ABSTRAK
PERANCANGAN WEB DESIGN TENTANG PENGENALAN
OLAHRAGA CALISTHENIC UNTUK DEWASA AWAL
Oleh
Hans Samuel
1064167
Calisthenic merupakan sebuah istilah untuk sebuah latihan olah raga yang terdiri dari berbagai gerakan motorik sederhana dan dalam penerapannya hanya menggunakan berat badan tubuh sebagai tumpuan beban. Olahraga ini sangat baik diterapkan karena dapat mengurangi kolesterol dalam tubuh, menguatkan jantung serta peredaran darah, dan yang utama adalah dapat membakar lemak.
Berdasarkan fakta yang didapat dari hasil survey, masih banyak orang-orang yang belum memiliki kesadaran untuk mulai pola hidup sehat. Terutama kalangan dewasa awal yang memiliki jadwal aktivitas yang cukup padat sehingga mereka sulit untuk berolah raga. Salah satu cara untuk memulai pola hidup sehat adalah melalui olah raga Calisthenic.
Penulis merancang pengenalan olah raga Calisthenic ini karena memiliki keunggulan utama dibandingkan olahraga lain, dimana olah raga ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Seperti di kamar, di ruang keluarga, bahkan di halaman rumah sampai di taman sekalipun. Beberapa contoh teknik sederhana yang biasa diterapkan diolah raga ini meliputi push up, sit
up, jumping jack, leg raise, dan squat.
Pengenalan disajikan melalui perancangan media utama web site, karena dijaman modern saat ini internet merupakan sebuah kebutuhan yang selalu digunakan oleh semua orang. Media pendukung lain seperti aplikasi, Instagram, dan beberapa ambience media seperti elevator,
bus handheld, serta gimmick berupa kaos dan tumbler.
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
WEB DESIGN PLANNING TO INTRODUCE CALISTHENIC
SPORT FOR YOUNG ADULTS
Hans Samuel/1064167
Calisthenic is a term used for a workout exercise consisting of simple motor movements and using a person’s own body as weight. This sport is very beneficial as it can reduce cholesterol, strengthen the heart and blood circulation, and to burn calories.
Survey proves that there are a lot of people who have not yet realized the importance of a healthy lifestyle, especially the young adults who have very busy schedule which prevents them to workout regularly. One of the ways to start living a healthy life is by doing Calisthenic.
The writer designs the introduction to the sport Calisthenic because it has several advantages over other types of sports. People can do this workout anywhere like their own room, living, room, their own yard, and even in the park. Several simple techniques used in this sport includes push-ups, sit-ups, jumping jack, leg raise, and squat.
The introduction is presented on a website as in this era Internet has been a necessity for people. Other supporting media include application, Instagram, and several ambience media such as elevator, bus, and gimmicks like t-shirts and tumbler.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Ruang Masalah dan Ruang Lingkup ... 2
1.3 Tujuan Perancangan ... 2
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3
1.5 Skema Perancangan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1 Pengertian Perancangan... 5
2.2 Pengertian Internet... ... 6
2.2.1 Pengertian Website………. 6
2.2.2 Pengertian Web design………..………. 6
2.3 Teori Dewasa Awal…... 6
2.4 Teori Kebugaran Jasmani... 7
2.4.1 Teori Motivasi………. 7
2.4.2 Teori Konsentrasi………..………. 8
2.4.3 Teori Komunikasi………..………. 10
2.5 Pengertian Calisthenic... 12
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 15
3.1 Data dan Fakta ... 15
3.1.1 Data Instansi Terkait: Dispora... 15
3.1.2 Data Instansi Terkait: Komunitas Freeletics………... 20
3.2 Data Tentang Gejala/Fenomena yang Terjadi ... 21
3.2.1 Data Hasil Kuesioner Pengenalan Calisthenic……… 21
Universitas Kristen Maranatha
3.3 Hasil Wawancara ………. ... 30
3.4 Tinjauan terhadap Proyek Sejenis... ... 31
3.5 Analisis Terhadap Masalah berdasarkan Data dan Fakta... 32
3.5.1 STP... 33
3.5.2 SWOT... 34
BAB IV DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 35
4.1 Konsep Komunikasi... ... 35
4.2 Konsep Kreatif... ... 35
4.2.1 Konsep Verbal……….. 36
4.2.2 Konsep Visual……….. 37
4.2.3 Konsep Warna……….. 37
4.2.4 Konsep Tipografi……….. 38
4.2.5 Konsep Layout………. 40
4.3 Konsep Media………. 40
4.4 Hasil Karya……….. 40
4.4.1 Judul Web………. 40
4.4.2 Web Site……… 41
4.4.3 Aplikasi……….. 46
4.4.4 Media Sosial……… 47
4.4.5 Ambient Media………. 48
4.4.6 Gimik……….. 52
4.5 Budgeting……….. 53
BAB V PENUTUP... ... ... ... ... ... ... ... 55
5.1 Kesimpulan... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 55
5.2 Saran... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 55
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Perancangan...4
Gambar 3.1 Logo Dispora Bandung...13
Gambar 3.2 Logo Freeletics……...20
Gambar 3.3 Hasil Kuesioner 1/10...21
Gambar 3.4 Hasil Kuesioner 2/10...22
Gambar 3.5 Hasil Kuesioner 3/10...22
Gambar 3.6 Hasil Kuesioner 4/10...23
Gambar 3.7 Hasil Kuesioner 5/10...23
Gambar 3.8 Hasil Kuesioner 6/10...24
Gambar 3.9 Hasil Kuesioner 7/10...25
Gambar 3.10 Hasil Kuesioner 8/10...25
Gambar 3.11 Hasil Kuesioner 9/10...26
Gambar 3.12 Hasil Kuesioner 10/10...26
Gambar 3.13 Hasil Kuesioner 1/6...27
Gambar 3.14 Hasil Kuesioner 2/6...28
Gambar 3.15 Hasil Kuesioner 3/6...28
Gambar 3.16 Hasil Kuesioner 4/6...29
Gambar 3.17 Hasil Kuesioner 5/6...29
Gambar 3.18 Hasil Kuesioner 6/6...30
Gambar 3.19 Tinjauan Karya Sejenis...31
Gambar 4.1 Judul Web…………...40
Gambar 4.2 Website Calisthenic 1/10………41
Gambar 4.3 Website Calisthenic 2/10………42
Gambar 4.4 Website Calisthenic 3/10………42
Universitas Kristen Maranatha
Gambar 4.6 Website Calisthenic 5/10………43
Gambar 4.7 Website Calisthenic 6/10………43
Gambar 4.8 Website Calisthenic 7/10………44
Gambar 4.9 Website Calisthenic 8/10………44
Gambar 4.10 Website Calisthenic 9/10……….…45
Gambar 4.11 Website Calisthenic 10/10………45
Gambar 4.12Aplikasi Calisthenic………...………46
Gambar 4.13 Instagram Calisthenic…...………47
Gambar 4.14 Bus Grab Handheld..…...………48
Gambar 4.15 Elevator Commercial..…..………49
Gambar 4.16 Poster Lift…………....…...………50
Gambar 4.17 Poster Lift………..51
Gambar 4.18 Gimik Kaos dan Tumbler………..52
DAFTAR LAMPIRAN
Sketsa
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Tubuh yang sehat dan memiliki postur tubuh ideal merupakan hal yang diinginkan oleh kebanyakan orang. Semua orang mengetahui akan hal itu, tetapi kesadaran untuk memulai hidup sehat masih kurang diperhatikan oleh setiap masing-masing individu. Bagi kalangan dewasa muda, banyaknya aktivitas yang dilakukan sehari-hari seperti misalnya menempuh pendidikan, bekerja, menghabiskan waktu bersama teman sebaya atau kegiatan lainnya. Akibatnya tubuh sering mengalami gangguan kesehatan, kemalasan dalam menjalankan aktivitas, kelebihan berat badan dan kekurangan berat badan.
Usaha yang dilakukan untuk menjaga tubuh yang sehat, stamina yang kuat, serta postur tubuh ideal dapat dilakukan dengan berbagai cara, dari mengkonsumsi suplemen atau vitamin, menjaga pola makan, dan berolahraga. Sarana sebagai penunjang ketiga hal tersebut juga sudah banyak disediakan, dari taman, lapangan, pusat kebugaran atau gym, hingga di dalam tempat tinggal sendiri. Meskipun demikian kesadaran akan menjaga kesehatan masih kurang, sehingga tidak banyak dewasa muda belum terbiasa dengan olahraga.
Olahraga Calisthenic atau biasa disebut dengan bodyweight training merupakan solusi dari permasalahan ini, karena olahraga ini memiliki banyak manfaat seperti untuk perkembangan otot, meningkatkan atau mengurangi berat badan, mudah dilakukan di mana-mana dan kapan saja. Selain itu olahraga ini hemat waktu dan hemat biaya.
Calisthenic merupakan pelatihan olahraga yang terdiri dari berbagai gerakan motorik
pelatihannya hanya menggunakan berat badan tubuh sebagai tumpuan dan sering disebut sebagai bodyweight training (Kavadlo, 2011).
Calisthenic dapat dilakukan oleh dewasa muda jika diterapkan melalui Lifestyle atau
gaya hidup. Dengan menjadikan olahraga Calisthenic sebagai gaya hidup, orang-orang khususnya dewasa muda dapat memandang olahraga sebagai suatu kebiasaan yang wajib dilakukan setiap harinya.
Berdasarkan data survey, banyak responden dari dewasa muda yang mengetahui betapa pentingnya berolahraga, tetapi sulit melakukannya. Penyebab umum dari sulitnya berolahraga adalah hampir tidak ada waktu karena kesibukan yang padat setiap harinya. Hal ini menjadi alasan mereka untuk berhenti dan lupa akan pentingnya berolahraga. Maka penting untuk menjadikan olahraga Calisthenic sebagai lifestyle yang diterapkan kedalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi menu wajib untuk dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup
Berdasarkan data yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah di atas, berikut akan diidentifikasikan permasalahan yang muncul dari data yang diperoleh:
1.2.1 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan data yang telah diperoleh, ditemukan identifikasi masalah sebagai berikut:
(1) Olahraga Calisthenic belum banyak dikenal oleh dewasa muda sebagai olahraga yang cocok untuk diterapkan oleh mereka yang padat akan kesibukan karena belum memahami keuntungan dan kemudahan yang diperoleh.
1.2.2 Rumusan Masalah
Universitas Kristen Maranatha 3 (1) Bagaimana cara untuk memberi pengenalan dan menjadikan olahraga
Calisthenic sebagai lifestyle atau gaya hidup kepada dewasa muda sehingga dapat
diterapkan meski di tengah kesibukan?
1.3 Tujuan Perancangan
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka rancangan diharapkan dapat menghasilkan sebagai berikut:
(1) Memberi pengenalan tentang olahraga Calisthenic kepada dewasa muda yang mementingkan olahraga dengan media yang sesuai sehingga bermanfaat dan dapat menerapkan olahraga Calisthenic di kehidupan sehari-hari meskipun padat kesibukan.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan suatu perancangan atau pelaporan tugas akhir, dilakukan pengamatan, perancangan, dan pelaksanaan sebuah karya desain. Maka dari itu, diperlukan data yang memadai, konkret, dan lengkap sebagai dasar pemikiran dan arahan konsep perancangan karya.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis akan melakukan pengumpulan data dengan berbagai cara seperti berikut:
(1) Kuesioner kepada 100 responden melalui formulir google, dengan target responden dewasa muda yang masih mementingkan olahraga, dan memiliki kesibukan bekerja dalam kesehariannya.
(2) Wawancara kepada coach Freeletics Bandung di lapangan Gasibu, Bandung. Dimana Freeletics merupakan salah satu komunitas yang menerapkan olahraga
Calisthenic.
(3) Studi pustaka melalui buku dan internet.
1.5 Skema Perancangan
Gambar 1.1 Skema Perancangan
(Sumber: Data Penulis, 2015)
Latar Belakang Masalah
Dewasa muda yang masih mementingkan olahraga tetapi sibuk dengan aktivitas yang padat sehingga tidak sempat untuk berolahraga.
Rumusan Masalah
Bagaimana cara untuk memberi pengenalan dan menjadikan olahraga Calisthenic sebagai lifestyle atau gaya hidup kepada dewasa muda sehingga dapat diterapkan meski ditengah kesibukan?
Kuesioner
Perlu adanya pengenalan tentang olahraga Calisthenic kepada dewasa muda agar dapat dipahami manfaat dan kemudahan serta dapat diterapkan meski ditengah kesibukan.
Konsep Komunikasi
Memberikan pengenalan tentang Calisthenic sebagai olahraga yang bermanfaat, hemat waktu
dan biaya.
Konsep Kreatif
Menggunakan pendekatan visual yang tegas dan informatif sesuai dengan tema olahraga dengan warna
yang khas.
Universitas Kristen Maranatha 55
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Perancangan web design tentang pengenalan olahraga Calisthenic ditujukan kepada kalangan dewasa awal di kota Bandung. Tujuannya agar kalangan dewasa awal saat ini masih bisa berolah raga meskipun ditengah jadwal aktivitas yang padat, karena manfaat dari olah raga sebelum beraktivitas dapat membentuk konsentrasi lebih ketika sedang bekerja sehingga lebih fokus dalam mengerjakan tugas.
Dalam olah raga Calisthenic, tekad untuk berubah, kontinuitas, dan kedisiplinan sangat diutamakan sehingga manfaat dari olah raga ini dapat terasa, sehingga tubuh ideal dan pola hidup sehat dapat terus berjalan.
Web design sebagai media utama didukung dengan aplikasi serta media lainnya menjadi
penghantar kepada kalangan dewasa muda untuk lebih peka akan pentingnya menjaga bentuk tubuh dan pola hidup sehat. Hal ini dikarenakan target audience yang dalam rentang usia 22-26 tahun yang masih mementingkan olah raga tetapi sulit untuk memulai karena kesibukan. Selain itu dijaman serba modern, internet merupakan daya tarik semua orang dimana hampir sebagian besar kebutuhan dan informasi diketahui dari dunia maya.
Diharapkan melalui Perancangan web design tentang pengenalan olahraga Calisthenic ini kalangan dewasa muda dapat menerapkan olah raga Calisthenic dikehidupan sehari-harinya.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet
Dale, P. 2013. “ Full body Calisthenics Workout Routine.”, (Online),
(http://www.livestrong.com/article/466405-full-body-calisthenics-workout-routine/, diakses 17 September 2015)
Kavadlo, A. 2011. “Stretching your boundaries”, (Online),
(http://www.alkavadlo.com/2011/08/11/front-lever-training, diakses 17 September 2015).
Medrano, Frank. 2007. “The POWER of Push-Ups”, (Online), (http://baristi-workout.com/blog/tag/frank-medrano/ diakses 19 September 2015)
Sarkar, A. 2013. “Enter The Six-Pack: Train Like Bruce Lee”, (Online),
(http://www.bodybuilding.com/fun/getting-fit-and-strong-the-bruce-lee-way.htm, diakses 19 September 2015)
Sumber Buku
Alderman, R. B. 1974. Psychological behavior in sport. Philadelphia, PA: Saunders.
Universitas Kristen Maranatha 57 Duda, J.L. 1993. “Goals: A social cognitive approach to the study of achievement
motivation in sport”. Dalam R. N. Singer, M. Murphey, & L. L. Tennant (Eds.), Handbook of research in sport psychology (hal. 421-436). New York: Macmillan.
Hidayat, Yusup. 2008. Psikologi Olahraga. Bandung: POR FKIP UPI.
Hurlock,E.B.1993. Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang
kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.
Husdarta, H J S. 2010. Psikologi Olahraga. Bandung: Alfabeta.
Ichsan, 1988. Pendidikan Kesehatan dan Olahraga. Jakarta.
Johar Permana. 1999. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Depdiknas.
Komarudin. 2013. Psikologi Olahraga: Latihan Mental dalam Olahraga Kompetitif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Monks,F.J., Knoers,A.M.P & Hadinoto S.R. 2001. Psikologi Perkembangan: Pengantar
dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Parcells, Bill & Jeff Coplon. 1995. Finding a Way to Win: the Principles of Leadership,
Teamwork, and Motivation.. New York: Doubleday.
Pratama, Bagus. 2006. Internet Untuk Orang Awam. Palembang: Maxikom.
Roberts, G. C. 1993. “Motivation in sport: Understanding and enhancing the motivation and achievement of children”. Dalam R. N. Siner, M. Murphey, & L. K. Tennant (Eds.),
Rickyanto, Isak. 2002. Desain Web dengan Dreamweaver MX. Jakarta:PT Elex Media Komputindo.
Santrock. 2002. Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Sage, G. H. 1977. Introduction to motor behavior: A neuropsychological approach 2nd.
Reading, MA: Addison-Wesley.
Sardi, Irawan. 2004. Manajemen, Desain, dan Pengembangan Situs Web Dengan
Macromedia Dreamweaver Mx 2004 dan Adobe PhotoshopCS. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Setyobroto, Sudibyo. 2002. Psikologi Olahraga. Jakarta: Unit Percetakan UNJ.
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: MedPress.
Tumminello, Wendy. 2005. Exploring Illustration. Canada: Thomson Delmar Learning.
Weinberg, Robert S & Daniel Gould. 2003. Foundations of sport and Exercise