• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Prinsip Prinsip University Governance Berlandaskan Tri Hita Karana di Universitas Mahasaraswati Denpasar - Bali T2 922009103 BAB VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Prinsip Prinsip University Governance Berlandaskan Tri Hita Karana di Universitas Mahasaraswati Denpasar - Bali T2 922009103 BAB VI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

169

BAB VI

PENUTUP

6.1. Simpulan

Kajian tentang implementasi prinsip-prinsip university governance berlandaskan Tri Hita Karana di Universitas Mahasaraswati Denpasar menemukan:

6.1.1. Pelaksanaan Prinsip-Prinsip University Governance 1. Pelaksanaan prinsip transparansi.

Transparansi dalam konteks pendidikan tinggi berkaitan dengan kebutuhan untuk memberikan informasi tentang upaya dan kinerja lembaga pendidikan tinggi di berbagai bidang aktivitas yang dilakukan, serta informasi lainnya yang relevan dan berdampak signifikan pada kinerja perguruan tinggi secara akurat dan tepat waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Keterkaitan antara unsur-unsur transparansi dengan nilai-nilai Tri Hita Karana, adalah: 1) Ketaatan dalam memberikan informasi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; 2) Kejujuran dalam memberikan informasi yang relevan, dan informasi diberikan sesuai dengan keadaan sebenarnya tanpa disembunyikan; 3) Disiplin dalam memberikan informasi secara akurat dan tepat waktu; dan 4) Tanggung jawab. Mampu memberikan informasi dengan benar terkait pengelolaan sumber daya yang dipercayakan oleh pemangku kepentingan kepada universitas.

(2)

170

alamat http://unmas.ac.id. Pelaksanaan prinsip transparansi dalam hal keterbukaan di bidang keuangan dilakukan oleh Rektor Universitas Mahasaraswati terhadap yayasan, sementara pihak fakultas yang diwakili oleh dekan fakultas bertindak sebagai pendamping rektor. Laporan tahunan yang berisi laporan kinerja universitas dan laporan pengelolaan dana universitas yang disusun oleh Pimpinan Universitas hanya disampaikan kepada yayasan, tidak kepada stakeholder lainnya.

2. Pelaksanaan prinsip akuntabilitas

Akuntabilitas berkaitan dengan pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang dilakukan melalui sistem pelaporan tahunan dan dipublikasikan kepada masyarakat. Keterkaitan antara unsur-unsur akuntabilitas dengan nilai-nilai Tri Hita Karana, adalah: 1) Tanggung jawab, yaitu mampu mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang dijalankan kepada semua pemangku kepentingan; 2) Ketaatan. Melalui prinsip akuntabilitas dapat dipastikan bahwa pengambil keputusan telah melaksanakan kewajiban dengan mematuhi standar publik yang telah disepakati, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan; 3) Kejujuran. Jujur dalam memberikan laporan terutama kejujuran dalam penggunaan sumber daya keuangan dan laporan yang diberikan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; 4) Disiplin. Memberikan laporan secara tepat waktu.

(3)

171 tahunan ini hanya diperuntukkan bagi yayasan, bukan kepada semua stakeholder universitas.

3. Pelaksanaan prinsip responsibilitas

Responsibilitas atau tanggung jawab mengacu kepada bertindak dengan cara yang tepat dalam menjalankan kewajiban yang berhubungan dengan suatu tugas. Responsibilitas mengacu kepada pelaksanaan tugas dan kewajiban sesuai dengan job description yang telah ditetapkan, sehingga pelaksanaan prinsip responsibilitas memerlukan nilai-nilai yang berasal dari Tri Hita Karana, yaitu: 1) Tanggung jawab. Mampu memper-tanggungjawabkan semua kegiatan yang dijalankan kepada semua pemangku kepentingan; 2) Ketaatan. Melalui prinsip responsibilitas dapat dipastikan bahwa semua tugas dan kewajiban telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan; dan 3) Disiplin. Melaksanakan tugas dan kewajiban secara tepat waktu.

Pelaksanaan prinsip responsibilitas di Universitas Mahasaraswati ditunjukkan dengan adanya pedoman tertulis atas pembagian tugas di tingkat fakultas terkait dengan tugas dosen, tugas kepala program studi, karyawan, dan untuk mahasiswa. Bentuk lain pelaksanaan prinsip responsibilitas di Universitas Mahasaraswati adalah tanggung jawab sosial universitas yang diwujudkan dalam bentuk program layanan pengobatan gratis kepada masyarakat, program desa binaan, program bedah rumah, dan kegiatan sosial keagamaan dengan mengadakan Tirtayatra dan memberikan dana punia.

4. Pelaksanaan prinsip keadilan

(4)

172

keluarga atau kondisi keuangan keluarga. Nilai-nilai Tri Hita Karana yang terkait dengan prinsip keadilan adalah ketaatan, yaitu taat untuk mengakui bahwa setiap orang memiliki hak sama di dalam memperoleh kesempatan dalam pendidikan.

Prinsip keadilan di Universitas Mahasaraswati diwujudkan, antara lain, dalam bentuk pemberian kesempatan kepada perempuan untuk menjabat sebagai Rektor Universitas Mahasaraswati, dan pemberian reward and punishment. Sedangkan keadilan dalam pemerataan pendidikan yang mengacu pada isu-isu kesempatan yang sama terhadap semua orang untuk mendapatkan pendidikan diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa untuk mahasiswa berpotensi secara akademik tetapi kurang mampu dalam hal biaya.

5. Pelaksanaan prinsip independensi

Prinsip independensi (otonomi) terkait dengan kebebasan untuk mengelola sendiri lembaga perguruan tinggi sebagai pusat penyelenggaraan Tridharma. Dalam konsep Tri Hita Karana, prinsip independensi (otonomi) membutuhkan nilai ketaatan dan tanggung jawab. Taat untuk mematuhi batasan-batasan kewenangan yang harus dilaksanakan dan mampu mempertanggungjawabkan pelaksanaan kewenangan yang telah menjadi kewajibannya.

(5)

173 6.1.2. Pelaksanaan Nilai-Nilai Tri Hita Karana

Etos kerja berdasarkan ideologi Tri Hita Karana, dimensi parhyangan yang mengatur harmonisasi hubungan antara manusia dengan Tuhan, dan dimensi pawongan yang mengatur harmonisasi hubungan antara manusia dengan manusia memunculkan nilai-nilai ketaatan, keadilan, kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab. Sedangkan dari dimensi palemahan yang mengatur hubungan manusia dengan lingkungan memunculkan nilai ketaatan, dan tanggung jawab.

Prinsip keseimbangan hubungan dan tanggung jawab antara manusia dengan Tuhan (dimensi parhyangan) diwujudkan dalam bentuk aktivitas yang berhubungan dengan pemujaan kepada Tuhan, seperti pembangunan dan penyediaan tempat suci dan fasilitas keagamaan, serta penyelenggaraan peringatan hari raya keagamaan, sebagai perwujudan nilai ketaatan, keadilan, kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab.

Prinsip keseimbangan hubungan dan tanggung jawab antar sesama manusia (dimensi pawongan) diwujudkan dalam bentuk pemenuhan kebutuhan mahasiswa, pemenuhan kebutuhan pegawai dosen dan non-dosen, dan memberi kesempatan kepada perempuan untuk menjabat sebagai rektor.

(6)

174

6.1.3. Pelaksanaan Prinsip-Prinsip University Governance Berlandaskan Tri Hita Karana

Pelaksanaan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang dilandasi oleh nilai-nilai Tri Hita Karana di Universitas Mahasaraswati menggunakan sistem kepercayaan, dimana pimpinan universitas dipandang sebagai individu yang memiliki pemikiran dan perilaku yang baik, serta bekerja secara sukarela dengan mengabdikan diri sebagai pengayah di Universitas Mahasaraswati. Oleh karena itu seluruh sivitas akademika meyakini kejujuran pengabdian yang dimiliki oleh pimpinan universitas. Bentuk pelaksanaan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang lain adalah acara Open House yang diprogramkan oleh Rektor Universitas Mahasaraswati. Acara open house merupakan perwujudan dimensi pawongan, yaitu menjaga harmonisasi hubungan antara manusia dengan manusia. Manfaat dari acara open house ini adalah mengurangi kemungkinan terjadinya konflik.

Prinsip responsibilitas atau tanggung jawab terkait dengan pelaksanaan tugas atau kewajiban. Pelaksanaan prinsip responsibilitas sebagai perwujudan dimensi pawongan di Universitas Mahasaraswati diwujudkan dengan memenuhi kebutuhan mahasiswa, kebutuhan pegawai dosen dan non-dosen, serta pelaksanaan tanggung jawab sosial universitas berupa program layanan pengobatan gratis bagi masyarakat, program desa binaan dan program bedah rumah. Konsep tanggung jawab sosial universitas menekankan pada dua unsur, yaitu keharmonisan hubungan antara universitas dengan masyarakat (pawongan) serta keharmonisan hubungan universitas dengan lingkungan (palemahan).

(7)

175 Mahasaraswati. Sedangkan keadilan dalam pemerataan pendidikan yang mengacu pada isu-isu kesempatan yang sama terhadap semua orang untuk mendapatkan pendidikan diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa untuk mahasiswa berpotensi secara akademik tetapi kurang mampu dalam hal biaya, dipahami sebagai perwujudan ajaran yang ada di dalam ideologi Tri Hita Karana tentang Empat Kebajikan Yang Luhur terdiri atas: cinta kasih (maitri), penuh perhatian terhadap yang menderita (karuna), mengampuni (upeksa), dan bersimpati terhadap yang berprestasi (mudita).

Pelaksanaan prinsip independensi dalam konsep Tri Hita Karana, terkait dengan dimensi pawongan yang mengatur hubungan manusia dengan sesama. Dalam menjaga keharmonisan, segala bentuk kegiatan harus menghormati hak-hak setiap individu, termasuk menghormati kebebasan yang dimiliki oleh setiap individu untuk menentukan kehidupannya. Karena setiap individu berhak dan layak memperoleh hak dan kewajiban yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: pelaksanaan prinsip-prinsip university governance di Universitas Mahasaraswati dilandasi oleh nilai-nilai budaya Tri Hita Karana sebagai kearifan lokal di Bali.

6.2. Implikasi Teoritis

(8)

176

pelayanan yang lebih baik, dan, pada akhirnya, hasil yang lebih baik. Namun demikian, prinsip-prinsip university governance dapat terlaksana dengan baik apabila nilai-nilai dan standar etika tertanam dan menjadi dasar semua kebijakan, prosedur, dan tindakan, serta perilaku pribadi dari semua staf dan stakeholder universitas. Nilai-nilai ini dapat diperoleh dari kearifan lokal dimana universitas berada.

Nilai-nilai mewakili apa yang penting bagi manusia. Semua kelompok manusia mengembangkan norma-norma dan nilai-nilai. Setiap individu membawa nilai-nilai kemanapun individu pergi, termasuk ke tempat kerja. Ketika individu berada di tempat kerja, nilai-nilai menjadi motivator internal untuk melakukan hal yang terbaik dan memperkuat karakter dan moralitas yang baik. Nilai-nilai kemanusiaan memiliki peran penting di tempat kerja dan praktek karyawan sebagai etos kerja dan mantra untuk kesuksesan ekonomi. Etos kerja menyebabkan karyawan yang datang untuk menikmati pekerjaan menjadi bahagia dan puas. Karyawan juga mengembangkan perasaan kesetiaan dan keterikatan terhadap organisasi, sehingga tercipta tata hubungan yang harmonis.

(9)

177 Tata hubungan dalam konsep stakeholder dapat dianalogikan dengan tata hubungan dalam konsep Tri Hita Karana yang mempercayai bahwa setiap gerak langkah kehidupan manusia merupakan konsepsi hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungannya. Dari konsepsi hubungan Tri Hita Karana ini dapat diidentifikasi nilai ketaatan, kejujuran, keadilan, disiplin, dan tanggung jawab yang sangat bermanfaat bagi keberhasilan pelaksanaan prinsip-prinsip university governance.

(10)

178

dengan baik dan benar sehingga tercipta good university governance. Sebagaimana diungkapkan oleh Wiana (2007), bahwa falsafah Tri Hita Karana yang menekankan pada teori keseimbangan menyatakan bahwa masyarakat Hindu cenderung memandang diri dan lingkungannya sebagai suatu sistem yang dikendalikan oleh nilai keseimbangan dan diwujudkan dalam bentuk perilaku. Nilai-nilai yang diperoleh individu dari lingkungan budayanya dapat membentuk perilaku individu, termasuk membentuk perilaku individu dalam melaksanakan prinsip-prinsip university governance.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip university governance di Universitas Mahasaraswati dilandasi oleh nilai-nilai Tri Hita Karana. Penelitian ini mengidentifikasi nilai-nilai yang diperlukan untuk melaksanakan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, keadilan, dan independensi (otonomi), yaitu nilai ketaatan, kejujuran, keadilan, disiplin, dan tanggung jawab. Temuan ini sejalan dengan penelitian Putera dan Supartha (2013) yang menemukan bahwa budaya Tri Hita Karana berpengaruh terhadap budaya organisasi di lembaga universitas.

Tri Hita Karana sebagai kearifan lokal di Bali telah mengarahkan perilaku sivitas akademika Universitas Mahasaraswati untuk melaksanakan prinsip-prinsip university governance. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryadi dan Kusnendi (2010) yang menemukan bahwa tinggi rendahnya aktualisasi perilaku ilmiah, edukatif dan religius di kalangan sivitas akademika dipengaruhi oleh kuat lemahnya nilai-nilai kearifan lokal, dalam hal ini budaya Sunda.

(11)

179 perguruan tinggi yang bermutu. Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ilyas dan Rafiq (2012:178) yang menunjukkan bahwa disiplin, kesadaran sosial, akuntabilitas, keadilan, dan tanggung jawab memiliki dampak yang signifikan terhadap keberhasilan organisasi, dan hasil penelitian Todorović (2013:52) yang menunjukkan ada korelasi dan dampak penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan terhadap kinerja perusahaan.

6.3. Implikasi Manajerial

Meskipun penelitian ini memiliki banyak keterbatasan, tetapi penelitian ini telah menunjukkan bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip university governance dapat dilandasi oleh nilai-nilai Tri Hita Karana. Implikasi manajerial yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian tersebut adalah:

Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati telah menetapkan pelaksanaan lomba Tri Hita Karana Award yang diikuti oleh seluruh unit usaha yayasan dan mewajibkan sivitas akademika untuk melakukan persembahyangan setiap hari dengan tujuan untuk memelihara dan mengembangkan nilai-nilai Tri Hita Karana. Mengingat bahwa nilai-nilai Tri Hita Karana bermanfaat untuk mendukung pelaksanaan prinsip-prinsip university governance, alangkah baiknya jika pelaksanaan lomba Tri Hita Karana Award dan aktivitas persembahyangan dapat ditingkatkan.

(12)

180

untuk menjaga harmonisasi hubungan berdasarkan nilai-nilai Tri Hita Karana, namun demikian mengingat pengembangan universitas dan mengantisipasi jumlah mahasiswa yang semakin banyak dimasa yang akan datang, alangkah baiknya jika pihak yayasan dapat mencari lahan baru yang dapat digunakan secara mandiri oleh Universitas Mahasaraswati.

Yayasan telah memberikan otonomi sebagai bentuk prinsip independensi terhadap universitas, dan itu dirasakan oleh pihak rektorat sangat baik. Mengingat pemberian otonomi sangat dibutuhkan dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka akan lebih baik apabila pemberian otonomi tersebut dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan, sehingga dapat memberikan kepastian dan tidak menimbulkan keragu-raguan bagi universitas dalam mengambil keputusan.

Rektor Universitas Mahasaraswati melaksanakan acara Open House adalah untuk menampung keluhan dan masukan atas semua kegiatan universitas sebagai bentuk pelaksanaan prinsip transparansi dan akuntabilitas serta perwujudan dimensi pawongan yaitu menjaga harmonisasi hubungan antara manusia dengan manusia. Maka semua pihak akan mendapatkan manfaat positif dari acara open house ini jika pihak Rektorat dapat menindak lanjuti kesepakatan-kesepakatan yang muncul dari acara open house ini.

(13)

181 program tanggung jawab sosial universitas ini dapat dikembangkan dan ditingkatkan penyelenggaraannya.

6.4. Keterbatasan Penelitian dan Agenda Penelitian Mendatang

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan Media Audio Visual Pada Kompetensi Penerapan Teknik Perlakuan Kimiawi Enzimatis Di Smkn 2 Indramayu.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menikah usia muda bukanlah tindakan yang tepat untuk segera mendapatkan keturunan yang berkualitas.. Siap untuk menikah berarti telah siap secara fisik (organ reproduksi telah

bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 154 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

Bersama ini diharapkan kehadiran Saudara pada acara pembuktian kualifikasi Paket yang tersebut pada point 1 s/d 3 diatas, pada tanggal 14 s/d 18 November 2013

Analisis Kinerja Sistem Proteksi dalam Teknologi MPLS (Multi Protocol Label Switching) terhadap Transmisi PT. Aplikanusa Lintasarta Surabaya (Analysis of Protection

Penggunaan stilistika sastra metonimia dalam novel-novel karya Arafat Nur-novel karya Arafat Nur menggunakan bentuk kalimat yang sepadan dengan nama-nama yang unik terhadap

Dalam penelitian ini, metode komparasi digunakan untuk membandingkan pemikiran Hamdani Bakran Adz- Dzakiey tentang Prophetic Intelligence (kecerdasan kenabian) dengan buku

Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah yang tidak berasal dari rumah tangga dan berasal dari kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri,