TENTANG IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN PERUMAHAN
GHINA GHANI
PT. GHINA HAYATI DI DESA SEMANGAT
DALAM, KECAMATAN ALALAK,
KABUPATEN
BARITO KUALA,
Matrik Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
N o
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLAAN
DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP SUMBER DAMPAK DAMPAKJENIS BESARANDAMPAK
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN
Tahap pra-konstruksi : mobilisasi
peralatan & pengadaan material
Tahap konstruksi : pembangunan
jalan
Kualitas
udara Peningkatan kadar debu di lokasi kegiatan menjadi 37- 50 µg/m³
Mengupayakan secara maksimal untuk
mempertahankan vegetasi, terutama tingkat pohon yang ada di sekitar lokasi kegiatan yang berfungsi untuk menyerap gas dan debu. Melakukan
penanaman pohon pada bahu kiri dan kanan jalan di lingkungan perumahan serta menanam sepanjang 1 (satu) kilometer kiri dan kanan proyek. Pohon
Tapak proyek, terutama di Kantor jalan dalam komplek perumahan
Sejak dimulainya kegiatan mobilisasi peralatan & pengadaan material pada tahap pra-konstruksi
Pengumpulan data kualitas udara dilakukan melalui pengambilan contoh udara di lapangan Hasil analisis
tersebut dibandingkan dengan baku mutu udara ambien sebagaimana tercantum dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No. 53 Tahun 2007
Pemantauan dilakukan di dalam tapak proyek dan permukiman sekitar lokasi proyek pada titik yang sama waktu
pengambilan data rona lingkungan awal
Pemantauan lingkungan dilaksanakan sejak dimulainya kegiatan mobilisasi peralatan & pengadaan material pada tahap pra-konstruksi Frekwensi
pemantauan lingkungan dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Instansi Pelaksana yaitu PT. Ghina Hayati Instansi
Pengawas yaitu Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala; Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Barito Kuala; Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala. Instansi
HIDUP yang ditanam
untuk daerah tersebut disarankan adalah pohon berkanopi lebar Melakukan
penyiraman pada area pekerjaan untuk
mengurangi peningkatan dispersi debu, terutama pada saat musim kemarau. Pembatasan
kecepatan kendaraan angkut maksimal 30 km/jam, pada saat melintasi jalan tanah di lokasi kegiatan. Pembatasan
kapasitas angkut kendaraan agar jangan sampai melebihi batas maksimum yang direkomendasi pabrikan. Penggunaan
sarana K3 berupa penutup hidung (masker) bagi pekerja yang bekerja di sumber pencemar. Tanggapan dan
penyelesaian secara cepat mengenai keluhan masyarakat terhadap kualitas
Kabupaten Barito Kuala; Dinas Pekerjaan Umum
HIDUP udara sebagai
dampak kegiatan pembangunan perumahan Ghina Ghani.
2.
Tahap pra-konstruksi : mobilisasi
peralatan & pengadaan material
Tahap konstruksi : pembangunan
jalan
konstruksi fisik bangunan dan fasilitas umum
Tingkat
kebisingan Tingkat kebisingan yang ditimbulkan berada di kisaran 30 – 50 dB dan bersifat sementara
Mengupayakan secara maksimal untuk
mempertahankan vegetasi, terutama tingkat pohon yang ada di sekitar lokasi kegiatan yang berfungsi untuk menghalangi dispersi kebisingan. Pembatasan
kecepatan kendaraan angkut maksimal 30 km/jam, pada saat melintasi jalan tanah di lokasi kegiatan. Pembatasan
kapasitas angkut kendaraan agar jangan sampai melebihi batas
Tapak proyek sejak dimulainya kegiatan mobilisasi peralatan dan pengadaan material pada tahap pra-konstruksi
Pengujian tingkat kebisingan dilakukan langsung di lapangan dengan menggunakan Integrated Sound Level Meter Untuk tingkat
kebisingan ambien, hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan baku mutu kebisingan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Gubernur Kalimantan
Pemantauan dilakukan di dalam tapak proyek dan permukiman sekitar lokasi proyek pada titik yang sama waktu
pengambilan data rona lingkungan awal.
Pemantauan lingkungan dilaksanakan sejak dimulainya kegiatan mobilisasi peralatan dan pengadaan material pada tahap pra-konstruksi. Frekwensi
pemantauan lingkungan dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Instansi Pelaksana yaitu PT. Ghina Hayati Instansi
Pengawas yaitu Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala; Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Barito Kuala; Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala. Instansi
HIDUP maksimum yang
direkomendasi pabrikan. Melakukan
perawatan kendaraan dan alat berat yang digunakan secara berkala agar dapat mengurangi kebisingan yang diakibatkan pada saat
beroperasinya alat tersebut. Melaksanakan uji
kebisingan terhadap kendaraan, alat berat dan mesin yang digunakan. Penggunaan
penyumbat/penut up telinga (ear plug/ear muff) pada pekerjaan yang tingkat kebisingannya tinggi (> 70 db). Tanggapan dan
penyelesaian secara cepat mengenai keluhan masyarakat terhadap tingkat kebisingan sebagai dampak kegiatan pembangunan perumahan Ghina Ghani.
Selatan Nomor
HIDUP
3.
Tahap konstruksi : pembangunan
jalan
Tahap operasi : penggunaan
rumah/hunian
Kualitas air
permukaan Peningkatan kadar TSS di badan air penerima
a. Pada Tahap Konstruksi :
Membuat konstruksi tanggul di sisi kiri dan kanan lokasi
pembangunan jalan sebelum tanah urug didatangkan dan dipadatkan menjadi Kantor jalan.
Memastika n dan merawat konstruksi tanggul jalan yang telah dibangun, agar dapat berfungsi dengan baik. Membuat
lubang
pengendap/kont rol di ujung saluran drainase perumahan sebelum masuk ke dalam saluran drainase kota. Bekerjasa
ma dengan Pemerintah Daerah Kota Banjarbaru, membuat saluran air buangan domestik yang terpisah dengan saluran drainase sebagai fasilitas
Tapak proyek sejak dimulainya kegiatan pembangun-an jalan pada tahap konstruksi
Pengambilan contoh air dilakukan langsung di lapangan dengan cara sebagaimana tercantum dalam KepMen LH No. 37 Tahun 2003.
Analisis sifat fisik-kimia air secara in situ, reservasi contoh air untuk analisis sifat fisik-kimia air di
laboratorium dan analisa di laboratorium mengacu pada metode sebagaimana tercantum SNI 06-2421-1991. Untuk kualitas air sungai, hasil analisis sifat fisik-kimia air dibandingkan dengan baku mutu kualitas air
sebagaimana tercantum dalam Pergub Kal-Sel No. Tahun 2007 Untuk kualitas
air
buangan/limbah , hasil analisis sifat fisik-kimia air
Untuk kualitas air
permukaan, pemantauan dilakukan pada titik yang sama waktu pengambilan data rona lingkungan awal.
Untuk kualitas limbah cair, pemantauan dilakukan di saluran air buangan domestik.
Pemantauan lingkungan dilaksanakan sejak dimulainya dimulainya kegiatan pembangunan jalan pada tahap konstruksi. Frekwensi
pemantauan lingkungan dilakukan setiap 6 bulan sekali
Instansi Pelaksana yaitu PT. Ghina Hayati (tahap
kontruksi); Warga komplek perumahan dan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (tahap operasi) Instansi
Pengawas yaitu Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala; Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Barito Kuala; Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala. Instansi
Penerima Laporan yaitu Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala; Dinas Pekerjaan Umum
HIDUP awal
pengolahan air limbah domestik. Tanggapan
dan
penyelesaian secara cepat mengenai keluhan masyarakat terhadap kualitas air sebagai dampak kegiatan pembangunan perumahan Ghina Ghani. b. Pada Tahap Operasi
Membuat tangki septik (septic tank) yang memenuhi standart pengolahan air limbah dari aktivitas kakus (WC).
Membuat, mengoperasika n dan merawat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal untuk pengolahan air limbah domestik non WC yang terintegrasi dengan saluran air buangan domestik yang telah dibangun
dibandingkan dengan baku mutu kualitas air
HIDUP sebelumnya.
Mengopera sikan dan merawat TPST (tempat pembuangan sampah terpadu) yang telah dibangun oleh pihak pengembang, serta
mengintegrasik annya dengan sistem pengelolaan sampah di Kota Banjarbaruserta membuatsumur resapandisetiap 1 (satu) unit rumah
Tanggapan dan
HIDUP
4.
Tahap pra-konstruksi : penerimaan
tenaga kerja
Tahap konstruksi : pembangunan
jalan
konstruksi fisik bangunan dan fasilitas umum
Tahap operasi : aktivitas sosial
ekonomi-budaya masyarakat
Kesempatan kerja dan usaha
Terbukanya kesempatan kerja, terutama untuk tenaga kerja konstruksi
a. Tahap pra-konstruksi
Melakukan penerimaan tenaga kerja sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mempriorit
askan kesempatan kerja bagi pekerja lokal yang usaha dan kualifikasi calon tenaga kerja. Mengoptim
alkan tenaga kerja. Tanggapan
dan terhadap proses penerimaan tenaga kerja.
Desa Semangat Dalam
Kecamatan Alalak
sejak dimulainya kegiatan penerimaan tenaga kerja pada tahap pra-konstruksi
Pendataan tenaga kerja lokal yang dapat
diserap/dipeker ajakan
Melakukan survei sosial tentang perubahan kesempatan kerja dan usaha masyarakat semenjak beroperasinya kegiatan pembangunan perumahan Ghina Ghani, baik melalui wawancara langsung, deep interview dengan kuisioner terstruktur maupun focus group discussion (FGD).
Desa Semangat Dalam
Kecamatan Alalak
Pemantauan lingkungan dilaksanakan sejak dimulainya kegiatan penerimaan tenaga kerja pada tahap pra-konstruksi. Frekwensi
pemantauan Lingkungan dilakukan setiap 6 bulan sekali
Instansi Pelaksana yaitu PT. Ghina Hayati (tahap
kontruksi); Warga komplek perumahan dan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (tahap operasi) Instansi
Pengawas yaitu Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala; Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Barito Kuala; Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Barito Kuala; Instansi
Penerima Laporan yaitu Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala; Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Barito Kuala; Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
HIDUP
b. Tahap konstruksi Mempriorit
askan kesempatan kerja bagi pekerja lokal yang
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, tahapan perkembangan usaha dan kualifikasi calon tenaga kerja. Memberika
n ruang bagi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan untuk berusaha di sektor informal, terutama untuk memenuhi kebutuhan pokok pekerja sehari-hari. Tanggapan
dan
penyelesaian secara cepat mengenai keluhan masyarakat terhadap kegiatan pembangunan jalan, dan Konstruksi fisik bangunan dan fasilitas umum. c. Tahap operasi
HIDUP n ruang bagi
masyarakat di sekitar lokasi kegiatan untuk berusaha di sektor informal, terutama untuk memenuhi kebutuhan pokok pekerja sehari-hari. Tanggapan
dan aktivitas sosial ekonomi-budaya masyarakat.
5.
Tahap pra-konstruksi : penerimaan
tenaga kerja
Tahap konstruksi : pembangunan
jalan
konstruksi fisik bangunan dan fasilitas umum
Tahap operasi : aktivitas sosial
Tingkat pendapatan masyarakat
Tercipta pola nafkah ganda dalam keluarga
a. Tahap pra-konstruksi
Pemberian upah kepada tenaga kerja lokal sesuai dengan peraturan pemerintah (Upah Minimum Sektor Provinsi (UMSP) Kalimantan Selatan) yang berlaku dan tidak
Tapak proyek Desa
Semangat Dalam Kecamatan Alalak
sejak dimulainya kegiatan penerimaan tenaga kerja pada tahap pra-konstruksi
Melakukan survei sosial tentang perubahan tingkat pendapatan masyarakat semenjak beroperasinya kegiatan pembangunan perumahan Ghina Ghani, baik melalui wawancara langsung, deep
Desa Semangat Dalam
Kecamatan Alalak
Pemantauan lingkungan dilaksanakan sejak dimulainya kegiatan penerimaan tenaga kerja pada tahap pra konstruksi. Frekwensi
pemantauan Lingkungan dilakukan setiap 6 bulan
Instansi Pelaksana yaitu PT. Ghina Hayati (tahap
kontruksi); Warga komplek perumahan dan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (tahap operasi) Instansi
Pengawas yaitu Badan
HIDUP ekonomi-budaya
masyarakat membedakan dengan tenaga kerja dari luar daerah pada posisi yang sama di perusahaan. Tanggapan
dan
penyelesaian secara cepat mengenai keluhan masyarakat terhadap proses penerimaan tenaga kerja.
b. Tahap konstruksi Mempriorit
askan kesempatan kerja bagi pekerja lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, tahapan perkembangan usaha dan kualifikasi calon tenaga kerja. Memberika
n ruang bagi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan untuk berusaha di sektor informal, terutama untuk memenuhi kebutuhan pokok pekerja sehari-hari.
interview dengan kuisioner terstruktur maupun focus group discussion (FGD).
sekali. Kabupaten Barito Kuala; Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Barito Kuala; Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Barito Kuala. Instansi
Penerima Laporan yaitu Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala; Dinas Pekerjaan Umum
HIDUP Tanggapan
dan
penyelesaian secara cepat mengenai keluhan masyarakat terhadap kegiatan pembangunan jalan, , dan Konstruksi fisik bangunan dan fasilitas umum.
c. Tahap operasi Memberika
n ruang bagi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan untuk berusaha di sektor informal, terutama untuk memenuhi kebutuhan pokok pekerja sehari-hari. Tanggapan
dan
penyelesaian secara cepat mengenai keluhan masyarakat terhadap aktivitas sosial ekonomi-budaya masyarakat.
6.
Tahap pra-konstruksi : penerimaan
tenaga kerja pengadaan lahan mobilisasi
Sikap dan persepsi masyarakat
Dampak dinamika sikap dan persepsi masyarakat ini cukup
Mengoptimalkan dampak positif kegiatan pembangunan perumahan Ghian Ghani bagi
Tapak proyek Desa
Semangat Dalam Kecamatan Alalak
sejak dimulainya kegiatan penerimaan tenaga kerja pada tahap
pra- Melakukan survei sosial tentang sikap dan persepsi masyarakat, baik melalui
Tapak proyek Desa
Semangat Dalam Kecamatan Alalak
Pemantauan lingkungan dilaksanakan sejak dimulainya kegiatan
Instansi Pelaksana yaitu PT. Ghina Hayati (tahap
HIDUP peralatan &
pengadaan material
Tahap konstruksi : pembangunan
jalan
konstruksi fisik bangunan dan fasilitas umum
Tahap pasca konst. : akad kredit serah terima lahan
fasilitas umum Tahap operasi : penggunaan
rumah/hunian aktivitas sosial
ekonomi budaya masyarakat pemeliharaan
fasilitas umum
signifikan dan dapat bersifat positif maupun negatif
terciptanya kesempatan kerja dan usaha yang secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan perkembangan perekonomian lokal.
Mengoptimalkan penanggulangan dampak terhadap lingkungan, terutama dampak pencemaran air permukaan, pencemaran udara dan kebisingan dengan cara-cara yang telah dijelaskan sebelumnya. Melaksanakan
komunikasi dua arah atau dialog dengan
masyarakat setempat untuk memperoleh umpan balik yang efektif dalam pelaksanaan upaya pengelolaan dampak lingkungan terhadap pencemaran air permukaan, pencemaran udara dan kebisingan.
konstruksi wawancara langsung, deep interview dengan kuisioner terstruktur maupun focus group discussion (FGD). Melakukan
observasi dan wawancara dengan pihak manajemen perusahaan.
penerimaan tenaga kerja pada tahap pra-konstruksi. Frekwensi
pemantauan Lingkungan dilakukan setiap 6 bulan sekali.
perumahan dan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (tahap operasi) Instansi
Pengawas yaitu Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala; Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Barito Kuala; Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten. Instansi
Penerima Laporan yaitu Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala; Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Barito Kuala; Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
HIDUP Tanggapan dan
penyelesaian secara cepat mengenai keluhan masyarakat terhadap kegiatan perusahaan.
7.
Tahap konstruksi : pembangunan
jalan
konstruksi fisik bangunan dan fasilitas umum
Tahap operasi : penggunaan
rumah/hunian
Kesehatan
masyarakat Peningkatan potensi terjadinya penyakit yang ditularkan melalui media air atau gastroenteriti s
Mengoptimalkan penanggulangan dampak terhadap lingkungan, terutama dampak pencemaran air permukaan, pencemaran udara dan kebisingan dengan cara-cara yang telah dijelaskan sebelumnya. Melaksanakan
komunikasi dua arah atau dialog dengan
masyarakat setempat untuk memperoleh umpan balik yang efektif dalam pelaksanaan upaya pengelolaan dampak lingkungan terhadap pencemaran air permukaan, pencemaran udara dan kebisingan. Tanggapan dan
penyelesaian secara cepat
Tapak proyek Desa
Semangat Dalam Kecamatan Alalak
sejak dimulainya kegiatan pembangun an jalan pada tahap konstruksi
Mengumpulkan dan
menganalisa data pola kesakitan masyarakat yang diperoleh dari puskesmas terdekat. Melakukan
survei
kesehatan, baik melalui wawancara langsung, deep interview dengan kuisioner terstruktur maupun focus group discussion (FGD).
Tapak proyek Desa
Semangat Dalam Kecamatan Alalak
Pemantauan lingkungan dilaksanakan sejak dimulainya kegiatan pembangunan jalan pada tahap konstruksi Frekwensi
pemantauan lingkungan dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Instansi Pelaksana yaituPT. Ghina Hayati (tahap kontruksi); Warga komplek perumahan dan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (tahap operasi) Instansi
Pengawas yaitu Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala; Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala. Instansi
HIDUP mengenai
keluhan masyarakat terhadap kegiatan perusahaan.