KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PROGRAM ADIWIYATA
Oleh :
Wirjono Koesmoedjihardjo
ASISTEN DEPUTI PENGUATAN INISIATIF MASYARAKAT
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
LATAR BELAKANG PROGRAM ADIWIYATA
1. KUALITAS LINGKUNGAN DARI TAHUN KE TAHUN MENGALAMI PENURUNAN
BERPOTENSI MENGGANGGU KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN.
2. 70-80 % PENCEMARAN SUNGAI AKIBAT PEMBUANGAN LIMBAH
DOMESTIK/KEGIATAN RUMAH TANGGA.
3. PERILAKU DAN POLA KOMSUMSI MASYARAKAT BERPOTENSI MENCEMARI DAN
MERUSAK LINGKUNGAN SERTA MENGANCAM PELESTARIAN FUNGSI
LINGKUNGAN.
4. MASIH RENDAHNYA KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP UPAYA
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP.
5. KEWAJIBAN MASYARAKAT SEBAGAI WARGA NEGARA RI SESUAI YANG DIATUR
DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LH DAN PENGELOLAAN SAMPAH 6. POTENSI KOMUNITAS PENDIDIKAN :
• JUMLAH SEKOLAH DIKBUD ( 197.564) + AGAMA ( 43.740) = 241.304 SEKOLAH
• JUMLAH MURID DIKBUD (44.768.966) + AGAMA (650.809) = 45.419.775
• JUMLAH GURU DIKBUD ( 2.447.673)+ AGAMA(6.671.330)= 9.119.003
Perilaku yang berpotensi
mencemari dan merusak serta
K
NO. CARA PENGELOLAAN SAMPAH RURAL PERSEN URBAN PERSEN
1 Didaur ulang 6 0.2 21 0.6
2 Dibuat kompos/pupuk 29 1.0 37 1.1
3 Diangkut petugas/dibu 573 20.7 2,095 63.9
4 Ditimbun 94 3.4 47 1.4
5 Dibakar 1,499 54.1 814 24.8
6 Dibuang ke kali/got 388 14.0 173 5.3
7 Dibuang ke laut 48 1.7 48 1.5
8
Dibuang ke
kebun/hutan/pekarangan/jurang/d
ll 135 4.9 41 1.3
TOTAL 2772 100.0 3276 100.0
1. Pengelolaan sampah antara masyarakat kota dan desa menunjukkan perbedaan.
2. Masyarakat yang tinggal di perdesaan lebih memilih membakar sampah (54,1%), sedangkan yang di kota lebih banyak yang diangkut oleh petugas (63,9 persen)
3. Hanya sedikit masyarakat yang mendaur ulang atau membuat kompos (1,2% di desa dan 1,7% di kota)
•
5
Di selokan/got 2,118 70.0 874 57.8 407 26.9 3,385 56.0
Dialirkan ke lubang
permanen 154 5.1 157 10.4 81 5.4 383 6.3
Dialirkan ke sungai 561 18.6 127 8.4 65 4.3 753 12.5
Dialirkan ke
kolam/rawa 41 1.4 19 1.3 39 2.6 99 1.6
Dialirkan ke sekitar
rumah 150 5.0 335 22.2 821 54.3 1,271 21.0
Dibuang ke
laut/danau 0 0.0 0 0.0 99 6.5 99 1.6
TOTAL 3,024 100.0 1,512 100.0 1,512 100.0 6,048 100.0
PEMBUANGAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA
1. Pembuangan limbah air rumah tangga di wil.barat dan tengah menunjukkan hasil yang sama yakni membuang ke selokan/got (wil. Barat 70% dan tengah 57,8%)
2. Sementara wil. Timur paling banyak dialirkan di sekitar rumah (54,3%)
Studi KLH – UNEP tahun 2012 menunjukkan KERUGIAN BIAYA KESEHATAN DI DKI JAKARTA TH 2010 yang harus ditanggung masyarakat MENCAPAI Rp. 38,6 TRILYUN
--- dari 500 milyar di tahun 1994 (studi ADB)
Penurunan IQ anak2 sekolah yg
PROGRAM ADIWIYATA
( SEKOLAH PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN )
APA ITU PROGRAM ADIWIYATA
1.
ADIWIYATA berasal dari 2 kata sansekerta :
ADI
dan
WIYATA
.
ADI
mempunyai makna : besar, agung, baik, ideal atau sempurna.
WIYATA
mempunyai
makna
:
dimana
seseorang
mendapat
ilmu
pengetahuan, norma dan etika dalam kehidupan sosial
ADIWIYATA
tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu
pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadikan dasar
manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita menuju kepada
cita-cita pembangunan berkelanjutan.
2.
PROGRAM ADIWIYATA
adalah program untuk mewujudkan sekolah yang
peduli dan berbudaya lingkungan.
3.
SEKOLAH ADIWIYATA : adalah sekolah peduli dan berbudaya lingkungan
TUJUAN DAN SASARAN
PROGRAM ADIWIYATA
•
Tujuan adalah mewujudkan warga sekolah yang
bertanggungjawab dalam upaya perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup melalui
tatakelolah sekolah yang baik untuk
pembangunan berkelanjutan.
LANDASAN HUKUM
UUD 1945 PASAL 28H AYAT (1) SETIAP ORANG BERHAK SEJAHTERA LAHIR DAN BATIN, BERTEMPAT TINGGAL DAN
MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT SERTA BERHAK MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN
UU 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL PASAL 3
PENDIDIKAN BERTUJUAN UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA DIDIK AGAR MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN DAN BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, BERAHKLAK MULIA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF, MANDIRI DAN MENJADI WARGA NEGARA YANG DEMOKRATIS SERTA BERTANGGUNG JAWAB
UU 32 TAHUN 2009TENTANG PPLH, -PASAL 63 AYAT (1) HURUF W, AYAT (2) HURUF Q, AYAT (3) HURUF N, -PASAL 65 AYAT (2),
-( pasal 67).
DALAM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, PEMERINTAH PUSAT/ PROPINSI/ KABUPATEN BERTUGAS DAN BERWENANG MEMBERIKAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, PEMBINAAN, DAN PENGHARGAAN
SETIAP ORANG BERHAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP, AKSES INFORMASI, AKSES PARTISIPASI, DAN AKSES KEADILAN DALAM MEMENUHI HAK ATAS LINGKUNGAN YANG BAIK
DAN SEHAT”.
Setiap berkewajiban memelihara kelestarian fungsi LH serta mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan LH
UU no 18/2008 ttg Pengelolaan Sampah
Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan ( pasal 12 ayat 1).
PERMEN 05 TAHUN 2013 PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA
MOU 03/MENLH/02/2010 DAN 01/II/KB/2010 TANGGAL 1 PEBRUARI 2010
1. LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT.
2. PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP,
3. AKSES INFORMASI, AKSES PARTISIPASI DAN KEADILAN DLM PEMENUHAN LH YANG BAIK DAN SEHAT.
4. MENGAJUKAN USUL DAN/ATAU KEBERATAN THDP RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN.
5. BERPERAN DLM PPLH.
6. MELAKUKAN PENGADUAN AKIBAT DUGAAN PENCEMARANDAN/ATAU PERUSAKAN LH
MASYARAKAT MEMILIKI HAK DAN KESEMPATAN YANG SAMA DAN SELUAS-LUASNYA UNTUK BERPERAN AKTIF DALAM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP.
PERAN MASYARAKAT DAPAT BERUPA:
• PENGAWASAN SOSIAL;
• PEMBERIAN SARAN, PENDAPAT, USUL, KEBERATAN, PENGADUAN; DAN/ATAU
• PENYAMPAIAN INFORMASI DAN/ATAU LAPORAN.
PERAN MASYARAKAT DILAKUKAN UNTUK:
• MENINGKATKAN KEPEDULIAN DALAM PPLH;
• MENINGKATKAN KEMANDIRIAN, KEBERDAYAAN MASYARAKAT, DAN KEMITRAAN;
• MENUMBUHKEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN KEPELOPORAN MASYARAKAT;
• MENUMBUHKEMBANGKAN KETANGGAPSEGERAAN MASYARAKAT UNTUK MELAKUKAN PENGAWASAN SOSIAL; DAN
• MENGEMBANGKAN DAN MENJAGA BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL DALAM RANGKA PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP.
lanjutan
UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 63 huruf w:
Pemerintah dapat memberikan
pendidikan, pelatihan, pembinaan dan penghargaan kepada orang atau
lembaga yang berjasa di bidang LH
Pasal 65 ayat (1 dan 2):
“Setiap orang berhak atas LH yang baik dan sehat sebagai bagian dari HAM
“ Setiap orang berhak mendapatkan
pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat”
PERMENLH No.5 Tahun 2013
tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Adiwiyata:
Program Adiwiyata; program
untuk mewujudkan sekolah
yang peduli dan berbudaya
lingkungan
Sekolah Adiwiyata; sekolah yang
peduli dan berbudaya
Peraturan
Menteri LH No.5
Tahun 2013
Unsur, susunan
keanggotaan dan perincian
tugas tim yang menunjang
pelaksanaan program
adiwiyata
Lampiran II
Pedoman Pembinaan
Adiwiyata
Lampiran III
Kriteria Penilaian Adiwiyata
Lampiran IV
ENGINEERING
ENFORCEMENT EDUCATION
PENDIDIKAN LINGKUNGAN
HIDUP
Tingkat Perilaku
Masyarakat Kondisi
(t1)
Tingkat Perilaku
Masyarakat Kondisi
MEKANISME
PERUBAHAN PERILAKU RAMAH LINGKUNGAN KOMUNITAS SEKOLAH
SEKOLAH
• LIMBAH DOMESTIK (SAMPAH,AIR LIMBAH)
• PEMBOROSAN PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK, PENGGUNAAN AIR
• EMISI KENDARAAN BERMOTOR
ADANYA PERUBAHAN PERILAKU
TAHU PAHAM
SADAR PEDULI MAU MELAKUKAN
PENGURANGAN JUMLAH SAMPAH (3R). PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK,PEMANFAATAN AIR
LIMBAH , BIOPORI, PELESTARIAN LH DLL SERTA IKU BERPARTISIPASI
DENGAN PEMDA TERKAIT PPLH
• SOSIALISASI
• BIMBINGAN TEKNIS
• PEMBENTUKAN SEKOLAH MODEL
• PEMBERDAYAAN
• AJAKAN
• PERINTAH
• RANGSANGAN /STIMULAN PENGHARGAAN
DAMPAK PPLH
ADANYA
PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN ,KERUSAKAN HL DAN
PENINGKATAN KAPASITAS SDM PLH,
KLH
PEMPROP
PEMBINAAN
RUANG LINGKUP PENDIDIKAN LH
Pelaksanaan Pendidikan LH
FORMAL FORMALNON- INFORMAL
PLH yang diselenggarakan melalui jalur sekolah dan dilakukan secara terstruktur, berjenjang dan
menggunakan pendekatan kurikulum yang terintegrasi/ monolitik
PLH yang
diselenggarakan di luar jalur sekolah, terstruktur dan berjenjang (kursus AMDAL, dll)
PLH yang dilakukan di luar jalur sekolah, tidak terstruktur dan tidak berjenjang (jalur keluarga
Pengembangan berbagai aspek yang meliputi: kelembagaan, SDM , sarana prasarana, pendanaan, materi, komunikasi & informasi, peranserta
masyarakat dan metode pengajaran
PROGRAM ADIWIYATA
PRINSIP KOMPONEN
1. Edukatif;
Memberikan pembelajaran dalam hal pengelolaan lingkungan hidup
2. Partisipatif:
Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran
3. Berkelanjutan:
seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif
1. Kebijakan berwawasan lingkungan; 6 pencapaian
2. Pelaksanaan kurikulum berbasis; lingkungan; 10 pencapaian
3. Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif; 11 komponen
4. Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan, 6 komponen
PEMBINAAN
PENILAIAN
PROGRAM
SELURUH WARGASEKOLAH PENGELOLAAN SDA DI LNGKUNGAN SEKOLAH
Sumur
resapan biopori
Pengelolaan
sampah (3R) penghijauan Pemanfaatan energi alternatif & hemat
energi
Pengelolaan air
Total pengelolaan SDA di sekolah seluruh Indonesia = KONTRIBUSI TERHADAP IKU KEMENTERIAN
KONVERSI
Penurunan beban
pencemaran lingkungan.
Peningkatan pengendalian kerusakan lingkungan.
SALAH SATU DAMPAK POSITIF DARI UPAYA PERLINDUNGAN
DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PESERTA PROGRAM ADIWIYATA
1. SD atau Madrasah Ibtidaiyah (MI)
2. SMP atau Madrasah Tsanawiyah (MTs)
3. SMA/SMK atau Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK)
No Tim
Pembina
Tugas
1 Tim Nasional 1. Sosialisasi pedoman Adiwiyata
2. Bimbingan teknis kepada tim pembina provinsi 3. Pendampingan terhadap tim pembina provinsi 4. Monitoring dan evaluasi program
2 Tim Provinsi 1. Sosialisasi pedoman adiwiyata
2. Bimbingan teknis kepada tim pembina kabupaten/kota
3. Pembentukan sekolah model/percontohan paling sedikit 4 (empat) sekolah, masing-masing 1 (satu) sekolah di setiap jenjang pendidikan tiap tahunnya
4. Pendampingan terhadap terhadap tim pembina kabupaten/kota 5. Monitoring dan evaluasi program
6. Penyusunan laporan pembinaan
3 Tim Kab/Kota 1. Sosialisasi pedoman adiwiyata
2. Bimbingan teknis kepada tim sekolah
3. Pembentukan sekolah model/percontohan paling sedikit 4 (empat) sekolah, masing-masing 1 (satu) sekolah di setiap jenjang pendidikan tiap tahunnya
4. Pendampingan terhadap sekolah 5. Monitoring dan evaluasi program 6. Penyusunan laporan pembinaan
4 Tim Sekolah 1. Mengkaji kondisi LH sekolah, kebijakan sekolah, kurikulum sekolah, kegiatan sekolah dan sarana prasarana 2. Membuat rencana kerja dan mengalokasikan anggaran
3. Melaksanakan rencana kerja
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi
5. Membuat laporan kepada kepala sekolah tembusan BLH Kab/Kota dan instansi terkait
ALUR PEMBINAAN UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA
Mewujudkan
PERMEN O5 TAHUN 2013
PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM
ADIWIYATA
Tingkat Nasional
1. Dewan Pertimbangan Adiwiyata
2. Tim teknis 3. Tim Pembina 4. Tim Penilai
Tingkat
Provinsi
1. Tim Pembina 2. Tim Penilai
Tingkat
Kab/Kota
1. Tim Pembina 2. Tim Penilai
1. PUSAT (KLH, KEMENDIKBUD, KEMENAG, KEMENDAGRI, PT, LSM, MM, PEMERHATI LH & PENDIDIKAN, BUDAYAWAN)
2. PROVINSI (BLH, DINAS PENDIDIKAN/AGAMA, PT, MEDIA MASSA, LSM) 3. KAB/KOTA (BLH, DINAS PENDIDIKAN/AGAMA, MEDIA MASSA, LSM)
PROSES PENCAPAIAN
PENGHARGAAN SEKOLAH ADIWIYATA
NASIONAL
•
Sekolah adiwiyata provinsi
yang diusulkan oleh provinsi
•
Hasil verifikasi tim nasional
mencapai nilai min 72 (90%
dari nilai max 80)
MANDIRI
•
Sekolah adiwiyata nasional
yang diusulkan oleh provinsi
•
Telah membina 10 sekolah di
wilayahnya dan 10 sekolah
tersebut telah mendapat
penghargaan sekolah
adiwiyata tkt. Kab/kota
1. Kebijakan berwawasan lingkungan
2. Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan
3. Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif
TAHAPAN PENILAIAN ADIWIYATA
NASIONAL
TIM KAB/KOTA TIM PROVINSI TIM NASIONAL
ADIWIYATA NASIONAL
DEWAN PERTIMBANGAN
ADIWIYATA MENLH
Pencapaian nilai min: (Permenlh No. 5/2013)
1. Tkt Kab/Kota: 64 2. Provinsi: 72
3. Nasional: 72
4. Mandiri: Adiwiyata Nasional + 10 sekolah adiwiyata kab/kota 1
2 3
Tahapan Kegiatan Penilaian calon sekolah
adiwiyata Nasional 2013
Usulan Provinsi
Penyerahan Data Dukung oleh Provinsi
Klarifikasi data dukung oleh Tim Penilai Nasional
Hasil klarifikasi dan
rekomendasi
Verifikasi Lapang Laporan Hasil
Verifikasi lapang DPA
Tahapan penilaian
Sekolah adiwiyata nasional
1. Tim penilaia adiwiyata nasional melakukan evaluasi
terhadap dokumen hasil penilaian yang diusulkan
oleh provinsi dan laporan kegiatan pembinaan
2. Calon sekolah adiwiyata nasional yang terpilih,
dilakukan verifikasi
3. Berdasarkan hasil verifikasi, tim penilai adiwiyata
nasional menetapkan nilai pencapaian sekolah
4. Penetapan sekolah sebagai penerima penghargaan
sekolah adiwiyata nasional apabila mencapai nilai
BEBERAPA PENAMPILAN
SEKOLAH ADIWIYATA DAN AKTIVITAS LINGKUNGAN SEKOLAH
SMA GRATI PASURUAN SD TULUNG REJO 04 BATU SDN PURWANTORO
MALANG
Kegiatan luar ruang:
Program Adiwiyata 2013
•
Adiwiyata Mandiri tahun 2013 sudah
ditetapkan sebanyak 120 sekolah, 16 provinsi
•
Calon Adiwiyata nasional 2013 yang harus di
verifikasi sebanyak 638 sekolah, 29 Provinsi
Regional PROVINSI JUMLAH SEKOLAH
Sumatera Sumatera Barat 39 Sumatera Utara 53 Kepulauan Riau 9 Sumatera Selatan 19 Lampung 11
Riau 18
Aceh 10
Kep. Bangka
Belitung 16 Bengkulu 12
Jambi 7
Kalimantan Kalimantan Selatan 10 Kalimantan Barat 6 Kalimantan Timur 32 Kalimantan Tengah 14 Jawa Jawa Barat 102
DIY 12
DKI Jakarta 13 Jawa Tengah 43 Jawa Timur 79
Banten 13
Bali Nusra
Nusa Tenggara
Barat 8
Bali 12
Nusa Tenggara
Timur 10
Sulawesi
Maluku Sulawesi Utara 11 Sulawesi Selatan 36 Gorontalo 21
Maluku 3
Maluku Utara 0 Sulawesi Tenggara 6 Sulawesi Barat 4 Sulawesi Tengah 2 Papua Papua 25
Papua Barat 6
SEBARAN SEKOLAH BERDASAR TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (PROSES VERIFIKASI LAPANGAN)
NO PROVINSI SD SMP SMA SMK TOTAL
1ACEH 1 0 0 0 1
11JAWA TENGAH 10 11 11 6 38
12JAWA TIMUR 16 30 22 6 74
13KALIMANTAN BARAT 2 3 1 0 6
14KALIMANTAN SELATAN 2 3 1 1 7
15KALIMANTAN TENGAH 3 4 3 2 12
16KALIMANTAN TIMUR 12 9 4 3 28
17KEPULAUAN RIAU 0 2 2 0 4
18LAMPUNG 3 4 2 0 9
DATA DAN PROSES PENETAPAN
SEKOLAH ADIWIYATA NASIONAL 2013
REGIONAL NO PROVINSI USULAN PROVINSI
Bali Nusra 21 Nusa Tenggara Barat 8 0 0 0 0
22 Bali 12 12 12 12 0
23 Nusa Tenggara Timur
10 0 0 0 0
Sulawesi Maluku
24 Sulawesi Utara 11 11 5 5 0
25 Sulawesi Selatan 36 36 32 30 1
26 Gorontalo 21 21 7 6 1
JUMLAH TOTAL
662
641
493
463
29
PERKEMBANGAN SEKOLAH YG MENGIKUTI PROGRAM ADIWIYATA 2006 – 2013
Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Total
Tingkat/ Level
P. Jawa Nasional
Partisipasi Propinsi 5 17 24 29 31 28 29 19
Partisipasi Sekolah 156 146 (302)
> Model Sekolah
Adiwiyata 10 - - - 10
> Calon Sekolah
Adiwiyata - 30 30 40 37 98 PENGHARGAAN nas)
> Sekolah Adw Mandiri - - - 10 25 (35) 21 (56) 67 (123) 120
(243) 243
Total
Kesimpulan
•
Permasalahan lingkungan tidak dapat ditangani oleh
pemerintah saja, peran sekolah juga sangat diperlukan.
•
Program ADIWIYATA hanya salah satu upaya penyelesaian
permasalahan lingkungan.
•
Perlu komitmen semua pihak ( pemerintah dan semua pihak
yang ada di sekolah) untuk mewujudkan hasil perlindungan
dan pengelolaan LH yang dapat diukur tingkat
keberhasilannya.
•
Perlu adanya keberlanjutan Program ADIWIYATA .
Saran Tindak
Pihak Sekolah diharapkan :
•
melakukan penghitungan beban pencemaran dan rencana serta aksi untuk
menguranginya
• menghitung jumlah timbulan sampah pengurangan timbulan sampah,
pemanfaatan sampah dan pembuangan sampah ke tempat pembuangan sampah/ TPA.
• menghitung pengurangan energi listrik, air ( penghematan energi , penggunaan air) serta pemanfaatan limbah cair dan pemanfatan energi aternatif.
•
Menghitung jumlah satwa dan tanaman yang terselamatkan dari kepunahan.
•
melakukan pengolahan limbah B3 ( inventarisasi, pemilahan limbah B3 sesuai
karakteristik limbah B3).
•
membina pembinaan masyarakat sekitar tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan.
Biarpun jelek ...