J
URNAL
BINAAKUNTANSI
DAF'I-.\R ISI
\/OLUNIE 2
Nomor
I
Analisa Kinerja Fungsi Matrik Audit Intern, Suatu studi Kasus Pada Pt. X
cabang Indonesia Dengan Dasar Perbanditrgan cabang Australia Yang
N{enggunak an Self-Assessment AutliL sopar L. Juiius Hutagalung'
E-Commerce Web Sites QualitY In L.donesia. I-iana Ral-rardta dan Juli
Anwar.
pengaruh Mekanisme Corporute Govcrnunce Terhadap I)isclosure. Sari Wularl
dan Roos K. Andadari...
Mediasi Perbankan Sebagai Alfernatif Penl'elesaiarl Sengketa. Suroso.
Aspek Akuntansi Keperilakuan Dalanr I'ata Kelola Perusalraan Dalam Kaitan
Dengan Agency Theory, Sten'ardship Theorl', Stakeholder Theorl'. Fotlgnail'ati Budhijono.
APIIIL 201,1
11
3+
oo
PENGARUH
MEKANISME
CORPOR.4TE
GOVERNANCT'
TERHADAP
DISCLOSLTRE
Sali Wulanl clan Roos K. Ancladarir
ABSTRACT
Tlte pttrpose of this sttrcly is to detennine the level
of
IFRS disclosure and volwfiatlt clisclosureto
cleternirte the ef.fectof
corpor"crte got,entance mechrtnisnts that iclentified as ntanagerial or+ttersltip, irtstittttiottcrl ovuership,ntntber
of
boctrtl nteetings cutclthe
nmnberof
auclitcortyrtittee nteetings on the level of tlisclosttre. This sntdy ttsecl profitcrbility, leverage ancl size
rts control variobles.
This research ttses
a
scunpleof
bcutgking contpcuies thctt are listedin
the Indonesia Stock Exchange.front the 2009-2012. Bctsecl on o ptffpo,sive sompling tnethod, 106 compatties are tctkert crs the sctntple. Dctta uncrlysis yt'ith clctssic ctssrtttttiott and hypotl'tesis testis
appliednutltiple regressiort nrcthod iri SPSS 16.0 softv'cu"e.
This re,yectrch Jbtnd thctt (^,erctge letel
of
IFRS clisclosrre is 73,65%' and volmftary disclosure68,61%. The test of
nnitiltle
regressiou showecl thnt corporate governonce ntechcutismsrffict
the
let,elo;f
IFRS tlisclosttre cmd t,oltutturydisclosrre.
Variablethat
affectsthe
levelof
cli.yclosttreis
lttntber
of' otrclit contmitte nteetings. Other variable ncmtelyore
managerialgttttet.ship, irtstittttiottcrl ovnership, turntber of board n'reetings, profitability, leverage cuul size
clo not affect the level of clisclosttre.
Keyx,orrls:
corpor(ie goventulce
nteJtonisms, IFRS disclosure,voluriary
disclosure anclbctttliing contpanies
I per.rulis
adalah alumnus fakultas ekonomika dan bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. r penulis adalah pengajar fakultas ekonomika dan bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
PENDAHULUAN
Pen-ulrngkapan
dan
transltarlnsi laporan keuangan menjadiisu
pentin_u i'liIndonesia beberapa tahun terakhir. /:-ot'trttr
/br
corpot'(tle goyentenceitt
Jtrrlotra.:irt(FCGI. 2006)
mernpublikasikan sebLral-rsurvey yang dilakukan Prirrcettrttcrhott.sa
utrtl
Cooper'.r padatahun
1999 terhaclapinvestor-investor internasional
di
Asia.menunjukkan
bahwa
Indonesia
dinilai sebagai salah satu negara yang telendah dalam bidang standar pengungkapan clantransparansi.
Pengungkapan
punyaimplikasi
bahwa keterbukaan merupakanbasis
kepercayaan
publik
terhadapmanajemen
di
dalam
sistem
korporasi.Dengan
kata
lain,
kualitas
rnekanisure cot'porule goyentonce seharusnya dapatdilihat
dari
tingkat
ketefliukaan
atautmnsparansi
(Lins
dan
Warnock, 2004).Pengungkapan adalah
cara
yang
efektil'untuk
mempublikasikaninfolmasi
terkaitkondisi
perusahaan
kepada
para.sluke lt olcler" .
Mulai
tahun
2008
pen-rerintahlndonesia sebagai anggota Tlte Grotqt
of
I\rettty
(G20 Forum) telah
bersepakat rnelakukan konvergensiPSAK
terhadapIFRS secar-a bertahap. IFRS (irterttutiouol
Fittcutciul Reportittg
Stcmdortl)
adalahsuatu upaya
memperkuat
arsitekturkeuangan global dan mencari solusi jan-eka
panjang terhadap kurangnya transparansi
infomasi
keuangan.Seperti
diketahui, berbagai perusahaandi
Indonesia yangsernakin berkembang
ntasih
banyak menghadapi masalah-masalah yang apabila diamati, penyebabnya adalah lemah dantidak diterapkannya corporote gotet'tt{tttca dengan baik.
Tidak
transparannya praktikdan
pengelolaan
suatu
perusahaanmengakibatkan
otoritas moneter
sulrtrnendeteksi
praktik
kecuran_ean )'an,sdilakukan
oleh
pengurus
dan
pejabatpemsahaan (Sitompr-rl. 2006 dalam Venny.
Rr,rdi. dan Fara. 201 1 ).
Lrns dan
Warnock
(2004)menyatakan
bahwa
terc'lapat
duar.nekanisrle untuk ntenyamakan perbedaatr
kepentingan antara pemegang saham dan
manajer
dalam
rangka
penerapan cot'porule goyernotce,yairu
mekanisr.neinternal
perusahaan
dan
mekanismeekstemal. Mekanisme intemal diproksikan dengan kepernrlikan manajemen, jurnlah rapat clewan komisaris dan
jumlah
rapatkomite
audit,
sedangkan
mekanismeekstemal diproksikan dengan kepemilikan
institusional. Penelitian
yang
dilakukanolel-r
Clernente
dan
Lambat
(2005) menyebutkan bahwa corporate governoncemempengaruhi pengungkapan.
De.yankomisaris
berfungsi melakukanpenga\,'asan terhadap manajerial. Menurut Ettredge
et
al.
(2010), dewan komisans yang lebih sering mengadakan pefiemuanakan meningkatkan kepatuhan pengungkapan.
Komite audrt
mempakan bagianintegral
dati
corporctte goventonce yang dibebani dengan tanggung jawab pelaporankeuangan
dan
efektivitas
sistempegendalian internal (Owolabi dan Dada,
2011). Penelitian yang dilakukan Ettredge
et al.
(2010) menunjukkanjumlah
rapat komite audit berpengaruhpositif
terhadaptingkat kepatuhan pengungkapan.
Salah
safu
mekanisme corporzte goyentance yang merupakan per-wujudandari prinsip
transparansi
adalah kepemilikan manajerial. Penelitian Nasir dan Abdullah (2004) menunjukkan bahwakepemilikan manajemen
berpengaruhpositif
terhadap pengungkapan. MenurutShleifer
dan Vishny
(1996),
investor institusiona,i memiliki peran penting dalammenciptakan sistem corporate governance