• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DAN TALKING CHIP PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS IX-2 SMP NEGERI 1 BERASTAGI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DAN TALKING CHIP PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS IX-2 SMP NEGERI 1 BERASTAGI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN

STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DAN TALKING CHIP PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS

IX-2 SMP NEGERI 1 BERASTAGI T.P. 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

SRI DEVI LESTARI NASUTION NIM. 709141217

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan

hidayah-Nya yang telah dikaruniakan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil

Belajar Siswa Melalui Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Student

facilitator and Explaining dan Talking Chip pada Mata Pelajaran IPS Terpadu

Kelas IX SMP Negeri 1 Berastagi T.P 2013/2014 ” yang merupakan syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Medan.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak menemukan kendala,

namun semuanya dapat diselesaikan dengan baik karena bantuan yang tulus yang

diberikan baik bersifat moril maupun materil dari berbagai pihak. Selain itu

dengan segala kerendahan hati dan ketulusan penulis ucapkan yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi sekaligus

sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan

dan masukan kepada penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan Bapak dan selalu dilimpahi

berkat, rezeki dan kesehatan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

(5)

4. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Jhonson, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

6. Bapak , Dr.M. Fitri Rahmadana, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Tata Niaga, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Drs. Model Ginting selaku Kepala SMP Negeri 1 Berastagi, dan Bapak

DK selaku guru bidang studi IPS Terpadu, dan Bapak/Ibu Staf Pegawai yang

telah banyak memberikan bantuan kepada penulis selama melakukan

penelitian, serta siswa/i kelas IX SMP Negeri 1 Berastagi yang telah banyak

membantu terlaksananya penelitian yang dilakukan oleh penulis.

9. Teristimewa kepada kedua Orangtua penulis Ayahanda S. Erwin Nasution

dan Ibunda Rosta Pakpahan, yang tiada hentinya memberikan doa, semangat,

kasih sayang, bantuan riil, maupun materil. Terimakasi ayah dan ibu, kalianlah

semangat dan kekuatan dalam setiap keadaan, kalianlah alasan untuk siapa aku

berjuang memberikan Kebahagiaan.

10.Kepada saudara kandung penulis, adik-adik yang selalu membawa keceriaan

dan dukungan luar biasa, Nelam Mariani Nasution, Muhammad Riski

Sahputra Nasution, dan adik Kesayanganku Desi Angelina Nasution.

Terimakasih untuk tawa dan becandaan yang membuatku lupa akan

(6)

11.Kepada sahabat terbaik penulis, Pebriyani Siregar (Peby) ,Yusra (Ucha),

Reni Butar-Butar (Rere) , Tyar, Terimakasih atas persahabatan dan setiap

kenangan dan perjuangan yang kita lalui demi mencari jati diri di kampus

tercinta ini , semoga persahabatan ini tetap ada selamanya.

12.Kepada teman dan sahabat Dewi, teman serumah Novita, ibuk rumpi (Nisa,

Fitri, Putri, May) , salah seorang sahabat yang selalu memberikan motivasi

dan tumpangan terbaik, Adeyansah. Terimakasih untuk kenangan dan

motivasinya.

13.Kepada teman-teman di kelas A reguler Pendidikan TataNiaga 2009 dan juga

teman-teman Pplt 2012 di SMP Negeri 1 Berastagi, yang telah berbagi

pengalaman, kenangan dan pembelajaran yang mahal harganya.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan dan

penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya dan

dapat membantu pengembangan pendidikan program studi pendidikan akuntansi

pada umumnya.

Medan, Agustus 2013

Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... i

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Rumusan Masalah ... 6

1.4 Pemecahan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kerangka Teoritis... 9

2.1.1 Aktivitas Belajar... 9

2.1.2 Hasil Belajar ... 12

2.1.3 Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan Talking Chip ... 15

2.2 Penelitian Relevan ... 28

(8)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 34

3.2 Subjek ... 34

3.3 Objek ... 34

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 34

3.4.1 Variabel Penelitian ... 34

3.4.2 Treatment ... 35

3.4.3 Definisi Operasional ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 51

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian………. 51

4.1.1 Validitas Tes……… 52

4.1.2 Reliabilitas Tes……… 53

4.1.3 Tingkat Kesukaran Soal………. 54

4.1.4 Daya Beda Soal………... 56

4.1.5 Observasi………. 56

4.1.6 Tes Hasil Belajar………. 58

4.2 Analisis Data………. 60

4.2.1 Aktivitas Belajar Siswa……….. 61

4.2.2 Hasil Belajar Siswa………. 62

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian………. 64

4.3.1 Siklus I……….. ... 64

(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 71

5.1 Kesimpulan……… 71

5.2 Saran……….. 72

(10)

DAFTAR TABEL

1.1 Hasil Belajar Siswa ... 39

2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ... 39

3.3 Pedoman Penilaian Keaktifan Siswa ... 43

4.1 Validitas Butir Soal ... 53

4.2 Tingkat Kesukaran Soal ... 55

4.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa ... 57

4.4 Hasil Perolehan Nilai Tes hasil Belajar Siswa ... 59

4.5 Hasil Uji-t Aktivitas Belajar Siswa ... 61

4.6 Hasil Uji-t Pre Tes Siswa Terhadap KKM………..62

4.7 Hasil Uji-t Post Tes Siklus I Siswa Terhadap KKM………...…63

(11)

DAFTAR GAMBAR

3.1 Siklus Model Penelitian Tindakan Kelas ... 39

4.1 Diagram Batang Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I……….57

4.2 Diagram Batang Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II………58

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

4. Materi Pembelajaran Siklus I

5. Materi Pembelajaran Siklus II

6. Daftar Nilai Pre Tes Siswa

7. Daftar Nilai Post Tes Siklus I

8. Daftar Nilai Post Tes Siklus II

9. Rekapitulasi Nilai Siswa

10.Perhitungan Uji t Pre Tes, Post Tes Siklus I, Post Tes Siklus II tehadap KKM

11.Lembar Observasi Siklus I

12.Lembar Observasi Siklus II

13.Perhitungan Uji t Aktivitas Siklus I dan Siklus II

14.Perhitungan Validitas Tes

15.Perhitungan Reliabilitas Tes

16.Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

17.Perhitungan Daya Beda Soal

18.Data Tabel Uji Validitas

19.Data Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran Soal

20.Tabel Distribusi

(13)

ABSTRAK

Sri Devi Lestari Nasution. NIM 709141217. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan Talking Chip pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas IX-2 SMP Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Program Studi Pendidikan Tata Niaga. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. 2013.

Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dan metode konvensional yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IX-2 SMP Negeri 1 Berastagi Tahun pembelajaran 2013/2014 dengan menggunakan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan Talking Chip dan untuk perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antar siklus.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Berastagi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX-2 dengan jumlah siswa 40 orang. Adapun objek penelitian ini adalah penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan Talking Chip untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data menggunakan instrumen tes dan lembar observasi aktivitas. Teknik analisis data terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif.

Dari analisis diperoleh nilai rata-rata pre tes sebelum dilakukan tindakan adalah 7,25 dimana 14 orang siswa (35%) memenuhi KKM. Pada post test siklus I nilai rata-rata 7,325 dimana 17 orang siswa (42,5%) dinyatakan tuntas dan aktivitas belajar siswa 15 orang siswa (37,5%) dengan kategori aktif dan sangat aktif. Selanjutnya pada postest siklus II nilai rata-rata 8,00 dimana 34 orang siswa (85%) dinyatakan tuntas dan aktivitas belajar siswa 23 orang siswa (57,5%) dengan kategori aktif dan sangat aktif. Persentase Peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 42,5% dan pada aktivitas belajar sebesar 20%. Ini berarti pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan sehingga penelitian dihentikan pada siklus ini. Analisis uji t antara aktivitas belajar siklus I dengan siklus II diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,22 > 1,68 . Dengan kata lain perningkatan aktivitas belajar siswa antara siklus I dan siklus II adalah signifikan. Analisis uji t antara hasil belajar siklus I dengan siklus II diperoleh thitung > ttabel yaitu 9,205 > 1,68 . Dengan kata lain perningkatan hasil belajar siswa antara siklus I dan siklus II adalah signifikan.

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan Talking Chip dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas IX-2 SMP Negeri 1 Berastagi tahun pembelajaran 2013/2014.

(14)

ABSTRACT

Sri Devi Lestari Nasution. NIM 709141217. Application of Collaboration of Student Facilitator and Explaining Model And Talking Chip to Increase Activity and Result Learning in Class IX-2 SMP Negeri 1 Berastagi 2013/2014 Academic Year. Thesis. Economic Education Department. Trade System Education Study Program. Economic Faculty, State University of Medan. 2013.

efforts to increase the activity and student learning outcomes through the implementation of collaborative learning model Student facilitator and explaining and talking chip on Integrated Social Science subjects in class IX-2 SMP Negeri 1 Berastagi academic year 2013/2014

The problems in this research were the low activity and student learning result subject and the conventional method were applied by teacher. The purpose of this research was to know the increase of activity and student learning result in class IX-2 SMP Negeri 1 Berastagi in academic year 2013/2014 by using collaboration Student Facilitator and Explaining model And Talking Chip and to know the signifance difference of result learning of accounting every cycle.

This research was conducted in SMP Negeri 1 Berastagi. The subjec in this research is the students of IX-2 ammount to 40 students. The object of this result is application of collaboration Student facilitator and explaining model And Talking Chip to increase activity and result learning of accounting. This research is Classroom Action Research (CAR-PTK). Technique used to collect data in this study using the test and observation student learning activity sheets. Techniques of data analysis consisted of quantitafif and qualitative data.

The Conclussion the analysis obtained the pre test average value before action is 7,25 is 14 students (35%) completed the minimum completeness criteria. In 1is cycle the average values is 7,325 is 17 students (42,25%) completed the indicator studying completeness and activity learning student is 15 student (37,5%) with category active and excelent criteria, in 2nd cycle the average value is 8,00 is 34 student (85%) completed the indicator studying completeness and activity learning student is 23 student (57,5%) with category active and excelent criteria. Persentation of learning result increase from cycle I to cycle II is 42,5% and on activity learning student is 20%.It means that in second cycle had reached the success indicator so this research was be stopped in the second cycle. T test analysis between the activity cycle to cycle II I obtained thitung > ttabel is 3,22 > 1,68. In other words, the students activity result comparison between cycle I and cycle II is significant. T test analysis between the learning cycle to cycle II I obtained thitung > ttabel is 9,205 > 1,68. In other words, the students' learning result comparison between cycle I and cycle II is significant.

Based on the above analysis concluded that the Collaboration Student Facilitator and Explaining model and Talking Chip can increased students activity and learning result in the class IX-2 SMP Negeri 1 Berastagi YPK Academic Year 2013/2014.

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pembangunan Indonesia diarahkan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan

sumber daya manusia. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan telah banyak

usaha yang dilakukan pemerintah, beberapa diantaranya ialah melalui pergantian

kurikulum, penataran dan pelatihan para guru, pengadaan sertifikasi guru dan

menambah sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran.

Upaya yang tak kalah pentingnya dalam peningkatan mutu pendidikan

haruslah dilakukan dengan menggerakkan seluruh komponen yang menjadi subsistem

dalam suatu sistem mutu pendidikan. Subsistem yang pertama dan utama dalam

peningkatan mutu pendidikan adalah faktor guru. Tanpa guru yang dapat dijadikan

andalannya, mustahil suatu sistem pendidikan dapat mencapai hasil sebagaimana

yang diharapkan. Maka syarat utama yang harus dipenuhi bagi berlangsungnya proses

belajar mengajar yang menjamin optimalisasi hasil pembelajaran ialah tersedianya

guru dengan kualifikasi dan kompetensi yang mampu memenuhi tuntutan tugasnya.

Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal dibutuhkan guru yang

kreatif dan inovatif yang selalu mempunyai keinginan terus-menerus untuk

memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas. Padahal

(16)

mana guru selalu mendominasi kelas. Oleh karena itu, guru harus mampu

menciptakan suasana belajar mengajar yang menarik dan dapat memancing aktivitas

siswa agar mutu pendidikan semakin membaik dan hasil belajar meningkat.

Partisipasi aktif dari siswa mengakibatkan terbentuknya pengetahuan dan

keterampilan siswa yang mengarah pada peningkatan hasil belajar siswa dan

tercapainya tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal apabila pembelajaran

direncanakan dengan baik dan matang. Dalam hal ini, guru harus bisa memilih

strategi pembelajaran yang efektif dan efisien untuk menciptakan suasana belajar

yang baik sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan semangat belajar bagi para

siswa. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dikelas, guru harus

memperhatikan tingkat kemampuan siswa yang berbeda karena tidak jarang dalam

suatu kelas terdapat perbedaan kemampuan dalam menangkap ilmu yang diberikan

guru.

Berdasarkan pengalaman PPL yang dilakukan peneliti di sekolah yang diteliti,

model pembelajaran yang diterapkan guru masih secara konvensional. Metode –

metode yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar siswa hanya dengan

metode Ceramah, Tanya jawab, dan Diskusi saja. Misalkan dalam metode Ceramah

dan Tanya jawab semua siswa terpaku pada guru sebagai fasilitator, sehingga siswa

tidak terpancing untuk ikut serta aktif dalam proses belajar mengajar dan hanya

(17)

hanya membagi kelas dalam beberapa kelompok belajar saja tanpa menerapkan cara

atau strategi agar kelompok belajar yang heterogen tersebut dapat menguasai materi

secara merata. Karena dalam kenyataannya hanya beberapa siswa yang memang aktif

dan memiliki kemampuan lebih diantara teman kelompoknya, sedangkan beberapa

siswa yang lain hanya bergantung pada temannya yang lebih aktif atau dominan.

Aktivitas siswa yang cenderung rendah tersebut terlihat dari kurangnya

antusias dan semangat siswa ketika proses Tanya jawab, beberapa siswa justru

terlihat sibuk sendiri tanpa ikut ambil bagian dalam proses belajar mengajar, serta

tampak beberapa siswa yang pasif dan selalu bergantung pada teman kelompoknya

yang lebih aktif dan dominan. Fenomena tersebut tentunya akan berpengaruh pada

hasil belajar siswa.

Melihat kondisi tersebut, peneliti merasa perlu adanya perbaikan dari proses

pembelajaran di kelas terutama dalam mata pelajaran IPS. Berikut nilai hasil ulangan

IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Brastagi.

Tabel 1.1

Persentase Ketuntasan Belajar ( T.P 2012/2013)

No Kelas T % T.T %

(18)

Dari data tabel di atas diketahui bahwa kelas dengan hasil ulangan IPS yang

paling bermasalah adalah kelas VIII-2, dimana hanya 52,5% siswa yang tuntas atau

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu nilai 72. Sementara berdasarkan

kriteria ketuntasan belajar, dikatakan ketuntasan belajar telah terpenuhi secara

keseluruhan jika siswa yang telah mencapai nilai ≥ 72 minimal 70%. Padahal

pelajaran IPS merupakan salah satu pelajaran yang membutuhkan pemahaman sangat

tinggi.

Alternatif untuk membuat siswa mengerti dan memahami isi materi adalah

dengan mempelajari sendiri, menemukan masalah sendiri, dan juga mampu

menjelaskannya kepada siswa lainnya. Untuk itu, guru sebagai tokoh utama

pembelajaran harus mampu mengaktifkan siswa agar siswa lebih bersemangat dalam

bertanya dan menjawab pertanyaan, memberikan ide dan tanggapan, memiliki

keberanian dalam mempresentasikan suatu materi demi terciptanya

perbaikan-perbaikan pembelajaran. Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining

dapat dijadikan salah satu alternatif karena model pembelajaran ini melatih siswa

untuk aktif menjelaskan ide atau pendapat kepada siswa lainnya sehingga siswa akan

dilatih memiliki kecakapan berbicara dan memberi ide-ide baru yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Selain itu, strategi yang dilakukan siswa untuk mengaktifkan siswa dalam

kegiatan belajar mengajar adalah metode diskusi. “Namun, strategi ini tidak terlalu

(19)

oleh beberapa orang saja” (Lie, 2008:6) untuk mengatasi hal ini bisa dilakukan

dengan penggunaan model pembelajaraan kooperatif Talking Chip. Dalam kegiatan

Talking Chip masing- masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk

memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota

lain sehingga kesempatan menyampaikan pendapat dialokasikan secara merata.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti terdorong untuk

melakukan penelitian dengan judul: “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil

Belajar Siswa Melalui Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan Talking Chip Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas IX-2 SMP Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang akan menjadi

identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS

terpadu di kelas IX-2 SMP Negeri 1 Berastagi?

2. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

terpadu di kelas IX-2 SMP Negeri 1 Berastagi?

3. Bagaimana cara mengajar guru dan proses Belajar Mengajar pada mata

(20)

4. Apakah penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining

dan Talking Chip dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPS terpadu di kelas IX-2 SMP Negeri 1 Berastagi?

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, untuk menghindari masalah yang lebih

luas, maka penelitian ini dibatasi pada “ penerapan kolaborasi Student Facilitator

and Explaining dan Talking Chip” mata pelajaran IPS Terpadu pada standar

kompetensi “Memahami kegiatan Pelaku Ekonomi di Masyarakat” di kelas IX-2

Tahun Pembelajaran 2013/2014..

1.4Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah:

1. Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa melalui penerapan kolaborasi

model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan Talking Chip pada mata

pelajaran IPS Terpadu di kelas IX-2 SMP Negeri 1 Berastagi?

2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan kolaborasi model

pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan Talking Chip pada mata

(21)

1.3Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah pada rumusan masalah maka alternatif

pemecahan masalah yang dapat diambil adalah dengan menggunakan model

pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan Talking Chip di kelas IX-2 agar

siswa yang kurang aktif tidak akan ketinggalan pelajaran dengan siswa yang aktif.

Dalam proses model pembelajaran Student Facilitator and Explaining siswa

ditugaskan untuk mampu menerangkan materi kepada siswa-siswa lain sehingga

dapat melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat atau ide-ide yang ada

dipikiran siswa. Dalam penerapan model ini siswa dituntut untuk aktif dan berani

dalam menampilkan kemampuan dan penguasaan materi mereka. Namun, dalam

model ini masih memuat kemungkinan bahwa tidak semua peserta aktif dalam proses

pembelajaran, sehingga model pembelajaran Talking Chip baik untuk diterapakan.

Dalam model pembelajaran Talking Chip merupakan model pembelajaran

yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling membantu

dan saling bekerjasama dalam memecahkan masalah, menyelesaikan tugas, dalam

menguasai materi guna mencapai hasil yang maksimal. Dengan merancang situasi

belajar dalam kelompok-kelompok belajar. Model pembelajaran Talking Chip ini

mengutamakan optimalisasi partisipasi siswa dan pemberian kesempatan kepada

siswa untuk memberikan kintribusinya serta mendengarkan pandangan dan pemikiran

(22)

Dari penjelasan diats, dapat diketahui bahwa model pembelajaran Student

Facilitator and Explaining dan Talking Chip dapat membantu guru menciptakan

suasana belajar yang menarik, dan membangkitkan kepercayaan diri serta keaktifan

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dan diharapkan dengan menerapkan

kolaborasi model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan Talking Chip

dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu

kelas IX-2 SMP Negeri 1 Berastagi.

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS

Terpadu kelas IX-2 SMP Negeri 1 Berastagi melalui penerapan model pembelajaran

Student Facilitator and Explaining dan Talking Chip.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu

kelas IX-2 SMP Negeri 1 Berastagi melalui penerapan model pembelajaran Student

(23)

1.5Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai masukan dalam upaya peningkatan wawasan bagi penulis sebagai calon guru

dan pengetahuan mengenai penerapan model pembelajaran Student Facilitator and

Explaining dan Talking Chip.

2. Dapat memotivasi belajar siswa di kelas sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa

meningkat.

3. Sebagai bahan masukan bagi guru, staff pengajar dalam menerapkan model

pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan Talking Chip sebagai salah satu

cara efektif dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa.

4. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademik Fakultas Ekonomi UNIMED

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka yang menjadi

kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil pengamatan aktivitas siswa menunjukan siswa bersemangat

untuk melakukan aktivitas yang terdapat dalam penerapan kolaborasi

model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan Talking

Chip. Aktivitas belajar siswa pada siklus I sebanyak 37,5% siswa

dalam kategori sangat baik dan baik. Sementara pada siklus II

meningkat sebanyak 57,5 % siswa dalam kategori sangat baik dan

baik. Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa antara siklus I dan

siklus II sebanyak 20%.

2. Berdasarkan perhitungan uji t aktivitas belajar , maka diperoleh standar

deviasi gabungan sebesar 5,01 dimana > yaitu 3,22 >

1,68 sehingga perbandingan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran

IPS Terpadu kelas IX-2 SMP Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran

2013/2014 pada siklus I dan siklus II mengalami kenaikan yang

signifikan.

3. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Student Facilitator and

Explaining dan Talking Chip dapat meningkatkan hasil belajar siswa

(25)

diperoleh data bahwa dari 40 orang siswa terdapat 17 orang siswa

(42,5%) yang tuntas dengan nilai rata-rata kelas 7,325. Selanjutnya

pada siklus II diperoleh data bahwa dari 40 orang siswa terdapat 34

orang siswa (85%) yang dinyatakan tuntas dengan rata-rata hasil

belajar siklus II sebesar 8,00. Ketuntasan secara klasikal sebesar 70%

memenuhi KKM sekolah yaitu ≥72, maka tidak perlu dilanjutkan ke

siklus III karena dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran

Student Facilitator and Explaining dan Talking Chip dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu

Kelas IX SMP Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2013/2014.

4. Signifikansi hasil belajar postest siklus I lebih kecil ( = 1,47)

dari pada hasil belajar postest siklus II ( = 9,025). Dari hasil uji

statistik Siklus II atau uji-t, dimana bila thitung > ttabel yaitu 9,205

1,68, pada α = 0,05 maka peningkatan hasil belajar siswa pada

postest siklus I dengan postest siklus II adalah signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan beberapa hasil sebagai

berikut:

1. Kepada para guru khususnya mata pelajaran IPS Terpadu agar

menggunakan penerapan kolaborasi model pembelajaran Student

(26)

model pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas terutama saat

guru mengajarkan topic Uang dan Lembaga Keuangan.

2. Rata-rata hasil belajar siswa dengan menerapkan kolaborasi model

pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan Talking Chip telah

menunjukkan ketuntasan, tetapi belum maksimal dan perlu ditingkatkan

lagi.

3. Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan penerapan kolaborasi

model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan Talking Chip

pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas IX SMP Negeri 1 Berastagi perlu

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Aminoto, Nur. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Tipe Tai Dengan Teknik Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Lingkaran SMP Negeri Bulu Temanggung. Vol 1 No. 13. Hal 75-87. http:isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/13087883.pdf. diakses 16 Maret 2013.

Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrana widya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.

2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Bakhri, Syaiful, dkk. 2010. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Masmedia Buana Pustaka .

Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, U. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hartono. 2008. Strategi Pembelajaran Active Learning.

http://gurupkn.wordpress.com/2007//11/2 Diakses tanggal 11 April 2013.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.

Kiranawati. 2007. Model Student Facilitator and Explaining.

http:gurupkn.wordpress.com/2007//11/20/student-facilitator-and-explaining/ diakses 26 Februari 2013.

Kunandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers.

Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo

(28)

Rahman, Abdur dan Joko. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining (SFAE) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standart Kompetensi Menafsirkan Gambar Teknik Listrik SMKN 2

Pamekasan.http://library,um.ac.id/abdurrahman-48962-0161ki11-BAB%20II.pdf. Diakses 23 Februari 2013

Rudiyanto dan Waluya.2009. Pengembangan Model Pembelajaran Mtematika Volum Putar Berbasis Teknologi Dengan Strategi Konstruktivisme Student Active Learning Kelas XII Vol.6 No.2 hal 32-42. Semarang: Universitas Negeri Semarang. http://journlunnes.ac.id/index.php/kreano/article/view/220/229. diakses tanggal 9 April 2013

Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Padang: Quantum Teaching.

Sagala, Syaiful. 2005. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Kencana.

Santoso. 2011. Pengertian Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining.

http://vas-Eko.blogspot.com/2011/05/pengertian-model-pembelajaran-student-html. diakses 23 Februari 2013.

Sardiman. 2007. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.

Sudjana. 2008. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sulianto.2011. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Kreativitas Siswa dalam

Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar.

http://www.dikti.go.id/index.php?option.com:159:artikel Diakses 9 April 2013.

Supri, Wahyudi. 2007. Penerapan Metode Talking Chip dalam Pembelajaran

Kooperatif Guna Meningkatkan Prestasi Belajar di SMKN 1 Madiun. http://journal.unnes.ac.id/sju/Index.php/seloka. Di akses 23 Februari 2013.

(29)

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:Pustaka Publisher.

Wulandari, Sri. 2009. Penggunaan Model pembelajaran Tutor Sebaya untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. http://isjd.lipi.go.id/admin/journal. diakses tanggal 2 April 2013.

Yuliani, Sulistio. 2008. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan

Model Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing.

Gambar

Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Belajar ( T.P 2012/2013)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini karakter wirakoperasi digambarkan sebagai karakter dengan locus of control yang sangat internal, mempunyai need for achievement yang tinggi, sikap

Pemberian upah insentif kepada karyawan dimaksudkan untuk dapat merangsang para pekerja untuk bekerja lebih baik dan meningkatkan produktivitas mereka mengingat bahwa orang

puzzle. 2) Hasil belajar siswa kelas VIIIE SMP N 2 Banyudono dalam pembelajaran Biologi melalui strategi pembelajaran inquiring minds want to know dengan media gambar

pembelajaran praktikum Anatomi Hewan yang meliputi kegiatan asistensi,. praktikum, evaluasi, sarana prasarana, sumber belajar, dan kinerja dosen

yang lebih spesifik pada gangguan autisme berat, sehingga sistem dapat lebih. mudah membedakan antara gangguan autisme berat dengan autisme

Secara keseluruhan selama 2 minggu masa terapi yang diukur sebelum terapi sampai akhir minggu kedua penurunan waktu transpor mukosiliar pada kelompok pasien yang diberi

Hasil analisa Kandungan unsur hara menunjukkan Pemberian tingkat starbio tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata terhadap kandungan NDF, ADF, hemiselulosa, selulosa, ADL

Meskipun hukum acara pidana sudah diatur dalam undang-undang namun dalam penyelesaian kasus penganiayaan adakalanya antara pelaku tindak pidana dan