• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: HUKUMAN ROTAN : Suatu Analisa Sosiologi terhadap hukuman Rotan Bagi Masyarakat di Negeri Latuhalat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: HUKUMAN ROTAN : Suatu Analisa Sosiologi terhadap hukuman Rotan Bagi Masyarakat di Negeri Latuhalat"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

INSTRUMEN PENELITIAN TESIS

HUKUMAN ROTAN (Suatu Analisa Sosiologi terhadap Sanksi Adat dalam Lingkup Komunitas Negeri Latuhalat)

I. Daftar Pertanyaan untuk wawancara a. Pemerintah Negeri

1. Apakah yang melatar belakangi munculnya hukuman rotan di negeri Latuhalat?

2. Apakah hukuman rotan ini, dulunya pernah dilaksanakan di negeri Latuhalat?

3. Jika,ya! Kapan dilaksanakan atau kenapa sampai hilang?

4. Apakah sudah ada persetujuan seluruh masyarakat Latuhalat tentang pemberlakuan hukuman rotan bagi semua pelanggaran kecil?

5. Jika,ya! Kerjasamanya dalam bentuk apa saja?

6. Apakah sudah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pemberlakuan hukuman rotan?

7. Apakah ada masyarakat yang menolak untuk pemberlakuan hukuman rotan?

8. Jika,ya!dalam tindakan yang seperti apa ?

9. Menurut bapak, sejaumana keefektifan pemberlakuan hukuman rotan ini, bagi masyarakat Latuhalat?

10. Jika, ada masyarakat yang melakukan pelanggaran dan menolak untuk diberi hukuman rotan,konsekuensi seperti apa yang akan mereka terima? 11. Apakah hukuman rotan ini, berlaku untuk semua masyarakat Latuhalat

dalam hal ini; laki atupun perempuan, tanpa memandang umur?

12. Jika ya! Apa saja persyaratan dalam pemberlakuan hukuman rotan itu? 13. Pelanggaran-pelanggaran seperti apa sajakah, yang diberi hukuman rotan? 14. Bagaiman proses pelaksanaan hukuman rotan itu dilakukan?atau

langkah-langkahnya seperti apa saja,sebelum si pelanggar dipukul?

(2)

16. Berapa kali masyarakat harus dipukul,kalau mereka melakukan kesalahan? b. Pelayan Jemaat

1. Apakah ada semacam pelayanan bagi masyarakat yang melakukan pelanggaran dan dipukul di kantor desa?

2. Jika,ya! Pelayanan dalam bentuk yang seperti apa?

3. Bagaimana tanggapan bapak, tentang pemberlakuan hukuman rotan bagi masyarakat Latuhalat?

4. Bagaimana peran gereja dalam konteks demikian? c. Masyarakat (korban)

1. Apakah masyarakat setuju, diberlakukan pelaksanaan hukuman rotan? 2. Jika,ya! Dalam bentuk yang seperti apa?

3. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang pelaksanaan hukuman rotan? 4. Apakah masyarakat yang melakukan pelanggaran mau untuk dikenakan

hukuman rotan?

5. Setelah dipukul,apakah masyarakat tersebut ada rasa dendam ataukah menerima dengan senang hati, karena merasa bersalah?

6. Apakah saudara merasa hukuman rotan, sangat efektif selama ini dalam menangani masyarakat yang melakukan pelanggaran?

(3)

1

Dokumentasi

Wawancara dengan kepala Soa Tutuarong

(4)
(5)

3

Rotan yang dipegang oleh Sekertaris Raja Negeri Latuhalat

(6)

Hukuman rotan dari Raja Negeri Latuhalat kepada masyarakat

(7)

5

Hukuman rotan dari salah satu Soa kepada masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Apa yang mendorong masyarakat (desa dan luar desa) mengikuti upacara.

dengan pertanyaan pada FGD di masyarakat lokal, karena yang ingin diketahui dan dianalisa adalah masalah kebijakan yang pernah diambil pemerintah, semasa mereka masih menjadi pejabat

Namun demikian, seperti yang terjadi di tempat-tempat lain, masyarakat maka Tangkoko tidak bisa menggantungkan hidup sepenuhnya hanya dari kegiatan pariwisata sepanjang tahun

masyarakat ini pada mereka maka mereka menjadi tahu tentang apa itu kolostrum, manfaat. dan kandungan yang

trap telah terjadi dan dampak dari perubahan tersebut sudah dirasakan oleh masyarakat Booi.. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif merupakan konsekuensi

Sehingga jika tidak dilakukan penelitian maka masyarakat Maluku pada umumnya dan masyarakat Aboru pada khususnya tidak akan memahami apa makna budaya dari kata Mena

Keluhan seperti apa yang sering disampaikan oleh pelanggan untuk PT Bina..

Pelanggaran tata tertib yang dilakukan akan merugikan dirinya bahkan dapat ditindak dengan mendapat sanksi atau hukuman berupa bimbingan jasmani disertai pembinaan