• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seminar PSAK 69 70 dan 71

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Seminar PSAK 69 70 dan 71"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PSAK 2016

(2)

Agenda

Perkembangan PSAK sd 2016

1.

PSAK 69 Agrikultur

2.

PSAK 70 Aset dan Liabilitas dari TA

3.

PSAK 71 Instrumen Keuangan

(3)

Tujuan Laporan Keuangan

3

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan

kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai.

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan

kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai.

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material:

“Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material:

“Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

Laporan keuangan,

Laporan Tahunan (Annual Reporting),

Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line,

Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan menekankan pada EVA

Laporan keuangan,

Laporan Tahunan (Annual Reporting),

Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line,

Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan menekankan pada EVA

Laporan perusahaan

(4)

Perkembangan PSAK

Efektif < 2013 Efektif < 2013PSAK

Revisi PSAK20 ISAK15 PPSAK

Efektif 2014-2015

Efektif 2014-2015

4 PSAK

9 Revisi PSAK4 ISAK (2014)1 PPSAK (2014)

Efektif 2016 Efektif 2016

8 Amandemen PSAK9 Penyesuaian PSAK1 ISAK

4

IAS / IFRS dalam proses adopsi:

a. IFRS 9 Financial Instruments  ED PSAK 71 b. IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts

c. IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers

d. IFRS 16 Leases

Diskusi IFRS

a. IFRS 4 Insurance Contract b. Conceptual Framework –

(5)

PSAK 2013 & 2014

5

NO IFRS STATUS

1 IFRS 10: Consolidated Financial

Statements PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015]

2 IFRS 11: Joint Arrangements PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015] 3 IFRS 12: Disclosure of Interests in

Other Entities PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015]

4 IFRS 13: Fair Value Measurement PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015]

5 IFRIC 18: Transfer of Assets from

Customers ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014]

6 IFRIC 19: Extinguishing Financial

Liabilities with Equity Instruments ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]

7 IFRIC 20: Stripping Costs in the

(6)

PSAK 2013 & 2014

6

NO IFRS STATUS

1 IAS 1: Presentation of Financial

Statements PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015] 2 IAS 19: Employee Benefits PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]

3 IAS 27: Separate Financial Statements PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015] 4 IAS 28: Investments in Associates and

Joint Ventures PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015] 5 IAS 32: Financial Instruments:

Presentation PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 6 IAS 36: Impairment of Assets PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29

April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 7 IAS 39: Financial Instruments:

Recognition and Measurement (IFRS 9 eff 2018 belum diadopsi)

PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]

8 IFRS 7: Financial Instruments:

Disclosures PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 9 IAS 12: Income Tax PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29

(7)

Perkembangan Setelah 1 Januari 2015

7 • IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari 2018)

IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1 Januari 2016)IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers (efektif 1

Januari 2018)

IFRS 16 Leases (efektif 1 Januari 2019)

IFRS terbaru:

Amandemen IFRS 4 Insurance ContractsAmandemen Conceptual FrameworkPenyesuaian IFRS lain

(8)

PSAK 2015

8

ISAK 30 Pungutan

Amandemen IAS 1 Disclosure Initiative

Amandemen PSAK 1 : Prakarsa Pengungkapan

Amandemen IFRS 4 IAS 16 dan IAS 38

Amandemen PSAK 16 dan PSAK 19: Klarifikasi yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

(9)

PSAK 2015

9 PSAK 69 Agrikultur efektif 1 Jan 2018

ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup Properti Investasi

Amandemen PSAK 4 : Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri

Amandemen PSAK 15, 65 dan 67 : Entitas Investasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi

Amandemen PSAK 66: Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalan Operasi Bersama

(10)

ED PSAK 2016

10 Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan;

Amandemen PSAK 2 Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan;

Amandemen PSAK 46 Pajak Penghasilan tentangPengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi; dan

Penyesuaian Tahunan 2016.

(11)

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari

Pengampunan Pajak

11

ENTITAS MEMILIH KEBIJAKAN AKUNTANSI:

Mengikuti standar akuntansi yang berlaku, mengakui aset atau liabilitas tax amnesty sesuai dengan ketentuan PSAK yang ada. Jika mengikuti standar akuntansi yang

berlaku akan digunakan PSAK 25 koreksi kesalahan sebagai konsekuensinya, sehingga akan dilakukan koreksi atas saldo laba.

Mengikuti ketentuan khusus dalam PSAK 70, mengakui aset dan liabilitas sebesar jumlah aset yang dilaporkan dalam Surat Keterangan Pengampunan Pajak.

(12)

ED PSAK 2016

12

ED akan didiskusikan pada public hearing pada

tanggal 24 Oktober 2016

Adopsi IFRS 9 efektif 2018

Perubahan:

Klasifikasi instrumen

Penurunan nilai

Hedging

(13)

IFRS 9 Financial Instrument

Dikeluarkan Juli 2014; Efektif 1 Januari 2018 boleh diterapkan lebih dahalu

13

Klasifikasi amortized cost dan fair value

Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk

memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok)

Perubahan klasifikasi dibolehkan jika terjadi perubahan bisnis model

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.

Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset keuangan

(14)

IFRS 15 Revenue Recognition

Joint project between IASB and FASB,

Establishes a single, comprehensive framework for revenue recognition.

To be applied consistently across transactions, industries and capital markets, and

will improve comparability in the ‘top line’

IFRS yang tidak berlaku akibat IFRS 15: IAS 11 Construction contracts, IAS 18 Revenue, IFRIC 13 Customer Loyalty Programmes, IFRIC 15 Agreements for the Construction of Real Estate, IFRIC 18 Transfers of Assets from Customers, SIC-31 Revenue - Barter Transactions Involving Advertising Services.

A contract with a customer will be within the scope of IFRS 15 if all the following

conditions are met: [IFRS 15:9]

the contract has been approved by the parties to the contract;

each party’s rights in relation to the goods or services to be transferred can be identified;

the payment terms for the goods or services to be transferred can be identified;the contract has commercial substance; and

(15)

IFRS 15 Revenue Recognition

Identify the contract(s) with the customer

Identify the contract(s) with the customer

Identify the performance obligations in the contract

Identify the performance obligations in the contract

Determine the transaction price

Determine the transaction price

Allocate the transaction price

Allocate the transaction price

Recognise revenue when a performance obligation is satisfied

Recognise revenue when a performance obligation is satisfied

(16)

IFRS 16 Leases

Efektif 1 Januari 2019 boleh diterapkan lebih dahaluDikeluarkan Juli 2015

16 Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan liabilitas

Aset / / Right of Use Aset = nilai kini dari pembayaran sewa, disajikan sebagai line tersendiri dalam posisi keuangan

(17)

IFRS – ED Conceptual Framework

CHAPTER 1—THE OBJECTIVE OF GENERAL PURPOSE FINANCIAL REPORTING

Fundamental: relevance & representation faithfulness

Enhancing: comparability, verifiability, timelines, understandability

CHAPTER 2—QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF USEFUL FINANCIAL INFORMATION

CHAPTER 3—FINANCIAL STATEMENTS AND THE REPORTING ENTITY

Asset, liability, equity, income and expense

CHAPTER 4—THE ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS

Historical, current value, fair value, value in used & fulfilment value

CHAPTER 6—MEASUREMENT

CHAPTER 7—PRESENTATION AND DISCLOSURE

CHAPTER 8—CONCEPTS OF CAPITAL AND CAPITAL MAINTENANCE

(18)

AMANDEMEN PSAK 2015

18

Amandemen PSAK Tanggal Efektif

Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang

Prakarsa Pengungkapan 1 Januari 2017

Amandemen PSAK 4:Laporan Keuangan Tersendiri 

tentangMetode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri 1 Januari 2016

Amandemen PSAK 15:Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentangEntitas Investasi: Penerapan Pengecualian

Konsolidasi

1 Januari 2016

Amandemen PSAK 16:Aset Tetap tentangKlarifikasi Metode yang

Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi 1 Januari 2016

Amandemen PSAK 16:Agrikultur: Tanaman Produktif 1 Januari 2018

Amandemen PSAK 19:Aset Takberwujudtentang Klarifikasi

(19)

PENYESUAIAN PSAK 2015

19

Amandemen PSAK Tanggal Efektif

Amandemen PSAK 24:Imbalan Kerja tentangProgram Imbalan

Pasti: Iuran Pekerja 1 Januari 2016

Amandemen PSAK 65:Laporan Keuangan Konsolidasian 

tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi 1 Januari 2017

Amandemen PSAK 66:Pengaturan Bersamatentang Akuntansi

Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama 1 Januari 2016

Amandemen PSAK 67:Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan

Pengecualian Konsolidasi

1 Januari 2016

(20)

PENERBITAN ISAK 2015

20

ISAK Baru Tanggal Efektif

ISAK 30: Pungutan

Interpretasi atas PSAK 57:Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi yang mengklarifikasi akuntansi liabilitas untuk

membayar pungutan, selain pajak penghasilan yang berada

dalam ruang lingkup PSAK 46: Pajak Penghasilan serta denda lain atas pelanggaran perundang-undangan, kepada Pemerintah.

1 Januari 2016

ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi

Interpretasi atas karakteristik bangunan dalam PSAK 13: Properti Investasi. Bangunan dalam definisi properti investasi mengacu   pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan yang mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset.

(21)

PENYESUAIAN PSAK 2015

21

Penyesuaian PSAK Tanggal Efektif

PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi 1 Januari 2016

PSAK 7 (Penyesuaian 2015):Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi 1 Januari 2016

PSAK 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi 1 Januari 2016

PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset   Tetap 1 Januari 2016

(22)

PENYESUAIAN PSAK 2015

22

Penyesuaian PSAK Tanggal Efektif

PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset   Takberwujud 1 Januari 2016

PSAK 22 (Penyesuaian 2015):Kombinasi Bisnis 1 Januari 2016

PSAK 25 (Penyesuaian 2015):Kebijakan Akuntansi, Perubahan

Estimasi Akuntansi dan Kesalahan 1 Januari 2016

PSAK 53 (Penyesuaian 2015):Pembayaran Berbasis Saham 1 Januari 2016

(23)

PSAK 69

(24)

Agenda

Latar Belakang & Ruang Lingkup

1

Konsep Pengakuan dan Pengukuran

2

Pengungkapan

3

Ilustrasi

(25)

Akuntansi Agrikultur

IAS No. 41

SE Bapepam

No. SE-02/PM/2002

NILAI

WAJAR

VS

PEROLEHAN

BIAYA

(26)

Latar Belakang

Agrikultur memiliki sifat yang spesifik.

Cost model (historical cost) sulit diterapkan karena perkembangan dan

pertumbuhan (growth and regeneration) tidak diketahui

Karakteristik unik:

Kenaikan aset melalui proses pertumbuhan

Pendapatan dikaitkan dengan pertumbuhan aset atau pada saat penjualan.

Laporan keuangan perusahaan agrikultur dengan cost model :

Tidak dapat memperlihatkan nilai yang sesungguhnya karena aset dicatat sebesar biaya yang dikeluarkan.

Nilai tercatat aset tidak mencerminkan kualitas ternak.Alokasi biaya yang arbriter

proses amortisasi atas biaya yang diakumulasikan.

Alokasi antara produk yang terjual dan produk belum terjual

Aset dapat berupa aset berumur panjang seperti pohon atau berumur sangat singkat seperti ayam, padi.

PSAK 69 menggunakan konsep nilai wajar

Agrikultur memiliki sifat yang spesifik.

Cost model (historical cost) sulit diterapkan karena perkembangan dan pertumbuhan (growth and regeneration) tidak diketahui

Karakteristik unik:

Kenaikan aset melalui proses pertumbuhan

Pendapatan dikaitkan dengan pertumbuhan aset atau pada saat

penjualan.

Laporan keuangan perusahaan agrikultur dengan cost model :

Tidak dapat memperlihatkan nilai yang sesungguhnya karena aset dicatat sebesar biaya yang dikeluarkan.

Nilai tercatat aset tidak mencerminkan kualitas ternak.Alokasi biaya yang arbriter

proses amortisasi atas biaya yang diakumulasikan.

Alokasi antara produk yang terjual dan produk belum terjual

Aset dapat berupa aset berumur panjang seperti pohon atau berumur sangat singkat seperti ayam, padi.

PSAK 69 menggunakan konsep nilai wajar

(27)

Latar Belakang

Latar Belakang

• IAS 41 dikeluarkan Februari 2001

• IAS 41 terakhir telah disesuaikan dengan standar lain yang dikeluarkan sempai dengan tahun 2009.

• Beberapa negara keberatan dengan standar ini – Malaysia terkait akuntansi atas bearer aset

• IAS 41 diamandemen, keluar tahun 2014 dan efektif berlaku 1 Januari 2016.

• Indonesia terlambat mengadopsi IAS 41 karena menunggu amandemen IAS 41 terkait bearer asset.

• ED PSAK 69 Agrikultur dikeluarkan pada pertengahan tahun 2015 dan disahkan pada Desember 2015.

(28)

PSAK 69 AGRIKULTUR

Aktivitas Agrikultur

Transformasi Biologis

Proses pertumbuhan  menjadi lebih besarProses penambahan  berkembang biakProses menghasilkan  produk

Proses pertumbuhan sampai pada titik tertentu

(29)

29

Konsep Umum Agrikultur

Konsep Umum Agrikultur

Mengatur tentang aset biologi dan produk agrikultur.

Aset biologi:

Menghasilkan produk agrikultur : sapi

susu

Menjadi produk agrikultur : sapi

daging

Menghasilkan aset biologi sbg produk : sapi

anak sapi

Aset biologi

tanaman dan hewan selama hidup

Produk agrikultur

hasil panen dari aset biologi, PSAK 69

hanya mengatur pengukuran pada saat titik pemanenan.

Panen / Harvest

adalah pemisahan produksi dari aset biologi

(30)

30

Bearer & Consumables

Bearer & Consumables

Sistem produksi

Consumable

: hewan dan tumbuhan itu sendiri yang

dipanen

Bearer / menghasilkan

: Tanaman atuu hewan yang

(31)

31

Consumables & Bearer

Consumables & Bearer

Aset biologi akan menjadi produk agricuture

setelah melewati suatu periode tertentu.

Ayam potongSapi potongIkan

?? Ikan hias, kuda, burung

Aset biologi akan menghasilkan produk

agricuture

namun bisa dijual

Ayam petelurSapi perah

Aset biologi akan menjadi produk agricuture

berbentuk aset biologi lain.

(32)

32

Konsep Umum PSAK 69

Konsep Umum PSAK 69

Aset biologi

dinilai sebesar nilai wajar dikurangi

dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), baik

pada pengakuan pertama maupun pada tanggal

laporan

Produk agrikultur

dinilai nilai wajar dikurangi dengan

biaya penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan

pertama.

Perubahan nilai diakui sebagai keuntungan dan

kerugian dalam laba periode berjalan.

Pengungkapan yang disyaratkan lebih banyak

(33)

Tujuan

Tujuan

Mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan

yang terkait dengan aktivitas agrikultur.

Penerapan kebijakan mengikuti PSAK 25

(34)

IAS No. 41

(35)

Contoh Aset Biologis

Aset biologis Produk agrikultur Hasil Pemrosesan setelah Panen

Domba Wol Benang karpet

Pohon dalam hutan kayu Pohon tebangan Kayu gelondongan, potongan kayu

Sapi perah Susu Keju

Babi Daging potong Sosis, ham (daging asap) Tanaman kapas Kapas panen Benang, pakaian

Tebu Tebu panen Gula

Tanaman tembaka Daun tembakau Tembakau

Tanaman teh Daun teh The

Tanaman Anggur Buah anggur Minuman anggur (wine) Tanaman buah-buahan Buah petikan Buah olahan

Pojon kelapa sawit Tandan buah segar Minyak kelapa sawit Pohon karet Getah karet Produk olahan karet

(36)

Tujuan dan ruang Lingkup

Ruang Lingkup mencakup:

a. Aset biologis, kecuali tanaman produktif (bearer plants); b. Produk agrikultur pada titik panen; dan

c. Hibah pemerintah yang termasuk dalam paragraf 34 dan 35.

Tidak diterapkan

a. Tanah terkait dengan aktivitas agrikultur

b. Tanaman produktif yang terkait dengan aktivitas agrikultur

c. hibah pemerintah yang terkait dengan tanaman produktif

d. aset takberwujud yang terkait dengan aktivitas agrikultur

(37)

Definisi

Aktivitas agrikultur (agricultural activity)

adalah manajemen

transformasi biologis dan panen aset biologis oleh entitas

untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk agrikultur

atau menjadi aset biologis tambahan.

Aset biologis (biological asset)

adalah hewan atau tanaman

hidup.

Biaya untuk menjual (cost to sell)

adalah biaya inkremental

yang diatribusikan secara langsung untuk pelepasan aset,

tidak termasuk beban pembiayaan dan pajak penghasilan.

Kelompok aset biologis (group of biological asset)

adalah

(38)

Definisi

Panen (harvest)

adalah pelepasan produk dari aset biologis atau

pemberhentian proses kehidupan aset biologis.

Produk agrikultur (agricultural produce)

adalah produk yang

dipanen dari aset biologis milik entitas.

Tanaman produktif (bearer plant)

adalah tanaman hidup yang: (a)

digunakan dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur; (b)

diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih

dari satu periode; dan (c) memiliki kemungkinan yang sangat

jarang untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk

penjualan sisa yang insidental (incidental scrap).

Transformasi biologis (biological transformation)

terdiri dari

(39)

Tanaman Produktif

Berikut ini bukan merupakan tanaman produktif (bearer plants):

a. tanaman yang dibudidayakan untuk dipanen sebagai produk agrikultur (sebagai contoh, pohon yang ditanam untuk digunakan sebagai potongan kayu);

b. tanaman yang dibudidayakan untuk menghasilkan produk agrikultur ketika terdapat

kemungkinan yang sangat jarang bahwa entitas juga akan memanen dan menjual tanaman tersebut sebagai produk agrikultur, selain sebagai penjualan sisa insidental (sebagai contoh, pohon yang dibudidayakan baik untuk buahnya maupun potongan kayu); dan

c. tanaman semusim (annual crops) (sebagai contoh, jagung dan gandum).

Ketika tanaman produktif tidak lagi digunakan untuk menghasilkan produk

agrikultur, tanaman tersebut dapat ditebang dan dijual sebagai sisa, sebagai contoh, untuk digunakan sebagai kayu bakar. Penjualan sisa insidental tersebut tidak akan menghalangi tanaman tersebut dari pemenuhan definisi tanaman produktif (bearer plants).

(40)

Aktivitas Agrikulutur

Aktivitas agrikultur mencakup berbagai aktivitas; sebagai contoh, peternakan,

kehutanan, tanaman semusim (annual) atau tahunan (perennial), budidaya kebun dan perkebunan, budidaya bunga, dan budidaya perikanan (termasuk peternakan ikan).

Terdapat karakteristik umum tertentu dalam keanekaragaman ini:

a. Kemampuan untuk berubah.

b. Manajemen perubahan. Manajemen mendukung transformasi biologis dengan meningkatkan, atau setidaknya menstabilkan, kondisi yang diperlukan agar proses tersebut dapat terjadi. Manajemen seperti ini membedakan aktivitas agrikultur dari aktivitas lain. seperti penangkapan ikan laut dan penebangan hutan) bukan

merupakan aktivitas agrikultur; dan

c. Pengukuran perubahan. Perubahan dalam kualitas (sebagai contoh, keunggulan genetik, kepadatan, kematangan, kadar lemak, kadar protein, dan kekuatan serat) atau kuantitas (sebagai contoh, keturunan, berat, meter kubik, panjang atau

(41)

Hasil Transformasi Biologis

pertumbuhan (peningkatan kuantitas atau perbaikan

kualitas hewan atau tanaman),

degenerasi (penurunan kuantitas atau penurunan

kualitas hewan atau tanaman), atau

prokreasi (penciptaan hewan atau tanaman hidup

tambahan); atau

Perubahan aset melalui

(42)

Pengakuan

entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat dari

peristiwa masa lalu;

besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang

terkait dengan aset biologis tersebut akan mengalir ke

entitas; dan

nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat diukur

secara andal.

(43)

Pengukuran

Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada

setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual,

Kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal. nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat diukur secara andal.

Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.

(44)

Keuntungan dan Kerugian

44

Keuntungan atau kerugian yang timbul pada saat pengakuan awal

aset biologis pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan

dari perubahan nilai wajar

dikurangi biaya untuk menjual aset biologis

Keuntungan atau kerugian yang timbul pada saat pengakuan awal produk agrikultur pada nilai wajar

dikurangi biaya untuk menjual

laba rugi pada periode dimana keuntungan atau kerugian tersebut

(45)

Ketidakmampuan Mengukur Nilai Wajar Andal – Par 30

Terdapat asumsi bahwa nilai wajar aset biologis dapat diukur secara andal. Asumsi tersebut dapat dibantah hanya pada saat pengakuan awal aset

biologis yang harga kuotasi pasarnya tidak tersedia dan alternatif pengukuran nilai wajarnya secara jelas tidak dapat diandalkan.

Dalam kasus tersebut, aset biologis tersebut diukur pada biaya

perolehannya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Ketika nilai wajar aset biologis tersebut dapat diukur secara andal, entitas

mengukur aset biologis tersebut pada nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual.

Ketika aset biologis tidak lancar memenuhi kriteria sebagai dimiliki untuk

dijual, maka diasumsikan bahwa nilai wajar dapat diukur secara andal.

(46)

Pengungkapan

Entitas mengungkapkan keuntungan atau kerugian yang timbul selama periode: pengakuan awal aset biologis dan produk

agrikultur, dan dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset biologis.

Entitas mendeskripsikan setiap kelompok aset biologis.

sifat aktivitasnya yang melibatkan setiap kelompok aset biologis;

dan

ukuran atau estimasi nonkeuangan dari kuantitas spesifik:

setiap kelompok aset biologis milik entitas pada akhir periode; dankeluaran produk agrikultur selama periode tersebut.

(47)

Pengungkapan

keberadaan dan jumlah tercatat aset biologis yang

kepemilikannya dibatasi, dan jumlah tercatat aset biologis yang dijaminkan untuk liabilitas;

jumlah komitmen untuk pengembangan atau akuisisi aset biologis; dan

(48)

Pengungkapan

keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar

dikurangi biaya untuk menjual;

kenaikan karena pembelian;

penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis

yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;

penurunan karena panen;

kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis;

selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke

mata uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan

perubahan lain.

keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar

dikurangi biaya untuk menjual;

kenaikan karena pembelian;

penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis

yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;

penurunan karena panen;

kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis;

selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke

mata uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan

perubahan lain.

Entitas menyajikan rekonsiliasi perubahan jumlah tercatat

aset biologis antara awal dan akhir periode berjalan.

(49)

Pengungkapan Tambahan

Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal

deskripsi dari aset biologis tersebut;

penjelasan tentang mengapa alasan nilai wajar tidak dapat diukur secara andal;

jika memungkinkan, rentang estimasi dimana nilai wajar kemungkinan besar berada;

metode penyusutan yang digunakan;

umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; dan

jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan

(50)

Pengungkapan Tambahan

Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal

kerugian penurunan nilai;

pembalikan rugi penurunan nilai; danpenyusutan.

Keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan aset biologis tersebut dan rekonsiliasi yang mengungkapkan jumlah berikut

dalam laba rugi terkait dengan aset biologis tersebut:

deskripsi dari aset biologis tersebut;

penjelasan tentang mengapa nilai wajar dapat diukur secara andal;

dan

dampak dari perubahan tersebut.

(51)

Definisi - Hibah

Hibah pemerintah (government grants)

adalah sebagaimana

didefinisikan dalam PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan

Pengungkapan Bantuan Pemerintah.

Jumlah tercatat (carrying amount)

adalah jumlah dimana aset

diakui dalam laporan posisi keuangan.

Nilai wajar (fair value)

adalah harga yang akan diterima untuk

menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk

(52)

Hibah Pemerintah

Hibah pemerintah tanpa syarat yang terkait dengan aset biologis yang diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual diakui dalam laba rugi ketika, dan hanya ketika, hibah pemerintah tersebut menjadi piutang.

Jika hibah pemerintah terkait aset biologis yang diukur nilai wajar dikurangi biaya untuk mnjual adalah

(53)

Pengungkapan – Hibah Pemerintah

sifat dan cakupan hibah pemerintah yang diakui

dalam laporan keuangan;

kondisi yang belum terpenuhi dan kontinjensi

lain yang melekat pada hibah pemerintah; dan

(54)

Tanggal Efektif dan Ketentuan Transaisi

Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan

yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.

Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan

ini untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.

Pernyataan ini tidak menetapkan ketentuan transisi

tertentu. Penerapan Pernyataan ini dicatat sesuai dengan

PSAK 25:

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi

Akuntansi, dan Kesalahan

.

Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan

yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.

Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan

ini untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.

Pernyataan ini tidak menetapkan ketentuan transisi

tertentu. Penerapan Pernyataan ini dicatat sesuai dengan

PSAK 25:

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi

(55)

PSAK 16 – Revisi 2015

digunakan dalam produksi atau penyediaan produk

agrikultur;

diharapkan untuk menghasilkan produk untuk

jangka waktu lebih dari satu periode; dan

memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk

dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk

penjualan sisa yang insidental (incidental scrap).

(56)

PSAK 16 – Revisi 2015

Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama

dengan aset tetap yang dikonstruksi sendiri sebelum

berada dalam lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk

siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen.

Sebagai konsekuensi, acuan untuk “konstruksi” dalam

Pernyataan ini dipahami untuk mencakup aktivitas

yang diperlukan untuk membudidayakan tanaman

produktif sebelum berada di lokasi dan kondisi yang

diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan

(57)

PSAK 16 – Revisi 2015

Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 secara retrospektif, sesuai dengan PSAK 25 kecuali seperti yang dijelaskan dalam paragraf 81M.

Penerapan dini diperkenankan. menerapkan sebelum tanggal 1 Januari 2017, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.

Perubahan paragraf 03, 06, dan 37 dan menambahkan paragraf 22A dan 81L–81M.

Pada penerapan pertama, entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkan informasi kuantitatif yang disyaratkan oleh PSAK 25 (paragraf 28(f)). Namun, entitas menyajikan informasi kuantitatif yang disyaratkan setiap periode yang disajikan sebelumnya.

Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui dalam saldo laba awal pada periode penyajian terawal.

(58)

Laporan Posisi Keuangan

58

[1] Sebuah entitas didorong, tetapi tidak diharuskan, untuk memberikan gambaran yang dapat dikuantifikasi untuk setiap kelompok aset biologi, membedakan antara aset biologi yang dapat dikonsumsi dan tidak dapat dikonsumsi atau antara aset biologi yang menghasilkan dan belum menghasilkan, yang sesuai. Entitas mengungkapkan dasar untuk membuat setiap perbedaan tersebut.

31 Des 2011 31 Des 2010

Neraca US$ US$

Aset Lancar

Kas dan setara kas 10.000 10.000

Piutang 88.000 65.000

Persediaan 82.950 70.650

Total aset lancar 180.950 145.650

Aset tidak lancar

Susu ternak- immature 1) 52.060 47.730 Susu ternak - mature 1) 372.990 411.840

Sub-total aset biologi 425.050 459.570

Properti, pabrik, dan peralatan 1.462.650 1.409.800 Total aset tidak lancar 1.887.700 1.869.370

(59)

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

59

Laporan Pendapatan

Nilai wajar susu yang diproduksi 518.240

Keuntungan yang timbul dari perubahan dalam nilai wajar

dikurangi estimasi biaya penjualan dari susu ternak 39.930

558.170

Persediaan yang digunakan (137.523)

Biaya staf (127.283)

Beban depresiasi (15.250)

Beban operasi lainnya (197.092)

(477.148)

Laba dari operasi 81.022

Beban pajak penghasilan (43.194)

(60)

Pengungkapan

Operasi dan kegiatan utama

Peternakan Sapi Perah XYZ ('Perusahaan') bergerak dalam

produksi susu untuk dipasok kepada berbagai pelanggan.

Pada tanggal 31 Desember 20X1, entitas memiliki 419 ekor

sapi yang mampu menghasilkan susu (

mature assets

) dan

137 sapi muda yang dipelihara untuk dapat menghasilkan

susu di masa depan (

immature assets

). Perusahaan

menghasilkan 157.584kg susu dengan nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual sebesar 518.240 (pada saat

pemerahan) pada tahun yang berakhir 31 Desember 20X1.

Operasi dan kegiatan utama

Peternakan Sapi Perah XYZ ('Perusahaan') bergerak dalam

produksi susu untuk dipasok kepada berbagai pelanggan.

Pada tanggal 31 Desember 20X1, entitas memiliki 419 ekor

sapi yang mampu menghasilkan susu (

mature assets

) dan

137 sapi muda yang dipelihara untuk dapat menghasilkan

susu di masa depan (

immature assets

). Perusahaan

menghasilkan 157.584kg susu dengan nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual sebesar 518.240 (pada saat

(61)

Pengungkapan

Kebijakan Akuntansi

Hewan ternak dan susu Hewan ternak diukur pada nilai

wajar dikurangi biaya untuk menjual. Nilai wajar hewan

ternak didasarkan pada harga kuotasian hewan ternak

dengan usia, jenis, dan keunggulan genetik yang serupa

dalam pasar utama (atau pasar paling menguntungkan)

untuk hewan ternak tersebut. Pengukuran awal susu

dilakukan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

pada saat pemerahan. Nilai wajar susu didasarkan pada

harga kuotasian di area lokal dalam pasar utama (atau pasar

paling menguntungkan).

Kebijakan Akuntansi

Hewan ternak dan susu Hewan ternak diukur pada nilai

wajar dikurangi biaya untuk menjual. Nilai wajar hewan

ternak didasarkan pada harga kuotasian hewan ternak

dengan usia, jenis, dan keunggulan genetik yang serupa

dalam pasar utama (atau pasar paling menguntungkan)

untuk hewan ternak tersebut. Pengukuran awal susu

dilakukan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

pada saat pemerahan. Nilai wajar susu didasarkan pada

(62)

Pengungkapan

Aset Biologis

Rekonsiliasi nilai tercatat ternak sapi perah 20X1

Jumlah tercatat per 1 Januari 20X1 459.570

Kenaikan karena pembelian 26.250 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan fisik(a) 15.350 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan harga(a) 24.580 Penurunan karena penjualan (100.700)

Jumlah tercatat per 31 Desember 20X1 425.050

(a) Pemisahan kenaikan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual antara bagian yang diatribusikan ke perubahan fi sik dan bagian yang diatribusikan ke perubahan harga dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan oleh Pernyataan ini.

Aset Biologis

Rekonsiliasi nilai tercatat ternak sapi perah 20X1

Jumlah tercatat per 1 Januari 20X1 459.570

Kenaikan karena pembelian 26.250 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan fisik(a) 15.350 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan harga(a) 24.580 Penurunan karena penjualan (100.700)

Jumlah tercatat per 31 Desember 20X1 425.050

(63)

Pengungkapan

Strategi manajemen risiko keuangan

Perusahaan terekspos pada risiko keuangan yang timbul dari

perubahan harga susu. Perusahaan tidak mengantisipasi bahwa harga susu akan menurun secara signifi kan di masa depan, oleh karena itu, tidak menyepakati suatu kontrak derivatif atau kontrak lain untuk mengelola risiko penurunan harga susu. Perusahaan melakukan telaah atas prospek harga susu secara teratur dalam mempertimbangkan kebutuhan manajemen risiko keuangan yang aktif.

Strategi manajemen risiko keuangan

Perusahaan terekspos pada risiko keuangan yang timbul dari

(64)

Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga

Pemisahan perubahan fisik dan harga dianjurkan tetapi tidak diharuskan dalam IAS 41

Sekumpulan 10 hewan berusia 2 tahun dimiliki pada tanggal 1 Januari 20X1. Satu hewan berusia 2,5 tahun dibeli pada tanggal 1 Juli 20X1 senilai 108, dan satu hewan lahir pada tanggal 1 Juli 20X1. Tidak ada hewan yang dijual atau dilepaskan selama periode tersebut. Nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual per unit hewan adalah sebagai berikut:

Hewan yang berumur 2 tahun pada 1

Januari 20X1 100

Hewan yang baru lahir pada 1 Juli 20X1 70

Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 1 Juli

20X1 108

Hewan yang baru lahir pada 31 December

20X1 72

Hewan yang berumur 0,5 tahun pada 31

December 20X1 80

Hewan yang berumur 2 tahun pada 31

December 20X1 105

Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 31

December 20X1 111

Hewan yang berumur 3 tahun pada 31

(65)

Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga

)

Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 1 Januari 2011 (10

x 100) 1000

Pembelian pada 1 July 20X1 (1 x 108) 108

Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat perubahan harga:

10 × (105 – 100) 50

1 × (111 – 108) 3

1 × (72 – 70) 2 55

Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat perubahan fisik:

10 × (120 – 105) 150

1 × (120 – 111) 9

1 × (80 – 72) 8

1 × 70 70 237

Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 31 December 2011

11 × 120 1320

(66)

Contoh 2: Penyajian dan Pengungkapan (continued)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi

1 Operasi dan kegiatan Utama

PT Duncow adalah perusahaan yang memproduksi susu untuk pasokan ke

berbagai pelanggan. Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan membeli 419 sapi dapat menghasilkan susu (aset sudah menghasilkan) dan 137 sapi

digunakan untuk menghasilkan susu di masa mendatang (aset belum

menghasilkan). Perusahaan ini menghasilkan 157.584 kg susu dengan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan 518.240 (yang ditentukan pada saat pemerahan) pada tahun yang berakhir 31 Desember 2011.

2 Kebijakan akuntansi Peternakan dan susu

(67)

Contoh 2: Penyajian dan Pengungkapan (continued)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi

3 Aset Biologi

Rekonsiliasi nilai tercatat dari susu ternak pada 2011: Nilai tercatat pada 1 Januari 2011 459,570 Peningkatan karena pembelian 26,250 Keuntungan yang timbul dari

perubahan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan yang dapat diatribusikan ke perubahan fisik 15,350

Keuntungan yang timbul dari

perubahan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan yang dapat diatribusikan ke perubahan harga 24,580

Penurunan karena penjualan -100,700

(68)

Ilustrasi

68

Sebanyak lima hewan yang berumur empat tahun dibeli pada 1 Januari 2007. Pada 1 Juli 2007, hewan berumur 4,5 tahun juga dibeli. Berikut nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan:

– Hewan yang berumur 4 tahun pada 1 Januari 2007 200

– Hewan yang berumur 4,5 tahun pada 1 Juli 2007 212

Hewan yang berumur 5 tahun pada 31 December 2007 230

Pergerakan dalam nilai wajar dikurangi biaya penjualan dari hewan-hewan

tersebut dapat direkonsiliasi sebagai berikut:

– Pada 1 Januari 2007 (5 x CU200) 1,000

– Pembelian 212

– Perubahan nilai wajar (the balancing figure) 168

(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)

PSAK 70

(76)

Ringkasan PSAK 70

76

Mengikuti standar akuntansi yang berlaku, mengakui aset atau liabilitas

tax amnesty sesuai dengan ketentuan PSAK 25 koreksi kesalahan sebagai konsekuensinya, sehingga akan dilakukan koreksi atas saldo laba.

Mengikuti ketentuan khusus dalam PSAK 70, mengakui aset dan liabilitas

sebesar jumlah aset yang dilaporkan dalam Surat Keterangan Pengampunan Pajak.

Pencatatan awal atas aset atau liabilitas dari Pengampunan Pajak

Mengikuti PSAK yang berlaku atau meneruskan penggunakan pengukuran

yang telah dilakukan.

Jika dilakukan pengukuran kembali maka perbedaan nilai akan dilaporkan

dalam tambahan modal disetor.

(77)

Tujuan

Tujuan

mengatur perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas yang

timbul dari pengampunan pajak sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak

(“UU Pengampunan Pajak”).

(78)

Ruang Lingkup

Dalam laporan keuangannya jika entitas mengakui aset

(liabilitas) yang timbul dari pengampunan pajak.

Persyaratan dalam pernyataan diterapkan jika entitas

mengakui aset dan liabilitas pengampunan pajak dalam

laporan keuangan.

Pernyataan ini dapat diterapkan oleh entitas yang

menggunakan SAK ETAP.

(79)

Definisi

Aset pengampunan pajak adalah aset yang timbul dari pengampunan

pajak berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak.

Biaya perolehan aset pengampunan pajak adalah nilai aset

berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak.

Lliabilitas pengampunan pajak adalah liabilitas yang berkaitan

langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak.

Pengampunan pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya

terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap aset dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam UU

Pengampunan Pajak.

(80)

Definisi

Surat Keterangan Pengampunan Pajak (Surat Keterangan) adalah surat

yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan sebagai bukti pemberian pengampunan pajak. Dalam hal dalam jangka waktu 10 hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya Surat Pernyataan Harta untuk

Pengampunan Pajak, Menteri Keuangan atau pejabat yang ditunjuk atas nama Menteri Keuangan belum menerbitkan Surat Keterangan, maka

Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak dianggap sebagai Surat Keterangan.

Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak (Surat Pernyataan

Harta) adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk

mengungkapkan aset, liabilitas, nilai aset neto, serta penghitungan dan pembayaran uang tebusan.

Uang tebusan adalah sejumlah uang yang dibayarkan ke kas negara untuk

mendapatkan pengampunan pajak.

(81)

Kebijakan Akuntansi

81

PSAK yang berlaku

PSAK 25

par 6

Ketentuan Khusus diatur dalam par 10-23.

Penerapan opsi kebijakan akuntansi dilakukan

secara konsisten untuk seluruh aset dan liabilitas

pengampunan pajak yang diakui

(82)

Pengakuan

82

Entitas mengakui aset dan liabilitas pengampunan

pajak, jika pengakuan atas aset dan liabilitas

tersebut disyaratkan oleh SAK.

Entitas tidak mengakui suatu item sebagai aset dan

liabilitas, jika SAK tidak memperkenankan

pengakuan item tersebut.

(83)

PSAK yang Berlaku

Pada saat diterbitkannya Surat Keterangan, entitas dalam laporan posisi

keuangannya:

mengakui aset dan liabilitas pengampunan pajak jika pengakuan atas aset atau liabilitas tersebut disyaratkan oleh SAK;

tidak mengakui suatu item sebagai aset dan liabilitas jika SAK tidak memperkenankan pengakuan item tersebut; dan

mengukur, menyajikan, serta mengungkapkan aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan SAK.

Konsekuensinya dampak pengakuan aset tersebut akan diakui sebagai

koreksi di periode sebelumnya, sehingga harus diakui dalam saldo laba dan laporan keuangan disajikan kembali sesuai PSAK 25 Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan paragraf 41–53

83

(84)

Ketentuan Khusus

Aset pengampunan pajak diukur sebesar biaya perolehan aset

pengampunan. Biaya perolehan aset pengampunan pajak merupakan

deemed cost

yang menjadi dasar bagi entitas dalam melakukan

pengukuran setelah pengakuan awal.

Liabilitas pengampunan pajak diukur sebesar kewajiban kontraktual

untuk menyerahkan kas atau setara kas untuk menyelesaikan

kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset

pengampunan pajak.

Selisih selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas

pengampunan pajak diakui dalam pos tambahan modal disetor di

ekuitas. Jumlah tersebut tidak dapat diakui sebagai sebagai laba rugi

direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.

Tebusan yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada periode Surat

Keterangan disampaikan.

(85)

Ketentuan Khusus

Aset pengampunan pajak diukur sebesar biaya perolehan aset

pengampunan. Biaya perolehan aset pengampunan pajak merupakan

deemed cost yang menjadi dasar bagi entitas dalam melakukan pengukuran setelah pengakuan awal.

Liabilitas pengampunan pajak diukur sebesar kewajiban kontraktual untuk

menyerahkan kas atau setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak.

Selisih selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan

pajak diakui dalam pos tambahan modal disetor di ekuitas. Jumlah

tersebut tidak dapat diakui sebagai sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.

Tebusan yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada periode Surat

Keterangan disampaikan.

Entitas melakukan penyesuaian atas saldo klaim, aset pajak tangguhan

dan provisi dalam laba rugi pada peride Surat Keterangan disampaikan sesuai UU Pengampunan Pajak sebagai akibat hilangnya hak yang telah diakui sebagai klaim atas kelebihan pembayaran pajak, atas aset pajak

tangguhan atas akumulai rugi pajak belum dikompensasi, dan provisi pajak seelum menerapkan Pernyataan ini.

aset dan liabilitas pajak tangguhan dalam laba rugi pada periode

pengampunan pajak.

(86)

Ketentuan Khusus

Entitas melakukan penyesuaian atas saldo klaim, aset pajak

tangguhan dan provisi dalam laba rugi pada peride Surat

Keterangan disampaikan sesuai UU Pengampunan Pajak

sebagai akibat hilangnya hak yang telah diakui sebagai klaim

atas kelebihan pembayaran pajak, atas aset pajak tangguhan

atas akumulai rugi pajak belum dikompensasi, dan provisi

pajak seelum menerapkan Pernyataan ini.

(87)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Pengukuran setelah pengakuan awal aset dan liabilitas

pengampunan pajak mengacu pada SAK yang relevan, namun

tidak terbatas pada:

Properti investasi (PSAK 13)Persediaan (PSAK 14)

Investasi pada asosiasi dan ventura bersama (PSAK 15)Aset tetap (PSAK 16)

Aset takberwujud (PSAK 19)Instrumen keuangan (PSAK 55)

(88)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Entitas diperkenankan tetapi tidak disyaratkan untuk

mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan pajak

berdasarkan nilai wajar sesuai SAK pada tanggal Surat

Keterangan.

Selisih pengukuran kembali antara nilai wajar pada tanggal

surat ekterangan dengan biaya perolehan aset dan

liabilitas pengampunan yang telah diakui sebelumnya

disesuaikan dalam saldo tamahan modal disetor.

Nilai hasil pengukuran kembali menjadi dasar baru bagi

entitas dalam menerapkan ketentuan pengukuran setelah

pengakuan awal.

(89)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Jika pengampunan pajak mengakibatkan entitas memperoleh

pengendalian sesuai PSAK 65 selama periode pengukuran kembali, maka entitas disyaratkan mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan pada tanggal surat keterangan.

Periode pengukuran kembali dimulai setelah tanggal Surat Keterangan

sampa dengan 31 Des 2017.

Jika investee bukan entitas sepengendali menerapkan PSAK 22 dan jika

entitas sepengendali mengerapkan PSAK 38.

Dari tanggal surat keterangan sampai sebelum menerapkan prosedur

konsolidasi, entitas disyaratkan mengukur investasi pada anak dengan menggunakan metode biaya.

Selisih pengukuran kembali antara nilai wajar pada Surat Keterangan

dengan nilai yang telah diakui sebelumnya disesuikan dalam saldo tambahan modal disetor.

(90)

Penghentian Pengakuan

Entitas menerapkan kriterai penghentian pengakuan atas

masing-masing aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai

dengan ketentuan dalam SAK untuk masing-masing jenis aset

dan liabilitas tersebut.

(91)

Penyajian

Aset dan liabilitas pengampunan pajak disajikan secara terpisah dari aset

dan liabilitas lainnya dalam laporan posisi keuangan, jika memilih

kebijakan khusus dan tidak melakukan pengukuran kembali. Menyajikan sesuai klasifikasi aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan panjang , jika tidak dapat melakukan pemisahan diklasifikasikan

sebagai aset tidak lancar dan liabilitas jangka panjang

Entitas mereklasifikasi aset dan liabilitas pengampunan pajak sebelumnya

sesuai par 19, ke dalam pos aset dan liabilitas serupa ketika:

Entitas mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan pajakEntitas memperoleh pengendalian

Tidak melakukan saling hapus antara aset dan liabilitas pengampunan

pajak.

(92)

Pengungkapan

Tanggal Surat Keterangan

Jumlah yang diakui sebagai aset pengampunan pajak

berdasarkan Surat Keterangan serta jumlah liabilitas

pengampunan pajak.

(93)

Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif

Entitas menerapkan ketentuan dalam PSAK 25: Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

paragraf 41–53 jika memilih opsi sesuai sesuai PSAK.

Entitas menerapkan Pernyataan ini secara prospektif jika

memilih opsi pengakuan khusus. Laporan keuangan untuk

periode sebelum tanggal efektif Pernyataan ini tidak perlu

disajikan kembali.

Pernyataan berlaku sejak tanggal pengesahan UU

Pengampunan Pajak.

(94)

ED PSAK 71

(95)

PSAK 71 Instrumen Keuangan

Direncanakan Efektif 1 Januari 2019

95 • Klasifikasi amortized cost dan fair value

Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas

untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok)

Perubahan klasifikasi dibolehkan jika terjadi perubahan bisnis

model

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.

Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset keuangan

(96)

Klasifikasi Aset Keuangan

Pengaturan pendekatan klasifikasi aset keuangan melalui model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan.

Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi

atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Akan tetapi, entitas dapat

menetapkan pilihan yang tidak dapat dibatalkan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen ekuitas tertentu yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam penghasilan komprehensif lain.

Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut

terpenuhi:

• aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual, dan

• persyaratan kontraktual dari aset keuangan yang pada tanggal tertentu meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely payments of principal and interest) dari jumlah pokok terutang

(97)

ReKlasifikasi Aset Keuangan

Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika, entitas

mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan.

 

Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi.

Perubahan tersebut ditentukan oleh manajemen entitas sebagai hasil

dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan pada

kegiatan operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak eksternal.

Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas

memulai atau berhenti untuk melaksanakan aktivitas yang signifikan

terhadap kegiatan operasinya; sebagai contoh, ketika entitas telah

memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini bisnis.

(98)

Pengakuan Kerugian Kredit Ekspetasian

ED PSAK 71 memperkenalkan metode kerugian kredit ekspektasian dalam mengukur kerugian instrumen keuangan akibat penurunan nilai instrumen keuangan.

ED PSAK 71 ini mensyaratkan pengakuan segera atas dampak perubahan kerugian kredit

ekspektasian setelah pengakuan awal aset keuangan.

entitas mengukur penyisihan kerugian instrumen keuangan sejumlah kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya, jika risiko kredit atas instrumen keuangan tersebut telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal.

Jika pada tanggal pelaporan, risiko kredit atas instrumen keuangan tidak meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal, entitas mengukur penyisihan kerugian untuk instrumen keuangan tersebut sejumlah kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.

Kerugian dimaksud merepresentasikan kerugian kredit ekspektasian yang timbul dari peristiwa gagal bayar instrumen keuangan yang mungkin terjadi dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

(99)

Penentuan Peningkatan Risiko Kredit Signifikan

Entitas mempertimbangkan apakah terdapat kenaikan risiko kredit yang

signifikan (penilaian berdasarkan perubahan pada kemungkinan gagal bayar yang terjadi) yaitu dengan membandingkan risiko kredit awal instrumen keuangan dengan risiko kredit pada tanggal pelaporan.

Jika entitas mengestimasi instrumen keuangan memiliki risiko kredit yang

rendah pada tanggal pelaporan (contohnya, ‘investment grade’), maka entitas mengasumsikan risiko kredit atas instrumen keuangan tidak meningkat secara signifikan

Terdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa risiko kredit yang

signifikan telah terjadi ketika pembayaran tertunggak lebih dari 30 hari jika tidak ada lagi informasi spesifik lain tentang peminjam, tersedia tanpa

biaya dan upaya berlebihan, untuk menentukan apakah terdapat kenaikan risiko kredit yang signifikan.

(100)

Perhitungan Kerugian Kredit Ekspektasian

Entitas mengakui penurunan nilai atas komitmen pinjaman dan kontrak jaminan keuangan.

– Untuk kontrak jaminan keuangan,  mempertimbangkan perubahan risiko bahwa debitur yang ditetapkan dalam kontrak akan mengalami gagal bayar.

– Untuk komitmen pinjaman,  mempertimbangkan perubahan risiko gagal bayar yang terjadi pada pinjaman yang terkait dengan komitmen pinjaman.

Untuk komitmen pinjaman yang belum ditarik, kerugian kredit adalah nilai kini dari selisih antara:

– arus kas kontraktual yang terutang pada entitas jika pemilik komitmen pinjaman menarik pinjaman; dan

– arus kas yang diharapkan entitas untuk diterima jika pinjaman ditarik.

Pengukuran kerugian kredit ekspektasian untuk kontrak jaminan keuangan adalah pembayaran yang diekspektasi untuk mengganti pemegang jaminan atas kerugian kredit yang terjadi dikurangi jumlah yang diharapkan entitas untuk diterima dari pemegang jaminan, debitur, atau pihak lain.

(101)

Aset Keuangan Berasal dari Aset Keuangan Memburuk

Entitas mengakui perubahan kumulatif atas kerugian kredit

ekspektasian sepanjang umurnya sejak pengakuan awal aset

keuangan sebagai penyisihan kerugian atas aset keuangan

yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk

(

purchased or originated credit-impaired financial assets

)

pada saat tanggal pelaporan.

(102)

Pengungkapan

Entitas untuk mengungkapkan informasi yang mengidentifikasi dan menjelaskan:

a) praktek manajemen risiko kredit, penjelasan meliputi:

i. bagaimana penentuan terjadinya peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal;

ii. definisi gagal bayar dan alasan pemilihan definisi;

iii. pengelompokan instrumen dalam rangka perhitungan kerugian kredit ekspektasian secara kolektif;

iv. bagaimana entitas menentukan aset keuangan mengalami penurunan nilai kredit

v. kebijakan hapus buku dan kebijakan untuk aset keuangan hapus buku yang masih dapat ditagihkan;

vi. pengakuan kerugian kredit ekspektasian pada aset keuangan yang dimodifikasi penerapan Bagian 5.5 Penuruan Nilai, meliputi:

– input, asumsi dan teknik estimasi yang digunakan untuk menghitung kerugian kredit ekspektasian 12 bulan dan sepanjang umurnya, penentuan risiko kredit meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal, penentuan aset keuangan mengalami penurunan nilai kredit,

– penggunaan informasi forward-looking dalam perhitungan kerugian kredit ekspektasian,

– perubahan teknik estimasi dan asumsi yang signifikan selama periode laporan dan alasan perubahan

(103)

Pengungkapan

b. Informasi kualitatif dan kuantitatif terkait jumlah yang timbul dari kerugian kredit ekspektasian, penjelasan meliputi:

i. rekonsiliasi dari saldo awal hingga saldo penutup kerugian penyisihan untuk kredit ekspektasian 12 bulan dan sepanjang umurnya serta aset keuangan yang dibeli atau berasal dari aset keuangan memburuk;

ii. penjelasan seberapa signifikan perubahan pada jumlah tercatat bruto instrumen keuangan selama periode laporan yang berkontribusi pada perubahan penyisihan kerugian;

iii. penjelasan dampak efek modifikasi pada arus kas kontraktual terhadap kerugian kredit ekspektasian;

iv. informasi agunan dan perbaikan risiko kredit lainnya yang mempengaruhi jumlah kerugian kredit ekspektasian; dan

v. jumlah yang dihapusbukukan selama periode laporan yang masih akan ditagihkan.

(104)

Pengungkapan

c. Eksposur risiko kredit, bertujuan untuk mempermudah pengguna laporan keuangan mengakses risiko kredit dan memahami konsentrasi risiko

kredit yang signifikan.

Untuk itu, entitas mengungkapkan per peringkat risiko kredit, jumlah tercatat bruto aset keuangan dan eksposur risiko kredit dari komitmen pinjaman dan kontrak jaminan keuangan.

Pengungkapan masing-masing untuk instrumen keuangan dengan

kerugian penyisihan untuk kredit ekspektasian 12 bulan dan sepanjang umurnya serta aset keuangan yang dibeli atau berasal dari aset keuangan memburuk.

Pengecualian untuk beberapa persyaratan pengungkapan yang diberikan

untuk piutang dagang dan piutang sewa yang dimana penyisihan kerugiannya diukur menggunakan pendekatan yang disederhanakan.

(105)

Kriteria Kualifikasian Akuntansi Lindung Nilai

ED PSAK 71 menghilangkan persyaratan tes efektivitas tersebut dan

memperkenalkan persyaratan yang lebih umum (principle-based) menggunakan pertimbangan manajemen, yaitu:

i. terdapat hubungan ekonomik antara item lindung nilai dengan instrumen lindung nilai;

ii. pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai yang dihasilkan dari hubungan ekonomik tersebut; dan

iii. rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah rasio yang sama dari hasil kuantitas item lindung nilai yang secara aktual d

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi..

Analisis ragam yang dilakukan terhadap satu peubah respons atau komponen utama pertama dari hasil analisis komponen utama seperti yang ditampilkan pada Tabel 5, menunjukkan

Berdasarkan Tabel 1 hasil analisis nilai S/C pada Sapi Bali dan Sapi Peranakan Ongole di UPTD Ternak Wonggahu yang diperoleh hasil induk Sapi Bali yang

Varietas dan jarak tanam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, total luas daun, bobot kering tanaman, dan laju asimilasi bersih..

mengukur penyisihan kerugian penurunan nilai instrumen keuangan sejumlah kredit ekspektasian sepanjang umurnya, jika risiko kredit atas instrumen keuangan tersebut

Meskipun telah banyak penelitian yang dilakukan untuk meneliti pengaruh dari integrasi perdagangan terhadap sinkronisasi business cycle , namun belum juga didapatkan

a. Melakukan penyusunan kamus jabatan, terdiri dari rincian tugas jabatan, tanggungjawab dan wewenang jabatan. Tugas jabatan yang dilakukan harus mengacu pada rencana

Dengan demikian, dapat dioperasionalkan kemampuan menulis puisi adalah kesanggupan, kekuatan, atau kecakapan untuk menyusun atau mengorganisasikan buah pikiran atau ide ke