• Tidak ada hasil yang ditemukan

1309 1 2481 1 10 20131115

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "1309 1 2481 1 10 20131115"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen dan

Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial

(Survey pada Dealer Mobil Kota Jambi)

Oleh :

Indah Suryani

Universitas Jambi

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh penggunaan informasi akuntansi manajemen yang meliputi pada frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin dan kualitas informasi akuntansi manajemen serta desentralisasi secara simultan maupun parsial terhadap kinerja manajerial di main dealer mobil di Kota Jambi. Data diperoleh dari persepsi-persepsi manajer puncak, menengah dan bawah. Jumlah manajer yang dikirim kuesioner dalam penelitian ini berjumlah 48. Kuesioner yang dikembalikan dan dapat diolah berjumlah 42. Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS for windows.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen dan desentralisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja manajerial di main dealer mobil di Kota Jambi. Secara parsial, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Secara keseluruhan, pengaruh pengunaan informasi akuntansi manajemen dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial adalah sebesar 61%, sedangkan 39% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti.

Kata kunci: Frekuensi Penerbitan Laporan Rutin, Frekuensi Penerbitan Laporan Tidak Rutin, Kualitas Informasi Akuntansi Manajemen, Desentralisasi, Kinerja Manajerial.

Pendahuluan

Pada era globalisasi dengan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini persaingan bisnis yang sangat ketat menuntut perusahaan untuk menggunakan kompetensi yang ada dengan semaksimal mungkin, agar dapat memenangkan persaingan dimulai dari kemampuannya memperoleh informasi yang tepat dan akurat. Bagi manajemen, informasi merupakan sarana yang sangat penting untuk membantu mengembangkan dan menggerakan

(2)

Informasi yang diperlukan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi informasi kuantitatif dan informasi nonkuantitatif (Simammora dalam Rahayu, 2005). Informasi kuantitatif dibagi lagi menjadi informasi akuntansi dan informasi non akuntansi. Informasi akuntansi terdiri dari informasi operasi, informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Umunya informasi kuantitatif lebih berperan dalam mengurangi ketidakpastian bila dibandingkan informasi nonkuantitatif. (Mulyadi, 1993) Informasi akuntansi manajemen menekankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Dalam melaksanakan dua fungsi tersebut, maka aktivitas dalam perencanaan dan pengendalian memerlukan beraneka bentuk informasi, dalam bentuk laporan keuangan atau sejenisnya, berupa laporan rutin (terstruktur) dan laporan tidak rutin (tidak terstruktur), sejalan dengan pendapat Horngren et al. dalam Pamungkas (2008). Umumnya informasi akuntansi manajemen berwujud laporan yang frekuensi penerbitannya tergantung dari kebutuhan manajemen. Laporan rutin biasanya berisi informasi akuntansi manajemen puncak yang diterbitkan secara bulanan dan kumulatifnya, tiga bulanan, tengah tahunan, dan tahunan. Sedangkan laporan tidak rutin berisi informasi akuntansi manajemen yang dibuat secara insidentil umumnya berupa analisis dan model-model pengambil keputusan. Di kota Jambi, main dealer yang tersebar rata-rata telah melaksanakan desentralisasi. Bukti dari telah dilaksanakannya desentralisasi yaitu

dengan melihat struktur organisasi dari masing-masing perusahaan main dealer mobil tersebut. Maka dari struktur organisasi tersebut dapat dilihatlah pendelegasian wewenang dari masing-masing manajer.

Metode Penelitian

(3)

Hasil dan Pembahasan

Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa penggunaan informasi akuntansi manajemen berupa frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuesi penerbitan laporan tidak rutin dan kualitas informasi akuntansi manajemen berpengaruh secara simultan terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian, penelitian ini menerima hipotesis pertama (H1).

Pengaruh yang ditimbulkan adalah positif, yaitu semakin tinggi frekuensi penerbitan laporan rutin, semakin tinggi frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, semakin tinggi kualitas informasi akuntansi manajemen, semakin tinggi desentralisasi seorang manajer maka akan semakin meningkatkan kinerja manajerial yang terjadi.

Adanya pengaruh ini ditunjukkan dengan level signifikansi frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tudak rutin, kualitasi informasi akuntansi manajemen, desntralisasi secara bersama-sama (Sign F) 0,000 < 0,05. Selain dilihat dari tingkat signifikansi dapat pula dilihat dari Fhitung

(17,056) lebih besar dari nilai Ftabel (2,63)

artinya frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen, desentralisasi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen, desentralisasi secara-bersama-sama memberikan kontribusi atau pengaruh yang kuat sebesar 61% terhadap kineja manajerial. Sedangkan sisanya sebesar 39% merupakan

pengaruh faktor lain diluar variable frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen, dan desentralisasi.

Hasil penelitian ini didukung dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Pamungkas (2008), Rahayu (2005), yang menyatakan bahwa penerapan informasi akuntansi manajemen yang terdiri dari frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini dilakukan oleh Jaryanto (2008), Dwiranda (2007) tentang pengaruh desentralisasi terhadap kinerja manajerial, dimana desentralisasi mampunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

Pengaruh Frekuensi Penerbitan Laporan Rutin terhadap Kinerja Manajerial Hipotesis kedua (H2) menyatakan

bahwa frekuensi penerbitan laporan rutin berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian, penelitian ini menerima hipotesis kedua (H2). Pengaruh

yang ditimbulkan adalah positif, yaitu semakin tinggi frekuensi penerbitan laporan rutin maka akan semakin lebih meningkatkan kinerja manajerial. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai uji t variable pertama yaitu frekuensi penerbitan laporan rutin (X1) adalah 2,345

(4)

Hasil penelitian ini didukung dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Pamungkas (2008) dan Rahayu (2005) yang menyatakan bahwa penerapan informasi akuntansi manajemen yang terdiri dari laporan rutin berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Pengaruh Frekuensi Penerbitan Laporan

Tidak Rutin terhadap Kinerja Manajerial

Hipotesis ketiga (H3) menyatakan

bahwa frekuensi penerbitan laporan tidak rutin berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian, penelitian ini menolak hipotesis ketiga (H3).

Pengaruh yang ditimbulkan adalah negatif, yaitu semakin tinggi frekuensi penerbitan laporan tidak rutin maka akan semakin lebih menurunkan kinerja manajerial. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai uji t variabel kedua yaitu frekuensi penerbitan laporan tidak rutin (X2) adalah -1,003 dengan p value sebesar 0,318. Oleh karena p value

lebih besar dari 0,05, maka frekuensi penerbitan laporan tidak rutin tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hasil uji koefisien determinasi parsial, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin memiliki pengaruh yang sangat rendah terhadap kinerja manajerial yaitu sebesar 2,6%.

Hasil penelitian ini didukung dengan adanya penelitian Pamungkas (2008) yang menyatakan bahwa frekuensi penerbitan laporan tidak rutin tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi

Manajemen terhadap Kinerja Manajerial

Hipotesis keempat (H4)

menyatakan kualitas informasi akuntansi manajemen berpengaruh terhadapa kinerja manajerial. Dengan demikian,

penelitian ini menerima hipotesis keempat (H4). Pengaruh yang ditimbulkan adalah

positif, yaitu semakin tinggi kualitas informasi akuntansi manajemen maka akan semakin meningkatkan kinerja manajerial. Hal ini ditunjukkan dengan nilai uji t variable ketiga yaitu kualitas informasi akuntansi manajemen (X3)

adalah 2,961 dengan p value sebesar 0,005. Oleh karena p value lebih kecil dari 0,05, maka kualitas informasi akuntansi manajemen berpengaruh signifikan terhadapa kinerja manajerial. Dari hasil uji koefisien determinasi parsial, kualitas informasi akuntansi manajemen memiliki pengaruh yang sangat rendah tehadap kinerja manajerial yaitu sebesar 19,18%.

Hasil penelitian ini didukung dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2005), Widarsono (2007), bahwa kualitas informasi akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

Pengaruh Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial

Hipotesis kelima (H5) menyatakan desentralisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian, penelitian ini menerima hipotesis kelima (H5). Pengaruh yang ditimbulkan adalah

positif, semakin tinggi desentralisasi maka akan semakin meningkatkan kinerja manajerial. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji t variable keempat yaitu desentralisasi (X4) adalah 4,450 dengan p value sebesar 0,000. Oleh karena p value

(5)

Hasil penelitian ini didukung dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Dwiranda ( 2007), Yuristisia (2007), Oktaviani (2003), dan Jaryanto (2008), bahwa desentralisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial.Waterhuose dalam Dwiranda (2007) desentralisasi memberikan para manajer tanggung jawab dan kontrol yang lebih besar dari aktivitasnya, dan akses lebih besar dari tipe informasi yang diperlukan. Maka semakin tinggi desentralisasi diterapkan maka akan semakin meningkatkan kinerja manajerial, karena desentralisasi memiliki implikasi pencapaian secara keseluruhan untuk meningkatkan kinerja manajerial.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuaraikan, maka didapatlah kesimpulan; Penggunaan informasi akuntansi manajemen yang difokuskan pada frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen serta desntralisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja manajerial, Secara parsial, terdapat pengaruh antara frekuensi penerbitan laporan rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen, desentralisasi terhadap kinerja manajerial. Sedangkan, untuk variabel frekuensi penerbitan laporan tidak rutin tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial, Penggunaan informasi akuntansi manajemen yang difokuskan pada frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen dan desentralisasi secara simultan berpengaruh kuat terhadap kinerja manajerial, yaitu sebesar 61%, sedangkan

sisanya sebesar 39% dipengaruhi faktor lain diluar variabel yang diteliti, seperti variabel, partisipasi anggaran atau komitmen orgnisasi, Besarnya pengaruh frekuensi penerbitan laporan rutin terhadap kinerja manajerial adalah 0,3602 atau 12,96% sehingga dapat dinyatakan bahwa frekuensi penerbitan laporan rutin memiliki korelasi yang sangat rendah secara parsial terhadap kinerja manajerial. Besarnya pengaruh frekuensi penerbitan laporan tidak rutin memiliki korelasi -0,1632 atau 2,65% sehingga dapat dinyatakan bahwa frekuensi penerbitan laporan tidak rutin memiliki korelasi yang sangat rendah secara parsial terhadap kinerja manajerial. Besarnya pengaruh kualitas informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial adalah 0,4382 atau 19,18% sehingga dapat dinyatakan bahwa kualitas informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial memiliki korelasi yang sangat rendah secara parsial terhadap kinerja manajerial. Besarnya pengaruh desentralisasi terhadap kinerja manajerial adalah 0,5902 atau 34,81% sehingga dapat dinyatakan bahwa desentralisasi memiliki korelasi yang rendah secara parsial terhadap kinerja manajerial.

Daftar Pustaka

Dwiranda, 2008. Pengaruh Interaksi Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Agregat Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Bali : Tesis Univ. Udayana.

(6)

Jogiyanto. 1994. Sistem Informai Akuntansi Berbasis Komputer. Yogyakarta: BPFE

Jaryanto, 2008. Pengaruh Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial dengan System Akuntansi Manajemen (broadscape, timeliness, aggregation). Semarang :Univ Diponegoro.

Juniarti, dan Evelyne. 2003. Hubungan Karakteristik Informasi yang Dihasilkan Oleh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan-Perusahaan

Manufaktur di Jawa Timur. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 5, No. 2, Nopember 2003.

Mulyadi, 1993. Akuntansi Manajemen Edisi ke-2. Yogyakarta :STIE YKPN.

Nazir, Moh, 2007. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.

Ngatemin, 2009. Pengaruh komitmen organisasi locus of control terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial pada badan pengembangan sumber daya kebudayaan dan pariwisata departemen kebudayaan dan pariwisata republic Indonesia. Tesis Univ Sumatera Utara.

Nor, Wahyudin, 2007. Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderator dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manejerial. Makassar : Simposium

Nasional Akuntansi Univ. Palangkaraya.

Oktaviani, Ayu, 2003 . Pengaruh Desentralisasi Pengambilan Keputusan terhadap Kinerja Manajerial Kantor Dinas : Sistem Pengendalian Akuntansi Sebagai Variabel Intervening (studi empiris Otonomi Daerah Kalsel). Semarang : Tesis Akuntansi Univ Diponegoro.

Pamungkas, Ahmad. 2008. Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial pada Hotel Bintang Tiga,Empat dan lima di Kota Jakarta Pusat. Tesis Universitas Sumatra Utara.Medan.

Poniman, 2004. Pengaruh informasi akuntansi terhadap kinerja manajerial dengan tiga variable moderating : studi empiris pada BPR wilayah bank Indonesia Semarang. Tesis akuntansi Univ Diponegoro.

Rahayu, Sri. 2008. Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemeen terhadap Kinerja Perusahaan Studi Kasus pada Perusahaan Berskala Besar di Kawasan Industri Medan. Tesis Universitas Sumatra Utara. Medan.

(7)

Sugiyono, 2007. Metode penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Supriyono, 1997. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi Maju dan Globalisasi. Yogyakarta: BPFE.

Widarsono, Agus, 2007. Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja

Manajerial: Survey pada Perusahaan Go-Public di Jawa Barat. Jurnal Akuntansi FE Unsil Vol. 2, No. 2. Lampung.

Yuristisia, Citra, 2007. Terhadap Kinerja Manajerial dengan Variabel Moderating Strategi Bisnis, PEU, dan Desentralisasi (Case Study: Perusahaan Manufaktur di Prov Jambi). Jambi : Tesis Akuntansi

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan informan Farid dan Galih adalah negotiated code dikarenakan mereka sepakat dengan soft masculine yang ditunjukkan EXO dalam teks yaitu MV “Miracle in December”,

Pada One Time Pad, tiap huruf kunci digunakan satu kali untuk satu pesan dan tidak digunakan kembali.Panjang stream karakter kunci sama dengan panjang pesan.Satu-satunya

Metode ini memanfaatkan arus listrik bervoltase kecil yang dihubungkan ke benda yang akan dites, dengan memindahkan secara elektrolisis sejumlah kecil sampel ke kertas

e) Lebar hamparan campuran aspal yang akan dibayar harus seperti yang ditunjukkan dalam Gambar dan harus diukur dengan pita ukur oleh Kontraktor di bawah

Program Komputer Program System Program Aplikasi Program Pengendali System Program Pendukung System Program Pengembangan System Program Aplikasi Serbaguna

Metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Untuk mendapatkan tegangan dan arus listrik yang sesuai dengan keperluan pemberian daya kepada alat-alat listrik, maka dilakukan macam-macam hubungan sumber

Khalil Umam memaparkan bahwa pada dasarnya, marhūn tidak boleh diambil manfaatnya, baik oleh rāhin maupun murtahin. Hal ini disebabkan karena status marhūn hanya