ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO 28
TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA TERHADAP
PENYEBARLUASAN CRACK SOFTWARE BERBAYAR DI
WEBSITE www.bagas31.com
SKRIPSI
Oleh : Faqihul Hakim NIM. C02213023
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Hukum Perdata Islam Prodi Hukum Ekonomi Syariah
ABSTRAK
Skripsi yang berjudul “Analisis Hukum Islam Dan Undang-Undang No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Terhadap Penyebarluasan Crack Software Berbayar Di Website ww.bagas31.com” ini adalah hasil penelitian lapangan yang bertujuan untuk menjawab pertayaan : 1. Bagaimana analisis Undang-Undang No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta terhadap distribusi crack software berbayar di website www.bagas31.com ? 2. Bagaimana analisis Hukum Islam terhadap distribusi crack software berbayar di website www.bagas31.com ?
Data penelitian dihimpun melalui wawancara dan dokumentasi, data tersebut dikelola dengan teknik editing, organizing, serta analyzing. Dan selanjutnya dianalisis dengan metode penelitian deskriptif analitis menggunakan penalaran Induktif.
Berdasarkan analisis Undang-undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 penyebarluasan crack software berbayar yang dilakukan oleh website bagas31.com merupakan sebuah tindakan pelanggaran hak cipta software karena dengan jelas melanggar pasal 9 ayat 1 huruf (b), (e), dan (g) Undang-undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa setiap orang yang melaksanakan hak ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat tersebut wajib mendapatkan izin pencipta atau pemegang hak cipta, serta pasal 9 ayat 3 yang melarang penggandaan dan kegiatan yang bersifat komersial. Sedangkan menurut hukum Islam praktek penyebarluasan crack software berbayar yang dilakukan oleh website bagas31.com tidak diperbolehkan, karena website bagas31.com hanya memilik hak dari milk al-manfa’ah, yang berarti bagas31.com hanya memiliki hak untuk memanfaatkan software tersebut sampai batas waktu yang telah ditentukan, bukan hak untuk memakainya selamanya. Apalagi menyebarluaskannya kepada orang lain secara gratis di internet.
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ... i
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
PERSEMBAHAN ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TRANSLITERASI ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Batasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Kajian Pustaka ... 8
F. Tujuan Penelitian ... 11
G. Kegunaan Hasil Penelitian ... 11
H. Definisi Operasional ... 12
I. Metode Penelitian ... 13
BAB II KONSEP HAK CIPTA MENURUT HUKUM ISLAM, DAN
UNDANG-UNDANG HAK CIPTA NO. 28 TAHUN 2014
A. Hak Cipta menurut Hukum Islam ... 19
BAB III PENYEBARLUASAN CRACK SOFTWARE BERBAYAR DI WEBSITE www.bagas31.com DAN FAKTOR MARAKNYA DI KALANGAN MASYARAKAT A. Gambaran Umum www.bagas31.com ... 40
B. Macam-macam Crack ... 42
C. Penyebarluasan Crack ... 44
D. Keuntungan www.bagas3.com ... 59
E. Faktor Maraknya Crack di Kalangan Masyarakat ... 57
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA TERHADAP PENYEBARLUASAN CRACK SOFTWARE BERBAYAR DI WEBSITE www.bagas31.com A. Analisis Undang-undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 Terhadap Distribusi Crack Software Berbayar di www.bagas31.com ... 63
B. Analisis Hukum Islam Terhadap Distribusi Crack Software Berbayar di www.bagas31.com ... 68
B. Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 74
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dan internet tidak selamanya menghasilkan
hal-hal yang positif. Selain memberikan peluang dalam pemanfaatan
teknologi untuk memudahkan dan memperbaiki pendidikan, bisnis, dan
layanan pemerintahan, berbagai permasalahan baru juga muncul berkaitan
dengan manusia yang menggunakanya. Perubahan besar juga terjadi pada
cara berpikir masyarakat, baik dalam usaha pemecahan masalah,
perencanaan, maupun dalam hal pengambilan keputusan, yang akibat
perkembangan teknologi tersebut, telah banyak mempengaruhi terhadap cara
pandang masyarakat terhadap etika dan norma-norma dalam kehidupan.1
Hal negatif yang merupakan efek samping dari perkembangan
teknologi dan internet tersebut adalah kejahatan di dunia cyber, atau
cybercrime. Hilangnya batas ruang dan waktu di internet mengubah banyak
hal, salah satu diantaranya ialah pembajakan perangkat lunak (software). Di
indonesia pembajakan perangkat lunak memang bukanlah sesuatu yang
dianggap tabu oleh sebagian besar orang. Hal ini dapat dilihat di toko atau
vendor komputer yang benar-benar menggunakan original software saat
1 Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi
2
menginstalasi program-program pada komputer yang dijualnya, jumlahnya
sangat mudah dihitung.2
Makin berkembangnya kemajuan teknologi, justru semakin
mendukung aktifitas pembajakan itu sendiri. Selama ini, pembajakan
merupakan tindakan pelanggaran hukum yang sudah lumrah di kalangan
masyarakat pengguna komputer. Padahal telah terdapat aturan hukum yang
jelas untuk melarang pembajakan tersebut, yaitu UU Hak Cipta yang
melarang pembajakan dan pembelian barang-barang ilegal seperti perangkat
lunak (software) komputer. Meskipun begitu, nyatanya pembajakan tetap
saja terjadi, dan produknya pun laris di mana-mana.3
Undang-undang Hak Cipta (UUHC) telah memberikan perlindungan
atas kekayaan intelektual, termasuk di dalamnya mengenai program-program
komputer. UUHC tersebut bahkan telah berkali-kali disempurnakan, yaitu
mulai Undang undang Hak Cipta No.6 tahun 1982 yang kemudian
disempurnakan pada Undang undang Hak Cipta No.7 tahun 1987, lalu
disempurnakan lagi pada Undang undang Hak Cipta No.12 tahun 1997,
kemudian Undang undang Hak Cipta No.19 tahun 2002 dan yang terakhir
Undang undang Hak Cipta No.28 tahun 2014. Penyempurnaan dari waktu ke
waktu tersebut tentu saja dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi dan perkembangan karya cipta itu sendiri.4
2 David I. Bainbridge, Komputer dan Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 1993), 55.
3 Sophar Maru Hutagalung, Hak Cipta Kedudukan& Peranannya Dalam Pembangunan,(Jakarta: Sinar Grafika, 2012), 347.
3
UU Hak Cipta yang terdahulu yaitu Undang undang Hak Cipta No.19
tahun 2002, tidak mengatur dengan jelas segala sesuatu yang berkaitan
tentang Teknologi Informasi dan Komputer (TIK). Sedangkan dalam
Undang-undang Hak Cipta No. 28 tahun 2014 mengatur hak cipta dan hak
terkait dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), yaitu dalam bab
khusus mengenai ketentuan hak cipta dan hak terkait dengan TIK pada pasal
54-56. Meskipun demikian, tetap saja masih banyak terjadi
pelanggaran-pelanggaran hak cipta yang berkenaan dengan pelanggaran-pelanggaran hak cipta seputar
program komputer (software). Baik tentang penggandaan, penyiaran bahkan
pembajakan software itu sendiri. Adapun yang marak terjadi belakangan ini
ialah menyebar luasnya software cracking dari berbagai program komputer
(software) yang seharusnya berbayar. Salah satunya ialah dari website
www.bagas31.com.5
Software cracking, yang dikenal sebagai "breaking" pada era 1980-an
adalah proses modifikasi software secara ilegal untuk menghapus atau
menonaktifkan fitur-fitur yang menghalangi penggunaan program secara
lengkap. Terutama manipulasi fitur copy perlindungan, berupa nomor seri,
kunci hardware, tanggal cek dan cek disk, atau perangkat lunak gangguan
layar “nag”. Sebuah crack rata-rata mengacu pada jenis software, atau alat
yang merusak, antara lain:
1. Keygen, yaitu generator lisensi produk buatan yang menawarkan
kemampuan untuk menghasilkan lisensi "sah" atas nama anda sendiri.
5 Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi
4
2. Patch, yaitu software komputer kecil yang mengubah kode dari
program lain. Patch memiliki kelebihan yang tidak memerlukan
eksekusi memori besar sebab hanya beberapa byte yang diubah.
3. Loader, yaitu software yang memodifikasi aliran startup program
dan tidak menghapus perlindungan tetapi sirkumvent. Contoh terkenal
dari loader adalah trainer yang digunakan untuk memanipulasi pola
permainan.
4. Fairlight, yaitu software yang menghadirkan salah satu file
ekstensi “.nfo” yang tidak disertakan untuk rilis permainan (game).
5. Nukewar, yaitu software yang berfungsi mendeteksi keabsahan
crack.
Dampak dari digunakannya software cracking adalah pengendalian
operasi sepenuhnya dari sebuah software yang seharusnya berbayar, menjadi
dapat digunakan secara gratis tanpa membutuhkan lisensi salinan resmi. 6
Dibutuhkan waktu lama dan kerja berdedikasi dari tim pengembang untuk
menyelesaikan sebuah perangkat lunak (software) berkualitas dan bernilai
ekonomis, namun pada akhirnya, perjuangan mereka terasa tak berarti ketika
versi crack untuk perangkat lunak (software) mereka tersedia secara gratis di
internet. Sebuah software cracking sangat mempengaruhi bisnis software
komputer, dan yang lebih penting berakibat melemahkan motivasi tim
pengembang software.
5
Beredarnya sebuah crack sangat meresahkan dikalangan para
pengembang software. Islam sendiri telah mewajibkan keadilan dan
mengharamkan kedzaliman dalam segala sesuatu. Hal ini dikarenakan
kedzaliman adalah sumber dari segala kerusakan, sedangkan keadilan adalah
sumber kemaslahatan dunia dan akhirat.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah surat Al-Maidah
ayat 8, yang berbunyi: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.7\
Sedangkan mengenai larangan yang berkaitan dengan mengambil hak
orang lain,dijelaskan dalam surat An-Nisa’ ayat 29, yang berbunyi:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan
7 Departemen Agama RI, al Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: PT. Karya Toha Putra,
6
janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu.8
Mengenai fenomena tersebut, perlu dikemukakan pandangan hukum
Islam dan hukum positif tentang perlindungan hak cipta terhadap mekanisme
penyebarluasan crack tersebut. Karena dengan adannya penyebaran crack
software berbayar, disatu sisi dapat memudahkan para pengguna komputer
yang tidak memiliki cukup keuangan untuk membeli original software, agar
dapat memanfaatkan software tersebut secara gratis. Namun disisi lain
sangat merugikan para pengembang software dikarenakan menyebar luasnya
crack untuk perangkat lunak mereka secara gratis di internet. Oleh karena
itu, umat Islam di zaman teknologi informasi ini dituntut harus mampu
memahami hukum dan ajaran yang sesuai dengan tuntutan masa dan
lingkungannya dengan berdasarkan pada sumber aslinya, yaitu Al-Quran dan
Hadis serta pengetahuan tentang hukum positif yang berkaitan tentang
hal-hal tersebut. Maksud dari tujuan tuntutan tersebut adalah agar mampu
merealisasikan tujuan Islam yang sebenarnya.
Terkait dengan pemaparan diatas, maka penulis mencoba mengkaji
permasalahan yang ada dari segi hukum Islam dan hukum positif yang
berlaku, yang tidak lain adalah berkaitan dengan menyebar luasnya crack
software berbayar di website www.bagas31.com, dengan judul “Analisis
Hukum Islam dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
7
terhadap Penyebarluasan Crack Software Berbayar di Website
www.bagas31.com”
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah menginfentaris persoalan atau
masalah-masalah yang terdapat dalam penelitian ini.Berdasarkan penjelasan
sebagaimana pada latar belakang diatas, maka dapat ditarik beberapa
permasalahan yang berkaitan dengan judul penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Menyebarluasnya crack software berbayar di website www.bagas31.com,
b. Kerugian yan diakibatkan penyebarluasan crack software berbayar di
website www.bagas31.com,
c. Mekanisme penyebarluasan crack software berbayar di website
www.bagas31.com,
d. Faktor-faktor penyebab lumrahnya penggunaan crack dikalangan
masyarakat,
e. Analisis Undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta
terhadap distribusi crack software berbayar di website
www.bagas31.com,
f. Analisis Hukum Islam terhadap distribusi crack software berbayar di
website www.bagas31.com.
8
Agar pembahasan dalam penelitian ini memiliki arah dan tidak
melebar, maka penulis membatasi pada permasalahan sebagai berikut :
a. Analisis Undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta
terhadap distribusi crack software berbayar di website
www.bagas31.com
b. Analisis Hukum Islam terhadap distribusi cracks oftware berbayar di
website www.bagas31.com
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini terdapat
dua rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana analisis Undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak
Cipta terhadap distribusi crack software berbayar di website
www.bagas31.com?
2. Bagaimana analisis Hukum Islam terhadap distribusi crack software
berbayar di website www.bagas31.com?
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian atau penelitian
yang sudah pernah dilakukan diseputar masalah yang akan diteliti, sehingga
terlihat jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan
pengulangan atau duplikasi dari kajian atau penelitian yang telah ada.9
9Tim Penyusun Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya, Petunjuk Teknis
9
Adapun beberapa penelitian yang memiliki relevansi dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian Abdul Hamid yang berjudul “Pembajakan Software dalam
Perspektif Hukum Islam dan Alternatif Solusinya”, yang menyimpulkan
bahwa pembajakan software yang terjadi di Indonesia telah mencapai 87
% tahun 2000 dan membebani nilai kerugian bagi industri software
sebesar 32,9 juta dolar. Menurut persepektif hukum Islam melalui ushul
fiqh telah dilarang, dan pembajakan software dinyatakan ‘melanggar’
pasal 72 udang-undang no. 19 tahun 2002 tentang hak cipta karena tanpa
izin pemegang hak atas kekayaan intelektual, seseorang telah
memonopoli hasil kerjanya.10
2. Penelitian Muhammad Hadi Amarullah yang berjudul “Analisis Hukum
Islamdan Undang-undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 terhadap Jual
Beli Jasa Download Free software openoffice.org di www.tusnet.us”,
yang menyimpulkan bahwa jual beli jasa download free software
openoffice.org yang dilakukan oleh www.tusnet.us menurut analisis
hukum Islam merupakan sebuah kegiatan transaksi jual beli yang tidak
sesuai dengan jual beli yang telah ditentukan oleh Islam, sebab salah satu
syarat rukun akad jual beli yang dilakukan ada yang tidak terpenuhi,
10
yakni status barang yang diperjual belikan adalah barang bebas yang tidak
dikomersialkan.11
3. Penelitian Muhammad Zainul yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam dan
Undang-undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta terhadap Jual Beli
Lagu Free Download Di Bayu Phone Jl. Pabrik Kulit Wonocolo
Surabaya”,yang menyimpulkan bahwa jual beli tersebut adalah bathil
menurut hukum Islam. Hal ini dikarenakan rukun dan syarat jual belinya
belum terpenuhi, diantaranya yaitu barang yang dijual harus milik sendiri.
Selanjutnya berdasarkan undang undang no 28 tahun 2014 dianggap
melanggar pasal 8 dan 9 tentang hak ekonomi, namun pada penelitian ini
disebutkan bayu phone dengan mengkoleksi lagu free download tidak
menyalahi aturan undang-undang hak cipta asalkan tidak merugikan
kepentingan yang wajar dari pencipta lagu seperti yang dijelaskan dalam
undang-undang hak cipta no 28 tahun 2014 dalam pada pasal 43 (d)
hukumnya diperbolehkan asalkan pencipta tidak keberatan atas perbuatan
tersebut.12
11Muhammad Hadi Amarullah, “Analisis Hukum Islam dan Undang-undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 Terhadap Jual Beli Jasa Download Free Software openoffice.Org Di www.tusnet.us”
(Skripsi-- IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2013).
12 Muhammad Zainul, “Tinjauan Hukum Islam Dan Undang-undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Terhadap Jual Beli Lagu Free Download di Bayu Phone Jl. Pabrik Kulit
11
E. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan yang diteliti diatas, maka penelitian
ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui analisis Undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang
Hak Cipta terhadap mekanisme distribusi crack software berbayar di
website www.bagas31.com
2. Untuk mengetahui analisis Hukum Islam terhadap mekanisme distribusi
crack software berbayar di website www.bagas31.com
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan penelitian ini dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Kegunaan teoritis adalah dengan adanya peneitian ini diharapkan berguna
bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan distribusi
crack software berbayar di website www.bagas31.com, serta menjadi
acuan bagi penelitian-penelitian berikutnya yang berkaitan dengan
pelanggaran hak cipta.
2. Kegunaan praktis adalah dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa
menjadi acuan bagi masyarakat terhadap tindakan pelanggaran hukum
pembajakan software berbayar yang dianggap lumrah dikalangan
masyarakat yang sering bergelut di bidang teknologi informasi. serta
12
G. Definisi Operasional
Beberapa istilah kunci yang ada dalam judul skripsi ini, untuk
memperjelas dan memperoleh gambaran kongkrit tentang arah dan tujuan
yang terkandung dalam konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :
Hukum Islam : Ketentuan hukum yang bersumber dari
al-Quran dan Hadis serta pendapat ulama’.
UU HC No. 28/2014 :Undang undang yang mengatur tentang hak
cipta dan hak-hak terkait dengan suatu ciptaan.
Software berbayar :Software yang disediakan oleh pengembang
software untuk pengguna tanpa membayar
tetapi fungsinya dibatasi dengan jangka waktu,
yang memberikan kesempatan pada calon
pembeli untuk mencoba menggunakan program
sebelum membeli linsensi untuk versi
lengkapnya.13
Crack :Sebuah software yang dimodifikasi untuk
memanipulasi dan menghilangkan hambatan
terutama batasan sebuah software berbayar.14
13Jhon Thorn, "shareware", dalam https://id.wikipedia.org/wiki/perangkat_lunak_kongsi, diakses pada 22 Maret 2017.
13
H. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu konsep tentang metode
penelitian, yaitu metode ilmiah yang tersusun secara sistematis yang
diharapkan dapat menjelaskan dan menjawab suatu masalah yang dihadapi.
Untuk mendapatkan hasil berkenaan dengan rumusan masalah dan alasan
maraknya penggunaan crack di kalangan masyarakat, metode yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1. Data yang dikumpulkan
Adapun data yang penulis kumpulkan dalam penelitian ini
diantaranya adalah:
1) Data tentang mekanisme distribusi crack software berbayar di
website bagas31.com.
2) Data tentang macam-macam crack software berbayar di website
bagas31.com.
2. Sumber Data
Adapun sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,
antara lain sebagai berikut:
a. Data primer
Sumber data primer adalah sumber data yang dibutuhkan
untuk memperoleh data-data yang berkaitan langsung dengan
obyek penelitian, diantaranya yaitu:
1) Data didapat dari website www.bagas31.com yang
14
2) Data didapat dari kalangan masyarakat pengguna software
crack dari website www.bagas31.com.
b. Data sekunder
Data yang penulis dapatkan dari literaturl-iteratur
kepustakaan yang bisa berupa buku-buku, kitab atau artikel yang
berkaitan dengan penelitian ini antara lain :
1. Al-Quran danHadits.
2. Undang-undang Hak Cipta no. 28 tahun 2014.
3. Sophar Maru Hutagalung, Hak Cipta (Kedudukan &
Peranannya dalam Pembangunan), Jakarta: 2012.
4. Djulaeka, Konsep Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
(Perspektif Kajian Filosofis HaKI Kolektif-Komunal),
Malang: 2014.
5. David I. Bainbridge, Komputer dan Hukum, Jakarta: 1993.
6. Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Jakarta:
2011.
7. Dokumen-dokumen dari internet.
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,
15
a. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang
diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu
untuk dijawab pada kesempatan lain.15Wawancara ini dilakukan
dengan pemilik website dan para pengguna crack dari
www.bagas31.com. Akan tetapi dikarenakan kesulitan dalam
berkomunikasi dengan pemilik website, maka peneliti hanya
mengambil data dari wawancara terhadap pengguna crack yang
berkaitan langsung.
b. Dokumentasi
Data mengenai macam-macam crack software berbayar, dan
data tentang mekanisme distribusi crack software berbayar yang
berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia yaitu
berbentuk foto distribusi crack yang tejadi di website
www.bagas31.com yang mejadi obyek penelitian itu sendiri dan data
internet sebagai pendukung kebenaran dari data tersebut.
4. Teknik Pengelolahan Data
Peneliti mengelolah hasil data yang diperoleh, dengan
menggunakan tahapan sebagai berikut:
16
a. Editing, yaitu memeriksa kembali lengkap atau tidaknya data-data
yang diperoleh dari website www.bagas31.com dan memperbaiki
bila terdapat data yang kurang jelas atau meragukan.16 Teknik ini
betul-betul menuntut kejujuran intelektual dari penulis dengan
mengadakan pemeriksaan kembali hasil data penelitian agar hasil
sesuai dengan rencana penelitian.
b. Organizing, yaitu mengatur dan menyusun data sumber
dokumentasi sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh
gambaran yang sesuai dengan rumusan masalah, serta
mengelompokkan data yang diperoleh.17 Dengan teknik ini penulis
berharap dapat memperoleh gambaran jelas mengenai prosedur
distribusi crack di website www.bagas31.com.
c. Analyzing, yaitu upaya mencari dan menyusun secara sistematis
hasil wawancara pemilik website www.bagas31.com dan para
pengguna crack dari website tersebut, juga dokumentasi dari
www.bagas31.comyang disusun secara sistematis dan dianalisis
secara kualitatif untuk memberikan kejelasan pada masalah yang
dibahas dalam skripsi ini.18
16 Moh. Kasiran, Metodologi Penelitian, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), 125.
17 Chalid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), 153 18 Neong Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif Telaah Positivitik, Rasionalisti,
17
5. Teknik Analisis Data
Analisis data, yaitu proses penyederhanaan data ke bentuk yang
lebih mudah dibaca dan interpretasikan19. Berdasarkan sifat penelitian
ini yang menggunakan metode penelitian deskriptif analitis. Analisis
data yang dipergunakan adalah pendekatan kualitatif terhadap data
primer dan data sekunder20.
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan
pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu
fenomena sosial dan masalah manusia.21
a. Analisis deskriptif, yaitu memaparkan serta menjelaskan secara
mendalam dan menganalisa terhadap semua aspek yang berkaitan
dengan masalah penelitian tentang mekanisme distribusi crack
software berbayar di website www.bagas31.com berdasarkan teori
hukum Islam dan Undang-undang Hak Cipta no. 28 tahun 2014,
dengan menggunakan penalaran Induktif.
b. Pola pikir induktif, merupakan prosedur yang bermula dengan
fakta, fenomena, kemudian dideskripsikan dan dianalisis
menggunakan data empiris, sehingga ditemukan suatu
pengetahuan yang secara umum diakui kebenarannya, 22
19Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES, 1989), 263. 20Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), 107.
21Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011), 33.
18
I. Sistematika Pembahasan
Tujuan dari penyusunan sistematika pembahasan ini adalah untuk
mempermudah dalam memahami penelitian ini dan agar penelitian ini lebih
terarah sesuai dengan bidang kajian. Adapun sistematika pembahasan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bab pertama, berisi pendahuluan yang memuat : latar belakang
masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka,
tujuan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika
pembahasan.
Bab kedua, berisi landasan teori dan memuat sesuatu yang bekaitan
dengan penelitian ini, yaitu konsep hak cipta menurut hukum Islam, serta
konsep hak cipta di dalam Undang-undang Hak Cipta no 28 tahun 2014.
Bab ketiga, berisi tentang hasil penelitian atau data yang diperoleh
peneliti meliputi profil dari website www.bagas31.comdan gambaran umum
yang berisi macam-macam crack software berbayar di website
www.bagas31.com, serta mekanisme distribusi crack software berbayar yang
terdapat di website tersebut.
Bab keempat, berisi tentang analisis yang dilakukan oleh penulis
terhadap mekanisme distribusi crack software berbayar di website
www.bagas31.com berdasarkan Undang-undang Hak Cipta no. 28 tahun
2014 dan tinjauan hukum Islam.
BAB II
KONSEP HAK CIPTA MENURUT HUKUM ISLAM, DAN
UNDANG-UNDANG HAK CIPTA NO. 28 TAHUN 2014
A. Hak Cipta Menurut Hukum Islam
Hak berasal dari bahasa arab “h}aqq”, yang secara etimologi
mempunyai beberapa pengertian yang berbeda, diantaranya berarti milik,
ketetapan dan kepastian, menetapkan dan menjelaskan, bagian (kewajiban),
dan kebenaran.23
Hak cipta dalam Islam kontemporer dikenal dengan istilah (h}aqq
al-ibitka>r). Kata ini terdiri dua rangkaian kata yaitu ladaz “h}aqq” dan
“al-ibtika>r”. Diantara pengertian dari “h{aqq” adalah kekhususan yang dimiliki
oleh seseorang atau sekelompok orang atau sesuatu karya cipta yang baru
diciptakan (al- ibtika>r). Kata (ibtika>r) secara etimologi berasal dari bahasa
Arab dalam bentuk isim masdar. Kata kerja bentuk lampau (fi’il madhi) dari
kata ini adalah (ibtika>r) yang berarti menciptakan. Jika dikatakan (ibtakara
al-shaia) berarti ia telah menciptakan sesuatu.24
Sedangkan menurut terminologi h{{{{{aqq al- ibtika>r adalah “hak
istimewa atas suatu ciptaan yang pertama kali diciptakan”. Fath{i al-D}urainy
23
Abdul Rahman Ghazaly dan Ghufron Ihsan, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kencana, 2010), 45. 24Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Pustaka
20
mendefinisikannya dengan gambaran pemikiran yang dihasilkan seorang
ilmuan atau terpelajar dan semisalnya melalui pemikiran dan analisisnya,
hasilnya merupakan penemuan atau kreasi pertama dan belum ada seorang
ilmuan pun yang mengemukakan sebelumnya.25
1. Pendapat Ulama tentang Hak Cipta
1. Keputusan Majma} al-Fiqh al-Islamy nomor 43 (5/5) Mu’tamar V
tahun 1409 H/1988 M tentang al-H}uqu>q al-Ma>nawiyyah :
Pertama : Nama dagang, alamat dan mereknya, serta hasil ciptaan
(karang-mengarang) dan hasil kreasi adalah hak-hak khusus yang
dimiliki oleh pemiliknya, yang dalam abad moderen hak-hak seperti
itu mempunyai nilai ekonomis yang diakui orang sebagai kekayaan.
Oleh karena itu, hak-hak seperti itu tidak boleh dilanggar.
Kedua : Pemilik hak-hak non-material seperti nama dagang, alamat
dan mereknya, dan hak cipta mempunyai kewenangan dengan
sejumlah uang dengan syarat terhindar dari berbagai ketidakpastian
dan tipuan, seperti halnya dengan kewenangan seseorang terhadap
hak-hak yang bersifat material.
Ketiga : Hak cipta, karang-mengarang dari hak cipta lainnya
dilindungi ole syarak. Pemiliknya mempunyai kewenangan
terhadapnya dan tidak boleh dilanggar.26
25 Fathi Ad-Duraini, Buhust Muqaraah fi al-Fiqh al-islami wa Ushuluh. cet. I, jilid II,(Beirut:
Muassasah al-Risalah, 1414 H/1994 M). 9.
21
2. Pendapat Ulama tentang HAKI, antara lain : “Mayoritas ulama dari
kalangan mazhab Maliki, Syafi`i dan Hambali berpendapat bahwa hak
cipta atas ciptaan yang orsinil dan manfaat tergolong harta berharga
sebagaimana benda jika boleh dimanfaatkan secara syarak (hukum
Islam)”. Berkenaan dengan hak kepengarangan (h}aqq al-ta’li>fi), salah
satu hak cipta, Wahbah al-Zuhaili menegaskan : “Berdasarkan hal
(bahwa hak kepengarangan adalah hak yang dilindungi oleh syarak
[hukum Islam] atas dasar qaidah istishlah) tersebut, mencetak ulang
atau men-copy buku (tanpa seizin yang sah) dipandang sebagai
pelanggaran atau kejahatan terhadap hak pengarang; dalam arti bahwa
perbuatan tersebut adalah kemaksiatan yang menimbulkan dosa dalam
pandangan syarak dan merupakan pencurian yang mengharuskan ganti
rugi terhadap hak pengarang atas naskah yang dicetak secara
melanggar dan zalim, serta menimbulkan kerugian moril yang
menimpanya”.27
2. Hak Cipta Sebagai Hak Milik (al-Milkiyyah)
Hak cipta sangat terkait sekali dengan hak milik yang dimana kata
kepemilikan berasal dari bahasa arab al-milk yang berarti penguasaan
terhadap sesuatu. al-milk juga berarti sesuatu yang dimiliki (harta). Milik
juga berarti hubungan seseorang dengan suatu harta benda yang diakui
oleh syarak, yang menjadikannya mempunyai kekuasaan khusus terhadap
22
harta itu, sehingga ia dapat melakukan tindakan hukum terhadap harta
tersebut, kecuali dengan adanya halangan syarak.
Secara terminologis, al-milk adalah pengkhususan seseorang
terhadap suatu benda yang memungkinkanya untuk bertindak hukum
terhadap benda tersebut, selama tidak ada halangan syarak.28
Dalam ekonomi Islam, pemilikan hakiki hanya pada Allah,
sebagaimana firman-Nya dalam QS. An-Nuur (24): 33:
“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-nya. dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-nya kepadamu. dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu.”
Dalam Islam dikenal beberapa asas kepemilikan yang harus
diketahui oleh setiap pemilik harta. Asas-asas tersebut, yaitu. 29
28
23
1. Asas amanah.
Bahwa kepemilikan pada dasarnya merupakan titipan dari
Allah SWT untuk didayagunakan bagi kepentingan hidup, apakah
untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, maupun orang lain.
2. Asas individual (infira>diyah).
Kepemilikan merupakan hak eksklusif yang harus
dihormati oleh pihak lain yang tidak mempunyai hak atasnya.
Dan berkenaan dengan hal ini telah di dalam surat
An-Nisa’ ayat 29, yang berbunyi:
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh
dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.30
29 Mardani, Hukum Bisnis Syariah, (Jakarta: Kencana, 2014), 118.
24
3. Asas Ijtima>’iyah (fungsi sosial).
Prinsipnya mengajarkan agar umat Islam mempunyai empati
dan kebersamaan dalam kapasitasnya sebagai makhluk sosial yang
saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya.
4. Asas manfaat.
Harta kekayaan perlu diarahkan untuk memperbesar
manfaatnya dalam kehidupan, sebaliknya mempersempit
mudharat, baik dari pemiliknya, maupun kepada orang lain.
Sedangkan kepemilikan itu diklasifikasikan kepada.31
1. Milik ta>mm, yaitu suatu kepemilikan yang meliputi benda dan
manfaatnya sekaligus, artinya benda (zat benda) dan kegunaanya
dapat dikuasai. al-milk al-ta>mm ini dapat diperoleh dengan banyak
cara, misalnya jual beli.
Ciri-ciri milik ta>mm yaitu.
a. Sejak awal, pemilikan terhadap materi dan terhadap manfaat
harta itu bersifat sempurna.
b. Pemilikannya tidak didahului oleh sesuatu yang dimiliki
sebelumnya, maksudnya materi dan manfaatnya sudah ada
sejak kepemilikan benda tersebut.
c. Pemilikan tidak dibatasi oleh waktu.
31
25
d. Pemilikannya tidak boleh digugurkan.
e. Apabila hak milik itu kepunyaan bersama, maka
masing-masing orang dilarang bebas menggunakan miliknya itu.
2. Milik na>qis{ah, yaitu bila sesorang hanya memiliki salah satu dari
benda tersebut, memiliki benda tanpa manfaatnya, atau memiliki
manfaat (kegunaan)-nya saja tanpa memiliki zatnya. Milik na>qis{,
yang berupa penguasaan terhadap zat barang disebut milik
raqa>bah, sedangkan milik na>qis} yang berupa penguasaan terhadap
kegunaanya saja disebut milik manfaat atau hak guna pakai,
dengan cara i’a>rah, wakaf, dan was}iyyah.
Ciri-ciri milik na>qis}, yaitu.32
a. Boleh dibatasi oleh waktu, tempat, dan sifatnya;
b. Tidak boleh diwariskan menurut ulama hanafiyah; karena
manfaat tidak termasuk harta menurut pengertian mereka,
sedangkan jumhur ulama memperbolehkanya, seperti
pewarisan pemanfaatan rumah kepada seseorang.
c. Orang yang akan memanfaatkan harta itu dapat menuntut
harta itu dari pemiliknya dan apabila harta itu telah
diserahkan oleh pemiliknya kepada orang yang akan
memanfaatkannya, maka harta itu menjadi amanah
32
26
ditangannya dan dia dikenakan ganti rugi apabila bertindak
sewenang-wenang terhadap harta tersebut.
d. Orang yang memanfaatkan harta itu berkewajiban
mengeluarkan biaya pemeliharaanya, seperti hewan ternak
harus diberi makan, mobil harus dibersihkan dan diisi bensin
dan olinya.
e. Orang yang memanfaatkan barang itu berkewajiban untuk
mengembalikan harta itu apabila diminta oleh pemiliknya.
Dilihat dari segi tempat, kepemilikan dibagi menjadi tiga bagian
yaitu.33
1. Milk al-‘ain disebut pula milk al-raqa>bah, yaitu memiliki semua
benda, baik benda tetap (ghairu manqu>l) maupun benda-benda
yang dapat dipindahkan (manqu>l) seperti pemilikan terhadap
rumah, kebun, mobil, dan motor.
2. Milk al-manfa’ah, yaitu seseorang yang hanya memiliki
manfaatnya saja dari suatu benda, seperti benda hasil meminjam,
wakaf, dan lain sebagainya.
3. Milk al-dayn, yaitu pemilikan karena hutang, misalnya sejumlah
uang dipinjamkan kepada seseorang atau pengganti benda yang
dirisakkan. Utang wajib dibayar oleh yang berhutang.
33
27
B. Hak Cipta Menurut Undang-undang Hak Cipta Nomor 24 Tahun 2014
1. Pengertian Hak Cipta
Undang-undang no 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta pasal 1 ayat
1 menjelaskan bahwa Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang
timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu
ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sedangkan menurut Patricia Loughlan, hak cipta merupakan
bentuk kepemilikan yang memberikan pemegangnya hak eksklusif untuk
mengawasi penggunaan dan memanfaatkan suatu kreasi intelektual,
sebagaimana kreasi yang ditetapkan dalam kategori hak cipta, yaitu
kesusastraan, drama, musik dan pekerjaan seni serta rekaman suara,
film, radio dan siaran televisi, serta karya tulis yang diperbanyak
(penerbitan).34
Lebih lanjut McKeough dan Stewart menjelaskan bahwa
perlindungan hak cipta merupakan suatu konsep dimana pencipta (artis,
musisi, pembuat film) yang memiliki hak untuk memanfaatkan hasil
karyanya tanpa memperbolehkan pihak lain untuk meniru hasil karyanya
tersebut.35
34
Afrilliyanna Purba, et al, “TRIPs-WTO dan Hukum HKI Indonesia, Kajian Perlindungan Hak
Cipta Seni Batik Tradisional Indonesia”, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), 19.
28
Berdasarkan pengertian yang diberikan oleh beberapa ahli dapat
disimpulkan bahwa ketentuan-ketentuan itu memberikan pengertian
yang hampir sama. Dengan demikian, hak cipta didefinisikan sebagai
hak eksklusif bagi para pencipta, untuk mengumumkan atau
memperbanyak suatu ciptaan, atau memberikan izin kepada pihak lain
untuk melakukan hal yang sama, dalam batasan hukum yang berlaku.
Yang penting untuk diingat adalah hak tadi mengizinkan pemegang hak
cipta untuk mencegah pihak lain memperbanyak tanpa izin.36
2. Fungsi Hak Cipta
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta Pasal 1 menjelaskan bahwa, hak cipta adalah hak
khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak maupun memberi izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan menurut perundang-undangan
yang berlaku.
Maka fungsi hak cipta berdasarkan pasal ini adalah untuk
memberikan izin dalam mengumumkan atau memperbanyak ciptaan,
dan memperjanjikan hak cipta itu dengan pihak lain, misalnya untuk
menerbitkannya. Apabila terjadi perjanjian hak cipta atas sebuah buku
untuk diterbitkan, maka perjanjian itu harus lengkap dengan bahasa
yang jelas dan mudah dipahami oleh kedua belah pihak, dan jangan
29
sampai bahasa perjanjian itu bisa diinterpretasikan bermacam-macam.
Perjanjian tersebut harus jelas mengenai wewenang wewenang yang
diberikan, sehingga dikemudian hari tidak terjadi penyesalan salah satu
pihak atau terjadi perselisihan antara pencipta dan penerbit.37
Berdasarkan Pasal 4 Undang-undang Hak Cipta no 28 tahun 2014
menjelaskan bahwa Hak cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
huruf a merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral dan hak
ekonomi. Yang berarti terdapat dua hak yang dimiliki oleh seorang
pencipta terhadap ciptaannya, yaitu:38
a. Hak moral (moral right), yaitu hak yang melindungi kepentingan
pribadi pemegang hak cipta. Konsep hak moral ini berasal dari
hukum continental yaitu dari Perancis yang menyatakan hak moral
menyangkut perlindungan atas reputasi pencipta.
b. Hak ekonomi, berdasarkan Pasal 8 Undang-undang Hak Cipta no 28
Tahun 2014 Hak ekonomi merupakan hak eksklusif pencipta atau
pemegang hak cipta untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas
ciptaan.
37Sophar Maru Hutagalung, Hak Cipta Kedudukan& Peranannya Dalam Pembangunan . . . , 179.
30
3. Perlindungan Hukum Hak Cipta
Undang-undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 Pasal 9 ayat
3 menjelaskan bahwa Setiap orang yang tanpa izin pencipta atau
pemegang hak cipta dilarang melakukan penggandaan dan/atau
penggunaan secara komersial ciptaan.39
Perlindungan hukum terhadap hak cipta serta hak-hak yang
terkait dengan hak cipta pada prinsipnya dikelompokkan ke dalam 2
(dua) hal utama, yaitu : pertama, perlindungan terhadap moral pencipta
atas karya ciptanya sehingga timbul moral rights atau hak moral
pencipta, kedua, perlindungan ekonomi atas karya cipta pencipta
sehingga timbul hak ekonomi atau economic right kepada pencipta.
Hak tersebut diberikan untuk mengeksploitasi karya ciptanya
sehingga memberi manfaat ekonomi kepada pencipta dan keluarganya,
dan ketiga, perlindungan terhadap hak yang terkait dengan hak cipta
atau lebih dikenal dengan istilah neighboring rights.40
a. Hak moral
Perlindungan terhadap hak moral pencipta untuk: (1) tetap
mencantumkan atau tidak mencatumkan namanya pada salinan
sehubungan dengan pemakaian ciptaannya untuk umum;
(2) menggunakan nama aliasnya atau samarannya;
(3) mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi ciptaan,
39
Republik Indonesia, Undang-undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, 6.
31
mutilasi ciptaan, modifikasi ciptaan, atau hal yang bersifat
merugikan kehormatan diri atau reputasinya. Masa perlindungannya
diberikan tanpa batas waktu sesuai dengan Pasal 5 ayat (1)
Undang-undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014. Sementara itu, ada
perlindungan hak moral diberikan untuk: (1) mengubah ciptaannya
sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat; dan (2) mengubah judul
dan anak judul ciptaan. Masa perlindungannya menurut Pasal 5 ayat
(2), diberikan selama berlangsungnya jangka waktu hak cipta atas
ciptaan yang bersangkutan.41
Pasal 6 dan 7 menjelaskan bahwa untuk melindungi hak
moral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), Pencipta dapat
memiliki:42
1. Informasi manajemen hak cipta yang meliputi informasi
tentang:
a) metode atau sistem yang dapat mengidentifikasi
originalitas substansi ciptaan dan penciptanya; dan
b) kode informasi dan kode akses.
2. Informasi elektronik hak cipta yang meliputi informasi tentang:
41 Admin, “Hak Moral”, dalam http://business-law.binus.ac.id/2016/02/29/memahami-variasi-perlindungan-hak-cipta-dalam-uu-no-28-tahun-2014/, di akses tanggal 06 Juni 2017.
42
32
a) suatu ciptaan, yang muncul dan melekat secara elektronik
dalam hubungan dengan kegiatan pengumuman ciptaan;
b) nama pencipta, aliasnya atau nama samarannya;
c) pencipta sebagai pemegang hak cipta;
d) masa dan kondisi penggunaan ciptaan;
e) nomor; dan
f) kode informasi.
b. Hak Ekonomi
Berdasarkan Pasal 59 ayat 1 Undang-undang Hak Cipta no
28 Tahun 2014 tentang hak ekonomi atas ciptaan: (a) karya fotografi,
(b) potret, (c) karya sinematografi, (d) permainan video, (e) program
komputer, (f) perwajahan karya tulis, (g) terjemahan, tafsir, saduran,
bunga rampai, basis data, adaptasi, aransemen, modifikasi dan karya
lain dari hasil transformasi, (h) terjemahan, adaptasi, aransemen,
transformasi atau modifikasi ekspresi budaya tradisional, (i)
kompilasi ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca
dengan program komputer atau media lainnya; dan (j) kompilasi
ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut merupakan
karya yang asli, berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama
kali dilakukan Pengumuman. Sedangkan Pelindungan hak cipta atas
ciptaan berupa karya seni terapan berlaku selama 25 (dua puluh lima)
tahun sejak pertama kali dilakukan pengumuman.43
33
Pasal 9 ayat (1) Undang-undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun
2014 menjelaskan pencipta atau pemegang hak cipta memiliki hak
ekonomi mendapatkan hak untuk melakukan:
(a) penerbitan ciptaan, (b) penggandaan ciptaan dalam segala
bentuknya, (c) penerjemahan ciptaan, (d) pengadaptasian,
pengaransemenan, atau pentransformasian ciptaan, (e)
pendistribusian ciptaan atau salinannya, (f) pertunjukan ciptaan, (g)
pengumuman ciptaan, (h) komunikasi ciptaan, dan (i) penyewaan
ciptaan.
Selanjutnya, dijelaskan dalam ayat (2) bahwa setiap orang
yang melaksanakan hak ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) wajib mendapatkan izin pencipta atau pemegang hak cipta.44
4. Batasan-batasan Hak Cipta
Seperti halnya hak milik perorangan lainnya, hak cipta juga
mengenal pembatasan dalam penggunaan atau pemanfaatannya. Dengan
demikian, tidaklah benar adanya anggapan bahwa pemegang hak cipta
boleh memanfaatkannya sesuka hati.45
Undang-undang Hak Cipta memberikan beberapa pembatasan
atas pemanfaatan hak cipta. Beberapa pembatasan atas pemanfaatan hak
44 Republik Indonesia, Undang-undang No. 28 Tahun 2014 . . . , 6.
34
cipta, tetapi tidak dikategorikan sebagai pelanggaran hak cipta di
antaranya:46
a. Pengumuman dan/atau perbanyakan lembaga negara dan lagu
kebangsaan menurut sifatnya yang asli;
b. Pengumuman dan/atau perbanyakan segala sesuatu yang
diumumkan dan/atau diperbanyak oleh atau atas nama pemerintah,
kecuali apabila hak cipta itu dinyatakan dilindungi, baik dengan
peraturan perundang-undangan maupun dengan pernyataan pada
ciptaan itu sendiri atau ketika ciptaan itu diumumkan dan/atau
diperbanyak;
c. Pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari
kantor berita, lembaga penyiaran, dan surat kabar atau sumber jenis
lain dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap;
d. Penggunaan ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan
kritik atau tinjauan suatu masalah dngan tidak merugikan
kepentingan yang wajar dari pencipta;
e. Pengambilan ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian,
guna keperluan pembelaan di dalam atau di luar pengadilan;
f. Pengambilan ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian
guna keperluan ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan
35
dan ilmu pengetahuan serta pertunjukan atau pementasan yang
tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak merugikan
kepentingan yang wajar dari pencipta;
g. Perbanyakan suatu ciptaan selain program komputer, secara terbatas
dengan cara atau alat apa pun atau proses yang serupa oleh
perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan,
dan pusat dokumentasi yang non-komersial semata-mata untuk
keperluan aktivitasnya;
h. Perubahan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan pelaksanaan
teknis atas karya arsitektur, seperti ciptaan bangunan;
i. Pembuatan salinan cadangan suatu program komputer oleh pemilik
program komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan
sendiri.
Mencermati bentuk pemanfaatan hak cipta yang dikategorikan
bukan sebagai suatu pelanggaran. Hal ini membuktikan bahwa meskipun
hak cipta merupakan hak monopoli, akan tetapi hal itu berlaku
sepenuhnya. Khusus untuk pengecualian dari angka 4 sampai 10
dipersyaratkan oleh Undang-undang Hak Cipta dalam pemanfaatannya,
harus menyebutkan atau mencantumkan sumbernya.47
36
5. Pemindah Tanganan Hak Cipta
Hak cipta dapat beralih atau dialihkan oleh pemegangnya.
Berdasarkan Pasal 16 ayat (2) Undang-Undang Hak Cipta 2014 telah
diatur tentang hal tersebut, bahwa hak cipta dapat beralih atau dialihkan
baik sebagian atau seluruhnya karena: pewarisan, hibah, wakaf, wasiat,
perjanjian tertulis, atau sebab lain yang dibenarkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.48
Yang dapat beralih atau dialihkan hanya hak ekonomi saja,
sedangkan hak moral tetap melekat pada diri penciptanya. Pengalihan
hak cipta ini harus dilakukan secara jelas dan tertulis baik dengan atau
tanpa akta notaris.49
a. Pewarisan
Hak cipta merupakan salah satu harta kekayaan pewaris
yang menjadi objek warisan. Warisan merupakan salah satu bentuk
pengalihan harta kekayaan karena dengan meninggalnya seseorang
berakibat harta kekayaannya beralih pada ahli warisnya.50
b. Hibah
Pengertian hibah menurut pasal 1666 ayat (1) KUHPerdata
adalah suatu perjanjian dengan mana si penghibah, di waktu
48
Republik Indonesia, Undang-undang No. 28 Tahun 2014 . . . , 7.
49
Sophar Maru Hutagalung, Hak Cipta Kedudukan& Peranannya Dalam Pembangunan . . . , 334.
50
37
hidupnya, dengan cuma-cuma dan dengan tidak dapat ditarik
kembali, menyerahkan sesuatu benda guna keperluan si penerima
penyerahan itu.
Kemudian syarat lain yang harus dipenuhi agar hibah itu sah
adalah perjanjiannya dibuat dengan akta notaris. Dengan dasar akta
hibah tersebut penerima hibah sah sebagai pemegang hak cipta atas
suatu ciptaan yang ada akhirnya berhak menjalankan hak
eksklusifnya.51
c. Wakaf
Hak cipta dapat diwakafkan oleh pencipta atau pemegang
hak cipta. Jika hak cipta diwakafkan kepada publik, maka manfaat
dari hak cipta menjadi milik publik selamanya, tidak boleh ada
yang memiliki, menjual, mewariskan, atau menghibahkannya.
Manfaat tersebut dapat diartikan sebagai hak monopoli.52
Sementara itu, hak moral dari hak cipta yang diwakafkan
tersebut tetap berada pada pencipta atau pemegang hak cipta dan
menjadi syarat yang harus diikuti oleh pengelola (pengguna hak
cipta), karena pada hakekatnya masyarakat akan tetap mengakui
pemberi wakaf atas wakaf yang dimanfaatkannya.53
51
Gatot Supramono, “Hak Cipta dan Aspek- Aspek Hukumnya”, (Rineka Cipta, Jakarta, 2010), 35.
52
Lutfi Nizar, “Wakaf Hak Cipta Dalam Perspektif Hukum Islam dan Perundang-Undangan di
Indonesia”, (Skripsi--IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2002), 74
38
d. Wasiat
Sesuai ketentuan Pasal 16 ayat (2) huruf d Undang-Undang
Hak Cipta 2014 Pewaris yang mempunyai hak cipta dapat
mewasiatkan kepada seseorang dengan wasiat terbuka atau tertutup.
Dalam surat wasiat pewaris harus menyebutkan bahwa objek wasiat
berupa hak cipta atas suatu ciptaan di bidang ilmu, seni atau
kebudayaan dan menjelaskan bentuknya. Apabila ciptaan pewaris
telah didaftarkan di Dirjen Hak Kekayaan Intelektual perlu
disebutkan tanggal dan nomor pendaftaran ciptaan yang telah
terdaftar di daftar umum ciptaan.54
e. Perjanjian Tertulis
Bentuk perjanjiannya dapat berupa perjanjian jual beli atau
perjanjian tukar menukar. Pemegang hak cipta dapat menjual hak
ciptanya kepada orang lain, atau menukarkan hak ciptanya dengan
barang yang lain. Kedua perjanjian tersebut berakibat beralihnya
hak milik atas suatu benda.55
f. Sebab lain yang dibenarkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, pada penjelasan Pasal 16 ayat (2) huruf f yang
dimaksud dengan sebab lain yang dibenarkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan antara lain: pengalihan
yang disebabkan oleh putusan pengadilan yang telah memperoleh
54
Gatot Supramono, Hak Cipta dan Aspek- Aspek Hukumnya . . . ,35.
39
kekuatan hukum yang tetap; merger; akuisisi; atau pembubaran
perusahaan atau badan hukum dimana terjadi penggabungan atau
pemisahan asset perusahaan.56
BAB III
PENYEBARLUASAN CRACK SOFTWARE BERBAYAR DI WEBSITE
www.bagas31.com DAN FAKTOR MARAKNYA DI KALANGAN
MASYARAKAT
A. Gambaran Umum Website www.bagas31.com
Bagas31.com merupakan sebuah website berbasis tutorial yang
dikelola oleh perorangan dan ditujukan untuk publikasi dan bukan sebuah
website online marketplace ataupun kegiatan pengelolaan jasa lainnya.
Berlokasi di Jalan Mochtar No. 79 RT01/RW08 Kreo, Larangan, Jawa barat.
Website www.bagas31.com dibuat tanggal 19 juni 2009. Menurut Alexa,
website ini berada di peringkat 12.806 di dunia. Dengan menggunakan
ekstensi domain “.com”.
Bagas31.com memiliki Google PageRank 2/10. Ini berarti
bagas31.com tampil di page 1 dengan nomor urut 2 dan mengalahkan
67.600.000 website lainnya ketika seseorang browsing dengan mengetikkan
keyword download software gratis. Website ini diperkirakan memiliki
keuntungan senilai $ 908,640.00 dan memiliki pendapatan harian sekitar $
1,262.00.57
41
Bagas31.com dibuat dengan tujuan hearing, searching, feeling and
sharing. Ini berarti bagas31.com memiliki 4 kebijakan yang bertujuan untuk
membantu dan menarik netter untuk mengunjungi website tersebut. Hearing,
bagas31.com mempunyai sekitar 56 ribu pengguna website yang menyukai
website tersebut dan 3353 pemilik akun gmail yang menjadi member,
pengunjung website bisa melakukan request software yang diinginkan yang
belum diposting oleh bagas31.com.58
Gambar 1.1
Hasil Searching website bagas31.com
Sumber : Screen Snapshot Tool website bagas31.com
(1) Searching, bagas31.com memberikan kemudah ketika melakukan
pencarian di google dan memiliki kolom pencarian sendiri yang
memudahkan penggunanya dalam mencari software gratis maupan artikel
yang dicari. (2) Feeling dan sharing, bagas31.com memberikan kolom
komentar guna melakukan komunikasi dengan para pengunjung website,
42
baik itu untuk keperluan tanya jawab tentang tutorial yang ada maupun
hanya sekedar berkomentar.
Meskipun bukan satu-satunya website yang mendistribusikan
software secara gratis beserta crack untuk menjalankannya, bagas31.com
memiliki keunggulan dan efektibilitas yang luar biasa dibandingkan website
lainnya. Keunggulan dan efektibilitas tersebut yaitu :59
1. Sangat komunikatif dalam hal pemberian informasi kepada pembaca
sehingga memudahkan para calon pengguna agar dapat langsung
mencerna isi dari informasi tersebut.
2. Software yang diupload oleh bagas31.com selalu 100% bekerja tanpa
masalah.
3. Jika ada masalah yang dilaporkan oleh para user bagas31.com, masalah
dapat dilaporkan melalui kontak admin yang disediakan di bawah
postingannya.
4. Screenshot yang diberikan sangat menarik sehingga memikat pengguna
agar mendownload software tersebut.
5. Proses mendownload sangatlah mudah dan tidak mempersulit para
pengguna.
B. Macam-macam Crack Software Berbayar di Website Bagas31.com
Bagas31.com memiliki beberapa macam kategori software yang di
publikasikan baik yang gratis (free software) maupun yang berbayar,
43
Diantaranya adalah : software antivirus, software android, software audio
dan video, software converter, software design, games, software internet,
software multimedia, dan software Windows.
Software-software ini sudah disediakan dan selalu diupdate dan
disediakan dengan berbagai macam crack yang menyertainya. Adapun crack
tersebut terdiri dari.60
a. Crack
Crack berasal dari bahasa inggris yang artinya pecahan atau
retakan, berarti crack merupakan bagian dari suatu software yang sudah
dirubah isinya oleh seseorang atau kelompok. Kebanyakan, bagian yang
dirubah isinya oleh “cracker” adalah file executable (*.exe) suatu
software Namun ada juga yang merubah isi file library (*.dll).
b. Patch
Patch berasal dari bahasa inggris yang artinya tambalan. Patch
dalam dunia game pc merupakan tambalan atau update dari suatu game
untuk memperbaiki error atau bug pada game, maupun menambah fitur
suatu game. Patch untuk update game ini menggunakan UI (User
Interface) agar user dapat dengan mudah mengupdate game favoritnya.
Hanya tinggal tekan next, next, agree, next, lalu update, Patch langsung
mengupdate game tersebut secara otomatis. Menambal error dan
menambah fitur (fungsi yg sebenarnya).
44
c. Keygen
Keygen, kependekan dari Key Generator, yaitu sebuah software
yang dapat menghasilkan serial untuk suatu software yaitu dengan cara
mengacak nomer seri suatu software dengan pola tertentu. Serial yang
dihasilkan oleh sebuah keygen dapat bermacam – macam, namun tetap
mempunyai pola yang sama asalkan software tersebut mempunyai versi
yang sama.
C. Penyebarluasan Crack Software Berbayar di www.bagas31.com
Bagas31.com menyediakan software secara gratis tanpa perlu
melakukan pendaftaran menjadi member terlebih dahulu. Software berbayar
yang diupload biasanya berupa software trial. Ini berarti software tersebut
sebenarnya perlu melakukan pembayaran kepada website resmi pembuat
software agar dapat menjalankannya. Akan tetapi website resmi pembuat
software memberikan kelonggaran dengan mendistribusikannya secara
gratis, akan tetapi dengan memberikan batas waktu kepada pengguna untuk
dapat menggunakan software tersebut. Setelah batas waktu habis maka
pengguna dapat memilih untuk mengaktifkan kembali software tersebut
dengan cara membeli aktivator dari website resmi pembuat software, atau
tidak.61
61Ad i ,
45
1. Prosedur mendownload software di bagas31.com
a. Pertama hanya perlu mengunjungi website www.bagas31.com maka
akan tampil halaman awal bagas31.com yang berisi pilihan-pilihan
yang berkaitan dengan apa yang dicari pengunjung.
Gambar 2.1
Halaman awal website bagas31.com
Sumber : Screen Snapshot Tool halaman awal website bagas31.com.
b. Ketikan nama software yang dicari dalam mesin pencarian.
Gambar 2.2
Mesin pencari di website bagas31.com
Sumber : Screen Snapshot Tool halaman awal website bagas31.com
c. Atau langsung berdasarkan kategori yang sudah ditentukan oleh
website Bagas31.com
Gambar 2.3
46
Sumber : Screen Snapshot Tool halaman awal website bagas31.com
d. Kemudian akan di tampilkan keterangan tentang Software yang
sudah di pilih serta spesifikasi yang dibutuhkan untuk menjalankan
Software tersebut.
Gambar 2.4
Keterangan software
Sumber : Screen Snapshot Tool website bagas31.com
Gambar 2.5
47
Sumber : Screen Snapshot Tool website bagas31.com
e. Bagas31.com juga memberikan pengguna penjelasan yang
berkenaan dengan cara instalasi Software yang sudah dipilih.
Gambar 2.6
Panduan instalasi
Sumber : Screen Snapshot Tool website bagas31.com
f. Setelah itu pengguna akan diberikan Link download Software dan
juga Crack Software tersebut.
Gambar 2.7
48
Sumber : Screen Snapshot Tool website bagas31.com.
g. Setelah mengklik link yang disediakan pengguna akan dialihkan ke
website url shortner dari website telolet.in dan harus menekan
tombol lanjutkan yang terdapat di pojok atas.
Gambar 2.8
Tampilan website telolet.in
Sumber : Screen Snapshot Tool website telolet.in
h. Setelah melewati url shortner dari website telolet.in pengguna akan
diantarkan pada url shortner dari website lain yaitu shink.in sebagai
konfirmasi terkhir sebelum bisa mendownload Software dan juga
Crack Software yang sudah dipilih.
Gambar 2.9
49
Sumber : Screen Snapshot Tool website shink.in
i. Setelah selesai melakukan konfirmasi terakhir pengguna akan
otomatis sampai kepada link download terkait untuk mendownload
software yang sudah dipilih beserta crack software tersebut.
Gambar 3.0
Tampilan link download
50
2. Crack software berbayar di bagas31.com
Bagas31.com selalu mengupload software dan cracknya secara
uptodate, ini berarti setiapka kali versi lain dari suatu software muncul
bagas31.com akan dengan cepat memperbarui software yang telah
diupload nya, selain itu hampir 100% crack software tersebut terbuktti
bekerja tanpa masalah. Sebagai contoh adalah software editor video
terbaru yang bernama Adobe Premiere Pro CC 2017.
Adobe Premiere Pro merupakan software pengolah video pilihan
bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. Software
ini banyak digunakan oleh perusahaan Pembuatan Film atau Sinetron,
Broadcasting, dan Pertelevisian. Salah satunya adalah BBC dan The
Tonight Show. Itu sudah sering digunakan untuk film-film, seperti Dust
to Glory, Captain Abu Raed, dan Superman Returns, dan untuk tempat
lain seperti Confessions Tour oleh Madonna. Adobe Premiere Pro
memiliki sekitar 45 efek video dan 12 efek audio, yang bisa untuk
mengubah pola tampilan dan menganimasikan klip video dan audio.
Beberapa efek memerlukan kartu grafis yang berkualitas tinggi.62
Gambar 3.1
Tampilan Adobe Premiere Pro CC 2017
51
Sumber : Screen Snapshot Tool
Adobe Premiere pro CC 2017 ditawarkan dengan harga Rp
269.800 rupiah perbulanya, pengguna dapat mendaftarkan diri diwebsite
resmi Adobe sebelum diizinkan menjalankan software tersebut secara
gratis selama 7 hari sebagai masa uji coba sebelum pengguna yakin
membeli software tersebut.63
Gambar 3.2
Tampilan pembelian Adobe Premiere Pro CC 2017
Sumber : Screen Snapshot Tool
63 Admin, “premiere pro cc”, dalam
52
Gambar 3.3
Tampilan trial 7 hari Adobe Premiere Pro CC 2017
Sumber : Screen Snapshot Tool
Website bagas31.com sudah berhasi mengupload software
tersebut dan terbukti berjalan dengan lancar tanpa pengguna melakukan
pembayaran apapun. Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan
software tersebut secara gratis sudah dijelaskan secara rinci di website
bagas31.com.
1. D
ownload Adobe Premiere Pro CC 2017 Pro CC 2017 di
www.bagas31.com
2. Extract menggunakan WinRAR
3. Block Installer dengan firewall dan matikan koneksi internet
4. Kemudian menjalankan ‘set-up.exe’ yang sudah di download
53
Tampilan setup Adobe Premiere Pro CC 2017
Sumber : Screen Snapshot Tool
5. Lalu tinggal menunggu hingga proses instalasi selesai
6. Setelah selesai proses instalasi kemudian menjalankan crack
software Adobe Premire tersebut
Gambar 4.2
Tampilan prosedur menjalankan crack Adobe Premiere Pro
CC 2017
Sumber : Screen Snapshot Tool
7. Pilih product “custom” (scroll paling bawah)
Isi data berikut :Kolom Application Name : Adobe Premiere