PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS DENGAN BENTUK SPLIT
SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI
PADA OLAHRAGA FUTSAL
SKRIPS1
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan kepelatihan Olahraga
Oleh :
MUHAMAD DJAELANI SIDIQ 0908966
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Oleh
Muhamad Djaelani Sidiq
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Muhamad Djaelani Sidiq 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
September 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
MUHAMAD DJAELANI SIDIQ
PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS DENGAN BENTUK SPLIT
SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI
PADA OLAHRAGA FUTSAL
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I,
Drs. H. Hadi Sartono, M.Pd. NIP.196001131987031002
Pembimbing II,
Iman Imanudin, M.Pd. NIP. 197508102001121001
Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Ketua
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat jump terhadap peningkatan power tungkai Pada olahraga futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN……….. i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Karakteristik Cabang Olahraga Futsal ... 8
B. Latihan ………... 9
C. Kondisi Fisik ...……….……….... 11
D. Power ... . 15
E. Plyometrics ... 17
1. Prinsip-Prinsip Latihan Plyometrics ... 17
2. Bentuk-bentuk Latihan Plyometrics ... 19
3. Pelaksanaan Latihan Split Squat Jump ... 19
F. Kerangka Pemikiran ... 20
G. Hipotesis Penelitian ... 22
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat jump terhadap peningkatan power tungkai Pada olahraga futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Metode Penelitian ... 23
B. Populasi dan Sampel ... 23
C. Desain Penelitian ... 24
D. Intrumen Pengumpulan Data ... 27
E. Pelaksanaan Latihan ... 28
F. Prosedur Pengolahan Data ... 29
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data dan Analisis Data ... 33
B. Pengujian Hipotesis ... 36
C. Diskusi Penemuan ... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 39
B. Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA ………. 40
LAMPIRAN ... 42
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Pengaruh Latihan Plyometrics dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Pembimbing : 1. Drs. H. Hadi Sartono, M.Pd. 2. Iman Imanudin, M.Pd.
Muhamad Djaelani Sidiq*
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
The Influence of Exercise Plyometrics with The Form of Split Squat Jump To Increasing Power The Forelimb In Sport Futsal
Supervisor : 1. Drs. H. Hadi Sartono, M.Pd. 2. Iman Imanudin, M.Pd.
Muhamad Djaelani Sidiq*
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Olahraga futsal merupakan olahraga permainan yang sekarang sudah
berkembang pesat, karena futsal diminati oleh seluruh kalangan masyarakat baik
anak-anak, remaja sampai orang dewasa baik pria maupun wanita. Futsal sangat
populer karena hanya memerlukan peralatan yang sederhana dan mengundang
kesenangan dalam memainkannya. Futsal dapat dimainkan di dalam ruangan
maupun di luar ruangan dan tidak memerlukan tempat yang sangat luas. Sehingga
lebih praktis dibandingan dengan sepakbola.
Permainan futsal dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing
beranggotakan lima pemain. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang
lawan, dengam memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap
regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan
sepakbola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau
papan. Futsal dikenal dengan berbagai nama istilah. Istilah futsal adalah istilah
internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, futbol dan sala. Olahraga ini membentuk seorang pemain agar selalu siap menerima dan
mengumpan bola dengan cepat dalam tekanan pemain lawan. Dengan lapangan
yang sempit, permainan ini menuntut teknik penguasaan bola yang tinggi,
kerjasama antar pemain, dan kekompakan tim.
Prestasi futsal di Indonesia hanya bisa bersaing pada tingkat Asia Tenggara,
hal ini disebabkan oleh kemampuan fisik yang tidak mumpuni untuk bersaing di
tingkat dunia. Agar bisa bersaing di tingkat dunia maka harus ada pembenahan
dalam pelatihannya. Hal ini terlihat saat melakukan pertandingan banyak sekali
pemain saat melakukan shooting tidak sesuai harapan. Dengan kecepatan tendangan yang rendah sehingga kiper lawan mudah untuk menangkapnya.
Dilihat dari karakteristik permainan futsal yang memiliki ukuran lapangan
2
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meter, sehingga dalam permainan futsal cenderung lebih banyak terjadinya gol
dari pada permainan sepakbola konfensional. Karakteristik futsal seperti itu
menuntut pemain futsal harus memiliki kemampuan tehnik dan fisik yang sangat
baik. Lhaksana (2012:7) menjelaskan: ”Futsal adalah permainan yang sangat
cepat dan dinamis. Dari segi lapangan yang relatif kecil, hampir tidak ada ruang
untuk membuat kesalahan”.
Adapun teknik-teknik dalam futsal seperti yang diungkapkan oleh Lhaksana
(2012:29) adalah: “Teknik dasar mengumpan (passing), teknik dasar menahan
bola (control), teknik dasar mengumpan lambung (chipping), teknik dasar
menggiring bola (dribbling), dan teknik dasar menembak bola (shooting). Dari
beberapa teknik dasar tersebut teknik shooting ini sangat penting karena merupakan salah satu cara untuk memasukkan bola ke gawang. Ada beberapa
teknik dalam menendang bola, menurut Lhaksana (2012:34) menjelaskan “shooting dapat dibagi menjadi dua teknik, yaitu shooting menggunakan pungung kaki dan ujung sepatu atau ujung kaki”.
Mengenai teknik menendang dengan punggung kaki Lhaksana (2012:34)
menyatakan bahwa:
Teknik menendang dengan punggung kaki:
Tempatkan kaki tumpu di samping bola dengan jari-jari kaki lurus menghadap arah gawang, bukan kaki yang untuk menendang. Gunakan bagian punggung kaki untuk melakukan shooting. Konsentrasikan pandangan ke arah bola tepat ditengah-tengah bola pada saat kaki menyentuh bola. Kunci dan kuatkan tumit agar saat sentuhan dengan bola lebih kuat.
Sedangkan mengenai teknik menendang dengan ujung kaki Lhaksana
(2012:35) menjelaskan bahwa:
Teknik menendang dengan ujung kaki:
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan mengetahui teknik dari menendang bola maka dapat kita ketahui
tujuan dari melakukan teknik shooting yaitu untuk memasukkan bola ke gawang. Karena karakteristik sepakbola dan futsal hampir sama, maka tujuan dari sepak
bola dan futsal adalah memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawannya
dan berusaha menjaga gawang sendiri agar tidak kemasukkan. Shooting memiliki
peranan yang penting dalam permainan futsal, karena shooting merupakan cara untuk memasukkan bola ke gawang. Sehingga dapat menghasilkan kemenangan
dalam suatu pertandingan. Dengan mengetahui peranan shooting, maka pelaksanaan shooting harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Agar shooting tersebut memiliki kecepatan yang tinggi, maka harus didukung oleh power dalam
hal ini adalah power tungkai.
Power sangat penting peranannya dalam berbagai cabang olahraga, seperti
yang dikemukakan oleh Harsono (1988:199) bahwa “power lebih diperlukan
dalam boleh dikatakan semua cabang olahraga”. Power adalah perpaduan antara
kekuatan dan kecepatan. Hal ini diperkuat dari pengertian power itu sendiri yang
dijelaskan oleh Harsono (1988:200) bahwa: “Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat”.
Dalam melatih power banyak sekali metode yang digunakan, salah satunya
adalah metode latihan plyometrics. Latihan plyometrics merupakan suatu metode khusus untuk meningkatkan power yang sesuai dengan cabang olahraga futsal. Latihan plyometrics pada dasarnya untuk memperpendek siklus pemendekan otot.
Karena saat melakukan gerakan otot mengalami dua jenis gerakan, yaitu kontraksi
dan relaksasi. Jadi saat relaksasi otot memproduksi energi untuk melompat. Saat
otot memendek untuk kontraksi, maka saat itulah otot melepaskan energi
elastisnya untuk melompat. Plyometrics pada dasarnya adalah latihan memperpendek siklus itu sehingga menghasilkan energi yang cukup besar.
Latihan plyometrics sebenarnya kombinasi latihan antara kecepatan dan kekuatan,
4
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan nilai pengaruh yang lebih baik terhadap nilai dinamis jika
dibandingkan dengan latihan kekuatan saja.
Chu (1992:1) menjelaskan “plyometrics is defined as exercise that enable a muscle to reach maximum strength in as short a time as possible”. Hal ini menjelaskan bahwa plyometrics adalah suatu latihan yang memungkinkan otot untuk mencapai kekuatan maksimal dalam waktu sesingkat mungkin. Latihan
plyometrics banyak sekali bentuk-bentuk latihannya seperti jumps in place, standing jumps, multiple hops and jumps, bounding, box drill, dan depth jumps.
Latihan plyometrics pada sepakbola menurut Chu (1992:74) yaitu: “Split squat jump, lateral jump over barrier, alternating push off, cone hops with 180 degree turn, and overhead throw”. Karena karakteristik futsal dan sepakbola tidak terlalu jauh maka peneliti akan meneliti latihan plyometrics tersebut pada cabang
olahraga futsal. Bentuk latihan yang akan dijadiakan penelitian adalah split squat jump. Dengan penjelasan di atas, maka latihan plyometrics dengan bentuk split squat jump dapat meningkatkan power tungkai untuk mendukung kemampuan atlet dalam melakukan shooting dengan cepat.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Dari latar belakang masalah penelitian muncul permasalahan-permasalahan
mengenai upaya meningkatkan prestasi olahraga, diantaranya adalah penggunaan
dan pemilihan metode latihan plyometrics untuk meningkatkan power tungkai pada olahraga futsal.
Berikut ini adalah peranan power terhadap kemampuan shooting pada olahraga futsal :
1. Karakteristik power adalah kuat dan cepat sehingga power dapat mendukung kemampuan atlet melakukan shooting secara cepat dan tepat.
2. Dengan memiliki kemampuan kondisi fisik yang baik (power) dapat
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Dengan memiliki kondisi fisik yang baik (power) akan memiliki ekonomis
gerak yang lebih baik sehingga memiliki keefektifan dalam melakukan
shooting.
Berdasarkan uraian pada halaman sebelumnya, maka masalah yang diambil
adalah pengaruh latihan plyometrics dengan bentuk split squat jump terhadap peningkatan power tungkai pada olahraga futsal. Dengan mengambil masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian latihan plyometrics hanya dengan satu bentuk latihan plyometrics yaitu split squat jump.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah penelitian tersebut
maka rumusan masalah dalam penelitian ini: Apakah ada pengaruh dari latihan
plyometrics dengan bentuk split squat jump terhadap peningkatan power tungkai pada olahraga futsal?
D. Tujuan Penelitian
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
secara teoritis berdasarkan kondisi aplikasi di lapangan sehingga diketahui makna
dan manfaat dari latihan plyometrics. Dan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk melihat hasil kebermaknaan dari latihan plyometrics dengan bentuk split squat jump terhadap peningkatan power tungkai pada olahraga futsal.
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengharapkan ada manfaat dan kegunaan
yang bisa digeneralisasikan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Secara Teoritis
a. Sarana untuk memperkaya dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
khususnya untuk latihan guna meningkatan kemampuan fisik yaitu pengaruh
6
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Memberikan bahan informasi bagi para pelatih untuk meningkatkan dan
memelihara kondisi fisik atlet.
2. Secara Praktis
Dapat dijadikan pedoman/acuan bagi para pelatih atau pembina dan pihak
yang berkompeten terhadap pembinaan atlet khususnya mengenai latihan
plyometrics dengan bentuk split squat jump terhadap peningkatan power tungkai pada olahraga futsal.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya,
maka berikut rencana penulis utntuk membuat kerangka penulisan yang akan
diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam Pembahasan Pendahuluan, membahas tentang:
a. Latar Belakang Penelitian
b. Identifikasi Masalah Penelitian
c. Rumusan Masalah
d. Tujuan Penelitian
e. Manfaat Penelitian
f. Struktur Organisasi Skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
Berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, sebagai berikut:
a. Karakteristik Cabang Olahraga Futsal
b. Latihan
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Power
e. Plyometrics
f. Kerangka Pemikiran
g. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
Membahas tentang mektode dan teknik pengumpulan data, Sebagai berikut:
a. Metode Penelitian
b. Populasi dan Sampel
c. Desain Penelitian
d. Instrument Penelitian
e. Pelaksanaan Latihan
f. Prosedur Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN
Membahas tentang hasil penelitian, sebagai berikut:
a. Analisis Data
b. Diskusi Temuan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Membahas tentang:
a. Kesimpulan Penelitian
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian
Pengertian metode penelitian menurut Arikunto (2010:203) bahwa: “Metode
penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
penelitiannya”. Dengan demikian maka metode penelitian yang digunakan pada
karya ilmiah (skripsi) ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen. Karena pada
penelitian ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen.
Metode penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan
dengan tujuan untuk menyelidiki suatu masalah sehingga diperoleh suatu hasil
yang dapat dijadikan sebuah kesimpulan hasil penelitian. Hasil dari kegiatan
percobaan itu nantinya juga akan menegaskan hubungan variabel-variabel yang
diselidiki. Arikunto (2010:161) “variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Dalam penelitian ekperimen peneliti mencari pengaruh paling sedikit dari satu buah variabel bebas terhadap satu atau
lebih variabel terikat. Variabel bebas adalah suatu gejala yang mempengarui atau
menyebabkan kepada variabel terikat. Dalam penelitian ini penulis menentukan
yang menjadi variabel bebas adalah latihan plyometrics dengan bentuk split squat
jump sedangkan variabel terikatnya adalah suatu gejala yang ingin diketahui, karena adanya dari variabel bebas, sehingga variabel terikatnya adalah power tungkai dan kecepatan tendangan.
B.Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel adalah hal yang sangat penting dalam melakukan
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya”. Populasi yang digunakan dalam
penelitian adalah anggota ekstrakulikuler futsal SMK Negeri 12 Bandung yaitu
sebanyak 30 orang.
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai karakteristik yang
sama dengan populasi tersebut. Sampel dapat juga merupakan populasi itu sendiri.
Sugiyono (2006:90) menjelaskan “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Arikunto (2010:174) menjelaskan bahwa: “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
Peneliti dalam menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,
terdapat beberapa teknik sampling yang digunakan. Arikunto (2010:189),
menjelaskan: “Teknik pengambilan sampel, yang disebut juga teknik sampling, meliputi: Random Sampling, Stratified Sampling, Area Probability Sampling, Proprotional Sampling, Purposive Sampling, Quoto Sampling, Cluster Sampling, Dan Double Sampling”.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis menetapkan teknik
pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Purposive sampling atau sampling purposive. Mengenai cara pengambilan sampel sampling purposive, Sugiono (2006:95) Menjelaskan bahwa: “Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.
Proses penentuan jumlah sampel, tidak ada patokan yang standar untuk
dijadikan patokan dalam melakukan penelitian dari populasi yang tersedia, maka
untuk memilih sampel harus terdapat penyelidikan dari sifat populasi. Seperti
yang diungkapkan oleh Nasution (2011:101) yaitu “bahwa tidak ada aturan yang
tegas tentang jumlah sampel yang dipersyaratkan untuk suatu penelitian dari
populasi yang tersedia. Juga tidak ada batasan yang jelas apa dimaksud dengan
sampel besar dan yang kecil.”
Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 20 orang, 10 orang
siswa untuk kelompok eksperimen, dan 10 orang siswa untuk kelompok kontrol
25
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian eksperimen. Sugiyono (2006:81) menjelaskan “terdapat beberapa
[image:17.595.111.511.166.586.2]bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian, yaitu: Pre-Ekxperimental Design, True Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design”. Berikut adalah penggambaran skematik bentuk eksperimen, yaitu:
Gambar 3.1
Macam-Macam Metode Penelitian (Sumber : Sugiyono, 2006:82)
Berdasarkan berbagai macam metode eksperimen diatas, maka metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi
ekperimental) dengan bentuk nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-postest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
Adapun desain penelitian ini adalah pada gambar 3.2. pada halaman berikutnya: Macam-macam Design Eksperimen Pre-Eksperimental True Eksperimental Factorial Eksperimental Quasi Eksperimental
One-shot case Studi
One Group Pretest-Posttest
Intec Group Comparison
Postest Only Control Design
Pretest Control Group Design
Time Series Design
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2
Desain Penelitian Eksperimen Semu (Sumber : Sugiyono, 2006:88)
Keterangan:
O1 : pretest kelompok eksperimen
O2 : postest kelompok eksperimen
O3 : pretest kelompok kontrol
O4 : postest kelompok kontrol
X : treatmen (perlakuan)/eksperimen
Pengaruh latihan plyometrics dengan bentuk split squat jump terhadap peningkatan power tungkai dan dukungannya terhadap kecepatan tendangan pada
olahraga futsal.
Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan dalam bentuk
gambar, Seperti yang ditulis pada Gambar 3.3 :
O1 X O2
27
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
[image:19.595.233.406.208.517.2]Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.3
Langkah-Langkah Penelitian (Sumber : Pribadi)
D.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Arikunto (2010:203) menyatakan bahwa: “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah”. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu alat untuk mengumpulkan data. Seperti
yang dikemukakan Nurhasan (2007:5) bahwa: “Dalam proses pengukuran Perlakuan
Sampel Tes Akhir
Tes Awal Sampel Populasi
Pengolahan dan Analisis Data
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membutuhkan suatu alat ukur”. Dengan alat ukur ini akan mendapatkan data yang
merupakan hasil pengukuran.
Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka alat ukur yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah 3 hop jump. Validitas dan realibilitas 3 hop jump
menurut Sumpena (2013:84,85) adalah “Validitas 0,97 dan realibilitas 0,90”.
1) Tujuan : Mengukur power tungkai
2) Alat/fasilitas : - Meteran
-Alat Tulis
3) Pelaksanaan : Testee melakukan lompatan dengan kaki
yang sama sebanyak tiga kali kemudian hasil akhirnya yang diambil
4) Skor : Semakin jauh lompatan maka semakin baik, jika
lompatan bergantian kaki, maka itu tidak sah.
E.Pelaksanaan Latihan
Latihan dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut :
Tempat : Lapangan SMK Negeri 12 Bandung
Waktu : Senin, Rabu, dan sabtu pukul 15.30 s.d 17.00 WIB
Lama Latihan : 90 Menit
Untuk mendapatkan perkembangan yang positif terhadap kondisi fisik,
teknik, taktik, dan mental diperlukan proses latihan dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Harsono (2004:50) “atlet sebaiknya berlatih 2-5 kali dalam seminggu, tergantung dari tingkat keterlibatannya dalam olehraga”. Mengenai jumlah hari latihan dalam satu minggu, Kosasih (1985:28) mengatakan bahwa : “Sebaiknya berlatih paling sedikit tiga kali seminggu.” Dari penjelasan tersebut maka dalam penelitian ini penulis membuat jadwal latihan
sebanyak tiga kali pertemuan dalam seminggu yaitu hari Selasa dari pukul 15.30
s.d 17.00 WIB, hari Kamis pukul 15.30 s.d 17.00 WIB dan hari sabtu pukul 15.30
s.d 17.00 WIB.
Latihan dalam penelitian ini dilakukan dalam waktu 6 minggu (3x
29
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Harsono (1988:154) “….. Latihan kondisi fisik pre-seasion yang intensif selama 6-10 minggu ….. ”. Latihan yang dilakukan terdiri dari tiga bagian yaitu latihan
pemanasan, latihan inti dan latihan pendinginan. Adapun uraian singkat dari
latihanya adalah sebagai berikut :
1. Latihan Pemanasan
Sebelum memulai latihan inti, sempel diarahkan untuk melakukan
melakukan latihan pemansan dengan panduan dari penulis. Latihan pemanasan
bertujuan untuk mempersiapkan tubuh untuk melakukan aktifitas pada latihan ini,
hal itu sesuasi dengan pendapat Giriwijoyo (2010:154) yang menyatakan “pemanasan dimaksudkan untuk mempersiapkan raga untuk menjalani latihan inti atau pertandingan”
Latihan pemanasan bertujuan untuk mempersiapkan tubuh menerima beban
latihan inti agar lebih siap. Latihan pemanasan yang diberikan berupa peregangan
statis aktif dan dinamis, Dalam pelaksanaanya diantara sebelum melakukan
peregangan dinamis di selingi dengan lari mengelilingi lapangan.
2. Latihan inti
Latihan inti dalam penelitian ini yaitu untuk kelompok eksperimen atlet
melakukan latihan plyometrics dengan bentuk split squat jump.
3. Latihan pendinginan dan evaluasi
Setelah melakukan latihan inti, sampel diarahkan pula untuk melakukan
latihan pendinginan dengan bimbingan peneliti dan setelah itu diadakan kegiatan
evaluasi latihan. Untuk lebih jelas lagi, metode dan bentuk-bentuk latihan yang
digunakan dapat dilihat dalam program latihan yang terlampir.
F. Prosedur Pengelolahan Data
Untuk mengelolah data yang merupakan skor-skor mentah dari tes awal dan
tes akhir, perlu adanya pengelolahan data statistika. Rumus-rumus yang
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Menghitung skor rata – rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Arti dari tanda – tanda dalam rumus tersebut adalah :
X = Nilai rata – rata yang dicari ∑ = Jumlah
Xi = Nilai data
N = Jumlah sampel
2. Menghitung simpangan baku dengan rumus sebagai berikut :
Arti dari tanda – tanda dalam rumus adalah :
S = Simpangan baku yang dicari ∑ = Jumlah
X = Nilai skor sampel
X = Nilai rata-rata
= Jumlah sampel
3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Liliefors.
Prosedur yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Pengamatan X1, X2, ... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ..., Zn
dengan menggunakan rumus :
(X dan S masing – masing merupaka rata – rata dan simpangan baku dari sampel).
b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal
31
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ... Zn Z1. Jika proporsi
dinyatakan S (Z1), maka :
Menghitung selisih F (Z1) – S (Zi) kemdian tentukan harga – harga mutlak selisih
tersebut. Untuk menolak dan menerima hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai
kritis L yang diambil dari daftar untuk tarif nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah : tolah hipotesis nol jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi
L dari daftar tabel. Dalam hal lainya hipotesis nol diterima.
4. Uji Homogenitas
Adapun maksud dan tujuan dari uji Homogenitas ini adalah untuk
mengetahui homogen tidaknya dari dua data variansi atau beberapa variansi
kelompok sampel. Uji Kesamaan Dua Variansi ini menggunakan pendekatan uji
F, yang formulasi rumusnya adalah sebagai berikut:
Kedua kelompok tersebut homogen apabila dihitung lebih kecil dari Ftabel.
Dimana Ftabel dicari dalam daftar distribusi F, dengan taraf nyata α = 0,05.
Dengan dk pembilang nb-1 dan dk penyebut nk-1 atau kriteria tolak H0 hanya jika
F ≥ F1/2α (V1, V2) dengan F1/2α (V1, V2) didapat dari distribusi F sesuai dengan dk
pembilang V1 = (n1-1) dan penyebut V2 = (n1-1). Kedua kelompok homogen jika
Fhitung Ftabel.
5. Uji t dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
t = Nilai thitung
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sd = Standar deviasi selisih pengukuran awal & akhir
n = Jumlah sampel
Untuk menginterprestasikan t-test terlebih dahulu harus ditentukan :
a. Nilai α (0,05)
b. df (degree of freedom) = N – k, untuk Uji t sampel berpasangan
dk (derajat kebebasan ) = N – 1
c. membandingkan t-hitung dengan nilai ttabel
Apabila :
a. thitung > ttabel, maka Ho ditolak
terhadap perbedaan secara signifikan
b. thitung < ttabel, maka Ho diterima
tidak terdapat perbedan secara signifikasn
6. Uji kesamaan dua rata-rata
Uji kesamaan dua rata-rata satu pihak dengan menggunakan rumus sebagai
berikut: Ho : µ1 ≤ µ2 H1 : µ1 µ2
Pendekatan statistika
Keterangan:
1
x = nilai rata-rata
2
x = nilai rata-rata n1 = nilai sampel
n2 = nilai sampel
33
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis skor dari latihan plyometrics
split squat jump terhadap peningkatan power tungkai pada olahraga futsal seperti
yang sudah dijelaskan pada bab III dan IV, maka penulis akan menarik garis besar
dan menyimpulkan dari hasil penelitian bahwa: Latihan dengan menggunakan
metode plyometrics dengan bentuk split squat jump memberikan peningkatan yang signifikan terhadap power tungkai pada olahraga futsal.
B. Saran-saran
Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi para pembina, pelatih dan pembaca umumnya agar mencoba metode
latihan plyometrics dengan bentuk split squat jump karena memberikan peningkatan terhadap power tungkai pada olahraga futsal.
2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang aspek – aspek
kondisi fisik khususnya tentang power dan plyometrics, penulis menganjurkan untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan hal- hal lainnya yang
mempengaruhi kondisi fisik atlet.
3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, diharapkan agar dapat
menyempurnakan penelitian dengan wawasan dan cakupan yang lebih luas,
karena penulis masih merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta
Bompa,Tudor. (1999). Periodezation Training For Sports. Human Kinetics
Chu, Donald. (1992). Jumping Into Plyometrics. Leisure Press Champaign
Harsono. (1988). Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching. Jakarta : CV Tambak Kusuma
Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. UPI Bandung
Harsono. (2004). Perencanaan Program latihan. UPI Bandung
Giriwijoyo, Santosa. (2010). Ilmu Faal Olahraga Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga Edisi 8. Redpoint
Kosasih. (1985). Olahraga Teknik & Program Latihan. Jakarta: CV. Akademika Pressindo
Lhaksana, Justinus. (2012). Taktik & Strategi Futsal Modern. Jakarta: Be Champion
Nasution. (2011). Metode Research : Penelitian Ilmiah. Jakarta : Bumi Askara.
Nurhasan dan Cholil, Hasanudin. (2007). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: FPOK UPI
Nurhasan, Cholil dan Hidayah, Nidahul.(2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung : Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI Bandung.
Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Satriya, dkk. (2007). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung : FPOK UPI.
Scheuneman, Timo. (2009). Futsal For Winners. Malang: Dioma.
Muhamad Djaelani Sidiq, 2014
Pengaruh Latihan Plyometrics Dengan Bentuk Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Olahraga Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono, (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sumpena, Asep, (2013). Dampak Metode Latihan dan Kapasitas Aerobik Terhadap Peningkatan Kemampuan Dinamis Anaerobik. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.