• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN RANCANG BANGUN ALAT PENCEKAM BENDA KERJA SEMI-OTOMATIS MESIN PILIN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN RANCANG BANGUN ALAT PENCEKAM BENDA KERJA SEMI-OTOMATIS MESIN PILIN."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manufaktur adalah aktifitas industri yang mengubah bentuk

bahan baku untuk menciptakan suatu produk. Derivasi dari kata

manufaktur mencerminkan arti asli: membuat dengan tangan.

Sebagaimana keterbatasan kekuatan peralatan tangan (hand tool), sebagian besar manufaktur dilakukan dengan proses permesinan.

Teknologi manufaktur merupakan semua metode yang digunakan

untuk membentuk bahan logam mentah menjadi produk akhir.

Teknologi manufaktur termasuk pembentukan plastis, pengecoran,

las, dan teknologi permesinan.Metode pembentukan plastis (plastic forming) digunakan secara luas untuk membentuk logam ke dalam bentuk yang diinginkan. (Youssef.H.A., El-Hofy.H. dkk, 2008:hal 1).

Mesin pilin berfungsi untuk merubah bentuk batang persegi

(rectangular bar) menjadi bentuk spiral dengan cara melakukan pemuntiran. Batang spiral ini biasanya digunakan sebagai bahan

pembuat tralis dan pagar rumah, sehingga selain memiliki fungsi

sebagai pengaman juga menambah nilai dekoratif pada eksterior

rumah.

Perkembangan teknologi mesin mekanik saat ini melaju

dengan pesat. Hal itu teridentifikasi dengan banyaknya mesin

(2)

2

Pengotomatisan proses dalam industri, merupakan upaya untuk

meningkatkan produktivitas, unjuk kerja, serta keamanan kerja.

Perkembangan kecanggihan teknologi banyak dihasilkan dari

panggabungan dua disiplin ilmu, mesin mekanik dan elektronika

yang dikenal dengan nama mekatronika atau mechatronics.

Mechatronics adalah kombinasi yang sinergi dari teknik mesin ("mecha" singkatan dari mechanisms, yang dimaksud adalah

machines berarti ‘move’ atau 'gerak'), teknik elektro ("tronics" for electronics), dan teknik komputer. Tujuan dari ilmu ini adalah mempelajari sistem otomasi dari sudut pandang ilmu teknik dan

sistem kontrol hybrid (gabungan dari disiplin ilmu)

(http://en.wikipedia.org/wiki/Mechatronic).

Kata ‘chuck‘ telah digunakan untuk mendiskripsikan sesuatu yang memutar benda kerja. Prinsip kerja alat pencekam pada

mesin pilin sama dengan alat pencekam pada mesin bubut.

Karakteristik utamanya adalah daya cengkeram (chuck grip), yang mana benda kerja dicekam oleh rahang atau baut. Pencekaman

benda kerja bertujuan untuk menghilangkan derajat kebebasan

yang terjadi pada benda kerja. Jenis alat pencekam yang paling

sederhana adalah ‘screw bell chuck‘ yang terdiri dari poros berlubang dan terdapat baut pada dinding poros yang berfungsi

(3)

3

Gambar 1.1. Bell Chuck dengan 4 dan 8 Baut (Cain, T.,1987, hal: 41). Seiring dengan perkembangan mesin-mesin perkakas,

Mekanisme alat pencekam juga mengalami kemajuan yang sangat

pesat untuk menyesuaikan sistem operasinya, karena sekarang

mesin-mesin perkakas sudah menggunakan sistem kontrol

otomatis (mesin CNC).

Pada mesin pilin terdapat beberapa komponen utama yaitu:

motor listrik, transmisi, rangka, dan mekanisme pencekam benda

kerja (chuck). Mesin pilin konvensional bekerja dengan cara dikontrol secara manual menggunakan tuas pengontrol sehinga

menyulitkan operator dalam proses pengoperasianya. Mesin pilin

semi-otomatis dilengkapi dengan sistem kontrol digital untuk

mengontrol jumlah putaran poros spindel oleh karena itu untuk

menunjang kerja mesin pilin semi-otomatis diperlukan pula alat

pencekam benda kerja semi-otomatis untuk mendukung kerja

(4)

4 1.2. Maksud dan Tujuan

Tujuan dari perencanaan dan pembuatan alat pencekam

benda kerja (chuck) semi-otomatis ini adalah:

1. Alat pencekam ini di rancang dan dibuat guna mendukung kerja

dari mesin pilin semi-otomatis.

2. Dapat merancang dan mengintegrasikan suatu mekanisme

pencekam semi-otomatis pada mesin pilin.

3. Dapat mengaplikasikan software yang berbasis teknologi CAD

(Computer Aided Design) dalam proses desain dan teknologi CAE (Computer Aided Engineering) untuk proses analisis. 1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam perancangan ini yaitu:

1. Alat pencekam benda kerja (chuck) ini dirancang untuk mesin pilin dengan menggunakan motor arus bolak balik (motor AC)

dengan daya 1 HP dengan putaran poros yang direduksi

sehingga putaran poros spindel menjadi 24 rpm.

2. Alat pencekam ini dirancang untuk benda kerja persegi dengan

dimensi 10 - 15 mm.

3. Desain menggunakan software CATIA V5 R15.

4. Hanya merancang sistem mekanis pada alat pencekam benda

(5)

5

1.4. Manfaat Perancangan dan Pembuatan

Manfaat perencanaan dan pembuatan alat pencekam

(chuck) semi-otomatis ini mengurangi kerja seorang operator dan dapat menyingkat waktu pemasangan benda kerja sehingga bisa

meningkatkan produktivitas kerja mesin pilin, menurunkan biaya

Gambar

Gambar 1.1. Bell Chuck dengan 4 dan 8 Baut (Cain, T.,1987, hal: 41).

Referensi

Dokumen terkait

Rp Calon Pemenang Dengan ini Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Kutai Kartanegara untuk Kegiatan :. setelah mengevaluasi

Rasa Syukur selalu tercuabhan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpahat rahmatnya peneiitian FitotheruW dalam Manuskrip-matuskrip Jawa berjalan dengan

Struktur gedung dengan sambungan elastis memiliki pola ragam gerak struktur yang dominan translasi dan perioda struktur yang terjadi lebih besar dibandingkan struktur dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan perusahaan smartphone merk Samsung oleh Mahasiswa FEB

Memiliki konstruksi yang sistematis, memiliki rangkaian Memiliki konstruksi yang sistematis, memiliki rangkaian struktur tertentu (jadi tidak terlalu sederhana, misalnya :

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpul- kan bahwa implementasi dari pembelajaran questioning& clarifying dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa untuk matakuliah

Pada pria peritoneum yang menutupi facies superior vesica urinaria meluas ke posterior  membungkus ductus deferens dan bagian superior vesicula seminalis, lalu melengkung

Penelitian sosiolinguistik tentang bahasa dan jender dalam berbagai kebudayaan yang berbeda telah menguak banyak hal berkaitan dengan cara pria dan wanita berinteraksi dan