19
Bab 3
Metode Perancangan
3.1 Metode Perancangan Desain
Metode yang digunakan untuk perancangan desain
dalam penelitian ini adalah adaptive strategy atau strategi adaptif. Pada adaptive strategy atau strategi adaptif ini pada awalnya hanya sasaran desain tahap pertama yang ditetapkan.
Sasaran desain tahap berikutnya ditetapkan berdasarkan
keputusan tahap sebelumnya, demikian selanjutnya hingga
keputusan akhir desain (final design) dicapai. Secara lengkap, alur model adaptive strategy yang merupakan model klasik akan digambarkan seperti pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Model Adaptive Strategy (Jones, 1979)
Gambar 3.1 Metode AdaptiveStrategy
Keuntungan dari model adaptif strategi ini, yaitu dianggap
sebagai strategi terbaik dalam hal menampung dan
mengaplikasikan pemikiran desain serta mengantisipasi
kondisi terkait yang dihadapi. Tahapan-tahapan pada Gambar
20
a) Menetapkan sasaran desain tahap 1
Pada fase ini dilakukan penetapan sasaran desain tahap
1 yang sebelumnya telah dilakukan brief atau catatan singkat mengenai rancangan desain yang akan dibuat. Setelah
sebelumnya dirancang beberapa sketsa layout untuk desain buku dan media pendukung promosinya, kemudian dipilih
sketsa yang siap untuk diaplikasikan ke dalam perancangan.
b) Proses tahap 1
Setelah kebutuhan data yang mencakup hasil
wawancara dengan beberapa narasumber mengenai
rancangan dan tampilan media promosi yang diinginkan
selesai dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah memproses
data-data tersebut sehingga diputuskan untuk menggunakan
New Simplicity sebagai acuan layout untuk penerapan desain. c) Menetapkan sasaran desain tahap 2
Pada fase penetapan sasaran desain tahap 2 ini
dilakukan analisa dan identifikasi dari hasil keluaran tahap 1
yang telah diproses sebelumnya, yaitu berupa hasil desain
dan pengaturan tataletak yang telah dirancang. Hasil desain
kemudian direvisi untuk menyempurnakan elemen-elemen
yang diinginkan; seperti pengaturan teks dan gambar serta
warna yang menjadi dominasi halaman media promosi.
d) Proses tahap 2
Sama seperti proses tahap 1, pada proses tahap 2
21
telah dirancang sebelumnya. Saat proses pengembangan
selesai, yaitu hasil desain akhir yang telah direvisi maka
desain kemudian siap untuk dicetak sebagai dummy. 3.2 Wawancara dengan narasumber
Penulis melakukan wawancara terlebih dahulu dengan
pihak yang terkait mengenai pembuatan media komunikasi
visual sebagai media promosi pariwisata Kota Makassar ini
agar proses perancangan desain lebih mudah karena sudah
menemukan sumber informasi yang selanjutnya dijadikan
acuan untuk membuat desain perancangan media promosi
pariwisata kota Makassar. Pihak yang terkait tersebut adalah
beberapa narasumber seperti wisatawan dan masyarakat yang
berada di kota Makassar. Dari wawancara ini didapatkan hasil
yaitu data-data sebagai sumber informasi.
3.3 Observasi Lapangan
Observasi/penelitian lapangan yaitu peneliti langsung
di lapangan yang bertujuan untuk memperoleh gambaran
lengkap tentang media promosi apa saja yang telah ada di
pasaran sejauh ini; media promosi kota Makassar apa saja
22 3.4 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan bertujuan untuk mempelajari
mengenai pariwisata, media promosi dan teori tentang New Simplicity. Studi kepustakaan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan/mempelajari literatur mengenai pariwisata
Makassar dan juga mengenai New Simplicity. Studi kepustakaan dilakukan sebagai landasan untuk melakukan