• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPAM - LIPI: Hasil Sosialisasi PMK No. 71 PMK.02 2013, PMK No.72 PMK.02 2013, Zona Integritas Strategi Komunikasi, Per-17 PB 2013, Per-19 PB 2013, dan Per-22 PB 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SPAM - LIPI: Hasil Sosialisasi PMK No. 71 PMK.02 2013, PMK No.72 PMK.02 2013, Zona Integritas Strategi Komunikasi, Per-17 PB 2013, Per-19 PB 2013, dan Per-22 PB 2013"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

MENUJU WBK DAN WBBM

(KEPMENPAN DAN RB NO. 60 TAHUN 2012)

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

MENUJU WBK DAN WBBM

(KEPMENPAN DAN RB NO. 60 TAHUN

2012)

MEMBANGUN WILAYAH BEBAS DARI

KORUPSI DALAM RANGKA

MEWUJUDKAN

WILAYAH BIROKRASI

BERSIH DAN MELAYANI

( WRS. Ir Invest-Itjenkemkes -PRESENTASI PADA ACARA POLTEKES BANDUNG 23 NOV 2012)

WBB

M

WB

K

z

i

WB

K

WBB

M

(2)

TAHAPAN PEMBANGUNAN

ZI

MENUJU

WBK/WBBM

WBK

Usulan PenilaianTPN

WBBM

20 PROGRAM dari UPI dan UPbI

Diusulkan oleh Menteri PAN dan RB

Lulus Lulus

9 DESEMBER

– HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA

Penetapan

PENCANANGAN PEMBANGUNANTAHAP PENILAIANTAHAP

(3)

PENGERTIAN ZI,

WBK/WBBM.

Zona Integritas (ZI) adalah

sebutan atau predikat yang

diberikan kepada K/L dan

Pemda yang pimpinan dan

jajarannya mempunyai niat

(komitmen)

untuk

mewujudkan

WBK/WBBM

melalui upaya pencegahan

korupsi, reformasi birokrasi

dan peningkatan kualitas

pelayanan publik.

Zona Integritas (ZI)

adalah

sebutan atau predikat yang

diberikan kepada K/L dan

Pemda yang pimpinan dan

jajarannya mempunyai niat

(komitmen)

untuk

mewujudkan

WBK/WBBM

melalui upaya

pencegahan

korupsi, reformasi birokrasi

dan peningkatan kualitas

pelayanan publik.

(4)

Wilayah Bebas dari Korupsi

(WBK)

adalah sebutan atau predikat yang

diberikan kepada suatu unit kerja yang

memenuhi syarat indikator hasil WBK dan

memperoleh hasil penilaian indikator proses di

atas 75 pada ZI yang telah memperoleh opini

Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK atas

laporan keuangannya.

Wilayah Bebas dari Korupsi

(WBK)

adalah sebutan atau predikat yang

diberikan kepada suatu unit kerja yang

memenuhi syarat indikator hasil WBK dan

memperoleh hasil penilaian indikator proses di

atas 75 pada ZI yang telah memperoleh opini

Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK atas

laporan keuangannya.

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)

adalah

sebutan atau predikat yang diberikan kepada suatu

unit kerja yang memenuhi syarat indikator hasil WBBM

dan memperoleh hasil penilaian indikator proses di

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)

adalah

sebutan atau predikat yang diberikan kepada suatu

unit kerja yang memenuhi syarat indikator hasil WBBM

dan memperoleh hasil penilaian indikator proses di

WBK

DAN

(5)

PERAN UPI, UPbI, TPI

DI DALAM PEMBANGUNAN WBK

(Permen PAN dan RB 60/2012)

Unit Penggerak Integritas (UPI) adalah unit kerja yang ditugasi

untuk memberikan dorongan dan dukungan administratif dan

teknis kepada unit kerja dalam melaksanakan kegiatan

pencegahan korupsi. Tugas UPI secara

ex-officio dilaksanakan

oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) pada

masing-masing K/L dan Pemda.

Unit Penggerak Integritas (UPI) adalah unit kerja yang ditugasi

untuk memberikan

dorongan dan dukungan administratif dan

teknis

kepada unit kerja dalam melaksanakan kegiatan

pencegahan korupsi. Tugas UPI secara

ex-officio dilaksanakan

oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) pada

masing-masing K/L dan Pemda.

Unit Pembangun Integritas (UPbI) untuk mendorong

terwujudnya WBK/WBBM pada masing-masing

instansi. Unsur-unsur UPbI terdiri dari Sekretariat

dan unit kerja/satuan kerja di luar APIP. UPbI dan UPI

bekerja sama untuk mempercepat pembangunan

Zona Integritas.

Unit Pembangun Integritas (UPbI) untuk mendorong

terwujudnya WBK/WBBM pada masing-masing

instansi. Unsur-unsur UPbI terdiri dari Sekretariat

dan unit kerja/satuan kerja di luar APIP. UPbI dan UPI

bekerja sama untuk mempercepat pembangunan

Zona Integritas.

Z

i

UPI

(6)

MEMBANGUN

PEMENUHAN PROGRAM

ANTI KORUPSI

20 INDIKATOR PROSES

8 INDIKATOR HASIL

PEMENUHAN PROGRAM

ANTI KORUPSI

20 INDIKATOR PROSES

8 INDIKATOR HASIL

WB

K

(7)

MEMBANGUN

20

INDIKATOR PROSES

NO

UNSUR INDIKATOR PROSES

BOBOT (%)

1

Penandatanganan Dokumen Pakta Integritas

5

2

Pemenuhan Kewajiban LHKPN

6

3

Pemenuhan Akuntabilitas kinerja

6

4

Pemenuhan Kewajiban Laporan keuangan

5

5

Penerapan Kebijakan Disiplin PNS *)

5

6

Penerapan Kode Etik Khusus

4

7

Penerapan Kebijakan Pelayanan Publik *)

6

8

Penerapan

whistle blower system

Tindak Pidana Korupsi

6

9

Pengendalian gratifikasi

6

10

Penanganan benturan kepentingan (

conflict of interest

)

6

11

Kegiatan Pendidikan/ Pembinaan & Promosi Anti Korupsi

6

12

Pelaksanaan saran perbaikan yg diberikan o/ BPK/KPK/APIP

5

13

Kebijakan pembinaan purna tugas *)

4

14

Pelaporan transaksi keuangan yang tidak wajar oleh PPATK

6

15

Promosi jabatan secara terbuka *)

3

16

Rekruitment secara terbuka

3

17

Mekanisme pengaduan masyarakat

6

18

E-Procurement

6

19

Pengukuran kinerja individu

3

20

Keterbukaan informasi publik

3

(8)

PENANDATANGANAN

DOKUMEN

PAKTA

INTEGRITAS OLEH SELURUH PEJABAT/PEGAWAI

KEMENTERIAN KESEHATAN

PENCANANGAN ZONA INTEGRITAS

Mengacu pada:

1. INPRES NO. 9/2011

2. INPRES NO. 17/2011

3. PERMEN PAN DAN RB NOMOR 49 TAHUN 2011 TTG

PEDUM PAKTA INTEGRITAS DI LINGKUNGAN K/L DAN

PEMDA.

PEMENUHAN PAKTA INTEGRITAS

1

1

Z

(9)

Kegiatan

Dokumen /bukti

A. Pemenuhan

1. Sosialisasi penandatanganan Dokumen Pakta Integritas Dokumen Pakta Integritas 2. Format dan substansi dokumen Pakta Integritas telah sesuai dengan

PerMenpan dan RB Nomor 49 Tahun 2011 SK

3. Telah terbentuk Forum Pemantau Independen Undangan, daftar absen, notulen, dan data pendukung lainnya 4. Mendorong penyusunan Kode Etik Pemantau Independen

B. Kualitas

5. Jumlah pegawai yang telah menandatangani Dokumen Pakta Integritas

100% Dokumen Pakta Integritas, SK Mutasi 6. Pegawai/pejabat yang mendapatkan promosi atau mutasi jabatan telah

menandatangani Dokumen Pakta Integritas tepat waktu pada saat pelantikan jabatan

Dokumen Pakta Integritas 7. Substansi kode etik Forum Pemantau Independen telah sesuai dengan

substansi pada PermenPAN dan RB Nomor 49 Tahun 2011 Dokumen Pakta Integritas 8. Keanggotaan Forum Pemantau Independen telah sesuai dengan

PermenPAN dan RB Nomor 49 Tahun 2011 C. Implementasi

9. Memastikan unit kerja telah melakukan pemantauan dan evaluasi atas

pelaksanaan substansi Pakta Integritas secara berkala Dokumen Pakta Integritas

10. Mendorong unit kerja mengalokasikan dana anti korupsi dalam DIPA Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Dokumen Pakta Integritas yang disahkan

11. Jumlah pegawai pada unit kerja yang melanggar substansi Pakta Integritas Dokumen perjanjian/ MoU

12. Unit kerja telah melakukan kerjasama dengan Forum Pemantau Independen Berita Acara Atasan langsung dan atau

(10)

PEMENUHAN KEWAJIBAN LHKPN MERUPAKAN SALAH SATU

UPAYA STRATEGIS PENCEGAHAN KORUPSI MELALUI

PENERAPAN AZAS TRANSPARANSI BAGI APARATUR NEGARA.

MENGACU KEPADA :

1. Psl 2 dan Psl 5 ayat (2) dan (3) UU No. 28 Th 1999 ttg PNB&B - KKN; 2. Psl 13 hrf a UU No. 30 Th 2002 ttg KPK;

3. SE Men PAN No. 03/2005 ttg LHKPN; 4. SE Men PAN No. 05/2006 ttg LHKPN;

5. SE Men PAN No. SE. 16/2006 ttg TL Penyampaian LHKPN;

6. SE Men PAN No. SE. 01/2008 ttg Peningkatan Ketaatan LHKPN Untuk Pengangkatan PNS Dlm Jabatan;

7. SE Men PAN No. SE. 05/2012 ttg Kewajiban Penyampaian dan Sanksi Atas Keterlambatan Penyampaian LHKPN di Lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

PEMENUHAN LHKPN

22

WB

K

(11)

Kegiatan Dokumen Pendukung

A. Pemenuhan

1. Pegawai yang wajib lapor telah menyampaikan LHKPN kepada KPK Dokumen LHKPN dan Bukti penyampaian 2. Pimpinan instansi telah mengeluarkan SK tentang penetapan wajib lapor

LHKPN bagi pejabat yang memangku jabatan strategis dan

potensial/rawan KKN, Pengelola Anggaran dan Panitian Pengadaan Barang dan Jasa di lingkungan instansi

SK

3. Unit kerja telah melakukan sosialisasi atas kewajiban pemenuhan LHKPN

Undangan, daftar absen, notulen, dan data pendukung lainnya

B. Kualitas

4. LHKPN telah disampaikan tepat waktu Dokumen LHKPN dan Bukti penyampaian 5. Kesesuaian LHKPN dengan format dan substansi pada peraturan

perundang-undangan

Dokumen LHKPN

C. Implementasi

6. Jumlah pegawai pada unit kerja yang mempunyai harta kekayaan yang

tidak wajar Surat Edaran terkait LHKPN

7. Kepatuhan pejabat/pegawai menyampaikan LHKPN Laporan Hasil Pengendalian

8. Tingkat kesesuaian LHKPN dengan harta kekayaan pegawai Surat penyampain LHKPNEdaran, Bukti 9. Unit kerja telah melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan atas hasil

pengendalian atas pemenuhan LHKPN

(12)

PERENCANAAN KINERJA, PENGUKURAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA,

DAN EVALUASI KINERJA UNTUK PENGGUNAAN SUMBER DAYA

ORGANISASI DLM MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN, BAIK JANGKA

MENENGAH MAUPUN JANGKA PENDEK.

Mengacu pada:

1. PP No. 8/2006 ttg Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

2. Inpres No.7/1999 ttg SAKIP;

3. Kepmen. PAN No. 135/2004 ttg Pedum Evaluasi LAKIP;

4. Permen PAN dan RB No.29/2010 ttg Ped Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

AKIP;

5. Permen PAN dan RB No.25/2012 ttg Juklak Evaluasi AKIP.

PEMENUHAN AKUNTABILITAS KINERJA

(13)

Kegiatan Dokumen Pendukung

A. Pemenuhan

1. Telah ada Renstra Dokumen Renstra

2. Telah ada RKT Dokumen RKT

3. Telah ada Indikator Kinerja Utama Dokumen IKU yang diformalkan

4. LAKIP telah disusun tepat waktu Dokumen LAKIP dan bukti penyampaian LAKIP ke MenPAN dan RB

B. Kualitas

5. Tujuan/Sasaran telah berorientasi hasil LAKIP dan Data Pendukung 6. Tujuan/Sasaran selaras LAKIP dan Data Pendukung 7. Indikator kinerja memenuhi kriteria indikator kinerja

yang baik

LAKIP dan Data Pendukung

8. Indikator kinerja dilengkapi dengan target yang baik LAKIP dan Data Pendukung

C. Implementasi

9. Akuntabilitas kinerja telah digunakan untuk perbaikan

perencanaan Laporan monitoring dan evaluasi akuntabilitas kinerja yang disahkan pimpinan unit kerja/instansi 10.Akuntabilitas kinerja telah digunakan untuk perbaikan

penerapan manajemen kinerja

Laporan monitoring dan evaluasi akuntabilitas kinerja pimpinan unit kerja/instansi

11.Akuntabilitas kinerja telah digunakan untuk perbaikan kinerja

Laporan monitoring dan evaluasi akuntabilitas kinerja pimpinan unit kerja/instansi

12.Akuntabilitas kinerja telah digunakan untuk mengukur

(14)

KETENTUAN PELAPORAN KEUANGAN YANG SERAGAM MENJAMIN KETERTIBAN

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, SEHINGGA INFORMASI KEUANGAN INSTANSI

DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT UNTUK MEMANTAU, MENGAWAL, DAN

MENGAWASI TERJADINYA INDIKASI PENYIMPANGAN SECARA EFEKTIF.

Mengacu pada:

1. UU No. 17/2003 ttg Keuangan Negara;

2. UU No. 1/2004 ttg Perbendaharaan Negara;

3. PP No. 71/2010 ttg Standar Akuntansi Pemerintahan;

4. Permen Dagri No. 13/2006 ttg Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang

terakhir diubah dgn Permen Dagri No. 21/2011.

PEMENUHAN KEWAJIBAN

PELAPORAN KEUANGAN

(15)

Kegiatan dan Dokumen Pendukung

Kegiatan Dokumen Pendukung

A. Pemenuhan

1. Laporan Keuangan telah ada Dokumen Laporan Keuangan

B. Kualitas

2. Unit kerja telah menyampaikan laporan keuangan tepat waktu

Dokumen Laporan Keuangan dan bukti penyampaian LK

3. Kesesuaian Laporan Keuangan dengan format dan substansi pada peraturan perundang-undangan (SAP)

Dokumen Laporan Keuangan

C. Implementasi

4. Unit kerja telah melakukan pengendalian atas penyusunan Laporan Keuangan

Laporan monitoring dan evaluasi atas pengendalian LK oleh pimpinan instansi

5. Unit kerja telah melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan atas hasil pengendalian atas penyusunan Laporan Keuangan

Laporan monitoring dan evaluasi atas pengendalian LK oleh pimpinan instansi

6. Laporan Keuangan telah digunakan untuk penentuan keputusan/ kebijakan dan evaluasi keputusan/kebijakan terkait alokasi sumber daya

Laporan monitoring dan evaluasi atas pengendalian LK oleh pimpinan instansi

7. Hasil audit atas Laporan keuangan telah digunakan sebagai perbaikan atas kinerja pengelolaan keuangan

(16)

KESANGGUPAN PNS UNTUK MENAATI KEWAJIBAN DAN MENGHINDARI LARANGAN

YANG DITENTUKAN DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN/ATAU

PERATURAN KEDINASAN YANG APABILA TIDAK DIIKUTI ATAU DILANGGAR DIJATUHI

HUKUMAN.

Mengacu pada:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS

2. Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

Peraturan perundang-undangan ini baru diundangkan dan pada saat ini masih

dalam proses revisi. Oleh karena itu, dalam pedoman ini belum digunakan

sebagai unsur program pembangunan ZI.

PENERAPAN DISIPLIN PNS *

55

(17)

1. PEDOMAN SIKAP, TINGKAH LAKU, DAN PERBUATAN PEGAWAI DI DALAM

MELAKSANAKAN TUGASNYA DAN PERGAULAN HIDUP SEHARI-HARI.

2. TERMASUK YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI

LINGKUNGAN ORGANISASINYA

PENERAPAN KODE ETIK KHUSUS

Mengacu pada:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode

Etik Pegawai Negeri Sipil atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku

khusus bagi pegawai pada instansi tertentu;

2. Peraturan tentang kode etik pegawai negeri sipil di lingkungan instansi masing-masing

yang ditetapkan oleh Pimpinan K/L dan Pemda dengan memperhatikan karakteristik

masing-masing instansi.

(18)

Kegiatan Dokumen Pendukung

A. Pemenuhan

1. Kode etik instansi telah dibuat/diterbitkan Dokumen yang disahkan oleh pimpinan instansi/ unit kerja 2. Unit kerja telah melakukan sosialisasi atas kode etik Undangan, daftar absen, notulen, dan data pendukung lainnya B. Kualitas

3. Materi Kode etik instansi tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang lebih tinggi Dokumen/ Kebijakan Kode Etik 4. Materi Kode Etik telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku Dokumen/ Kebijakan Kode Etik C. Implementasi

9. Jumlah pegawai melakukan pelanggaran kode etik Laporan monitoring dan evaluasi penerapan Kode Etik 10. Kode etik telah digunakan oleh seluruh pegawai sebagai acuan dalam

pelaksanaan tugas sehari-hari Laporan monitoring dan evaluasi penerapan Kode Etik 11. Unit kerja telah melakukan pengendalian atas penerapan kode etik Laporan monitoring dan evaluasi penerapan Kode Etik 12. Unit kerja telah melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan atas hasil

pengendalian atas penerapan kode etik Laporan monitoring dan evaluasi penerapan Kode Etik 13. Unit kerja telah memiliki kode etik khusus yang berlaku di dalam unit kerja atas

hasil penerapan kode etik instansi

Laporan monitoring dan evaluasi penerapan Kode Etik

(19)

PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT (PUBLIK) BAIK LANGSUNG MAUPUN

TIDAK LANGSUNG YG DISELENGGARAKAN SECARA PRIMA.

Mengacu pada:

1. UU No. 25 Tahun 2009 ttg Pelayanan Publik;

2. Per.MenPAN dan RB No. 36 Tahun 2012 ttg Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan dan

Penerapan Standar Pelayanan;

3. Per.MenPAN dan RB No. 38 Tahun 2012 ttg Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan

Publik.

dalam pedoman ini belum seluruhnya dapat diterapkan, kecuali Per.MenPAN dan RB

No. 38 Tahun 2012 ttg Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik dijadikan salah

satu unsur indikator hasil.

PENERAPAN KEBIJAKAN

PELAYANAN PUBLIK *)

(20)

SISTEM

PENANGANAN

PENGADUAN

TINDAK

PIDANA

KORUPSI

(

WHISTLEBLOWER SYSTEM

) UNTUK MENINDAKLANJUTI LAPORAN DAN

MEMBERIKAN JAMINAN PERLINDUNGAN THP PELAPOR.

Mengacu pada:

1. UU No. 13 Tahun 2006 ttg Perlindungan Saksi dan Korban;

2. SE MA No. 4 Tahun 2011 ttg Perlakuan Bagi Pelapor Tindak Pidana (

Whistleblower

)

dan Saksi Pelaku yang Bekerjasama (

Justice Collabolator

) di Dalam Perkara Tindak

Pidana Tertentu;

3. SE Menteri PAN dan RB No. 08 Tahun 2012 ttg Sistem Penanganan Pengaduan

(

Whistleblower System

) Tindak Pidana Korupsi di Lingkungan K/L dan Pemda.

PENERAPAN

WHISTLEBLOWER SYSTEM

TIPIKOR

88

(21)

Kegiatan Dokumen Pendukung

A. Pemenuhan

1. Telah ada pedoman pelaksanaan WBS di lingkungan instansi Dokumen/ Kebijakan WBS 2. Pimpinan instansi telah mengeluarkan SK tentang pengelola WBS di

lingkungan instansi

Laporan pengendalian penerapan WBS

3. WBS telah disosialisasikan kepada seluruh pegawai di lingkungan instansi Dokumen/ Kebijakan WBS

B. Kualitas

4. Sistem Perlindungan Pelapor telah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku SK pimpinan instansi

5. Telah ada unit kerja khusus yang menangani WBS SK pimpinan instansi

6. WBS telah mempunyai mekanisme perlindungan terhadap saksi dan korban Laporan monitoring dan evaluasi penerapan WBS

7. WBS telah menggunakan teknologi informasi yang tepat guna Laporan monitoring dan evaluasi penerapan WBS

C. Implementasi

8. Unit kerja telah melaksanakan WBS Laporan monitoring dan evaluasi penerapan WBS

9. Mekanisme perlindungan saksi dan korban telah dijalankan Laporan monitoring dan evaluasi penerapan WBS 10. Telah disediakan fasilitas yang mempermudah pegawai untuk menyampaikan

pengaduan Laporan monitoring dan evaluasi penerapan WBS

11. Unit kerja telah melakukan pengendalian atas pelaksanaan WBS Dokumen kebijakan gratifikasi yang disahkan pimpinan instansi/SK pimpinan instansi/

12. Unit kerja telah melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan atas hasil

pengendalian atas pelaksanaan WBS Laporan pengendalian penerapan WBS

(22)

GRATIFIKASI ADALAH PEMBERIAN UANG, BARANG, RABAT (

DISCOUNT

), KOMISI,

PINJAMAN TANPA BUNGA, TIKET PERJALANAN, FASILITAS PENGINAPAN, PERJALANAN

WISATA, PENGOBATAN CUMA-CUMA, DAN FASILITAS LAINNYA, BAIK DITERIMA DI

DALAM NEGERI MAUPUN DI LUAR NEGERI DAN YANG DILAKUKAN DENGAN

MENGGUNAKAN SARANA ELEKTRONIK ATAU TANPA SARANA ELEKTRONIK.

Mengacu pada:

1. Psl 12B dan 12C UU No. 31 Tahun 1999 ttg Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

sebagaimana telah diubah dgn UU No. 20 Tahun 2001;

2. Psl 13 huruf b UU No. 30 Tahun 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi;

3. SE Menteri PAN dan RB No. 9 Tahun 2011 ttg Peningkatan Pelaksanaan

Pengawasan dan Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI dan Anggota POLRI

dalam Rangka Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H.

PENGENDALIAN GRATIFIKASI

(23)

Kegiatan Dokumen Pendukung A. Pemenuhan

1. Instansi telah menyusun Program Pengendalian Gratifikasi Dokumen kebijakan gratifikasi 2. Pimpinan instansi telah mengeluarkan SK tentang pengelola

gratifikasi di lingkungan instansi Dokumen kebijakan gratifikasi

3. Instansi telah membentuk pengelola pengendalian gratifikasi Laporan Pengendalian Program Pengendalian Gratifikasi

4. Program Pengendalian Gratifikasi telah disosialisasikan kepada seluruh pegawai di lingkungan instansi

Laporan Pengendalian Program Pengendalian Gratifikasi/ Bukti penyampaian kepada tim gratifikasi instansi/ KPK

B. Kualitas

5. Program Pengendalian Gratifikasi telah direncanakan dengan

baik Laporan monitoring dan evaluasi pengendalian Program Pengendalian Gratifikasi 6. Materi Program Pengendalian Gratifikasi telah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku Laporan monitoring dan evaluasi pengendalian Program Pengendalian Gratifikasi

C. Implementasi

7. Unit kerja telah melaksanakan Program Pengendalian

Gratifikasi Laporan Pengendalian Program Pengendalian Gratifikasi 8. Pegawai telah melaporkan kepada KPK terhadap pemberian

hadiah/hibah atau hal sejenis yang terindikasi sebagai gratifikasi

Laporan Pengendalian Program Pengendalian Gratifikasi/ Bukti penyampaian kepada tim gratifikasi instansi/ KPK

9. Unit kerja telah melakukan pengendalian atas pelaksanaan

Program Pengendalian Gratifikasi Laporan monitoring dan evaluasi pengendalian Program Pengendalian Gratifikasi 10. Unit kerja telah melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan

atas hasil pengendalian atas pelaksanaan Program Pengendalian Gratifikasi

(24)

MERUPAKAN UPAYA UNTUK MENCEGAH TERJADINYA TINDAK PIDANA

KORUPSI, YANG DISEBABKAN OLEH KEDEKATAN HUBUNGAN PRIBADI DLM

KEGIATAN TERTENTU YANG BERKAITAN DGN PENGGUNAAN ANGGARAN

DAN/ATAU SUMBER DAYA ORGANISASI LAINNYA.

Mengacu pada:

1. Per.MenPAN dan RB No. 37 Tahun 2012 ttg Pedoman Umum Penanganan

Benturan Kepentingan di Lingkungan Kementerian/ Lembaga dan

Pemerintah Daerah.

PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

10

(25)

Kegiatan Dokumen Pendukung A. Pemenuhan

1. Telah ada Pedoman tentang penanganan benturan

kepentingan di lingkungan instansi Kebijakan yang disahkan pimpinan instansi 2. Pedoman telah disosialisasikan kepada seluruh pegawai

di lingkungan instansi

Undangan, daftar absen, notulen, dan data pendukung lainnya

B. Kualitas

3. Materi kebijakan penanganan benturan kepentingan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Dokumen Program Pengendalian Gratifikasi

4. Pedoman telah mencakup seluruh elemen strategis yang berada di lingkungan instansi

Dokumen Program Pengendalian Gratifikasi

5. Pedoman telah memuat prinsip dasar dan tahapan dalam penanganan konflik kepentingan

Dokumen Program Pengendalian Gratifikasi

C. Implementasi

6. Unit kerja telah melaksanakan penanganan benturan kepentingan

Laporan Monitoring dan evaluasi penanganan benturan kepentingan yang disahkan pimpinan instansi

7. Unit kerja telah melakukan pengendalian atas pelaksanaan penanganan benturan kepentingan

Laporan Monitoring dan evaluasi penanganan benturan kepentingan yang disahkan pimpinan instansi

8. Unit kerja telah melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan atas hasil pengendalian atas pelaksanaan penanganan benturan kepentingan

(26)

MERUPAKAN RANGKAIAN KEGIATAN SOSIALISASI, PELATIHAN, DAN

AKSI/KAMPANYE ANTI KORUPSI YG BERTUJUAN MENGGUGAH SEMANGAT

ANTI KORUPSI DI LINGKUNGAN PEGAWAI.

Mengacu pada:

1. Instruksi Ke-10 Inpres No. 5 Tahun 2004 ttg Percepatan Pemberantasan

Korupsi yg mewajibkan pimpinan K/L dan Pemda meningkatkan

pembinaan dan pengawasan dlm rangka meniadakan perilaku koruptif di

lingkungan instansi masing-masing.

KEGIATAN

PENDIDIKAN/PEMBINAAN

DAN

PROMOSI ANTI KORUPSI

11

(27)

Kegiatan Dokumen Pendukung

A. Pemenuhan

1. Unit kerja telah menyusun Program kegiatan promosi dan pendidikan/pembinaan Anti Korupsi

Dokumen/ Kebijakan

2. Telah ada alokasi dana dalam DIPA tentang Program kegiatan promosi dan pendidikan/pembinaan anti korupsi

Undangan, daftar absen, notulen, dan data pendukung lainnya

3. Program kegiatan promosi dan pendidikan/pembinaan anti korupsi telah disosialisasikan kepada seluruh pegawai di lingkungan instansi

B. Kualitas Laporan kegiatan

4. Kegiatan promosi anti korupsi telah direncanakan dengan baik Dokumen/ Kebijakan

5. Materi Program promosi dan pendidikan/pembinaan anti korupsi telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Laporan kegiatan

C. Implementasi

6. Unit kerja telah melaksanakan Program promosi dan pendidikan/pembinaan anti korupsi Laporan kegiatan

7. Telah ada kegiatan promosi anti korupsi internal Laporan kegiatan

8. Telah ada kegiatan promosi anti korupsi eksternal Laporan kegiatan

9. Kegiatan promosi anti korupsi dilaksanakan dalam momen yang tepat Laporan Monitoring dan evaluasi program promosi anti korupsi

10. Telah ada kegiatan pembinaan/pendidikan anti korupsi untuk pegawai Laporan Monitoring dan evaluasi program promosi anti korupsi

11. kegiatan pembinaan/pendidikan anti korupsi untuk pegawai dilakukan secara berkala dan kontinu

Laporan Monitoring dan evaluasi program promosi anti korupsi

12. Unit kerja telah melakukan pengendalian atas pelaksanaan Program promosi dan pendidikan/pembinaan anti korupsi

(28)

KEGIATAN INI MERUPAKAN TINDAK LANJUT ATAS SARAN-SARAN PERBAIKAN

DARI BPK/KPK/APIP.

Mengacu pada:

1. PP No. 60 Tahun 2008 ttg Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang mewajibkan

APIP memantau dan mendorong tindak lanjut hasil pengawasan ekstern dan intern

Pemerintah;

2. Per.Men PAN No. 09 Tahun 2009 ttg Pedoman umum Pelaksanaan Pemantauan,

Evaluasi dan Pelaporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Fungsional;

3. SE No. 13 Tahun 2011 ttg Penyelesaian Tindak Lanjut Atas Rekomendasi Hasil

Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) yang Tidak

Dapat Ditindaklanjuti di Lingkungan Instansi Pemerintah.

PELAKSANAAN SARAN PERBAIKAN

YANG DIBERIKAN OLEH BPK/KPK/APIP

12

(29)

Kegiatan Dokumen Pendukung

A. Pemenuhan

1. BPK/KPK/APIP telah memberikan saran perbaikan kepada unit kerja Dokumen rekomendasi 2. Telah ada komitmen pimpinan untuk melaksanakan saran perbaikan

yang diberikan oleh BPK/KPK/APIP

Laporan yang disahkan pimpinan unit kerja/ instansi

3. Unit kerja telah melaksanakan saran perbaikan Dokumen hasil tindak lanjut hasil pengawasan

B. Kualitas

4. Pelaksanaan saran perbaikan dilakukan tepat waktu Laporan yang disahkan pimpinan unit kerja/ instansi 5. Unit kerja telah membuat laporan tentang pelaksanaan saran

perbaikan yang diberikan

Laporan Monitoring dan Evaluasi

C. Implementasi

6. Unit kerja telah melakukan pengendalian atas pelaksanaan saran perbaikan

Laporan Monitoring dan Evaluasi

7. Unit kerja telah melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan atas

hasil pengendalian atas saran perbaikan Laporan Monitoring dan Evaluasi 8. Saran perbaikan telah digunakan untuk penentuan keputusan/

kebijakan dan evaluasi keputusan/kebijakan

Laporan Monitoring dan Evaluasi

(30)

MENGATUR KEGIATAN DI LINGKUNGAN SUATU INSTANSI PEMERINTAH, YG

BOLEH DAN YG TIDAK BOLEH DILAKUKAN OLEH MANTAN PERSONIL:

BERSTATUS PENSIUN

AKTIF NAMUN TELAH BERALIH TUGAS KE INSTANSI LAINNYA,

PENERAPAN KEBIJAKAN PEMBINAAN

PURNA TUGAS *

13

13

TUJUANNYA MENGHINDARI TERJADINYA TINDAK PIDANA KORUPSI.

Sampai dengan saat ini belum ada peraturan perundang-undangan yang dapat

dijadikan acuan.

Oleh karena itu, dalam Pedoman ini belum dapat dijadikan salah satu unsur

pembangunan Zona Integritas.

(31)

PIMPINAN INSTANSI PEMERINTAH WAJIB MEMINTA KPD PPATK UNTUK

MENYAMPAIKAN LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN YG DILAKUKAN

OLEH PEGAWAI DI LINGKUNGANNYA YG AKAN DIPROMOSIKAN

SEBAGAI PEJABAT ESELON I DAN ESELON II.

TUJUAN: MENGHINDARI ADANYA PEJABAT YG DIPROMOSIKAN TERLIBAT

DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI.

Mengacu pada:

1. UU No. 8 Tahun 2010 ttg Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian

Uang;

2. SE Menteri PAN dan RB Nomor 1 Tahun 2012 ttg Peningkatan Pengawasan Dalam

Rangka Mewujudkan Aparatur Negara yang Berintegritas, Akuntabel, dan

Transparan.

PENERAPAN KEBIJAKAN PELAPORAN TRANSAKSI

KEUANGAN YANG TIDAK SESUAI DENGAN PROFIL

OLEH PPATK

14

14

WB

(32)

Kegiatan Dokumen Pendukung

A. Pemenuhan

1. Unit Kerja telah melakukan kerjasama dalam pelaporan transaksi

keuangan yang tidak wajar dengan PPATK Dokumen MoU 2. Pimpinan unit kerja telah berkomitmen untuk mengawasi

transaksi keuangan yang tidak wajar pegawainya

Undangan, daftar absen, notulen, dan data pendukung lainnya

3. Pelaporan transaksi keuangan yang tidak wajar telah

disosialisasikan kepada seluruh pegawai di lingkungan instansi

B. Kualitas Dokumen MoU

4. Kerja sama dengan PPATK telah dituangkan dalam bentuk MoU Dokumen permohonan instansi 5. Unit kerja telah meminta laporan transaksi keuangan yang tidak

sesuai dengan profil PPATK secara berkala

C. Implementasi Dokumen pelaporan

6. Unit kerja telah melakukan koordinasi monitoring dan evaluasi terhadap transaksi keuangan yang tidak sesuai dengan PPATK

Pernyataan sah UPI dan atau PPATK

7. Unti kerja telah melakukan kerjasama dalam meminta laporan keuangan kepada PPATK dalam rangka promosi/mutasi jabatan pegawai

Laporan Monitoring dan Evaluasi

8. Unit kerja telah melakukan pengendalian atas pelaporan

transaksi keuangan yang tidak sesuai dengan profil PPATK Laporan Monitoring dan Evaluasi 9. Unit kerja telah melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan

atas hasil pengendalian atas pelaporan transaksi keuangan yang tidak sesuai dengan profil PPATK

Penyampaian rekomendasi sanksi dari UPI dan atau SK penjatuhan sanksi

10. Pegawai yang terbukti melakukan transaksi keuangan secara tidak wajar telah dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Disiplin PNS

(33)

DILAKUKAN SECARA JUJUR, OBJEKTIF, DAN TRANSPARAN

TUJUAN:MENJARING SDM APARATUR YANG BERKUALITAS

SEJAK AWAL KARIR PNS.

Mengacu pada:

1. PP No. 98 Tahun 2000 ttg Pengadaan Pegawai Negeri Sipil

sebagaimana telah diubah dengan PP No. 11 Tahun 2002;

2. Peraturan Kepala BKN Nomor 11 Tahun 2002 tentang Ketentuan

Pelaksanaan PP No. 11 Tahun 2002 ttg Perubahan Atas PP No. 98

Tahun 2000.

REKRUTMEN SECARA TERBUKA

15

(34)

Kebiatan dan Dokumen Terkait

Kegiatan Dokumen Pendukung

A. Pemenuhan

1. Unit kerja telah melakukan rekruitmen pegawai secara terbuka Dokumentasi pengumuman rekrutmen pegawai

2. Unit kerja telah menyusun mekanisme dan pola rekruitmen pegawai secara terbuka

SK pembentukan Tim

3. Pimpinan unit kerja telah berkomitmen untuk melakukan rekruitmen pegawai secara terbuka

Dokumentasi pengumuman rekrutmen pegawai

4. Unit kerja telah mensosialisasikan mekanisme rekruitmen secara terbuka kepada pegawai

Dokumen rekrutmen pegawai dan atau analisa jabatan atas kebutuhan formasi dari pimpinan instansi

5. Unit kerja telah membentuk tim pelaksanaan rekrutmen pegawai yang ditetapkan dengan keputusan pimpinan

Dokumen rekrutmen pegawai

B. Kualitas

6. Pelaksanaan rekruitmen telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

7. Rekrutmen pegawai telah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh unit kerja

Dokumentasi pengumuman rekrutmen pegawai

8. Pelaksanaan rekruitmen telah dilakukan secara jujur, objektif, dan transparan

SK pembentukan Tim/ MoU

Implementasi

9. Hasil rekrutmen telah dipublikasikan kepada masyarakat Dokumentasi pengumuman rekrutmen pegawai

(35)

TUJUAN : MENDAPATKAN SDM YANG BERKUALITAS YG BERASAL DR LINGKUNGAN

INTERNAL ATAUPUN EKSTERNAL MELALUI KOMPETISI YANG SEHAT,

TERUTAMA UNTUK JABATAN STRUKTURAL ESELON I DAN ESELON II.

PROMOSI JABATAN ESELON I & ESELON II YG BERASAL DARI EKSTERNAL DILAKSANAKAN APABILA DI LINGKUNGAN INTERNAL TDK TERDAPAT PNS YG MEMPUNYAI KOMPETENSI SESUAI DGN JABATAN YG AKAN DIISI.

Mengacu pada:

1. UU No. 43 Tahun 1999 ttg Perubahan Atas UU No. 8 Tahun 1974;

2. PP No. 100 Tahun 2000 ttg Pengangkatan PNS dlm Jabatan Struktural sebagaimana

telah diubah dengan PP No. 13 Tahun 2002;

3. Peraturan Kepala BKN Nomor 13 Tahun 2002 ttg Ketentuan Pelaksanaan Peraturan

Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas PP No. 100 Tahun 2000.

Sampai saat ini baru diterapkan sebagai uji coba pada Kementerian PAN dan RB serta

beberapa LPNK yang berada di bawah koordinasi Kementerian PAN dan RB.

Saat ini

belum dijadikan indikator yang diukur.

PROMOSI JABATAN SECARA TERBUKA *)

16

16

WB

(36)

DIKHUSUSKAN KEPADA MASALAH MALADMINSTRASI.

Mengacu pada:

1. UU No. 25 Tahun 2009 ttg Pelayanan Publik;

2. Per.MenPAN No. PER/05/M.PAN/4/2009 ttg Penanganan Pengaduan

Masyarakat Bagi Instansi Pemerintah;

3. Peraturan perundang-undangan lainnya yang sejalan dengan ketentuan

dalam item 1 dan item 2 tersebut di atas.

MEKANISME PENGADUAN

MASYARAKAT

17

(37)

Kegiatan Dokumen Pendukung

A. Pemenuhan

1. Telah ada pedoman internal penanganan pengaduan masyarakat Pedoman Dumas 2. Mekanisme pengaduan masyarakat telah disosialisasikan kepada

seluruh pegawai di lingkungan instansi Undangan, absen , laporan pelaksanaan sosialisasi

B. Kualitas

3. Pedoman penanganan pengaduan masyarakat telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan

4. Telah dibentuk tim yang menangani pengaduan masyarakat SK Kemenkes Tim Dumas

5. Telah dibentuk sistem perlindungan terhadap saksi dan korban SK Whistleblower System (WBS)

C. Implementasi

6. Unit kerja telah melaksanakan penanganan pengaduan masyarakat Laporan penanganan dumas 7. Penanganan pengaduan masyarakat dilaksanakan dengan koordinasi

antar pejabat yang berwenang terkait mekanisme, tata kerja, dan prosedur yang berlaku

Laporan koordinasi pelaksanaan dumas

8. Kerahasiaan identitas pelapor telah ditangani dengan baik

9. Mekanisme perlindungan saksi dan korban telah dijalankan Laporan pelaksanaan WBS 10. Unit kerja telah melakukan pengendalian atas penanganan pengaduan

masyarakat Laporan pengendalian

11. Unit kerja telah melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan atas

(38)

TUJUAN :MENINGKATKAN TRANSPARANSI, EFISIENSI,

KEHEMATAN, DAN EFEKTIFITAS PENGADAAN BARANG/

JASA DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH.

Mengacu pada:

1. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor

35 Tahun 2011.

PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG

DAN JASA SECARA ELEKTRONIK (

E-PROCUREMENT

)

18

(39)

Kegiatan Dokumen Pendukung

Pemenuhan

1. Telah ada pedoman penerapan e-Procurement Dokumen

2. Telah ada unit khusus yang menangani e-procurement Undangan, daftar absen, notulen, dan data pendukung lainnya

4. Pimpinan unit kerja telah berkomitmen untuk menerapkan e-procurement 5. e-Procurement telah disosialisasikan kepada seluruh pegawai di lingkungan

instansi Dokumentasi pelaksanaan/ kebijakan

Kualitas SK

1. e-procurement telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan Dokumen MoU 2. Pimpinan Instansi telah menetapkan melalui SK kan tentang wajib

e-procument untuk paket pekerjaan bernilai tertentu Dokumentasi pelaksanaan e-procurement 3. e-procurement dilakukan dengan membentuk/ bekerja sama dengan LPSE

4. e-procurement menggunakan TI dan transaksi elektronik sesuai ketentuan Dokumentasi pelaksanaan e-procurement Implementasi Laporan Pelaksanaan E-ProcurementMonitoring dan Evaluasi 1. Unit kerja telah melaksanakan e-Procurement Laporan Pelaksanaan E-ProcurementMonitoring dan Evaluasi 2. Unit kerja telah melakukan pengendalian atas pelaksanaan e-Procurement  

3. Unit kerja telah melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan atas hasil pengendalian atas pelaksanaan e-Procurement

(40)

TUJUAN: MENDORONG PENINGKATAN PERAN, KOMPETISI, &

KEMAMPUAN INDIVIDU DALAM RANGKA MENCAPAI

TUJUAN DAN SASARAN ORGANISASI.

Mengacu pada:

1. PP No. 46 Tahun 2011 ttg Penilaian Prestasi Kerja PNS.

2. Sesuai dgn Psl 33 dlm PP No. 46 Tahun 2011 disebutkan bahwa PP ini

mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yg mulai dilaksanakan pada

tanggal 1 Januari 2014.

Saat ini, belum diberlakukan sebagai indikator yg diukur.

PENGUKURAN KINERJA INDIVIDU SESUAI DGN

KETENTUAN YANG BERLAKU.*)

19

(41)

TUJUAN

:

MENINGKATKAN

TRANSPARANSI

DLM

PENYELENGGARAAN

NEGARA

TERMASUK

DLM

PENGELOLAAN ANGGARAN SEHINGGA DPT MENDORONG

PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM RANGKA

MEWUJUDKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK,

BERSIH, DAN BEBAS DARI KORUPSI, KOLUSI, DAN

NEPOTISME.

Mengacu pada:

1. UU No. 14 Tahun 2008 ttg Keterbukaan Informasi Publik.

KETERBUKAAN

INFORMASI

PUBLIK

20

(42)

Kegiatan Dokumen Pendukung

A. Pemenuhan

1. Telah ada kebijakan tentang informasi publik sesuai dengan Undang-Undang KIP

Dokumen/ Kebijakan

2. Kebijakan tentang informasi publik telah disosialisasikan kepada

seluruh pegawai di lingkungan instansi Undangan, daftar absen, notulen, dan data pendukung lainnya

B. Kualitas

3. Kebijakan informasi publik telah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan Dokumen/ Kebijakan

4. Telah ada mekanisme penyampaian informasi publik Dokumen/ Kebijakan 5. Pimpinan instansi/unit kerja telah membentuk sistem informasi

dan dokumentasi untuk mengelola informasi publik SK 6. Pimpinan instansi/unit kerja telah memanfaatkan media elektronik

dalam pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi informasi publik

Dokumen/ Kebijakan/Laporan Pelaksanaan penggunaan media elektronik

7. Pimpinan Instansi/unit kerja telah melakukan penetapan klasifikasi informasi yang wajib disediakan dan diumumkan kepada publik dan informasi yang dikecualikan

(43)

C. Implementasi

8. Unit kerja telah mengimplementasikan kebijakan informasi publik Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan KIP 9. Pimpinan instansi/unit kerja telah mengumumkan informasi publik

secara berkala

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan KIP

10. Informasi publik telah disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan jelas, akurat, dan tepat waktu

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan KIP

11. Unit kerja telah melakukan pengendalian atas implementasi

kebijakan informasi publik Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan KIP 12. Informasi publik telah dilakukan pengarsipan dan dokumentasi Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan KIP 13. Pimpinan instansi/ unit kerja telah melakukan evaluasi dan

pengendalian terhadap pelaksanaan pelayanan informasi publik

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan KIP

14. Unit kerja telah melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan atas hasil pengendalian atas implementasi kebijakan informasi publik

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan KIP

(44)

PEMENUHAN

8

INDIKATOR HASIL (BERSIFAT MUTLAK)

NO

INDIKATOR

NILAI

CARA MENGHITUNG

1 Nilai Integritas (Indeks) Minimal 7,0 Berdasarkan Hasil Survei KPK

2 Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik Minimal

550 Berdasarkan Permenpaan dan RB No.38/2012 3 Persentase Kerugian Negara(KN) yang

belum diselesaikan 0 % Nilai KN yang diselesaikan dibagi nilai KN yang ditemukan - dalam 2 tahun terakhir 4 Persentase Maksimum Temuan In-Efektif

(% anggaran) 3 % Nilai temuan in-efektif dibagi dengan anggaran unit kerja - dalam 2 tahun terakhir 5 Persentase Maksimal Temuan In-efisien (%

anggaran) 5% Nilai temuan in-efisien dibagi dengan anggaran unit kerja - dalam 2 tahun terakhir 6 Persentase maksimal jumlah pegawai yang

dijatuhi hukuman disiplin karena penyalahgunaan keuangan

1 % Jumlah pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin dibagi dengan jumlah seluruh pegawai yang ada di dalam unit kerja

7 Persentase Pengaduan Masyarakat Yang

Belum Ditindaklanjuti 5 % Jumlah pengaduan masyarakat yang belum diselesaikan dibagi dengan jumlah pengaduan masyarakat yang masuk ke unit kerja

8 Persentase Pegawai Yang Melakukan 0 %

(45)

IDENTIFIKASI DAN PENGUSULAN

PENILAI INTERNAL

(KEMENTERIAN)

:

a. Indikator Proses dan

b. Indikator Hasil

REVIU OLEH TIM PENILAI

NASIONAL (MENPAN)

PENETAPAN

UNIT

KERJA

BERPREDIKAT WBK K/L (BERDAS.

USULAN TPI)

PENILAIAN DAN PENETAPAN UNIT KERJA

BERPREDIKAT WBK

WBK

rendahnya WDP ;

Unit kerja yang diusulkan adalah setingkat eselonIi, eselon II atau

eselon III, yang memiliki peran strategis dalam penyelenggaraan fungsi pelayanan kepada masyarakat; Peran strategis tersebut tercermin dari :

a. Jumlah anggaran yang dikelola relatif besar dan

b. Produk yang dihasilkan berperan besar terhadap kepentingan

Laporan keuangan memperoleh opini dari BPK RI

serendah-rendahnya WDP ;

Unit kerja yang diusulkan adalah setingkat eselonIi, eselon II atau

eselon III, yang memiliki peran strategis dalam penyelenggaraan fungsi pelayanan kepada masyarakat; Peran strategis tersebut tercermin dari :

a. Jumlah anggaran yang dikelola relatif besar dan

b. Produk yang dihasilkan berperan besar terhadap kepentingan masyarakat.

UNTUK MELIHAT KETAATAN TERHADAP ATURAN MAUPUN TAHAPAN PROSES SESUAI

KEMPENPAN DAN RB NO 60/2012 UNTUK MELIHAT KETAATAN TERHADAP ATURAN MAUPUN TAHAPAN PROSES SESUAI

KEMPENPAN DAN RB NO 60/2012

(46)

PENILAIAN UNIT KERJA

BERPREDIKAT WBK/WBBM

PENILAIAN SECARA MANDIRI OLEH

TIM PENILAI

INTERNAL (TPI)

TERHADAP PEMENUHAN INDIKATOR

WBK

TPI

ADALAH TIM YANG DIBENTUK OLEH PIMPINAN K/L

DAN PEMDA YANG MEMPUNYAI TUGAS MELAKUKAN

PENILAIAN UNIT KERJA DALAM RANGKA MEMPEROLEH

PREDIKAT WBK/WBBM.

TERDAPAT 2(DUA) INDIKATOR YANG DINILAI, YAITU :

A.

PENILAIAN

INDIKATOR

HASIL

(BERSIFAT

MUTLAK);

(47)

Terima Kasih

MERUBAH KEBIASAAN YANG SUDAH

MENAHUN , PERLU ADANYA KOMITMEN

Referensi

Dokumen terkait

Pulau yang terisolasi oleh lautan (Madura) membentuk sifat dan sikap tubuh manusia, Madura memiliki karakter unik jika mayoritas publik mengenal Madura dari satu sisi

896.931.210,- (Delapan ratus sembilan puluh enam juta sembilan ratus tiga puluh satu ribu dua ratus sepuluh rupiah) Tahun Anggaran 2016, maka dengan ini

Dengan in kami mengundang saudara untuk mengikuti Pembuktian Kualifikasi Pekerjaan Konstruksi dengan Sistem Pemilihan Langsung untuk :. Pembangunan Green House Badan

[r]

[r]

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan IPA Konsentrasi.

Oleh karena itu, misi yang dibangun oleh GBKP dalam konteks tersebut juga harus merupakan misi kemanusiaan yang muncul dari sebuah reinterpretasi teologis secara kontekstual

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah. Semarang, 18 September