapat diketahui seberapa besar pengaruh yang diberikan dari latihan senam perkasa terhadap fungsi kadiorespiratori lansia di lingkungan Yakes TELKOM Bandung.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran fungsi kardiorespiratori lansia peserta senam perkasa dan lansia pengunhi panti wredha Budi Pertiwi dan J. Soenarti Nasution?

2. Seberapa besar pengaruh senam perkasa terhadap fungsi kardiorespiratori lansia peserta Yakes TELKOM Bandung?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Menganalisa gambaran fungsi kardiorespiratori lansia peserta senam perkasa dan lansia penghuni panti wredha Budi Pertiwi dan J. Soebarti Nasution.

(16)

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagaimana dikemukakan oleh Departemen Kesehatan Republik

Indonesia (Depkes RI) bahwa “Lansia menyebabkan

kemunduran-kemunduran biologis, yang pada akhirnya terlihat gejala-gejala kemunduran dan menurunnya kemampuan fisik” (Nurlan, 1992:2) . Maka diperlukan alternatif untuk menanggulangi masalah tersebut. Dengan penelitian ini memberikan solusi berupa senam perkasa bagi lansia.

2. Untuk membuktikan hipotesis penelitian tentang pengaruh senam perkasa terhadap fungsi kardiorespiratori lansia di Yakes TELKOM Bandung. 3. Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang senam perkasa serta

dapat menyebarluaskan senam perkasa agar diketahui oleh masyarakat luas.

F. Hipotesis Penelitian

(17)

27

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian untuk anggota senam perkasa di TPKK Sentot Alibasyah Bandung, Jl. Sentot Alibasyah no. 4 Bandung dan untuk lansia penghuni panti wredha di tempat panti wredha masing-masing, yaitu panti wredha Budi Pertiwi , Jl. Sancang no. 8 Bandung, dan Wisma Lansia J. Soenarti Nasution, Jl. Pak Gatot no I no 20, Gegerkalong Bandung.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013: 80) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan”. Berdasarkan pengertian di atas maka populasi penelitian ini adalah pensiunan Yakes TELKOM Bandung yang aktif mengikuti Senam Perkasa di sektor Sentot Alibasyah. Jumlah populasi sebanyak 100 orang dan untuk lansia penghuni panti wredha jumlah populasinya sebanyak 60 orang.

2. Sampel

Menurut oleh Sugiyono (2013: 81) bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi”. Berdasarkan pengertian di atas maka sampel penelitian ini adalah pensiunan Yakes TELKOM Bandung yang aktif mengikuti Senam Perkasa di sektor Sentot Alibasyah serta memiliki tidak memiliki riwayat penyakit kronis yang beresiko tinggi.

(18)

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Nomogram Harry King

Dengan tingkat kesalahan yang dikehendaki dalam penelitian ini adalah 15% . Jumlah populasi dari lansia peserta Senam Perkasa di Yakes TELKOM adalah 100 orang maka jumlah sampel yang diambil adalah (0,17 × 100 × 0,875) = 14,875 dibulatkan menjadi 15 orang. (Tarik garis dari angka 100 melewati tingkat kesalahan 15% maka akan ditemukan angka 17, untuk tingkat kesalahan 15% berarti derajat kepercayaan 85% , sehingga faktor pengalinya = 0,875).

C. Teknik Pengambilan Sampel Tingkat kesalahan

(19)

29

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2013: 85) bahwa “Sampling Purposive adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Karena melakukan penelitian tentang pengaruh senam perkasa sehingga sampel yang digunakan adalah peserta senam perkasa yang aktif minimal selama 3 bulan terakhir. Untuk mengetahui pengaruh senam perkasa terhadap fungsi kardiorespiratori lansia maka sampel yang diambil adalah mereka yang mempunyai masalah atau catatan yang kurang baik dalam hal sistem daya tahan jantung dan paru-parunya.

D. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Posttest Only Control Design. Dalam design ini terdapat dua kelompok. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah O1: O2.

Dalam penelitian ini yang menjadi kelompok eksperimen adalah lansia yang mengikuti senam perkasa secara rutin, sedangkan yang menjadi kelompok kontrol adalah lansia yang bukan anggota senam perkasa dan tidak rutin melakukan kegiatan olahraga. Lansia yang digunakan sebagai sampel merupakan lansia yang berada di panti wredha Budi Pertiwi dan J. Soenarti Nasution.

Perlakuan tidak diberikan oleh peneliti, karena secara tidak langsung anggota senam perkasa sudah rutin mengikuti latihan senam perkasa lebih dari tiga bulan.

R X O1

R O2

Gambar 3.2

Posttest Only Control Design

Keterangan:

(20)

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu O1 = Tes Akhir pada lansia peserta senam perkasa.

O2 = Tet Akhir pada lansia penghuni panti wredha.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Ex Post Facto. Menurut Abrams, L (2002:23)

An ex post facto design is used to explore possible causal relationships

among variables that cannot be controlled by the researcher. The investigator designs the study to compare two or more samples that are comparable except for a specified factor that occurred in the past. The possible causes are studied after they occurred.

Metode Ex Post Facto digunakan untuk membandingkan hubungan beberapa variabel setelah perlakuan diberikan. Metode penelitian ini sering disebut After The Fact.

Menurut Sugiyono (2013:38) bahwa, “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Menurut Hatch dan Farhady (Sugiyono, 2013:38) “ Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain”.

Berdasarkan pengertian diatas, maka variabel-variabel dalam penelitian ini, yaitu:

1. Variabel Bebas

(21)

31

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Variabel Terikat

Menurut Sugiyono (2013:39) bahwa “ Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Berdasarkan pengertian tersebut, maka variabel terikat dalam penelitian ini adalah fungsi kardiorespiratory lansia di Yakes TELKOM Bandung.

F. Definisi Operasional

1. Senam Perkasa

Menurut Widyonarko (1998: 34) “Senam Perkasa dapat diartikan suatu teknik senam untuk mengembalikan posisi dan kelenturan syaraf dan aliran darah, memaksimalkan suplai oksigen, sistem keringat dan sistem pemanas tubuh”. 2. Fungsi Kardiorespiratori

Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 1999 “Fungsi kardiorespiratori

adalah „kesanggupan sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan kerja sehingga dapat digunakan pada

proses metabolisme tubuh”.

3. Lansia

Menurut Undang-Undang Nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia bab I pasal 1 ayat 2, yang dimaksud lansia adalah “Seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas”.

G. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2000: 134) bahwa “instrumen adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti agar kegiatan mengumpulkan data menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.

(22)

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengukuran fungsi kardiorespiratori pada lansia dapat dilakukan dengan menggunakan Tes jalan 2,4 km atau dengan Tes Jalan 12 menit. Peneliti menggunakan Tes jalan 12 menit sebagai instrumen penelitian.

Tes Jalan 12 Menit.

Tujuan: untuk mengukur daya tahan jantung dan paru-paru.

Fasilitas dan alat: lintasan yang datar, alat pencatat waktu dan pengukur jarak. Petugas: petugas start, pengambil waktu, pengukur jarak dan pencatat skor.

Pelaksanaan: Setelah diberi aba-aba oleh petugas, peserta tes berjalan sejauh mungkin selama 12 menit.

Penilaian: Jarak yang ditempuh selama 12 menit dicatat dalam satuan kilometer, kemudian dikonversikan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Norma Skor Mentah Tes Jalan 12 Menit Lanjut Usia

(Sumber: Iskandar Z., dkk (Nurlan, 2008: 103) Tes dan Pengukuran

Kebugaran Jasmani untuk Lansia)

Pria Wanita Kategori

> 2,48 >1,88 Istimewa

2,12-2,48 1,76-1,88 Sangat Baik

Tes Jalan 12 Menit 1,93-2,12 1,58-1,75 Baik

1,64-1,92 1,39-1,57 Sedang 1,39-1,63 1,24-1,38 Kurang

< 1,39 < 1,24 Sangat Kurang

H. Analisis Data

(23)

33

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kotak-kotak output, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya (Sugiyono, 2007: 1).

Adapun langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini, yaitu:

1. Statistik deskriptif untuk memgambarkan data dalam bentuk angka menggunakan Submenu Explore.

2. Uji Normalitas untuk mengetahui apakah distribusi data bisa dikatakan normal atau tidak. Peneliti menggunakan teknik analisis

Kolmogorov-Smirnov untuk jumlah sampel kurang dari 30 sampel. Jika distribusi

data normal maka pengolahan data menggunakan statistik parametrik sedangkan, jika distribusi data tidak normal maka pengolahan data menggunakan statistik non parametrik.

3. Uji Homogenitas untuk menguji apakah dua sampel yang diambil mempunyai varians yang sama. Peneliti menggunakan Levene Test untuk menguji homogenitas dalam penelitian ini.

4. Uji Hipotesis untuk menguji signifikansi perbedaan lansia yang mengikuti senam perkasa dan lansia yang tidak mengikuti senam perkasa sehingga dapat terlihat ada atau tidaknya pengaruh senam perkasa terhadap fungsi kardiorespiratori lansia di Yakes Telkom Bandung.

Peneliti menggunakan uji Independent Sample t Test jika analisis data menggunakan statistik parametrik, sedangkan jika analisis data menggunakan statistik non parametrik maka peneliti menggunakan uji

(24)

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dalam Bab IV, maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut:

1. Lansia peserta senam peserta memiliki fungsi kardiorespiratori lebih baik daripada lansia penghuni panti wredha, dimana lansia peserta senam perkasa dapat menempuh jarak maksimal 1,43 km dan rata-rata jarak yang ditempuh sejauh 1,13 km. Sementara lansia penghuni panti wredha mampu menempuh jarak maksimal 0,86 km dan rata-rata jarak yang ditempuh sejauh 0,48 km.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari senam perkasa terhadap fungsi kardiorespiratori, dimana nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,025 (uji dua sisi).

B. Saran

Setelah mengetahui hasil penelitian yang diperoleh selanjutnya peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai pemahaman dan referensi tambahan sebagai berikut:

(25)

43

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi peneliti yang hendak melakukan penelitian mengenai pengaruh senam lansia terhadap fungsi kardiorespiratori dapat menggunakan senam lansia lainnya selain senam perkasa serta dapat membandingkan antara senam perkasa dan senam lansia lainnya untuk mengetahui mana yang dapat lebih mempengaruhi fungsi kardiorespiratori lansia. 3. Bagi lansia yang tidak aktif mengikuti kegiatan olahraga, baik senam

khusus lansia maupun senam perkasa, hendaknya dengan melihat hasil penelitian ini dimana terdapat pengaruh yang signifikan dari senam perkasa terhadap fungsi kardiorespiratori. Para lansia dapat terpacu dan termotivasi untuk mengikuti kegiatan-kegiatan olahraga demi kebugaran jasmaninya, khususnya daya tahan jantung dan paru (kardiorespirasi).

4. Bagi lansia anggota senam perkasa, hendaknya senantiasa rutin dan aktif mengikuti latihan senam perkasa karena hasil yang diperoleh sangat menjaga kebugaran jasmani khususnya fungsi kardiorespirasi yang baik, sebagaimana hasil penelitian yang peneliti lakukan terhadap lansia anggota senam perkasa. Pengaruh yang signifikan dari latihan senam perkasa terhadap fungsi kardiorespiratori lansia di Yakes TELKOM Bandung kiranya dapat menjadi suntikan motivasi agar tidak jenuh dan tak jemu-jemu mengikuti latihan senam perkasa. 5. Bagi program studi ilmu keolahragaan, sebaiknya dapat terus menjalin

(26)

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abrams, L. (2002). Research Designd and Reading Research Articles. [Online]. Tersedia: http://healthsci.queensu.ca/assets/ohse/research_design.pdf [19 Juni 2014]

Afifka Dyah, A dan Bambang Warsito.(2012). Pemberian Intervensi Senam

Lansia pada Lansia dengan Nyeri Lutut. [Online]. Tersedia:

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing [20 Agustus 2014]

Afriwardi. (2012). Buku Panduan Mahasiswa Blok 1.2 Kardiorespirasi. [Online]. Tersedia:

http://fk.unand.ac.id/images/studentss_guide_BLOK_1.2_2012.pdf [22 Agustus 2014]

Astari. dkk. (2012). Pengaruh Senam Lansia terhadap Tekanan Darah Lansia

dengan Hipertensi pada Kelompok Senam Lansia di Banjar Kaja Sesetan

Denpasar Selatan. [Online]. Tersedia:

http://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/download/6132/4623 [20 Agustus 2014]

Azizah, M. (2011). Keperawatan lanjut usia. Yogjakarta: Graha Ilmu.

Bachtiar, Fendhi. (2010). Translate Kardiorespiratori. [Online]. Tersedia: http://fendhibf.blogspot.com/2010/11/translate-kardiorespiratori.html [22 Agustus 2014]

Bandiyah, S. (2009). Lanjut usia dan keperawatan gerontik. Yogjakarta: Nuha Medika.

Ginting, Suranta Pratama. (2012). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kesehatan

Kardiorespirasi pada Lansia di Yayasan Kesehatan Lansia Sumatera Utara. [Online]. Tersedia:

http://digilib.unimed.ac.id/hubungan-aktivitas- fisik-dengan-kesehatan-kardiorespirasi-pada-lansia-di-yayasan-prestasi-lansia-sumatera-utara-24676.html [21 Agustus 2014]

Green, J.H. (2010). Fisiologi Tubuh Manusia. Tangerang: Binarupa Aksara.

(27)

45

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hartini, Sri dan Mulyanti. (2009). Efektifitas Senam Lansia terhadap Penurunan

Kadar Kolesterol Darah pada Lansia Merokok di Dusun Pirak Mertosutan Sidoluhur Godean Sleman Yogyakarta Tahun 2009. [Online].

Tersedia:

http://jurnal.stikeskusumahusada.ac.id/index.php/jk/article/download/56/5 9 [20 Agustus 2014]

Herman. (2010). Pengaruh Latihan terhadap Fungsi Otot dan Pernapasan. [Online].Tersedia:

http://digilib.unm.ac.id/files/disk1/7/universitas%20negeri%20makassar-digilib-unm-herman-321-1-4.herman.pdf [22 Agustus 2014]

Imie. (2008). Sistem Kardiovaskular. [Online]. Tersedia: www.slideshare.net/imie/sistem-kardiovaskular [22 Agustus 2014]

Kamaruzaman, N. Amira. (2010). Gambaran Tekanan Darah pada Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Sebelum dan Sesudah Berolahraga.[Online].Tersedia:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21386/4/Chapter II.pdf [22 Agustus 2014]

Kusmaedi, N. (2008). Olahraga lansia. Bandung: CV.Bintang WaliArtika.

Kusuma, Dita Anggara. (2009). Pengaruh Aktivitas Fisik Submaksimal selama 30

Menit terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Orang Sehat.[Online].

Tersedia: http://www.scribd.com/doc/23309141/Pengaruh-Aktivitas-Fisik- Submaksimal-Selama-30-Menit-Terhadap-Perubahan-Tekanan-Darah-Pada-Orang-Sehat [22 Agustus 2014]

Megawati. (2011). Sistem Pernapasan. [Online]. Tersedia: http://mega-imut.blogspot.com/2011/11/pengertian-sistem-pernapasan.html [3 November 2013]

Mohammad Taufik. (2009). Profil Kompetensi Instruktur Senam Aerobik.

[Online]. Tersedia:

http://penjaskessman26bdg.blogspot.com/2009/06/profil-kompetensi-instruktur-senam.html [17 September 2014]

Munir, R. (2010). Pengujian Hipotesis. [Online]. Tersedia:

(28)

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muttaqin, A. (2012). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem

Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Pearce, E. (1995). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia.

Putri, Eka. (2010). Curah Jantung (cardiac output)dan kontrolnya. [Online]. Tersedia: http://ekaputrilovemom.blogspot.com/2010/12/curah-jantung-cardiac-output-dan.html [22 Agustus 2014]

Raharjo, F. (2010). Statistika dan Probabilitas. [Online]. Tersedia: http://feriantoraharjo.files.wordpress.com/2010/02/08_hipotesis.pdf [19 Juni 2014]

Setiadi. (2007). Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiati, S. dkk. (2000). Pedoman praktis perawatan kesehatan untuk pengasuh

orang usia lanjut. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumedi.dkk. (2010). Pengaruh Senam Lansia terhadap Penurunan Skala

Insomnia pada Lansia di Panti Wredha Dewanata Cilacap. [Online].

Tersedia:

http://jos.unsoed.ac.id/index.php/keperawatan/article/download/202/61 [20 Agustus 2014]

Suryanto, Ahmad. (2013). Pengertian Daya Tahan Kardiorespirasi ~ Dunia

Informatika. [Online]. Tersedia: http://

http://duniainformatikaindonesia.blogspot.com/2013/03/pengertian-daya-tahan-kardiorespirasi.html [23 Agustus 2014]

Syarifuddin, R. (2010). Profile pembinaan yayasan kesehatan TELKOM area

jawa barat tahun 2010. Bandung: Yakes TELKOM.

Tabes.(2011). Daya Tahan Kardiorespirasi. [Online]. Tersedia: http://dtabes-tabes.blogspot.com/2011/03/daya-tahan-kardiorespirasi.html [22 Agustus 2014]

Tegawati, Luh Mea.dkk (2004). Pengaruh Senam Lansia terhadap Penurunan

(29)

47

Maria Andriani Barek Ladjar, 2014

PENGARUH SENAM PERKASA TERHADAP FUNGSI KARDIORESPIRATORI LANSIA DI YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://jurnalwacana.psikologi.fk.uns.ac.id/index.php/wacana/article/view/6 2/62 [20 Agustus 2014]

Ward, J. (2009). At a Glance Fisiologi. Jakarta: Erlangga.

Widyonarko, S. (2010). Buku panduan senam perkasa yayasan kesehatan

TELKOM. Bandung : Yakes TELKOM.

Gambar

Gambar 3.1
Tabel 3.1 Norma Skor Mentah Tes Jalan 12 Menit Lanjut Usia

Referensi

Dokumen terkait

kurikulum pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan guru madrasah. tsanawiyah dalam melakukan penilaian

Pada dasarnya lulusan 51 dalam satu tahun terakhir yang IPKnya memenuhi syarat dan memiliki minat dalam pengembangan dunia pendidikan tinggi dan penelitian· dapat

Biaya Penggunaan Bibit Tembakau Rakyat Per Hektar di Daerah Penelitian Selama 1 Musim Tanam... Biaya Penyusutan Peralatan Usahatani Per Petani di Daerah Penelitian Selama 1

Sumber analisis kebutuhan pelatihan dapat berasal dari calon peserta pelatihan, organisasi tempat peserta pelatihan bertugas atau bekerja, masyarakat yang

NSM NPSN Nama Lembaga Siswa Lulusan PTK Konfirmasi Ruang Kelas.. Kelas

Perencanaan pelatihan terdiri dari analisis kebutuhan pelatihan, perumusan tujuan pelatihan, perumusan materi pelatihan, perumusan metode pelatihan dan perumusan

Selain  itu,  perlu  kami  sampaikan  kembali  bahwa  jadwal  pendaftaran  secara on line dan  penyerahan  berkas  pelamaran  program  magister  dan  doktor 

Penetapan lampu lalu lintas dapat diselesaikan dengan menggunakan Algoritma Welch Powell. Selanjutnya dari algoritma ini dapat dibuat program aplikasi komputer agar penetapan lampu