PSAK 34 –
KONTRAK KONSTRUKSI
Tujuan
•
Mengatur perlakuan akuntansi yang
berhubungan dengan kontrak konstruksi.
•
Permasalahan utama
alokasi pendapatan
kontrak dan biaya kontrak.
Definisi
• Kontrak biaya-plus adalah kontrak konstruksi yang mana kontraktor
mendapatkan penggantian untuk biaya-biaya yang telah diizinkan atau telah ditentukan, ditambah imbalan dengan persentase
terhadap biaya atau imbalan tetap.
• Kontrak harga tetap adalah kontrak konstruksi dengan syarat bahwa
kontraktor telah menyetujui nilai kontrak yang telah ditentukan, atau tarif tetap yang telah ditentukan per unit output, yang dalam
beberapa hal tunduk pada ketentuan-ketentuan kenaikan biaya.
• Kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dinegosiasikan secara
Karakteristik Kontrak Konstruksi
• Kontrak konstruksi dapat untuk aset tunggal atau berkaitan
dengan sejumlah aset.
• Kontrak konstruksi meliputi :
– Kontrak konstruksi aset, misalnya, pelayanan jasa untuk
manajer proyek dan arsitek; dan
– kontrak untuk penghancuran atau restorasi aset dan restorasi lingkungan setelah penghancuran aset.
Segmentasi Kontrak - Terpisah
•
Konstruksi dari setiap aset diperlakukan sebagai suatu
kontrak konstruksi yang
terpisah
jika:
– proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset; – setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah serta
kontraktor dan pelanggan dapat menerima atau menolak bagian kontrak yang berhubungan dengan masing-masing aset tersebut; dan
– biaya dan pendapatan masing-masing aset dapat
Segmentasi Kontrak - Gabungan
•
Suatu kelompok kontrak, dengan satu pelanggan atau
beberapa pelanggan, diperlakukan sebagai
satu
kontrak konstruksi jika:
– kelompok kontrak tersebut dinegosiasikan sebagai satu
paket;
– kontrak-kontrak tersebut berhubungan erat sekali,
sebetulnya kontrak tersebut merupakan bagian dari satu proyek tunggal dengan suatu margin laba; dan
– kontrak-kontrak tersebut dilaksanakan secara serentak atau
Segmentasi Kontrak - Tambahan
• Suatu kontrak mungkin berisi klausul konstruksi aset tambahan
atas permintaan pelanggan.
• Konstruksi aset tambahan diperlakukan sebagai suatu kontrak
konstruksi terpisah jika:
– aset tambahan tersebut berbeda secara signifikan dalam
rancangan, teknologi atau fungsi dengan aset yang tercakup dalam kontrak semula; atau
– harga aset tambahan tersebut dinegosiasikan tanpa
Pendapatan Kontrak
•
Pendapatan kontrak terdiri dari:
–
nilai pendapatan semula yang disetujui dalam
kontrak; dan
–
penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim,
dan pembayaran insentif:
• sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan
pendapatan; dan
Pengukuran Pendapatan
•
Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari
imbalan yang diterima atau akan diterima.
•
Pengukuran dipengaruhi oleh ketidakpastian di masa
mendatang
•
Estimasi perlu direvisi dengan sesuai dengan realisasi
dan hilangnya ketidakpastian.
– Penyimpangan yang meningkatkan pendapatan – Kenaikan biaya
Penyimpangan Kontrak
•
Penyimpangan adalah suatu instruksi yang diberikan
pelanggan mengenai perubahan dalam lingkup
pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan
kontrak.
•
Penyimpangan dimasukkan ke dalam pendapatan
kontrak jika:
– kemungkinan besar pelanggan akan menyetujui
penyimpangan dan jumlah pendapatan yang timbul dari penyimpangan tersebut; dan
Klaim
• Klaim adalah jumlah yang diminta kontraktor kepada
pelanggan atau pihak lain sebagai penggantian untuk biaya-biaya yang tidak termasuk dalam nilai kontrak.
• Pengukuran pendapatan dari klaim mengandung
ketidakpastian dan tergantung pada hasil negosiasi.
• Klaim dimasukkan ke dalam pendapatan kontrak jika:
– negosiasi telah mencapai tingkat akhir sehingga kemungkinan besar pelanggan akan menerima klaim tersebut; dan
Pembayaran Insentif
• Pembayaran insentif adalah jumlah tambahan yang dibayarkan
kepada kontraktor apabila standar-standar pelaksanaan yang telah ditentukan telah terpenuhi atau dilampaui.
– Misalnya, pembayaran karena penyelesaian yang lebih awal dari suatu kontrak.
• Pembayaran insentif dimasukkan dalam pendapatan kontrak
jika:
– kontrak tersebut cukup aman sehingga kemungkinan besar pelanggan memenuhi atau melampaui standar pelaksanaan; dan
Biaya Kontrak
•
Biaya suatu kontrak konstruksi terdiri dari:
– biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak tertentu;
• Dapat dikurangi dengan keuntungan insendental yang tidak termasuk pendapatan kontrak mis penjualan sisa bahan
– biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara
umum dan dapat dialokasikan pada kontrak tersebut; dan
– biaya lain yang secara khusus dapat ditagihkan ke
Biaya Langsung
• biaya pekerja lapangan, termasuk penyelia; • biaya bahan yang digunakan dalam konstruksi;
• penyusutan sarana dan peralatan yang digunakan dalam kontrak
tersebut;
• biaya pemindahan sarana, peralatan, dan bahan-bahan dari dan ke
lokasi pelaksanaan kontrak;
• biaya penyewaan sarana dan peralatan;
• biaya rancangan dan bantuan teknis yang secara langsung
berhubungan dengan kontrak;
• estimasi biaya pembetulan dan jaminan pekerjaan, termasuk yang
mungkin timbul selama masa jaminan; dan
Biaya Diatribusikan atau Dialokasikan
• Biaya-biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak
umum dan dapat dialokasikan pada kontrak tertentu, termasuk:
– asuransi;
– biaya rancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan dengan kontrak tertentu; dan
– overhead konstruksi.
• Alokasi dengan metode sistematis, rasional dan diterapkan
secara konsisten
Biaya Lain
• Biaya-biaya yang secara spesifik dibebankan kepada pelanggan
sesuai dengan persyaratan kontrak dapat mencakup beberapa biaya administrasi umum dan biaya pengembangan yang
Dikeluarkan dari Biaya Konstruksi
• Biaya yang tidak dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak
atau tidak dapat dialokasikan pada suatu kontrak dikeluarkan dari biaya kontrak konstruksi.
– biaya administrasi umum yang penggantiannya tidak ditentukan dalam kontrak;
– biaya pemasaran umum;
– biaya riset dan pengembangan yang penggantiannya tidak ditentukan dalam kontrak; dan
Biaya periode sebelumnya
• Biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak yang terjadi
pada periode sebelumnya dapat dimasukkan biaya kontrak jika:
– Dapat diidentifikasi secara terpisah – Dapat diukur dengan andal
– Kemungkian kontrak tresebut diperoleh.
• Jika biaya tersebut telah d ibebankan pada periode terjadinya,
Pengakuan Pendapatan dan Beban Kontrak
• Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal,
maka pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang
berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap
penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan. (Par 22)
• Taksiran rugi pada kontrak konstruksi tersebut segera diakui
Kontrak Harga Tetap
• Hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal jika
semua kondisi berikut terpenuhi:
a. total pendapatan kontrak dapat diukur secara andal;
b. kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan kontrak tersebut akan mengalir ke entitas;
c. baik biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak maupun tahap penyelesaian kontrak pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan
Kontrak Biaya Plus
•
Hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal
jika semua kondisi berikut terpenuhi:
– kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan
dengan kontrak tersebut akan mengalir ke entitas; dan
– biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak,:
• dapat ditagih atau tidak ke pelanggan, • dapat diidentifikasi dengan jelas
Metode Prosentase Penyelesaian
• Pengakuan pendapatan dan beban dengan memperhatikan
tahap penyelesaian suatu kontrak sering disebut metode persentase penyelesaian.
– Pendapatan kontrak diakui sebagai pendapatan dalam laba rugi
pada periode akuntansi di mana pekerjaan dilakukan.
– Biaya kontrak biasanya diakui sebagai beban dalam laba rugi
Tahap Penyelesaian
• Entitas menggunakan metode yang mengukur secara andal
pekerjaan yang dilakukan.
• Bergantung pada sifat kontrak, metode tersebut antara lain
meliputi:
– proporsi biaya kontrak yang terjadi untuk pekerjaan yang
dilaksanakan sampai tanggal perhitungan dibandingkan dengan estimasi total biaya kontrak;
– survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan; dan – penyelesaian suatu bagian secara fisik dari pekerjaan
Hasil Kontrak Tidak dapat Diestimasi (Par 32)
• Jika hasil kontrak konstruksi tidak dapat diestimasi secara andal: – pendapatan diakui hanya sebesar biaya yang telah terjadi
sepanjang biaya tersebut diperkirakan dapat dipulihkan; dan
– biaya kontrak diakui sebagai beban pada periode terjadinya. • Taksiran rugi pada kontrak konstruksi segera diakui sebagai beban
sesuai dengan paragraf 36.
• Jika ketidakpastian yang menghalangi hasil kontrak dapat diestimasi
secara andal tidak ada lagi, maka pendapatan dan beban yang
berhubungan dengan kontrak konstruksi tersebut diakui sesuai dengan
Pengakuan Taksiran Rugi
• Jika kemungkinan besar terjadi bahwa total biaya kontrak akan
melebihi total pendapatan kontrak, maka taksiran rugi segera diakui sebagai beban.
• Jumlah kerugian tersebut ditentukan tanpa memerhatikan:
a. apakah pekerjaan kontrak telah dilaksanakan atau belum; b. tahap penyelesaian aktivitas kontrak; atau
Perubahan Estimasi
• Metode persentase penyelesaian diterapkan secara kumulatif . • Pengaruh perubahan dalam estimasi pendapatan kontrak atau
biaya kontrak, atau pengaruh perubahan estimasi dari hasil kontrak, dipertanggungjawabkan sebagai perubahan dalam estimasi akuntansi (lihat PSAK 25 (revisi 2009)
• Perubahan estimasi digunakan sebagai dasar dalam penentuan
Pengungkapan
a. jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan pada periode;
b. metode yang digunakan untuk menentukan pendapatan kontrak yang diakui pada periode;
Pengungkapan – pekerjaan dalam proses
• jumlah akumulasi biaya yang terjadi dan laba yang diakui
(dikurangi kerugian yang diakui) sampai tanggal pelaporan;
• jumlah uang muka yang diterima; dan • jumlah retensi.
Retensi adalah jumlah termin yang tidak dibayar hingga pemenuhan
kondisi yang ditentukan dalam kontrak untuk pembayaran jumlah tersebut atau hingga telah diperbaiki.
Termin adalah jumlah yang ditagih untuk pekerjaan yang dilakukan dalam suatu kontrak, baik yang telah dibayar ataupun yang belum dibayar oleh pelanggan.
Pengungkapan
• jumlah tagihan bruto kepada pelanggan sebagai aset; dan • jumlah utang bruto dari pelanggan sebagai liabilitas.
Jumlah tagihan bruto kepada pelanggan untuk pekerjaan kontrak
adalah selisih antara:
• biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui; dikurangi
• jumlah kerugian dan termin yang diakui, untuk semua pekerjaan
dalam proses di mana biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui (dikurangi kerugian yang diakui) melebihi termin.
Jumlah utang bruto kepada pelanggan adalah selisih antara:
Tanggal Efektif
•
Pernyataan ini berlaku efektif untuk periode tahun
Contoh Ilustrasi – Bukan Bagian PSAK
• Contoh pengungkapan kebijakan akuntansi:
Pendapatan dari kontrak biaya-plus diakui dengan
memerhatikan biaya yang dapat dipulihkan yang terjadi selama periode tersebut ditambah dengan honor yang
dihasilkan, diukur dengan proporsi yang didapat dari biaya yang terjadi saat ini dengan total biaya kontrak yang
diestimasi.
Pendapatan dari kontrak konstruksi dengan harga tetap
Contoh – Penentuan Pendapatan & Beban
Suatu kontraktor konstruksi mempunyai kontrak harga tetap
sebesar Rp9.000 untuk mendirikan sebuah jembatan.
Jumlah pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak
adalah Rp9.000.
Biaya kontrak menurut estimasi kontraktor semula adalah
Rp8.000.
Akan memakan waktu 3 tahun untuk mendirikan jembatan
Contoh – Penentuan Pendapatan & Beban
Dalam tahun 2, pelanggannya menyetujui suatu penyimpangan
yang menghasilkan peningkatan dalam pendapatan kontrak sebesar Rp200 dan biaya kontrak tambahan yang diestimasi sebesar Rp150.
Pada akhir tahun 2, biaya yang terjadi meliputi Rp100 untuk
Contoh – Penentuan Pendapatan & Beban
Tahun Tahun Tahun
1 2 3 Jumlah semua pendapatan yang disetujui dalam kontrak 9.000 9.000 9.000
Penyimpangan - 200 200
Total pendapatan kontrak 9.000 9.200 9.200
Biaya kontrak yang terjadi saat ini 2.093 6.168 8.200 Biaya kontrak untuk menyelesaikan 5.957 2.032 -
Total estimasi biaya kontrak 8.050 8.200 8.200 Estimasi laba 950 1.000 1.000
Contoh – Penentuan Pendapatan & Beban
Diakui Diakui
Saat ini sebelumnya sekarang Tahun 1
Pendapatan (9.000 x 26%) 2.340 - 2.340 Beban (8.050 x 26%) 2.093 - 2.093
Laba 247 - 247
Tahun 2
Pendapatan (9.200 x 74%) 6.808 2.340 4.468 Beban (8.200 x 74%) 6.068 2.093 3.975 Laba 740 247 493 Tahun 3
Pendapatan (9.200 x 100%) 9.200 6.808 2.392
Beban 8.200 6.068 2.132
TERIMA KASIH
Profesi untuk
Mengabdi padamu
Negeri
Dwi Martani 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com