BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kualitatif yang bersifat deskriptif. Menurut Whitney (dalam
Prastowo, 2011), metode deskriptif merupakan pencarian
fakta dengan interpretasi yang tepat. Dalam penelitian ini
peneliti ingin mengetahui bagaimana pengetahuan lansia
mengenai personal hygiene.
3.2. Unit analisis
Unit Perspektif Teoritis
Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu
yang setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek, baik
melalui indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan
fakta-seseorang untuk memecahkan suatu
masalah yang sedang dihadapinya.
Pengetahuan dapat diperoleh baik dari
pengalaman langsung maupun
pengalaman orang lain. (Notoadmojo,
2010).
Personal
hygiene
bahwa kebersihan peroranganan atau
personal hygiene adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan, baik fisik maupun
psikisnya (Isro’in & Andarmoyo, 2012).
Lansia Proses menua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri/mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang diderita
3.3. Partisipan penelitian/sumber data
Teknik penentuan partisipan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah purposive sample atau teknik
sampling bertujuan, yaitu partisipan tidak diambil secara
acak tetapi sesuai dengan kriteria dan partisipan juga
akan diminta kesediannnya untuk menjadi partisipan
penelitian (Poerwandari, 2005)
Karakteristik riset partisipan dalam penelitian ini
adalah para lansia yang tinggal di Panti Wredha yang
masih memiliki keluarga maupun sudah tidak memiliki
keluarga, berusia 60-85 tahun, mampu berkomunikasi
dengan baik dan benar serta bersedia menjadi partisipan.
Dalam penelitian ini, jumlah partisipan penelitian adalah
delapan orang yang sesuai dengan karakteristik.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2010), teknik pengumpulan
data yang peneliti gunakan adalah wawancara,
observasi, dan dukumentasi (dalam bentuk penulisan
maupun gambar). Adapun beberapa cara yang
a. Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam.
Wawancara mendalam (in depth interview) adalah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap
muka antara pewawancara dengan informan atau
orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (Guide) wawancara, dimana
pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan
sosial yang relatif lama (Bungin, 2007).
b. Observasi
Observasi adalah suatu kegiatan mencari data
yang dapat digunakan untuk memberikan suatu
kesimpulan atau diagnosis. Inti dari observasi adalah
adanya perilaku yang tampak dan adanya tujuan
yang ingin dicapai. Perilaku yang tampak dapat
berupa perilaku yang dapat dilihat langsung oleh
mata, dapat didengar, dapat dihitung, dan dapat
diukur. Selain itu, observasi haruslah mempunyai
Observasi yang peneliti lakukan adalah ketika
peneliti melakukan wawancara dengan subjek pada
saat pengambilan data dengan mengamati personal
hygiene subjek itu sendiri. Tujuan dari observasi ini
adalah untuk memperkuat bukti hasil wawancara
peneliti.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode
pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau
menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh
subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.
Dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan penulis kualitatif untuk mendapatkan
gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu
media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau
dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan
(Herdiansyah, 2009).
Dokumen-dokumen yang akan diambil berupa
gambar dan profil Panti Wredha yang berhubungan
dengan penelitian. Gambar-gambar seperti saat
3.5. Analisis Data
Analisa data merupakan upaya mencari dan
menata data secara sistematis untuk meningkatkan
pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan
menjadikannya sebagai temuan bagi orang lain. Proses
analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai dengan
menelaah seluruh data yang terkumpul dari berbagai
sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah
dituliskan dalam catatan lapangan, dan foto. Data
penelitian kualitatif tidak berbentuk angka, tetapi lebih
banyak berupa narasi, deskripsi, cerita, dokumen tertulis
dan tidak tertulis (gambar foto) ataupun bentuk-bentuk
non angka lain (Poerwandari, 2007). Teknik analisis data
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1) Reduksi Data
Reduksi data adalah proses analisis untuk
memilih, memusatkan perhatian,
menyederhanakan, mengabstraksikan serta
mentransformasikan data yang muncul dari
catatan-catatan lapangan (Patilima, 2005).
Mereduksi data berarti membuat rangkuman,
penting, mencari tema dan pola, serta membuang
yang dianggap tidak perlu. Dengan demikian, data
yang direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih spesifik dan mempermudah penulis
melakukan pengumpulan data selanjutnya serta
mencari data tambahan jika diperlukan.
2) Penyajian (Display) Data
Setelah data direduksi, langkah analisis
selanjutnya adalah penyajian (display) data.
Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan,
sehingga makin mudah dipahami. Penyajian data
dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif,
bagan, hubungan antar kategori, diagram alur
(flow chart) dan lain sejenisnya. Penyajian dalam
bentuk-bentuk tersebut akan memudahkan
peneliti memahami apa yang terjadi dan
merencanakan kerja penelitian selanjutnya
(Sugiyono, 2010).
3) Verifikasi Data (Conclusion Drawing)
temuan dan melakukan verifikasi data.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara dan akan berubah bila
ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap
pengumpulan data berikutnya. Proses untuk
mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut
sebagai verifikasi data. Apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh
bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten dengan
kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali ke
lapangan maka kesimpulan yang diperoleh
merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono,
2010).
3.6. Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data digunakan untuk memastikan
kebenaran dari data yang telah diperoleh. Uji keabsahan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
triangulasi sumber.
Triangulasi sumber untuk menguji keabsahan
data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah