• Tidak ada hasil yang ditemukan

ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA TERHADAP KEPUASAN SISWA DI SMK KABUPATEN INDRAMAYU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA TERHADAP KEPUASAN SISWA DI SMK KABUPATEN INDRAMAYU."

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA TERHADAP KEPUASAN SISWA

DI SMK KABUPATEN INDRAMAYU

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

Fannia Juwita Permono NIM 1201647

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

Orientasi Perilaku Kepemimpinan

dan Pemanfaatan Sarana dan

Prasarana terhadap Kepuasan Siswa

di SMK Kabupaten Indramayu

Oleh

Fannia JuwitaPermono

S.Pd UPI Bandung, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan

Indonesia

© Fannia Juwita Permono 2014

Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

FANNIA JUWITA PERMONO

ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA TERHADAP KEPUASAN SISWA

DI SMK KABUPATEN INDRAMAYU

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. H. Danny Meirawan, M.Pd

196205041988031002

Pembimbing II

Dr.Asep Suryana, M.Pd 197203211999011002

Mengetahui:

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana

Prof. Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.d

(4)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6

C.Tujuan Penelitian ... 9

D.Manfaat Penelitian ... 10

E.Struktur Organisasi Tesis ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKAN, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A.Kajian Pustaka ... 12

1. Kapuasan dalam Konteks Administrasi Pendidikan ... 12

2. Kepuasan Siswa ... 14

a. Pengertian Kepuasan Siswa ... 14

b. Dimensi Kepuasan Siswa ... 16

c. Faktor Penyebab Kepuasan Siswa ... 17

d. Penyebab Timbulnya Ketidakpuasan Siswa ... 19

(5)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Pengaruh Implementasi Pendidikan Sistem Ganda Terhadap Kepuasan

Siswa ... 23

g. Pengaruh Implementasi ISO 9001:2008 Terhadap Kepuasan Siswa ... 25

3. Konsep Kepemimpinan ... 26

a. Pengertian Kepemimpinan ... 26

b. Kerangka Perpektif Kepemimpinan ... 28

c. Teori Kepemimpinan ... 28

d. Orientasi Perilaku Kepemimpinan ... 30

e. Peran Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Siswa SMK di Kabupaten Indramayu ... 34

4. Konsep Manajemen Sarana dan Prasarana ... 36

a. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 36

b. Prinsip-Prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 38

c. Proses –Proses Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 39

d. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar di Sekolah ... 41

e. Peran Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa SMK di Kabupaten Indramayu ... 42

5. Hasil Penelitian Lain yang Relevan ... 44

B.Kerangka Pemikiran ... 48

C.Hipotesis Penelitian ... 49

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 50

B.Desain Penelitian ... 60

C.Metode Penelitian ... 61

D.Definisi Operasional ... 62

E.Instrumen Penelitian ... 64

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 68

G.Teknik Pengumpulan Data ... 76

(6)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian ... 86

1. Hasil Analisis Data Deskriptif ... 86

2. Hasil Pengujian Hipotesis ... 99

3. Interpretasi Hasil Analisis ... 111

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 113

1. Gambaran Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah SMK di Kabupaten Indramayu ... 113

2. Gambaran Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar di SMK Kabupaten Indramayu ... 116

3. Gambaran Kepuasan Siswa SMK di Kabupaten Indramayu ... 118

4. Analisis Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Siswa SMK di Kabupaten Indramayu ... 124

5. Analisis Pengaruh Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar Terhadap Kepuasan Siswa SMK di Kabupaten Indramayu ... 125

6. Analisis Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar Terhadap Kepuasan Siswa SMK di Kabupaten Indramayu ... 127

C.Keterbatasan Penelitian ... 128

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A.SIMPULAN ... 130

B.SARAN ... 131

DAFTAR PUSTAKA ... 133

(7)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kerangka Perspektif Kepemimpinan ... 28

Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana Belajar SMK ... 43

Tabel 3.1 Data SMK Negeri dan Swasta di Kabupaten Indramayu ... 50

Tabel 3.2 Sampel Penelitian 1 ... 54

Tabel 3.3 Sampel Penelitian 2 ... 56

Tabel 3.4 Skala Interval (X1) ... 65

Tabel 3.5 Skala Interval (X2) ... 65

Tabel 3.6 Skala Interval (Y) ... 65

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 66

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel (X1) ... 69

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel (X2) ... 69

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel (Y) ... 71

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel (X1) ... 73

Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel (X2) ... 74

Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel (Y) ... 75

Tabel 3.14 Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 78

Tabel 3.15 Hasil Uji Normalitas ... 79

Tabel 3.16 ANOVA Table X1 Terhadap Y ... 80

Tabel 3.17 ANOVA Table X2 terhadap Y ... 80

Tabel 3.18 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas dan Linearitas ... 81

Tabel 3.19 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 82

Tabel 3.20 Kriteria Koefisien Determinasi ... 85

Tabel 4.1 Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 86

Tabel 4.2 Skor Rata-rata Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 87

Tabel 4.3 Skor Rata-rata Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar ... 89

(8)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.5 Skor Rata-rata Sarana Belajar ... 92

Tabel 4.6 Skor Rata-rata Kepuasan Siswa ... 94

Tabel 4.7 Skor Rata-rata Sub Variabel Quality of Services that Students Get from School ... 97

Tabel 4.8 Skor Rata-rata Sub Variabel Possitive Dissemination of Institution ... 98

Tabel 4.9 Correlation Table X1 Terhadap Y ... 100

Tabel 4.10 Uji Signifikansi X1 Terhadap Y ... 101

Tabel 4.11 Analisis Regresi X1 Terhadap Y ... 102

Tabel 4.12 Koefisien Determinasi X1 Terhadap Y ... 103

Tabel 4.13 Correlation Table X2 Terhadap Y ... 104

Tabel 4.14 Uji Signifikansi X2 Terhadap Y ... 105

Tabel 4.15 Analis Regresi X2 Terhadap Y ... 106

Tabel 4.16 Koefisien Determinasi X2 Terhadap Y ... 107

Tabel 4.17 Analisis Korelasi Ganda X1 dan X2 Terhadap Y ... 108

Tabel 4.18 Uji Signifikansi Korelasi Ganda X1 dan X2 Terhadap Y ... 109

Tabel 4.19 Analisis Regresi Ganda X1 dan X2 Terhadap Y ... 110

Tabel 4.20 Koefisien Determinasi X1 dan X2 Terhadap Y ... 111

Tabel 4.21 Rangkuman Hasil Pengujian Hi[otesis ... 112

Tabel 4.22 Skor Rata-rata Sub Variabel Quality of Services that Students Get from School ... 120

(9)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pelayanan Kepuasan Siswa ... 8

Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Siswa ... 16

Gambar 2.2 Penyebab Utama Tidak Terpenuhinya Harapan Siswa ... 20

Gambar 2.3 Pengaruh Harapan Terhadap Kepuasan ... 22

Gambar 2.4 Lingkaran ISO 9001:2008 ... 25

Gambar 2.5 The Ohio State Leadership Quadrants ... 32

Gambar 2.6 The Managerial Grid Leadership Style ... 33

Gambar 2.7 Siklus Manajemen Sarana dan Prasarana ... 40

Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 48

Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel X1, X2 danY ... 61

Gambar 4.1 Struktur Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y ... 113

Gambar 4.2 Deskripsi Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 114

Gambar 4.3 Deskripsi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar ... 116

Gambar 4.4 Deskripsi Quality of Services that Students Get From School .... ... 118

Gambar 4.5 Deskripsi Possitive Dissemination of Institution ... ... 119

Gambar 4.6 Deskripsi Kepuasan Siswa ... ... 120

(10)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Surat dan Dokumen Pendukung Penelitian

LAMPIRAN II Instrumen Penelitian

(11)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA TERHADAP KEPUASAN SISWA

DI SMK KABUPATEN INDRAMAYU

BEHAVIOUR ORIENTED OF LEADERSHIP AND THE UTILIZATION OF FACILITIES TOWARD STUDENTS SATISFACTION

IN VOCATIONAL SCHOOL OF KABUPATEN INDRAMAYU

Fannia Juwita Permono

Magister Administrasi Pendidikan SPs UPI

Abstrak: Pendidikan kejuruan merupakan salah satu lembaga untuk menyiapkan tenaga kerja di industri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis orientasi perilaku kepemimpinan dan pemanfaatan sarana dan prasarana terhadap kepuasan siswa di SMK Kabupaten Indramayu. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitik. Data dikumpulkan dengan menyebarkan angket. Data dianalisis dengan statistik deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa gambaran umum mengenai orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah berada pada kategori tinggi, pemanfaatan sarana dan prasarana berada pada kategori sangat tinggi, dan kepuasan siswa berada pada kategori puas. Orientasi perilaku kepemimpinan memberikan pengaruh yang signifikan dengan kategori sedang. Pemanfaatan sarana dan prasarana memberikan pengaruh signifikan dengan kategori sedang terhadap kepuasan siswa. Orientasi perilaku kepemimpinan dan pemanfaatan sarana dan prasarana memberikan pengaruh signifikan dengan kategori kuat terhadap kepuasan siswa.

Kata kunci: Orientasi Perilaku Kepemimpinan, Pemanfaatan Sarana dan Prasarana, Kepuasan Siswa.

Abstract: Vocational education is one of the institution to prepare the labors in industries. The aims of study are to describe and analyze behaviour oriented of leadership and the utilization of facilities toward students satisfaction. This study was done by descriptive analytic method. Data were collected by distributing questionnaire. Data were analyzed by using descriptive statistics. The study found that general description of the orientation of leadership behavoiur that is implemented by principal is in high category, the utilization of facilities is in very high category, and students satisfaction is in satisfied category. The orientation of leadership behaviour gives a significant influence with enough categories to students satisfaction. The utilization of facilities gives a significant influence with enough categories to students satisfaction. The Orientation of leadership behaviour and the utilization of facilities give a significant influence with strong categories to students satisfaction.

(12)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Students satisfaction is students condition who feel happy because there is an appropriate between service that they get toward their expectation. Students satisfaction will not happen without some factors that force it. Some factors that influence students satisfaction are the orientation of leadership behaviour and the utilization of facilities at school. The two things will influence the quality of school services to students. The best services will give satisfaction for students at school.

The aims of study are to know general description of the orientation of leadership behaviour that is implemented by principal, the utilization of facilities, and students satisfaction, how much influence of the orientation of leadership behaviour to students satisfaction, the utilization of facilities to students satisfaction, and how much influence of the orientation of leadership behaviour and the utilization of facilities to students satisfaction.

This study was done in vocational school of Kabupaten Indramayu and the respondents are students of vocational school. In collecting data of this study was done by distributing questionnaires to the respondents about the orientation of leadership behaviour, the utilization of facilities, and students satisfaction. Data analysis was done by testing each hypothesis that had been formulated.

This study found that general description of the orientation of leadership behavoiur that is implemented by principal is in high category, the utilization of facilities is in very high category, and students satisfaction is in satisfied category. The orientation of leadership behaviour gives a significant influence with enough categories to students satisfaction. The utilization of facilities gives a significant influence with enough categories to students satisfaction. The Orientation of leadership behaviour and the utilization of facilities give a significant influence with strong categories to students satisfaction.

This study recommends to the role of principal. The principals always give the best services to students satisfaction, in order to improve and keep students satisfaction.

(13)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

(14)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting bagi kemajuan suatu

bangsa dan negara terutama dalam meningkatkan sumber daya manusia yang ada.

Peningkatan mutu pendidikan merupakan tujuan utama pembangunan dalam

bidang pendidikan dan merupakan bentuk upaya peningkatkan kualitas sumber

daya manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan dalam dunia

pendidikan menuntut setiap sekolah mampu mengadakan pendidikan yang

berkualitas sehingga memenuhi kebutuhan dalam dunia kerja. Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) adalah suatu lembaga pendidikan sekolah tingkat menengah

yang memiliki fungsi menyiapkan tenaga kerja usia muda untuk memenuhi

kebutuhan tenaga kerja industri maupun non-industri.

Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

sistem pendidikan nasional pasal 18: “Pendidikan kejuruan merupakan

pendidikan yang mempersiapkan peserta didik bekerja dalam bidang tertentu”. Atau yang lebih spesifik dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990

merumuskan bahwa “Pendidikan Menengah Kejuruan mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk pelaksanaan jenis pekerjaan tertentu”.

Materi pembelajaran kejuruan yang diajarkan haruslah memenuhi standar

kompetensi di dunia kerja. Dan beban belajar siswa SMK meliputi kegiatan

belajar mengajar di kelas, praktik di sekolah dan kegiatan praktik di dunia industri

maupun non-industri atau yang biasa disebut dengan OJT (on the job training).

SMK diharapkan mampu mempersiapkan peserta didik dalam memasuki

dunia kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan keahlian yang dibutuhkan

dalam dunia kerja. Oleh karena itu, sekolah perlu menjalin kerja sama yang baik

dengan pelaku usaha. Salah satu bentuk dalam memuluskan kerja sama antara

(15)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sistem ganda melalui on the job training (berdasarkan Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 323/U/1997).

Memaksimalkan pendidikan sistem ganda dengan layanan yang memadai di

SMK akan menimbulkan respon positif dari pelanggan pendidikan. Pelanggan

pendidikan meliputi pelanggan utama yaitu siswa dan pelanggan kedua yaitu

orang tua siswa.

Pengertian di atas memberikan gambaran bahwa, untuk menjamin agar

mutu layanan di SMK dapat memberi kepuasan bagi pelanggan pendidikan sesuai

dengan tujuan yang direncanakan oleh pihak sekolah. Salah satu upaya untuk

melakukan pelayanan yang sesuai dengan harapan siswa adalah dengan

meningkatkan komunikasi antara personil sekolah dengan siswa dan

memanfaatkan segala bentuk fasilitas belajar yang ada di sekolah. Sekolah yang

menjalankan pendidikan sistem ganda maupun yang sedang menerapkan sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008, secara konsisten akan meningkatkan mutu

sekolah serta efisiensi dalam pengelolaan sumber daya yang ada di sekolah.

Dengan tujuan utamanya adalah kepuasan pelanggan. Selain itu, diharapkan

terdapat suatu proses penyempurnaan berkelanjutan terhadap kinerja dari pihak

sekolah sehingga kualitas dan output sekolah sebagai sebuah institusi pendidikan

selalu mengalami peningkatan kualitas dari waktu ke waktu.

Di wilayah kabupaten Indramayu, terdapat 93 SMK. 19 SMK berstatus

Negeri dengan 3 di antaranya telah memegang sertifikat ISO 9001:2008 dari TuV

Rheinland Cert. Dan 74 SMK lainnya berstatus Swasta yang hanya menjalankan

sistem pendidikan ganda SMK saja.

Penerapan Pendidikan Sistem Ganda maupun sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 di SMK di Indramayu menjadi sebuah harapan, untuk menjadikan

lembaga pendidikan ke depannya mampu meningkatkan dan menjaga mutu

pendidikannya yang selama ini telah menjadi harapan dan kebutuhan oleh para

pelanggan pendidikan. Terlebih lagi, menciptakan kepuasan pelanggan

(16)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

satisfaction (Semua aktivitas perencanaan dan implementasi sistem semata-mata

untuk memuaskan pelanggan). Menurut Edward Sallis (2010, hlm.69) “Pelanggan lembaga pendidikan secara internal adalah guru dan staf yang ada di sekolah.

Sedangkan secara eksternal pelanggan lembaga pendidikan adalah orang tua,

siswa dan masyarakat”. Dalam meningkatkan kepuasan pelanggan di sebuah

lembaga pendidikan, pelayanan yang maksimal pasti ada di dalam setiap kegiatan

proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, pelayanan maksimal terhadap pelanggan

merupakan salah satu faktor utama untuk meningkatkan kualitas dari lembaga

pendidikan tersebut.

Dalam menciptakan kepuasan siswa sebagai pelanggan pendidikan dalam

suatu sekolah yang mengadopsi Pendidikan Sistem Ganda dan Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001:2008, tentunya mengalami kendala. Beberapa kendala juga

dialami oleh SMK di Indramayu. Secara umum, kendala yang dihadapi sekolah

berkaitan dengan kepuasan siswa berdasarkan pengamatan penulis, data dari pihak

sekolah, dan data dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suhaylide

(2013) di STP Bandung diantaranya adalah; siswa kurang mengkomunikasikan

keinginan dan kebutuhannya kepada pihak sekolah, harapan siswa yang jauh dari

apa yang mereka dapatkan, terdapat beberapa staf sekolah yang kurang ramah

dalam melayani siswa, dan beberapa keinginan dan kebutuhan siswa yang sifatnya

pengembangan diri siswa kurang mendapatkan dukungan dari pihak sekolah

terutama oleh kepala sekolah. Hal tersebut terjadi dikarenakan, pihak sekolah

terutama kepala sekolah dan guru melakukan pendekatan dengan siswa secara

formal saja, sehingga komunikasi menjadi terhambat antara pihak sekolah dan

siswa.

Di samping itu, kendala yang berkaitan langsung dengan kepuasan siswa

adalah kepemimpinan kepala sekolah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Choerodin (2012) terhadap seluruh kepala sekolah SMK Negeri di Kabupaten

Indramayu menemukan bahwa; kepemimpinan kepala sekolah pada SMK di

(17)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkomunikasi yang kurang dengan bawahannya, 2) pengambilan keputusan yang

terkesan tergesa-gesa, 3) kurangnya pemberian motivasi untuk kinerja

bawahannya dan 4) kurang dalam pendelegasian wewenang.

Kendala yang juga mempengaruhi kepuasan siswa yaitu pemanfaatan sarana

dan prasarana. Berdasarkan pengamatan penulis dan data yang diperoleh dari

pihak sekolah di antaranya: 1) keterampilan para pengelola pendidikan masih

kurang dalam menggunakan sarana prasarana, 2) sumber daya sarana prasarana

yang dimiliki sekolah kurang difungsikan dan dikembangkan, 3) sumber belajar

(buku, alat peraga, media) yang kurang dipergunakan selama proses belajar

mengajar dan 4) kurangnya dukungan kepala sekolah dalam memanfaatkan

sarana dan prasarana belajar di sekolah.

Jika menilik fenomena remaja yang marak terjadi seperti; tawuran antara

SMK Lodaya dan SMK Pertanian di Sukabumi (Sumber: liputan6.com, 25

November 2013) juga pernah marak terjadi di kabupaten Indramayu di tahun 2003

sampai 2005 (Sumber: kompas.com, 15 Maret 2013). Selain itu, kejadian yang

berkaitan dengan pergaulan bebas pelajar yaitu pesta miras pelajar di Indramayu

dan pengedaran sabu-sabu yang dilakukan oleh pelajar di Indramayu

(Sumber:cirebontoday.com, 20 Agustus 2013), dan beberapa tindakan asusila

yang pernah dilakukan oleh pelajar. Kenakalan remaja tersebut merupakan salah

satu bentuk dari ketidakpuasan siswa terhadap sekolah. Tugas sekolah adalah ikut

serta mencegah segala tindakan negatif tersebut dengan mewujudkan kepuasan

siswa terhadap sekolahnya, agar mereka tidak melakukan tindakan asusila.

Orientasi perilaku kepemimpinan dan pemanfaatan sarana dan prasarana

merupakan bagian penting dari kepuasan siswa. Keduanya merupakan hal yang

membantu dalam membangun kepuasn siswa. Peran dari pemanfaatan sarana dan

prasarana begitu penting sebab sangat mempengaruhi peserta didik. Salah satunya

adalah hasil belajar peserta didik yang merupakan cermin dari kepuasan siswa.

Selain itu, kepemimpinan kepala sekolah memainkan peranan dominan secara

(18)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Permendiknas No. 28 Tahun 2010 menerangkan bahwa “Kepala

sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan”, sedangkan menurut Hoy dan Miskel (2008, hlm.433) menyatakan bahwa salah satu peran kepala sekolah

adalah menekankan dalam peningkatan proses belajar mengajar di sekolah.

Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu peran kepala sekolah

sama dengan guru yaitu ikut serta dalam peningkatan belajar mengajar. Agar

sekolah dapat memberikan layanan untuk siswa dengan baik dan menimbulkan

respon positif terhadap pihak sekolah, seorang pemimpin idelanya memiliki

orientasi perilaku kepemimpinan yang seimbang dalam memimpin sekolahnya.

Yaitu, orientasi pada pekerjaan atau tugas (task oriented) dan orientasi pada

pegawai atau hubungan manusia (people oriented). Hal tersebut sejalan dengan

apa yang dikatakan oleh Hoy dan Miskel (2008, hlm.435) tentang leadership

behaviors, yaitu; “Principals must have some flexibility in their personalities to adapt their bahaviors to the changing needs....”. Orientasi perilaku kepemimpinan memiliki peranan yang sangat berarti tidak hanya secara internal

bagi organisasi, akan tetapi juga dalam menghadapi berbagai pihak di luar

lembaga pendidikan yang dipimpinnya dan semuanya ditujukan untuk

meningkatkan lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan sekolah. Tanpa

personaliti yang seimbang, maka pelaksanaan layanan terhadap siswa akan

terhambat.

Dari beberapa pernyataan di atas, mengindikasikan adanya hubungan antara

orientasi perilaku kepemimpinan dan pemanfaatan sarana dan prasarana dalam

kepuasan siswa di sekolah yang bermutu.

Penelitian tentang kepuasan sebelumnya sudah banyak dilakukan sehingga

dapat dijadikan sebagai pendukung atau pembanding dalam penelitian ini. Adapun

penelitian terdahulu yaitu dilakukan oleh Zubair Hasan dan Sagir Yau (2013)

dalam jurnalnya yang berjudul “Transformational Leadership Practices and Student Satisfaction in an Educational Setting in Malaysia” penelitian ini

(19)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap pencapaian siswa. Selain itu, hasil penelitian tesis dari Siti Nur Elia

Lailasari (2014) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Kepuasan Siswa SMA

Negeri di Kota Bandung menemukan bahwa SIM sekolah dan budaya sekolah

memberikan pengaruh terhadap kepuasan siswa di sekolah. Kepuasan siswa pun

akan terbentuk salah satunya dengan keunggulan sekolah, di mana keunggulan

sekolah akan terjadi dengan didukung kepemimpinan yang efektif. Sementara itu,

survey yang dilakukan oleh Michelle Riggs (2012) pada Crafton Hills College

menyimpulkan bahwa secara keseluruhan siswa merasa puas terhadap

instructional yang ada di sekolah baik itu yang tercipta di dalam kelas maupun

yang di luar kelas yang berbentuk kegiatan ekstrakurikuler. Hal tersebut terjadi

karena ada dukungan dari pihak sekolah dan tentunya kepala sekolah yang

mewujudkan harapan siswa.

Penelitian ini sedikit berbeda dengan penelitian sebelumnya karena

penelitian ini dilakukan di SMK di Indramayu yang merupakan Pendidikan

Sistem Ganda dan juga yang sedang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

9001:2008. Selain itu, penelitian ini lebih menekankan pada orientasi perilaku

kepemimpinan kepala sekolah serta pemanfaatan sarana dan prasarana yang

berhubungan langsung dengan siswa baik pada kegiatan intrakurikuler maupun

ekstrakurikuler yaitu sarana dan prasarana belajar. Diharapkan penelitian ini dapat

menambah masukan bagi sekolah yang diteliti. Oleh karena itu, penulis tertarik

untuk meneliti tentang “Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar Terhadap Kepuasan Siswa di SMK

Kabupaten Indramayu”.

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Penilaian kepuasan siswa pada sekolah yang telah bersertifikat ISO

(20)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ukuran keberhasilan sekolah dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Berry

dan Parasuraman dalam Nasution (2010, hlm.56) mengungkapkan bahwa terdapat

lima hal yang membuat pelanggan merasa puas diantaranya; (1) Tangibles, (2)

Emphaty, (3) Responsiveness, (4) Reliability, dan (5) Assurance.

Tangibles atau berwujud dalam indikator kepuasan siswa berhubungan

dengan aspek fisik sekolah yang diperlukan untuk menunjang proses belajar

mengajar. Yang kedua yaitu emphaty, dalam hal ini personil sekolah dapat

memahami siswa dengan cara mengindra perasaan siswa dan memperhatikan

kepentingan mereka. Yang kedua yaitu responsiveness atau daya tanggap yang

merupakan kesediaan personil sekolah untuk mendengar dan mengatasi keluhan

siswa. Dan yang ketiga adalah Reliability atau keandalan, hal ini berhubungan

dengan kemampuan dalam memberikan pelayanan proses belajar mengajar yang

bermutu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan siswa. Yang keempat adalah

emphaty, dalam hal ini personil sekolah dapat memahami siswa dengan cara

mengindra perasaan siswa dan memperhatikan kepentingan mereka. Dan yang

terakhir yang menjadi indikator kepuasan siswa adalah assurance atau kepastian,

di mana sekolah dapat meyakinkan pada siswa bahwa mereka telah memilih

sekolah yang tepat untuk masa depannya.

Sedangkan Hoy dan Miskel (2008, hlm.433) menjelaskan tentang

kepemimpinan pembelajaran atau instructional leadership. Instructional

leadership adalah salah satu dari bentuk kepemimpinan yang menekankan

peningkatan belajar mengajar di sekolah. Pemimpin pembelajaran mencoba untuk

mengubah metode pengajaran, strategi penilaian, dan norma budaya untuk

prestasi akademik. Selanjutnya Hallinger dan Murphy dalam Hoy dan Miskel

(2010, hlm.434) menyatakan bahwa terdapat tiga dimensi dalam kepemimpinan

pembelajaran yaitu; defining the school’s mission (menitikberatkan peran kepala sekolah pada kemajuan siswa di bidang akademik), managing the instructional

program (mengkoordinasi dan mengawasi jalannya kurikulum), dan promoting a

(21)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

harapan siswa dan guru). Tiga dimensi tersebut dapat terpenuhi melalui perilaku

kepemimpinan, di mana kepala sekolah harus fleksibel untuk dapat mengadaptasi

perilakunya terhadap kebutuhan sekolah, prestasi sekolah, dan keterampilan

berkomunikasi untuk mengimplementasikan program.

Ketika kepemimpinan pembelajaran berhasil dilaksanakan, maka sekolah

telah memenuhi salah satu tujuannya, yaitu memenuhi harapan siswa. Harapan

yang sesuai akan menciptakan perasaan puas pada diri siswa. Maka dari itu, yang

mempengaruhi kepuasan siswa dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 1.1

Pelayanan Kepuasan Siswa

(Sumber: Adaptasi dari Nasution, 2010, hlm.55 dan Hoy & Miskel, 2008,

hlm.433)

Kepuasan

Siswa

Tangible

(Sarana dan Prasarana Belajar)

Empathy

(Perhatian Kepada Siswa)

Responsiveness

(Tanggap Kepada Keluhan Siswa)

Reliability

(Ramah Kepada Siswa)

Assurance

(Dapat Dipercaya Oleh Siswa)

Instructional Leadership

(22)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari enam faktor yang menjadi indikator kepuasan siswa, penulis akan

mengambil dua dari faktor tersebut untuk dijadikan variabel, yaitu pemanfaatan

sarana dan prasarana belajar dan orientasi perilaku kepemimpinan. Karena

berwujud berhubungan dengan sarana dan prasarana yang menunjang belajar

siswa, dan kepemimpinan mempunyai peran untuk mendorong peningkatan

pembelajaran sesuai dengan harapan siswa.

2. Perumusan Masalah

Merujuk pada beberapa faktor dalam identifikasi masalah di atas, agar

sekolah dapat mewujudkan kepuasan siswa, diperlukan dukungan dari kepala

sekolah pada setiap aktivitas siswa. Selain itu, faktor lain dalam mencapai

kepuasan siswa pun perlu didukung oleh layanan sarana dan prasarana belajar

yang berkualitas (Earthman, 2000, hlm.177).

Oleh karena itu, peneliti mengambil rumusan masalah dengan tiga variabel,

yaitu Orientasi Perilaku Kepemimpinan (X1), Pemanfaatan Sarana dan Prasarana

(X2), dan Kepuasan Siswa (Y). Secara rinci rumusan masalahnya adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah orientasi perilaku kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala

sekolah SMK di Kabupaten Indramayu?

2. Bagaimanakah pemanfaatan sarana dan prasarana belajar pada SMK di

Kabupaten Indramayu?

3. Bagaimanakah kepuasan siswa SMK di Kabupaten Indramayu?

4. Seberapa besar pengaruh orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah

terhadap kepuasan siswa SMK di Kabupaten Indramayu ?

5. Seberapa besar pengaruh pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap

kepuasan siswa SMK di Kabupaten Indramayu?

(23)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap kepuasan siswa SMK di

Kabupaten Indramayu?

C.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Penelitian ini secara keseluruhan bertujuan untuk mendeskripsikan dan

menganalisis mengenai orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan

pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap kepuasan siswa SMK di

Kabupaten Indramayu.

2. Tujuan Khusus

a. Terdeskripsinya orientasi perilaku kepemimpinan yang diterapkan kepala

sekolah SMK di kabupaten Indramayu.

b. Terdeskripsinya pemanfaatan sarana dan prasarana belajar yang ada di SMK di

kabupaten Indramayu.

c. Terdeskripsinya kepuasan siswa SMK di kabupaten Indramayu.

d. Teranalisisnya pengaruh orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah

terhadap kepuasan siswa SMK di Indramayu.

e. Teranalisisnya pengaruh pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap

kepuasan siswa SMK di kabupaten Indramayu.

f. Teranalisisnya pengaruh dari orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah

dan pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap kepuasan siswa SMK

di kabupaten Indramayu.

D.Manfaat Penelitian

Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk mengungkapkan aspek-aspek

yang penting yang berkaitan dengan kepuasan siswa SMK di kabupaten

Indramayu baik yang telah bersertifikat ISO 9001:2008 maupun yang hanya

menjalankan pendidikan sistem ganda yang secara langsung dipengaruhi oleh

orientasi kepemimpinan kepala sekolah dan pemanfaatan sarana dan prasarana

(24)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

praktis maupun teoretis. Secara teoretis hasil penelitian ini dimaksudkan untuk

memperkaya keilmuan khususnya dalam bidang administrasi pendidikan sebagai

landasan dalam upaya meningkatkan mutu sekolah. Hasil penelitian ini juga

diharapkan dapat dikembangkan sebagai bahan rujukan untuk melakukan

penelitian lebih lanjut.

1. Bagi Kepala Sekolah

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan yang berarti bagi kepala

sekolah agar terus menciptakan iklim kerja yang baik pada sekolah yang

dipimpinnya, demi kepuasan siswa yang nantinya akan berimbas pada hasil

belajarnya.

2. Bagi Khalayak Luas

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan sumber

inspirasi bagi peneliti lain yang akan memeperdalam permasalahan yang berkaitan

dengan orientasi kepemimpinan kepala sekolah dan pemanfaatan sarana dan

prasarana belajar terhadap kepuasan siswa SMK di kabupaten Indramayu.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan pengalaman dan pembelajaran bagi peneliti.

Karena penelitian ini merupakan hal yang baru dalam mengkaji ranah administrasi

pendidikan.

E.Struktur Organisasi Tesis

Struktur organisasi tesis berisi urutan penulisan dari setiap bab dalam tesis

yang ditulis secara sistematis, terdiri dari 5 bab yang diawali bab I sampai bab 5.

Secara lebih rinci isi dari setiap bab akan dijelaskan sebagai berikut ini:

(25)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat

penelitian dan struktur organisasi tesis.

Bab II berisi kajian pustaka yang mendukung penelitian, kemudian

kerangka pemikiran yang menggambarkan rumusan hipotesis dengan mengkaji

hubungan antara teoritis dengan variabel-variabel penelitian, dan hipotesis

penelitian yang merupakan jawaban sementara yang dirumuskan dalam penelitian.

Bab III berisi metode penelitian, yang terdiri dari lokasi dan

populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi

operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik

pengumpulan data, dan analisis data penelitian.

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari pemaparan

data dan pembahasan data penelitian.

Bab V berisi kesimpulan dan saran yang menyajikan tentang penafsiran dan

(26)

50

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian dilakukan karena

tanpa adanya lokasi penelitian, maka penelitian ini tidak akan berjalan sesuai

dengan yang direncanakan. Adapun yang menjadi lokasi dalam penelitian ini

adalah SMK se-kabupaten Indramayu.

2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Penentuan Populasi Penelitian

Dalam melakukan penelitian harus jelas populasi yang juga merupakan

keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Berdasarkan definisi dari Sugiyono

(2010, hlm.80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan

penjelasan di atas maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah

siswa- siswi yang ada di SMK se-Kabupaten Indramayu.

Jumlah SMK di Kabupaten Indramayu seluruhnya adalah 93 sekolah.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMK negeri dan swasta se-

(27)

51

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Data SMK Negeri dan Swasta di Kabupaten Indramayu (menurut Disdik

Kabupaten Indramayu)

(28)

52

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LELEA

30. SMK CENDEKIA BANGODUA

Swasta B √ 253

31. SMK PEMBANGUNAN BANGODUA

Swasta B √ 152

32. SMK PEMBANGUNAN WIDASARI

38. SMK PLUS AS-SALAFIYAH KRANGKENG

47. SMK MUHAMMADIYAH KARANGAMPEL

Swasta A √ 119

48. SMK MUHAMMADIYAH SEGERAN

Swasta A √ 140

49. SMK YABUJAH SEGERAN Swasta B √ 652

50. SMK AS-SAKIENAH Swasta B √ 134

51. SMK PUI JATIBARANG Swasta A √ 503

(29)

53

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

58. SMK MUHAMMADIYAH INDRAMAYU

64. SMK IBS TATHMAINUL QULUUB

67. SMK TELEMATIKA INDRAMAYU

Swasta B √ 389

68. SMK MA’ARIF LANGUT Swasta B √ 312

69. SMK FATAHILLAH LOHBENER

Swasta B √ 70

70. SMK KEBANGSAAN LOSARANG

Swasta B √ 120

71. SMK MUHAMMADIYAH KANDANGHAUR

79. SMK PEMBANGUNAN PATROL

85. SMK PEMBANGUNAN SUKAGUMIWANG

Swasta - √ 74

(30)

54

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

87. SMK BINTANG SEMBILAN KERTASEMAYA

90. SMK PEMBANGUNAN TUKDANA

Siswa menjadi populasi penelitian ini karena siswa merupakan komponen

terbesar yang ada pada sebuah sekolah yang mendukung aspek kepuasan,

sehingga diharapkan dapat memberikan data lapangan yang representatif dan

sesuai dengan tujuan penelitian.

3.Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010, hlm.81). Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu.

Arikunto (2006, hlm.131) menjelaskan bahwa pengambilan sampel harus

dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat

berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang

sebenarnya. Dengan kata lain, sampel harus dapat mewakili populasi. Apabila

subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil

antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan pendapat tersebut, maka

dalam penelitian ini mengambil sampel 40% dari seluruh populasi yang terdiri

(31)

55

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun yang hanya menjalankan Pendidikan Sistem Ganda saja. Dengan rincian

sebagai berikut:

10. SMK Muhammadiyah Haurgeulis

18. SMK Muhammadiyah Kandanghaur

23. SMK Bintang Sembilan Kertasemaya

Swasta B √ 328

24. SMK Pembangunan Tukdana Swasta B √ 360

25. SMK Cendekia Bangodua Swasta B √ 253

26. SMK Ma’arif Langut Swasta B √ 312

27. SMK Telematika Indramayu Swasta B √ 389

(32)

56

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karena jumlah populasi dalam penelitian ini jumlahnya cukup besar dan

heterogen, maka penarikan sampel selanjutnya yaitu menggunakan teknik

proportionate random sampling (Akdon dan Hadi dalam Suhaylide, 2013).

Langkah pertama perhitungan sampel dengan teknik proportionate random

sampling yaitu menggunakan rumus Taro Yamane:

n =

N

N d2 + 1

Di mana:

n= Jumlah sampel

N= Jumlah populasi

d= Presisi dalam hal ini ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%

Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus di

atas adalah sebagai berikut:

n = 16189

16189 .0,0025+1 = 16189

41,4 = 391

Selanjutnya, langkah kedua menggunakan rumus proporsional dari

Sugiyono (2010, hlm.86) sebagai berikut:

ni =

�� � .

Di mana:

ni= Jumlah sampel menurut stratum

n= Jumlah sampel seluruhnya 29. SMK Bangun Bangsa

(33)

57

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ni= Jumlah populasi menurut stratum

Berdasarkan rumus di atas, maka secara terperinci sample dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Sampel Penelitian 2

(34)

58

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(35)

59

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(36)

60

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Utama Indramayu Perawatan Sosial

75 81 40 2 2 1 5

20. SMK Fatahillah Lohbener

(37)

61

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pertanian 31. SMK Islam Al-

Mu’ammilin Teknik Kendaraan Ringan

Jumlah Seluruh Sampel 391

B.Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan gambaran mengenai pendugaan pengujian

hipotesis serta untuk mengetahui apakah ada atau tidak hubungan antara variabel

orientasi kepemimpinan kepala sekolah dan pemanafaatan sarana dan prasarana

terhadap kepuasan siswa. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas yaitu orientasi kepemimpinan kepala sekolah (X1)

dan pemanfaatan sarana dan prasarana belajar (X2), sedangkan variabel terikat

adalah kepuasan siswa (Y). Hubungan antar variabel tersebut dapat dijelaskan

dengan gambar di bawah ini:

Gambar 3.1

Hubungan antar Variabel X1, X2 dan Y

X1

(38)

62

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu r1

r3 R

r2

(Sumber: Sugiyono, 2010, hlm.44)

Keterangan :

X1 = Orientasi kepemimpinan kepala sekolah

X2 = Pemanfaatan sarana dan prasarana

Y = Kepuasan Siswa

rX1 X2 = korelasi X1 dan X2

C.Metode Penelitian

Dalam melakukan setiap penelitian harus menggunakan metode penelitian,

agar penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan data yang akurat dan

terpercaya. Menurut Sugiyono (2010, hlm.2) menyatakan bahwa metode

penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Dengan kata lain, metode penelitian merupakan langkah yang

ditempuh oleh seorang peneliti dalam memperoleh data yang akurat terhadap

permasalahan yang diteliti dengan menggunakan alat pengumpul data yang pada

akhirnya data tersebut akan diolah dan dianalisis demi mendapatkan tujuan

penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Metode deskriptif

analitik digunakan untuk mendapat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang sedang

diselidiki.

Menurut Sugiyono (dalam Agus, 2011) menyatakan definisi metode

deskriptif analisis merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan

data-X2

(39)

63

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah

dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada.

Sugiyono (2010, hlm.7) juga mengemukakan bahwa pendekatan kuantitatif

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

dan data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Dengan demikian, metode deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif

cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena sesuai dengan tujuan dari

penelitian ini, yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh orientasi

perilaku kepemimpinan kepala sekolah (X1) dan pemanfaatan sarana dan

prasarana belajar (X2) terhadap kepuasan siswa (Y) SMK di Kabupaten

Indramayu.

D.Definisi Operasional

Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna dari setiap

variabel penelitian. Menurut Kountur dalam Hendry (2014) definisi operasional

adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan atas suatu variabel dalam

bentuk yang dapat diukur. Definisi operasional ini memberikan informasi yang

diperlukan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Berikut ini adalah definisi

operasional dari setiap variabel penelitian, yaitu:

1. Kepuasan Siswa

Definisi kepuasan siswa dalam penelitian ini merujuk kepada teori Herzberg

tentang kepuasan kerja. Dan kesimpulan dari teori kepuasan kerja Herzberg

adalah bahwa kepuasan kerja selalu dihubungkan dengan isi jenis pekerjaan dan

ketidakpuasan bekerja selalu disebabkan oleh hubungan pekerjaan tersebut

dengan aspek-aspek di sekitar yang berhubungan dengan pekerjaan. Hal ini

sejalan dengan Peter (Sources of Satisfaction) dalam Sopiatin (2010, hlm.35) yang

menyimpulkan bahwa teori-teori manajemen mungkin dapat diterapkan pada

(40)

64

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa teori Herzberg dapat digunakan

untuk menjelaskan mengenai teori kepuasan siswa.

Sopiatin (2010, hlm.33) mendefinisikan kepuasan siswa merupakan suatu

sikap positif siswa terhadap pelayanan proses belajar mengajar yang dilaksanakan

oleh guru karena adanya kesesuaian antara yang diharapkan dan dibutuhkan

dengan kenyataan yang diterima.

Sedangkan Day dalam Nasution (2010, hlm.104) menyatakan kepuasan dan

ketidakpuasan pelanggan dalam hal ini adalah siswa merupakan respon pelanggan

terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya

(atau norma kerja lainnya) dan kinerja aktual produk-produk yang dirasakan

setelah pemakainya.

Dengan demikian dapat disebutkan bahwa kepuasan siswa merupakan

kondisi siswa yang merasa senang karena terdapat kesesuaian antara layanan yang

diterima siswa terhadap harapannya yang merujuk kepada the quality services that

students get from school dan possitive dissemination of institution.

2. Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah

Suryana (2013, hlm.15) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan

yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar kepemimpinannya berjalan

sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan berkaitan erat dengan

perilaku pemimpin. Perilaku pemimpin dapat berorientasi pada tugas atau pada

hubungan dengan anggota organisasi. Hal ini merujuk pada hasil penelitian yang

dilakukan oleh Ohio State University, yang membedakan dua macam perilaku

kepemimpinan yaitu; Initiating Structure (berorientasi pada tugas) dan

Consideration (berorientasi pada hubungan dengan anggota). Penelitian lain yang

masih berkaitan yaitu Survey Research Center Michigan University, dengan dua

macam perilaku kepemimpinan diantaranya; Production Orientation (berorientasi

(41)

65

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan anggotanya). Penelitian tersebut didukung oleh teori Managerial Grid dari

Robert K. Blake dan James S. Mouton.

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa orientasi perilaku kepemimpinan

kepala sekolah adalah pandangan atau arah dari perilaku yang dimiliki oleh

seorang kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinannya di sekolah.

3. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar di Sekolah

Pemanfaatan sarana dan prasarana merupakan bagian dari siklus manajemen

sarana dan prasarana. Menurut Barnawi (2012, hlm.48) mendefinisikan

manajemen sarana dan prasarana sebagai segenap proses pengadaan dan

pendayagunaan komponen-komponen yang secara langsung maupun tidak

langsung menunjang proses kegiatan khususnya dalam ranah pendidikan.

Sedangkan definisi pemanfaatan adalah kegiatan penggunaan sarana dan

prasarana pendidikan untuk mendukung proses pendidikan demi mencapai tujuan

pendidikan (Barnawi, 2012, hlm.77).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sarana dan prasarana belajar

adalah penggunaan sarana dan prasarana sekolah yang mendukung segala

aktivitas siswa baik kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di sekolah.

E.Instrumen Penelitian

“Instrumen adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel

penelitian” (Sugiyono, 2010, hlm.102). Jadi, instrumen ini merupakan sebuah alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data atau informasi yang

bermanfaat mengenai masalah yang diteliti. Alat ukur yang digunakan dalam

penelitian ini berupa angket dengan menggunakan 1-4 skala yang mengacu pada

skala interval.

(42)

66

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Angket yang digunakan untuk mengukur mutu layanan akademik berbentuk

angket tertutup yang mengacu pada 4 skala interval berikut ini:

Tabel 3.4

Skala Interval

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

Sangat Tinggi 4

Tinggi 3

Cukup Tinggi 2

Rendah 1

2. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar (X2)

Angket yang digunakan untuk mengukur pemanfaatan sarana dan prasarana

belajar berbentuk angket tertutup yang mengacu pada 4 skala interval berikut ini:

Tabel 3.5

Skala Interval

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

Sangat Tinggi 4

Tinggi 3

Cukup Tinggi 2

Rendah 1

3. Kepuasan Siswa (Y)

Angket yang digunakan untuk mengukur kepuasan siswa berbentuk angket

tertutup yang mengacu pada 4 skala interval berikut ini:

Tabel 3.6

Skala Interval

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

Sangat Puas 4

Puas 3

Kurang puas 2

Tidak Puas 1

Tabel 3.7

(43)

67

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Definisi

Operasional

Indikator Sub Indikator Item

(44)

68

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(45)

69

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hal-hal positif tentang pemanfaatan sarana dan prasarana belajar di sekolah kepada kerabat.

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Instrumen

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang

sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2010, hlm.121).

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Untuk mengujinya dengan menggunakan rumus yang

ditetapkan Pearson sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah responden

ΣXY = Jumlah perkalian X dan Y

ΣX = Jumlah skor tiap butir

ΣY = Jumlah skor total

ΣX2 = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

(46)

70

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

t=�√ −2

√1−�2

Distribusi (t table) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2) Kaidah keputusan: Jika t hitung > t tabel : berarti valid

Jika t hitung < t tabel : berarti tidak valid

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X1 (Orientasi Perilaku Kepemimpinan

(47)

71

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X2 (Pemanfaatan Sarana dan Prasarana

(48)

72

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34 0,569 2,925 1,645 Valid

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Kepuasan Siswa)

(49)

73

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(50)

74

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

64 0,576 2,803 1,645 Valid

65 0,563 2,695 1,645 Valid

66 0,530 2,672 1,645 Valid

67 0,570 2,774 1,645 Valid

68 0,540 2,698 1,645 Valid

69 0,596 2,810 1,645 Valid

70 0,534 2,833 1,645 Valid

71 0,524 2,800 1,645 Valid

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Hasil penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang

berbeda (Sugiyono, 2010, hlm.121). Pengujian reliabilitas instrumen (angket)

Variabel X1, X2 dan variabel Y dalam penelitian ini menggunakan metode belah

dua (Split Half Method) dengan cara pembelahan ganjil-genap melalui tahap

berikut ini:

Menghitung korelasi Product Moment dengan rumus:

rb =

( )−( )( )

( 2−( )2.( 2( )2

Kemudian masuk pada rumus korelasi Spearman Brown:

r

11

=

2.� 1+�

Keterangan:

R 11 = nilai reliabilitas

R b = nilai koefisien korelasi product moment antara (ganjil-genap) atau

(awal-akhir)

Distribusi (t table) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah keputusan: Jika r hitung > r tabel berarti reliabel

Jika r hitung < r tabel berarti tidak reliabel

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan program

SPSS (Statistical Package of Sosial Science) versi 20. Untuk lebih jelasnya dapat

(51)

75

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1 (Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala

Sekolah)

Tabel 3.11

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Part 1 Value ,815

N of Items 12a

Part 2 Value ,844

N of Items 12b

Total N of Items 24

Correlation Between Forms ,692

Spearman-Brown Coefficient Equal Length ,818

Unequal Length ,818

Guttman Split-Half Coefficient ,818

a. The items are: item1, item2, item3, item4, item5, item6, item7,

item8, item9, item10, item11, item12.

b. The items are: item13, item14, item15, item16, item17, item18,

item19, item20, item21, item22, item23, item24.

Pengujian reliabilitas pada variabel orientasi perilaku kepemimpinan kepala

sekolah ini dengan melihat korelasi Guttman Split-Half Coefficient yaitu sebesar

0,818. Korelasi berada pada kategori sangat kuat. Bila dibandingkan dengan rtabel

0,113 maka rhitung lebih besar dari pada rtabel. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa item pertanyaan pada variabel orientasi perilaku kepemimpinan kepala

sekolah (X1) reliabel.

b. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2 (Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar)

Tabel 3.12

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2

Reliability Statistics

Gambar

Gambar 1.1 Pelayanan Kepuasan Siswa
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Hubungan antar Variabel XGambar 3.1 1, X2 dan Y
+7

Referensi

Dokumen terkait

One way to solve CD problems is to calculate V(x t ) at a finite number of points and then estimate the value elsewhere in the state space.. The best we can do, therefore, is to

Ibu-ayah bisa mengembangkan kemampuan berpikir anak dengan memberikan persoalan sederhana untuk diselesaikan anak, seperti menanyakan apa yang akan anak lakukan bila ia

[r]

Pengaruh Modifikasi Dasar Permainan Bola Basket Terhadap Peningkatan Kemampuan Gerak Manipulatif Anak Tunagrahita Ringan.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. © Anggi Puspita Sari 2014

Pada klinik ini, pendaftaran dan pembayaran masih bersifat manual, oleh karena itu penulis mencoba menerapkan komputerisasi pada klinik tersebut, agar diharapkan tercipta suatu

Penciptaan customer value di mason pine hotel melalui distinctive capabilities (survei pada tamu yang menginap di mason pine hotel).. Universitas Pendidikan Indonesia |

Anggi Puspita Sari (1002136), “ Penciptaan Customer Value di Mason Pine Hotel Melalui Distinctive Capabilities ” (Survei pada tamu yang menginap di Mason Pine