• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 672010167 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 672010167 Full text"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Pe

Router

 

erancanga

Cisco Me

 

unt

Pro

F

Un

an Sistem

enggunak

A

       Fakul uk meperole

R N

ogram Stu

Fakultas T

niversitas

D

m Penduku

kan Metod

(AHP

Artikel Ilm

 Diajukan k ltas Teknolo eh Gelar Sa

Oleh : Ridwan Hida NIM: 672010

udi Tekni

Teknologi

Kristen S

Salati

Desember

ung Kepu

de

Analyc

P)

miah

kepada ogi Informa arjana Komp

ayat 0167

ik Inform

i Informa

Satya Wa

ga

r 2015

utusan Pem

ctical Hier

si puter

matika

asi

acana

milihan

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Router

Cisco Menggunakan Metode

Analyctical Hierarcy Process

(AHP)

1)

Ridwan Hidayat, 2) Prihanto Ngesti Basuki, 3)Wiwin Sulistyo

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia Email: 1)ridwanhdy@gmail.com, 2) ngesti@staff.uksw.edu,

3)wiwinsulistyo@staff.uksw.edu

Abstract

Router is a network device that serves as a liaison between two or more computer networks to carry data from one network to another . Router has multiple developers , one of the developers of the famous router is a router brand CISCO . There are many series of brand CISCO routers that can be used by the company upper middle and middle class , kind of - kind of router specifications ranging from the size of the RAM (Random Access Memory ) until the price is varied. A network administrator must understand the need for a router or a company where he works in accordance with the needs of companies tersbut . This research using AHP (Analyctical Hierarcy Process) in decision making. Weighting of each criterion and alternatives as input from the user that will result in the recommendation . The end result of this desktop -based application will be displayed in the form of ranking product .

Keywords: Router, AHP, Criteria, Alternative, Weight

Router adalah perangkat jaringan yang berfungsi sebagai penghubung antar dua jaringan komputer atau lebih untuk mengirim data dari satu jaringan ke jaringan lain.

Router dikembangkan oleh banyak vendor, salah satu vendorrouter yang terkenal yaitu

CISCO. Terdapat banyak seri dari router merk CISCO yang dapat digunakan perusahaan

menengah ke atas dan menengah kebawah, macam – macam spesifikasi router mulai dari

ukuran RAM (Random Access Memory) sampai harga yang bervariatif. Seorang admin

jaringan harus mengerti kebutuhan router untuk perusahaan atau tempat dia bekerja

sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersbut. Penelitian ini menghasilkan aplikasi yang

menggunakan metode AHP (Analyctical Hierarcy Process) dalam pengambilan

keputusan dengan menggunakan spesifikasi dari router Cisco sebagai parameter dalam

menentukan router mana yang akan dipilih. Pembobotan dari setiap kriteria dan alternatif sebagai input dari user akan menghasilkan bentuk rekomendasi. Hasil akhir dari aplikasi ini akan ditampilkan dalam bentuk rangking produk.

Kata kunci : Router, AHP, Kriteria, Alternatif, Bobot.

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

(7)

1. Pendahuluan

Dewasa ini perkembangan teknologi informasi khususnya jaringan komputer sangat pesat. Seiring dengan perkembangan ini maka perlu adanya manajemen yang baik terhadap sebuah infrastruktur jaringan agar dapat dimanfaatkan dan berjalan dengan baik [1]. Dalam membangun sebuah infrastruktur jaringan hal yang harus diperhatikan antara lain adalah router. Router merupakan salah satu perangkat keras jaringan yang sangat penting, berfungsi sebagai penghubung antar dua jaringan atau lebih untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lain. Sangat vital bila sebuah perusahaan salah dalam memilih sebuah router karena akan merugikan perusahaan tersebut. Terdapat beberapa vendor yang memproduksi router, salah satu vendor yang terkenal dengan perangkat-perangkat jaringan yang telah diproduksi termasuk router adalah Cisco System Inc. Router Cisco adalah peralatan utama yang banyak digunakan pada jaringan area luas atau Wired Area Network (WAN) dan digunakan di perusahaan kecil maupun perusahaan besar sesuai kebutuhan masing-masing [2].

Banyak nomor seri yang digunakan Cisco dalam pembuatan router-nya sesuai dengan tingkat kebutuhan dan jenisnya, macam – macam spesifikasi router dengan harga yang bervariatif. Seorang admin jaringan harus mengerti kebutuhan router untuk perusahaan atau tempat dia bekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut, pemilihan router yang salah dapat mengganggu kinerja perusahaan tersebut dan dapat merugikan perusahaan tersebut.

Metode AHP merupakan metode yang dapat menguraikan suatu masalah multicriteria yang kompleks menjadi sautu hirarki. Kelebihan dari metode AHP dari beberapa metode sistem pengambilan keputusan yang ada adalah dengan cara membandingkan secara berpasangan setiap kriteria yang dimiliki oleh suatu permasalahan sehingga didapatkan bobot nilai dari kepentingan setiap kriteria - kriteria yang ada serta dapat memecahkan masalah yang tidak terstruktur menjadi terstruktur dengan menggunakan hirarki AHP dimana dalam penelitian ini data diolah menjadi tahapan - tahapan yang terstrukur [3].

(8)

Hasil perhitungan kriteria dan alternatif tersebut digunakan untuk memberikan rekomendasi Router Cisco seri berapa yang akan dipilih dengan menggunakan metode AHP dan output berupa aplikasi berbasis desktop. Seluruh proses perhitungan, tujuan dan hasil rekomendasi digunakan untuk membantu admin jaringan dalam pemilihan Router Cisco.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Cisco Learning Routing Network” memperkenalkan beberapa router merk Cisco yang digunakan dalam penelitian dan penggunaan router untuk keperluan bisnis dan lembaga, serta penggunaan router sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya [5].

Penelitian yang berjudul “Penentuan Perangkat Lunak Network Monitoring Sistem Berdasarkan Efektifitas Sistem Informasi Dengan Pendekatan AHP Pada PT XYZ ” dalam penelitian ini menentukan perangkat lunak apa yang akan digunakan sebagai monitoring jaringan dengan menggunakan metode AHP sebagai metode dalam pengambilan keputusan menggunakan tool expert chooice 200 dimana kriteria yang digunakan adalah Teknologi related, User related dan vendor realted, sedangkan untuk alternatif menggunakan macam-macam dari software monitoring jaringan seperti Nagios, Cacti, Open NMS dan Dude [6].

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu masalah dalam proses pengambilan keputusan. Masalahnya adalah pengambilan keputusan dalam pemilihan router Cisco sangat riskan bila tidak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari perusahaan. Dengan bermacam-macam spesifikasi dari masing masing router Cisco diharapakan seorang admin jaringan mengerti akan kebutuhan dari router dari perusahaan tersebut sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan router. Dengan demikian dibutuhkan sistem pendukung keputusan yang dapat membantu masalah diatas.

Sistem pendukung keputusan merupakan mengkombinasikan alternatif-alternatif solusi sehingga dapat diperoleh solusi tersebut. Sistem pendukung keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur.

Pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambil keputusan, melainkan merupakan sistem yang mendukung pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat [4].

(9)

Dalam metode Analytical Hierarchy Process dilakukan langkah-langkah sebagai berikut [7] :

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. Dalam tahap ini menjelaskan tentang menentukan masalah yang akan dipecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Melalui masalah yang ada didapatkan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya dikembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya.

2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang diberikan dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan).

3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya. Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan dengan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.

4. Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. Hasil perbandingan dari masing-masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai 9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Nilai dari rondom index(RI) dan skala penilaian perbandingan berpasangan dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1 Tabel Nilai RI [7]

N RI

(10)

Hiraki AH tahap ini j dalam pen yaitu Inter konfiguras yang men mengguna dari route memory ( interface [ Ko

HP dalam pe

ambar 1 me adalah tujua ji yaitu Cisc us dipenuhi

eal. Tahap umlah dari nelitian ini h outer adalah gan atau le ke jaringan l r (PC) dekst s dan banya sus yang tid outer memb rnetwork O sinya. Konf an utama ya

co Router. T oleh semua ketiga adal alternatif ti hanya meng h komputer ebih jaring lain. Router top, router m ak sistem in dak dimiliki

butuhkan o Operating Sy

ama dari ro ral Process en A mutlak nilai interm

i dapat dilih

Gambar 1 Hir

mengenai h ang akan di Tahap yang a alternatif lah alternat

memiliki C nput/output i oleh PC de operating sy System (IOS

nfigurasi ini k lebih penti mediet

hat pada Gam

rarki AHP

irarki AHP icapai atau g kedua adal agar layak tif atau pili si sesuai de ma alternati ng berfungs ter untuk m komponen y Central Proc

t [9]. Router esktop. system untu S) software

i berisi perin asuk dan k entukan jalu ry (RAM), -only memo

h sebagai ber ertugas men

i sebagai pe meneruskan yang sama d cessing Unit

r didisain u

uk menjalan untuk menj ntah-perinta keluar dari ur terbaik. K

nonvolatile ory (ROM)

rikut [10]: njalankan p

laukan ole

daripada B gannya darip

a B

nelitian ini, an masalah , kriteria ap jadi pilihan

lesaian mas tuhan, sedan

enghubung n data dari dengan Per t (CPU), me untuk melak

nkan fungs njalankan fil ah dan param

(11)

inisialisasi sebuah mi

RA cache fast Pada keba fungsi rou memory s langsing d PCMCIA

t switching, anyakan ro uter. Secara share input/

interface ro lau router ccess memo dule memori

ash – flash ormalnya m ara men-dow

idak. Pada k roses bootin dari flash. F yang dapat OM – ROM agnostic, ya tuk diagnos

dom Access M konfiguras i yang diseb h memory

embutuhkan wnload imag kebanyakan ng. Pada r Flash terpa ditambahka M digunakan ang dikenal

a hardware router, RO di-upgrade

ncangan Si

dukung k metode ya ngkat lunak alam pembu

ng disebut tan secara gan sistem, near squent

Gam

kontrol inte

Memory dig si yang seda meyediaka router yang asang secar

an atau dile n secara pe l dengan na e selama rou OM juga bis dengan car tial digamba

mbar 2 Metod

erface jaring

gunakan un ang jalan, d an space m menjadi m y share I/O

an paket sem start. RAM pat di-upgr dual in-line untuk me ult dari flas dalam flash

tuk meng-c g lain IOS

a single slo epas pada sa ermanen un

de linier squen

gan. CPU ro

ntuk informa dan mengatu memory unt

emory pros merupakan mentara. Isi

biasanya b rade dengan e memory m enyimpan im

sh. Image d monitor. Tu

g dan loadin an sebagai chip pada so

menentukan squential s rcy Process g keputusan de waterfa dimulai da asi dan main ti Gambar 2

nital[6]

outer merup

asi table rou tur antrian p tuk menjala sesor utama n share dia i dari RAM

bertipe dyn n menamba module (DIM mage dari dapat di-upg jadi ter-kom itansfer ke R dapat dijala atau berupa e flash.

mpan kode-ugas utama R

(12)

Tahap pertama dalam metode ini adalah analisa kebutuhan, pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner kepada para responden yaitu dosen Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang mengampu mata kuliah jaringan komputer, beberapa teknisi jarigan FTI dan BTSI Universitas Kristen Satya Wacana yang bertugas sebagai pengelola jaringan komputer di dalam kampus serta beberapa mahasiswa yang mempelajari atau memiliki konsentrasi jaringan komputer guna memperoleh kriteria apa saja yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi pemilihan router. Data yang telah didapat lalu disaring kembali untuk melihat kriteria apa yang paling dominan dipilih oleh para responden. Dalam isian data diambil dari sumber website Cisco dimana di website tersebut terdapat spesifikasi dari router yang akan digunakan sebagai data alternatif di penelitian ini. Hasil dari kuesioner dan spesifikasi router dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Data alternatif dan kriteria

Router Series

RAM Flash Memory

Garansi Harga Jml Port & Slot 1921 512 MB 256 MB 360 Hari Rp 13.000.000 4 1941 512 MB 256 MB 360 Hari Rp 15.000.000 5 2901 2000 MB 8000 MB 90 Hari Rp 18.000.000 9 2911 2000 MB 8000 MB 90 Hari Rp 20.000.000 11 2921 2000 MB 8000 MB 90 Hari Rp 25.000.000 13

Tahap selanjutnya adalah perancangan sistem dan perangkat lunak, dalam tahap ini dilakukan penyusunan data ke dalam sistem, serta aliran proses pembuatan dan hubungan antar data yang telah diperoleh dengan menggunakan UML. Tahap ini menjelaskan aliran bagaimana data akan diproses dan menjadi sebuah sistem.

(13)
(14)

Gambar 4 Sequence diagram

Gambar 4 menjelaskan gambaran skenario atau rangkaian langkah-langkah yang terjadi di dalam sistem. Admin melakukan login terhadap sistem. Sistem meminta username dan password dari admin untuk bisa melakukan login. Admin memasukkan username dan password kepada sistem. Sistem melakukan verifikasi terhadap username dan password. Sistem melakukan sinkronisasi permintaan kepada database untuk data yang akan disajikan. Sistem memberikan akses data yang tersimpan dalam database kepada admin. Admin melakukan input data yang akan disimpan kedalam database. Data yang telah disimpan dalam database dapat dilihat oleh admin.

System Database

data kriteria

Lihat data kriteria

     

data router

data kriteria

 

hasil seleksi login  request username and password

input username and password

akses 

input data Router 

input data kriteria : admin 

verifikasi username and password

data Router

Lihat data Router

identifikasi proses

seleksi

data Router

data kriteria

 

evaluasi

data seleksi

(15)

Sistem memiliki relasi database seperti pada Gambar 5

Gambar 5 relasi database

Relasi database pada Gambar 5 dapat dijelaskan sebagai berikut. Relasi database terdiri dari tabel-tabel yang digunakan dalam sistem. Tabel router menyimpan informasi mengenai data router. Tabel router mempunyai relasi dengan tabel seleksi_nilai. Selanjutnya tabel seleksi_header, tabel ini berisi nama seleksi apa yang akan dilakukan dan tanggal seleksi dilakukan, tabel seleksi_header juga memiliki relasi dengan tabel seleksi_nilai dan tabel seleksi_bobot. Berikutnya yaitu tabel seleksi_bobot dalam tabel ini menyajikan kode kriteria yang telah ditentukan dalam database dan bobot yang digunakan. Selanjutnya tabel kriteri, dalam tabel kriteria memiliki kode kriteria yang telah ditentukan dan nama dari kriteria yang digunakan. Selanjutnya tabel skala dalam tabel skala terdapat kode kriteria, skala besaran isi dari kriteria, batas maximum dari isi kriteria dan nilai dari isi kriteria. Terakhir tabel seleksi_nilai dalam tabel ini menyakup id_router, id_seleksi, kode kriteria, skala, nilai dan isian.

Aplikasi yang dibuat akan berupa dekstop dimana untuk penerapan aplikasi ini nantinya dibutuhkan spesifikasi minimum dari PC, seperti Tabel 4.

Tabel 4 Spesifikasi Minimum PC

Prosesor Inetel Pentium 4

RAM 1 GB

Free Disk space Database 100 MB

Selain spesifikasi minimum dari PC, juga ditentukan kebutuhan dari perangkat lunak, seperti pada Tabel 5.

Seleksi_header id_seleksi nm_seleksi tgl_seleksi

Skala KodeKriteria skala BatasMax Nilai Seleksi_bobot

id_seleksi KodeKriteria bobot

n 1

Kriteria KodeKriteria nm_Kriteria 1 n n

1 Router

*id_router ns_router jenis_router

Seleksi_nilai id_router id_seleksi KodeKriteria skala nilai isian n

1

n 1

n

n

n n

1

1

1

1

(16)

Tabel 5 Kebutuhan Perangkat Lunak 

Database Microsoft Access 2010 UML Designer Rational Rose 2002 Program Tools Visual Basic 6

Tahapan ketiga adalah penerapan dan pengujian, dalam hal ini mulai membuat aplikasi dengan bahasa pemrograman dan dilakukan pengujian untuk mengetahui kesalahan pemrogramannya, hasilnya akan dievaluasi kembali, jika masih belum sempurna maka akan dikembalikan ke tahap sebelumnya yaitu tahap perancangan dari tahap tersebut. Pada tahap ini akan dilampirkan perhitungan manual dari penelitian ini dimana perhitungan ini digunakan sebagai acuan dalam pengisian program. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam perhitungan AHP.

1. Membuat matriks perbandingan berpasangan. Dalam tahap ini dilakukan perbandingan antar kriteria dengan cara memberikan bobot antar satu kriteria dengan kriteria yang lain. Hasil dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Matrix Perbandingan Berpasangan

Harga RAM Flash Memori

Port

&

Slot

Garansi

Harga 1 2 3 4 5 RAM 0,5 1 2 3 4

FM 0,33 0,5 1 2 3

Port&slot 0,25 0,33 0,5 1 2 Garansi 0,2 0,25 0,33 0,5 1

Jumlah 2,28 4,08 6,83 10,5 15

Angka 1 pada kolom Harga baris Harga menjelaskan tingkat kepentingan yang sama antara Harga dengan Harga, sedangkan angka 2 pada kolom RAM baris Harga menunjukan Harga sedikit lebih penting dibandingkan dengan RAM. Angka 0,5 pada kolom Harga baris RAM merupakan hasil perhitungan 1/nilai pada kolom RAM (2). Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama. FM(Flash Memori).

2. Membuat matriks nilai kriteria

(17)

Tabel 7 Matriks Nilai Kriteria

Harga RAM FM Port&Slot Garansi JML Priori tas Harga 0,43 0,49 0,43 0,38 0,33 2,06 0,41 RAM 0,21 0,24 0,29 0,28 0,28 1,28 0,26

FM 0,14 0,12 0,14 0,19 0,2 0,79 0,16

port&slot 0,10 0,08 0,07 0,09 0,13 0,47 0,09

Garansi 0,08 0,06 0,04 0,04 0,06 0,28 0,06

Nilai 0,43 pada kolom Harga baris Harga Tabel 5 diperoleh dari nilai kolom Harga baris Harga Tabel 4 dibagi jumlah kolom Harga baris Harga pada tabel 4 (1/2,28). Nilai kolom jumlah pada tabel 5 diperoleh dari penjumlahan pada setiap barisnya. Untuk baris pertama, nilai 2,06 merupakan hasil penjumlahan dari 0,43 + 0,49 + 0,43 + 0,38 + 0,33 = 2,06. Nilai pada kolom prioritas diperoleh dari nilai pada kolom jumlah dibagi dengan jumlah kriteria, dalam hal ini ada 5 kriteria. Contoh perhitungan 2,06/5 = 0,41.

3. Membuat metriks penjumlahan tiap baris

Matriks ini dibuat dengan mengalikan nilai prioritas pada Tabel 7 dengan matriks perbandingan berpasangan Tabel 6. Hasil perhitungan ditampilkan pada Tabel 8.

Tabel 8 Matriks Penjumlahan Tiap Baris

Harga RAM FM Port &Slot

Garansi JML

Harga 0,41 0,82 1,23 1,64 2,05 6,15 RAM 0,13 0,26 0,52 0,78 1,04 2,73

FM 0,05 0,08 0,16 0,32 0,48 1,09 Port&slot 0,02 0,03 0,04 0,09 0,18 0,36

Garansi 0,01 0,01 0,02 0,03 0,09 0,16

Nilai 0,41 pada baris harga kolom harga Tabel 8 diperoleh dari nilai prioritas baris harga pada Tabel 7 (0,41) dikalikan dengan nilai baris Harga kolom harga pada Tabel 6 (1). Nilai 0,13 pada baris RAM kolom harga Tabel 8 diperoleh dari nilai prioritas baris RAM pada Tabel 7 (0,26) dikalikan dengan nilai dari baris RAM kolom harga pada Tabel 6 (0,5). Kolom jumlah pada Tabel 8 didapatkan dari penjumlahan dari setiap baris pada Tabel 8. Contohnya nilai 6,15 pada kolom jumlah merupakan hasil penjumlahan dari 0,41 + 0,82 + 1,23 + 1,64 + 2,05 = 6,15

4. Perhitungan rasio konsistensi

(18)

Tabel 9 Perhitungan Rasio Konsistensi

Jumlah per Baris

Prioritas Hasil

Harga 6,15 0,41 6,56 RAM 2,73 0,26 2,99

FlashMemori 1,09 0,16 1,25 Port&Slot 0,36 0,09 0,45

Garansi 0,16 0,06 0,22

Kolom jumlah per baris diperoleh dari kolom jumlah pada Tabel 8, sedangkan kolom prioritas diperoleh dari kolom prioritas pada Tabel 7. Dari Tabel 9, diperoleh nilai-nilai sebagai berikut :

Nilai kolom Hasil pada Tabel 9 diperoleh dari penjumlahan nilai kolom jumlah per baris + nilai kolom prioritas. contoh (6,15 + 0,41 = 6,56).

Jumlah (penjumlahan dari nilai-nilai hasil) : (6,56 + 2,99 + 1,25 + 0,45 + 0,22 = 11,47).

n(jumlah kriteria) : 5

λ maks (jumlah/n) : 11,47/5 = 2,29 CI((λmaks - n)/n) : ((2,29-5)/5) = -0,54

CR(CI/RI (lihat pada Tabel daftar Indeks Random Konsistensi)) : -0,54/1,12 = -0,48

Oleh karena CR < 0,1, maka rasio konsitensi dari perhitungan tersebut dapat diterima.

Jika tahapan-tahapan sebelumnya telah diperbaiki maka dilanjutkan ketahap keempat yaitu menyatukan program dan melakukan pengujian sistem, apakah memberikan manfaat dari segi efisien dan efektif serta memudahkan pengguna dalam pemakaiannya sehingga bisa menciptakan sebuah sistem yang tekomputerisasi dengan baik. Pada tahapan ini sistem akan dievaluasi.

Tahapan terakhir, menjaga dan merawat aplikasi baru yang telah dikembangkan serta terus mengevaluasi kelemahan-kelemahan yang ada untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jika dikemudian hari sistem tersbut masih perlu penyempurnaan, maka hasil evaluasi terakhir ini akan menjadi analisa data dan kebutuhan baru yang baru untuk pengembangan kedepan.

4. Hasil dan Pembahasan

(19)

AHP. Sel menampil keluar dar

Sel form ters parameter dapat dilih fasilitas m Kode Pro dapat dilih 1

lanjutnya t kan hasil la ri program.

lanjutnya ta sebut berisi r dalam per

hat pada G menambah d ogram untuk hat pada Ko

erdapat me aporan dari

Tampilan fo

Gamb

ampilan for i daftar al rhitungan A Gambar 7 d data, menge k menampi ode Program

Gambar 7

enu laporan i perhitunga form utama d

bar 6 Tampilan

rm data alte lternatif da AHP. Form

dan Gamba edit data, m ilkan form m 1 dan Kod

7 Tampilan Fo

n, dalam m an AHP. M

dapat diliha

n Form Utam

ernatif dan an kriteria

data altern ar 8. Di da menghapus data altern de Program

orm Data Alte

menu ini d Menu keluar at pada Gam

a

form kriter yang dig natif dan fo lam form t data dan m natif dan fo

2.

rnatif

digunakan u berfungsi u mbar 6.

ria dimana gunakan se

orm data kr tersebut ter menyimpan orm data kr

untuk untuk

(20)

Kode Progr oTo bablas

nama = Nul(r NmFoto = Nul ernatifNmFot oTo bablas

teria iaKode = !Ko iaNama = !Nm iaOrder = Nu iaSatuan = N

mber = 3021 to <> "" The .Picture = L

an Data Altern

atif) Id_Alternati

erangan)

(App.Path &

Form Data Kri an Data Kriter

(21)

Fo luasi akan

etelah mel impan, mak erhitungan A

ode Program e Program 3

ram 3 Kode P

b GridNilai_ As Double, As String

e ColIndex

ute "DELETE Execute "INS LAI WHERE ID RITERIA='" & natifID_Alte

= "insert i siID_Seleksi

= strSQL & i!ISIAN) & " Execute strS = DbCon.Exe WHERE ID_SEL RIA='" & rsNi = DbCon.Exe KRITERIA='" Find = New A d.Open "SELEC WHERE ID_SEL RIA='" & rsNi

penKeyset d.MoveFirst

perhitunga b menu eva dilakukan p lakukan pe

ka hasil p AHP.

Gamba

m untuk mel 3.

Program Untuk

_AfterColUpd vSumNilai A

FROM NILAI_ SERT INTO NI D_SELEKSI = rsNilai!kod ernatif) & "

into NILAI_T ilai!kode & ecute("Selec & rsNilai!k ADODB.Record CT DISTINCT LEKSI = '" & ilai!kode &

an AHP te aluasi dapa penilaian te enilaian ter penilaian ya

ar 9 Form Eva

lakukan pen

k Penilaian Te

date(ByVal C As Double

_TMP" ILAI_TMP SEL

'" & Trim(S de & "' AND "' "

TMP values ( & Trim(Alte

ilai!kode &

CT SUM(ISIAN "' ORDER BY

erdapat pad at dilihat pa erhadap alt rhadap mas

ang telah d

aluasi Alterna

nilaian terha

erhadap Altern

ColIndex As

LECT * FROM

TIF, ISIAN F ksiID_Seleks TIF<>'" &

ternatif) &

&

nu evaluasi r 9, dimana

i masing-m g alternatif akan digun

atif dapat di

(22)

Do Whi

le Not rsFin rsFind!ISIAN vNilai = R GridNilai. GridNilai. d If tuhan user.

10. ption = "Coe yle = 1

terdapat fo obotan perb

orm pembob bandingan d dari form

mbobotan Krit

embobotan

n Kriteria

mcrit

an kriteria

apat dilihat dalam

riteria dapat

(23)

lb Else lb Else Then lb Else lb lb End Else Cmdi lblI End If End Sub

Ha Pada Gam router yan

Set pengujian dari pengu

lIncon.Capti If numcrit = lIncon.Capti If numcrit =

lIncon.Capti

lIncon.BackS lIncon.Capti If

nconcrit.Cap ncon.Visible

asil dari per mabar 11 ter ng telah diba

telah langk ini bertujua ujian sistem

ion = = 4 And inco ion = = 5 And inco

ion =

Style = 0 ion =

ption = "Coe e = False

rhitungan p rlihat hasil andingkan d

Gambar

kah perhitu an untuk me m dapat dilih

onCrit > 0.0

onCrit > 0.1

erência ON"

pembobotan akhir dari a dengan men

11 Hasil dari

ungan seles engetahui s hat pada Tab

09 Then

112

n diatas dap aplikasi ini nggunakan p

Perhitungan A

sai akan di istem telah bel 10.

at dilihat p adalah pera perhitungan

AHP

ilakukan pe berjalan de

pada Gamba ankingan pr n metode AH

engujian si engan baik.

ar 11. roduk HP.

(24)

Tabel 10 Pengujian Sistem

Pengujian Validasi Hasil Status Uji

Proses Melihat Data

Dapat melihat data alternatif dan

kriteria

Berhasil Melihat Data

Alternatif dan Kriteria

Berhasil

Proses Edit Data

Melakukan Edit pada salah satu data

alternatif dan kriteria

Berhasil merubah isian

data

Berhasil

Proses Hapus Data

Menghapus salah satu data alternatif

dan kriteria

Berhasil menghapus

data

Berhasil

Proses Tambah data

Menambah data Berhasil menambah data

Berhasil

Proses penilaian alternatif

Melakukan penilaian pada

alternatif

Berhasil menampilkan

nilai

Berhasil

Proses Pembobotan

Melakukan Pembobotan Kriteria

Pembobotan berhasil

dilakukan

Berhasil

5. Kesimpulan

(25)

Saran untuk pengembangan sistem ini adalah dapat dibuat dengan menggunakan metode lain dalam perhitungan sistem pendukung keputusan. Memberikan sub kriteria dalam perhitungan AHP sehingga diharapkan akan lebih dinamis dalam memberikan rekomendasi router. Tidak hanya dalam memberikan rekomendasi sebuah router, sistem ini dapat digunakan sebagai aplikasi sistem pendukung keputusan yang lain sesuai dengan case yang akan dibuat.

6. Daftar Pustaka

[1] Muslim, Much Aziz, 2007, Analisa Teknis Perbandingan Router Linux Dengan Router Mikrotik Pada Jaringan Wireless, Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XII: 10-21.

[2] Hikmaturokhman, Alfin, Adnan Purwanto, dan Rendy Munadi, 2010,Analisis Perancangan dan Implementasi Firewall dan Traffic FilteringMenggunakanCiscoRouter,http://repository.upnyk.ac.id/3 84/1/c1_analisis_perancangan_dan_implementasi_firewall_dan_tr affic_filtering_menggunakan_cisco_router.pdf.Diakses Tanggal 16 Maret 2015.

[3] Dewi, Syarifah Tri Permata, 2013, Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP dan TOPSIS, http://digilib.uin-suka.ac.id/7329/. Diakses Tanggal 15 April 2015.

[4] Tanone, Radius, 2010, Perancangan dan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan untuk Memenuhi Kelayakan Pelelangan Barang dengan Metode AHP pada Perum Pegadaian Kupang, http://repository.uksw.edu. Diakses Tanggal 20 November 2015. [5] Hidayat, Winga Latu Ayu, 2011, Rancang Bangun CISCO

Learning Routing Network, http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17878-Paper-pdf.pdf. Diakses Tanggal 7 April 2015.

[6] Harli, Eko, 2011, Penentuan Perangkat Lunak Network Monitoring System Berdasarkan Efektifitas Sistem Informasi Dengan PendekatanAHPPadaPTXYZ,https://www.academia.edu/7686224/ Penentuan_Perangkat_Lunak_Network_Monitoring_System_Berd asarkan_Efektifitas_Sistem_Informasi_Dengan_Pendekatan_AHP _Pada_PT.XYZ_. Diakses Tanggal 09 Desember 2014.

[7] Saragih, Sylvia Hartati, 2013, Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop, Pelita Informatika Budi Darma, volume 4: 2.

[8] Yanti, 2010, Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru Pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga Berbasis AHP, http://repository.uksw.edu. Diakses Tanggal 14 Oktober 2015. [9] Alinazar,Alfred,2003,PengantarCiscoRouter,

http://kuliahumumIlmukomputer.com Diakses Tangggal 14 April 2015.

Gambar

figurasi-konnfigurasi inii berisi perin
Tabel 3 Data alternatif dan kriteria
Gambar 4 Sequence diagram
Gambar 5 relasi database
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berarti hasil penelitian memberikan bukti empiris Pengaruh Usia, Pendapatan, Jenis Kelamin dan Gaya Hidup Terhadap Masalah Kartu Kredit dengan Mental Accounting

Peraturan perundang-undangan adalah yang pertama harus ditegakkan dalam upaya pengembangan program nuklir, yang mencakup pembentukan badan regulator independen yang

No Peneliti Judul penelitian Metode Hasil Persamaan dan Perbedaan beberapa Hotel di Medan 4 Wijaya Mukti Sri Utari Universita s Muhamm adiyah Surakarta 2012 Pengaruh

Meskipun e-commerce merupakan sistem yang menguntungkan karena dapat mengurangi biaya transaksi bisnis dan dapat memperbaiki kualitas pelayan pada pelanggan, namun

Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kadar anti GAD/IA2 di penderita DM tipe 1A sehingga dapat memberi informasi tentang antibodi anti GAD/IA2 di Indonesia.. BAHAN

Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa Semakin lama benda yang diplating di celup pada larutan plating maka semakin tinggi tingkat ketahanan lapisan tersebut jika di uji

Beberapa penelitian mengenai hubungan paparan prenatal valproat terhadap perkembangan neuron anak menunjukkan hasil bahwa valproat dapat meningkatkan risiko munculnya