KUESIONER DAN
DESAIN FORMULIR
PERTANYAAN
ADHI GURMILANG
kuesioner
2
Definisi kuesioner adalah serangkaian
pertanyaan yang dibakukan untuk
3
Merupakan elemen pengumpulan data yaitu
prosedur kerja lapangan seperti instruksi
untuk memilih, mendekati dan menanyai responden
memberikan hadiah untuk kerjasama
responden
alat bantu komunikasi seperti map,
TUJUAN KUESIONER
4
kuesioner harus mengangkat,
memberikan motivasi, dan mendorong responden untuk terlibat pada
wawancara, kerjasama dan menyelesaikan wawancara.
Harus diperhatikan rasa lelah, bosan, dan
usaha untuk mengurangi
Response error
5
kuesioner harus meminimalkan response
error. Response error adalah kesalahan yang muncul ketika responden
PROSES DESAIN
KUESIONER
LANGKAH 1: MEMILIH INFORMASI
YANG DIBUTUHKAN
7
Memilih informasi yang dibutuhkan adalah
langkah pertama.
Harus dilakukan definisi masalah yang
sangat jelas mulai dari komponen masalah, pendekatan penelitian,
pertanyaan penelitian, hipotesis dan
8
Harus jelas pula populasi yang dituju.
Karakteristik responden juga berpengaruh.
Contohnya, kuesioner untuk ibu rumah
tangga tidaklah cocok untuk mahasiswa universitas.
Semakin beragam populasi, sulit untuk
JENIS METODE WAWANCARA
9
Pada wawancara pribadi, responden
melihat kuesioner dan melakukan interaksi tatap muka dengan
pewawancara.
Berbagai pertanyaan yang panjang,
10
Pada wawancara telepon, responden
berinteraksi dengan pewawancara namun mereka tidak dapat melihat kuesioner.
Pertanyaan harus ditanyakan secara
11
Kuesioner melalui surat adalah
self-administrered, pertanyaan harus
ISI PERTANYAAN
INDIVIDUAL
12
Apakah pertanyaannya memenuhi syarat? Setiap pertanyaan harus menyumbangkan
informasi yang dibutuhkan untuk tujuan penelitian. Jika tidak memuaskan maka pertanyaan haruslah dibuang.
Pada beberapa situasi, pertanyaan harus
ditanyakan secara tidak langsung. Misalnya, untuk topik penelitian sensitif atau
kontroversial.
pertanyaan pengisi (filler) untuk menyamarkan
tujuan penelitian. Contohnya, penelitian
Apakah hanya butuh banyak
pertanyaan ataukah satu
pertanyaan?
13
Ketika kita yakin pertanyaan
memenuhi syarat, kita harus
memastikan apakah mendapatkan
informasi yang dibutuhkan.
Kesalahan penggabungan
pertanyaan adalah
double barreled
question
yaitu dua pertanyaan
DOUBLE BARRELED
QUESTION
14
Misalnya. “apakah anda merasakan
Coca Cola sebagai minuman enak
dan menyegarkan?
Sehingga diperlukan dua
pertanyaan, apakah Coca Cola
MENGANTISIPASI
KETIDAKMAMPUAN MENJAWAB
15
Apakah responden memiliki informasi
mengenai penelitian?
Responden sering ditanya mengenai topik
di mana mereka tidak memiliki informasi.
Seorang suami mungkin tidak mengetahui
berapa biaya pengeluaran rumah tangga mereka perbulan.
Penelitian menunjukkan walaupun mereka
tidak memiliki informasi namun mereka cenderung menjawab pertanyaan
FILTER QUESTION
16
maka berikan
filter question
.
Pertanyaan yang mengukur berbagai
hal seputar topik sebelum
menanyakan topik utama.
Pertanyaan ini berguna untuk
APAKAH RESPONDEN DAPAT
MENGINGAT?
17
Banyak hal-hal yang harus diingat
dan ternyata kita hanya dapat
mengingatnya sedikit sekali.
Bukti menunjukkan bahwa konsumen
cenderung lupa akan jumlah produk
yang dikonsumsi.
Jika ada data perbandingan
18
Omission adalah ketidakmampuan
untuk mengingat kejadian yang
terjadi.
Telescoping adalah mengingat
kejadian lebih banyak dari sebenarnya.
Misalnya, mengingat 3x ke
supermarket padahal hanya 1x saja.
Creation: responden mengingat
KEMAMPUAN MENGINGAT
19
Kemampuan mengingat dipengaruhi
oleh:
Kejadian tersebut
Waktu yang berlalu antara kejadian
tersebut
Hadirnya/tidak hadirnya kejadian
20
Kita cenderung mengingat kejadian yang
penting atau tidak biasa atau yang biasa terjadi.
Contohnya, ulang tahun, perayaan
perkawinan dan kejadian yang baru dialami.
Pertanyaan kuesioner harus membantu
konsumen untuk mengingat yang ditanyakan.
Contohnya, “apa merek minuman ringan
Apakah responden mampu
mencari jawaban yang
dibutuhkan?
21
Sering responden tidak mampu mencari
kata-kata jawaban yang dibutuhkan.
Contoh, gambarkan suasana department
store yang anda inginkan, banyak
responden yang tidak mampu menjawab.
Jika tidak mampu menjawab, mereka akan
menolak menjawab.
Gunakan alternatif jawaban dan alat bantu
MENGATASI KETIDAKMAUAN
MENJAWAB
22
USAHA YANG DIBUTUHKAN RESPONDEN:
tidak mau repot; berikan alternatif pilihan kepada responden.
KONTEKS: pengaruh konteks dapat
menyebabkan confict of interest.
Ex: cuci tangan disurvei oleh IDI namun
23
KEHARUSAN HUKUM: tidak mau menjawab
karena tidak dasar legitimasi.
INFORMASI SENSITIF: tidak jawab karena
memalukan, mengancam harga diri atau terlalu pribadi dan menyerang privasi. Jika kita terus menekan maka responden akan memberikan jawaban yang bias. Topik
TEHNIK UNTUK MENINGKATKAN
JAWABAN RESPONDEN
24
Tempatkan topik sensitif pada akhir
kuesioner. Dengan adanya saling percaya, rapport (hubungan baik), legitimasi telah dibentuk maka memudahkan pencarian jawaban.
berikan pernyataan bahwa perilaku yang
akan ditanyakan merupakan perilaku yang lazim. Contoh, menanyakan perilaku
berhutang kartu kredit, dengan
25
gunakan pertanyaan dengan teknik orang
ketiga.
sembunyikan pertanyaan yang dapat dijawab
individu di hadapan kelompok. Setelah selesai kelompok, maka mulailah tanyakan individu.
berikan kategori yang jelas daripada mencoba
menanyakan angka.
Contoh, “berapakah pendapatan anda sebulan?”
PERTANYAAN TIDAK
TERSTRUKTUR
26
Pertanyaan tidak terstruktur adalah
pertanyaan open ended (terbuka) di
mana responden menjawab dengan kata mereka sendiri.
Disebut pula free responses atau free
answer question. Contohnya:
apakah pekerjaan anda?
Apakah pendapat anda mengenai diskon
belanja?
Pertanyaan open ended
27
Pertanyaan open ended baik untuk
pertanyaan awal penelitian.
Memungkinkan responden untuk
menyatakan sikap sehingga menolong
peneliti menafsirkan sikap responden
terhadap pertanyaan yg terstruktur.
Pertanyaan tidak terstruktur tidak
bias, sangat kaya akan berbagai
28
Ketidakuntungannya adalah bias pada
peneliti.
Kemudian coding respon sangat menyita
waktu. Hal ini dibutuhkan untuk
menyimpulkan respon bagi analisis data.
responden harus memiliki tingkat
PERTANYAAN
BERSTRUKTUR
29
PERTANYAAN BERGANDA:
Pada pertanyaan berganda, peneliti
menyediakan sejumlah jawaban dan responden diminta memilih.
Kekuatannya adalah mengurangi bias
peneliti, dan mudah diadministrasi.
Coding dan analisis data akan cepat.
Kelemahannya adalah jika jawaban yang
30
PERTANYAAN DIKOTOMI: Hanya memiliki dua
alternatif yaitu ya atau tidak, setuju atau tidak setuju.
Namun sering disisipi, “tidak tahu, tidak
jawab, keduanya, atau tidak sama sekali.”
Ini dapat menjadi kelemahan karena
responden cenderung memilih jawaban ini.
Selain itu, wording (formulasi pertanyaan)
sangat menentukan respon.
SKALA: Telah dibahas pada bahan
MEMILIH KATA-KATA
PERTANYAAN
31
Question wording adalah terjemahan dari isi
pertanyaan yang diinginkan menjadi kata-kata di mana responden dapat mengerti.
Jika pertanyaan tidak dirancang baik maka
responden menolak menjawab atau salah menjawab.
Kondisi pertama disebut item nonresponse
dapat meningkatkan kompleksitas analisis data.
Kondisi kedua mengarah kepada response
RANCANGAN PERTANYAAN
32
Mendefinisikan pertanyaan penelitian: pertanyaan penelitian haruslah jelas.
Dapat digunakan 6 W (who, what, when, where,
why dan way). Which brand of shampoo do you use? Masih kurang spesifik.
Lebih baik, which brand or brands of shampoo
have you personall used at home during last month?
Gunakan kata-kata yang biasa:
gunakan kata-kata yang biasa digunakan
responden.
33
Gunakan kata-kata yang tidak
ambigu atau kata yang jelas:
kata yang digunakan harus memiliki
makna tunggal.
Contohnya, tidak pernah,
kadang-kadang, sering, sering sekali.
Dapat diganti menjadi hanya sekali
34
Hindari pertanyaan bias atau leading
questions: pertanyaan yang mengarahkan responden untuk menjwab pertanyaan.
Misalnya, “Apakah pepsodent adalah
merek favorit anda?” dapat diganti
RANCANGAN PERTANYAAN
35
Hindari alternatif implisit: merupakan
alternatif yang tidak nyata namun
meningkatkan persentase orang memilih jawaban tersebut.
“apakah lebih suka terbang ketika
liburan?” atau “apakah lebih suka terbang ketika liburan atau lebih suka
36
Hindari asumsi implisit: terjadi ketika
jawaban tergantung apakan asumsi implisit tentang apa yang terjadi sebagai
konsekuensi.
Contohnya, “apakah anda menyetujui
perang terhadap negara tetangga?”.
Implisit pada pertanyaan adalah
37
Hindari generalisasi dan perkiraan:
hindari pertanyaan yang membuat
responden harus melakukan
generalisasi atau perkiraan.
Misalnya, “berapa pengeluaran
rumah tangga pertahun”.
Lebih baik menanyakan “berapa
38
Penggunaan pernyataan positif dan
negatif: banyak pertanyaan dirancang di mana responden memberikan indikasi
setuju atau tidak setuju.
Sering jawaban dipengaruhi pernyataan
positif atau negatif.
Untuk itu diperlukan dua kuesioner,
URUTAN PERTANYAAN
39
Pertanyaan pembuka: penting untuk mendapatkan
kepercayaan diri dan kerjasama responden.
Pertanyaan harus menarik, sederhana dan tidak mengancam.
JENIS INFORMASI
Informasi dasar: berhubungan langsung dengan
masalah penelitian
Classification information: terdiri dari demografik dan
sosio-ekonomi, yang digunakan untuk mengelompokkan responden.
Identification information: nama, alamat, dan nama
URUTAN PERTANYAAN
40
PERTANYAAN SULIT: Pertanyaan sulit adalah
pertanyaan yang sensitif, memalukan, kompleks, membosankan harus ditaruh di bagian akhir. Jika sudah terbina hubungan baik, maka barulah
responden diberikan pertanyaan sulit.
EFEK PADA RANGKAIAN PERTANYAAN: Pertanyaan
sebelumnya dapat mempengaruhi respon pada pertanyaan berikutnya.
Pertanyaan general harus mendahului pertanyaan
spesifik
“apakah pertimbangan anda ketika memilih pusat
belanja?”
“ketika memilih pusat belanja, seberapa penting
LOGICAL ORDER
41
Pertanyaan harus ditanyakan secara logikal.
Setiap pertanyaan khusus diberikan sebelum memulai topik baru. Ketika mengganti topik, gunakan frase transisi untuk membantu
responden mengganti pemikiran mereka.
Branching question merupakan pertanyaan
yang digunakan untuk mengarahkan pewawancara dengan membimbing
pewawancara untuk pindah ke berbagai
FORM DAN LAYOUT
42
Bagilah kuesioner menjadi beberapa
bagian
pertanyaan pada setiap bagian harus
berikan nomor
kuesioner harus di pre-coded
kuesioner harus diberikan nomor secara
REPRODUKSI KUESIONER
43
Harus memiliki penampilan profesional
Format booklet digunakan untuk kuesioner yang
panjang
Setipa pertanyaan dapat ditaruh pada halaman
tunggal atau double page spread
Menggunakan vertical response columns
Grid berguna untuk sejumlah pertanyaan yang
menggunakan kategori yang sama.
Kecenderungan untuk menggabungkan pertanyaan
supaya kuesioner harus dihindari.
Arah atau instruksi untuk pertanyaan harus
PRE-TEST
44
Harus melakukan pre testing
setiap aspek harus diuji termasuk isi pertanyaan, wording, urutan, form dan layout, kesulitan
pertanyaan dan instruksi
responden pre-test harus sama dengan penelitian
mulailah pre-test dengan interview personal.
sample size pre-test, mulai 15-30 orang.
gunakan analisis protokol dan debriefing untuk
mencari masalah kuesioner.
setelah revisi, lakukan pre-test dengan responden yang berbeda.