• Tidak ada hasil yang ditemukan

bimtekadiwiyata2014 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "bimtekadiwiyata2014 1"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PROGRAM ADIWIYATA

Oleh :

Wirjono Koesmoedjihardjo

ASISTEN DEPUTI PENGUATAN INISIATIF MASYARAKAT

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

(2)

LATAR BELAKANG PROGRAM ADIWIYATA

1. KUALITAS LINGKUNGAN DARI TAHUN KE TAHUN MENGALAMI PENURUNAN

BERPOTENSI MENGGANGGU KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN.

2. 70-80 % PENCEMARAN SUNGAI AKIBAT PEMBUANGAN LIMBAH

DOMESTIK/KEGIATAN RUMAH TANGGA.

3. PERILAKU DAN POLA KOMSUMSI MASYARAKAT BERPOTENSI MENCEMARI DAN

MERUSAK LINGKUNGAN SERTA MENGANCAM PELESTARIAN FUNGSI

LINGKUNGAN.

4. MASIH RENDAHNYA KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP UPAYA

PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP.

5. KEWAJIBAN MASYARAKAT SEBAGAI WARGA NEGARA RI SESUAI YANG DIATUR

DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LH DAN PENGELOLAAN SAMPAH 6. POTENSI KOMUNITAS PENDIDIKAN :

• JUMLAH SEKOLAH DIKBUD ( 197.564) + AGAMA ( 43.740) = 241.304 SEKOLAH

• JUMLAH MURID DIKBUD (44.768.966) + AGAMA (650.809) = 45.419.775

• JUMLAH GURU DIKBUD ( 2.447.673)+ AGAMA(6.671.330)= 9.119.003

(3)

Perilaku yang berpotensi

mencemari dan merusak serta

(4)

K

NO. CARA PENGELOLAAN SAMPAH RURAL PERSEN URBAN PERSEN

1 Didaur ulang 6 0.2 21 0.6

2 Dibuat kompos/pupuk 29 1.0 37 1.1

3 Diangkut petugas/dibu 573 20.7 2,095 63.9

4 Ditimbun 94 3.4 47 1.4

5 Dibakar 1,499 54.1 814 24.8

6 Dibuang ke kali/got 388 14.0 173 5.3

7 Dibuang ke laut 48 1.7 48 1.5

8

Dibuang ke

kebun/hutan/pekarangan/jurang/d

ll 135 4.9 41 1.3

TOTAL 2772 100.0 3276 100.0

1. Pengelolaan sampah antara masyarakat kota dan desa menunjukkan perbedaan.

2. Masyarakat yang tinggal di perdesaan lebih memilih membakar sampah (54,1%), sedangkan yang di kota lebih banyak yang diangkut oleh petugas (63,9 persen)

3. Hanya sedikit masyarakat yang mendaur ulang atau membuat kompos (1,2% di desa dan 1,7% di kota)

(5)

5

Di selokan/got 2,118 70.0 874 57.8 407 26.9 3,385 56.0

Dialirkan ke lubang

permanen 154 5.1 157 10.4 81 5.4 383 6.3

Dialirkan ke sungai 561 18.6 127 8.4 65 4.3 753 12.5

Dialirkan ke

kolam/rawa 41 1.4 19 1.3 39 2.6 99 1.6

Dialirkan ke sekitar

rumah 150 5.0 335 22.2 821 54.3 1,271 21.0

Dibuang ke

laut/danau 0 0.0 0 0.0 99 6.5 99 1.6

TOTAL 3,024 100.0 1,512 100.0 1,512 100.0 6,048 100.0

PEMBUANGAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA

1. Pembuangan limbah air rumah tangga di wil.barat dan tengah menunjukkan hasil yang sama yakni membuang ke selokan/got (wil. Barat 70% dan tengah 57,8%)

2. Sementara wil. Timur paling banyak dialirkan di sekitar rumah (54,3%)

(6)
(7)

Studi KLH – UNEP tahun 2012 menunjukkan KERUGIAN BIAYA KESEHATAN DI DKI JAKARTA TH 2010 yang harus ditanggung masyarakat MENCAPAI Rp. 38,6 TRILYUN

--- dari 500 milyar di tahun 1994 (studi ADB)

Penurunan IQ anak2 sekolah yg

(8)

PROGRAM ADIWIYATA

( SEKOLAH PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN )

(9)

APA ITU PROGRAM ADIWIYATA

1.

ADIWIYATA berasal dari 2 kata sansekerta :

ADI

dan

WIYATA

.

ADI

mempunyai makna : besar, agung, baik, ideal atau sempurna.

WIYATA

mempunyai

makna

:

dimana

seseorang

mendapat

ilmu

pengetahuan, norma dan etika dalam kehidupan sosial

ADIWIYATA

tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu

pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadikan dasar

manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita menuju kepada

cita-cita pembangunan berkelanjutan.

2.

PROGRAM ADIWIYATA

adalah program untuk mewujudkan sekolah yang

peduli dan berbudaya lingkungan.

3.

SEKOLAH ADIWIYATA : adalah sekolah peduli dan berbudaya lingkungan

(10)

TUJUAN DAN SASARAN

PROGRAM ADIWIYATA

Tujuan adalah mewujudkan warga sekolah yang

bertanggungjawab dalam upaya perlindungan

dan pengelolaan lingkungan hidup melalui

tatakelolah sekolah yang baik untuk

pembangunan berkelanjutan.

(11)

LANDASAN HUKUM

UUD 1945 PASAL 28H AYAT (1) SETIAP ORANG BERHAK SEJAHTERA LAHIR DAN BATIN, BERTEMPAT TINGGAL DAN

MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT SERTA BERHAK MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN

UU 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL PASAL 3

PENDIDIKAN BERTUJUAN UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA DIDIK AGAR MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN DAN BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, BERAHKLAK MULIA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF, MANDIRI DAN MENJADI WARGA NEGARA YANG DEMOKRATIS SERTA BERTANGGUNG JAWAB

UU 32 TAHUN 2009TENTANG PPLH, -PASAL 63 AYAT (1) HURUF W, AYAT (2) HURUF Q, AYAT (3) HURUF N, -PASAL 65 AYAT (2),

-( pasal 67).

DALAM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, PEMERINTAH PUSAT/ PROPINSI/ KABUPATEN BERTUGAS DAN BERWENANG MEMBERIKAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, PEMBINAAN, DAN PENGHARGAAN

SETIAP ORANG BERHAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP, AKSES INFORMASI, AKSES PARTISIPASI, DAN AKSES KEADILAN DALAM MEMENUHI HAK ATAS LINGKUNGAN YANG BAIK

DAN SEHAT”.

Setiap berkewajiban memelihara kelestarian fungsi LH serta mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan LH

UU no 18/2008 ttg Pengelolaan Sampah

Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan ( pasal 12 ayat 1).

PERMEN 05 TAHUN 2013 PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

MOU 03/MENLH/02/2010 DAN 01/II/KB/2010 TANGGAL 1 PEBRUARI 2010

(12)

1. LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT.

2. PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP,

3. AKSES INFORMASI, AKSES PARTISIPASI DAN KEADILAN DLM PEMENUHAN LH YANG BAIK DAN SEHAT.

4. MENGAJUKAN USUL DAN/ATAU KEBERATAN THDP RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN.

5. BERPERAN DLM PPLH.

6. MELAKUKAN PENGADUAN AKIBAT DUGAAN PENCEMARANDAN/ATAU PERUSAKAN LH

(13)

MASYARAKAT MEMILIKI HAK DAN KESEMPATAN YANG SAMA DAN SELUAS-LUASNYA UNTUK BERPERAN AKTIF DALAM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP.

PERAN MASYARAKAT DAPAT BERUPA:

• PENGAWASAN SOSIAL;

• PEMBERIAN SARAN, PENDAPAT, USUL, KEBERATAN, PENGADUAN; DAN/ATAU

• PENYAMPAIAN INFORMASI DAN/ATAU LAPORAN.

PERAN MASYARAKAT DILAKUKAN UNTUK:

• MENINGKATKAN KEPEDULIAN DALAM PPLH;

• MENINGKATKAN KEMANDIRIAN, KEBERDAYAAN MASYARAKAT, DAN KEMITRAAN;

• MENUMBUHKEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN KEPELOPORAN MASYARAKAT;

• MENUMBUHKEMBANGKAN KETANGGAPSEGERAAN MASYARAKAT UNTUK MELAKUKAN PENGAWASAN SOSIAL; DAN

• MENGEMBANGKAN DAN MENJAGA BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL DALAM RANGKA PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP.

(14)

lanjutan

UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Pasal 63 huruf w:

Pemerintah dapat memberikan

pendidikan, pelatihan, pembinaan dan penghargaan kepada orang atau

lembaga yang berjasa di bidang LH

 Pasal 65 ayat (1 dan 2):

“Setiap orang berhak atas LH yang baik dan sehat sebagai bagian dari HAM

“ Setiap orang berhak mendapatkan

pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat”

PERMENLH No.5 Tahun 2013

tentang Pedoman Pelaksanaan

Program Adiwiyata:

Program Adiwiyata; program

untuk mewujudkan sekolah

yang peduli dan berbudaya

lingkungan

Sekolah Adiwiyata; sekolah yang

peduli dan berbudaya

(15)

Peraturan

Menteri LH No.5

Tahun 2013

Unsur, susunan

keanggotaan dan perincian

tugas tim yang menunjang

pelaksanaan program

adiwiyata

Lampiran II

Pedoman Pembinaan

Adiwiyata

Lampiran III

Kriteria Penilaian Adiwiyata

Lampiran IV

(16)

ENGINEERING

ENFORCEMENT EDUCATION

PENDIDIKAN LINGKUNGAN

HIDUP

Tingkat Perilaku

Masyarakat Kondisi

(t1)

Tingkat Perilaku

Masyarakat Kondisi

(17)

MEKANISME

PERUBAHAN PERILAKU RAMAH LINGKUNGAN KOMUNITAS SEKOLAH

SEKOLAH

• LIMBAH DOMESTIK (SAMPAH,AIR LIMBAH)

• PEMBOROSAN PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK, PENGGUNAAN AIR

• EMISI KENDARAAN BERMOTOR

ADANYA PERUBAHAN PERILAKU

TAHU PAHAM

SADAR PEDULI MAU MELAKUKAN

PENGURANGAN JUMLAH SAMPAH (3R). PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK,PEMANFAATAN AIR

LIMBAH , BIOPORI, PELESTARIAN LH DLL SERTA IKU BERPARTISIPASI

DENGAN PEMDA TERKAIT PPLH

• SOSIALISASI

• BIMBINGAN TEKNIS

• PEMBENTUKAN SEKOLAH MODEL

• PEMBERDAYAAN

• AJAKAN

• PERINTAH

• RANGSANGAN /STIMULAN PENGHARGAAN

DAMPAK PPLH

ADANYA

PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN ,KERUSAKAN HL DAN

PENINGKATAN KAPASITAS SDM PLH,

KLH

PEMPROP

PEMBINAAN

(18)

RUANG LINGKUP PENDIDIKAN LH

Pelaksanaan Pendidikan LH

FORMAL FORMALNON- INFORMAL

PLH yang diselenggarakan melalui jalur sekolah dan dilakukan secara terstruktur, berjenjang dan

menggunakan pendekatan kurikulum yang terintegrasi/ monolitik

PLH yang

diselenggarakan di luar jalur sekolah, terstruktur dan berjenjang (kursus AMDAL, dll)

PLH yang dilakukan di luar jalur sekolah, tidak terstruktur dan tidak berjenjang (jalur keluarga

Pengembangan berbagai aspek yang meliputi: kelembagaan, SDM , sarana prasarana, pendanaan, materi, komunikasi & informasi, peranserta

masyarakat dan metode pengajaran

(19)

PROGRAM ADIWIYATA

PRINSIP KOMPONEN

1. Edukatif;

Memberikan pembelajaran dalam hal pengelolaan lingkungan hidup

2. Partisipatif:

Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran

3. Berkelanjutan:

seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif

1. Kebijakan berwawasan lingkungan; 6 pencapaian

2. Pelaksanaan kurikulum berbasis; lingkungan; 10 pencapaian

3. Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif; 11 komponen

4. Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan, 6 komponen

PEMBINAAN

PENILAIAN

(20)

PROGRAM

SELURUH WARGA

SEKOLAH PENGELOLAAN SDA DI LNGKUNGAN SEKOLAH

Sumur

resapan biopori

Pengelolaan

sampah (3R) penghijauan Pemanfaatan energi alternatif & hemat

energi

Pengelolaan air

Total pengelolaan SDA di sekolah seluruh Indonesia = KONTRIBUSI TERHADAP IKU KEMENTERIAN

KONVERSI

Penurunan beban

pencemaran lingkungan.

Peningkatan pengendalian kerusakan lingkungan.

(21)
(22)
(23)
(24)

SALAH SATU DAMPAK POSITIF DARI UPAYA PERLINDUNGAN

DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

(25)

PESERTA PROGRAM ADIWIYATA

1. SD atau Madrasah Ibtidaiyah (MI)

2. SMP atau Madrasah Tsanawiyah (MTs)

3. SMA/SMK atau Madrasah Aliyah Kejuruan

(MAK)

(26)

No Tim

Pembina

Tugas

1 Tim Nasional 1. Sosialisasi pedoman Adiwiyata

2. Bimbingan teknis kepada tim pembina provinsi 3. Pendampingan terhadap tim pembina provinsi 4. Monitoring dan evaluasi program

2 Tim Provinsi 1. Sosialisasi pedoman adiwiyata

2. Bimbingan teknis kepada tim pembina kabupaten/kota

3. Pembentukan sekolah model/percontohan paling sedikit 4 (empat) sekolah, masing-masing 1 (satu) sekolah di setiap jenjang pendidikan tiap tahunnya

4. Pendampingan terhadap terhadap tim pembina kabupaten/kota 5. Monitoring dan evaluasi program

6. Penyusunan laporan pembinaan

3 Tim Kab/Kota 1. Sosialisasi pedoman adiwiyata

2. Bimbingan teknis kepada tim sekolah

3. Pembentukan sekolah model/percontohan paling sedikit 4 (empat) sekolah, masing-masing 1 (satu) sekolah di setiap jenjang pendidikan tiap tahunnya

4. Pendampingan terhadap sekolah 5. Monitoring dan evaluasi program 6. Penyusunan laporan pembinaan

4 Tim Sekolah 1. Mengkaji kondisi LH sekolah, kebijakan sekolah, kurikulum sekolah, kegiatan sekolah dan sarana prasarana 2. Membuat rencana kerja dan mengalokasikan anggaran

3. Melaksanakan rencana kerja

4. Melakukan pemantauan dan evaluasi

5. Membuat laporan kepada kepala sekolah tembusan BLH Kab/Kota dan instansi terkait

ALUR PEMBINAAN UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA

Mewujudkan

(27)

PERMEN O5 TAHUN 2013

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM

ADIWIYATA

Tingkat Nasional

1. Dewan Pertimbangan Adiwiyata

2. Tim teknis 3. Tim Pembina 4. Tim Penilai

Tingkat

Provinsi

1. Tim Pembina 2. Tim Penilai

Tingkat

Kab/Kota

1. Tim Pembina 2. Tim Penilai

1. PUSAT  (KLH, KEMENDIKBUD, KEMENAG, KEMENDAGRI, PT, LSM, MM, PEMERHATI LH & PENDIDIKAN, BUDAYAWAN)

2. PROVINSI  (BLH, DINAS PENDIDIKAN/AGAMA, PT, MEDIA MASSA, LSM) 3. KAB/KOTA (BLH, DINAS PENDIDIKAN/AGAMA, MEDIA MASSA, LSM)

(28)

PROSES PENCAPAIAN

PENGHARGAAN SEKOLAH ADIWIYATA

NASIONAL

Sekolah adiwiyata provinsi

yang diusulkan oleh provinsi

Hasil verifikasi tim nasional

mencapai nilai min 72 (90%

dari nilai max 80)

MANDIRI

Sekolah adiwiyata nasional

yang diusulkan oleh provinsi

Telah membina 10 sekolah di

wilayahnya dan 10 sekolah

tersebut telah mendapat

penghargaan sekolah

adiwiyata tkt. Kab/kota

1. Kebijakan berwawasan lingkungan

2. Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan

3. Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif

(29)

TAHAPAN PENILAIAN ADIWIYATA

NASIONAL

TIM KAB/KOTA TIM PROVINSI TIM NASIONAL

ADIWIYATA NASIONAL

DEWAN PERTIMBANGAN

ADIWIYATA MENLH

Pencapaian nilai min: (Permenlh No. 5/2013)

1. Tkt Kab/Kota: 64 2. Provinsi: 72

3. Nasional: 72

4. Mandiri: Adiwiyata Nasional + 10 sekolah adiwiyata kab/kota 1

2 3

(30)
(31)

Tahapan Kegiatan Penilaian calon sekolah

adiwiyata Nasional 2013

Usulan Provinsi

Penyerahan Data Dukung oleh Provinsi

Klarifikasi data dukung oleh Tim Penilai Nasional

Hasil klarifikasi dan

rekomendasi

Verifikasi Lapang Laporan Hasil

Verifikasi lapang DPA

(32)

Tahapan penilaian

Sekolah adiwiyata nasional

1. Tim penilaia adiwiyata nasional melakukan evaluasi

terhadap dokumen hasil penilaian yang diusulkan

oleh provinsi dan laporan kegiatan pembinaan

2. Calon sekolah adiwiyata nasional yang terpilih,

dilakukan verifikasi

3. Berdasarkan hasil verifikasi, tim penilai adiwiyata

nasional menetapkan nilai pencapaian sekolah

4. Penetapan sekolah sebagai penerima penghargaan

sekolah adiwiyata nasional apabila mencapai nilai

(33)

BEBERAPA PENAMPILAN

SEKOLAH ADIWIYATA DAN AKTIVITAS LINGKUNGAN SEKOLAH

SMA GRATI PASURUAN SD TULUNG REJO 04 BATU SDN PURWANTORO

MALANG

(34)

Kegiatan luar ruang:

(35)

Program Adiwiyata 2013

Adiwiyata Mandiri tahun 2013 sudah

ditetapkan sebanyak 120 sekolah, 16 provinsi

Calon Adiwiyata nasional 2013 yang harus di

verifikasi sebanyak 638 sekolah, 29 Provinsi

(36)

Regional PROVINSI JUMLAH SEKOLAH

Sumatera Sumatera Barat 39 Sumatera Utara 53 Kepulauan Riau 9 Sumatera Selatan 19 Lampung 11

Riau 18

Aceh 10

Kep. Bangka

Belitung 16 Bengkulu 12

Jambi 7

Kalimantan Kalimantan Selatan 10 Kalimantan Barat 6 Kalimantan Timur 32 Kalimantan Tengah 14 Jawa Jawa Barat 102

DIY 12

DKI Jakarta 13 Jawa Tengah 43 Jawa Timur 79

Banten 13

Bali Nusra

Nusa Tenggara

Barat 8

Bali 12

Nusa Tenggara

Timur 10

Sulawesi

Maluku Sulawesi Utara 11 Sulawesi Selatan 36 Gorontalo 21

Maluku 3

Maluku Utara 0 Sulawesi Tenggara 6 Sulawesi Barat 4 Sulawesi Tengah 2 Papua Papua 25

Papua Barat 6

(37)

SEBARAN SEKOLAH BERDASAR TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (PROSES VERIFIKASI LAPANGAN)

NO PROVINSI SD SMP SMA SMK TOTAL

1ACEH 1 0 0 0 1

11JAWA TENGAH 10 11 11 6 38

12JAWA TIMUR 16 30 22 6 74

13KALIMANTAN BARAT 2 3 1 0 6

14KALIMANTAN SELATAN 2 3 1 1 7

15KALIMANTAN TENGAH 3 4 3 2 12

16KALIMANTAN TIMUR 12 9 4 3 28

17KEPULAUAN RIAU 0 2 2 0 4

18LAMPUNG 3 4 2 0 9

(38)

DATA DAN PROSES PENETAPAN

SEKOLAH ADIWIYATA NASIONAL 2013

REGIONAL NO PROVINSI USULAN PROVINSI

Bali Nusra 21 Nusa Tenggara Barat 8 0 0 0 0

22 Bali 12 12 12 12 0

23 Nusa Tenggara Timur

10 0 0 0 0

Sulawesi Maluku

24 Sulawesi Utara 11 11 5 5 0

25 Sulawesi Selatan 36 36 32 30 1

26 Gorontalo 21 21 7 6 1

JUMLAH TOTAL

662

641

493

463

29

(39)

PERKEMBANGAN SEKOLAH YG MENGIKUTI PROGRAM ADIWIYATA 2006 – 2013

Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Total

Tingkat/ Level

P. Jawa Nasional

Partisipasi Propinsi 5 17 24 29 31 28 29 19

Partisipasi Sekolah 156 146 (302)

> Model Sekolah

Adiwiyata 10 - - - 10

> Calon Sekolah

Adiwiyata - 30 30 40 37 98 PENGHARGAAN nas)

> Sekolah Adw Mandiri - - - 10 25 (35) 21 (56) 67 (123) 120

(243) 243

Total

(40)

Kesimpulan

Permasalahan lingkungan tidak dapat ditangani oleh

pemerintah saja, peran sekolah juga sangat diperlukan.

Program ADIWIYATA hanya salah satu upaya penyelesaian

permasalahan lingkungan.

Perlu komitmen semua pihak ( pemerintah dan semua pihak

yang ada di sekolah) untuk mewujudkan hasil perlindungan

dan pengelolaan LH yang dapat diukur tingkat

keberhasilannya.

Perlu adanya keberlanjutan Program ADIWIYATA .

(41)

Saran Tindak

Pihak Sekolah diharapkan :

melakukan penghitungan beban pencemaran dan rencana serta aksi untuk

menguranginya

• menghitung jumlah timbulan sampah  pengurangan timbulan sampah,

pemanfaatan sampah dan pembuangan sampah ke tempat pembuangan sampah/ TPA.

• menghitung pengurangan energi listrik, air ( penghematan energi , penggunaan air) serta pemanfaatan limbah cair dan pemanfatan energi aternatif.

Menghitung jumlah satwa dan tanaman yang terselamatkan dari kepunahan.

melakukan pengolahan limbah B3 ( inventarisasi, pemilahan limbah B3 sesuai

karakteristik limbah B3).

membina pembinaan masyarakat sekitar tentang perlindungan dan

pengelolaan lingkungan.

(42)
(43)

Biarpun jelek ...

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah

Untuk mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh

Pelaksanaan program sekolah peduli dan berbudaya lingkungan (Adiwiyata) sesuai dengan amanah Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Berdasarkan keempat indikator sekolah Adiwiyata menurut Kementerian Negara Lingkungan Hidup, dapat dinyatakan bahwa proses pelaksanaan program sekolah peduli dan

Dalam menjalankan program Adiwiyata, Tim Adiwiyata SDN 6 Pekanbaru tergerak untuk melakukan hal-hal yang berhubungan dengan sikap peduli dan berbudaya lingkungan

Konsep Sekolah Ramah Anak didefinisikan sebagai program untuk mewujudkan kondisi aman, bersih, sehat, peduli, dan berbudaya lingkungan hidup, yang mampu menjamin

Konsep Sekolah Ramah Anak didefinisikan sebagai program untuk mewujudkan kondisi aman, bersih, sehat, peduli, dan berbudaya lingkungan hidup, yang mampu menjamin pemenuhan

Konsep Sekolah Ramah Anak adalah program untuk mewujudkan kondisi aman, bersih, sehat, peduli, dan berbudaya lingkungan hidup, yang mampu menjamin pemenuhan hak dan