Analisis
Dokumenter
Strategi Produksi
Dokumenter
O
Sumber yang kompeten dalam
pemilihan nara sumber
O
Informasi yang disajikan, di dapatkan
dari tokoh utama.
O
Realitas yag terjadi di dalam
fakta-fakta yang terjadi.
O
Ideologi yang terjadi pada
Konstruksi Realitas Sosial
O
Konsep mengenai konstruksionisme diperkenalkan
oleh sosiolog interpretative, Peter L.Berger dan
Thomas Luckman. Bagi Berger, realitas itu tidak
dibentuk secara ilmiah, tidak juga sesuatu yang
diturunkan oleh Tuhan. Tetapi sebaliknya, ia dibentuk
dan dikonstruksi. Dengan pemahaman semacam ini,
realitas berwajah ganda/plural. Setiap orang bisa
mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas
realitas. Setiap orang yang mempunyai pengalaman,
preferensi, pendidikan tertentu, dan lingkungan
O
Lebih lanjut Graeme Turner melihat makna film
sebagai representasi dari realitas masyarakat,
bagi Turner, berbeda dengan film sekedar sebagai
refleksi dari realitas (Turner,1999, p.41). Sebagai
refleksi dari realitas, film sekadar memindah
realitas ke layar tanpa mengubah realitas itu.
Sementara itu sebagai representasi dari realitas,
film membentuk dan menghadirkan kembali
realitas berdasarkan kode-kode, konvensikonvensi,
dan ideologi dari kebudayaannya. Berbeda dengan
fotografi statis, rangkaian gambar film
Film sebagai Praktik Sosial (Social Practice)
O
Graeme Turner dalam
Film as social
Analisis Semiotik dalam Film
O
Charles Sanders Peirce mendefinisikan
semiotik sebagai hubungan antara tanda
(
sign
), obyek (
object
), dan interpretan
(
intrepretant
).
Sign
(tanda)
merepresentasikan objek, atau referent,
dalam benak interpreter. Peirce menunjuk
representasi objek oleh tanda sebagai
Gambar . Hubungan Segitiga Makna Peirce
SIGN
OBJEK
Interpretan
Hubungan Makna
O
Dari hubungan makna tersebut
muncul definisi hubungan antara
tanda dan acuannya:
O
Berdasar kemiripan (visual maupun
verbal), disebut ikon.
O
Karena adanya kedekatan eksistensi
disebut indeks.
O
Sebagai hubungan yang sudah
O
Menurut Fiske, pesan budaya akan selalu
bersinggungan dengan penerima dan memproduksi
makna budaya. Dimana sebuah pesan yang dihasilkan
dari penurunan dan pertukaran tanda tersebut
merupakan suatu struktur bangunan yang juga
diperkaya dengan elemen-elemen lain termasuk
realitas eksternal yang berfungsi memantapkan dan
memelihara nila-nilai yang berlaku (Fiske, 1990, p.122)
. Dalam pandangan Fiske, analisis semiotik pada
televisi atau film terbagi menjadi beberapa level, yaitu:
O
Level Realitas
( Reality)
OLevel Representasi
Grammar of Film
OThompson & Bowen (2009) sejumlah teknik shot kamera yang digunakan oleh media ini dalam mengkonstruksi realitas virtual -nya. Masing-masing teknik shot kamera ternyata memiliki arti sendiri. Ada sembilan teknik shot kamera, dimana setiap teknik memiliki fungsi dan makna yang berbeda, yaitu :
OLong shoot/Wide Shot (LS/WS): Dengan teknik ini bisa diketahui
siapa, dimana dan kapan berkaitan dengan subjek. Selain itu, juga bisa diketahui gendernya, kostum, gerakan subjek, dan ekspresi wajah.
OMedium shots (MS): Dengan teknik ini bisa diketahui siapa, dimana
dan kapan berkaitan dengan subjek. Selain itu, juga bisa diketahui gendernya, kostum, gerakan subjek, dan ekspresi wajah.
OClose-up (CU): Disebut juga intimate shot. Untuk menghasilkan
gambaran orang, objek, atau tindakan yang terlihat besar,
OExtreme Long Shot (XLS): Digunakan untuk menunjukkan
lingkungan urban, suburban, rural, pegunungan, gurun, laut, dan lain-lain. Juga digunakan untuk menunjukkan siang,
malam,musim dingin, musim panas, dll.
OVery Long Shot (VSL): Memperlihatkan lebih jelas lagi tentang
siapa dan dimana subjek berada.
OMedium Close Up (MCU: Memberi informasi tentang cara bicara,
cara mendengarkan atau tindakan dari karakter Ekspresi wajah, arah pandang, emosi, warna rambut, make-up tampak jelas.
OBig Close Up (BCU): Lebih untuk memperlihatkan bagian wajah,
terutama hidung, mata dan mulut. Untuk memperlihatkan siapa subjek itu, dan bagaimana ekspresinya (marah, sedih, terharu, dll).
OExtreme Close Up (ECU): Gambar ini biasanya digunakan untuk
Contoh Analisis
O
Penelitian menggunakan metode analisis semiotik
Peirce. Unit analisisnya adalah sistem tanda, yakni
kostum, make up, gesture, lingkungan,
perilaku,ekspresi, ucapan dan dialog, serta cara
kerja kamera yang ada dalam film
Denias
Senandung di Atas Awan
dan
Laskar Pelangi.
Data
primer diperoleh dengan menelaah tanda,
Contoh Analisis
O
Dari film
Denias Senandung di Atas Awan
dan
Laskar Pelangi
akan dipilih adegan
yang sesuai dengan masalah yang akan
diteliti dan ditandai bagian-bagian penting
dan dapat digunakan untuk analisis data
selanjutnya. Data yang terkumpul
kemudian akan dimaknai dan
Penjelasan
OGambar di atas adalah sekolah Denias yang berada di desa.
Bangunan Sekolah ini hanya terdiri dari satu ruang kelas, terbuat dari kayu, atapnya terbuat dari jerami yang sudah kering.
OSekolah ini ditopang dengan tiang kayu disetiap sisinya. Di
sekolah itu terdapat meja, bangku, papan tulis berwarna hitam, gambar presiden dan wakil presiden yang terpampang di sisi kiri kanannya. Di sisi kiri bangunan tertancap bendera merah putih, bendera tanah air Indonesia.
OTidak ada satu bangunan pun di sekitar bangunan sekolah ini,
seperti yang terlihat pada gambar di sisi kanan . Dari gambar tersebut bisa disimpulkan bahwa sekolah Denias terletak di daerah yang terpencil.
OTeknik pengambilan gambar yang digunakan dalam pengambilan
gambar ini adalah teknik extreme long shot. Penggunaan teknik