Pe
Router
erancanga
Cisco Me
unt
Pro
F
Un
an Sistem
enggunak
A
Fakul uk meperole
R N
ogram Stu
Fakultas T
niversitas
D
m Penduku
kan Metod
(AHP
Artikel Ilm
Diajukan k ltas Teknolo eh Gelar Sa
Oleh : Ridwan Hida NIM: 672010
udi Tekni
Teknologi
Kristen S
Salati
Desember
ung Kepu
de
Analyc
P)
miah
kepada ogi Informa arjana Komp
ayat 0167
ik Inform
i Informa
Satya Wa
ga
r 2015
utusan Pem
ctical Hier
si puter
matika
asi
acana
milihan
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Router
Cisco Menggunakan Metode
Analyctical Hierarcy Process
(AHP)
1)
Ridwan Hidayat, 2) Prihanto Ngesti Basuki, 3)Wiwin Sulistyo
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia Email: 1)ridwanhdy@gmail.com, 2) ngesti@staff.uksw.edu,
3)wiwinsulistyo@staff.uksw.edu
Abstract
Router is a network device that serves as a liaison between two or more computer networks to carry data from one network to another . Router has multiple developers , one of the developers of the famous router is a router brand CISCO . There are many series of brand CISCO routers that can be used by the company upper middle and middle class , kind of - kind of router specifications ranging from the size of the RAM (Random Access Memory ) until the price is varied. A network administrator must understand the need for a router or a company where he works in accordance with the needs of companies tersbut . This research using AHP (Analyctical Hierarcy Process) in decision making. Weighting of each criterion and alternatives as input from the user that will result in the recommendation . The end result of this desktop -based application will be displayed in the form of ranking product .
Keywords: Router, AHP, Criteria, Alternative, Weight
Router adalah perangkat jaringan yang berfungsi sebagai penghubung antar dua jaringan komputer atau lebih untuk mengirim data dari satu jaringan ke jaringan lain.
Router dikembangkan oleh banyak vendor, salah satu vendorrouter yang terkenal yaitu
CISCO. Terdapat banyak seri dari router merk CISCO yang dapat digunakan perusahaan
menengah ke atas dan menengah kebawah, macam – macam spesifikasi router mulai dari
ukuran RAM (Random Access Memory) sampai harga yang bervariatif. Seorang admin
jaringan harus mengerti kebutuhan router untuk perusahaan atau tempat dia bekerja
sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersbut. Penelitian ini menghasilkan aplikasi yang
menggunakan metode AHP (Analyctical Hierarcy Process) dalam pengambilan
keputusan dengan menggunakan spesifikasi dari router Cisco sebagai parameter dalam
menentukan router mana yang akan dipilih. Pembobotan dari setiap kriteria dan alternatif sebagai input dari user akan menghasilkan bentuk rekomendasi. Hasil akhir dari aplikasi ini akan ditampilkan dalam bentuk rangking produk.
Kata kunci : Router, AHP, Kriteria, Alternatif, Bobot.
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
1. Pendahuluan
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi khususnya jaringan komputer sangat pesat. Seiring dengan perkembangan ini maka perlu adanya manajemen yang baik terhadap sebuah infrastruktur jaringan agar dapat dimanfaatkan dan berjalan dengan baik [1]. Dalam membangun sebuah infrastruktur jaringan hal yang harus diperhatikan antara lain adalah router. Router merupakan salah satu perangkat keras jaringan yang sangat penting, berfungsi sebagai penghubung antar dua jaringan atau lebih untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lain. Sangat vital bila sebuah perusahaan salah dalam memilih sebuah router karena akan merugikan perusahaan tersebut. Terdapat beberapa vendor yang memproduksi router, salah satu vendor yang terkenal dengan perangkat-perangkat jaringan yang telah diproduksi termasuk router adalah Cisco System Inc. Router Cisco adalah peralatan utama yang banyak digunakan pada jaringan area luas atau Wired Area Network (WAN) dan digunakan di perusahaan kecil maupun perusahaan besar sesuai kebutuhan masing-masing [2].
Banyak nomor seri yang digunakan Cisco dalam pembuatan router-nya sesuai dengan tingkat kebutuhan dan jenisnya, macam – macam spesifikasi router dengan harga yang bervariatif. Seorang admin jaringan harus mengerti kebutuhan router untuk perusahaan atau tempat dia bekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut, pemilihan router yang salah dapat mengganggu kinerja perusahaan tersebut dan dapat merugikan perusahaan tersebut.
Metode AHP merupakan metode yang dapat menguraikan suatu masalah multicriteria yang kompleks menjadi sautu hirarki. Kelebihan dari metode AHP dari beberapa metode sistem pengambilan keputusan yang ada adalah dengan cara membandingkan secara berpasangan setiap kriteria yang dimiliki oleh suatu permasalahan sehingga didapatkan bobot nilai dari kepentingan setiap kriteria - kriteria yang ada serta dapat memecahkan masalah yang tidak terstruktur menjadi terstruktur dengan menggunakan hirarki AHP dimana dalam penelitian ini data diolah menjadi tahapan - tahapan yang terstrukur [3].
Hasil perhitungan kriteria dan alternatif tersebut digunakan untuk memberikan rekomendasi Router Cisco seri berapa yang akan dipilih dengan menggunakan metode AHP dan output berupa aplikasi berbasis desktop. Seluruh proses perhitungan, tujuan dan hasil rekomendasi digunakan untuk membantu admin jaringan dalam pemilihan Router Cisco.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Cisco Learning Routing Network” memperkenalkan beberapa router merk Cisco yang digunakan dalam penelitian dan penggunaan router untuk keperluan bisnis dan lembaga, serta penggunaan router sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya [5].
Penelitian yang berjudul “Penentuan Perangkat Lunak Network Monitoring Sistem Berdasarkan Efektifitas Sistem Informasi Dengan Pendekatan AHP Pada PT XYZ ” dalam penelitian ini menentukan perangkat lunak apa yang akan digunakan sebagai monitoring jaringan dengan menggunakan metode AHP sebagai metode dalam pengambilan keputusan menggunakan tool expert chooice 200 dimana kriteria yang digunakan adalah Teknologi related, User related dan vendor realted, sedangkan untuk alternatif menggunakan macam-macam dari software monitoring jaringan seperti Nagios, Cacti, Open NMS dan Dude [6].
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu masalah dalam proses pengambilan keputusan. Masalahnya adalah pengambilan keputusan dalam pemilihan router Cisco sangat riskan bila tidak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari perusahaan. Dengan bermacam-macam spesifikasi dari masing masing router Cisco diharapakan seorang admin jaringan mengerti akan kebutuhan dari router dari perusahaan tersebut sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan router. Dengan demikian dibutuhkan sistem pendukung keputusan yang dapat membantu masalah diatas.
Sistem pendukung keputusan merupakan mengkombinasikan alternatif-alternatif solusi sehingga dapat diperoleh solusi tersebut. Sistem pendukung keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur.
Pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambil keputusan, melainkan merupakan sistem yang mendukung pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat [4].
Dalam metode Analytical Hierarchy Process dilakukan langkah-langkah sebagai berikut [7] :
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. Dalam tahap ini menjelaskan tentang menentukan masalah yang akan dipecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Melalui masalah yang ada didapatkan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya dikembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya.
2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang diberikan dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan).
3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya. Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan dengan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.
4. Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. Hasil perbandingan dari masing-masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai 9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Nilai dari rondom index(RI) dan skala penilaian perbandingan berpasangan dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1 Tabel Nilai RI [7]
N RI
Hiraki AH tahap ini j dalam pen yaitu Inter konfiguras yang men mengguna dari route memory ( interface [ Ko
HP dalam pe
ambar 1 me adalah tujua ji yaitu Cisc us dipenuhi
eal. Tahap umlah dari nelitian ini h outer adalah gan atau le ke jaringan l r (PC) dekst s dan banya sus yang tid outer memb rnetwork O sinya. Konf an utama ya
co Router. T oleh semua ketiga adal alternatif ti hanya meng h komputer ebih jaring lain. Router top, router m ak sistem in dak dimiliki
butuhkan o Operating Sy
ama dari ro ral Process en A mutlak nilai interm
i dapat dilih
Gambar 1 Hir
mengenai h ang akan di Tahap yang a alternatif lah alternat
memiliki C nput/output i oleh PC de operating sy System (IOS
nfigurasi ini k lebih penti mediet
hat pada Gam
rarki AHP
irarki AHP icapai atau g kedua adal agar layak tif atau pili si sesuai de ma alternati ng berfungs ter untuk m komponen y Central Proc
t [9]. Router esktop. system untu S) software
i berisi perin asuk dan k entukan jalu ry (RAM), -only memo
h sebagai ber ertugas men
i sebagai pe meneruskan yang sama d cessing Unit
r didisain u
uk menjalan untuk menj ntah-perinta keluar dari ur terbaik. K
nonvolatile ory (ROM)
rikut [10]: njalankan p
laukan ole
daripada B gannya darip
a B
nelitian ini, an masalah , kriteria ap jadi pilihan
lesaian mas tuhan, sedan
enghubung n data dari dengan Per t (CPU), me untuk melak
nkan fungs njalankan fil ah dan param
inisialisasi sebuah mi
RA cache fast Pada keba fungsi rou memory s langsing d PCMCIA
t switching, anyakan ro uter. Secara share input/
interface ro lau router ccess memo dule memori
ash – flash ormalnya m ara men-dow
idak. Pada k roses bootin dari flash. F yang dapat OM – ROM agnostic, ya tuk diagnos
dom Access M konfiguras i yang diseb h memory
embutuhkan wnload imag kebanyakan ng. Pada r Flash terpa ditambahka M digunakan ang dikenal
a hardware router, RO di-upgrade
ncangan Si
dukung k metode ya ngkat lunak alam pembu
ng disebut tan secara gan sistem, near squent
Gam
kontrol inte
Memory dig si yang seda meyediaka router yang asang secar
an atau dile n secara pe l dengan na e selama rou OM juga bis dengan car tial digamba
mbar 2 Metod
erface jaring
gunakan un ang jalan, d an space m menjadi m y share I/O
an paket sem start. RAM pat di-upgr dual in-line untuk me ult dari flas dalam flash
tuk meng-c g lain IOS
a single slo epas pada sa ermanen un
de linier squen
gan. CPU ro
ntuk informa dan mengatu memory unt
emory pros merupakan mentara. Isi
biasanya b rade dengan e memory m enyimpan im
sh. Image d monitor. Tu
g dan loadin an sebagai chip pada so
menentukan squential s rcy Process g keputusan de waterfa dimulai da asi dan main ti Gambar 2
nital[6]
outer merup
asi table rou tur antrian p tuk menjala sesor utama n share dia i dari RAM
bertipe dyn n menamba module (DIM mage dari dapat di-upg jadi ter-kom itansfer ke R dapat dijala atau berupa e flash.
mpan kode-ugas utama R
Tahap pertama dalam metode ini adalah analisa kebutuhan, pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner kepada para responden yaitu dosen Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang mengampu mata kuliah jaringan komputer, beberapa teknisi jarigan FTI dan BTSI Universitas Kristen Satya Wacana yang bertugas sebagai pengelola jaringan komputer di dalam kampus serta beberapa mahasiswa yang mempelajari atau memiliki konsentrasi jaringan komputer guna memperoleh kriteria apa saja yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi pemilihan router. Data yang telah didapat lalu disaring kembali untuk melihat kriteria apa yang paling dominan dipilih oleh para responden. Dalam isian data diambil dari sumber website Cisco dimana di website tersebut terdapat spesifikasi dari router yang akan digunakan sebagai data alternatif di penelitian ini. Hasil dari kuesioner dan spesifikasi router dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Data alternatif dan kriteria
Router Series
RAM Flash Memory
Garansi Harga Jml Port & Slot 1921 512 MB 256 MB 360 Hari Rp 13.000.000 4 1941 512 MB 256 MB 360 Hari Rp 15.000.000 5 2901 2000 MB 8000 MB 90 Hari Rp 18.000.000 9 2911 2000 MB 8000 MB 90 Hari Rp 20.000.000 11 2921 2000 MB 8000 MB 90 Hari Rp 25.000.000 13
Tahap selanjutnya adalah perancangan sistem dan perangkat lunak, dalam tahap ini dilakukan penyusunan data ke dalam sistem, serta aliran proses pembuatan dan hubungan antar data yang telah diperoleh dengan menggunakan UML. Tahap ini menjelaskan aliran bagaimana data akan diproses dan menjadi sebuah sistem.
Gambar 4 Sequence diagram
Gambar 4 menjelaskan gambaran skenario atau rangkaian langkah-langkah yang terjadi di dalam sistem. Admin melakukan login terhadap sistem. Sistem meminta username dan password dari admin untuk bisa melakukan login. Admin memasukkan username dan password kepada sistem. Sistem melakukan verifikasi terhadap username dan password. Sistem melakukan sinkronisasi permintaan kepada database untuk data yang akan disajikan. Sistem memberikan akses data yang tersimpan dalam database kepada admin. Admin melakukan input data yang akan disimpan kedalam database. Data yang telah disimpan dalam database dapat dilihat oleh admin.
System Database
data kriteria
Lihat data kriteria
data router
data kriteria
hasil seleksi login request username and password
input username and password
akses
input data Router
input data kriteria : admin
verifikasi username and password
data Router
Lihat data Router
identifikasi proses
seleksi
data Router
data kriteria
evaluasi
data seleksi
Sistem memiliki relasi database seperti pada Gambar 5
Gambar 5 relasi database
Relasi database pada Gambar 5 dapat dijelaskan sebagai berikut. Relasi database terdiri dari tabel-tabel yang digunakan dalam sistem. Tabel router menyimpan informasi mengenai data router. Tabel router mempunyai relasi dengan tabel seleksi_nilai. Selanjutnya tabel seleksi_header, tabel ini berisi nama seleksi apa yang akan dilakukan dan tanggal seleksi dilakukan, tabel seleksi_header juga memiliki relasi dengan tabel seleksi_nilai dan tabel seleksi_bobot. Berikutnya yaitu tabel seleksi_bobot dalam tabel ini menyajikan kode kriteria yang telah ditentukan dalam database dan bobot yang digunakan. Selanjutnya tabel kriteri, dalam tabel kriteria memiliki kode kriteria yang telah ditentukan dan nama dari kriteria yang digunakan. Selanjutnya tabel skala dalam tabel skala terdapat kode kriteria, skala besaran isi dari kriteria, batas maximum dari isi kriteria dan nilai dari isi kriteria. Terakhir tabel seleksi_nilai dalam tabel ini menyakup id_router, id_seleksi, kode kriteria, skala, nilai dan isian.
Aplikasi yang dibuat akan berupa dekstop dimana untuk penerapan aplikasi ini nantinya dibutuhkan spesifikasi minimum dari PC, seperti Tabel 4.
Tabel 4 Spesifikasi Minimum PC
Prosesor Inetel Pentium 4
RAM 1 GB
Free Disk space Database 100 MB
Selain spesifikasi minimum dari PC, juga ditentukan kebutuhan dari perangkat lunak, seperti pada Tabel 5.
Seleksi_header id_seleksi nm_seleksi tgl_seleksi
Skala KodeKriteria skala BatasMax Nilai Seleksi_bobot
id_seleksi KodeKriteria bobot
n 1
Kriteria KodeKriteria nm_Kriteria 1 n n
1 Router
*id_router ns_router jenis_router
Seleksi_nilai id_router id_seleksi KodeKriteria skala nilai isian n
1
n 1
n
n
n n
1
1
1
1
Tabel 5 Kebutuhan Perangkat Lunak
Database Microsoft Access 2010 UML Designer Rational Rose 2002 Program Tools Visual Basic 6
Tahapan ketiga adalah penerapan dan pengujian, dalam hal ini mulai membuat aplikasi dengan bahasa pemrograman dan dilakukan pengujian untuk mengetahui kesalahan pemrogramannya, hasilnya akan dievaluasi kembali, jika masih belum sempurna maka akan dikembalikan ke tahap sebelumnya yaitu tahap perancangan dari tahap tersebut. Pada tahap ini akan dilampirkan perhitungan manual dari penelitian ini dimana perhitungan ini digunakan sebagai acuan dalam pengisian program. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam perhitungan AHP.
1. Membuat matriks perbandingan berpasangan. Dalam tahap ini dilakukan perbandingan antar kriteria dengan cara memberikan bobot antar satu kriteria dengan kriteria yang lain. Hasil dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Matrix Perbandingan Berpasangan
Harga RAM Flash Memori
Port
&
Slot
Garansi
Harga 1 2 3 4 5 RAM 0,5 1 2 3 4
FM 0,33 0,5 1 2 3
Port&slot 0,25 0,33 0,5 1 2 Garansi 0,2 0,25 0,33 0,5 1
Jumlah 2,28 4,08 6,83 10,5 15
Angka 1 pada kolom Harga baris Harga menjelaskan tingkat kepentingan yang sama antara Harga dengan Harga, sedangkan angka 2 pada kolom RAM baris Harga menunjukan Harga sedikit lebih penting dibandingkan dengan RAM. Angka 0,5 pada kolom Harga baris RAM merupakan hasil perhitungan 1/nilai pada kolom RAM (2). Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama. FM(Flash Memori).
2. Membuat matriks nilai kriteria
Tabel 7 Matriks Nilai Kriteria
Harga RAM FM Port&Slot Garansi JML Priori tas Harga 0,43 0,49 0,43 0,38 0,33 2,06 0,41 RAM 0,21 0,24 0,29 0,28 0,28 1,28 0,26
FM 0,14 0,12 0,14 0,19 0,2 0,79 0,16
port&slot 0,10 0,08 0,07 0,09 0,13 0,47 0,09
Garansi 0,08 0,06 0,04 0,04 0,06 0,28 0,06
Nilai 0,43 pada kolom Harga baris Harga Tabel 5 diperoleh dari nilai kolom Harga baris Harga Tabel 4 dibagi jumlah kolom Harga baris Harga pada tabel 4 (1/2,28). Nilai kolom jumlah pada tabel 5 diperoleh dari penjumlahan pada setiap barisnya. Untuk baris pertama, nilai 2,06 merupakan hasil penjumlahan dari 0,43 + 0,49 + 0,43 + 0,38 + 0,33 = 2,06. Nilai pada kolom prioritas diperoleh dari nilai pada kolom jumlah dibagi dengan jumlah kriteria, dalam hal ini ada 5 kriteria. Contoh perhitungan 2,06/5 = 0,41.
3. Membuat metriks penjumlahan tiap baris
Matriks ini dibuat dengan mengalikan nilai prioritas pada Tabel 7 dengan matriks perbandingan berpasangan Tabel 6. Hasil perhitungan ditampilkan pada Tabel 8.
Tabel 8 Matriks Penjumlahan Tiap Baris
Harga RAM FM Port &Slot
Garansi JML
Harga 0,41 0,82 1,23 1,64 2,05 6,15 RAM 0,13 0,26 0,52 0,78 1,04 2,73
FM 0,05 0,08 0,16 0,32 0,48 1,09 Port&slot 0,02 0,03 0,04 0,09 0,18 0,36
Garansi 0,01 0,01 0,02 0,03 0,09 0,16
Nilai 0,41 pada baris harga kolom harga Tabel 8 diperoleh dari nilai prioritas baris harga pada Tabel 7 (0,41) dikalikan dengan nilai baris Harga kolom harga pada Tabel 6 (1). Nilai 0,13 pada baris RAM kolom harga Tabel 8 diperoleh dari nilai prioritas baris RAM pada Tabel 7 (0,26) dikalikan dengan nilai dari baris RAM kolom harga pada Tabel 6 (0,5). Kolom jumlah pada Tabel 8 didapatkan dari penjumlahan dari setiap baris pada Tabel 8. Contohnya nilai 6,15 pada kolom jumlah merupakan hasil penjumlahan dari 0,41 + 0,82 + 1,23 + 1,64 + 2,05 = 6,15
4. Perhitungan rasio konsistensi
Tabel 9 Perhitungan Rasio Konsistensi
Jumlah per Baris
Prioritas Hasil
Harga 6,15 0,41 6,56 RAM 2,73 0,26 2,99
FlashMemori 1,09 0,16 1,25 Port&Slot 0,36 0,09 0,45
Garansi 0,16 0,06 0,22
Kolom jumlah per baris diperoleh dari kolom jumlah pada Tabel 8, sedangkan kolom prioritas diperoleh dari kolom prioritas pada Tabel 7. Dari Tabel 9, diperoleh nilai-nilai sebagai berikut :
Nilai kolom Hasil pada Tabel 9 diperoleh dari penjumlahan nilai kolom jumlah per baris + nilai kolom prioritas. contoh (6,15 + 0,41 = 6,56).
Jumlah (penjumlahan dari nilai-nilai hasil) : (6,56 + 2,99 + 1,25 + 0,45 + 0,22 = 11,47).
n(jumlah kriteria) : 5
λ maks (jumlah/n) : 11,47/5 = 2,29 CI((λmaks - n)/n) : ((2,29-5)/5) = -0,54
CR(CI/RI (lihat pada Tabel daftar Indeks Random Konsistensi)) : -0,54/1,12 = -0,48
Oleh karena CR < 0,1, maka rasio konsitensi dari perhitungan tersebut dapat diterima.
Jika tahapan-tahapan sebelumnya telah diperbaiki maka dilanjutkan ketahap keempat yaitu menyatukan program dan melakukan pengujian sistem, apakah memberikan manfaat dari segi efisien dan efektif serta memudahkan pengguna dalam pemakaiannya sehingga bisa menciptakan sebuah sistem yang tekomputerisasi dengan baik. Pada tahapan ini sistem akan dievaluasi.
Tahapan terakhir, menjaga dan merawat aplikasi baru yang telah dikembangkan serta terus mengevaluasi kelemahan-kelemahan yang ada untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jika dikemudian hari sistem tersbut masih perlu penyempurnaan, maka hasil evaluasi terakhir ini akan menjadi analisa data dan kebutuhan baru yang baru untuk pengembangan kedepan.
4. Hasil dan Pembahasan
AHP. Sel menampil keluar dar
Sel form ters parameter dapat dilih fasilitas m Kode Pro dapat dilih 1
lanjutnya t kan hasil la ri program.
lanjutnya ta sebut berisi r dalam per
hat pada G menambah d ogram untuk hat pada Ko
erdapat me aporan dari
Tampilan fo
Gamb
ampilan for i daftar al rhitungan A Gambar 7 d data, menge k menampi ode Program
Gambar 7
enu laporan i perhitunga form utama d
bar 6 Tampilan
rm data alte lternatif da AHP. Form
dan Gamba edit data, m ilkan form m 1 dan Kod
7 Tampilan Fo
n, dalam m an AHP. M
dapat diliha
n Form Utam
ernatif dan an kriteria
data altern ar 8. Di da menghapus data altern de Program
orm Data Alte
menu ini d Menu keluar at pada Gam
a
form kriter yang dig natif dan fo lam form t data dan m natif dan fo
2.
rnatif
digunakan u berfungsi u mbar 6.
ria dimana gunakan se
orm data kr tersebut ter menyimpan orm data kr
untuk untuk
Kode Progr oTo bablas
nama = Nul(r NmFoto = Nul ernatifNmFot oTo bablas
teria iaKode = !Ko iaNama = !Nm iaOrder = Nu iaSatuan = N
mber = 3021 to <> "" The .Picture = L
an Data Altern
atif) Id_Alternati
erangan)
(App.Path &
Form Data Kri an Data Kriter
Fo luasi akan
etelah mel impan, mak erhitungan A
ode Program e Program 3
ram 3 Kode P
b GridNilai_ As Double, As String
e ColIndex
ute "DELETE Execute "INS LAI WHERE ID RITERIA='" & natifID_Alte
= "insert i siID_Seleksi
= strSQL & i!ISIAN) & " Execute strS = DbCon.Exe WHERE ID_SEL RIA='" & rsNi = DbCon.Exe KRITERIA='" Find = New A d.Open "SELEC WHERE ID_SEL RIA='" & rsNi
penKeyset d.MoveFirst
perhitunga b menu eva dilakukan p lakukan pe
ka hasil p AHP.
Gamba
m untuk mel 3.
Program Untuk
_AfterColUpd vSumNilai A
FROM NILAI_ SERT INTO NI D_SELEKSI = rsNilai!kod ernatif) & "
into NILAI_T ilai!kode & ecute("Selec & rsNilai!k ADODB.Record CT DISTINCT LEKSI = '" & ilai!kode &
an AHP te aluasi dapa penilaian te enilaian ter penilaian ya
ar 9 Form Eva
lakukan pen
k Penilaian Te
date(ByVal C As Double
_TMP" ILAI_TMP SEL
'" & Trim(S de & "' AND "' "
TMP values ( & Trim(Alte
ilai!kode &
CT SUM(ISIAN "' ORDER BY
erdapat pad at dilihat pa erhadap alt rhadap mas
ang telah d
aluasi Alterna
nilaian terha
erhadap Altern
ColIndex As
LECT * FROM
TIF, ISIAN F ksiID_Seleks TIF<>'" &
ternatif) &
&
nu evaluasi r 9, dimana
i masing-m g alternatif akan digun
atif dapat di
Do Whi
le Not rsFin rsFind!ISIAN vNilai = R GridNilai. GridNilai. d If tuhan user.
10. ption = "Coe yle = 1
terdapat fo obotan perb
orm pembob bandingan d dari form
mbobotan Krit
embobotan
n Kriteria
mcrit
an kriteria
apat dilihat dalam
riteria dapat
lb Else lb Else Then lb Else lb lb End Else Cmdi lblI End If End Sub
Ha Pada Gam router yan
Set pengujian dari pengu
lIncon.Capti If numcrit = lIncon.Capti If numcrit =
lIncon.Capti
lIncon.BackS lIncon.Capti If
nconcrit.Cap ncon.Visible
asil dari per mabar 11 ter ng telah diba
telah langk ini bertujua ujian sistem
ion = = 4 And inco ion = = 5 And inco
ion =
Style = 0 ion =
ption = "Coe e = False
rhitungan p rlihat hasil andingkan d
Gambar
kah perhitu an untuk me m dapat dilih
onCrit > 0.0
onCrit > 0.1
erência ON"
pembobotan akhir dari a dengan men
11 Hasil dari
ungan seles engetahui s hat pada Tab
09 Then
112
n diatas dap aplikasi ini nggunakan p
Perhitungan A
sai akan di istem telah bel 10.
at dilihat p adalah pera perhitungan
AHP
ilakukan pe berjalan de
pada Gamba ankingan pr n metode AH
engujian si engan baik.
ar 11. roduk HP.
Tabel 10 Pengujian Sistem
Pengujian Validasi Hasil Status Uji
Proses Melihat Data
Dapat melihat data alternatif dan
kriteria
Berhasil Melihat Data
Alternatif dan Kriteria
Berhasil
Proses Edit Data
Melakukan Edit pada salah satu data
alternatif dan kriteria
Berhasil merubah isian
data
Berhasil
Proses Hapus Data
Menghapus salah satu data alternatif
dan kriteria
Berhasil menghapus
data
Berhasil
Proses Tambah data
Menambah data Berhasil menambah data
Berhasil
Proses penilaian alternatif
Melakukan penilaian pada
alternatif
Berhasil menampilkan
nilai
Berhasil
Proses Pembobotan
Melakukan Pembobotan Kriteria
Pembobotan berhasil
dilakukan
Berhasil
5. Kesimpulan
Saran untuk pengembangan sistem ini adalah dapat dibuat dengan menggunakan metode lain dalam perhitungan sistem pendukung keputusan. Memberikan sub kriteria dalam perhitungan AHP sehingga diharapkan akan lebih dinamis dalam memberikan rekomendasi router. Tidak hanya dalam memberikan rekomendasi sebuah router, sistem ini dapat digunakan sebagai aplikasi sistem pendukung keputusan yang lain sesuai dengan case yang akan dibuat.
6. Daftar Pustaka
[1] Muslim, Much Aziz, 2007, Analisa Teknis Perbandingan Router Linux Dengan Router Mikrotik Pada Jaringan Wireless, Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XII: 10-21.
[2] Hikmaturokhman, Alfin, Adnan Purwanto, dan Rendy Munadi, 2010,Analisis Perancangan dan Implementasi Firewall dan Traffic FilteringMenggunakanCiscoRouter,http://repository.upnyk.ac.id/3 84/1/c1_analisis_perancangan_dan_implementasi_firewall_dan_tr affic_filtering_menggunakan_cisco_router.pdf.Diakses Tanggal 16 Maret 2015.
[3] Dewi, Syarifah Tri Permata, 2013, Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP dan TOPSIS, http://digilib.uin-suka.ac.id/7329/. Diakses Tanggal 15 April 2015.
[4] Tanone, Radius, 2010, Perancangan dan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan untuk Memenuhi Kelayakan Pelelangan Barang dengan Metode AHP pada Perum Pegadaian Kupang, http://repository.uksw.edu. Diakses Tanggal 20 November 2015. [5] Hidayat, Winga Latu Ayu, 2011, Rancang Bangun CISCO
Learning Routing Network, http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17878-Paper-pdf.pdf. Diakses Tanggal 7 April 2015.
[6] Harli, Eko, 2011, Penentuan Perangkat Lunak Network Monitoring System Berdasarkan Efektifitas Sistem Informasi Dengan PendekatanAHPPadaPTXYZ,https://www.academia.edu/7686224/ Penentuan_Perangkat_Lunak_Network_Monitoring_System_Berd asarkan_Efektifitas_Sistem_Informasi_Dengan_Pendekatan_AHP _Pada_PT.XYZ_. Diakses Tanggal 09 Desember 2014.
[7] Saragih, Sylvia Hartati, 2013, Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop, Pelita Informatika Budi Darma, volume 4: 2.
[8] Yanti, 2010, Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru Pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga Berbasis AHP, http://repository.uksw.edu. Diakses Tanggal 14 Oktober 2015. [9] Alinazar,Alfred,2003,PengantarCiscoRouter,
http://kuliahumumIlmukomputer.com Diakses Tangggal 14 April 2015.