• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide KOM999 ANALISIS DOKUMENTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Slide KOM999 ANALISIS DOKUMENTER"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis

Dokumenter

(2)

Strategi Produksi

Dokumenter

O

Sumber yang kompeten dalam

pemilihan nara sumber

O

Informasi yang disajikan, di dapatkan

dari tokoh utama.

O

Realitas yag terjadi di dalam

fakta-fakta yang terjadi.

O

Ideologi yang terjadi pada

(3)

Konstruksi Realitas Sosial

O

Konsep mengenai konstruksionisme diperkenalkan

oleh sosiolog interpretative, Peter L.Berger dan

Thomas Luckman. Bagi Berger, realitas itu tidak

dibentuk secara ilmiah, tidak juga sesuatu yang

diturunkan oleh Tuhan. Tetapi sebaliknya, ia dibentuk

dan dikonstruksi. Dengan pemahaman semacam ini,

realitas berwajah ganda/plural. Setiap orang bisa

mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas

realitas. Setiap orang yang mempunyai pengalaman,

preferensi, pendidikan tertentu, dan lingkungan

(4)

O

Lebih lanjut Graeme Turner melihat makna film

sebagai representasi dari realitas masyarakat,

bagi Turner, berbeda dengan film sekedar sebagai

refleksi dari realitas (Turner,1999, p.41). Sebagai

refleksi dari realitas, film sekadar memindah

realitas ke layar tanpa mengubah realitas itu.

Sementara itu sebagai representasi dari realitas,

film membentuk dan menghadirkan kembali

realitas berdasarkan kode-kode, konvensikonvensi,

dan ideologi dari kebudayaannya. Berbeda dengan

fotografi statis, rangkaian gambar film

(5)

Film sebagai Praktik Sosial (Social Practice)

O

Graeme Turner dalam

Film as social

(6)

Analisis Semiotik dalam Film

O

Charles Sanders Peirce mendefinisikan

semiotik sebagai hubungan antara tanda

(

sign

), obyek (

object

), dan interpretan

(

intrepretant

).

Sign

(tanda)

merepresentasikan objek, atau referent,

dalam benak interpreter. Peirce menunjuk

representasi objek oleh tanda sebagai

(7)

Gambar . Hubungan Segitiga Makna Peirce

SIGN

OBJEK

Interpretan

(8)

Hubungan Makna

O

Dari hubungan makna tersebut

muncul definisi hubungan antara

tanda dan acuannya:

O

Berdasar kemiripan (visual maupun

verbal), disebut ikon.

O

Karena adanya kedekatan eksistensi

disebut indeks.

O

Sebagai hubungan yang sudah

(9)

O

Menurut Fiske, pesan budaya akan selalu

bersinggungan dengan penerima dan memproduksi

makna budaya. Dimana sebuah pesan yang dihasilkan

dari penurunan dan pertukaran tanda tersebut

merupakan suatu struktur bangunan yang juga

diperkaya dengan elemen-elemen lain termasuk

realitas eksternal yang berfungsi memantapkan dan

memelihara nila-nilai yang berlaku (Fiske, 1990, p.122)

. Dalam pandangan Fiske, analisis semiotik pada

televisi atau film terbagi menjadi beberapa level, yaitu:

O

Level Realitas

( Reality)

O

Level Representasi

(10)

Grammar of Film

OThompson & Bowen (2009) sejumlah teknik shot kamera yang digunakan oleh media ini dalam mengkonstruksi realitas virtual -nya. Masing-masing teknik shot kamera ternyata memiliki arti sendiri. Ada sembilan teknik shot kamera, dimana setiap teknik memiliki fungsi dan makna yang berbeda, yaitu :

OLong shoot/Wide Shot (LS/WS): Dengan teknik ini bisa diketahui

siapa, dimana dan kapan berkaitan dengan subjek. Selain itu, juga bisa diketahui gendernya, kostum, gerakan subjek, dan ekspresi wajah.

OMedium shots (MS): Dengan teknik ini bisa diketahui siapa, dimana

dan kapan berkaitan dengan subjek. Selain itu, juga bisa diketahui gendernya, kostum, gerakan subjek, dan ekspresi wajah.

OClose-up (CU): Disebut juga intimate shot. Untuk menghasilkan

gambaran orang, objek, atau tindakan yang terlihat besar,

(11)

OExtreme Long Shot (XLS): Digunakan untuk menunjukkan

lingkungan urban, suburban, rural, pegunungan, gurun, laut, dan lain-lain. Juga digunakan untuk menunjukkan siang,

malam,musim dingin, musim panas, dll.

OVery Long Shot (VSL): Memperlihatkan lebih jelas lagi tentang

siapa dan dimana subjek berada.

OMedium Close Up (MCU: Memberi informasi tentang cara bicara,

cara mendengarkan atau tindakan dari karakter Ekspresi wajah, arah pandang, emosi, warna rambut, make-up tampak jelas.

OBig Close Up (BCU): Lebih untuk memperlihatkan bagian wajah,

terutama hidung, mata dan mulut. Untuk memperlihatkan siapa subjek itu, dan bagaimana ekspresinya (marah, sedih, terharu, dll).

OExtreme Close Up (ECU): Gambar ini biasanya digunakan untuk

(12)

Contoh Analisis

O

Penelitian menggunakan metode analisis semiotik

Peirce. Unit analisisnya adalah sistem tanda, yakni

kostum, make up, gesture, lingkungan,

perilaku,ekspresi, ucapan dan dialog, serta cara

kerja kamera yang ada dalam film

Denias

Senandung di Atas Awan

dan

Laskar Pelangi.

Data

primer diperoleh dengan menelaah tanda,

(13)

Contoh Analisis

O

Dari film

Denias Senandung di Atas Awan

dan

Laskar Pelangi

akan dipilih adegan

yang sesuai dengan masalah yang akan

diteliti dan ditandai bagian-bagian penting

dan dapat digunakan untuk analisis data

selanjutnya. Data yang terkumpul

kemudian akan dimaknai dan

(14)
(15)
(16)

Penjelasan

OGambar di atas adalah sekolah Denias yang berada di desa.

Bangunan Sekolah ini hanya terdiri dari satu ruang kelas, terbuat dari kayu, atapnya terbuat dari jerami yang sudah kering.

OSekolah ini ditopang dengan tiang kayu disetiap sisinya. Di

sekolah itu terdapat meja, bangku, papan tulis berwarna hitam, gambar presiden dan wakil presiden yang terpampang di sisi kiri kanannya. Di sisi kiri bangunan tertancap bendera merah putih, bendera tanah air Indonesia.

OTidak ada satu bangunan pun di sekitar bangunan sekolah ini,

seperti yang terlihat pada gambar di sisi kanan . Dari gambar tersebut bisa disimpulkan bahwa sekolah Denias terletak di daerah yang terpencil.

OTeknik pengambilan gambar yang digunakan dalam pengambilan

gambar ini adalah teknik extreme long shot. Penggunaan teknik

Gambar

Gambar . Hubungan Segitiga Makna Peirce
gambar presiden dan wakil presiden yang terpampang di sisi kiri

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah cerita yang baik akan mengcengkram imanjinasi kita dan membawa kita ke dalam sebuah perjalanan menuju.. penemuan, melewati emosi, tempat,

pasangan kita tidak akan selingkuh); memilih untuk mempercayai hal lain.. • Intinya adalah kejujuran merupakan hal

tradisi etika komunikasi karena kemampuan berbicara etika, menarik perhatian akan pelanggaran dan protes terhadap kejadian tersebut adalah

Maka itu, sangat penting untuk mengetahui tanda-tanda (makna) dari film Laskar Pelangi agar masyarakat bisa mengetahui film-film yang mendidik dan lewat film ini, bisa

Dari hasil penelitian Danwantari tersebut, peneliti memiliki perbedaan objek kajian yang diteliti yaitu novel Laskar Pelangi dan terjemahannya The Rainbow Troops dengan

Berdasarkan urutan di atas maka objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah struktur novel Laskar Pelangi dan aspek kepribadian tokoh Lintang dalam novel Laskar Pelangi

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) struktur novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata meliputi tema, tokoh dan penokohan, latar,

Online ISSN 2722-0710 VOL: 1, NO: 2, TAHUN: 2020 100 ANALISIS KOMPARATIF NI LAI MORAL DAN NILAI BUDAYA PADA FILM DENIAS SENANDUNG DI ATAS AWAN KARYA JEREMIAN NYANGOEN DAN MONTY